apt. Hendy Ristiono, MPH., sebagai Kepala Bidang CDC Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD saat menjelaskan materi pada Seminat Pelaksanaan Kampus Sehat (Foto: Didi)
Program Kampus Sehat merupakan wacana nasional Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, bertujuan untuk menciptakan lingkungan perguruan tinggi yang sehat, bersih, dan nyaman. Dalam realisasinya kelak, diharapkan wacana ini mampu menyebar luas sampai seluruh masyarakat agar penerapan hidup sehat dan bersih tidak hanya terjadi di lingkup kampus saja.
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersinergi agar program Kampus Sehat dapat terwujud dengan mengadakan seminar. Empat akademisi UAD menjadi narasumbernya, yakni Elli Nur Hayati, M.P.H., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Psikologi, Lina Handayani, M.Kes., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, apt. Hendy Ristiono, M.P.H. yakni pengurus di Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa), serta Dr. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes., yang merupakan Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY.
Dalam pemaparannya, Elli mengatakan bahwa konsep sehat ialah kompleks, baik itu secara fisik, mental, maupun kesejahteraan sosial, sehingga bukan hanya persoalan sedang mengalami sakit atau tidaknya. Psikologi dalam praktik luasnya mampu merambah bukan hanya kepada orang yang terindikasi sakit mental.
“Kita perlu mengadakan pusat layanan pendampingan konseling, layanan kesehatan fisik, dan penataan ruang yang menjamin agar tidak terjadi pelecehan seksual dan kekerasan, guna terciptanya Kampus Sehat dan keselamatan mental,” tambahnya.
Kondisi kesehatan yang baik tidak mudah untuk dicapai, sehingga perlu gerakan Kampus Sehat karena posisi kampus sangat strategis dan kerap mendapat perhatian dari masyarakat. Mahasiswa harus berperan sebagai promotor kesehatan. Lina berujar, “Ini adalah sebuah proses pemberdayaan, sehingga individu dan masyarakat terus aktif dan proaktif menjadi subjek, bukan sekadar objek dari gerakan sehat yang diwacanakan. Harapannya, kita bersama mampu meningkatkan derajat kesehatan sehingga setiap orang harus terlibat. Masyarakat diharap selalu menjalankan perilaku yang menguntungkan kesehatan.”
Ciri dari Kampus Sehat ialah terciptanya kampus yang bersih, dimulai dengan peduli pada kesehatan diri sendiri. Hendi menambahkan, “Proses yang telah berjalan di UAD, kami berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, dari segi akademik maupun nonakademik. Mahasiswa mendapatkan treatment dari pengaruh dosen, kurikulum, dan program kemahasiswaan yang berjalan.”
“Bagaimana UAD sebagai Kampus Sehat ialah dengan menerapkan relaksasi saat kegiatan belajar-mengajar usai terlaksana, dan menyediakan makanan sehat di kantin. Peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku cerdik dan patuh, ialah melalui periksa kesehatan rutin, pengobatan teratur, gizi yang seimbang, beraktivitas fisik dengan aman, serta hindari rokok dan zat karsinogenik lainnya,” Dwi berujar sembari menayangkan slide materi.
Universitas juga berpotensi untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan mahasiswa maupun masyarakat, dengan pengaruh komunitas dan pembuatan kebijakan yang dilakukan. Beberapa upaya yang telah UAD lakukan untuk terwujudnya kampus sehat dan bersih, salah satunya dengan membentuk satuan kelompok mahasiswa yang serius dalam menyuarakan pola hidup sehat. Ini dilakukan agar civitas akademika UAD merasa nyaman berada di lingkungan kampus. (didi)