• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Bahasa Inggris dengan Kearifan Lokal guna Teguhkan Karakter

08/12/2020/in Terkini /by Ard
Azwar Abbas, S.Pd., M.Hum. saat menjadi materi di acara Langkah Pakar dengan tema Meneguhkan karakter pada anak dengan pembelajaran bahasa Inggris

Azwar Abbas, S.Pd., M.Hum. saat menjadi materi di acara Langkah Pakar dengan tema ‘Meneguhkan Karakter Pada Anak dengan Pembelajaran Bahasa Inggris’

“Karakter menjadi sifat-sifat kejiwaan dalam bersikap dan berperilaku, serta dapat dikatakan pula sebagai akhlak dan budi pekerti yang dapat membedakan tabiat seseorang. Penanaman pola karakter tidak hanya dilakukan dalam kegiatan kebangsaan dan kebhinekaan saja, melainkan dengan pembelajaran bahasa dapat menguatkan karakter bagi anak,” ungkap Azwar Abbas, S.Pd., M.Hum. selaku dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat berbagi pengalaman penelitiannya di Langkah Pakar (26-11-2020).

Pembelajaran bahasa tidak hanya mempelajari struktur bahasa saja, tetapi melalui bahasa peserta didik dapat mengenal budaya serta kearifan lokal dari sebuah bahasa tersebut. Tidak terkecuali dengan pembelajaran bahasa Inggris.

“Walaupun pembelajaran bahasa Inggris, bukan berarti kita meninggalkan bahasa dan budaya sendiri. Melalui pembelajaran bahasa Inggris juga dapat dikombinasikan dengan unsur kearifan lokal,” terang Azwar.

Meneguhkan karakter dengan pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan dengan melakukan program pembelajaran yang semenarik mungkin. Dapat pula memasukkan nilai kearifan lokal di setiap tema pembelajaran. Misalnya, saat tema teks naratif dapat dikombinasikan dengan sejarah lokal seperti tokoh Pangeran Diponegoro dan R.A. Kartini. Walaupun teks yang disajikan dalam bahasa Inggris, cerita yang diangkat berasal dari nilai-nilai kearifan lokal.

“Pembelajaran bahasa Inggris yang didesain menggunakan metode dan materi kearifan lokal, menjadi salah satu cara dalam menguatkan karakter peserta didik dan menumbuhkan kecintaan pada bangsa. Bukan berarti kita mempelajari bahasa asing kemudian lupa akan bahasa sendiri. Tentu yang harus dilakukan ialah utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” imbuhnya. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Azwar-Abbas-S.Pd_.-M.Hum_.-saat-menjadi-materi-di-acara-Langkah-Pakar-dengan-tema-Meneguhkan-karakter-pada-anak-dengan-pembelajaran-bahasa-Inggris.jpg 720 1265 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-08 09:33:272020-12-08 09:33:27Bahasa Inggris dengan Kearifan Lokal guna Teguhkan Karakter

Menanggulangi Kekerasan Remaja dengan BK Kedamaian

07/12/2020/in Terkini /by Ard

Acara Langkah Pakar tema ‘Menciptakan Konsep Berpikir Damai Pada Remaja’ dengan pembicara Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons. (kiri)

Fenomena kekerasan remaja di Indonesia sudah menjadi hal yang tidak dapat ditutupi. Kekerasan remaja bukan semata-mata mutlak tindakan kejahatan fisik. Di era 4.0, kekerasan melalui media menjadi fenomena baru dan pelakunya didominasi oleh kaum remaja.

“Kekerasan fisik seperti memukul, mengumpat, dan kekerasan fisik lainnya seperti klitih, kini mulai berganti dengan tindakan kekerasan media sosial. Misalnya menghina, mencaci maki, atau saling menyindir pada kolom komentar menjadi fenomena terbaru yang sangat memprihatinkan,” terang Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons. selaku dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat menjadi pembicara di Langkah Pakar (26-11-2020).

Ia menambahkan, jika kekerasan remaja melalui media ataupun tindakan kekerasan seperti klitih yang marak mengincar remaja, tidak semata-mata mencari keuntungan dan niat melakukan kejahatan. “Fenomena kekerasan yang dilakukan remaja saat ini sudah tidak memiliki tujuan untuk melakukan kejahatan ataupun mengambil barang dan keuntungan lainnya. Mereka tidak mempunyai sebab yang jelas. Banyak di antara mereka melakukan kekerasan hanya untuk mendapatkan kepuasan semata dan ingin menyakiti,” imbuhnya.

Peran orang tua dan guru di sekolah menjadi figur utama dalam memberikan kasih sayang dan perhatian sehingga anak menjadi nyaman dan tidak mencari pelampiasan di luar. Remaja melakukan kekerasan baik secara fisik maupun di media berawal dari kurangnya perhatian dari keluarga, sehingga mencari pengakuan atas jati diri dengan hal yang menyimpang. Konsep kedamaian dalam bidang pendidikan ialah sebuah pola pikir dan aliran pendidikan yang damai dan dekat dengan pola asuh keluarga dan sekolah yang dilakukan secara ramah dan memberikan ketenteraman kepada anak.

“Bimbingan dan konseling menjadi tempat yang ramah bagi remaja dalam memberikan pelayanan konseling. Fenomena kekerasan remaja dapat ditanggulangi dengan melakukan tindakan bimbingan kedamaian dan konseling kedamaian. Bimbingan kedamaian berupa tindakan pencegahan agar anak tidak melakukan kekerasan, sedangkan konseling kedamaian ialah konsep memutus dan mengubah pola pikir anak agar tidak melakukan kekerasan dan kembali menjadi remaja yang berkarakter,” pungkas Wahyu di akhir sesi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acara-Langkah-Pakar-dengan-tema-menciptakan-konsep-berpikir-damai-pada-remaja.jpg 720 1272 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-07 08:33:562020-12-07 08:33:56Menanggulangi Kekerasan Remaja dengan BK Kedamaian

Hibah PHP2D untuk PBSI UAD Lahirkan Sentra Kuliner Gilangharjo

06/12/2020/in Terkini /by Ard

Sentra Desa Kuliner Gilangharjo program kerja HMPS PBSI UAD hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Kemendikbud

Sentra Kuliner Gilangharjo diresmikan Hendy Ristiono, M.P.H., Apt. selaku Kepala Career Development Center (CDC) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Peresmian didampingi oleh Beny Suhendra Winarso, S.E., M.Si. Kepala Bidang Pengabdian kepada Masyarakat dan dan Kuliah Kerja Nyata, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Selasa, (24-11-2020).

Sentra Kuliner ini merupakan program kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD yang memperoleh hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Kemendikbud. Sentra Kuliner Gilangharjo dirintis untuk membangkitkan usaha kuliner masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Mengusung kearifan lokal, program ini diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta kuliner. Riefda Arya Kelana sebagai ketua tim bersama sembilan mahasiswa lainnya didampingi dosen pembimbing Iis Suwartini, M.Pd. telah melakukan berbagai kegiatan.

Sentra Desa Kuliner Gilangharjo program kerja HMPS PBSI UAD hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Kemendikbud

“Kegiatan yang telah dilakukan di antaranya membentuk sentra kuliner, merintis UMKM, pelatihan pengelolaan sentra kuliner, pengolahan limbah organik dan anorganik, pembudidayaaan lele, serta pelatihan kesenian karawitan,” jelas Iis.

Di sisi lain, Mugi Rusdiyanto selaku Dukuh Daleman sangat mendukung kegiatan tersebut. Sentra kuliner sejalan dengan program desa Gilangharjo sebagai Desa Budaya. “Berbagai makanan tradisional seperti mangut lele, aneka bakmi, jajanan dan minuman tradisional semoga mampu membangkitkan kembali usaha kuliner warga.”

Dengan adanya sentra kuliner, yang semula warga memasarkan produk secara mandiri, kini lebih terorganisasi karena dikelola oleh UMKM dan didampingi HMPS PBSI UAD. (doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sentra-Desa-Kuliner-Gilangharjo-program-kerja-HMPS-PBSI-UAD-hibah-Program-Holistik-Pembinaan-dan-Pemberdayaan-Desa-PHP2D-dari-Kemendikbud-2.jpeg 525 703 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-06 08:00:312021-01-06 12:11:15Hibah PHP2D untuk PBSI UAD Lahirkan Sentra Kuliner Gilangharjo

Mahasiswa PAI UAD Terbitkan Teologi Kemenangan

05/12/2020/in Terkini /by Ard

Teologi Kemenangan karya Haryono Kapitang mahasiswa PAI UAD

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad dahlan (UAD) sekaligus aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yakni Haryono Kapitang, telah menerbitkan buku Teologi Kemenangan (Semesta Ilmu, 202). Dalam proses menerbitkan karya, ia mengaku bahwa melewati pergulatan pemikiran panjang, bahkan sempat tebersit keraguan untuk menerbitkan. Namun akhirnya, ia membulatkan niat hingga sampai pada titik bahwa tulisannya harus diterbitkan.

“Pada akhirnya saya siap bertanggung jawab dan menerima segala bentuk konsekuensinya atas apa yang saya tuliskan. Saya tidak ingin tulisan-tulisan saya tanpa memiliki ruh. Dalam artian, ada sedikit dampak yang bermanfaat untuk pembaca nanti,” ujar Haryono (27-11-2020).

Menurutnya, ada tiga hal yang mendasari dirinya dalam proses kreatif dalam menulis buku Teologi Kemenangan. Pertama, refleksi dari yang disampaikan Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Kedua, rasa tanggung jawab terhadap keilmuan yang ia pelajari, bahwa ilmu pengetahuan harus dibumikan. Ketiga, Haryono ingin menggambarkan dan menyampaikan autokritik terhadap keberagaman realitas sosial, seperti penindasan, hujat-menghujat, dan kepongahan beragama.

Lebih dari itu, di balik Haryono dalam proses kratifnya, ada orang yang selalu memotivasi, mengajari, dan mengarahkan dirinya dalam penelusuran keilmuan dan menulis. Dirinya mengaku jika banyak dorongan dari luar untuk membukukan tulisannya itu. Namun, baginya yang paling mengacu spiritnya ialah Farid Setiawan, Hatib, dan Bang Ari.

Terakhir, Haryono mempersembahkan buku Teologi Kemenangan ini untuk almarhum ayah dan ibunya.

“Karena saya mengira apa yang saya tuliskan bisa menjadi manfaat dan amal jariah, dan itu diperuntukkan bagi ayah dan ibu,” pungkasnya mengakhiri.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-berita-news-yusuf-e1607045806116.jpg 688 1080 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-05 08:00:562020-12-04 08:38:24Mahasiswa PAI UAD Terbitkan Teologi Kemenangan

Media Pembelajaran PPKn di Era Digital

04/12/2020/in Terkini /by Ard

Salah satu Podcast yang disampaikan oleh Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd., selaku Ketua Prodi PPKn UAD dalam Webminar Media Pembelajaran Prodi PPKn UAD

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (HMPS PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah menginisiasikan webminar nasional Media Pembelajaran 2020 dengan tema “Pemanfaatan dan Inovasi Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PPKn”. Acara ini diselenggarakan untuk membantu dan memberikan pengalaman kepada peserta dan bisa menghasilkan karya yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran serta kualitas pembelajaran PPKn bisa meningkat.

Umi Hawa Habibah, S.Pd. selaku moderator memandu penyampaian materi yang disampaikan oleh Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd., yakni Ketua Prodi PPKn UAD dan Prof. Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd. yang merupakan Guru Besar PKn Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sesi pertama disampaikan oleh Dikdik dan sesi kedua oleh Kokom. Kemudian disambung dengan satu sesi tanya-jawab.

Menurut Dikdik, melalui Covid-19 kita betul-betul dipaksa untuk mengakselerasi revolusi 4.0, sehingga terjadi kegagapan terhadap pembelajaran dalam jaringan (daring). Pembelajaran daring dimaknai sebagai pemberian materi dan tugas sebanyak-banyaknya tanpa umpan balik. Padahal, seharusnya ada proses umpan balik memberi pengetahuan. Oleh karena itu, dimunculkan inovasi media pembelajaran PPKn karena pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Pembelajaran daring memanfaatkan media WhatsApp grup, Telegram, dan tatap maya dengan apliksi Zoom Meeting, Google Meet, e-learning, serta aplikasi lainnya. Inovasi sekolah dalam difusi teknologi informasi dan komunikasi sebagai jawaban atas tantangan yang terjadi dalam disrupsi di dunia pendidikan. Adanya disrupsi ketika pembelajaran tatap muka secara langsung beralih ke pembelajaran secara daring. Oleh karena itu, ada penawaran salah satu media pembelajaran dengan Podcast. Kali ini Podcast untuk pembelajaran PPKn memanfaatkan teknologi untuk mengatasi beragam tantangan dalam pembelajaran daring. Salah satu inovasi yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan Podcast untuk pembelajaran,” ujar Dikdik saat menyampaikan materi kanal YouTube HMPS PPKn UAD pada 22-11-2020.

Kokom juga menyampaikan, “Ada sebuah tantangan ketika berada pada keadaan yang serba terbatas, tetapi harus mampu berpikir kreatif. Makanya, dalam mengembangkan media harus memperhatikan rawinput (sasaran belajar) yang kali ini posisinya ditempati oleh generasi Z dengan segala karakteristiknya yang sejak lahir berhadapan dengan dunia digital. Karena media masuk dalam belajar dan pembelajaran dalam kategori instrumental input, luaran yang diharapkan adalah generasi yang mampu hidup secara mandiri, berwarga negara yang baik, mampu memahami hak dan kewajibannya, dan mampu memosikan diri. Media dalam hal ini masuk dalam komponen pembelajaran. Kalau media tidak ada, maka pembelajaran bisa pincang.” (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Salah-satu-Podcast-yang-disampaikan-oleh-Dikdik-Baehaqi-Arif-M.Pd_.-selaku-Ketua-Prodi-PPKn-UAD-dalam-Webminar-Media-Pembelajaran-Prodi-PPKn-UAD.jpg 317 539 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-04 08:33:382020-12-04 08:33:38Media Pembelajaran PPKn di Era Digital

Ratusan Mahasiswa UAD Ikuti Webinar KPU Goes to Campus

03/12/2020/in Terkini /by Ard

Rahmat Muhajir Nugroho, SH., MH. Selaku Dekan Fakultas Hukum UAD, R. Muhammad Ali, S.S., M.Pd. selaku moderator pada webinar Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum selaku Wakil Rektor bidang SDM UAD

“Pilkada sehat dan demokratis yang berkualitas tentu menjadi harapan kita bersama. Untuk mencapai derajat pilkada sehat, diperlukan upaya-upaya kolektif dan sinergis oleh KPU DIY juga elemen-elemen lainnya serta masyarakat itu sendiri,” jelas Dr. Muchlas, M.T. Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat memberikan sambutan dalam webinar KPU Goes to Campus bertajuk “Pilkada Sehat Demokrasi Berkualitas”. Acara ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube KPU DIY pada Senin (23-11-20).

Selain Muchlas, KPU Goes to Campus juga dihadiri Rahmat Muhajir Nugroho, S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum UAD, Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. yakni Wakil Rektor Bidang SDM UAD, dan Hamdan Kurniawan yang merupakan Ketua KPU DIY. Acara dipandu oleh moderator R. Muhammad Ali, S.S., M.Pd.

Dalam sesi pertama, Muchlas memberikan sambutan berupa ajakan agar proses pilkada di DIY menjadi pesta demokrasi rakyat yang sehat, baik jasmani maupun ruhani. Hal ini seiring dengan mekanisme demokrasi yang berkualitas dan akuntabel, di hadapan manusia maupun Tuhan.

Selanjutnya, sesi kedua Norma Sari mengatakan bahwa mental pilkada yang sehat adalah bisa menjaga integritas. Integritas merupakan konsep yang berkaitan dengan konsistensi dalam suatu tindakan yang dihasilkan. Orang yang berintegritas memiliki pribadi yang jujur dan karakter yang kuat. Pemilu sebagai sarana demokrasi harus mampu dilaksanakan secara berkualitas dan bermartabat sesuai standar pemilu yang bebas dan adil.

Rahmat Muhajir Nugroho juga mengatakan, “Walaupun pemerintah akhirnya memutuskan pilkada tetap dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang lengkap, ini tidak mudah karena yang diatur orang banyak dengan tingkat pendidikan, ekonomi yang berbeda-beda, itu akan sulit saat di lapangan.”

Pelaksanaan pemilihan di masa pandemi wabah Covid-19 sangatlah berat, sulit, dan mahal. Maka, pemerintah harus menjamin keamanan terutama prosedur kesehatan yang ketat dalam pemilihan nanti. Pilkada akan dilaksanakan serentak pada 9 Desember 2020 mendatang, ajang pesta demokrasi akbar serentak dengan sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

KPU telah mengatur secara rinci melalui Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020. Setiap tahapan harus diikuti penyelenggara maupun tiap pihak dengan menerapkan protokol kesehatan.

Terakhir, Hamdan Kurniawan menjelaskan, pihaknya sebagai penyelenggara melengkapi petugas di lapangan dengan APD lengkap mulai masker hingga face shield, membawa hand sanitizer, dan sebagainya. “KPU akan membagi jadwal kehadiran karena maksimal pemilih di tiap TPS berjumlah 300 orang. Hal ini dilakukan agar tidak ada kerumunan.”

Acara KPU Goes to Campus berlangsung menarik, meskipun dilaksanakan secara virtual peserta sangat antusias mengikuti jalannya webinar. Terbukti pada saat sesi tanya jawab banyak peserta yang bersemangat bertanya mengenai materi yang sampaikan. (Amb)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rahmat-Muhajir-Nugroho-SH.-MH.-Selaku-Dekan-Fakultas-Hukum-UAD-R.-Muhammad-Ali-S.S.-M.Pd_.-selaku-moderator-pada-webinar-Dr.-Norma-Sari-S.H.-M.Hum-selaku-Wakil-Rektor-bidang-SDM-UAD-1.jpg 411 748 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-03 08:53:122020-12-03 08:53:12Ratusan Mahasiswa UAD Ikuti Webinar KPU Goes to Campus

Meneguhkan Gerakan Keagamaan: Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri

02/12/2020/in Terkini /by Ard

“Muhammadiyah sebagai gerakan Islam amar ma’ruf nahi mungkar dan gerakan tajdid yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadis dalam rangka mewujudkan masyarakat muslim yang sebenar-benarnya, senantiasa menebarkan kemaslahatan dan menghindari kemudharatan,” tutur Ustaz H. Faturrahman Kamal, Lc., M.S.I. selaku Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus pembicara di pengajian Milad ke-108 Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Ia menuturkan, di usia 108 tahun Muhammadiyah menjadi perjalanan yang sangat patut disyukuri. Terlebih di masa pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) yang tengah mewabah menyadarkan umat muslim dalam meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah Swt.

Ustaz H. Faturrahman Kamal, Lc., M.S.I., saat menyampaikan materi pengajian dalam rangka memperingati Milad ke 108 Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh UAD

“Kesadaran kecerdasan emosional dan spiritual menjadi suatu potret autentik akan risalah Nabi Muhammad Saw. Sebagai suri teladan dalam mengamalkan ilmu dalam kehidupan,” terang Faturrahman.

Menurutnya, warga Muhammadiyah tentulah harus memiliki dua karakter penting, yaitu memiliki ketaatan dalam melakukan berbagai kebaikan sebagai ciri utama dari orang bertakwa, serta menjauhi sifat dan sikap yang menentang ajaran Islam. Muhammadiyah menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang menjadi dasar bagi kita dalam melakukan kebaikan.

“Jika Muhammadiyah mendirikan sekolah, bukan berarti Muhammadiyah yayasan pendidikan, melainkan Allah Saw. menganjurkan umatnya untuk meninggikan martabat ilmu pengetahuan. Jika Muhammadiyah mendirikan rumah sakit bukan berarti Muhammadiyah yayasan kesehatan, melainkan kita dituntut menjadi umat yang sehat dan kuat. Jika Muhammadiyah mendirikan panti asuhan dan dhu’afa bukan berarti Muhammadiyah yayasan sosial, melainkan Allah memerintahkan untuk menolong orang lemah dan kurang mampu. Muhammadiyah sebagai gerakan wasatiah senantiasa memberikan kemaslahatan dengan melakukan kebaikan kepada sesama umat manusia,” jelas Faturrahman dalam pemaparan materi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-dalam-rangka-memperingati-Milad-ke-108-Muhammadiyah-yang-diselenggarakan-oleh-UAD.jpg 720 1242 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-02 09:10:392020-12-02 09:10:39Meneguhkan Gerakan Keagamaan: Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri

Mahasiswa Ilkom UAD Jadi Relawan di Pengungsian Merapi

01/12/2020/in Terkini /by Ard

Tim relawan mahasiswa Ilkom UAD sedang membuat makanan untuk para pengungsi di Taman Agung Muntilan, Magelang

“Dengan menjadi relawan, secara tidak langsung kepekaan diri sebagai manusia untuk saling menolong meningkat. Selain itu, kami bisa turut merasakan yang dialami oleh sebagian masyarakat pengungsi di sini,” ungkap Enji.

Dua mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yakni Enji Larashati Mokodompit dan Ronaldi Safitra ikut sebagai volunteer atau relawan yang diadakan oleh Komunitas Dompet Dhuafa. Ronaldi memiliki akunKegiatan ini adalah wadah bagi orang-orang yang tergerak dalam misi kemanusiaan untuk membantu kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat secara sukarela.

Tim relawan Ilkom UADmengantar makanan kepada para pengungsi

Warga lereng Merapi yang berjarak radius 5 kilometer telah mengungsi semenjak ditetapkannya status Gunung Merapi dari level II (waspada) ke level III (siaga). Lokasi posko pengungsian ada di Desa Tamanagung, Muntilan, Magelang. Di tempat ini terdapat 119 pengungsi dari Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun.

Ronaldi mengatakan, “Keadaan warga di sana kebanyakan lansia, ibu hamil, dan balita. Alhamdulillah mereka sehat, dan untuk pemuda maupun bapak-bapak ikut membantu.”

Area bermain anak-anak di pengungsian Taman Agung Muntilan

Warga kecamatan yang mendirikan posko tersebut bergotong-royong dalam menyediakan tempat pengungsian serta turut membantu dalam penyediaan makanan bagi pengungsi. Pihak yang turut terlibat yakni Palang Merah Indonesia (PMI), Tentara, Komunitas Dompet Dhuafa, Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan lembaga-lembaga masyarakat lainnya.

“Semoga kami tetap menjaga semangat serta asa untuk saling peduli satu sama lain. Memang tidak ada imbalan apa pun yang kami dapatkan ketika menjadi relawan. Namun sebagai manusia, kami sudah mencoba dan berusaha untuk bisa bermanfaat bagi manusia lainnya,” tutup Enji. (Amb)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/tim-relawan-sedang-membuat-makanan-untuk-para-pengungsi-di-taman-agung-muntilan-magelang.jpeg 717 1040 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-01 08:41:482020-12-01 08:41:48Mahasiswa Ilkom UAD Jadi Relawan di Pengungsian Merapi

Bangun Karakter Organisasi Mahasiswa dalam Bermuhammadiyah

29/11/2020/in Terkini /by Ard

Prof. Dr. H. Chairil Anwar saat menerangkan pentingnya membangun karakter mahasiswa dalam bermuhammadiyah

Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang telah mencapai usia 108 tahun, senantiasa meneguhkan keragaman dalam mewujudkan peradaban. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang bergerak di bidang pendidikan ikut serta dalam mewujudkan tujuan Muhammadiyah. Salah satunya yakni dengan menanamkan nilai-nilai keislaman dan karakter bagi mahasiswa.

Prof. Dr. H. Chairil Anwar selaku Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berkesempatan hadir sebagai pembicara dalam seminar nasional dalam jaringan (daring) “Menuju Organisasi Kemahasiswaan yang Adaptif, Kreatif, Inovatif, dan Berkembang”. Ia memaparkan pentingnya membangun karakter bagi mahasiswa dan organisasi mahasiswa (ormawa) dalam perspektif Muhammadiyah.

“Saat ini sangat penting membangun kekuatan mahasiswa bermuhammadiyah dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya insani, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta eksplorasi aspek-aspek kehidupan yang bercirikan Islam. Sehingga, mahasiswa mampu menjadi alternatif kemajuan dan keunggulan di tingkat nasional atau regional,” terangnya.

Pada usia ke-108 tahun, Muhammadiyah telah memiliki total 172 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Mahasiswa di PTMA dan perguruan lain harus memiliki perbedaan. Hal utama yang membedakan ialah pada akidah Islam serta akhlakul karimah yang menjadi fondasi penting dalam karakter mahasiswa.

Seperti pesan K.H. Ahmad Dahlan yang berbunyi, “Jadilah dokter setelah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, guru, sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah”. Cendekiawan Muhammadiyah berawal dari mahasiswa yang terus mengasah intelektualnya dan menajamkan akidahnya.

“PTMA menjadi ladang subur dalam menciptakan kader bangsa yang berkarakter dan berwawasan global. Penguatan karakter, bermoral tinggi, sehat rohani dan jasmani menjadi modal dasar bagi mahasiswa. Selain itu, meneladani Nabi Muhammad Saw. dapat mengantarkan mahasiswa menjadi generasi muda yang berkarakter dan berakhlakul karimah,” tandas Chairil di akhir sesi pemaparan materi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-H.-Chairil-Anwar-saat-menerangkan-pentingnya-membangun-karakter-mahasiswa-dalam-bermuhammadiyah.jpg 706 1294 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-11-29 06:00:392020-11-27 10:42:46Bangun Karakter Organisasi Mahasiswa dalam Bermuhammadiyah

Mengenal Pembelajaran Sastra Indonesia yang Memesona

28/11/2020/in Terkini /by Ard

Acara Langkah Pakar dengan tema mengenal pembelajaran sastra indonesia yang dirindukan

Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diambil oleh siswa dan mahasiswa. Pelajaran bahasa Indonesia memiliki tujuan akhir agar peserta didik dapat mencapai apresiasi sastra. “Selama ini, pelajaran bahasa Indonesia yang dikenal ialah tema, tokoh, amanat pada sebuah pantun, puisi, novel, PUEBI, serta materi tentang kebahasaan dan kesusastraan saja. Tapi jauh dari itu, pelajaran bahasa Indonesia menanamkan kepada peserta didik akan kecintaan pada negara, serta mencapai tujuan pembelajaran berupa apresiasi sastra,” terang Yosi Wulandari, S.Pd., M.Pd. selaku dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat menjadi pembicara di Langkah Pakar (14-11-2020).

Sastra sebagai bidang keilmuan yang mampu menyentuh jiwa dan raga mempunyai keunikan sendiri terlepas dari unsur struktur pembangun sebuah karya sastra. “Sastra memiliki nilai keharuan, menyentuh jiwa, menanamkan nilai moral, serta dapat mengenal lebih jauh mengenai bangsa Indonesia,” ungkap Yosi.

Yosi Wulandari, S.Pd.,M.Pd. saat menjadi pembicara di Langkah Pakar

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang diajarkan oleh guru baik di tingkat dasar hingga menengah masih cenderung kaku, rumit, dan membosankan. Mempelajari sastra tidak hanya berkaitan tentang tema dan tokoh, tetapi tentang makna dan nilai yang terkandung dalam sebuah karya sastra tersebut. Guru di abad 21 dituntut memberikan model pembelajaran yang menyenangkan.

“Guru abad 21 haruslah menjadi guru yang memesona. Terlebih dalam mengajarkan sastra yang penuh nilai estetika. Tidak hanya mengajarkan tema dan judul, tetapi mengajarkan peserta didik agar tersentuh hatinya dalam mengapresiasi sebuah karya sastra,” imbuhnya dalam sesi penyampaian materi.

Pembelajaran sastra yang memesona ialah kemampuan guru dalam memadupadankan materi dengan teknologi yang sedang berkembang di era revolusi industri. Selain itu, mengetahui karakteristik peserta didik serta pola pembelajaran, menjadi hal yang penting diketahui oleh seorang guru agar peserta didik dapat nyaman mengikuti pembelajaran.

“Pembelajaran yang menyenangkan, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, serta sistem belajar yang menarik, seperti belajar dengan alam akan menjadikan proses pembelajaran yang dirindukan,” tandas Yosi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acara-Langkah-Pakar-dengan-tema-mengenal-pembelajaran-sastra-indonesia-yang-dirindukan.jpg 720 1272 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-11-28 12:00:342020-11-27 10:33:17Mengenal Pembelajaran Sastra Indonesia yang Memesona
Page 514 of 530«‹512513514515516›»

TERKINI

  • Inovasi KKN UAD: Tingkatkan Potensi Siswa SMA Muhammadiyah 3 Genteng Lewat Workshop Interaktif03/09/2025
  • Mahasiswa UAD Bekali Peserta Sekolah Perempuan Cara Cerdas Memilih Makanan Bergizi03/09/2025
  • Gerakan Desa Mandiri Sampah: Edukasi dan Aksi Lingkungan Melalui Program KKN UAD03/09/2025
  • KKN UAD Wujudkan Branding Padukuhan Sambeng Lewat Penanda Wilayah03/09/2025
  • Melestarikan Lingkungan dengan Lubang Biopori02/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan III Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 202528/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan I di National Economic Business Competition 202527/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Pers Mahasiswa 2025 dari AJI Indonesia25/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Pengabdian Masyarakat Tingkat Nasional pada ASLAMA PTMA 202519/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II di Ajang AILEC 202519/08/2025

FEATURE

  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025
  • Dinamika Implementasi Pembelajaran Mendalam di Indonesia02/09/2025
  • Pendidikan Adalah Kunci Mengubah Kehidupan02/09/2025
  • Cerita Dwi Nur Fadhliyah, Dari Iseng Hingga Raih Prestasi di BICF 202527/08/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top