Ide Cerpen lewat Lagu Jadi Juara Satu
Hilma Mufidah tak jarang kehabisan ide untuk menulis cerita pendek (cerpen). Mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ini memiliki cara yang cukup unik untuk mengurai kebuntuannya itu. Tak hanya buku yang dijadikan pemicu ide seperti orang pada umumnya, Hilma memiliki cara yang menarik. Lagu dan video acap kali menghandirkan ide untuk cerpennya.
Mahasiswi angkatan 2019 ini menempuh sekitar 30 menit dari rumah untuk sampai ke kampus. Perjalanan selalu menghadirkan cerita tersendiri baginya. Tentu restu dan dukungan orang tua menjadi motivasi terbesarnya. Selain itu, teman-teman mendukung potensi dalam dirinya. Sampai terciptalah sebuah cerpen berjudul Rodrapasa. Sebelumnya, ia mendengarkan beberapa lagu hingga mendapat kata itu.
Rodrapasa merupakan gabungan dua kata dari bahasa Sanskerta yaitu rodra dan pasa. Rodra berarti suatu hal yang jahat atau kejam dan pasa berarti rantai. Sederhananya, judul tersebut bermakna rantai kejahatan. Butuh sekitar tiga minggu untuk menyelesaikan cerpen yang apik ini, hingga mendapat juara satu lomba cerpen pada serangkaian kegiatan Bulan Bahasa Prodi PBSI.
Rodrapasa mengisahkan seorang anak yang sendirian di sebuah kota yang hancur. Lalu ia berhalusinasi masih mempunyai teman. Tokoh merasa takut untuk mengakui bahwa ia itu sendirian. Setelah sadar, makin ketakutan dan akhirnya mulai kelabakan. Apa pun dilakukan. Intinya, ia tidak mau kesepian.
Pesan yang ingin disampaikan Hilma yaitu terkait kondisi mental. Kondisi orang kesepian depresi dan tentang seorang anak. Ia ingin menyuguhkan sisi lain dari sastra. Bahwa tidak semuanya harus disajikan dengan bahagia.
“Jangan takut untuk berkarya. Hasil memang belum tentu bagus, tapi tunjukkan saja apa yang ada dalam dirimu. Apa saja yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca, tulislah jangan malu dan jangan takut,” tegasnya pada 6-11-19 di Hall Kampus Utama UAD. (Dew)