Ritual Pengantin di Bilik Keramat
Koran Merapi (12 November 2020)
Iis Suwartini, M.Pd.
Sebelum iring-iringan kebo giro terdengar, Nur harus melaksanakan ritual terlebih dahulu. Sebetulnya ia tidak percaya dengan segala mitos yang berlaku di daerahnya. Setiap perempuan yang akan melepas masa lajangnya mau tidak mau harus menjalankan ritual sebagaimana mestinya. Bagaimana bisa, seorang sarjana hukum mempercayainya. Belik mata air yang tidak pernah kering sejatinya digunakan untuk kebutuhan masyarakat tidak perlu dikeramatkan. Nur berharap jikalau harus menggunakan adat tradisi yang sewajarnya saja. Mandi kembang tujuh rupa dengan tujuh sumber mata air sepertinya sudah cukup tidak perlulah pergi ke belik. Ia kerap bersihtegang dengan orang tuanya perihal ritual tersebut.
Selengkapnya ritual pengantin di belik keramat