• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Telpon Selular Bagi Kesejahteraan Petani

22/11/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

Rendra_Ilmu_Komunikasi

Oleh :

Rendra Widyatama, SIP., M.Si

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Dewasa ini hampir semua lapisan sosial mengenal telpon seluler, bahkan sebagian besar dipastikan sudah memilikinya. Data dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) menunjukkan bahwa jumlah pelanggan di Indonesia tahun 2011 mencapai lebih dari 240 juta, naik 60 juta dibanding tahun 2010. Angka ini mendekati jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 258 juta pada Desember 2010. Tingginya kepemilikan handphone membuktikan bahwa media ini tidak lagi jadi barang mewah.

Fasilitas yang sangat popular digunakan adalah layanan sms (short message service). Kebiasaaan masyarakat Indonesia berkirim sms sangat tinggi. Data Telkomsel misalnya, mencatat trafik di Jawa Timur, sehari menjelang Idul Fitri 1433 H yang lalu mencapai lebih dari 63 juta sms, melonjak 101,75% dibanding kondisi normal. Pengiriman tersebut tidak terpusat di kota besar, melainkan di daerah-daerah lebih kecil, misalnya Mojokerto, Pasuruan, Sumenep, Blitar, dan sebagainya.

Trafik sms yang tinggi di daerah membuktikan bahwa pengguna telpon seluler juga berasal dari pedesaan. Sayang, umumnya komunikasi yang dilakukan, terbatas dengan seseorang yang dikenal saja. Bila seluruh pengguna telpon selular didata, sebenarnya seseorang dapat berkirim pesan kepada orang lain meski belum dikenalnya.

Caranya yaitu melalui SMS Broadcast, dimana seluruh nomor telpon didata sesuai dengan kategori tertentu sebagaimana iklan dalam buku telpon. Melalui sistem ini, kita dapat berkirim pesan ke sejumlah orang tanpa perlu memiliki seluruh nomor sasaran. Cukup kirim ke operator SMS Broadcast, dan operator akan meneruskan ke sejumlah sasaran sesuai kategori yang diminta. Misalnya petani padi, mengirim pesan menawarkan produknya, ia cukup mengirim ke operator SMS Broadcast meminta pesan diteruskan ke sejumlah sesaran dengan kategori yang dikehendaki. Bila tertarik, sasaran dapat merespon dan membuat transaksi bisnis, langsung pada pengirim pesan tanpa melalui operator. Dengan cara seperti ini, media telepon seluler dapat lebih optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Dengan cara ini, petani, nelayan, nelayan, peternak kecil, pengrajin dan pengusaha kecil maupun pihak-pihak yang selama ini sulit mendapatkan akses pasar agar langsung terhubung dengan pembeli, pedagang, toko baik grosis dan eceran, pedagang swalayan dan pasar, bahkan eksportir besar untuk menawarkan hasil produknya tanpa melalui pedagang perantara sehingga menikmati margin keuntungan yang selama ini dinikmati oleh pedagang. Melalui sms broadcast, rantai ekonomi akan lebih pendek sehingga harga produk lebih murah namun keuntungan langsung dinikmati oleh mereka yang selama ini kesulitan akses pasar.

Dalam SMS Broadcast biaya dikutip dari si pengirim, bukan penerima pesan. Sejumlah aturan dan kode etik perlu dibuat, agar tidak ada pihak yang rugi dan terganggu, tidak seperti premium call maupun sms berlangganan seperti yang kita kenal selama ini. Lebih baik lagi bila sistem ini dikelola oleh pemerintah atau lembaga non profit yang memiliki tujuan dan perhatian pada kesejahteraan masyarakat. Pihak inilah yang menghimpun data pemilik nomor telpon selular dalam berbagai kategori, misalnya jenis usaha, jenis produk yang dihasilkan, lingkup usaha, dan sebagainya.

Mengingat untuk membuat SMS Broadcast sangat sederhana, hanya perlu komputer, modem dan softwere SMS Broadcast yang dapat diunduh secara gratis di internet, maka sistem ini merupakan keniscayaan sebagai salah satu cara yang cepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di pedesaan.

Rendra_Ilmu_Komunikasi

Oleh :

Rendra Widyatama, SIP., M.Si

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Dewasa ini hampir semua lapisan sosial mengenal telpon seluler, bahkan sebagian besar dipastikan sudah memilikinya. Data dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) menunjukkan bahwa jumlah pelanggan di Indonesia tahun 2011 mencapai lebih dari 240 juta, naik 60 juta dibanding tahun 2010. Angka ini mendekati jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 258 juta pada Desember 2010. Tingginya kepemilikan handphone membuktikan bahwa media ini tidak lagi jadi barang mewah.

Fasilitas yang sangat popular digunakan adalah layanan sms (short message service). Kebiasaaan masyarakat Indonesia berkirim sms sangat tinggi. Data Telkomsel misalnya, mencatat trafik di Jawa Timur, sehari menjelang Idul Fitri 1433 H yang lalu mencapai lebih dari 63 juta sms, melonjak 101,75% dibanding kondisi normal. Pengiriman tersebut tidak terpusat di kota besar, melainkan di daerah-daerah lebih kecil, misalnya Mojokerto, Pasuruan, Sumenep, Blitar, dan sebagainya.

Trafik sms yang tinggi di daerah membuktikan bahwa pengguna telpon seluler juga berasal dari pedesaan. Sayang, umumnya komunikasi yang dilakukan, terbatas dengan seseorang yang dikenal saja. Bila seluruh pengguna telpon selular didata, sebenarnya seseorang dapat berkirim pesan kepada orang lain meski belum dikenalnya.

Caranya yaitu melalui SMS Broadcast, dimana seluruh nomor telpon didata sesuai dengan kategori tertentu sebagaimana iklan dalam buku telpon. Melalui sistem ini, kita dapat berkirim pesan ke sejumlah orang tanpa perlu memiliki seluruh nomor sasaran. Cukup kirim ke operator SMS Broadcast, dan operator akan meneruskan ke sejumlah sasaran sesuai kategori yang diminta. Misalnya petani padi, mengirim pesan menawarkan produknya, ia cukup mengirim ke operator SMS Broadcast meminta pesan diteruskan ke sejumlah sesaran dengan kategori yang dikehendaki. Bila tertarik, sasaran dapat merespon dan membuat transaksi bisnis, langsung pada pengirim pesan tanpa melalui operator. Dengan cara seperti ini, media telepon seluler dapat lebih optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Dengan cara ini, petani, nelayan, nelayan, peternak kecil, pengrajin dan pengusaha kecil maupun pihak-pihak yang selama ini sulit mendapatkan akses pasar agar langsung terhubung dengan pembeli, pedagang, toko baik grosis dan eceran, pedagang swalayan dan pasar, bahkan eksportir besar untuk menawarkan hasil produknya tanpa melalui pedagang perantara sehingga menikmati margin keuntungan yang selama ini dinikmati oleh pedagang. Melalui sms broadcast, rantai ekonomi akan lebih pendek sehingga harga produk lebih murah namun keuntungan langsung dinikmati oleh mereka yang selama ini kesulitan akses pasar.

Dalam SMS Broadcast biaya dikutip dari si pengirim, bukan penerima pesan. Sejumlah aturan dan kode etik perlu dibuat, agar tidak ada pihak yang rugi dan terganggu, tidak seperti premium call maupun sms berlangganan seperti yang kita kenal selama ini. Lebih baik lagi bila sistem ini dikelola oleh pemerintah atau lembaga non profit yang memiliki tujuan dan perhatian pada kesejahteraan masyarakat. Pihak inilah yang menghimpun data pemilik nomor telpon selular dalam berbagai kategori, misalnya jenis usaha, jenis produk yang dihasilkan, lingkup usaha, dan sebagainya.

Mengingat untuk membuat SMS Broadcast sangat sederhana, hanya perlu komputer, modem dan softwere SMS Broadcast yang dapat diunduh secara gratis di internet, maka sistem ini merupakan keniscayaan sebagai salah satu cara yang cepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di pedesaan.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-11-22 18:33:372012-11-22 18:33:37Telpon Selular Bagi Kesejahteraan Petani
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • Kisah Inspiratif Silmi Kaffah, Lulus S2 Farmasi dengan Cepat19/05/2025
  • Membangun Komunikator Inspiratif dan Pemimpin Berdampak19/05/2025
  • Meneguhkan Ideologi Muhammadiyah sebagai Fondasi Gerakan19/05/2025
  • Berjuang dalam Cinta dan Disiplin19/05/2025
  • Laboratorium Teknologi Pangan UAD Fasilitasi Praktikum bagi Mahasiswa UT19/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara I Rope Access di Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Prestasi di Ajang Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025

FEATURE

  • Lathifah: Menggerakkan Lewat Kata, Menginspirasi Lewat Suara19/05/2025
  • Kenali Potensi dan Rancang Karier Masa Depan19/05/2025
  • Menulis dengan Etika, Merespons Realitas19/05/2025
  • Bahaya Sikap Tamak dan Bakhil19/05/2025
  • Menjaga Etika Kehumasan di Tengah Laju AI17/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top