• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Paradise of Sorobali, Sepenggal Kisah dari KKN Anak Bangsa VI UAD

29/03/2022/in Feature /by Ard

Mahasiswa KKN Anak Bangsa VI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.A.1 foto bersama anak-anak Sorobali, Bima, NTB (Foto: Istimewa)

Tujuh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Anak Bangsa VI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tiba di Dusun Sorobali, Desa Karampi, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat, 04 Februari 2022. Sebelumnya mereka telah melaksanakan proses penerimaan dan pelepasan oleh Bupati Bima, Kepala Kecamatan Langgudu, dan Kepala Desa Karampi pada Kamis, 03 Februari 2022.

Mahasiswa yang tergabung dalam KKN Anak Bangsa VI dari Unit I.A.1. yaitu Salman Darpendi Akmal (ketua unit), Adinda Dewi Lestari, Nurulita Priandini, Ina Maryani, Ali Fauzan, Febry Pratama Wahyu S, dan La Salmin.

Akmal menceritakan bahwa Dusun Sorobali terletak di ujung barat Desa Karampi berbatasan langsung dengan Desa Waduruka. Jarak Desa Karampi menuju Dusun Sorobali sejauh 6,5 km yang dapat ditempuh dengan dua jalur yaitu jalur darat dan jalur laut. Jika melalui jalur darat menggunakan motor ataupun mobil bisa ditempuh dalam waktu 30 menit hingga 1 jam tergantung cuaca. Akses jalan yang belum beraspal, sehingga saat hujan turun jalanan akan berlumpur dan sulit untuk dilewati, tetapi jika melalui jalur laut menggunakan perahu dapat ditempuh dalam waktu 15 hingga 30 menit.

Sebagai mahasiswa yang akan melaksanakan pengabdiannya tentu tidak lepas dari program yang akan dilaksanakan yaitu bidang keilmuan, keagamaan, seni, dan olahraga, serta program tematik dan nontematik. Adapun beberapa program dari Unit I.A.1 di antaranya, pojok baca, sosialisasi beasiswa, penyuluhan atau pemberian edukasi kepada masyarakat, pelaksanaan pelatihan dasar kepemimpinan, pembuatan seni prakarya, dan lain-lain. Selama melakukan pengabdian, mahasiswa KKN diberikan tempat tinggal di rumah ketua pemuda Dusun Sorobali.

Pada, Sabtu 5 Februari 2022, mahasiswa KKN berkunjung ke rumah Kepala Dusun Lathif untuk memperkenalkan diri serta meminta izin untuk belajar dan mengabdikan diri kepada masyarakat Dusun Sorobali. Selanjutnya, mahasiswa KKN melakukan kunjungan ke sekolah yang terletak di tepi pantai yaitu SD Negeri Inpres Sorobali dan SMP Negeri 14 Langgudu Satap. Akmal menuturkan bahwa ia bersama teman-temannya dibuat terkejut dengan sambutan anak-anak dengan riang gembira yang tengah bermain geo dan seketika mereka pun ikut bermain bersama anak-anak.

Geo merupakan permainan yang dilakukan oleh dua kelompok, kelompok pertama sebagai pelempar dan kelompok kedua sebagai penangkap. Permainan ini hampir sama dengan permainan kasti atau baseball. Perbedaannya pada nilai skor dan juga pergantian pelempar. Alat yang digunakan hanyalah ranting dengan ukuran pendek dan panjang berjumlah dua buah.     

Lebih lanjut, Akmal juga menceritakan bahwa pekerjaan mayoritas masyarakat Dusun Sorobali adalah petani kacang, bawang, padi, dan cabai. Dan pada saat musim penghujan, masyarakat akan tinggal di ladang selama tiga bulan dari musim tanam hingga panen. Petani hanya pulang sesekali dalam sebulan saja atau pada hari Jumat karena bertepatan dengan salat Jumat, mengingat jarak antara rumah dan ladang cukup jauh.

Mahasiswa KKN juga berkunjung ke SD Inpres Soropeto yang terletak di RT 03 dan jaraknya cukup jauh terpisah dari Dusun Sorobali yakni sejauh 2,6 km. “Kami memerlukan kurang lebih 30 menit menuju lokasi yang ditempuh menggunakan jalur darat. Walaupun jauh, selama perjalanan kami disuguhkan oleh pantai yang sangat indah, tidak heran Dusun Sorobali memiliki julukan ‘Bali kedua’, dan SD tersebut hanya memiliki 16 siswa yang terdiri atas kelas 1–6,” tutur Akmal pada Jumat 18 Maret 2022.

Pada akhir pelaksanaan KKN, mereka melaksanakan agenda ramah tamah sebelum kembali ke Yogyakarta. “Pada malam itu kami berkumpul dengan seluruh masyarakat Sorobali untuk berpamitan dan juga mengucapkan salam perpisahan dengan rangkaian acara kasidah yang ditampilkan oleh ibu-ibu Sorobali dan pembagian hadiah perlombaan TPQ serta pembagian kenang-kenangan kepada masyarakat Sorobali,” ujar Akmal.

Sebagai penutup, ia menyampaikan nasihat dari salah satu warga bernama Fatahullah yaitu “Ilmu itu berharga, ketika ada mahasiswa yang datang atau melaksanakan KKN di dusun ini seharusnya kita antusias belajar mempelajari ilmu yang dibawa oleh adik-adik KKN. Karena, kalau kita harus jauh-jauh ke Jogja mahal, ini kita tinggal datang dan belajar.” (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Anak-Bangsa-VI-UAD-Unit-I.A.1-foto-bersama-anak-anak-Sorobali-Bima-Foto-Istimewa.jpg 1200 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-29 08:06:502022-03-29 08:06:50Paradise of Sorobali, Sepenggal Kisah dari KKN Anak Bangsa VI UAD

Membangun Bisnis di Era Digital

24/03/2022/1 Comment/in Feature /by Ard

Webinar dan Pelatihan Kewirausahaan oleh BEM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di era modern ini, segala sektor di aspek kehidupan kita terkena dampaknya. Tanpa terkecuali dunia bisnis, sebagai salah satu bidang yang krusial dan memiliki peranan penting dalam masyarakat, bisnis juga ikut bertransformasi mengikuti pola digitalisasi. Alasan lain yang juga mendorong para pebisnis untuk mengambil langkah digital yaitu dampak dari pandemi Covid-19 yang mau tak mau telah membuat kita dibatasi oleh sekat dalam beraktivitas. Kecanggihan teknologi menjadi jalan solutif yang membantu produsen dan konsumen untuk saling berinteraksi.

Mengatasi tantangan tersebut, pada Minggu, 20 Maret 2022, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar webinar dan pelatihan kewirausahaan dengan tema “Membangun Bisnis di Era Digital”. Acara diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan menghadirkan beberapa pembicara seperti Hendro Setyono, S.E., M.Sc. selaku Head of Entrepreneurship and Business Incubation dari Kantor Urusan Bisnis Internasional UAD, Willy Wijaya, S.Kom. seorang digital marketer, dan Retno Intansari Rahmawati founder Dawet Kemayu.

Bisnis adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh individu atau organisasi dalam menghasilkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan motif mencari laba. Secara umum, aktivitas bisnis dapat dibedakan menjadi empat, yaitu ekstraktif atau yang bersifat mengambil dari alam seperti pertambangan; agraris atau budidaya seperti pertanian dan peternakan; industri atau manufaktur yang berupa pengolahan bahan baku menjadi bahan lebih lanjut; dan terakhir service yaitu berupa jasa atau pelayanan seperti perdagangan, transportasi, dan perbankan.

Menurut Hendro, untuk memulai sebuah bisnis, diperlukan pengetahuan dasar tentang tiga poin berikut ini, pertama, product knowledge, atau memahami produk yang akan digeluti, perdalam informasi tentang entitas produk. Kedua, market knowledge, pemahaman tentang pasar, siapa, dan berapa jumlah konsumen. Strategi Segmentation, Targeting, Positioning (STP) biasanya digunakan dalam market knowledge. Terakhir, management business process knowledge, pengetahuan tentang proses mengatur bisnis agar berjalan lancar seperti Sumber Daya Manusia (SDM), operasi atau produksi, pemasaran, dan keuangan.

Willy kemudian melanjutkan pembahasan tentang digital marketing. Menurut data yang dipaparkannya, sebanyak 74% perusahaan mendigitalkan bisnisnya agar bisa bertahan saat pandemi Covid-19 melanda. Selain itu, pada Oktober 2020 sebanyak 2,7 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) beralih ke digital. Beberapa hal yang mendorong mereka untuk mengikuti digitalisasi antara lain adalah kemudahan untuk menjangkau banyak target pasar, hemat biaya, dan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.

Digital marketing bukanlah sebuah stick magic yang bisa mengubah keadaan secara instan, melainkan sebuah tool yang perlu digunakan secara optimal untuk mendapat hasil yang maksimal. Orang yang berada di balik marketing adalah kunci yang memainkan peran penting. Dalam hal ini, kita harus siap membakar uang dan menghadapi berbagai risiko yang mengintai.

Untuk membangun digital marketing yang maksimal, frameworks yang digunakan adalah funnel marketing yang terdiri atas lima tahapan yaitu awareness, consideration, conversion, loyalty, advocacy. Awareness merupakan tahap awal konsumen mengenal produk, kemudian diikuti dengan consideration yaitu proses untuk memutuskan apakah akan membeli produk, biasanya melalui berbagai pertimbangan dan perbandingan dengan produk lain. Ketiga adalah conversion, saat proses jual-beli akhirnya terjadi dan konsumen melakukan transaksi. Dua tahap terakhir yaitu loyalty dan advocacy terjadi setelah penjualan (after sales). Kedua hal ini bergantung pada pengalaman personal konsumen dalam menggunakan produk tersebut.

Dalam berbisnis, terdapat dua adagium yang patut ditanamkan dalam mindset, yaitu high risk, high return dan easy come, easy go. Berani mengambil risiko besar untuk mendapatkan hasil yang besar, dan sesuatu yang mudah diraih maka akan mudah hilang juga. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-dan-Pelatihan-Kewirausahaan-oleh-BEM-UAD-Foto-Tsabita-2.jpg 692 1230 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-24 12:47:502022-03-24 12:48:39Membangun Bisnis di Era Digital

Ayo Daftar IISMA 2022!

24/03/2022/in Feature /by Ard

Sosialisasi Pendaftaran IISMA 2022 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Ida Puspita, S.S., M.A.Res. (Foto: Tsabita)

Punya mimpi untuk bisa studi ke luar negeri dengan beasiswa fully funded? Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) hadir sebagai jawaban atas mimpimu. Pendaftaran Batch 2 pada tahun 2022 ini telah dibuka dan kamu bisa segera mendaftarkan dirimu. Pembiayaan IISMA di dalamnya termasuk mengkover biaya pendidikan, biaya tempat tinggal dan tunjangan hidup (termasuk akomodasi), dana darurat, tiket pesawat dan visa, serta asuransi kesehatan, PCR, dan karantina (termasuk jika terpapar Covid-19).

Dalam acara Sosialisasi Pendaftaran IISMA 2022 yang diadakan oleh Office of International Affairs (OIA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 19 Maret 2022, Ida Puspita, S.S., M.A.Res. selaku Penanggung Jawab IISMA UAD mengatakan bahwa kemungkinan di Batch 2 ini pendaftarnya akan bertambah. Hal ini berarti persaingan menjadi makin ketat dan mahasiswa harus benar-benar mempersiapkan segalanya dengan matang jika ingin lolos.

“Lawan kita bukan hanya dari kalangan internal UAD, tetapi juga kampus-kampus besar seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB),” jelas Ida. Tahun ini saja, ITB mengklaim telah siap mengirimkan 400 mahasiswanya yang eligible untuk ikut proses seleksi IISMA. Mereka jelas bukan lawan yang mudah, mengingat reputasi dan kualitas kampus yang memang tidak perlu diragukan lagi.

Lini masa proses pendaftaran IISMA 2022 telah dimulai pada 12 Maret 2022 sebagai kick off pengajuan pendaftaran dan proses seleksi. Dilanjutkan pada bulan April 2022 sebagai pengumuman awardee yang berhasil lolos. Mei‒Agustus 2022 adalah masa persiapan sebelum keberangkatan dan Agustus‒September 2022 merupakan waktu keberangkatan menuju kampus tujuan. Ditutup pada Desember 2022‒Januari 2023 sebagai periode kepulangan mahasiswa ke tanah air.

Sebab sekarang masih masuk bulan Maret dan pendaftaran IISMA 2022 ditutup pada 12 April 2022, maka masih ada waktu bagi kalian yang ingin mendaftarkan diri pada program ini. Tahapan proses pendaftaran yang harus dilalui adalah memilih universitas dan courses yang diinginkan melalui platform IISMA, lalu pastikan bahwa telah mendapat surat rekomendasi dari Wakil Rektor. Dilanjutkan dengan mengisi application form pada platform IISMA, jika sudah, tunggu dan cek secara berkala apakah lolos seleksi berkas dan bisa lanjut ke sesi wawancara. Jika lolos, maka wawancara akan dilakukan sesuai jadwal sebagai tahap terakhir proses seleksi. Terakhir, tunggu hasil akhir untuk mengecek apakah lolos seleksi dan berhasil menjadi awardee IISMA 2022.

Di samping biaya fully funded dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai pemrakarsa IISMA, UAD juga menyiapkan beberapa dukungan untuk menunjang mahasiswa yang lolos dalam program IISMA. Beberapa di antaranya yaitu bebas SPP untuk satu semester, biaya perjalanan untuk mengurus visa, biaya pemeriksaan kesehatan untuk mengurus visa, subsidi untuk tes kemampuan bahasa Inggris (Duolingo, TOEFL iBT, IELTS) bagi yang memenuhi kriteria, English courses di Ahmad Dahlan Language Center (ADLC) sebagai bagian dalam IISMA Preparation Program, dan terakhir, rekognisi atau pengakuan IISMA courses hingga 20 SKS.

Sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, IISMA 2022 memiliki kuota awardees yang lebih besar yaitu 1.100 mahasiswa dan terdapat beberapa tambahan syarat dan dokumen. Hal itu termasuk persyaratan usia maksimal 23 tahun, bebas narkoba, bebas pelecehan seksual, tidak pernah ikut program mobilitas fisik ke luar negeri, dan tidak pernah cuti.

Di antara semua syarat dan ketentuan yang telah disebutkan, apakah kamu termasuk salah satu yang masuk kriteria? Ayo segera daftarkan dirimu pada IISMA 2022 dan harumkan nama UAD di kancah dunia! (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-Pendaftaran-IISMA-2022-di-UAD-oleh-Ida-Puspita-S.S.-M.A.Res_.-Foto-Tsabita-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-24 08:15:282022-03-24 08:15:28Ayo Daftar IISMA 2022!

Mahasiswa Produktif di Era Merdeka Belajar

16/03/2022/in Feature /by Ard

Dr. Dody Hartanto, M.Pd. dalam acara Kuliah Umum Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Berdasarkan data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) pada tahun 2020, sebanyak 64,8 persen dari 4.010 orang mengalami masalah psikologis. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dari jumlah tersebut, paling banyak dialami oleh orang-orang dengan rentang usia 18‒29 tahun, yang pada usia-usia ini merupakan masa produktif dan di dalamnya terdapat satu nama yang tidak boleh tertinggal yaitu mahasiswa.

Pada Senin, 14 Maret 2022, Magister Manajemen Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kuliah umum dengan tema serupa yaitu “Mahasiswa Produktif di Era Merdeka Belajar”. Acara disiarkan secara daring melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube UAD dengan pembicara Dr. Dody Hartanto, M.Pd. selaku Wakil Dekan FKIP UAD.

Mengacu pada riset yang telah disebutkan, Dody kemudian menjelaskan bahwa jika kita memilih untuk melanjutkan studi (S2) tetapi tidak terencana dan tidak memiliki orientasi produktivitas, maka kita hanya akan terjebak pada lima lingkaran masalah yaitu kurang jam tidur, kekurangan me time dan family time, kebingungan membagi waktu antara pekerjaan dan kuliah, banyak tugas di kampus, serta lelah secara fisik. Hal ini akan berakibat pada lemahnya daya saing yang selanjutnya berhubungan dengan kurangnya motivasi, kreativitas, dan inovasi dalam membuat luaran. Bahkan menurut data dari World Economic Forum (WEF) tentang Global Competitiveness Report (GCR), pada tahun 2019 Indonesia menempati urutan ke-50 dunia dalam hal daya saing bangsa. Berbanding terbalik dengan Singapura yang berada pada posisi pertama dan membuatnya memiliki pendapatan per kapita yang tinggi.

Secara umum, terdapat tiga tantangan produktivitas yang dihadapi oleh mahasiswa Ph.D. Pertama adalah lack of focus, karena ada distraksi dari gawai dan media sosial, interupsi yang membuat tugas tidak segera tuntas, dan prokrastinasi untuk menunda pekerjaan. Kedua adalah uncomfortable emotions, terdiri atas tekanan yang berhubungan dengan waktu, takut dengan dosen, frustrasi karena nilai jelek, rasa bersalah telah menunda tugas, bosan karena stuck di bab tertentu, dan proses pengambilan keputusan. Tantangan ketiga yaitu task conflict, biasanya berhubungan dengan adanya prioritas lain seperti keluarga, proyek atau penelitian lain yang tidak berkaitan, dan tugas tesis yang sedang dikerjakan.

Untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, berdasarkan Strategi dan Kebijakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Mahasiswa 4.0, terdapat beberapa hal yang harus dikembangkan guna menciptakan mahasiswa yang produktif yaitu general education, literasi baru yang di dalamnya mencakup literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia; belajar sepanjang hayat; kemampuan kognitif; dan kegiatan kokurikuler serta ekstrakurikuler. Jika ingin lebih dimaksimalkan lagi, maka future skills yang wajib dimiliki oleh mahasiswa agar bisa survive yaitu keterampilan sosial dan kompetensi berinteraksi dengan berbagai budaya.

Terakhir, Dody menutup kuliah umum dengan beberapa kata-kata mutiara yang diklaimnya menjadi kunci dari produktivitas, yang pertama adalah “Orang sukses tidak santai, orang santai tidak sukses”. Kemudian ia melanjutkannya dengan “Jika tidak berkorban untuk impian, maka bersiaplah impianmu yang jadi korban”. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Dody-Hartanto-M.Pd_.-dalam-acara-Kuliah-Umum-Magister-Manajemen-Pendidikan-FKIP-UAD-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-16 08:57:362022-03-16 08:57:36Mahasiswa Produktif di Era Merdeka Belajar

Dari Gemar Bermain Gim, Satrio Raih Dua Gelar Juara Lomba Debat Nasional

15/03/2022/in Feature /by Ard

Kenny Satrio Firdani, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) peraih Juara I Debat Disporseni Nasional (Foto: Didi)

“Tips untuk memilih argumen yang baik dan tepat ialah dengan mempelajari informasi atau isu terkini. Dengan mempelajari isu tersebut, kita jadi lebih paham dengan topik yang akan diangkat dalam debat nantinya, karena pada umumnya topik debat dalam perlombaan sangat relevan dengan isu yang tengah terjadi.”

Ungkap Kenny Satrio Firdani, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Inggris, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), peraih juara I Debat Disporseni Nasional UT 2021, yang saat itu tergabung dalam satu tim bersama Desti Nurwahidah.

Berawal dari kegemaran bermain gim, Kenny dengan inisiatifnya belajar bahasa Inggris guna lebih memahami gim yang kerap dimainkannya. Bagai berenang sambil menyelam, berkat giatnya mempelajari bahasa Inggris, kini ia menjadi salah satu sosok yang diperhitungkan dalam kompetisi debat berbahasa Inggris skala nasional.

“Semenjak Taman Kanak-kanak (TK) aku sering bermain komputer dan gim, yang kemudian berlanjut pada ketertarikan terhadap bahasa Inggris. Lama waktu berselang, saat duduk di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) nilaiku dikategorikan bagus pada mata pelajaran bahasa Inggris, dari sanalah kemudian aku diikutsertakan dalam seleksi debat bahasa Inggris antarsekolah. Kalau diingat-ingat, itu adalah kali pertama aku terjun di lomba debat ilmiah berbahasa Inggris,” tuturnya.

Menurutnya Kenny, metode yang mudah untuk belajar bahasa Inggris ialah dengan cara menghubungkannya pada hal lain yang digemari. “Misal suka nyanyi nih, nah pilihlah lagu berbahasa Inggris untuk dinyanyikan.”

Selain meraih juara I Debat Disporseni Nasional UT 2021, dirinya juga pernah melahap dua gelar juara sekaligus dengan meraih juara I dan III pada lomba debat nasional, yang diselenggarakan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

Kenny berpendapat, untuk membentuk public speaking yang baik guna penunjang dalam lomba debat, ialah dengan berbicara pada banyak orang dan percaya diri. Sebab menurutnya, jika seseorang dari awal saja sudah malu untuk berbicara di depan umum, dikhawatirkan sesuatu yang ingin diungkapkannya bisa hilang begitu saja karena gugup.

“Alternatif lain, untuk melatih percaya diri bisa dengan membuat video vlog, yakni berbicara tentang aktivitas keseharian di depan kamera. Manfaat lain yang bisa diperoleh saat melakukannya ialah melatih pandangan mata agar bisa fokus di depan kamera atau lawan bicara,” tambahnya.

Kenny berpesan, agar mahasiswa UAD jangan lelah untuk mengikuti perlombaan, dan dalam realitas perlombaan kalah atau menang bukan menjadi persoalan. Ia menekankan, “Nilai atas usaha jauh lebih berharga dibanding hasil yang diperoleh.” (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kenny-Satrio-Firdani-peraih-Juara-I-pada-Debat-DISPORSENI-Nasional-UT-2021-Sumber-foto-SS-YouTube-KitaTalk-Televisi-Uad.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-15 09:51:102022-03-15 09:51:10Dari Gemar Bermain Gim, Satrio Raih Dua Gelar Juara Lomba Debat Nasional

Tasya Aulia Izzani: “Belajar Taekwondo untuk Pribadi Lebih Disiplin”

14/03/2022/in Feature /by Ard

Tasya Aulia Izzani membagikan kisahnya di Kita Talk Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Episode 43 (Foto: Didi)

Sebab dahulu mengalami perilaku perundungan yang dilakukan oleh teman sebayanya, ia memutuskan untuk belajar bela diri taekwondo. Dengan kemampuan yang dimiliki itu, dirinya menjadi lebih siap dan kuat secara mental maupun fisik.

Adalah Tasya Aulia Izzani, seorang mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Program Studi (Prodi) Ekonomi Pembangunan. Ia mengidolakan atlet nasional taekwondo Indonesia, Permata Cinta Nadya. Tasya, begitu ia akrab disapa, makin semangat dalam berlatih, hingga akhirnya memiliki motivasi yang kuat untuk terus meraih prestasi di ajang kompetisi taekwondo.

Berawal dari niat memperkuat diri agar tahan perundungan, Tasya tekun belajar bela diri taekwondo hingga mampu meraih medali emas pada Prabu Taekwondo Challenge V 2022. “Selain itu, alasan saya belajar bela diri Taekwondo ialah ingin meningkatkan kemampuan fisik, mental, rasa percaya diri, mandiri, dan disiplin dalam hal apa pun.”

Dari pengakuannya, banyak pengalaman yang ia peroleh saat mengikuti kompetisi, di antaranya mendapat teman baru, menjadi lebih dekat dengan pelatih, dan rasa kekeluargaan yang meningkat kepada sesama atlet.

“Pikiran yang tenang, berpikir positif, percaya diri, dan berdoa adalah beberapa hal yang harus dimiliki atlet sebelum bertanding di kompetisi. Tidak kalah berperan, saling mendukung dan peduli kepada satu sama lain juga jangan sampai dilupakan,” ungkap Tasya.

Meski pandemi masih melanda hingga saat ini, Tasya tidak surut semangatnya untuk terus berlatih taekwondo. Selain mengikuti latihan di kampus, ia banyak mengikuti latihan di dojang (red: tempat latihan) lain, dan berlatih secara privat kepada pelatih.

Tidak selalu on fire, Tasya ada kalanya dilanda jenuh. Saat diselimuti perasaan itu, ia berusaha bangkit dengan keajaiban kalimat yang diciptakannya sendiri, “Jika ingin mendapat hasil yang terbaik, harus dibarengi dengan persiapan yang matang. Maka dari itu, teruslah semangat!”

“Umum dirasakan oleh siapa pun, perasaan insecure pasti selalu ada di diri manusia, termasuk saya. Tapi kemudian balik lagi ke diri sendiri, jangan sampai insecure ini berpengaruh dan memberikan dampak yang buruk,” pesan Tasya.

Menyikapi kegagalan yang sudah pasti pernah ia rasakan, Tasya memaknainya sebagai acuan untuk dirinya lebih baik dan kian berkembang.

Sebagai mahasiswi UAD, Tasya berharap agar para atlet atau calon atlet di UAD lebih semangat dan giat dalam berlatih. Menurutnya, dengan prestasi yang diraih bisa membanggakan almamater dan mendatangkan banyak manfaat lainnya. (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tasya-Aulia-Izzani-membagikan-kisahnya-di-Kita-Talk-Eps-43-Sumber-Foto-SS-Televisi-Uad.jpg 576 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-14 07:54:192022-03-14 07:54:19Tasya Aulia Izzani: “Belajar Taekwondo untuk Pribadi Lebih Disiplin”

Arti Kejuaraan bagi Taufik Azhari

11/03/2022/in Feature /by Ard

Taufik Azhari mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi UAD yang berhasil menyabet juara II pada kejuaraan Taekwondo tingkat nasional (Foto: Istimewa)

“Yang terpenting adalah percaya diri, kata percaya bukan hanya percaya kepada diri sendiri saja, tetapi juga percaya kepada Allah yang telah memberikan kepercayaan kepada kita sehingga bisa terbang lebih tinggi,” ucap Taufik Azhari

Kalimat tersebut dilontarkan Taufik, sapaan akrabnya, mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi (Prodi Ilkom) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021 yang berhasil menyabet juara II pada kejuaraan Prabu Taekwondo Challenge V Tingkat Nasional 2022. Kejuaraan diselenggarakan selama enam hari, yakni pada 11–13 Februari 2022 oleh Pengurus Daerah Taekwondo Indonesia Provinsi Banten dan Club Prabu Taekwondo Team. Acara berlangsung di GOR Indoor Stadion Bonang (Venue Prapon), Tangerang, Banten.

Melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UAD, Taufik berhasil menorehkan prestasi. Ketika mengikuti kejuaraan, ia mengibaratkan sebuah buku novel, yang kovernya adalah kejuaraan, dan isi novel adalah serangkaian perjuangan yang menjadi sampul buku, yakni berjuang dengan rasa kekeluargaan, kebersamaan, dan akhirnya menghasilkan sebuah prestasi.

Sebagai anggota baru dalam UKM Taekwondo, ia menuturkan bahwa keberhasilan yang diperoleh tidak lepas dari senior dan para pelatih yang menjadikan sang juara. “Saya belum lama bergabung di UKM Taekwondo ini, tetapi berkat bantuan dan dukungan dari senior serta guru-guru saya, sehingga bisa menjadikan saya sang juara. Itu artinya, merekalah yang berperan penting dalam saya berproses,” tandas Taufik pada Sabtu, 5 Maret 2022 ketika diwawancara melalui pesan WhatsApp.

Lebih lanjut, bagi Taufik keberhasilan yang diperoleh merupakan kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. “Hal yang saya tanamkan pada diri adalah selalu mengingat kesempatan yang diberikan. Karena tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan besar, sehingga bagaimanapun caranya saya berusaha memberikan yang terbaik. Kalah menang itu memang biasa, tetapi menghargai kesempatan dengan semangat dan sungguh-sungguh adalah poin penting dalam kejuaraan, agar tidak menimbulkan kekecewaan kepada orang-orang yang telah memberi kesempatan,” jelasnya.

Ke depannya ia menargetkan untuk bisa lebih menjadikan diri yang lebih baik lagi, lebih semangat mengembangkan potensi dalam diri, sehingga dapat menebar kebermanfaatan bagi orang yang berada di sekitar.

Pada akhir wawancara, Taufik yang juga sebagai kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FSBK berpesan bahwa “Menjadi mahasiswa adalah sebuah kehormatan, menjadi mahasiswa juga adalah sebuah tanggung jawab. Sebagai mahasiswa harus bisa mempertahankan bahkan bisa membentuk integritas, percuma mempunyai akreditasi A tetapi tidak mempunyai integritas. Sehingga, menjadi atlet adalah salah satu jalan untuk mempertahankan sekaligus membentuk integritas diri yang lebih baik.” (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Taufik-Azhari-mahasiswa-prodi-Ilmu-Komunikasi-UAD-yang-berhasil-menyabet-juara-II-pada-kejuaraan-taekwondo-tingkat-nasional-Foto-Istimewa.jpg 1599 1200 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-11 09:50:132022-03-11 09:50:13Arti Kejuaraan bagi Taufik Azhari

Strategi Jitu Tembus Bisnis Pasar Global Lewat Media Sosial

09/03/2022/in Feature /by Ard

Mufid Salim, S.I.Kom., M.B.A. dalam acara kuliah umum Bisnis Jasa Makanan Universitas Ahmad Dahlan (Foto: Tsabita)

Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada tahun 2019, Indonesia menempati peringkat pertama di dunia dalam pertumbuhan nilai perdagangan elektronik (e-commerce) dengan angka mencapai 78 persen. Disusul oleh Meksiko di peringkat kedua dengan nilai pertumbuhan sebesar 59 persen. Kondisi ini mengindikasikan bahwa usaha perdagangan elektronik memiliki nilai ekonomi yang bagus, sehingga harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Melihat peluang tersebut, Program Studi (Prodi) Bisnis Jasa Makanan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengupas tuntas tentang strategi jitu meraih pasar lewat media sosial dalam kuliah umum yang diadakan pada Sabtu, 5 Maret 2022. Melalui Zoom Meeting dan siaran langsung di kanal YouTube UAD, Gonzaga Florozentrik, B.B.A., M.A., dan Mufid Salim, S.I.Kom., M.B.A. hadir sebagai pembicara.

Gonzaga atau Aga menjelaskan bahwa dalam membangun sebuah framework untuk menjadi entrepreneur yang sukses, ada enam poin penting yang harus disoroti. Mulai dari mengenal tempat, menyelaraskan tujuan, membangun tim, membuat taktik, menyelesaikan tugas, dan mau tanggung jawab. Keenam hal ini selanjutnya menjadi sebuah siklus satu kesatuan dan terus berputar untuk menciptakan sebuah ekosistem yang baik dalam berbisnis.

Mengenal tempat berhubungan dengan masalah sosial di masyarakat terbentuk, terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya yaitu politik, ekonomi, sosial dan kondisi, teknologi, hukum, serta lingkungan. Lalu untuk menyelaraskan tujuan, 3P menjadi peran penting yaitu passion, positioning, patience. Hal ini yang akan membantu untuk menemukan alasan mengapa kita memulai sebuah bisnis, dengan begitu maka tujuan akan menjadi jelas. Selanjutnya membangun tim, dua komponen yang berperan adalah stakeholder dan shareholder. Keduanya harus berafiliasi untuk membangun ABCDEFGHI (Anchor, Beneficiary, Customer, Donor, Employee, Friends, Government, Home, Investor).

Setelah tempat, tujuan, dan tim terbangun, langkah berikutnya adalah membuat taktik dengan menentukan prioritas utama. Pelajari preposisi nilai dan cara mengatur pendapatan serta pengeluaran perusahaan. Kemudian, menyelesaikan tugas, secara singkat dapat disebut sebagai DELTA, yaitu Direksi dan manajemen perusahaan, Empati dan membuat produk, Luncurkan dan optimalkan popularitas produk, Terjadinya pelayanan dan penjualan produk, Automasi dan operasional perusahaan. Yang terakhir, tanggung jawab, wajib dilaksanakan oleh seluruh pihak dalam rangka menciptakan sebuah dampak yang bagus.

Mufid kemudian membahas tentang pemanfaatan media sosial sebagai alat utama dalam berbisnis digital. “Aktif di media sosial belum tentu meningkatkan penjualan, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan,” jelasnya.

Yang pertama adalah promotion, dilakukan melalui media sosial untuk membangun awareness dan engagement agar konsumen menjadi tahu, tertarik, dan akhirnya lebih dekat untuk membeli. Kedua, product, pastikan bahwa produk kita memiliki kualitas yang tinggi, banyak kelebihan, dan ada diferensiasi dari kompetitor. Ketiga, price, buat titik tengah antara harga murah bagi konsumen dan margin besar penjualan bagi produsen. Keempat, place, ada baiknya untuk menciptakan consumer touch point atau distribusi produk ke tangan konsumen secara langsung. Kelima, process, manajemen operasional penjualan harus diatur dengan baik untuk mengelola proses penjualan produk. Keenam, people, karena tidak mungkin untuk melakukan semuanya sendiri dalam berbisnis, maka buatlah tim yang harmonis dan kokoh untuk mencapai hasil maksimal. Terakhir, physical evidence, lebih baik ada display produk agar konsumen bisa melihat dan memastikan sendiri kualitasnya.

Lebih lanjut, Mufid juga menambahkan beberapa tips dalam digital marketing. Pertama, pilih media sosial yang paling cocok dengan produk, hindari penggunaan bahasa pemasaran yang berklaim, ilmu terus berkembang maka kita juga harus update dan membangun critical thinking, ikuti peraturan dan regulasi yang berlaku, kolaborasi dengan bidang lain agar pandangan bisnis lebih luas, pisahkan uang pribadi dan uang bisnis sejak awal, terakhir, ikuti pelatihan untuk mengembangkan skill.

Dengan jumlah pengguna internet mencapai 82 juta orang, Indonesia jelas menjadi pasar potensial dalam bisnis digital. Peningkatan perdagangan elektronik terjadi karena masyarakat Indonesia tergolong maniak internet. Terbukti dengan tingginya pengguna dan posisi kedelapan dunia yang ditempati Indonesia. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mufid-Salim-S.I.Kom_.-M.B.A.-dalam-acara-kuliah-umum-Bisnis-Jasa-Makanan-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-09 12:21:472022-03-09 12:21:47Strategi Jitu Tembus Bisnis Pasar Global Lewat Media Sosial

Menengok Kehidupan Kampus di Jepang dan Malaysia

05/03/2022/in Feature /by Ard

Rawitsara Noonlakkum memaparkan materi dalam acara International Undergraduate Seminar yang diadakan Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Pernah terpikir untuk melanjutkan studi ke Jepang? Menikmati musim semi dengan bunga sakura yang bermekaran sepanjang jalan, sambil melihat indahnya Kota Kyoto misalnya. Atau ke Malaysia? Memandang megahnya Menara Kembar Petronas dan hiruk-pikuk Kuala Lumpur dengan arsitektur kotanya.

Semua itu dijelaskan dengan rinci oleh Rawitsara Noonlakkum, mahasiswa asal Jepang yang berkuliah di Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) dan Umi Nadiah Yusuf, mahasiswa lulusan Universiti Teknologi Malaysia (UiTM) pada acara International Undergraduate Seminar yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 26 Februari 2022 melalui kanal YouTube UAD.

Diawali dari Jepang, sebuah negara yang dikenal dengan kecanggihan teknologinya. Sistem pendidikan di Jepang hampir sama dengan Indonesia, yaitu 12 tahun wajib belajar yang terdiri atas 6 tahun sekolah dasar dan 6 tahun sekolah menengah. Hal ini tentu bukan sebuah fakta baru, karena seperti yang kita ketahui, sistem pendidikan di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh Jepang pascakolonialisme dulu. Setelah menyelesaikan sampai ke jenjang sekolah menengah, barulah perjalanan menjadi mahasiswa di Jepang dimulai. Menurut Yoshiko (panggilan akrab Rawitsara Noonlakkum), yang terjadi saat ini adalah Jepang mengalami penyusutan populasi yang menyebabkan pemerintah mereka gencar mencari pekerja atau mahasiswa asing yang mau bekerja di Jepang. Mereka juga menyediakan pembiayaan kuliah, beasiswa, tunjangan hidup, dan masih banyak lagi.

“Di Jepang persaingannya sangat ketat, jadi perlu usaha keras,” tutur Yoshiko saat menjelaskan tentang atmosfer kehidupan kampusnya. Tantangan lain yang dihadapinya adalah kendala bahasa dan kebudayaan. Sebagai seorang keturunan Thailand-Jepang, Yoshiko harus belajar ekstra untuk memperdalam kemampuan bahasanya, baik bahasa Jepang maupun bahasa Inggris. Ia mengakui dirinya tertantang apalagi ketika harus berbicara dengan orang yang berbeda kewarganegaraan. Menjadi mahasiswa telah menuntutnya untuk lebih open minded dan berani untuk keluar dari zona nyaman.

Tidak jauh berbeda, Nadiah, warga Malaysia lulusan UiTM, juga mengaku bahwa di Malaysia atmosfer kehidupan kampusnya cukup kompetitif. Setiap mahasiswa selalu mengerahkan usaha terbaiknya untuk mendapatkan nilai bagus. Semua itu juga didukung dengan lingkungan positif yang memiliki feedback yang membangun. Tantangan yang dihadapi Nadiah dalam dunia akademiknya adalah ia harus menyeimbangkan antara kehidupan kampus dan kehidupan pribadinya. Bagaimana memanajemen waktu dengan baik untuk mengerjakan tugas dan menenangkan diri.

“Terkadang saya kehilangan semangat untuk mengikuti program atau aktivitas lain, sama seperti kalian,” papar Nadiah. Meski begitu, ia akhirnya berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan yaitu 3.93.

Terkait sistem pendidikan, di Malaysia, jika kamu sudah lulus sekolah menengah, maka kamu harus mengikuti Pre-University Courses atau Fast Track Courses terlebih dahulu sebelum mendaftar ke kampus. Keduanya adalah semacam bekal untuk mendapatkan materi melalui kelas-kelas tambahan, di dalamnya seperti International Baccalaureate Program dan Technology Vocational Education Training (TVET). Setelah menyelesaikan program ini, baru bisa mendaftar ke kampus lewat Unit Pusat Universiti (UPU) sebagai gerbang untuk masuk ke universitas negeri di Malaysia. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rawitsara-Noonlakkum-memaparkan-materi-dalam-acara-International-Undergraduate-Seminar-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-05 07:51:542022-03-05 07:52:22Menengok Kehidupan Kampus di Jepang dan Malaysia

Review Penghitungan Waris untuk Cucu Laki-laki, Perempuan, dan Kakek

01/03/2022/in Feature /by Ard

Kajian Rutin Bakda Magrib Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Kajian Rutin Bakda Magrib Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali digelar pada Jumat, 25 Februari 2022, melalui siaran langsung di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD dan platform Zoom Meeting. Dengan mengusung tema “Hukum Waris Islam: Review Bagian Waris Cucu Laki-Laki, Perempuan, dan Kakek”, kajian rutin yang diadakan oleh UAD, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD, Masjid Islamic Center UAD, dan Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) tersebut menghadirkan Ustaz Akhmad Arif Rifan, S.H.I., M.S.I. sebagai pemateri. Ia juga menjabat sebagai dosen Fakultas Agama Islam UAD sekaligus anggota di Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Ustaz Akhmad menyampaikan, dalam Q.S. An-Nisa ayat 12, apabila istri meninggal dunia tetapi tidak ada anak laki-laki dan perempuan, dalam posisi seperti itu suami mendapat bagian warisan ½ bagian. Namun apabila suami-istri hanya mempunyai anak perempuan satu dan ketika istri meninggal suami masih hidup dan anak perempuan masih hidup, maka suami mendapat bagian ¼, sedangkan anak perempuan mendapat ½ bagian.

Apabila ada sepasang suami-istri, lalu istri meninggal, tetapi suami, anak perempuan, dan anak laki-laki masih hidup, maka suami mendapat ¼ bagian. Sebab ada anak laki-laki maka menjadi ashabah bil ghair dengan komposisi 2:1 (laki-laki 2 bagian, perempuan 1 bagian) sesuai dengan Q.S. An-Nisa ayat 11. Apabila sepasang suami-istri kemudian sang istri meninggal dan mempunyai dua anak laki-laki, maka sang suami mendapat ¼ bagian, kedua anak laki-laki tersebut ashabah bin nafs yaitu dibagi rata.

“Dalam kondisi apabila sepasang suami-istri mempunyai dua anak perempuan, kemudian suami meninggal maka istri mendapat bagian 1/8. Maka kedua anak perempuan tersebut mendapat bagian 2/3 dibagi 2,” terangnya.

Di akhir acara, Ustaz Akhamd mengatakan bahwa kajian terkait ilmu waris ini belum selesai. Sehingga, ia menginformasikan akan ada kajian selanjutnya mengenai pembagian waris nenek.

“Perlunya me-review pembagian waris tersebut agar dari satu kesatuan yang diurutkan dalam pembahasan. Ketika keseluruhan hadir atau tampak dalam pembagian warisan, kita dapat memetakan dengan baik,” tutup Ustaz Akhmad. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pembukaan-Kajian-Rutin-Bada-Magrib-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-oleh-Ustaz-Akhmad-Arif-mengenai-review-pembagian-waris.-foto-farida-Rihan-S.H.I.-M.S.I.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-01 14:04:282022-03-01 14:04:28Review Penghitungan Waris untuk Cucu Laki-laki, Perempuan, dan Kakek
Page 41 of 67«‹3940414243›»

TERKINI

  • Kolaborasi KKN UAD dan Warga Ngestiharjo: Seminggu Penuh Kreasi, Edukasi, dan Kebersamaan30/06/2025
  • Mengungkap Kriminalitas Lewat Sains: Kuliah Umum Forensik Molekuler bersama Puslabfor POLRI30/06/2025
  • Sinergi Mahasiswa KKN UAD Alternatif ke-97 dan KWT Krapyak Kulon Tanam Tanaman Herbal30/06/2025
  • Mahasiswa KKN UAD dan Warga Kalipucang Berkolaborasi Kelola Sampah Organik30/06/2025
  • Sivitas Akademika UAD Dukung Peluncuran Kalender Hijriah Global Tunggal30/06/2025

PRESTASI

  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025
  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025

FEATURE

  • Menyemai Sila Pertama, Menuai Takwa30/06/2025
  • Krisis Identitas di Kalangan Mahasiswa, Kamu Salah Satunya?30/06/2025
  • Penyampaian materi tentang Digital Public Health oleh Kepala BKPK Kemenkes RI dalam kuliah pakar Prodi Magister Kesmas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)Digital Public Health Competencies30/06/2025
  • Mendidik Anak Tak Semudah Memindahkan Air28/06/2025
  • Apakah AI Dapat Dimintai Pertanggungjawaban jika Menyebarkan Disinformasi dan Deepfake?28/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top