• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Manfaatkan Media Sosial untuk Promosi Produk Bisnis

19/01/2023/in Terkini /by Ard

Talkshow Kewirausahaan Saudagar Muda Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Eka Marcella)

Media sosial menjadi wadah untuk membangun hubungan dengan banyak orang, tak terkecuali konsumen. Melalui media sosial, konsumen bisa berkomunikasi secara langsung terkait produk barang atau jasa yang dijual oleh seseorang. Sebagai pengusaha, pemanfaatan media sosial dapat memudahkan dalam memberi umpan balik kepada konsumen secara interaktif dan cepat. Hal tersebut tentu saja menjadi strategi yang ampuh untuk menaikkan kurva penjualan.

Di samping pemanfaatan media sosial, memiliki manajemen keuangan yang baik juga sangat diperlukan seseorang yang baru memulai bisnis. Jika pengelolaan keuangan tepat, maka pemilik usaha dapat mengatur aset yang dimiliki untuk memberikan nilai keuntungan. Dengan begitu, kelangsungan usaha bisa lebih terjaga baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.

Berdasarkan hal tersebut, Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Talkshow Kewirausahaan Saudagar Dahlan Muda dengan tema “Strategi Meraih Keuntungan dengan Pemanfaatan Media Sosial dan Bijak Mengelola Keuangan Usaha di Era Society 5.0”. Bincang virtual ini tayang di kanal YouTube resmi BIMAWA UAD pada Kamis, 12 Januari 2022.

Acara tersebut menghadirkan Asraf Nayif Abdullah mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen UAD sekaligus Founder M.A.C.O Corporate dan Dwi Yumiana mahasiswa Prodi Akuntansi UAD sekaligus CEO Djiwa_bouquet. Baiq Ananda Putri yang merupakan mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat dan peraih beasiswa Cendekia BAZNAS 2021 bertindak sebagai moderator yang memandu berlangsungnya talkshow.

Asraf pemilik usaha Madu Mantanmu atau Madu Kalimantan Murni yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman, serta Ide id yaitu digital marketing advertising, kepada para audiens khususnya mahasiswa, mengenalkan cara berbisnis tanpa mengesampingkan perkuliahan. Ia secara gamblang menjelaskan cara memulai bisnis, pemilihan nama usaha yang menarik, penentuan segmen pasar yang tepat, promosi yang baik dan benar, hingga strategi dalam berbisnis di era 5.0.

“Pemanfaatan media sosial untuk promosi produk sangat penting. Salah satunya dapat menggunakan WhatsApp Marketing,” paparnya. Ia menjelaskan ada trik yang menurutnya cukup ampuh yaitu teknik sepertiga.

“Kami menggunakan teknik soft selling, jadi sepertiga pertama mempublikasi postingan yang tidak berhubungan dengan produk sebagai contoh bisa berupa postingan jalan-jalan dan lain-lain. Sepertiga kedua barulah isikan produk, dan sepertiga berikutnya isikan konten pengetahuan mengenai produk kami. Dari pengalaman kami, teknik tersebut ampuh untuk menaikkan trafik penjualan.”

Lebih jauh Asraf pun menjelaskan terkait cara bijak mengelola keuangan yang kemudian dilanjutkan oleh Yumiana yang juga menjelaskan teknik penjualan di sosial media dan pengelolaan keuangan yang baik dan benar. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Talkshow-Kewirausahaan-Saudagar-Muda-Bimawa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Eka-Marcella.jpg 1073 1913 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-19 10:25:132023-01-19 10:25:13Manfaatkan Media Sosial untuk Promosi Produk Bisnis

Mahasiswa Ilmu Hadis UAD Raih 3 Medali pada Kejuaraan Karate

19/01/2023/in Prestasi /by Ard

Mahasiswa Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) raih 3 medali pada kejuaraan karate (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil mendapatkan 3 penghargaan dalam Kejuaraan Karate Piala Bimawa 2023 antarfakultas yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate UAD. Kompetisi ini berlangsung di Auditorium Kampus III UAD pada Sabtu, 7 Januari 2023.

Mengusung tema “Menumbuhkan Bibit Unggul Mahasiswa UAD yang Berprestasi dengan Semangat Bushido”, kompetisi ini diinisiasi sebagai media untuk membangkitkan jiwa olahraga dan karateka mahasiswa UAD. Total terdapat 9 fakultas yang ikut serta dalam kompetisi tersebut, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Psikologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Agama Islam (FAI), dan Fakultas Farmasi.

Dalam kesempatan itu, mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis dari FAI sukses meraih 3 penghargaan dalam beberapa kategori. Mereka adalah Moh. Ihsan (Juara II Kumite 60 Kg Putra), Fadhil Rahman Muhammad (Juara III Kumite 67 Kg Putra), dan Asra Al Habib (Juara III Kumite 75 Kg Putra)

Mewakili rekan-rekannya, Fadhil Rahman Muhammad menyampaikan rasa syukurnya karena dapat mengharumkan nama program studi dan fakultas di tingkat universitas. “Kami harus lebih semangat supaya bisa mencapai prestasi yang lebih baik lagi nanti,” tuturnya dalam sesi wawancara, Jumat (13-1-2023).

Lebih lanjut, Fadhil menuturkan bahwa kunci dari keberhasilan dirinya dan rekan-rekannya dalam kompetisi ini adalah latihan rutin. “Pada umumnya pertandingan kumite ini perlu stabilitas energi pada saat bertanding. Jadi, latihan rutin (kami) lakukan setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, tepatnya pada pukul 18.00 WIB,” tandasnya.

Dalam prosesnya, Fadhil mengaku tidak menemukan kendala yang berarti baik sebelum maupun saat kompetisi berlangsung. Meski begitu, ia dan rekan-rekannya kerap diuji dengan rasa malas pada saat latihan yang kemudian memotivasi mereka untuk melakukan evaluasi dari kompetisi satu ke kompetisi yang lainnya. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Ilmu-Hadis-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Raih-3-Medali-pada-Kejuaraan-Karate-Foto-Istimewa.jpg 469 1061 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-19 09:51:452023-01-19 09:51:45Mahasiswa Ilmu Hadis UAD Raih 3 Medali pada Kejuaraan Karate

Mahasiswa Farmasi Edukasi Masyarakat tentang Pencegahan Penyakit TBC

19/01/2023/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Prodi Farmasi UAD edukasi masyarakat tentang pencegahan penyakit TBC di Piyaman, Wonosari, Gunungkidul (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di bawah bimbingan Dr. apt. Woro Supadmi, M.Sc. mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan mengenai penyakit tuberkulosis (TBC) kepada warga Desa Piyaman, Wonosari, Gunungkidul. Kegiatan tersebut dilakukan dengan basis video edukasi dan disambut baik oleh Kepala Desa Piyaman.

TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari percikan dahak pasien dan menyebar melalui udara. Hingga kini, penularan dan perkembangan kasus ini makin tinggi dan meluas. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan kader dan masyarakat terkait hal itu, maka tim pengabdian masyarakat UAD menginisiasi kegiatan penyuluhan.

Upaya sosialisasi kegiatan dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 20 Juli 2022 di Balai Desa Piyaman. Sebagai langkah awal, peserta diminta mengisi kuesioner tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka terhadap TBC. Woro Supadmi hadir sebagai pengisi materi dan menyampaikan terkait pencegahan penyakit menular dan tidak menular.

Tahap kedua dihelat pada 7 Agustus 2022 dan peserta melakukan pengukuran berat badan serta tekanan darah. Pada kesempatan ini, materi disampaikan oleh apt. Adnan, M.Sc. dengan judul “Pencegahan Penyakit Tuberkulosis”. Ia menjelaskan bahwa pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin BCG, menutup mulut dan hidung ketika bersin, serta tidak membuang dahak sembarangan. “Peran kader sebagai perantara dalam pemberian informasi kepada masyarakat sangat diperlukan untuk pencegahan penyakit TBC,” imbuh Adnan.

Tahap ketiga dilakukan pada 8 Januari 2023 di Balai Dusun Kemorosari I dan ditujukan sebagai evaluasi pada masyarakat terhadap penyakit TBC. Materi kembali disampaikan oleh Woro Supadmi tentang penyakit tuberkulosis. Ia menjelaskan bahwa TBC dapat menyerang anak seperti kasus yang terjadi di Bantul. Salah satu faktor pemicunya adalah anak sering digendong dan dicium orang sekitar sedangkan mereka tidak tahu bahwa dirinya dapat menularkan TBC.

Secara keseluruhan, rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar dan sangat bermanfaat bagi perangkat desa, kader, serta masyarakat setempat. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan dapat menekan penyebaran dan penularan penyakit TBC di Gunungkidul. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Prodi-Farmasi-UAD-edukasi-masyarakat-tentang-pencegahan-penyakit-TBC-di-Piyaman-Wonosari-Gunungkidul-Foto-Istimewa.jpeg 1200 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-19 08:45:252023-01-19 08:45:25Mahasiswa Farmasi Edukasi Masyarakat tentang Pencegahan Penyakit TBC

Belajar tentang Gizi Lewat Permainan Tradisional E-GizBang

19/01/2023/in Terkini /by Ard

Tim pengabdian masyarakat Prodi Gizi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) edukasi tentang gizi menggunakan permainan tradisional E-GizBang (Foto: Istimewa)

Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi (Prodi) Gizi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membuat sebuah program dalam rangka mengentaskan masalah status gizi yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan permainan tradisional berupa Engklek Gizi Seimbang (E-GizBang). Permainan ini dipilih sebagai media edukasi karena disesuaikan dengan sasaran utama program yaitu anak SD.

Tyas Aisyah Putri, S.Tr.Keb., M.Kes., salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya bekerja sama dengan SD Muhammadiyah Banaran 1 dan SD Muhammadiyah Banaran 2 di Kulon Progo. Anak SD dipilih sebagai sasaran karena mereka merupakan ujung tombak dari pengentasan permasalahan gizi. “Jika anak sejak dini dikenalkan pengetahuan tentang gizi dan menerapkannya, maka bisa menekan triple burden yang dihadapi oleh Indonesia,” terang Tyas.

Triple burden adalah 3 beban malnutrisi yang menjadi isu kontemporer di bidang gizi Indonesia saat ini. Ketiga masalah tersebut terdiri atas obesitas, stunting, dan defisiensi zat gizi mikro. Banyak faktor pemicu yang mendorong terjadinya penyakit tersebut, antara lain yaitu kurangnya aktivitas fisik dan tingginya asupan makan pada anak.

Di zaman digital seperti sekarang, gawai dan permainan elektronik cenderung lebih dekat terhadap anak-anak ketimbang permainan tradisional. Hal itu menyebabkan eksistensi permainan tradisional jadi bergeser dan dapat memengaruhi kemampuan anak dalam bersosialisasi serta beraktivitas fisik. Oleh karena itu, engklek dipilih sebagai media edukasi agar mudah dipahami anak.

“Selain itu, engklek juga bisa menjadi sarana aktivitas fisik dan pembentukan karakter bagi anak. Jadi ada banyak manfaat yang diperoleh dari permainan tradisional tersebut,” jelas Rosyida Awalia Safitri, S.Gz., M.Imun. selaku ketua tim.

Mekanisme bermain E-GizBang sama dengan bermain engklek pada umumnya, hanya saja di setiap kotak yang mendapat gaco, peserta akan diberi pertanyaan seputar gizi seimbang oleh salah satu teman yang bertugas dan harus menjawabnya. Metode E-GizBang ini dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan edukasi gizi yang diberikan sebelumnya kepada sasaran mitra.

Selain edukasi gizi dan permainan E-GizBang, tim Gizi UAD juga memberikan edukasi tentang praktik cuci tangan pakai sabun dan senam bersama yang dilakukan pada Desember 2022 lalu. Rangkaian program yang telah diberikan diharapkan mampu menekan angka permasalahan gizi yang muncul di Indonesia. (tsa/khr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-pengabdian-masyarakat-Prodi-Gizi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-edukasi-tentang-gizi-menggunakan-permainan-tradisional-E-GizBang-Foto-Istimewa.jpg 1875 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-19 07:58:372023-01-19 07:58:37Belajar tentang Gizi Lewat Permainan Tradisional E-GizBang

Dikotomi Ilmu Pengetahuan, Benarkah Terjadi?

18/01/2023/in Terkini /by Ard

apt. Hardi Astuti Witasari, S.F., M.Sc., dosen Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

Ilmu pengetahuan dan kebudayaan berkembang seiring dengan bergulirnya kehidupan. Manusia dengan kecerdasannya telah membawa kemajuan dari kehidupan purba sampai kepada era modern. Sejarah telah mencatat bahwa penemuan alat dan perangkat untuk mempermudah pekerjaan adalah produk dari ilmu pengetahuan. Sumbangsih para ilmuwan untuk kemajuan peradaban ini sungguh sangat besar.

Setiap zaman pasti ada ilmuwan yang tercatat dengan tinta emas. James Watt sebagai penemu mesin uap, Isaac Newton dengan teori gaya gravitasi, Alexander Graham Bell menjadi penemu telepon, Albert Einstein bersama teori relativitas, Louis Pasteur dengan prinsip sterilisasi dan pencetus vaksin, Thomas Edison sebagai inventor lampu pijar dan electrical devices, serta masih banyak ilmuwan lainnya yang merupakan generasi di era Abad XVII dan XVIII. Penemuan mereka telah memberikan banyak kontribusi pada kemajuan ilmu dan teknologi.

Ternyata di era sebelum itu telah hadir pula para ilmuwan yang lahir sebelum Abad Pertengahan. Nama-nama mereka memang kurang masyhur di buku-buku sains, tetapi karya-karya mereka telah memberi kontribusi besar untuk kemajuan dunia. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya adalah Ibnu Sina dengan keahliannya di bidang kedokteran, Al-Farabi dengan keahliannya di bidang sains dan filsafat, Al-Khawarizmi ahli di bidang matematika peletak dasar aljabar dan trigonometri, Al-Haitam adalah bapak optik modern dan peletak dasar mikroskop, serta Al-Zahrawi yang dijuluki bapak bedah modern dengan penggunaan jarum suntik, forcep, jarum jahit luka, pisau bedah, dan alat-alat bedah lainnya.

Tokoh dan ilmuwan yang terkenal pada masa sebelum Abad Pertengahan merupakan ilmuwan muslim. Sejarah menuliskan bahwa mereka tidak saja ahli dalam sains tetapi juga mafhum (paham) ilmu agama. Mengapa hal tersebut hanya terjadi pada masa sebelum Abad Pertengahan? Mengapa tidak terwujud pada masa sekarang?

Benar. Ternyata saat ini terjadi paradigma untuk memisahkan ilmu agama dari ilmu pengetahuan (ilmu umum). Aturan agama dianggap sebagai suatu hal yang menghambat perkembangan sains dan teknologi. Bahkan sebagian berpendapat bahwa agama hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya saja, sedangkan untuk aktivitas selain ibadah dibebaskan dari kekangan aturan yang menghambat kebebasan akal untuk berkreasi. Akibat dari kebebasan ini, dunia akan dihadapkan pada kehancuran tata nilai dan etika. Sebagai contoh adalah adanya proyek besar pabrik penghasil bayi, adanya penelitian mikrobiologi tentang bakteri pemusnah massal, bom nuklir, dan hal-hal, yang jauh dari etika dan peri kemanusiaan. Banyak anggapan kemajuan ilmu pengetahuan berawal dari kebebasan imajinasi yang tidak terhalangi oleh apa pun termasuk aturan agama. Jika akal dibatasi oleh aturan agama, maka akan kerdil dan tidak akan memberikan kemajuan yang berarti bagi dunia.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang didominasi oleh paham liberal (red: kebebasan tanpa batas) tersebut mengakibatkan sebagian kelompok yang lain merasa khawatir dan fobia (takut) dengan pemikiran yang “kebablasan” tersebut. Sekelompok masyarakat ini kemudian antipati dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan menutup diri dengan perkembangan sains dan teknologi serta membatasi diri pada ibadah-ibadah ritual tanpa memperhatikan kehidupannya di dunia. Hal ini beberapa terjadi pada umat Islam dan kelompok lain yang merasa khawatir. Akibatnya kebodohan, keterpurukan, serta keterbelakangan terjadi tanpa bisa dihindari.

Dua fenomena ekstrem yang terjadi ini dipengaruhi oleh adanya pemisahan ilmu agama dan ilmu umum. Hal ini terjadi pada kurikulum pendidikan di sekolah sampai di perguruan tinggi. Terasa atau tidak, ternyata dalam kehidupan kita juga memisahkan aktivitas agama dan aktivitas duniawi. Agama hanya sekadar dijadikan hiasan di masjid dan tempat ibadah dan ilmu pengetahuanlah yang menjadi nakhoda kemajuan teknologi. Norma dan aturan agama dibatasi pada aspek hubungan manusia dengan Tuhan sedangkan hubungan manusia dengan manusia dilakukan dengan paham kebebasan individu. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam di mana ada pengaturan hubungan manusia dengan Tuhan (hablum minallah) dan hubungan manusia dengan manusia (hablum minanas). Paham kebebasan yang kebablasan juga akan berpotensi melanggar etika kemanusiaan. Sejalan dengan pendapat Albert Einstein yang menyatakan, “ilmu tanpa agama, buta dan agama tanpa ilmu, lumpuh”. Kalimat bijaksana ini menggambarkan bahwa betapa kedua hal tersebut penting dan tidak bisa dipisahkan.

Namun demikian, di tengah zaman dengan arus liberalisasi berbungkus modernitas ini masih tetap ada seseorang atau sekelompok orang yang menyadari hakikat ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Seperti kata bijak Albert Einstein bahwa ilmu tanpa agama, buta. Hal ini dapat diartikan bahwa orang berilmu tetapi tidak punya pedoman agama maka ia akan berjalan tanpa arah. Sedangkan agama tanpa ilmu, lumpuh artinya bahwa agama tanpa ilmu pengetahuan tidak akan membawa kemajuan peradaban. Marilah kita bangun generasi ini dengan agama dan ilmu pengetahuan.

Penulis apt. Hardi Astuti Witasari, S.F., M.Sc.

Dosen Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan kandidat Ph.D.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hardi-Astuti-Witasari.jpg 365 452 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-18 11:54:532023-01-18 11:54:53Dikotomi Ilmu Pengetahuan, Benarkah Terjadi?

Closing Ceremony Festival Farmasi UAD Berlangsung Meriah

18/01/2023/in Terkini /by Ard

Closing Ceremony Festival Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi (BEM Farmasi) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar penutupan Farmasi Festival pada Sabtu, 14 Januari 2023 di Sportorium UMY. Acara ini menghadirkan bintang tamu yang sedang hits di kalangan remaja yaitu Fiersa Besari dan Feby Putri. Tak hanya itu, Bandzen salah satu band mahasiswa UAD serta 2 pemenang kompetisi band yaitu SMS #4 dan Paria Truco turut memeriahkan acara.

Ketua Pelaksana Agung Dwi N., saat diwawancarai di lokasi perhelatan acara memaparkan bahwa Farmasi Festival merupakan salah satu program kerja terbaru BEM Farmasi. “Tujuan diadakannya acara ini yaitu untuk mengenalkan Fakultas Farmasi UAD di ranah internal dan eksternal,” paparnya.

“Fight for Victory Make Your Story” menjadi tema yang diusung dalam acara tersebut. Agung menjelaskan bahwa pemilihan tema itu selaras dengan pengerjaan dari even ini. “Kami ingin membuat cerita melalui penciptaan gebrakan baru dengan cara mengadakan even terbesar pertama di UAD.”

Sesuai dengan pemaparan Agung, Farmasi Festival merupakan even yang besar, terdapat beberapa rangkaian acara yang digelar sejak bulan November 2022 lalu, di antaranya pembukaan acara, lomba akademik tingkat internasional mencakup poster, video edukasi, dan esai. Terdapat pula lomba nonakademik mencakup kompetisi band, futsal, tari, sinematografi, dan fotografi.

Ada juga Explorer De Pharmacy, yang berisi kegiatan tur kampus dan laboratorium UAD dengan tema khusus yaitu “Get to Know of Pharmacy to Embrace the Universe”. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah seluruh siswa SMA dan SMK di Indonesia.

Sebanyak 3.300 penonton hadir menyaksikan kemeriahan konser yang digelar dengan penuh sukacita oleh keluarga besar Farmasi UAD itu. Agung berharap, even ini bisa dilanjutkan oleh pengurus BEM Farmasi periode selanjutnya. “Dan semoga bisa lebih meriah dan lebih besar lagi,” imbuhnya. Setelah pemukulan gong secara simbolis oleh Dekan Farmasi UAD Dr. apt. Iis Wahyuningsih, M. Si., seluruh rangkaian acara Farmasi Festival resmi ditutup. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Closing-Ceremony-Festival-Farmasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-dan-Protokol-UAD-1.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-18 11:12:072023-01-18 11:12:07Closing Ceremony Festival Farmasi UAD Berlangsung Meriah

Fakultas Psikologi Gelar Diseminasi Hasil Penelitian

18/01/2023/in Terkini /by Ard

Acara Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Sivitas Akademika Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Ummi Hasanah)

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar diseminasi hasil penelitian dengan mengangkat tema “Resipatisme sebagai Upaya Menurunkan Kecenderungan Perilaku Klitih pada Remaja dan Strategi Menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)”. Acara berlangsung secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting pada 14 Januari 2023.

Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Sivitas Akademika merupakan program rutin yang diadakan oleh Fakultas Psikologi UAD dalam rangka menciptakan suasana akademis di lingkungan kampus. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 sesi dengan mengundang Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) The Real Team dan Sri Kushartanti, S.Psi., M.A. Psikolog sebagai pembicara.

Muhammad Nur Syuhada, S.Psi., Psikolog selaku Wakil Dekan Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Akademik, dan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UAD mengatakan, acara ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua khususnya para mahasiswa mengenai hasil diseminasi yang berkaitan dengan PIMNAS. “Para mahasiswa yang turut hadir bisa termotivasi karena ini bagian dari panutan dan tradisi kita.”

Selain itu, ia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut tentunya tidak hanya menyampaikan hasil penelitian saja, tetapi bisa dijadikan sebagai sarana diskusi, memperkuat ide yang sudah ada, dan menambah ide-ide baru dalam pengembangan keilmuan.

Dalam kesempatan ini, tim PKM The Real Team memaparkan secara detail hasil dari penelitian. Mereka membagikan pengalamannya dari awal pembentukan tim hingga berhasil lolos menuju PIMNAS. Kemudian dilanjutkan sesi kedua dengan pemaparan mengenai “Strategi Menuju PIMNAS” oleh Sri Kushartanti. (umk)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acara-Diseminasi-Hasil-Penelitian-dan-Pengabdian-Sivitas-Akademika-Fakultas-Psikologi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Ummi-Hasanah.jpg 656 1356 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-18 09:10:172023-01-18 09:10:17Fakultas Psikologi Gelar Diseminasi Hasil Penelitian

“Pada Suatu Hari” Studi Pentas Teater PeBei UAD

18/01/2023/in Terkini /by Ard

Pementasan drama berjudul “Pada Suatu Hari” Teater PeBei Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Teater PeBei)

Teater PeBei Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar studi pentas berjudul “Pada Suatu Hari” pada Minggu, 8 Januari 2023 di Gedung Societet Militair, Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Studi pentas tersebut merupakan tradisi dari komunitas teater dan dianggap sebagai hari raya untuk anggota-anggota baru.

Anggi Aulia selaku pimpinan produksi menyatakan bahwa teater studi pentas ini bertujuan sebagai wadah untuk belajar. Acara serupa sudah berjalan beberapa tahun ke belakang, dan dianggap sebagai acara penyambutan.

Pementasan teater yang berjudul “Pada Suatu Hari” ini hanya digarap dalam kurun waktu 2 bulan. A. Subekti, mahasiswa Program Studi Sastra Inggris, menjadi sutradara pertunjukan yang sukses membuat penonton tak henti-hentinya berdecak kagum itu. Selain memiliki cerita yang menarik, pementasan juga memiliki pesan moral dan mengajarkan cara menyikapi banyaknya perceraian yang didasari kecemburuan atau hal-hal yang terbilang remeh.

“Pesan moral yang ingin disampaikan pada naskah ini adalah, untuk setiap orang yang berumah tangga diharapkan untuk mencari pasangan yang benar-benar matang dalam segi apa pun. Tidak hanya pasangan, diri kita juga harus matang dan siap, supaya ketika sudah membangun rumah tangga, apa pun masalah yang terjadi mampu untuk kita hadapi. Kecemburuan dan masalah remeh yang ada pada pementasan tadi, tidak seharusnya masih ada di rumah tangga,” ungkap A. Subekti pada wawancara (8-1-2023).

Dengan adanya studi pentas ini, diharapkan mampu memberikan panggung untuk aktor-aktor baru Teater PeBei, sehingga panggung belajar tersebut mampu meningkatkan kepercayaan diri, kreativitas, dan bakat setiap aktor maupun siapa pun yang terlibat di dalamnya. (syf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pementasan-drama-Pada-Suatu-Hari-Teater-PeBei-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-berjudul-Foto-Teater-PeBei.jpeg 662 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-18 08:23:272023-01-18 08:30:50“Pada Suatu Hari” Studi Pentas Teater PeBei UAD

Menjadi Guru Profesional dan Berkarakter

18/01/2023/in Terkini /by Ard

Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Persekolahan( PLP) I dan II di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

“Guru profesional merupakan guru yang memiliki kepribadian. Lalu apa sajakah kepribadian itu? Kepribadian seorang guru profesional paling tidak memiliki 5 sifat yaitu profesional, berpikir, ekspektasi, kepemimpinan, dan relasi,” jelas Sutikno, M.Pd.

Kepala Sekolah Indonesia Makkah dan Jeddah tersebut menjadi pembicara dalam sesi “Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Persekolahan (PLP) I dan II Implementasi Kurikulum Merdeka: Menjadi Guru Profesional dan Berkarakter Kebhinekaan” pada Jumat, 13 Januari 2023 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Lebih mendalam, Sutikno menyampaikan mengenai guru profesional berkarakter.

Kepribadian seorang guru memiliki sifat berpikir yaitu kemampuan analisis dan berpikir konsepsional. Sifat ekspektasi yang harus dimiliki seperti paham dengan karakter siswa, paham dengan tugas dan program pendidikan, serta berinisiatif. Selain itu, sifat kepemimpinan yang dimiliki di antaranya fleksibel, akuntabel, dan motivasi belajar. Kemudian sifat relasi yang menjadi kepribadian guru adalah memiliki hubungan dengan unsur-unsur yang terlibat dalam proses pendidikan, serta memiliki keahlian berbagai pekerjaan pendidikan secara komprehensif.

Adapun sifat profesional guru hendaknya memiliki komitmen kerja keras yaitu percaya pada institusi, ingin memajukan institusi, dan ingin mendedikasikan keahliannya. Sifat profesional seorang guru juga dilihat dari rasa percaya diri memiliki motivasi berprestasi, emosi stabil, dapat bekerja sama, solutif, husnuzan, sehat, ceria, dan energik. Guru profesional memiliki kebiasaan berbuat kebajikan dan mempunyai sifat respek terhadap siswa dan orang tua siswa.

Lebih lanjut, pengembangan profesional guru dapat dilakukan dengan melakukan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), diklat secara daring maupun luring, diskusi bersama guru lintas sekolah, membuat publikasi jurnal, serta menciptakan karya inovatif seperti media pembelajaran dan alat peraga.

Tak ketinggalan, Sutikno juga menjelaskan mengenai kurikulum dan magang sekolah Indonesia Jeddah dan Makkah. “Bidang kerja sama yang sering dilakukan sekolah Indonesia Jeddah dan Makkah seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional, magang, pengabdian masyarakat, dan penelitian. Saya berharap nantinya mahasiswa UAD dapat melaksanakan magang atau PLP di sekolah Indonesia Jeddah dan Makkah.” (frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Nasional-Hasil-Pelaksanaan-Pengalaman-Lapangan-Persekolahan-PLP-I-dan-II-di-Universitas-Ahmad-Dahlan.-foto-farida-3.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-18 08:01:322023-01-18 08:02:44Menjadi Guru Profesional dan Berkarakter

Buat Modul BIPA, Tim Mahasiswa FSBK UAD Juara I di PIMTANAS PTMA

17/01/2023/in Prestasi /by Ard

Tim Mahasiswa FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam ajang PIMTANAS dengan karya Buku BIPA (Foto: Istimewa)

Pusat Prestasi Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (Puspresma PTMA) menggelar Pekan Ilmiah Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Tingkat Nasional (PIMTANAS). Ajang tersebut berlangsung secara daring pada 24 Desember 2022 dan diikuti oleh PTMA se-Indonesia.

Tim yang mengikuti PIMTANAS berasal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang lolos pendanaan tetapi tidak lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Tim Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang terdiri atas Sella Arsada Putri, Alifka Hardika Islami, Shohihuzzihni, dan Aulia Salsabilla, berhasil meraih juara I dengan mengangkat topik “Efektivitas Modul Ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Berbasis Budaya dan Ruang di Yogyakarta”. Mereka dibimbing oleh oleh dosen Hana Farida, S.S., M.A.

 “Kami mengikuti ajang PIMTANAS karena ingin menunjukkan hasil akhir atau keseluruhan dari penelitian kami yang belum dipublikasikan kepada publik. Sebelumnya, pada saat presentasi PIMNAS, kami hanya menunjukkan sekitar 80 persen saja karena tidak lolos ajang tersebut,” jelas Alifka.

Selain itu, Alifka dan timnya memilih topik Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) karena luaran buku dengan berlatar budaya Yogyakarta tingkat BIPA 3 belum ada. Buku-buku BIPA yang berbasis budaya juga masih sangat terbatas, baik dari jumlah maupun kemudahan akses. “Selain itu, kami ingin mengangkat budaya dan ruang untuk mendukung salah satu tujuan dari BIPA itu sendiri, yaitu menambah citra Indonesia di kancah internasional,” ujarnya.

Kemenangan yang diraih tentunya tidak terlepas dari persiapan dan kekompakan tim. Alifka mengatakan, “Sebelum perlombaan PIMTANAS ini kami melalui banyak hal dalam waktu yang cukup panjang. Itulah yang menjadikan tim kami sangat kompak.”

Dengan diterbitkannya buku pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) ini diharapkan dapat memudahkan para penutur asing untuk mempelajari bahasa Indonesia dengan baik. Selain itu juga bisa menjadi salah satu media untuk mengenalkan budaya Indonesia di kancah internasional. (umh)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Mahasiswa-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dalam-ajang-PIMTANAS-Foto-Istimewa.jpg 1200 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-17 08:15:092023-01-17 08:15:09Buat Modul BIPA, Tim Mahasiswa FSBK UAD Juara I di PIMTANAS PTMA
Page 311 of 468«‹309310311312313›»

TERKINI

  • Kreativitas Berbasis Teknologi, Desain sebagai Sarana Dakwah dan Inovasi13/05/2025
  • BEM FAI Selenggarakan Festival Akhilla Tingkat DIY-Jateng13/05/2025
  • Pembelajaran Holistik Transformasi Berdasarkan Nilai–Nilai Keislaman13/05/2025
  • IMM FTI UAD Selenggarakan Pelatihan Desain Canva13/05/2025
  • Alumni PBI UAD Berbagi Inspirasi Karier di Career Talk Show13/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025
  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025

FEATURE

  • Hindari Godaan Pinjaman Instan13/05/2025
  • Mengapa Manusia Tak Pernah Tahu Apa yang Terjadi Esok Hari?13/05/2025
  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top