Pentas Dukun Kimin
Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB), salah satu organisasi yang ada di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan (HMPS PBSI FKIP UAD) Yogyakarta, menyelenggarakan pantas lelakon berjudul Dukun Kimin dengan tema “Adat, Adab, Arah”.
Hal yang melatarbelakangi lelakon ini disebabkan situasi sekarang banyak terjadi praduga dan tuduhan yang menjurus kepada santet. Ditambah lagi, tahun ini merupakan tahun politik yang mendekati pemilihan presiden maupun kepada daerah. Kemungkinan besar, orang-orang banyak melakukan seperti yang terjadi pada pementasan Dukun Kimin.
“Lewat pementasan ini, kami ingin menyampaikan untuk jangan pernah menanamkan persaan iri dan hati yang kotor. Sebab, semua itu tidak layak untuk manusia,” papar Riski Ramadani selaku sutradara saat ditemui di kampus 2 UAD Jln. Pramuka No 42, Sidikan, Yogyakarta.
Demi menyempurnakan lelakon ini, Teater JAB menjalani latihan satu bulan sebelum pentas. Meski ada kendala saat latihan, tetapi kerja sama antara anggota Teater JAB sangat baik. Konflik yang dibangun saat pentas pun berubah menjadi lebih menarik.
“Saya berharap kepada anggota baru Teater JAB agar terus berproses bersama dalam menulis dan menyusun naskah. Sehingga, semuanya dapat berproses dan berlomba dengan sehat,” imbuhnya, Minggu (13/5/2018) malam.
Pementasan ini dilakoni oleh Ninda Rulinting, Wedhaningtyas Sri, Aditia Kurniawan, Wiwin Astuti, Maulana, dan Mutaqin. Sebanyak 100 orang dari komunitas yang berbeda seperti Teater 42, Teater Nitik, Teater PeBei, Kreskit, dan Teater Bening juga turut terlibat. Tak ketinggalan, alumni Teater JAB ikut mendukung penuh pementasan ini.(ASE)