Pertemuan Pasca UTS di Kampus Oranye
Senin (15-4-2019), ruang persegi berhawa dingin dipenuhi puluhan peserta Ujian Tengah Semester (UTS). Hari perdana UTS berlangsung serentak hari itu di kampus oranye (Universitas Ahmad Dahlan). Sebelum ujian dimulai ada yang sibuk membaca buku, mendiskusikan materi dengan teman, bermain gawai, dan keluar ke kamar mandi.
Dua orang pengawas menyiapkan lembar soal dan lembar pertanyaan. Ruangan mendadak hening dan peserta menikmati suasana ujian dengan hikmat. Terkadang pengawas berjalan di antara sela barisan kursi peserta ujian. Memastikan ujian berjalan dengan lancar dan aman. Memastikan juga terhindar dari kecurangan.
Setelah selesai mengerjakan soal ujian, sebagian besar mahasiswa tidak langsung pulang. Mereka duduk di depan ruang ujian, seraya mendiskusikan jawaban yang tadi mereka tulis di lembar jawaban ujian. Sebagian yang lain mendiskusikan materi dan kisi-kisi ujian untuk hari berikutnya dengan teman satu kelas.
“Saya tipe orang yang tidak bisa belajar malam hari. Jadi, membutuhkan waktu dua sampai dengan tiga jam untuk belajar karena kebut semalam tidak cocok bagi saya. Jika memaksa kebut semalam, maka pagi hari saat ujian akan lupa dengan semua materi yang saya pelajari,” ujar Raditio Mustiko mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI) semester 6 yang kerap disapa Joko.
Joko menambahkan, “Menulis catatan penting merupakan cara untuk mengikat ilmu. Selanjutnya, sebelum menghadapi ujian harus berdoa dan mohon doa restu kepada orang tua. Saya juga memilih waktu setelah Subuh untuk belajar agar materi cepat meresap.”
Sementara itu, Fenti Rustiana mahasiswi PBSI semester 6, turut mengatakan bahwa UTS sangat penting karena ada 30% untuk memenuhi persyaratan lulus dari beban semester. Walaupun hanya 30%, tetap harus disiapkan dan tidak boleh dianggap remeh.
“Tetap giat belajar meskipun banyak kegiatan harus bisa membagi waktu. Ujian itu jangan ditakuti tetapi harus dihadapi. Cara mengatasi ketakutan saat ujian yaitu dengan menyiapkan materi dan membaca. Tancapkan dalam pola pikir kita, bahwa ujian bukanlah hal yang menakutkan,” pesan Fenti atlet Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) voli UAD yang telah mendapat juara 2 turnamen voli putri tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah Nasional (PTM A) pada 25 Maret yang lalu. (Dew)