• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Matematika Bukan Momok: Zakiah Intan dan Perjalanannya Menuju Lulusan Terbaik

04/06/2025/in Feature /by Ard

Zakiah Intan Lulusan Terbaik Prodi Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Zakiah)

Berhitung dan matematika kerap menjadi momok bagi banyak pelajar. Namun, bagi Zakiah Intan, tantangan itu justru menjadi pijakan menuju prestasi. Alumni asal Majalengka, Jawa Barat, ini berhasil menuntaskan studinya dan meraih predikat cumlaude. Tidak hanya unggul di bidang akademik, ia juga aktif berorganisasi dan terlibat dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.

Mahasiswa yang akrab disapa Zakiah ini, lulusan Program Studi (Prodi) Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih predikat lulusan terbaik Prodi Matematika yang patut diapresiasi. Ia aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi selama masa studinya, termasuk menjadi sekretaris Divisi Literatur dan Pengembangan di Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Matematika. Ia juga terlibat dalam kepanitiaan kegiatan Biomath Enigma 2023 sebagai sekretaris serta Mathematics Olympiad and Seminar 2022 sebagai anggota Divisi Media. Selain itu, Zakiah turut ambil bagian dalam Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FAST.

Bagi Zakiah, momen paling berkesan selama kuliah adalah menyelesaikan skripsi, sebuah tantangan yang kerap dihadapi banyak mahasiswa. ā€œSaya ingin skripsi cepat selesai, jadi saya usahakan setiap malam mengerjakannya dan bimbingan pada pagi hari. Alhamdulillah, semua terbayar dengan kelulusan cepat dan predikat cumlaude,ā€ ujarnya.

Namun, perjalanan akademiknya tentu berliku. Zakiah mengaku tantangan terbesar justru datang dari proses belajar itu sendiri, mulai dari penyampaian materi yang sulit dipahami hingga tugas-tugas dari berbagai mata kuliah yang datang bersamaan. Menghadapi hal tersebut, ia memilih untuk belajar ulang secara mandiri, mengerjakan tugas satu per satu meskipun harus begadang, dan sesekali belajar bersama teman. ā€œUntuk tantangan lainnya, cukup dimengerti saja sih,ā€ candanya sambil tertawa.

Penelitian skripsi yang ia angkat juga mencerminkan ketertarikannya pada isu-isu dunia matematika. Zakiah meneliti tentang kriptografi pascakuantum dengan fokus pada modifikasi algoritma kriptografi NTRU guna meningkatkan ketahanan terhadap ancaman dari komputer kuantum. ā€œDengan pendekatan matematis, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan sistem keamanan data di masa depan,ā€ jelasnya.

Dalam perjalanan studinya, Zakiah mengakui bahwa dukungan terbesar datang dari orang tua dan teman-temannya. ā€œOrang tua saya adalah fondasi utama, tetapi teman-teman saya di Jogja juga sangat berperan penting. Mereka adalah teman cerita, teman makan, teman healing, intinya 24/7 bersama mereka,ā€ ungkapnya penuh rasa syukur.

Ke depan, Zakiah berencana untuk mencari pekerjaan sambil mempersiapkan syarat-syarat untuk melanjutkan studi melalui jalur beasiswa. ā€œMohon doanya semoga dilancarkan,ā€ katanya. Ia juga menitipkan pesan kepada adik-adik tingkat: ā€œPesan dan kesan untuk generasi selanjutnya: manfaatkan kesempatan yang ada. Kalau sudah ada kesempatan, tetapi kamu merasa belum yakin, coba dulu saja. Yang penting berani dulu. Kita tidak tahu yang works itu yang mana, jadi dicoba dulu saja. Kalau merasa tidak pernah menemukan kesempatan, carilah. Kesempatan itu pasti ada, entah kita yang menutup diri atau kita yang belum mencari tahu. Semangat semuanya!ā€ tuturnya dalam wawancara. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Zakiah-Intan-Lulusan-Terbaik-Prodi-Matematika-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Zakiah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-04 11:41:152025-06-04 11:41:58Matematika Bukan Momok: Zakiah Intan dan Perjalanannya Menuju Lulusan Terbaik

Kalender Hijriyah Global Tunggal, Ikhtiar Persatuan Umat Islam

04/06/2025/in Feature /by Ard

Prof. Drs. Agus Purwanto, M.Si., M.Sc., D.Sc., dalam Pengajian Menyongsong Iduladha Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Dalam rangka menyongsong perayaan Iduladha 1446 H, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pengajian bertajuk pentingnya implementasi Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT). Acara ini diisi secara istimewa oleh Prof. Drs. Agus Purwanto, M.Si., M.Sc., D.Sc., anggota Majelis Tarjih dan Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pada Senin, 2 Juni 2025.

Agus menyampaikan bahwa KHGT merupakan inovasi penting yang bertujuan menyatukan penentuan awal bulan hijriah secara global. Dengan menggunakan metode ini, umat Islam di seluruh dunia dapat menjalankan ibadah dan perayaan keagamaan secara serentak sebagai bentuk persatuan umat Islam.

ā€œImplementasi KHGT tidak hanya menguatkan kesatuan umat Islam, tetapi juga mendukung penyelenggaraan ibadah yang lebih tertib dan terorganisir. Ini sesuai dengan semangat Muhammadiyah untuk terus berinovasi dalam mengembangkan ajaran Islam yang sesuai dengan perkembangan zaman,ā€ ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan mekanisme ilmiah dan hisab yang digunakan dalam KHGT, serta bagaimana hal ini dapat diaplikasikan secara praktis di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di lingkungan kampus dan masyarakat luas.

Ia menambahkan bahwa Iduladha, sebagai hari besar perayaan umat Islam, harus diiringi oleh nilai-nilai persatuan. Implementasi KHGT juga perlu diterapkan sebagai bentuk awal persatuan umat Islam.

Pengajian yang dihadiri oleh seluruh sivitas akademika UAD ini menjadi momen refleksi bersama menyambut Iduladha dengan pemahaman yang lebih komprehensif dan semangat persatuan.

Harapannya, dengan disosialisasikannya KHGT, masyarakat dapat semakin teredukasi dan terbuka terhadap inovasi dalam penentuan kalender Islam sehingga pelaksanaan ibadah dan perayaan keagamaan dapat berjalan lebih harmonis dan bersamaan, baik secara lokal maupun global. (daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Drs.-Agus-Purwanto-M.Si_.-M.Sc_.-D.Sc_.-dalam-Pengajian-Menyongsong-Iduladha-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-04 11:08:392025-06-04 13:20:33Kalender Hijriyah Global Tunggal, Ikhtiar Persatuan Umat Islam

Dari Jahitan ke Jurnal: Transformasi Bisnis Fashion Syar’i Menjadi Karya Ilmiah

03/06/2025/in Feature /by Ard

Hilma Doni Situmorang S.Pd., M.Pd Alumni Universitas Ahmad Dalan (UAD) sebagaiĀ Narasumber Sosialisasi dan Seminar Program Bantuan Modal Wirausaha Mandiri (Foto. Bimawa UAD)

Bagian dari komitmen dalam mencetak generasi muda yang unggul termasuk dalam kegiatan kewirausahaan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) bekerja sama dengan BPD DIY Syariah dalam menyelenggarakan Sosialisasi dan Seminar Bantuan Modal Wirausaha Mandiri 2025.

Kegiatan ini, yang dilaksanakan pada Senin, 19 Mei 2025, tidak hanya memberikan dukungan modal usaha, tetapi juga membuka jalan bagi mahasiswa untuk menjadikan bisnis sebagai objek penelitian terapan sekaligus pengganti skripsi melalui jalur publikasi ilmiah.

Hilma Situmorang, S.Pd., M.Pd., alumni yang berhasil menyelesaikan studi S-1 hanya dalam 3,5 tahun melalui jalur publikasi pendanaan, lalu melanjutkan S-2 dan menuntaskannya dalam total waktu hanya 5 tahun.

Tak berhenti di dunia akademik dan tugas akhir, Hilma mengembangkan bisnis fashion muslimah syar’i yang mengedepankan nilai edukasi dan kebermanfaatan sosial. Setiap busana yang ia desain bukan sekadar tren, melainkan bentuk nyata dakwah berpakaian yang elegan, mendidik, dan solutif.

Program ini mendorong mahasiswa untuk menjadikan bisnis sebagai objek penelitian terapan. Melalui program Bantuan Modal Wirausaha Mandiri, Hilma memaparkan beberapa strategi.

Di antaranya: menangkap peluang pendanaan kewirausahaan, menyusun proposal bisnis dengan pendekatan ilmiah, mengubah bisnis menjadi penelitian terapan, menulis artikel ilmiah berkualitas, serta submit ke jurnal dan mengajukan pengakuan sebagai skripsi.

Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk menginspirasi mahasiswa agar mampu berinovasi, menyelesaikan studi dengan jalur publikasi, serta membangun usaha yang berdampak nyata bagi masyarakat. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hilma-Doni-Situmorang-S.Pd_.-M.Pd-Alumni-Universitas-Ahmad-Dalan-UAD-sebagai-Narasumber-Sosialisasi-dan-Seminar-Program-Bantuan-Modal-Wirausaha-Mandiri-Foto.-Bimawa-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-03 11:29:292025-06-03 11:29:29Dari Jahitan ke Jurnal: Transformasi Bisnis Fashion Syar’i Menjadi Karya Ilmiah

Bangkitkan Sains dari Dalam Kelas

03/06/2025/in Feature /by Ard

Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd., sebagai Pemateri Seminar Hari Kebangkitan Nasional FAST Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FAST UAD)

Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan Seminar Hari Kebangkitan Nasional dengan tajuk ā€œBangkitkan Sains, Cetak Generasi Unggul: Sinergi Sekolah dan Perguruan Tinggi Membangun Masa Depan Sains dan Teknologi Indonesiaā€ pada Selasa, 20 Mei 2025. Bertempat di Amphitarium Lantai 9 Kampus IV UAD, seminar ini dihadiri oleh para guru, dosen, dan mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan.

Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd., Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, hadir sebagai pemateri pertama dalam seminar ini. Dalam paparannya, Arif menekankan pentingnya transformasi pembelajaran dari dalam kelas sebagai ujung tombak perubahan pendidikan. Menurutnya, perubahan kurikulum tidak akan berdampak signifikan apabila proses pembelajaran di dalam kelas tidak ikut berubah.Ā 

ā€œApa pun kurikulumnya, jika transformasi di ruang kelas tidak terjadi, maka perubahan tidak akan bermakna,ā€ ujarnya.

Lebih lanjut, Arif memaparkan tantangan besar pendidikan Indonesia, seperti rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa. Berdasarkan data rapor pendidikan terbaru, 75% siswa usia 15 tahun memiliki kemampuan membaca di bawah standar, dan 82% berada di bawah standar numerasi. Ia juga menyoroti ketimpangan mutu pendidikan dan rendahnya jumlah pelajar Indonesia yang mampu bersaing di universitas top dunia, jika dibandingkan dengan negara-negara seperti Vietnam.

Arif kemudian memperkenalkan pendekatan pembelajaran mendalam sebagai solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini bukan sekadar konsep teknologi kecerdasan buatan (AI), melainkan pendekatan holistik yang memadukan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga dalam proses belajar.

ā€œPembelajaran mendalam berangkat dari kesadaran belajar, bermakna bagi kehidupan siswa, serta menghadirkan suasana belajar yang menggembirakan,ā€ tuturnya.

Dalam praktiknya, Arif menyebutkan bahwa guru perlu menciptakan pengalaman belajar yang mencakup tiga proses utama: memahami, mengaplikasikan, dan merefleksikan. Dengan begitu, siswa tidak hanya paham materi, tetapi juga mampu mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan dan mengambil hikmah darinya.

Di akhir pemaparannya, Arif menegaskan bahwa pendidikan bukan sekadar kewajiban profesional, melainkan amanah kemanusiaan dan pengabdian kepada Tuhan. Ia mengutip surat An-Nisa ayat 9 sebagai pengingat agar pendidikan mampu melahirkan generasi yang kuat secara intelektual dan spiritual. Seminar ini menjadi refleksi penting dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional, bahwa kebangkitan bangsa dimulai dari kebangkitan dunia pendidikan dan itu dimulai dari dalam ruang kelas. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Arif-Jamali-Muis-S.Pd_.-M.Pd_.-sebagai-Pemateri-Seminar-Hari-Kebangkitan-Nasional-FAST-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FAST-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-03 10:42:432025-06-03 10:42:43Bangkitkan Sains dari Dalam Kelas

Bijak Berekspresi pada Media Sosial

03/06/2025/in Feature /by Ard

dr. Windy Aristiani, Sp.KJ sebagai Pemateri Pelatihan Etika Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FK UAD)

Windy Aristiani, Sp.KJ,., selaku dosen Psikiatri Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi pemateri dalam kegiatan pelatihan etika mahasiswa yang diselenggarakan oleh FK UAD. Kegiatan ini diadakan di Amphitheater B lantai 7 Kampus IV UAD pada Sabtu, 10 Mei 2025 dengan tujuan untuk memperkuat nilai etika dalam berinteraksi di media sosial dan komunikasi akademik bagi mahasiswa dan dosen.

Dalam materi yang disampaikan, dr. Windy mengupas pentingnya pemahaman yang mendalam tentang etika dalam berkomunikasi di dunia maya, terutama di media sosial. Ia menekankan bahwa meskipun media sosial menawarkan banyak kemudahan dalam berinteraksi, penggunaannya harus dilakukan dengan bijak dan penuh tanggung jawab.

ā€œMedia sosial adalah sarana yang sangat berpengaruh dalam membentuk opini dan persepsi publik. Oleh karena itu, kita harus bijaksana dalam mengungkapkan pendapat, terlebih lagi jika itu menyangkut hubungan profesional antara dosen dan mahasiswa,ā€ ujarnya.

Selain itu, dr. Windy juga mengingatkan bahwa ekspresi emosional yang tidak terkontrol, seperti memarahi mahasiswa atau membuat komentar negatif tentang dosen di media sosial dapat merusak hubungan akademik dan berdampak negatif pada kesehatan mental mahasiswa. Ia mengajak para dosen untuk lebih berhati-hati dan memilih pendekatan yang lebih konstruktif dalam berkomunikasi.

ā€œPenting untuk memahami bahwa setiap mahasiswa memiliki karakter yang berbeda. Oleh karena itu, sebagai pendidik, harus lebih sabar dan empatik dalam berinteraksi, baik secara langsung maupun melalui media sosial,ā€ imbuhnya.

Pelatihan ini juga mencakup diskusi mengenai cara-cara untuk menjaga komunikasi yang sehat dan produktif di media sosial. dr. Windy menekankan bahwa sikap profesional dan etis harus menjadi landasan utama dalam setiap interaksi, baik itu di dunia nyata maupun maya.

Kegiatan ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran UAD, yang diharapkan dapat menerapkan etika yang telah dibahas dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks akademik maupun sosial. Pelatihan ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki sikap etika yang baik dalam berinteraksi di dunia digital. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/dr.-Windy-Aristiani-Sp.KJ-sebagai-Pemateri-Pelatihan-Etika-Mahasiswa-Fakultas-Kedokteran-FK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FK-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-03 09:59:382025-06-03 09:59:38Bijak Berekspresi pada Media Sosial

Etika Komunikasi di Era Digital

03/06/2025/in Feature /by Ard

Dr. Muhammad Najih Farihanto, S.I.Kom., MA. Narasumber Pelatihan Etika Mahasiswa FK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FK UAD)

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pelatihan bertajuk ā€œEtika Komunikasi di Era Digitalā€ pada Sabtu, 10 Mei 2025. Kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa angkatan 2021 dan 2022. Dr. Muhammad Najih Farihanto, S.I.Kom., MA., seorang dosen sekaligus konten kreator yang dikenal aktif membahas etika sosial dan budaya digital turut hadir sebagai narasumber.

Najih mengingatkan mahasiswa bahwa mereka kini hidup di tengah dua realitas, yaitu dunia nyata dan dunia maya. Interaksi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Interaksi digital menimbulkan berbagai tantangan dalam komunikasi, etika, dan identitas diri.

Selanjutnya, ia menjelaskan bagaimana algoritma media sosial membentuk cara pandang dan mempengaruhi emosi penggunanya. Ia mencontohkan tren seperti ā€œSafnoā€ atau isu viral lainnya yang seringkali tidak relevan dengan kehidupan pribadi. ā€œKita punya hak untuk skip informasi yang toksik,ā€ tegasnya

Lebih lanjut, mahasiswa diajak memahami karakteristik berbagai platform digital Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok beserta budaya, algoritma, serta risiko komunikatif di dalamnya. Salah satu hal yang disorot adalah fenomena second account atau bisa disebut juga dengan akun alter. Akun alter ada karena pengguna merasa lebih bebas mengekspresikan diri mereka secara anonim. Menurutnya, hal ini mencerminkan tekanan sosial yang tinggi yang menuntut seseorang untuk terlihat sempurna, terutama di kalangan calon profesional seperti mahasiswa kedokteran.

ā€œMedia sosial memfasilitasi kita untuk bermuka banyak. Kita bebas membentuk persona yang berbeda, dan itu yang membuat komunikasi menjadi kompleks,ā€ imbuhnya.

Ia juga menyinggung budaya komunikasi masyarakat Indonesia yang tergolong high-context di mana pesan seringkali disampaikan secara tidak langsung. Efeknya ekspresi di media sosial seringkali disalahartikan dan berujung pada konflik. Dengan demikian kita perlu memperkuat regulasi diri, kesadaran audiens, serta memahami bahwa komunikasi digital bersifat irreversible sekali diposting, dampaknya bisa bertahan lama.

Kegiatan ini juga menyoroti realita digital disruption, dimana konten kreator kini bisa menjadi sumber informasi utama. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai bagian dari Gen Z diingatkan untuk kritis terhadap informasi, bijak dalam memberikan pendapat, dan menjaga etika profesi, terutama saat menyampaikan konten terkait dunia kesehatan.

ā€œKomunikasi bukan obat mujarab (panasea). Sekalipun kita sudah meminta maaf, dampak dari komunikasi yang tidak bijak bisa tetap melekat. Maka, bijaksanalah sejak awal,ā€ pesan Najih. (ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Muhammad-Najih-Farihanto-S.I.Kom_.-MA.-Narasumber-Pelatihan-Etika-Mahasiswa-FK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FK-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-03 09:42:442025-06-03 09:42:44Etika Komunikasi di Era Digital

Peran Guru dalam Membangkitkan Sains dari Dalam Kelas

03/06/2025/in Feature /by Ard

Dr. Sri Utari, M.Pd.Si. sebagai Pemateri Seminar Hari Kebangkitan Nasional FAST Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FAST UAD)

Seminar Hari Kebangkitan Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa, 20 Mei 2025, menghadirkan Dr. Sri Utari, M.Pd.Si. selaku Guru Biologi Berprestasi dari SMA Negeri 1 Yogyakarta, sebagai pemateri kedua. Bertempat di Amphitarium Lantai 9 Kampus IV UAD, beliau membawakan materi bertema ā€œMembangkitkan Sains dari Kelasā€ dari perspektif praktisi pendidikan.

Beliau memulai dengan mengibaratkan ruang kelas sebagai ā€œblack boxā€ dalam dunia pendidikan. Ia menekankan bahwa meskipun kurikulum dan perangkat pembelajaran telah berubah, transformasi sejati hanya akan terjadi jika guru dan siswa bersama-sama menciptakan suasana kelas yang bermakna. ā€œApa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas hanya diketahui oleh siswa, guru, dan Tuhan,ā€ ungkapnya.

Dalam paparannya, ia menguraikan bahwa untuk mengungkap isi dari ā€œblack boxā€ pendidikan diperlukan tiga hal utama, yaitu pengembangan model evaluasi pembelajaran berbasis mata pelajaran, penerapan classroom assessment, dan evaluasi diri guru secara sadar dan terus menerus. Menurutnya, refleksi sederhana seperti reaksi spontan siswa usai pembelajaran merupakan bagian dari evaluasi penting yang kerap diabaikan.

Beliau juga membagikan temuan dari disertasinya yang menunjukkan bahwa dimensi proses seperti iklim kelas, kinerja guru, dan kinerja peserta didik berpengaruh signifikan terhadap hasil pembelajaran berupa penguasaan konsep dan sikap ilmiah. Dalam model tersebut, kinerja peserta didik memiliki kontribusi paling besar, menegaskan pentingnya pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

ā€œPembelajaran sains menuntut siswa untuk terlibat aktif. Guru tetap berperan penting, tapi siswa yang menjadi pusatnya,ā€ tegasnya.

Ia kemudian memaparkan praktik pembelajaran biologi berbasis pendekatan STEM dan deep learning yang telah ia terapkan. Dalam pendekatan STEM, siswa diajak merancang solusi dari permasalahan nyata seperti keterbatasan lahan pertanian di perkotaan. Sedangkan dalam pendekatan deep learning, siswa belajar dengan berkesadaran, bermakna, dan menyenangkan, salah satunya melalui proyek tentang inovasi produk tempe sebagai warisan budaya Indonesia.

Kedua pendekatan tersebut tidak hanya mendorong penguasaan konsep, tetapi juga pengembangan keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kreatif, dan komunikasi. Sri Utari menekankan pentingnya guru untuk kreatif memetakan tujuan pembelajaran secara akumulatif agar sesuai dengan capaian yang diharapkan. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Sri-Utari-M.Pd_.Si_.-sebagai-Pemateri-Seminar-Hari-Kebangkitan-Nasional-FAST-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FAST-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-03 09:22:102025-06-03 09:22:10Peran Guru dalam Membangkitkan Sains dari Dalam Kelas

Mahasiswa Harus Responsif dalam Era Digital

02/06/2025/in Feature /by Ard

dr. Windy Aristiani, Sp.KJ., Narasumber Pelatihan Etika Mahasiswa FK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FK UAD)

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pelatihanĀ  ā€œSantai Tapi Peka: Pelatihan Emosi dan Sosial Kekinianā€ bagi mahasiswa angkatan 2021 dan 2022 pada Sabtu, 10 Mei 2025. Pelatihan ini berlangsung di Amphitheater AĀ Kampus IV UAD. Hadir sebagai pemateri dr. Windy Aristiani, Sp.KJ. seorang psikiater yang dikenal aktif dalam edukasi kesehatan jiwa di kalangan mahasiswa.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat etika profesi serta membangun kesadaran emosional dan sosial bagi calon tenaga kesehatan. Peserta diajak merefleksikan pengalaman pribadi termasuk situasi-situasi yang menuntut pengambilan keputusan etis dan kontrol emosi seperti saat menghadapi keterlambatan dosen atau dinamika perkuliahan yang memicu frustrasi.

Dalam pemaparannya, dr. Windy mengajak mahasiswa untuk memahami perbedaan antara sikap reaktif dan responsif, terutama dalam menggunakan media sosial sebagai ruang ekspresi. Beliau juga menekankan bahwa media sosial bisa berdampak positif dalam membangun koneksi dan dukungan emosional, namun juga berisiko memunculkan kecanduan dan perbandingan sosial seperti cyberbullying.

ā€œApakah kalian akan menjadi dokter yang reaktif atau responsif? Itu semua di tangan kalian,ā€ ujarnya.

Selain membahas kesehatan mental, ia juga mengupas perkembangan psikososial mahasiswa usia 20-an yang sedang berada pada fase pencarian identitas. Peserta diberikan pemahaman tentang fungsi otak dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan, serta pentingnya membangun empati, kedewasaan dalam bersikap, dan tanggung jawab sosial sebagai bagian dari profesionalisme.

Materi ditutup dengan sesi refleksi diri yang mendalam, diiringi musik menenangkan dan pembacaan renungan spiritual. Mahasiswa diajak untuk menutup mata, merenung, dan mengingat kembali niat serta tujuan mereka sebagai calon dokter yang membawa kebaikan.

Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya Fakultas Kedokteran UAD dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga matang secara emosional, sosial, dan spiritual. Mahasiswa diajak untuk menjadi pribadi yang lebih bijak dalam bertindak dan berinteraksi baik di dunia nyata maupun digital.(ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/dr.-Windy-Aristiani-Sp.KJ_.-Narasumber-Pelatihan-Etika-Mahasiswa-FK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FK-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-02 11:09:332025-06-02 11:09:33Mahasiswa Harus Responsif dalam Era Digital

Ni’matus Syakirah: yang Penting Proses, Bukan Nilai

02/06/2025/in Feature /by Ard

Ni’matus Syakirah, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Ni’ma)

Pada wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode III tahun akademik 2024/2025, Ni’matus Syakirah, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) berhasil mendapat predikat wisudawan berprestasi dengan IPK nyaris sempurna, 3.96.

Dalam perjalanannya, Ni’ma tidak hanya peduli dengan nilai tinggi, melainkan selalu menghargai proses yang dijalankan. Ia membuktikan dengan aktif mengejar pengalaman nonakademik, salah satunya dengan menjadi relawan di Teras Dakwah (TD). Di komunitas itu, ia membantu bagian registrasi, acara, dan konsumsi. Menurutnya, setiap peran yang dijalankan adalah ladang belajar dan ladang amal.

Tak hanya itu, Ni’ma juga mengikuti program Kampus Mengajar angkatan 7. Pengalaman mengajar langsung di lapangan memberinya kesiapan untuk tumbuh sebagai calon pendidik, baik itu secara mental maupun kepemimpinan.

Salah satu pengalaman paling berkesan adalah saat di Lembaga Semi Otonom (LSO) Akhilla Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) UAD. Ia merasakan kekeluargaan yang sangat hangat, walaupun dengan latar belakang dan angkatan yang berbeda-beda. Selama di LSO, ia merasa selalu didukung dan tidak ada senioritas.

Ni’ma menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Publikasi dan Dokumentasi (MPD) di periode pertama, dan dipercaya menjadi bendahara di periode kedua. Ia juga aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam (IMM FAI) UAD sebagai anggota TKK. Hal itu menunjukkan bahwa Ni’ma sangat giat organisasi.

Prestasi yang didapat Ni’ma bukanlah milik mereka yang hanya fokus pada akademik. Tetapi, dengan niat, kerja keras, dan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman, setiap mahasiswa bisa menjadi versi terbaik dari diri sendiri. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nimatus-Syakirah-Wisudawan-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Nima.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-02 10:05:282025-06-02 10:05:28Ni’matus Syakirah: yang Penting Proses, Bukan Nilai

Indonesia Membutuhkan Generasi yang Melek Teknologi den Rendah Hati

02/06/2025/in Feature /by Ard

Opening Speech oleh Prof Abdul Mu’ti pada Seminar Kebangkitan Nasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Itoshiko)

Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses selenggarakan Seminar Hari Kebangkitan Nasional dengan tajuk ā€œBangkitkan Sains, Cetak Generasi Unggul: Sinergi Sekolah dan Perguruan Tinggi Membangun Masa Depan Sains & Teknologi Indonesiaā€. Seminar tersebut dilaksanakan pada Selasa, 20 Mei 2025, bertempat di Amphitarium Lantai 9, Kampus IV UAD. Seminar ini dihadiri oleh para guru, dosen, dan mahasiswa.

Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, turut memberikan opening speech dalam seminar tersebut. Narasumber yang ahli turut diundang, seperti Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd. (Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul), Prof. Dr. Julan Hernadi, M.Si. (Guru Besar Matematika FAST UAD), dan Dr. Sri Utari, M.Pd.Si. (Guru Biologi Berprestasi, SMA Negeri 1 Yogyakarta).

Dekan FAST, Dr. Yudi Ari Adi, S.Si., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan menciptakan sinergi antara sekolah dan perguruan tinggi untuk membangun masa depan berbasis inovasi, karakter, serta penguasaan sains dan teknologi dalam menghadapi tantangan bangsa. ā€œSains adalah tenaga yang menerangi peradaban,ā€ pungkasnya.

Sementara itu, Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., dalam sambutannya menyoroti menurunnya minat masyarakat terhadap bidang sains dan matematika. Oleh karena itu, menurutnya, sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah sangat diperlukan untuk kembali meningkatkan minat tersebut. Sambutan beliau sekaligus menjadi penanda dibukanya seminar secara resmi. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video alumni FAST UAD yang kini telah sukses berkarier dengan menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah.

Dalam opening speech-nya, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. menegaskan pentingnya membangun generasi yang knowledgeable, capable, dan humble. ā€œKita membutuhkan generasi yang serba tahu, serba bisa, dan memiliki sikap rendah hati dalam menghadapi era digital yang penuh tantangan. Teknologi harus diajarkan dengan cara yang menyenangkan agar menumbuhkan minat, bukan sekadar menjadi ilmu, tapi dapat diterapkan dalam kehidupan nyata,ā€ tegasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para narasumber dan sesi tanya jawab. Seminar ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara sekolah dan perguruan tinggi dalam membangkitkan semangat sains untuk masa depan Indonesia. (ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Opening-Speech-oleh-Prof-Abdul-Muti-pada-Seminar-Kebangkitan-Nasional-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Itoshiko.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-02 09:56:232025-06-02 09:56:23Indonesia Membutuhkan Generasi yang Melek Teknologi den Rendah Hati
Page 11 of 70«‹910111213›»

TERKINI

  • PPKO BEM Psikologi UAD Gelar Kelas Ekonomi Kreatif di Desa Temuwuh03/10/2025
  • Cerita Unik Empat Pasang Mahasiswa Kembar di P2K UAD 202501/10/2025
  • PBI UAD Gelar Pembekalan Internship TEYL30/09/2025
  • Good Morning Everyone Meriahkan Closing Ceremony P2K UAD 202530/09/2025
  • LSO Pharmacy Club Adakan Kelas Formulasi30/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa Kedokteran UAD, Pramudya Wijaya, Borong Prestasi Nasional di Bidang Vokal30/09/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Medali Perak Lewat Taekwondo di POMNAS XIX 202526/09/2025
  • Tim S2 Farmasi UAD Raih Juara 2 di Nusantara Creative Competition 222/09/2025
  • UAD Raih Juara Umum Lomba Esai Nasional Nusantara Creative Competition 222/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara di Kompetisi dan Pelatihan Artikel Ilmiah Nasional 202518/09/2025

FEATURE

  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025
  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top