Orang Papua Sama seperti Orang-Orang di Jawa
Rasisme terhadap orang Papua sudah sejak lama terjadi. Mulai dari kejadian di Yogyakarta pada tahun 2016 lalu, dan baru-baru ini terjadi lagi di Surabaya pada 16 Agustus 2019 kemarin, tepat sehari sebelum peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Hal itu menuai banyak tanggapan pro dan kontra yang diutarakan masyarakat, terutama warga net.
Tanggapan serupa juga diutarakan oleh Muammar Aqsh, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berasal dari Jayapura, Papua, dan masih keturunan Surabaya, Jawa Timur. Menurutnya, rasisme yang ditujukan kepada orang Papua merupakan tindakan yang kurang manusiawi, kurang berpendidikan, seakan-akan orang Papua itu dipandang sebelah mata, dan Papua itu seperti tidak dipedulikan di Indonesia.
“Padahal Papua juga termasuk wilayah Indonesia. Sebenarnya orang asli Papua itu baik sama seperti orang-orang yang ada di Jawa,” katanya saat diwawancara di sela hari kedua Pengenalan Kampus (P2K) yang bertempat di Kampus Utama UAD Jl. Ahmad Yani, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Selasa (3-9-2019).
Mahasiswa baru dari Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (Fast) UAD itu sempat ditakuti oleh teman P2K-nya. Sebab melihat postur tubuhnya yang tinggi besar, terlebih lagi saat teman-temannya tahu kalau ia dari Papua.
“Awalnya sampai di sini, ada salah satu teman saya yang takut karena melihat badan saya yang tinggi dan besar, tapi saya berbaur untuk bisa berteman dengan mereka. Saya sarankan, tidak usah takut dengan orang Papua karena orang asli Papua itu baik. Saya yang masih keturunan Jawa, selama hidup di Papua aman-aman saja. Teman-teman saya yang berbeda kultur semuanya menyatu di Jayapura.” (ASE)