UAD Selenggarakan Seminar EPISTIMOLOGI Islam dan Integrasi Pengetahuan Terhadap Reformasi Pendidikan
Jum’at (16/04), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia menyelenggarakan Seminar Epistimologi Islam dan Integrasi Pengetahuan Terhadap Reformasi Pendidikan bertempat di Hotel Satya Graha Jl. Veteran 147 Umbul Harjo Yogyakarta. Seminar ini dihadiri oleh berbagai tokoh sebagai pembicara yaitu : Prof. Dr. Rosnani Hashim (Pakar Filsafat Pendidikan Islam terkemuka di Asia Tenggara dari Universitas IIUM Malaysia), Prof. Dr. Habib Chirzin dan Prof. Noeng Muhajir.
Acara yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan masyarakat umum ini, dibuka oleh Dr. Ir. H. Dwi Sulisworo, M.T selaku Wakil Rektor I (WR I) UAD. Dalam sambutannya beliau menyampaikan “Semoga dengan adanya seminar ini dapat membuka wawasan bagi mahasiswa UAD khususnya dan bagi pendidikan di Indonesia umumnya, sehingga ada perubahan yang signifikan bagi reformasi pendidikan kita khususnya di UAD”.
Prof. Dr. Habib Chirzin menjelaskan bahwa “Pendidikan yang ada di Muhammadiyah merupakan pendidikan gerakan Islam, dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar. Oleh karena itu dimana Muhammadiyah berada, mereka akan tetap berada pada jalur yang tepat, apalagi didukung dengan sistem informasi sekarang yang lebih canggih, akan lebih gampang dalam menjalankan dakwah ilmu pengetahuan melalui sistem informasinya” Tukasnya.
Seminar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Profesi Kependidikan (LPPK) ini berlangsun pada Pkl 13.00 s/d 16.00 WIB. Tujuan diadakannya seminar tersebut untuk mengenalkan pendidikan Islam berbasis epistimologi kepada mahasiswa agar dapat mengenal pendidikan dari sudut pandang Islam.
Prof. Dr. Rosnani Hashim menjelaskan bahwa “Pendidikan dalam pandangan epistimologi islam terletak pada sumber ilmu yang meliputi panca indra, akal, ilham dan wahyu. Epistimologi amat penting dalam konteks menentukan kandungan kurikulum yakni ilmu yang ingin diterapkan dalam pendidikan formal. Kurikulum mempunyai bagian-bagian makna yang mencerminkan perubahan konsepsi untuk membentuk tujuan pendidikan dalam proses tujuan yang ingin dicapai dalam dunia ilmu pendidikan” Tambahnya .
Prof. Noeng Muhajir berpendapat bahwa “Untuk mendapatkan bukti kebenaran dalam ilmu pengetahuan kita harus melihat dari dua sisi. Yaitu membangun kebenaran dengan mengunakan akal dan ilmu pengetahuan. Artinya ketika di masjid kita harus mengunakan pola pikir yang telah di tetapkan oleh Allah SWT. Berbeda ketika berada di Lab eksperimen, kita harus menggunakan pola pikir rasional empirik dan etikpun diabaikan” Tegasnya. (sbwh)
Jum’at (16/04), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia menyelenggarakan Seminar Epistimologi Islam dan Integrasi Pengetahuan Terhadap Reformasi Pendidikan bertempat di Hotel Satya Graha Jl. Veteran 147 Umbul Harjo Yogyakarta. Seminar ini dihadiri oleh berbagai tokoh sebagai pembicara yaitu : Prof. Dr. Rosnani Hashim (Pakar Filsafat Pendidikan Islam terkemuka di Asia Tenggara dari Universitas IIUM Malaysia), Prof. Dr. Habib Chirzin dan Prof. Noeng Muhajir.
Acara yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan masyarakat umum ini, dibuka oleh Dr. Ir. H. Dwi Sulisworo, M.T selaku Wakil Rektor I (WR I) UAD. Dalam sambutannya beliau menyampaikan “Semoga dengan adanya seminar ini dapat membuka wawasan bagi mahasiswa UAD khususnya dan bagi pendidikan di Indonesia umumnya, sehingga ada perubahan yang signifikan bagi reformasi pendidikan kita khususnya di UAD”.
Prof. Dr. Habib Chirzin menjelaskan bahwa “Pendidikan yang ada di Muhammadiyah merupakan pendidikan gerakan Islam, dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar. Oleh karena itu dimana Muhammadiyah berada, mereka akan tetap berada pada jalur yang tepat, apalagi didukung dengan sistem informasi sekarang yang lebih canggih, akan lebih gampang dalam menjalankan dakwah ilmu pengetahuan melalui sistem informasinya” Tukasnya.
Seminar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Profesi Kependidikan (LPPK) ini berlangsun pada Pkl 13.00 s/d 16.00 WIB. Tujuan diadakannya seminar tersebut untuk mengenalkan pendidikan Islam berbasis epistimologi kepada mahasiswa agar dapat mengenal pendidikan dari sudut pandang Islam.
Prof. Dr. Rosnani Hashim menjelaskan bahwa “Pendidikan dalam pandangan epistimologi islam terletak pada sumber ilmu yang meliputi panca indra, akal, ilham dan wahyu. Epistimologi amat penting dalam konteks menentukan kandungan kurikulum yakni ilmu yang ingin diterapkan dalam pendidikan formal. Kurikulum mempunyai bagian-bagian makna yang mencerminkan perubahan konsepsi untuk membentuk tujuan pendidikan dalam proses tujuan yang ingin dicapai dalam dunia ilmu pendidikan” Tambahnya .
Prof. Noeng Muhajir berpendapat bahwa “Untuk mendapatkan bukti kebenaran dalam ilmu pengetahuan kita harus melihat dari dua sisi. Yaitu membangun kebenaran dengan mengunakan akal dan ilmu pengetahuan. Artinya ketika di masjid kita harus mengunakan pola pikir yang telah di tetapkan oleh Allah SWT. Berbeda ketika berada di Lab eksperimen, kita harus menggunakan pola pikir rasional empirik dan etikpun diabaikan” Tegasnya. (sbwh)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!