Masa Depan Energi Global
Minyak dan gas adalah energi fosil yang berapa tahun mendatang akan hilang. Orang-orang mulai mencari pengganti energi fosil yaitu energi terbarukan. Hal itu disampaikan oleh Prof. Dr. Maizar Rahman, dalam kuliah umum program studi Teknik Kimia pada 29 Juni 2019 di Aula Islamic Centre Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Energi global menghadapi tantangan yang rumit, seperti peningkatan jumlah penduduk dan konsumsi energi dunia, sumber minyak terbatas, ketidakpastian cadangan minyak dunia, geopolitik dan kebijakan negara, fluktuasi dan spekulasi harga minyak, ketidakpastian investasi, isu lingkungan, gangguan produksi, serta gangguan cuaca.
“Mobil dan motor masih menggunakan bensin, di Eropa dan Tiongkok sudah mulai menggunakan motor listrik. Cadangan minyak dunia tidak pasti pasokannya. Negara yang memiliki minyak banyak belum tentu juga membuka ladang minyak. Masalah geopolitik, isu lingkungan, pemanasan global, kini orang mulai anti dengan energi fosil, menyebabkan polusi, cuaca juga berpengaruh pada penggunaan energi dunia,” paparnya.
Sumber minyak paling besar berada di kawasan Timur Tengah, negara-negara Arab. Bahan Bakar Minyak (BBM) masih dominan digunakan untuk transportasi hingga 2040. Cadangan minyak baru makin sulit ditemukan, jika pun masih melimpah namun perlu biaya tinggi untuk produksinya.
“Ada beberapa prinsip keamanan energi global misalnya, diversifikasi, transportasi dan infrastruktur energi, oil market dan kepastian suplai, security margin, fleksibilitas oil market, kerja sama produsen dan konsumen, serta keamanan rantai suplai,” tutupnya. (JM)