MAHASISWA ASING UAD MENGENAL INDONESIA LEBIH DEKAT
Untuk memperkenalkan tentang keberagaman budaya Indonesia, Senin (04-05/10) kemarin mahasiswa asing Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia langsung diterjunkan ke lapangan untuk mengenal Indonesia lebih dekat pada acara Malam Keakraban (makrab) mahasiswa asing Fakultas Ekonomi dan Darmasiswa di Banyu Sumilir Outbond Center, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Acara Makrab tersebut berlangsung lancar dan meriah. Apalagi ketika para mahasiswa asing tersebut diperkenalkan tentang bagaimana memanen padi, menggembala sapi, dan memetik salak. Denis (Cheng Yangguang) mengatakan “Salak di sini sangat manis sekali, berbeda dengan salak yang di China pada diekspor dari Indonesia juga. Tapi rasanya lebih kecut. Di sini kami belajar banyak Hal terutama tentang budayanya”, ucapnya.
Selain belajar memetik salak para mahasiswa juga diajarkan bagaimana cara merangkai janur (daun kelapa yang biasa digunakan sebagai simbol kegiatan perkawinan), dan belajar menghargai serta kerjasama antara teman sekelompok. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari satu malam itu diikuti oleh 50 mahasiswa asing UAD diantaranya dari China, Thailand dan Inggris.
Anis (Su Haiman) menyampaikan bahwa dia sangat bahagia berada di Banyu Sumilir ini, selain nyaman orang-orangnya juga murah senyum. “Kami sangat senang dengan suguhan panitia pada akhir acara yang menyuguhkan pertunjukan Jatilan yang diperankan oleh anak kecil itu, sangat lucu dan sedikit aneh”, komentarnya ketika ditemui pada saat pertunjukan Jatilan. (Sbwh)
Untuk memperkenalkan tentang keberagaman budaya Indonesia, Senin (04-05/10) kemarin mahasiswa asing Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia langsung diterjunkan ke lapangan untuk mengenal Indonesia lebih dekat pada acara Malam Keakraban (makrab) mahasiswa asing Fakultas Ekonomi dan Darmasiswa di Banyu Sumilir Outbond Center, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Acara Makrab tersebut berlangsung lancar dan meriah. Apalagi ketika para mahasiswa asing tersebut diperkenalkan tentang bagaimana memanen padi, menggembala sapi, dan memetik salak. Denis (Cheng Yangguang) mengatakan “Salak di sini sangat manis sekali, berbeda dengan salak yang di China pada diekspor dari Indonesia juga. Tapi rasanya lebih kecut. Di sini kami belajar banyak Hal terutama tentang budayanya”, ucapnya.
Selain belajar memetik salak para mahasiswa juga diajarkan bagaimana cara merangkai janur (daun kelapa yang biasa digunakan sebagai simbol kegiatan perkawinan), dan belajar menghargai serta kerjasama antara teman sekelompok. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari satu malam itu diikuti oleh 50 mahasiswa asing UAD diantaranya dari China, Thailand dan Inggris.
Anis (Su Haiman) menyampaikan bahwa dia sangat bahagia berada di Banyu Sumilir ini, selain nyaman orang-orangnya juga murah senyum. “Kami sangat senang dengan suguhan panitia pada akhir acara yang menyuguhkan pertunjukan Jatilan yang diperankan oleh anak kecil itu, sangat lucu dan sedikit aneh”, komentarnya ketika ditemui pada saat pertunjukan Jatilan. (Sbwh)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!