• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Manajemen Pesantren Menghadapi Pandemi

11/07/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memengaruhi berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan pesantren. Dampak paling terasa ialah terganggunya proses yang awalnya menerapkan pembelajaran tatap muka di kelas, beralih ke jarak jauh via aplikasi dari rumah yang dipandu oleh ustaz/ustazah. Hal ini yang dibahas oleh Dr. Masykuri, M.A. selaku Ketua Lembaga Pondok Pesantren Muhammadiyah PP Muhammadiyah dalam Webinar Pendidikan Islam #2 bertajuk β€œManajemen Pesantren di Era New Normal”, (30-6-2020). Menurut penuturannya, pesantren tetap melaksanakan pembelajaran, yakni dengan memanfaatkan aplikasi yang beragam.

β€œSebenarnya pembelajaran daring kurang optimal dan belum dikemas dengan baik. Tidak semua santri memiliki gawai atau terganggunya sinyal internet, menyebabkan kurang menyentuhnya aspek afektif dan psikomotorik. Orang tua santri juga belum siap menggantikan peran pendidik. Di luar itu, proses ini turut berpengaruh pada ekonomi pesantren yang tidak berjalan dan terganggunya psikologis seperti kejenuhan,” ucap Masykuri.

Akan tetapi, ada pula dampak positif yang dirasakan. Misalnya, muncul inovasi pembelajaran dan berubahnya paradigma pendidikan. Lembaga pendidikan dipacu untuk menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif. Tiap pesantren harus memiliki tim teknologi guna mempersiapkan dan menentukan media pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran jarak jauh. Selain itu, tenaga pendidik perlu melakukan pendampingan dan kerja sama dengan orang tua dalam mendayagunakan teknologi.

β€œKunci keberhasilan pembelajaran ini adalah membangun komunikasi dengan orang tua santri untuk mempersiapkan mental agar program yang sudah dirancang berjalan dengan baik. Orang tua memfasilitasi dan menyediakan sumber belajar bagi anak setelah berkomunikasi dengan tenaga pendidik. Santri yang hendak kembali ke asrama juga harus mematuhi protokol kesehatan dan berasal dari zona hijau,” tutupnya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/webinar-fai-uad.png 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-07-11 10:16:392020-07-11 10:16:39Manajemen Pesantren Menghadapi Pandemi

Rektor UAD: Belajar Era Disrupsi dan Kenormalan Baru

23/06/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

β€œParadigma pembelajaran hari ini telah bergeser, yakni terpusat pada pengembangan multikonteks, berwawasan global, lokal, dan individual. Sumber belajar pun beragam dan tak terbatas. Biaya pendidikan terjangkau, mobile learning, akses ke konten berkualitas lebih mudah, juga tersedia konten multimedia,” jelas Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Muchlas, M.T. dalam seminar nasional bertajuk β€œStrategi Pembelajaran di Era Kenormalan Baru” di YouTube UAD, (22-7-2020).

Teori belajar behaviorisme berbasis pada gagasan bahwa perubahan perilaku dapat dikontrol dan dimodifikasi menggunakan rangsangan, sehingga menghasilkan respons terhadap individu. Kognitivisme memandang pembelajaran sebagai proses menerima, mengorganisasi, menyimpan, dan mengambil informasi oleh memori. Sementara itu, menurut teori konstruktivisme, dalam pembelajaran siswa harus didorong untuk menemukan sesuatu sendiri. Hal ini dikenal sebagai pembelajaran mandiri. Ada pula teori belajar konektivisme, yakni menjelaskan proses pembelajaran yang memungkinkan orang dapat berinteraksi, berbagi, berdialog, dan berpikir bersama dalam sebuah koneksi atau jaringan.

Dr. Muchlas, M.T. (kiri) dalam seminar nasional bertajuk β€œStrategi Pembelajaran di Era Kenormalan Baru” di YouTube UAD

Berdasarkan empat teori tersebut, Muchlas mengungkapkan bahwa pembelajaran abad 21 cocok menggunakan teori konektivisme yang dikembangkan oleh George Siemens dan Steven Down pada 2005. Berdasarkan konektivisme, belajar tidak hanya terjadi dalam diri seseorang, tetapi di dalam dan di seluruh jaringan. Belajar juga didefinisikan sebagai pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti dan dapat berada di luar diri kita, dalam suatu organisasi atau database.

β€œPrinsip teori konektivisme ialah memandang keragaman pendapat sebagai sumber informasi pengetahuan dan pembelajaran. Pembelajaran menjadi proses menghubungkan informasi dari berbagai sumber dan konteks dalam suatu komunitas, jaringan, atau basis data dengan dukungan teknologi. Kemampuan untuk mengetahui β€˜lebih banyak’ dianggap lebih penting daripada β€˜apa yang saat ini diketahui’. Terserapnya pengetahuan yang akurat dan terkini adalah tujuan dari semua kegiatan pembelajaran konektivisme yang fleksibel,” lanjutnya.

Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran konektivisme ialah membangun koneksi dan jaringan belajar online atau personal learning network. Selain itu dalam prosesnya, siswa dapat menemukan informasi yang dibutuhkan secara mandiri, memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kolaborasi dan diskusi dengan anggota lain di dalam koneksi atau jaringan belajar online, memanfaatkan siswa yang sudah akrab dengan online learning tools seperti penggunaan web dan media sosial untuk mendesain metode pembelajaran, dan masih banyak lagi. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/semnas-UAD-pembelajaran-new-normal-e1592893118405.jpg 942 975 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-06-23 13:19:012020-06-23 13:19:01Rektor UAD: Belajar Era Disrupsi dan Kenormalan Baru

Daswati, Lokomotif Terbaik di Tiga Sekolah Berbeda

18/06/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

β€œTujuan saya di SMP Muhammadiyah 2 Prambanan saat itu adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah ini, sebagaimana dulu awal berdiri sebagai sekolah swasta favorit,” begitulah yang disampaikan Daswati Rofiatun Sahifah, S.T., M.Pd. alumnus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menjadi Kepala Sekolah Terbaik Kabupaten Sleman tahun 2020.

Perjalanan karier kepala sekolahnya dimulai dari menjadi kepala sekolah pada jenjang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) nonformal Kelompok Bermain β€˜Aisyiyah (KBA) Prambanan. Ia diberi amanah oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Prambanan untuk mendirikan KBA pada tahun 2006.

β€œSaat pendirian KBA, usia saya 23 tahun, secara otomatis waktu itu saya yang masih muda harus menjadi lokomotifnya. Berbekal niat dan tekad, saya mencari referensi dari berbagai sumber juga studi banding ke PAUD unggulan lainnya, maka berdirilah KBA Prambanan,” ungkap Daswati

Selama kurun lima tahun memimpin KBA Prambanan, kelompok bermain ini memiliki siswa yang terus bertambah dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Tahun pertama siswa yang dijemput dari pintu ke pintu berjumlah 23, pada tahun kelima hampir menyentuh angka 100.

Karena kepemimpinannya yang bagus, Daswati kemudian diamanahi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Prambanan. Selama sepuluh tahun, SMP ini tidak memiliki kepala sekolah definitif.

Berawal dari kepercayaan ini, ia kemudian alih jenjang dari pimpinan KBA ke SMP sejak tahun 2011. β€œSaya fokus di satu sekolah, di SMP Muhammadiyah 2 Prambanan. Manajemen dan tata kelola dua sekolah ini sebenarnya hampir sama, hanya jenjang dan kurikulumnya saja yang berbeda,” ujarnya.

Pelan tapi pasti ia menggandeng berbagai pihak, memberikan inovasi berbagai program untuk memajukan sekolah. Mulai dari sekolah berbasis life skills, memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, sampai program peningkatan prestasi.

Selain itu, selama menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Prambanan, Daswati menggembleng siswanya dengan kegiatan Kokam. Tujuannya untuk membentuk mental dan karakter siswa serta memberikan ilmu berorganisasi.

β€œBanyak alumni yang aktif di kegiatan Kokam, PCPM, atau PC IPM Prambanan. Kami bangga dan senang melihat anak-anak tumbuh juga di ortom. karena memang pada dasarnya selain memiliki misi pendidikan dan dakwah, sekolah juga memiliki misi pengkaderan.”

Pada tahun 2016, Daswati harus berpindah sekolah lagi. Ia ditunjuk sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Prambanan karena kepala sekolah yang lama telah purnatugas. Tugasnya untuk menguatkan manajemen internal, inovasi program dan penjaminan mutu, serta syiar.

β€œPolanya berbeda dengan sekolah sebelumnya, karena dari jumlah siswa sudah lumayan stabil. Hanya membutuhkan kerja ekstra lagi untuk memberikan layanan yang lebih bermutu kepada siswa dan orang tua.”

Penguatan manajemen sumber daya manusia di sekolah ini dibuat dengan pola kaderisasi berjenjang. Sementara untuk inovasi program kegiatan belajar mengajar, sarana prasarana, kegiatan habituasi, hingga kegiatan ekstrakurikuler ditata bersama. Ada juga gerakan infaq minimal seribu (Gerimis) yang menjadi andalan, setiap hari siswa, guru, dan karyawan berinfaq.

β€œUntuk ekstrakurikuler sebelumnya hanya yang wajib, namun setelah saya di sini, ditata ulang dengan setidaknya ada 14-an kegiatan ekstrakurikuler yang diminati siswa. Di antara yang ditekankan adalah kepedulian kepada lingkungan dan alam, serta terkait dengan pengelolaan sampah dengan produk ecobrik atau yang lainnya,” kata Daswati ketika diwawancarai via WhatsApp.

Tekad dan komitmennya adalah melakukan yang terbaik meskipun hanya suatu hal kecil. Bahwa amanah ini sangat singkat, dan harus siap jika sewaktu-waktu diambil lagi.

Daswati Alumnus UAD sebagai Kepala Sekolah Terbaik Kabupaten Sleman 2020

β€œAmanah harus disiapkan dengan matang, dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga dapat mengakhiri amanah dengan husnul khatimah. Artinya program-program semua harus berjalan baik, dan syiar sekolah serta persyarikatan semakin memancar, serta kesejahteraan guru karyawan diperhatikan.”

Selama menjadi kepala sekolah, banyak pengorbanan yang dilakukan Daswati. Baik secara fisik, psikis, pemikiran, waktu, ataupun biaya. Menurutnya itu wajar, sebab ia sudah terbiasa berkegiatan sejak di ortom. Selain itu, sebagai kepala sekolah harus terbuka, merangkul semuanya, mendengarkan setiap keluh kesah dan usulan, siap dikritik, dan selalu berpikir positif dan berjiwa besar.

Program-program Daswati di sekolah SMP Muhammadiyah 1 Prambanan antara lain penguatan sistem keorganisasian sekolah dengan pola jenjang pengkaderan, menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai, membangun ruang kelas baru, perluasan masjid untuk salat berjamaah serentak.

Selain itu juga menyiapkan sumber daya manusia yang benar-benar punya komitmen membesarkan sekolah, sebagai wujud konsekuensi menambah layanan kepada siswa. Serta membuat inovasi program ekstrakurikuler pilihan, di antaranya panahan, robotika, renang, futsal, menjahit, badminton, tari, lukis, English club, jurnalistik, kuliner, tanaman hias, PMR, dan lain-lain.

Perempuan ini juga menginisiasi program unggulan, tahfiz pada jam awal sebelum masuk kelas kegiatan belajar-mengajar. Inovasi program pembiasaan senyum, sapa, salam, sopan, santun (5S), salat Dhuha, Zhuhur berjamaah, tadarus Alquran, iqro, penguatan pendidikan karakter, nasionalisme, dan pengelolaan sampah.

Semua manajemen dan inovasi tersebut dirangkum dan dibuat sistem β€œOne Hope”, akronim dari Observation, Need Assessment, Hearing, Organizing, Praktis, Evaluation, yang semuanya tersimpulkan dalam sistem manajemen dasar yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling.

Daswati merupakan lokomotif utama dalam pengembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah selama 14 tahun terakhir di Prambanan. Ia seorang lokomotif yang memajukan KBA Prambanan, SMP Muhammadiyah 2 Prambanan, dan SMP Muhammadiyah 1 Prambanan. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Daswati-Alumnus-UAD-sebagai-Kepala-Sekolah-Terbaik-Kabupaten-Sleman-2020-1.jpg 778 1247 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-06-18 10:53:332020-06-18 10:53:33Daswati, Lokomotif Terbaik di Tiga Sekolah Berbeda

Bapeyo UAD Raih Lima Besar Business Plan Competition AGRIFEST 2020

02/05/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjunjung tinggi prestasi sebagai tradisi. Meski dalam keadaan pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), UAD tetap mendorong mahasiswa untuk tetap berkarya. Tim Banana Peel Yoghurt (Bapeyo) yang terdiri atas Evinanda Ayu mahasiswi Program studi (Prodi) Teknologi Pangan, Ahmad Rofiki mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, dan Nanda Hani Cahyani Prodi Teknik Informatika, berhasil meraih juara harapan dua setelah mempresentasikan hasil produknya melalui YouTube pada ajang AGRI FESTIVAL (AGRIFEST) MISEKTA 2020 Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) pada Sabtu, 18 April 2020.

Evinanda selaku ketua tim menuturkan, awalnya lomba akan dilakukan secara langsung di Unhas, namun karena Covid-19 sedang mewabah, menjadikan lomba dialihkan melalui daring. Pada tahap awal, peserta mengumpulkan proposal berupa rancangan produk. Tim Bapeyo ternyata dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya bersama 10 tim dari universitas lainnya.

Tim Bapeyo saat presentasi melalui channel youtube

Ide yang mereka angkat ialah memanfaatkan limbah kulit pisang yang dicampurkan dengan yoghurt. Tim ini dibimbing oleh Mufid Salim, S.I.Kom., M.B.A. selaku dosen Prodi Ilmu Komunikasi. Tema perlombaan β€œThe Greatest of Millenials: Innovative, Competitive, Solutive”, memang sangat sesuai dengan ide tersebut.

Minuman sehat bapeyo berawal dari kegelisahan adanya limbah rumah tangga yang kerap dibuang begitu saja. Salah satunya kulit pisang yang ternyata kaya oksidan dan sayang jika tidak dimanfaatkan. β€œPoin penting yang menjadikan produk bapeyo unggul ialah dari rasanya yang lezat, kualitas gizi, serta harganya terjangkau. Selain itu, kulit pisang juga kaya oksidan yang baik untuk kesehatan,” tutur Evinanda dalam presentasinya di YouTube.

Bahan baku yoghurt yang sangat digemari oleh semua kalangan, tentunya sangat bermanfaat bagi orang yang sedang diet dan baik untuk dikonsumsi sehari-hari. Hal itu menjadikan bapeyo menjadi produk yang disukai.

β€œKarena kondisi pandemi yang tidak memungkinkan untuk bertemu, mengakibatkan proses diskusi dan pembuatan bapeyo terhambat. Terlebih alat dan bahan untuk membuat produk tertinggal di Yogyakarta, sedangkan kami semua sudah di kampung, menjadi kendala terbesar dalam perlombaan. Untungnya, semua itu bisa kami atasi,” ungkap Evinanda saat dihubungi via WhatsApp. (Chk)

 

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Bapeyo-saat-presentasi-melalui-channel-youtube.jpg 697 1167 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-05-02 12:56:292020-07-15 13:02:10Bapeyo UAD Raih Lima Besar Business Plan Competition AGRIFEST 2020

Melihat Dunia Film UAD

25/04/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

β€œFilm masih menjadi hal baru bagi mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk menjadi filmaker. Mahasiswa berada dalam tahapan proses mengenal film, belajar mencari, dan mengonsumsi referensi film. Terdapat tiga elemen dasar yang penting dalam film, yaitu ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi. Ketiga elemen itu harus selaras,” ujar Heri Nugroho, S.Sn., M.Sn., dosen Ilmu Komunikasi UAD saat diwawancarai via daring dalam rangka memperingati Hari Film Nasional Maret lalu.

Film dibagi dalam dua jenis, yaitu film dokumenter dan fiksi. Heri menjelaskan orientasi produksi film bikinan mahasiswa untuk penugasan mata kuliah dan lomba festival film tingkat mahasiswa, tetapi sedikit yang berpartisipasi. Produksi film tingkat kampus harusnya memiliki komunitas sebagai wadah yang akan membantu dalam pengerjaan film. Komunitas juga berperan penting dalam sumber inovasi dan tempat diskusi. Mahasiswa harus banyak belajar kepada orang yang aktif di film, praktisi, mendatangi lokasi syuting film saat produksi, screening film, atau magang.

Sementara itu, Rizkan Is. Mahmud, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi mengungkapkan pandangannya mengenai dunia perfilman di UAD. Ia adalah salah satu mahasiswa yang menekuni bidang pembuatan film. β€œSecara umum, perkembangan perfilman saat ini cukup pesat. Film pendek yang paling banyak digemari mahasiswa karena memiliki keunikan tersendiri dalam menyampaikan isi pesan kepada penonton, dibandingkan film-film panjang.”

Rizkan telah memproduksi film fiksi dan dokumenter seperti β€œRegret” (Penghargaan Best Film pada kegiatan 2nd Internasional Workshop on TV Broadcasting 2017 di UAD), β€œBatas” (2018), β€œGegayuhan” (Penghargaan Penyunting Gambar terbaik dan masuk 8 kategori nominasi pada Festival Film Mahasiswa Indonesia 2019 di Lampung).

 

Proses Syuting film Gegayuhan, film pendek karya mahasiswa UAD.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

β€œDi UAD masih kurang adanya wadah diskusi tentang perfilman, padahal itu penting untuk membuka wawasan mahasiswa terhadap dunia film. Selain itu, belum adanya kompetisi film mahasiswa yang diselenggarakan oleh UAD. Semoga ke depannya ada sehingga dapat menghasilkan sineas-sineas muda film dari UAD,” tutupnya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Proses-Syuting-film-Gegayuhan-1.jpg 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-04-25 12:08:482020-05-01 20:07:47Melihat Dunia Film UAD

Rumah Sakit Siap Hadapi Pandemi Covid-19

25/04/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Saat ini Covid-19 atau lebih dikenal dengan penyakit yang disebabkan virus corona, sudah ditetapkan oleh World Health Organizations (WHO) sebagai pandemi. Sudah puluhan negara di berbagai benua yang terserang penyakit ini. Di Indonesia sejak diumumkan oleh presiden, kasus ini terus mengalami peningkatan. Bahkan presiden sudah menetapkan sebagai darurat bencana karena kasusnya yang semakin meningkat dan sudah menyebar ke beberapa provinsi di Indonesia. Semakin meningkatnya kasus Covid-19, tentu harus mendapat perhatian yang lebih serius sehingga bisa dicegah penyebarannya.

Salah satu yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan seluruh fasilitas kesehatan, khususnya rumah sakit. Dalam kondisi normal, belum semua rumah sakit di Indonesia memiliki kualitas dan kuantitas yang sama karena berbagai keterbatasannya. Bahkan perbandingan jumlah tenaga kesehatan seperti dokter atau jumlah tempat tidur belum mencukupi jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini. Maka, akan sangat berbahaya jika rumah sakit tidak mampu melayani seluruh penderita Covid-19 karena kasus terus bertambah. Seluruh rumah sakit baik pemerintah maupun swasta idealnya harus siap di dalam menghadapi kasus tersebut. Kesiapan bisa dilihat dari berbagai aspek, bukan hanya dari satu sisi saja.

Pertama, kesiapan sumber daya manusia karena ini aspek yang sangat vital. Setiap rumah sakit harus betul-betul memastikan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki seperti dokter, perawat, maupun tenaga non-medis lainnya. Kesiapan dilihat dari segi jumlah sumber daya manusia yang dimiliki, kesiapan skill, maupun kesiapan fisik dan mental.

Ahmad Ahid Mudayana, S.KM., M.P.H (penulis artikel).

Kedua, kesiapan logistik rumah sakit berupa alat-alat medis, alat pelindung diri, ruang isolasi, maupun obat-obatan. Keberadaan logistik sangat penting karena sebagai penunjang utama bagi para tenaga kesehatan. Saat ini rumah sakit kita sangat terbatas fasilitasnya, sehingga peran pemerintah dalam menyediakan logistik sangat diperlukan. Pemerintah tidak boleh diam begitu saja, harus membuat kebijakan yang cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan logistik di semua rumah sakit yang disiapkan untuk melayani pasien Covid-19. Misalnya dengan memerintahkan BUMN alat kesehatan maupun farmasi untuk memproduksi kebutuhan rumah sakit yang dijadikan tempat layanan pasien Covid-19. Dengan begitu, akan terjamin ketersediaan logistiknya dan akan mempermudah kinerja rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19. Pemerintah tidak boleh membiarkan rumah sakit berjuang sendiri dalam memenuhi kebutuhan logistik.

Ketiga, kesiapan sumber daya finansial sebagai penunjang operasional pelayanan rumah sakit. Di tengah permasalahan BPJS Kesehatan yang belum tuntas maka perlu ada kebijakan dari pemerintah untuk memberikan dukungan anggaran khusus. Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Perlu kerja sama semua pihak di dalam menghadapi pandemi Covid-19 baik masyarakat, fasilitas pelayanan kesehatan, maupun pemerintah. Jika ini terus dibiarkan maka rumah sakit tidak akan mampu lagi melayani seluruh penderita Covid-19 karena keterbatasan yang dimiliki. Masyarakat juga harus diberi edukasi jangan sampai menganggap remeh penyakit ini karena penyebarannya begitu cepat dan dapat berdampak fatal.

Sudah saatnya pemerintah membuat kebijakan yang cepat dan tepat dalam menghadapi pandemi, karena jika terlambat kerugian yang diakibatkan tentu akan sangat besar. Saatnya seluruh komponen bangsa Indonesia bersatu untuk bersama-sama menghadapi penyakit Covid-19 sehingga wabah ini berakhir secepatnya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/ahid-mudayana.jpeg 1176 1158 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-04-25 11:11:102020-04-25 11:13:52Rumah Sakit Siap Hadapi Pandemi Covid-19

Hari Teater Dunia: Menilik Dunia Teater saat Ini

02/04/2020/in Feature /by NewsUAD

Tanggal 27 Maret selalu diperingati sebagai Hari Teater Dunia. Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, merupakan basis besar teater kampus. Misalnya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memiliki Teater JAB, PeBei, Ruang 28, dan Teater 42. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) punya Teater UNSTRAT, Sangkala, Misbah, dan Regenboegen. Sementara Universitas Gadjah Mada (UGM) punya Teater Gadjah Mada, Selasar, dan Sanggar Lincak.

Aktivitas teater kampus menunjukkan grafik yang meningkat dan volume pementasan semakin banyak. Teater kampus selalu melakukan pementasan tunggal atau pentas produksi yang digelar setidaknya satu kali dalam setahun. Teater hari ini bukan hanya sebagai hobi, tetapi sebagai edukasi, media kritik, dan menyampaikan informasi kepada publik.

Pentas Produksi Teater PeBei 19 pentas drama kolosal dengan naskah β€œMangir” karya Pramoedya Ananta Toer di TBY

Anes Prabu Sadjarwo alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD yang juga pegiat serta pengajar teater menuturkan tentang dunia teater yang digelutinya. Semasa kuliah, ia sangat aktif berkecimpung dalam teater kampus.

β€œSaat ini saya berperan sebagai pengajar. Dalam mengajar teater, saya menggunakan teknik bermain dan belajar. Bahwa belajar itu sesuatu yang menyenangkan. Belajar ialah dialektika, sebuah ruang yang mengakomodir diskusi. Posisi guru sebagai teman, fasilitator, mediator, dan transformator ilmu pengetahuan. Namun, kendalanya soal waktu, sebab mengajarkan seni membutuhkan waktu yang tidak pendek. Selain teater, terdapat cabang ilmu lain yang diajarkan, semisal sastra (teks), seni rupa (pewarnaan, bentuk), tata rias, dan kostum. Semua itu saya dapatkan ketika berteater di kampus maupun di luar kampus semasa mahasiswa,” jelas Anes yang saat ini mengajar teater di MAN 2 Yogyakarta dan SMK N 4 Yogyakarta.

β€œMas Guru Sugiyo” ialah pementasan terbaru yang dibuat oleh Anes bersama Teater Puspanegara SMA N 5 Yogyakarta dalam ajang Festival Teater Linimasa DIY 2020. Menurut pengamatannya, saat ini pementasan teater banyak bentuk kontemporer yang merespons isu-isu terbaru yang terjadi di masyarakat. Meski demikian, tak jarang juga pementasan mengangkat bentuk tradisi dalam kemasan modern.

β€œAda beberapa hal yang harus dibenahi dalam teater kampus. Pertama, memperkuat diri dan pengetahuan pelaku teater sehingga menjadi manusia yang tajam pikiran dan halus hatinya. Kedua, teater kampus berisi agen perubahan yang harus menampakkan diri dan intelektualitasnya. Ketiga, teater kampus harus mengikuti perkembangan zaman, menciptakan karya dan wacana baru pada pemerintah dan masyarakatnya,” lanjutnya membahas tantangan dunia teater kampus. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pentas-Produksi-Teater-PeBei-19-pentas-drama-kolosal-dengan-naskah-β€œMangir”-karya-Pramoedya-Ananta-Toer-di-TBY-2.jpg 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-04-02 12:51:322020-07-15 12:55:43Hari Teater Dunia: Menilik Dunia Teater saat Ini

Pentingnya Pengetahuan Pemasaran Online bagi Warga Desa

31/03/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Pemasaran bukan hal asing bagi Nelly Amalia Mahmudah, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Program Studi Manajemen angkatan 2016. Ilmu tentang pemasaran itu mendapatkan kesempatan untuk dibagikan kepada masyarakat luas. Selain membantu menyampaikan program kerja tematik dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Nelly juga menjadi pemateri di Balai Desa Hargosari tentang pemasaran online dan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Nelly menjadi pemateri di Balai Desa Hargosari

UMKM yaitu sebuah usaha yang dirintis oleh masyarakat di bawah naungan pemerintah. Ada undang-undang dari pemerintah yang mengaturnya. Sementara pemasaran online menurut Nelly memiliki beberapa keunggulan dibanding pemasaran manual. Di antaranya lebih efisien waktu, produk dikenal masyarakat luas, dan mengetahui keadaan pasar dunia.

Sasaran Nelly kali ini adalah masyarakat Hargosari, khususnya masyarakat yang mempunyai UMKM. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga bagi orang yang tidak mempunyai UMKM. Kegiatan tersebut mendapat respons yang sangat baik dari warga, terlebih ibu-ibu PKK Mojosari. Mereka mendapatkan pengetahuan baru mengenai pemasaran online yang bisa dijangkau siapa pun.

Menurut Nelly, semua bisnis pasti ada etikanya. Jadi, pemasaran yang baik itu memakai etika. Dirinya berbagi tentang etika berbisnis dalam agama Islam, yang sesuai syariat Islam. Seperti tidak adanya penipuan, penindasan, serta berlaku adil antara penjual dan pembeli. Selain itu juga tidak ada saling menjatuhkan satu sama lain dalam melakukan transaksi pembelian.

β€œSaya berharap perekonomian di desa Hargosari akan semakin baik. Warga bisa menerapkan materi yang saya sampaikan pada saat penyuluhan. Khusus Mojosari, orangnya berkompeten dan mempunyai kemampuan yang luar biasa. Banyak UMKM yang sudah berdiri di desa ini. Semoga selanjutnya produk bisa dijangkau masyarakat luas, tidak hanya oleh masyarakat Hargosari saja,” tutup Nelly. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nelly-menjadi-pemateri-di-Balai-Desa-Hargosari.jpg 477 785 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-31 17:27:082020-03-31 17:27:08Pentingnya Pengetahuan Pemasaran Online bagi Warga Desa

Atlet Cilik Taekwondo Juara Fashion Show

23/03/2020/in Feature /by NewsUAD

Afia Sifa Ufairoh merupakan warga dusun Mojosari yang pantas disebut kecil-kecil cabai rawit. Umurnya masih 8 tahun, tetapi ia sudah menjadi atlet taekwondo. Dua kali mengikuti ajang taekwondo tingkat nasional, tidak tanggung-tanggung, medali emas dibawanya pulang.

Dalam rangka Festival Anak Soleh (FAS), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan lomba fashion show. Terpilihlah Afia sebagai pemenang tingkat dusun Mojosari yang terletak di Gunungkidul. Afia mengaku mengikuti lomba fashion

Afia Sifa Ufairoh pemenang lomba fashion show dusu Mojosari

show karena keinginan sendiri. Ia menghadiri lomba di Balai Padukuhan Mojosari didampingi oleh ibu dan adiknya. Sebelum memasuki mimbar perlombaan, ia mencium pipi dan tangan ibunya.

Siswi kelas 2 Sekolah Dasar (SD) ini mengaku menyiapkan dua hal yaitu doa dan percaya diri. Ketika latihan, Afi mengaku sempat mengalami kesulitan saat berjalan. Sebab, mimbar taekwondo dengan fashion show terasa kontras baginya. Namun, ia terus berlatih sampai menjadi juara. Hal ini menunjukkan bahwa Afi ingin berkembang di bidang lain selain taekwondo yang sudah mengharumkan namanya selama ini.

β€œSetelah fashion show saya senang dan percaya diri. Kemenangan menurut saya adalah juara. Hadiah saya nanti akan saya persembahkan untuk ibu. Bagi teman-teman yang belum mendapat juara, terus semangat, ya!” tutup Afia. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Afia-Sifa-Ufairoh-pemenang-lomba-fashion-show-dusu-Mojosari-e1584920871298.jpg 652 570 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-23 06:48:122020-03-23 06:48:12Atlet Cilik Taekwondo Juara Fashion Show

Anggi Kenalkan Toga lewat KKN

19/03/2020/in Feature /by NewsUAD

Anggi Ayu Pramesti adalah mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Program Studi (Prodi) Farmasi. Lewat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), ia melakukan penyuluhan tentang Tanaman Obat Keluarga (Toga) di dusun Mojosari, Gunungkidul. Tanaman yang dimanfaatkan di antaranya kencur, kunyit, dan temu lawak, untuk menjaga kesehatan.

Toga dikenalkan oleh Anggi supaya warga mengingat kembali keberadaan obat tradisional atau jamu. Gadis asal Riau ini menyampaikan manfaat, pengolahan, dan pembuatan jamu, khususnya temu lawak dan beras kencur. Temu lawak bisa meningkatkan nafsu makan, dapat mengeluarkan racun, menjaga fungsi hati, dan sebagai antibakteri. Sementara beras kencur bisa mengatasi flu, batuk, pegal linu, dan masuk angin.

Sebelum terjun langsung ke masyarakat, Anggi melakukan praktik membuat jamu dengan porsi kecil di posko KKN untuk memperkuat penyuluhannya tentang Toga. Ia menggunakan 50 gram temu lawak dan air 45 mililiter yang kemudian diblender sampai halus. Masak dengan api kecil, masukkan daun pandan supaya aromanya wangi, dan ditambahkan gula pasir sebanyak 100 gram. Aduk terus dengan api kecil sampai menjadi karamel. Setelah menjadi karamel, apinya dimatikan supaya gulanya tidak mencair lagi. Begitu dingin, apinya bisa dihidupkan lagi untuk mengeringkan hingga menjadi serbuk.

Dalam kegiatannya ini, Anggi menuturkan ada beberapa kendala ringan. Ia beberapa kali kewalahan menjaga suhu kompor karena memang harus dijaga kondisi apinya supaya produk gosong. Selain itu juga harus diaduk-aduk terus. Untungnya, semangat Anggi tidak surut. Malah, proses pengeringan yang membutuhkan waktu cukup lama bisa membuatnya belajar tentang kesabaran.

β€œSasaran dari program ini adalah ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Mojosari. Tujuannya supaya mereka bisa meramu jamu sendiri, kalau anggota keluarga sakit bisa langsung ditangani sendiri dan tidak langsung menggunakan obat-obat sintetis atau yang dijual di apotek. Temu lawak, kencur, dan kunyit bisa dengan mudah ditanam di sekitar rumah. Bahkan, dengan inovasi bisa bernilai dan dijual serta dipasarkan,” ujar Anggi. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Praktik-membuat-jamu-dari-Toga-di-rumah-ketua-PKK-Mojosari.jpg 1044 2012 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-19 09:16:012020-03-19 09:16:01Anggi Kenalkan Toga lewat KKN
Page 35 of 56«‹3334353637›»

TERKINI

  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025
  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top