Tapak Suci UAD Borong Medali pada Airlangga 13th Championship Tapak Suci National Open
Kontingen Tapak Suci Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih juara umum II dengan akumulasi 4 medali emas, 4 perak, dan 6 perunggu pada Airlangga 13th Championship Tapak Suci National Open. Kejuaraan tersebut berlangsung pada 27 November hingga 1 Desember 2023 di Gedung Olahraga (GOR) Kampus MERR-C Universitas Airlangga dan mengundang 1.175 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Berikut adalah daftar peraih medali para atlet Tapak Suci UAD.
Medali Emas
- Kategori Tanding Kelas I Putra: Catur Fauzan Hidayatullah
- Kategori Seni Tunggal Tangan Kosong Putri: Lia Vironika
- Kategori Seni Ganda Bersenjata Putra: Wahyu Triyanto
- Kategori Seni Ganda Bersenjata Putra: Deden Suryana
- Kategori Seni Ganda Bersenjata Putri: Devika Fita Saputri
- Kategori Seni Ganda Bersenjata Putri: Eka Putri Pertiwi
Medali Perak
- Kategori Tanding Kelas D Putra: Reydiyansya S. Damopoli
- Kategori Seni Tunggal Bersenjata Putra: Muhammad Alfin Mubarok
- Kategori Seni Tunggal Bersenjata Putri: Diana Hasni Marfu’ah
- Kategori Seni Beregu Mix Campuran: Deden Suryana
- Kategori Seni Beregu Mix Campuran: Malika Mahira
- Kategori Seni Beregu Mix Campuran: Revi Indriani
- Kategori Seni Beregu Mix Campuran: Siska Maulina
- Kategori Seni Beregu Mix Campuran: Lia Vironika
Medali Perunggu
- Kategori Tanding Kelas F Putra: Noval Lias Ramadani
- Kategori Tanding Kelas G Putra: Muhammad Fitra Ramadhan
- Kategori Tanding Kelas under A Putri: Wulan Eka Sari
- Kategori Tanding Kelas A Putri: Jihan Assyifa Montessory
- Kategori Tanding Kelas C Putri: Tira Oktavianda
- Kategori Seni Tunggal Tangan Kosong Putra: Wahyu Triyanto
Perolehan prestasi gemilang itu tidak terlepas dari persiapan yang dilakukan, yakni berupa latihan fisik, teknik, dan penyesuaian dengan aturan pertandingan tapak suci tersebut. Wahyu Triyanto selaku Ketua Umum Tapak Suci UAD mengungkapkan terdapat kendala menjelang kompetisi.
“Ada satu atlet yang cedera sehingga harus ada penyesuaian atau perubahan kelas dan beberapa atlet yang bertanding tidak sesuai dengan kelasnya. Selain itu, ada beberapa yang naik kelas untuk mengisi kekosongan atlet yang tidak jadi berangkat karena cedera,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan kesan selama mengikuti kompetisi tersebut. “Kejuaraan ini sangat luar biasa, karena memiliki aturan pertandingan yang sangat berbeda dengan kegiatan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI). Atlet harus menyesuaikan diri dengan aturan pertandingan, waktu bertanding, jumlah rode, dan penilaian wasit/juri untuk dapat memenangkan pertandingan,” ujarnya
Terakhir, ia berharap ke depannya tim Tapak Suci UAD tetap berlatih dengan baik sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasinya. (umh)