• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Perjalanan Delfia Kuliah sebagai Non Muslim di UAD

07/02/2025/in Feature /by Ard

Delfia Wisudawan Berprestasi UAD (Dok. Delfia)

Menempuh pendidikan di lingkungan yang mayoritas berbeda keyakinan tentu memiliki tantangan tersendiri. Hal ini dialami oleh Delfia, mahasiswi asal Kalimantan Barat yang menempuh Program Studi Ilmu Hukum di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Selama masa kuliahnya, ia menghadapi berbagai suka duka, terutama karena sifatnya yang introver dan perbedaan keyakinan yang membuatnya sempat merasa canggung.

“Awal datang ke kampus UAD, saya cukup terkejut karena aturan berpakaian yang rapi dan tertutup. Saya juga merasa sedikit canggung karena saya non-muslim, dan ada beberapa momen di mana saya merasa menjadi pusat perhatian,” ujar Delfia.

Akan tetapi, lambat laun Delfia mulai beradaptasi. Sebuah pengalaman unik terjadi ketika ia diminta tampil dalam acara penghargaan di kampus dan mencoba mengenakan hijab untuk pertama kalinya. “Rasanya adem dan nyaman, saya merasa lebih sopan. Namun setelah acara itu, saya masih merasa belum percaya diri untuk mengenakannya secara terus-menerus,” terangnya.

Barulah di semester tiga, Delfia memutuskan untuk mengenakan hijab selama kuliah. Hal ini berlanjut hingga ia menyelesaikan skripsinya. “Teman-teman saya banyak yang heran dan bertanya apakah saya tidak kepanasan atau apakah keluarga saya marah. Saya jawab malah orang tua saya mendukung saya untuk memakai hijab,” katanya sambil tertawa.

Selain menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan lingkungan, Delfia juga mengalami kesulitan dalam mata kuliah praktik hukum pidana dan perdata. “Saat praktik sidang, kami harus membuat berkas kelompok dan sering lembur hingga dini hari. Pernah sekali saya pulang jam dua pagi dan melihat aksi begal di jalan. Untungnya, saya tidak terlihat oleh mereka, jadi saya selamat sampai kos,” ceritanya.

Tantangan lainnya adalah memperoleh informasi akademik, terutama terkait skripsi. “Kadang saya merasa keteteran karena kurangnya informasi, tetapi untungnya saya punya teman-teman yang baik dan selalu memberi tahu info penting,” imbuhnya.

Di balik tantangan tersebut, Delfia tetap bersyukur karena menemukan teman-teman yang suportif, terutama dalam bidang yang menjadi passion-nya, yaitu menyanyi. Sejak kecil, ia sudah menyukai dunia tarik suara dan pernah mengikuti berbagai lomba, baik di tingkat sekolah maupun umum. “Saat SMP dan SMA, saya sering ikut lomba menyanyi, tetapi karena sifat saya introver dan pernah mengalami trauma, saya tidak punya banyak teman yang mendukung. Beruntung, orang tua saya selalu mendukung saya dalam bernyanyi,” katanya.

Selama kuliah, Delfia semakin berkembang dalam bidang musik berkat bimbingan dari coach dan teman-temannya, seperti Devi dan Jannah. “Saya banyak belajar dari mereka, mulai dari etika, kontrol suara, penggunaan mikrofon, hingga cara berekspresi di atas panggung,” ujarnya.

Prestasi Delfia dalam dunia tarik suara pun tidak bisa dianggap remeh. Beberapa pencapaiannya di antaranya:

  • Juara II Lomba Solo Vocal Putri tingkat SMP/MTs tahun 2016
  • Juara I Akademi Dangdut tingkat SMA tahun 2018
  • Juara III Lomba Musikalisasi Puisi tahun 2019
  • Juara II Lomba Sing a Song tingkat SMA tahun 2019
  • 10 Besar Lomba Bintang Singkawang Grand Mall tahun 2019
  • Juara II Cabang Lomba Nyanyi Dangdut Lomba Pekan Seni Mahasiswa UAD 2020
  • Juara Harapan I Tunggal Dangdut Putri tahun 2021
  • Juara I Lomba Peksimiprof Menyanyi Tunggal Pop tahun 2022
  • Juara III Lomba Menyanyi Tunggal Dangdut Putri tahun 2023
  • Juara III Tangkai Lomba Menyanyi Dangdut Putri tahun 2024

Delfia juga sempat aktif dalam paduan suara saat SMP, meskipun tidak terlalu sering ke gereja karena mengikuti agama ayahnya, yaitu Buddha. “Saya bersyukur bisa memiliki pengalaman dan prestasi yang beragam. Walaupun awalnya ada tantangan dalam menyesuaikan diri, saya bisa melewati semuanya dengan baik,” pungkasnya.

Perjalanan Delfia dalam menempuh pendidikan di UAD menjadi bukti bahwa keberagaman tidak menghalangi seseorang untuk beradaptasi, berkembang, dan meraih prestasi. Semangat dan ketekunannya menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lain untuk terus berjuang dalam bidang yang mereka tekuni. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Delfia-Wisudawan-Berprestasi-UAD-Dok.-Delfia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-07 12:49:522025-02-07 12:49:52Perjalanan Delfia Kuliah sebagai Non Muslim di UAD

Mahasiswi Manajemen UAD, Adelia Dwi, Lulus dalam 3,3 Tahun Tanpa Skripsi

30/01/2025/in Feature /by Ard

Adelia Dwi Nurisaputri, mahasiswi Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Eka)

Menyelesaikan studi dalam waktu cepat bukan hal yang mudah, tetapi Adelia Dwi Nurisaputri, mahasiswi Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, berhasil lulus dalam waktu 3,3 tahun tanpa skripsi. Dengan motivasi kuat untuk membahagiakan orang tua dan mengurangi beban mereka, Adelia membuktikan bahwa disiplin dan manajemen waktu yang baik dapat mengantarkan pada kesuksesan akademik.

“Saingan di dunia kerja bukan cuma yang seumuran, tapi juga orang-orang yang usianya jauh di atas kita. Makanya, saya ingin menyelesaikan studi lebih cepat agar bisa segera menghadapi tantangan lain,” ungkapnya. Prinsip hidupnya sederhana: jangan terlena dengan satu hal karena masih banyak hal lain yang harus dihadapi dan diselesaikan.

Dalam perjalanannya, Adelia selalu mengutamakan skala prioritas. Meski aktif dalam berbagai kegiatan, fokus utamanya tetap pada menyelesaikan kuliah. “Tugas, organisasi, dan kegiatan lain tetap saya jalani, tapi tidak saya jadikan prioritas utama,” ujarnya. Namun, seperti mahasiswa pada umumnya, ia juga mengalami tantangan terbesar: melawan rasa malas. Melihat teman-temannya bisa bersantai, sementara ia harus mengorbankan waktu bermain demi tugas, tentu bukan hal yang mudah. Untungnya, ia selalu mengingat prinsipnya sejak awal kuliah: “Selesaikan apa yang sudah dimulai”.

Sebagai salah satu mahasiswa yang memilih publikasi jurnal sebagai pengganti skripsi, Adelia mengaku awalnya sempat bingung karena masih sedikit mahasiswa yang memilih jalur ini. Namun, setelah menjalani prosesnya, ia menyadari bahwa jurnal memiliki keunggulan tersendiri. “Penyusunannya lebih simpel dibanding skripsi karena tidak memerlukan banyak tulisan dalam setiap babnya,” jelasnya.

Dalam perjalanan akademiknya, Adelia mendapat banyak dukungan, terutama dari dosen pembimbingnya, Muhammad Ali Fikri, S.E., M.Sc. “Beliau selalu memberikan motivasi dan nasihat untuk karier saya ke depan,” katanya. Selain itu, pengalaman paling berkesan baginya adalah saat menjadi student employment di Program Studi Manajemen. Dari sana, ia belajar banyak tentang manajemen waktu dan bagaimana mengelola banyak tugas sekaligus dengan strategi yang efektif.

Setelah lulus, Adelia tidak ingin berhenti berkembang. Ia berencana untuk meningkatkan keterampilan soft skills seperti public speaking, leadership, dan teamwork, yang menurutnya penting untuk menunjang karier. Selain itu, ia juga berencana melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi agar ilmunya terus berkembang. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Adelia-Dwi-Nurisaputri-mahasiswi-Program-Studi-Manajemen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Eka.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-30 12:28:222025-01-30 12:28:22Mahasiswi Manajemen UAD, Adelia Dwi, Lulus dalam 3,3 Tahun Tanpa Skripsi

Taufik Azhari Mahasiswa UAD dan Atlet Taekwondo dengan Segudang Prestasi

30/01/2025/in Feature /by Ard

Taufik Azhari, mahasiswa Ilmu Komunikasi (Dok Taufik)

Taufik Azhari, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, membuktikan bahwa pendidikan dan prestasi olahraga dapat berjalan beriringan. Sebagai atlet taekwondo, Taufik telah menorehkan berbagai prestasi gemilang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya adalah juara I Kyorugi pada Heroes 7th Taekwondo Championship of Thailand, juara I Poomsae di kejuaraan yang sama, hingga juara I di Piala Kemenpora RI.

Perjalanan Taufik di dunia taekwondo dimulai sejak kelas 6 SD. Namun, semangatnya untuk kembali aktif baru tumbuh saat kuliah di UAD. Menurutnya, taekwondo adalah seni bela diri yang unik dan penuh gaya. “Taekwondo adalah bela diri dengan seni, saya menyebutnya begitu. UAD juga sangat mendukung prestasi saya, sehingga semakin menambah semangat untuk terus berkarya,” ujarnya.

Kesuksesan Taufik tidak lepas dari dedikasinya dalam berlatih dan menciptakan lingkungan yang mendukung. Di rumah, ia bahkan membuat tempat latihan sendiri dan mengajak teman-teman yang memiliki dasar bela diri untuk berlatih bersama. “Yang terpenting adalah latihan dan lingkungan pendukung. Dengan menciptakan lingkungan yang positif, kita bisa terus belajar dan berkembang,” tambahnya.

Selain mengejar prestasi, Taufik memiliki harapan besar untuk masa depan. Ia ingin membagikan pengalaman dan pengetahuannya kepada orang lain. “Harapan saya, bisa berbagi pengalaman lebih luas dan memberikan manfaat kepada orang lain. Karena sebaik-baiknya manusia adalah dia yang bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya dengan penuh semangat.

Kisah Taufik adalah bukti nyata bahwa dukungan kampus, kerja keras, dan semangat untuk terus belajar dapat menghasilkan prestasi gemilang. Sebagai mahasiswa UAD, ia tidak hanya mengharumkan nama universitas, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Taufik-Azhari-mahasiswa-Ilmu-Komunikasi-Dok-Taufik.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-30 11:25:482025-01-30 11:25:48Taufik Azhari Mahasiswa UAD dan Atlet Taekwondo dengan Segudang Prestasi

Kisah Inspiratif Salwa Ovi Safitri: Mahasiswa UAD yang Berprestasi di Dunia Desain dan Kreativitas

27/01/2025/in Feature /by Ard

Salwa Ovi Safitri, mahasiswa Prodi Sastra Inggris (Dok Salwa)

Salwa Ovi Safitri, mahasiswi Program Studi Sastra Inggris angkatan 2024 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), membuktikan bahwa bakat dan kerja keras mampu membuka pintu kesuksesan. Perjalanan inspiratifnya dalam dunia desain dimulai sejak SMA, ketika ia mulai tertarik menciptakan karya-karya kreatif melalui poster. Saat memasuki dunia perkuliahan, Salwa semakin aktif mengasah bakatnya dengan dukungan penuh dari Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD. Fasilitas dan pelatihan yang diberikan universitas menjadi pendorong utama baginya untuk mengembangkan hobi menjadi passion yang membawa berbagai prestasi.

Awalnya, Salwa hanya menjadikan desain poster sebagai aktivitas yang bukan prioritas. Namun, passion ini terus berkembang hingga ia berhasil mencetak prestasi di tingkat nasional. Salah satu pencapaian gemilangnya adalah menjadi juara III pada kompetisi poster pendidikan nasional yang diadakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tidak hanya itu, Salwa juga meraih juara I pada lomba poster digital yang diselenggarakan UAD. Berbagai pengalaman tersebut semakin memotivasinya untuk terus berkarya dan menjadikan desain sebagai media untuk menyalurkan kreativitas, khususnya di era digital yang terus berkembang.

Dalam berkarya, Salwa menggunakan aplikasi desain Canva untuk menciptakan poster-poster berkualitas tinggi. Menurutnya, fitur-fitur Canva sangat membantu dalam mewujudkan ide-ide kreatifnya. “Konsistensi, ketelitian, dan kreativitas adalah kunci utama dalam menghasilkan karya yang luar biasa,” ungkapnya. Ia juga kerap mengintegrasikan nilai-nilai edukasi dalam setiap desainnya, menjadikannya lebih dari sekadar karya visual, melainkan sarana untuk menyampaikan pesan yang berdampak.

Sebagai mahasiswa, Salwa tidak hanya berfokus pada dunia desain. Ia aktif mengikuti berbagai perlombaan dan kegiatan kemahasiswaan. Selain prestasinya di bidang desain, Salwa juga meraih penghargaan dalam kompetisi fotografi, seperti Terbaik I Foreground dan Terbaik II Negative Space di ajang Motret Dasar tingkat nasional oleh UAD. Ia juga menunjukkan bakat di bidang lain dengan menjadi peserta di dua lomba master of ceremony. Untuk membagi waktu antara kuliah, lomba, dan berkarya, Salwa menerapkan “Rumus Rencana dan Prioritas”. Baginya, penjadwalan tugas yang matang adalah kunci untuk menjalankan semua tanggung jawab dengan baik.

Kisah Salwa adalah contoh nyata bagaimana dukungan institusi, kerja keras, dan manajemen waktu yang baik mampu membawa mahasiswa menuju kesuksesan. Tidak hanya membanggakan dirinya sendiri, prestasi Salwa juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus mengejar mimpi. Ia berharap, generasi muda dapat memanfaatkan teknologi dan kreativitas untuk berkarya dan berkontribusi di tengah kemajuan era digital. Dengan prinsip konsistensi dan semangat yang terus ia tanamkan, Salwa percaya bahwa masa depan gemilang dapat diraih siapa saja yang berani mencoba. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Salwa-Ovi-Safitri-mahasiswa-Prodi-Sastra-Inggris-Dok-Salwa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-27 10:08:552025-01-27 10:08:55Kisah Inspiratif Salwa Ovi Safitri: Mahasiswa UAD yang Berprestasi di Dunia Desain dan Kreativitas

Muhammad Fitra Ramadhan: Perjalanan dari Mahasiswa Biasa Menjadi Atlet Berprestasi Tapak Suci UAD

24/01/2025/in Feature /by Ard

Muhammad Fitra Ramadhan, Atlet Tapak Suci UAD (Dok. Fitra)

Muhammad Fitra Ramadhan, mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, memiliki perjalanan inspiratif dalam dunia pencak silat. Awalnya, ia adalah mahasiswa yang hanya fokus pada rutinitas kuliah tanpa minat mengikuti kegiatan kampus. “Saya dulu cuma kuliah, pulang ke kos, makan, tidur, dan ibadah. Nggak ada pikiran buat ikut kegiatan kampus,” ungkapnya.

Akan tetapi, semuanya berubah pada semester 3. Ayahnya mendorong Fitra untuk bergabung dalam kegiatan kampus, termasuk olahraga pencak silat. Setelah bertanya-tanya kepada Muhammad Iqbal, rekannya satu program studi (prodi) sekaligus anggota tapak suci, ia akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan tim Tapak Suci UAD. Awalnya, Fitra hanya menganggap pencak silat sebagai sarana olahraga ringan. Namun, ia merasakan manfaat emosional dari latihan ini. “Rasanya kayak semua masalah plong,” ujarnya.

Momentum besar datang pada semester lima saat ia pertama kali dipercaya bertanding di Kejurnas Tapak Suci Semar 5 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Meski kalah, pengalaman itu membuatnya semakin giat berlatih. Kerja keras tersebut membuahkan hasil saat ia berhasil meraih juara III di kejuaraan Tapak Suci di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.

“Walaupun cuma juara III, yang penting prosesnya. Usaha memang nggak mengkhianati hasil,” tambah Fitra. Dari berbagai kejuaraan yang diikuti, salah satu yang paling membanggakan baginya adalah saat meraih juara II di kejuaraan internasional di Batam. “Di sana, saya melawan atlet luar negeri. Itu pengalaman yang nggak akan saya lupakan,” jelasnya.

Fitra tidak hanya dikenal sebagai atlet berbakat, tetapi juga sebagai mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara kuliah dan latihan. Ia mengikuti pesan pelatihnya, Coach Bowo, yang menekankan pentingnya manajemen waktu dan komunikasi. “Kalau ada tugas, langsung kerjakan. Kalau ada kegiatan kampus wajib, izin saja dengan komunikasi yang baik,” katanya.

Motivasi utama Fitra adalah dukungan dari orang tua. “Saya anak semata wayang. Kalau bukan saya, siapa lagi yang bisa buat bangga orang tua saya?” tuturnya. Fitra juga memberikan semangat kepada atlet muda yang belum mendapatkan kesempatan bertanding. “Latihan terus! Masalah dimainkan atau tidak itu urusan pelatih. Yang penting kamu latihan.”

Kisah Muhammad Fitra Ramadhan menjadi bukti bahwa keberhasilan tidak hanya datang dari bakat, tetapi juga dari kerja keras, ketekunan, dan dukungan dari orang-orang terdekat. Universitas Ahmad Dahlan patut berbangga memiliki mahasiswa sekaligus atlet seperti Fitra yang mengharumkan nama kampus di kancah nasional dan internasional. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Fitra-Ramadhan-Atlet-Tapak-Suci-UAD-Dok.-Fitra.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-24 10:13:512025-01-24 10:13:51Muhammad Fitra Ramadhan: Perjalanan dari Mahasiswa Biasa Menjadi Atlet Berprestasi Tapak Suci UAD

Muh. Taufik Hidayat: Mahasiswa Baru UAD yang Menginspirasi Lewat Prestasi dan Vokal Memukau

23/01/2025/in Feature /by Ard

Muh. Taufik Hidayat, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Dok. Taufik)

Muh. Taufik Hidayat, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2024 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), merupakan salah satu talenta muda berbakat yang menginspirasi dengan suara emasnya. Ketertarikannya pada dunia tarik suara telah ia asah sejak kecil, membawa dirinya pada berbagai panggung perlombaan hingga kini. Selain aktif di bidang akademik, Taufik juga terus mengejar mimpinya di dunia musik, dengan dedikasi yang tinggi untuk meraih prestasi gemilang.

Perjalanan Taufik di dunia tarik suara dimulai sejak kelas 4 SD. Saat itu, ia mengikuti lomba menyanyi dalam kegiatan perkemahan tingkat kabupaten dan berhasil meraih juara pertama. Pengalaman tersebut menjadi titik awal dirinya menyadari potensi besar dalam bernyanyi. Ketekunannya terus terasah selama di jenjang MTs dan MA, di mana ia sering mengikuti lomba-lomba serupa dan hampir selalu membawa pulang peringkat juara.

“Saya menyukai bernyanyi sejak kecil karena merasa terhibur. Dengan menyadari suara saya bagus, saya terus berlatih agar lebih baik,” ungkapnya. Taufik juga membagikan tips agar jago menyanyi, yakni dengan rajin latihan, mengikuti kompetisi, dan terus mengevaluasi kekurangan.

Meski aktif dalam berbagai kegiatan non-akademik, Taufik tetap mengutamakan studinya. Menurutnya, kunci utama adalah manajemen waktu. “Saya mencicil tugas akademik sejak awal agar tidak menumpuk. Dengan begitu, saya bisa fokus pada kegiatan lain,” ujarnya. Saat ini, Taufik aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ahda Gitana UAD, sebuah komunitas seni musik yang memberinya banyak pengalaman. Salah satunya adalah tampil sebagai penyanyi dalam pagelaran Milad Muhammadiyah ke-112 yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Meski baru bergabung, ia sudah sibuk mempersiapkan konser SAKA yang membutuhkan latihan intensif setiap hari.

Bakatnya yang luar biasa telah mengantarkannya meraih sejumlah prestasi. Beberapa di antaranya adalah juara I Lomba Nyanyi Solo pada AKSIOMA tingkat Kabupaten Konawe dan juara II Seleksi Duta Qasidah kategori lagu religi putra tingkat kabupaten. Dengan segudang pengalaman dan semangat yang tak padam, Taufik terus membuktikan bahwa bakat dan pendidikan dapat berjalan beriringan. “Semoga saya bisa terus berkembang, baik di bidang akademik maupun seni,” tutupnya. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muh.-Taufik-Hidayat-mahasiswa-Program-Studi-Ilmu-Komunikasi-Dok.-Taufik-2.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-23 11:47:122025-01-23 11:47:12Muh. Taufik Hidayat: Mahasiswa Baru UAD yang Menginspirasi Lewat Prestasi dan Vokal Memukau

BEM Farmasi UAD Kenalkan 10 Stars of Pharmacist

23/01/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian materi mengenai 10 stars of pharmacist oleh apt. Hendy Ristiono, S.Far., M.P.H. dalam UPLF BEMF-Farmasi UAD (Dok. Isah)

Ketua Pimpinan Daerah Istimewa Yogyakarta Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI DIY) apt. Hendy Ristiono, S.Far., M.P.H. kembali didapuk sebagai narasumber dalam kegiatan Unit Pharmaceutical Leadership Forum (UPLF) yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (BEMF-Farmasi UAD). Ia memperkenalkan profil lulusan apoteker Indonesia dengan 10 peran utama atau yang disebut sebagai 10 stars of pharmacist. Konsep ini merupakan pengembangan dari istilah “Apoteker Bintang Tujuh’’ yang sempat diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO) di tahun 2014.

  1. Caregiver

Pemberian perawatan atau pelayanan dengan santun dan mengutamakan pasien maupun masyarakat umum menjadi poin pertama yang harus dimiliki oleh apoteker. Hal ini merupakan modal dasar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.

  1. Decision Maker

Keputusan dalam penentuan tindakan terhadap pasien harus dilakukan sebijak mungkin oleh seorang apoteker. Penanganan yang cepat dan tepat sesuai keluhan pasien merupakan skill yang diperlukan pada kriteria ini

  1. Communicator

Seorang apoteker harus mampu menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada pasien mengenai dosis maupun jenis obat. Dalam implementasinya, sosialisasi kesehatan juga diperlukan untuk mendukung peningkatan pemahaman masyarakat. “Mahasiswa Farmasi UAD Angkatan 2024 diharapkan mampu menjadi komunikator yang baik sehingga pelayanan kefarmasian dan interaksi dengan pasien lebih efektif,” terang apt. Hendy

  1. Manager

Sebagai seorang apoteker, kemampuan manajerial sangat diperlukan untuk mengelola dan mengatur segala hal yang berkaitan dengan pekerjaannya termasuk manajemen waktu. Keterampilan ini akan mendukung pelayanan agar bisa berjalan dengan optimal dan produktif.

  1. Leader

Jiwa kepemimpinan menjadi skill yang tak kalah penting dalam layanan kefarmasian. Pasalnya, kualitas pemimpin akan menginspirasi rekan kerjanya untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka sehingga kesejahteraan pasien maupun masyarakat terjamin. Memahami mekanisme kepemimpinan dapat mengatasi beban kekuasaan.

  1. Long Life Learner

Mempelajari berulang-ulang dan mengikuti perkembangan teknologi pembaruan obat menjadi bagian dari perjalanan hidup seorang apoteker. Sesuai namanya, long life learner artinya adalah belajar seumur hidup. Keterampilan ini diperlukan karena ilmu pengetahuan terus berkembang setiap harinya sehingga semangat belajar harus terus ada sepanjang waktu.

  1. Teacher

Seorang apoteker harus bisa menjadi seorang “guru” atau pemberi penjelasan bagi para tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat yang memerlukan informasi terkait obat. apt. Hendy menekankan bahwa pendidikan dan informasi terkait dunia kefarmasian maupun kesehatan harus diberikan dengan optimal baik kepada pasien, masyarakat umum, dan tenaga kesehatan lainnya.

  1. Researcher

Ilmu pengetahuan yang terus berkembang menuntut setiap apoteker untuk mengeksplorasi berbagai jenis obat-obatan melalui penelitian. Hal ini menjadi modal dasar bagi keamanan dan keefektifan obat yang telah teruji klinis dalam mengatasi keluhan kesehatan.

  1. Entrepreneur

Seorang apoteker dituntut untuk memiliki dedikasi yang tinggi dan juga bermartabat. Pengembangan potensi dan kemandirian untuk kesejahteraan harus dilakukan dengan banyak cara seperti pendirian apotek, perusahaan obat, makanan, minuman, bahkan industri kosmetik. Usaha-usaha inilah yang nantinya dapat memberi manfaat ganda, tak hanya membantu masyarakat juga bisa mendatangkan keuntungan finansial bagi pemiliknya.

  1. Agent of Positive Change

Seorang apoteker harus bisa membawa perubahan yang baik bagi masyarakat terutama pada bidang kesehatan. Jika pasien tidak menaati aturan konsumsi obat dengan benar, maka kewajiban apoteker untuk mengingatkan dan menjelaskan aturan pakai sebagaimana mestinya agar terapi yang dijalankan efektif.

“Apoteker atau farmasis harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan perubahan dalam praktik kefarmasian untuk meningkatkan pelayanan pasien, pelayanan kefarmasian, dan kerja sama antarprofesi,” ujar apt. Hendy. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-materi-mengenai-10-stars-of-pharmacist-oleh-apt.-Hendy-Ristiono-S.Far_.-M.P.H.-dalam-UPLF-BEMF-Farmasi-UAD-Dok.-Isah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-23 09:36:062025-01-23 09:36:06BEM Farmasi UAD Kenalkan 10 Stars of Pharmacist

Azra Latifah: Tips Ampuh Lolos Wawancara IISMA

22/01/2025/in Feature /by Ard

Azra Latifah Mahasiswa Manajemen UAD yang Lolos Interview IISMA (Dok. Azra)

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021 membagikan tips ampuh lolos wawancara Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Ia adalah Azra Latifah. Perempuan yang kerap disapa Azra itu selalu memastikan bahwa dirinya memahami alur seleksi dan tujuan dari setiap tahapnya.

Sebelum wawancara, ia banyak membaca pengalaman awardee sebelumnya, menganalisis jenis pertanyaan yang sering diajukan, dan berlatih menjawab dengan jelas serta terstruktur. Dirinya juga fokus bagaimana cara menyampaikan detail dari business plan agar pewawancara paham, karena itu sangat relevan dengan program ini.

“Untuk persiapan IISMA sendiri sangat singkat, saya hanya mempersiapkan satu hari untuk belajar wawancara dikarenakan memang seluruh proses seleksi IISMA berjalan dengan sangat cepat. Ada beberapa pertanyaan yang menantang, misalnya tentang bagaimana saya menghadapi potensi kegagalan dalam bisnis. Saya mengatasinya dengan tetap tenang dan menjawab secara jujur, sekaligus menunjukkan bagaimana saya belajar dari pengalaman tersebut. Menjawab dengan contoh konkret juga membantu saya tampil lebih meyakinkan,” ungkap Azra.

Sebagai penutup wawancara, Azra mengungkapkan yang membuat dirinya menjadi awardee adalah kesiapan, kepercayaan diri, dan kejelasan visi. “Saya selalu menunjukkan bagaimana visi saya dalam entrepreneurship sejalan dengan tujuan program IISMA. Selain itu, kemampuan saya untuk mempresentasikan ide dengan percaya diri serta bukti nyata dari pengalaman sebelumnya juga menjadi faktor penting.” (Rini)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Azra-Latifah-Mahasiswa-Manajemen-UAD-yang-Lolos-Interview-IISMA-Dok.-Azra.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-22 10:00:352025-01-22 10:02:24Azra Latifah: Tips Ampuh Lolos Wawancara IISMA

Hanif Amrin Rasyada, Mahasiswa UAD Bagikan Cerita Inspiratif Selama Bekerja di KAI

21/01/2025/in Feature /by Ard

Hanif Amrin Rasyada Mahasiswa Sistem Informasi Bagikan Cerita Inspiratif di KAI (Dok. Rini)

Hanif Amrin Rasyada, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, membagikan pengalamannya selama bekerja di Kereta Api Indonesia (KAI). Sosok yang kerap dipanggil Hanif ini mengakui senang dengan kereta api sejak TK sehingga dari dulu sudah ada cita-cita menjadi masinis. Ia bekerja di Daerah Operasi 6 Yogyakarta, Kantor Pusat Kendali Operasi Kereta Api (Pusdalopka), dan Stasiun Besar Tugu Yogyakarta.

Saat ditanya pengalaman menarik selama bekerja, Hanif mengungkapkan, “Sangat banyak pengalaman menarik yang saya dapatkan. Salah satunya bertemu dengan penumpang-penumpang yang unik dan penumpang yang ada saja maunya apalagi jika kereta telat yang sebenarnya merupakan salah penumpang sendiri yang tidak disiplin waktu.”

Hanif juga menambahkan banyak sekali suka duka yang dirinya rasakan saat bekerja di sana. Namun, lebih banyak sukanya. Karena suka kereta, ia merasa bahagia melihat kereta sehari-hari, bertemu teman-teman yang memiliki etos kerja, dan pengalaman mahal lainnya. Untuk dukanya, itu karena ia melihat beberapa kecelakaan kereta akibat benturan, tertemper kendaraan, dan karena bencana.

“Cara saya mengatasi hambatan adalah dengan saling menguatkan antarpegawai, karena beban mentalnya sangat tinggi dan menyangkut ratusan nyawa. Kami juga mengadakan rapat darurat karena kecelakaan kereta dan berusaha menikmati pekerjaan.”

Sebagai penutup wawancara Hanif mengungkapkan satu kalimat penting, “Semua pekerjaan itu capek, maka dari itu, carilah pekerjaan yang dapat membuat dirimu bahagia.” (Rini)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hanif-Amrin-Rasyada-Mahasiswa-Sistem-Informasi-Bagikan-Cerita-Inspiratif-di-KAI-Dok.-Rini.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-21 11:23:142025-01-21 11:23:14Hanif Amrin Rasyada, Mahasiswa UAD Bagikan Cerita Inspiratif Selama Bekerja di KAI

Cerita Muhammad Iqbal, Atlet sekaligus Ketua Umum Tapak Suci UAD

21/01/2025/in Feature /by Ard

Muhammad Iqbal, Ketua Umum Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Iqbal)

Muhammad Iqbal adalah Ketua Umum Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia menceritakan pengalaman istimewanya. Laki-laki yang kerap disapa Iqbal ini merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) yang aktif di berbagai kegiatan. Selain itu, ia telah mengukir prestasi gemilang di dunia tapak suci dengan berbagai penghargaan nasional, di antaranya:

Juara I Kejuaraan Pencak Silat Begawan Solo Nasional

Juara I Kejuaraan Pencak Silat Bali Open Competition

Juara I Kejuaraan Pencak Silat Nasional Sumedang Challenge

Juara II Kejuaraan Nasional Pencak Silat UPY CUP IV

Juara III Kejurnas Antar Perti UNY

Juara III Kejuaraan Nasional Tapak Suci Antar Perti Sebelas Maret ke-V

Juara III Kejuaraan Open Tournament Pencak Silat Lampung Championship VI Piala Menpora RI

Juara III Kejuaraan Pencak Silat Borneo

Awal Perjalanan dan Motivasi

Karier Iqbal di tapak suci dimulai saat ia mengikuti latihan di Pondok Pesantren Al-Kautsar Muhammadiyah, Sumatra Barat, di bawah bimbingan Pendekar Syailendra. Fokusnya pada prestasi mulai meningkat saat memasuki jenjang Madrasah Aliyah (MA) hingga kini melanjutkan kiprahnya di UAD bersama Coach Prabawa dan Coach Singgih.

Motivasi terbesar Iqbal dalam mengikuti tapak suci adalah sebagai bekal bela diri untuk menjadi muslim yang kuat, sekaligus membanggakan orang tua melalui pencapaian prestasi. “Tapak suci bukan hanya soal bela diri, tapi juga jalan untuk mendidik diri menjadi lebih baik secara fisik, mental, dan spiritual,” ungkap Iqbal.

Tips Membagi Waktu dan Dukungan Kampus

Sebagai mahasiswa sekaligus atlet, Iqbal memiliki tips khusus dalam membagi waktu. Ia menekankan pentingnya skala prioritas. “Kuliah adalah prioritas utama. Saya menyelesaikan tugas di luar waktu latihan agar tetap maksimal dalam berlatih. Kemudian, saya fokus pada kegiatan organisasi di sela-sela jadwal kuliah dan latihan,” jelasnya.

Iqbal juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pelatih dan pembina Tapak Suci UAD, termasuk pihak rektorat yang telah memberikan dukungan penuh, mulai dari akomodasi hingga pengalaman tak terlupakan seperti penerbangan perdana ke berbagai lokasi kompetisi.

Pengalaman sebagai Ketua Umum Tapak Suci UAD

Menjabat sebagai Ketua Umum Tapak Suci UAD menjadi salah satu pengalaman paling berkesan dalam perjalanan hidup Iqbal. Ia merasa dinamika organisasi telah membentuk dirinya menjadi lebih berkembang. “Melalui Tapak Suci UAD, saya bertemu teman-teman luar biasa dari berbagai daerah. Mereka mengajarkan saya arti perjuangan, kekeluargaan, dan pengorbanan yang sangat saya syukuri,” tuturnya.

Harapan dan Rencana ke Depan

Iqbal berencana untuk terus mendukung Tapak Suci UAD, terutama menjelang reorganisasi ini. Ia berharap kepengurusan selanjutnya mampu membuat inovasi baru dalam program kerja dan mempertahankan tradisi berprestasi. “Semoga Tapak Suci UAD terus berkembang dan memberikan kontribusi yang besar, baik di tingkat nasional maupun internasional,” harapnya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Iqbal-Ketua-Umum-Tapak-Suci-TS-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Iqbal.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-21 10:54:522025-01-21 10:54:52Cerita Muhammad Iqbal, Atlet sekaligus Ketua Umum Tapak Suci UAD
Page 23 of 69«‹2122232425›»

TERKINI

  • Alfi Pujiasih, Mahasiswi PBSI UAD Asal Sintang, Raih Predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,9608/08/2025
  • Perjalanan Tira Oktavianda: Dari Atlet Silat ke Delegasi Nasional08/08/2025
  • Cerita Asra Al Habib: Dari Santri hingga Menjadi Atlet Berprestasi08/08/2025
  • Menjadi Fasilitator Keamanan Pangan, Cerita Adi Satria Tumbuh Bersama Sapa Kampus08/08/2025
  • Shifa Maulidya: Setiap Langkah Adalah Pilihan untuk Terus Tumbu07/08/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Tangkas Terampil Perkoperasian Tingkat Provinsi08/08/2025
  • Putri Nirmalasari Raih Juara Harapan I dalam Kompetisi Poster Nasional 202507/08/2025
  • UKM Taekwondo UAD Borong 27 Medali di Kejuaraan Nasional06/08/2025
  • Kampanye Jamu Kekinian Bawa NusantaRise UAD Raih Juara Nasional04/08/2025
  • Tim CaNaRy ADEF UAD Raih Penghargaan di Ajang Global Youth Innovators Competition 202504/08/2025

FEATURE

  • Tujuh Pintu yang Mengundang Setan ke Hati02/08/2025
  • Burnout di Balik Jas Putih: Siapa yang Peduli?28/07/2025
  • Tantangan Hafiz dalam Meraih Medali Kyorugi Senior Putra U-5426/07/2025
  • Cerita Mahasiswa Hukum UAD Raih Medali Perak Kyorugi Senior Putri U-5323/07/2025
  • Efektivitas Ketepatan Data dan Kebijakan Publik22/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top