• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Mengembangkan Integritas Berbasis Nilai-Nilai Islam

30/12/2022/in Feature /by Ard

Drs. Parjiman, M.Ag., pemateri Seminar Nasional Mengembangkan Integritas Antikorupsi Mahasiswa di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Drs. Parjiman, M.Ag. hadir dalam Seminar Nasional Mengembangkan Integritas Antikorupsi Mahasiswa pada Sabtu, 24 Desember 2022 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD sekaligus Penyuluh Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menyampaikan mengenai cara mengembangkan integritas antikorupsi berbasis nilai-nilai keislaman.

“Dalam Q.S. Al-Baqarah: 177 dan 188, serta Q.S. Al-Anfal: 27 sudah dijelaskan bahwa terdapat empat ciri orang yang berintegritas yaitu beriman kepada Allah Swt., malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, atau berhubungan dengan keimanan. Selanjutnya memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, orang yang meminta-minta, dan hamba sahaya, hal ini berhubungan dengan kepekaan sosial.

Ciri ketiga yaitu ubudiyah dengan mendirikan salat dan menunaikan zakat. Kemudian akhlakul karimah yaitu orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, maupun dalam peperangan,” papar Parjiman.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai cara mengembangkan nilai integritas dengan ittiba’. Di antaranya kejujuran (kisah Khalifah Umar menguji pengembala kambing), kepedulian (kisah Khalifah Umar bin Khattab dan Ibu pemasak batu), kemandirian (Muhammad dari gembala ke manajer), kedisiplinan (kisah Ali bin Abi Thalib batal mengalahkan musuh karena diludahi).

Selain itu juga tanggung jawab (mengapa Umar bin Khattab pecat Khalid sebagai panglima?), kerja keras (Thariq bin Ziyad penaluk Andalusia), sederhana (kisah Abu Hurairah), keberanian (Umar bin Khattab dan Abu Bakar saling berlomba bersedekah untuk perjuangan Islam), serta keadilan (kisah Pak AR Fachruddin).

Tak ketinggalan, Parjiman juga berpesan, “Kesembilan nilai itu merupakan pondasi untuk membangun integritas dan wajib bagi seorang mahasiswa untuk menanamkannya. Insyaallah, dengan mengimplemenasikan nilai tersebut kita akan sukses baik bidang akademik maupun nonakademik. Dengan cara mengembangkan nilai integritas berbasis keislaman, kita memahami bahwa agama tidak hanya mengajarkan persoalan akhirat tetapi dunia juga memberikan inspirasi bagi kita semua.” (frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Drs.-Parjiman-M.Ag_.-pemateri-Seminar-Nasional-Mengembangkan-Integritas-Antikorupsi-Mahasiswa-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-12-30 10:19:262022-12-30 10:19:26Mengembangkan Integritas Berbasis Nilai-Nilai Islam

Baiq Hijab: Scraft with Love

26/12/2022/in Feature /by Ard

Presentasi Baiq Hijab pada Talkshow Kemahasiswaan Saudagar Dahlan Muda Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Baiq Ananda Putri, atau yang akrab disapa Baiq, merupakan mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang merintis dan menggeluti wirausaha di bidang produksi hijab.

Berdiri pada tahun 2020, Baiq Hijab awal mulanya dirintis Baiq kala ia masih berada di kampungnya, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketika telah menginjakkan kaki di Yogyakarta pada tahun 2021, Baiq mengembangkannya bersama 2 temannya, Nabila Wulandari yang menangani bidang penjualan dan Baiq Dwi Zulfa Rahmawati yang mengelola keuangan dan sebagai sekretaris.

Karena merupakan mahasiswi UAD, srikandi Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat ini berinisiatif untuk membawa Baiq Hijab untuk mengikuti Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022. Usaha itu tak sia-sia karena mereka berhasil lolos dengan mendapatkan pendanaan, pendampingan, serta pelatihan langsung dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Sebagai jalan untuk memudahkan langkah bisnis di waktu mendatang, UAD turut memberikan berbagai pembinaan salah satunya ialah dengan menghadirkan Caraka Putra Bhakti, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing mereka. Selaku pendiri sekaligus ketua tim Baiq Hijab, Baiq mengaku bahwa ia dan kedua temannya sama sekali tidak memiliki pengetahuan khusus ataupun latar belakang bisnis. Namun berkat keuletan dan kreativitas mereka, merek ini bisa eksis dan mampu bertengger sebagai salah satu wirausaha yang dilirik oleh P2MW 2022.

“Teman-teman mungkin berpikir, kok bisa sih mahasiswa kesehatan menggeluti bidang perdagangan ataupun berwirausaha?” ucap Baiq terkekeh.

Baiq Hijab dalam setiap hasil produksinya memiliki ciri khas tersendiri, yakni dengan motif desain yang melengkung dan lekat akan tema psikologi. Selain itu Baiq Hijab memiliki kualitas dalam setiap pengemasannya, yakni berupa mini boks. Sedangkan untuk bahan dasar produk, menggunakan bio plastic yang tentu saja ramah lingkungan.

“Sisa kain dari hasil produksi Baiq Hijab kami sumbangkan ke salah satu desa wisata di Kampung Sitisewu guna dimanfaatkan untuk pernak-pernik dan aksesori, sehingga kain sisa produksi sama sekali tidak menjadi limbah,” jelas Baiq.

Ia melanjutkan tentang penjualan yang dijalani selama ini. “Karena Baiq Hijab target pasarnya ialah wanita remaja, kami menggunakan media sosial, seperti Instagram, WhatsApp, dan aplikasi belanja daring. Selain menggunakan media daring, juga melakukan pemasaran dengan melibatkan diri melalui pengadaan bazar di berbagai kegiatan.”

Sebelum mendaftarkan diri dan lolos pendanaan P2MW terhitung sejak Oktober 2021 hingga Juli 2022, Baiq Hijab telah mengalami peningkatan omzet penjualan, sehingga setelah mendapat bantuan dari P2MW omzet penjualan Baiq Hijab kian melambung tinggi.

Untuk pelatihan dan pembinaan yang telah didapatkan Baiq Hijab sampai sejauh ini ialah berupa peningkatan keterampilan dalam mengelola keuangan, pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), penjualan, dan foto produk. Berkat P2MW, Baiq Hijab saat ini memiliki jaringan mitra, strategi usaha, dan sumber daya yang cukup baik dan itu semua memiliki prosedur yang sangat jelas karena tercatat melalui Memorandum of Understanding (MoU).

Memiliki motto “Scarft with Love”, Baiq Hijab dalam citanya akan terus berusaha untuk menciptakan inovasi produk yang didasari dengan kenyamanan dan cinta. Baiq berharap dengan bisnis yang dirintis bersama teman-temannya, kelak usahanya itu bisa menginspirasi dan menghadirkan manfaat yang besar.

“Semoga apa yang kami lakukan bisa menginspirasi dan memberikan manfaat kepada teman-teman yang ingin berwirausaha. Kami mengharapkan doa dan dukungan dari semua kalangan agar Baiq Hijab bisa terus berkembang dan lebih baik lagi,” tutupnya. (did)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Presentasi-Baiq-Hijab-pada-Talkshow-Kemahasiswaan-Saudagar-Dahlan-Muda-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-12-26 13:12:142022-12-26 13:12:14Baiq Hijab: Scraft with Love

Refleksi Capaian Kinerja UAD Tahun 2022

26/12/2022/in Feature /by Ard

Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. saat menyampaikan Laporan Rektor 2022 pada Upacara Milad ke-62 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Bidang Humas dan Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Sidang Senat Terbuka dengan Agenda Upacara Milad ke-62 pada Kamis, 22 Desember 2022. Bertempat di Amphitarium Kampus IV UAD, acara dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. dan para sivitas akademika UAD.

Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. menyampaikan Laporan Tahunan Rektor sebagai salah satu bagian wajib dalam agenda tersebut. Laporan tahunan merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja rektor selama tahun 2022. Dalam penyajiannya, dikelompokkan dalam beberapa kategori meliputi kontribusi dalam Muktamar 48, Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Pendidikan dan Pengajaran, Sumber Daya Manusia (SDM), Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), Kemahasiswaan, serta pusat studi dan unit usaha UAD.

“Kami sangat bersyukur karena secara umum capaian kinerja dalam 1 tahun terakhir ini telah menunjukkan tren positif dengan kemajuan UAD yang signifikan,” ungkap Muchlas dalam sambutannya. Meskipun begitu, ia menyampaikan bahwa seluruh sivitas akademika tetap diharapkan untuk bisa terus meningkatkan kualitas diri dengan menunjukkan kinerja terbaiknya demi masa depan UAD yang lebih baik.

Secara rinci, berikut adalah rangkuman capaian kinerja UAD yang disampaikan dalam Laporan Tahunan Rektor. Pertama adalah kontribusi UAD di Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48. Terhitung sejak sebelum Muktamar dimulai, UAD telah menyelenggarakan Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah 48 dan Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) dengan berkolaborasi bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

UAD juga meluncurkan buku berjudul Dakwah Muhammadiyah dalam Masyarakat Digital: Peluang dan Tantangan sebagai kado untuk Muktamar 48. Tidak lupa pula peran mobil listrik pintar rancangan UAD yaitu SEVADA 1 (Smart Vehicle of Ahmad Dahlan) yang sukses membantu mobilisasi para pejabat negara dalam gelaran Muktamar 48. Sistem pemilihan berbasis daring berupa e-voting juga dikembangkan secara langsung oleh tim IT yang berasal dari UAD.

Kedua, bidang AIK, diwujudkan dalam penataan struktur organisasi dan penyediaan alokasi anggaran untuk bidang tersebut. Pada tahun 2022, terhitung UAD mengatur kebijakan anggaran untuk bidang AIK sebesar 5,58 persen. Jumlah tersebut telah melebihi ketentuan minimal yang ditetapkan oleh Majelis Diktiltbang PP Muhammadiyah yaitu sebesar 5 persen dari biaya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) tiap tahun. AIK juga ditetapkan sebagai Mata Kuliah Konstitusional (MKI) dan sertifikasi.

Ketiga, capaian bidang pendidikan dan pengajaran, mulai bulan Oktober 2022 hingga 2027, UAD kembali memperoleh akreditasi A dari BAN-PT. Selain itu, tahun ini penerimaan mahasiswa baru UAD juga meningkat sebesar 31 persen. Tahun 2020 terdapat 6.983 mahasiswa baru, tahun 2021 sebanyak 6.934 mahasiswa, dan tahun 2022 sejumlah 7.767 mahasiswa.

Keempat yaitu bidang SDM, saat ini jumlah keseluruhan pegawai UAD mencapai 1.212 orang yang terdiri atas 751 dosen dan 461 tenaga kependidikan (tendik). Jabatan fungsional berupa guru besar terus diupayakan melalui berbagai program. Pada tahun 2022, UAD sukses mendampingi 30 dosen potensial untuk menuju guru besar. Jabatan fungsional juga ditujukan kepada tendik, salah satunya yakni pustakawan dan laboran.

Kelima, bidang penelitian dan publikasi ilmiah, tahun ini UAD telah menjalin kerja sama penelitian internasional dengan beberapa institusi seperti Universiti Malaysia Terengganu, University of Groningen, dan Karabȕk University. Selain itu, pada tahun 2022 Science and Technology Index (SINTA) UAD berhasil menduduki peringkat pertama PTMA se-Indonesia dan PTS se-DIY, serta peringkat 5 PTS se-Indonesia.

Keenam, bidang pengabdian masyarakat, anggaran PKM yang bersumber dari dana internal dan eksternal UAD secara total mencapai 2,5 miliar pada tahun 2022. Internasionalisasi PKM juga terus dilakukan dengan menggandeng beberapa mitra seperti komunitas muslim, sekolah muslim, dan PCIM di sejumlah negara.

Ketujuh yaitu capaian bidang kemahasiswaan, terdapat banyak sekali prestasi mahasiswa yang berhasil ditorehkan tahun ini. Salah satunya adalah tim I-Trash yang berhasil meraih medali emas dalam ajang International Invention Competition of Young Moslem Scientists. Lima tim mahasiswa UAD juga sukses menyabet 4 emas dan 1 perak dalam World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) 2022.

Terakhir, untuk pusat studi dan unit usaha juga tidak kalah banyak menorehkan kemajuan membanggakan. CIRNOV UAD misalnya, tahun ini kembali meneruskan kerja sama dengan PT Dahana untuk mengembangkan rudal darat. Untuk Rudal Merapi sasaran udara juga makin bagus dalam performanya.

Demikian laporan tersebut disampaikan oleh Rektor UAD sebagai wujud rasa syukur sekaligus bahan refleksi dan muhasabah untuk memproyeksikan masa depan UAD. “Kami berharap seluruh keluarga besar UAD terus meningkatkan performanya,” tandas Muchlas. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rektor-UAD-Dr.-Muchlas-M.T.-saat-menyampaikan-Laporan-Rektor-2022-pada-Upacara-Milad-ke-62-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Bidang-Humas-dan-Protokol-UAD-2.jpeg 853 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-12-26 10:33:162022-12-26 10:33:16Refleksi Capaian Kinerja UAD Tahun 2022

Peran Perguruan Tinggi dalam Menjaga Keberlanjutan Lingkungan Sosial dan Ekonomi

28/11/2022/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Ir. Winarni Monoarfa, MS., dalam Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Prof. Dr. Ir. Winarni Monoarfa MS. hadir dalam Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Sabtu, 25 November 2022 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia itu menyampaikan mengenai visi menuju Indonesia 2045, agenda 2030 Sustainable Development Goals (SDGs) dan target Nationally Determined Contribution (NDC), serta peran perguruan tinggi dalam menjaga ke lingkungan sosial dan ekonomi.

“Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 terlihat jelas bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Hal ini menunjukkan 3 poin penting yaitu bahwa manusia merupakan bagian dari ekosistem yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan hidup, yang kedua adalah hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta yang ketiga adalah kita melakukan corrective action yang dilakukan terus-menerus oleh pemerintah. Dalam hal ini untuk pemenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat,” jelas Winarni.

Tren dunia menuju 2045 merupakan tantangan yang sangat besar, misalnya seperti demografi global, urbanisasi dunia, peranan emerging economies, keuangan internasional, kelas menengah, persaingan sumber daya aam (SDA), perubahan iklim, dan teknologi. Adapun pilar pembangunan Indonesia 2045 adalah pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan maupun teknologi, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan. Indonesia mempunyai strategi yang luar biasa, hal tersebut karena peluang bonus demografi yang akan membuat Indonesia makin maju dalam agenda-agenda penting di dunia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai agenda 2030 (SDGs). Tujuan SDGs merupakan pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, kualitas lingkungan hidup, pembangunan yang menjamin keadilan, dan terlaksananya tata kelola. SDGs telah menjadi kerangka bersama stakeholders untuk mencapai kesejahteraan bersama yang berkelanjutan. Oleh karena itu, terdapat lima prinsip SDGs yaitu people, planet, prosperity, peace, dan partnership.

Tak ketinggalan, Winarni juga menjelaskan mengenai potensi perguruan tinggi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kontribusinya dalam SDGs di bidang penelitian dapat berupa penelitian terkait SDGs, inovasi dan solusi, penelitian interdisiplin dan transdisiplin, peningkatan kapasitas peneliti, serta evidence-based analysis. Selanjutnya pada bidang pendidikan meliputi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, mobilisasi generasi muda, serta peningkatan pemahaman dan kapasitas. Kemudian pada bidang pengabdian masyarakat meliputi fasilitator dan katalisator keterlibatan publik, dialog dan aksi lintas-sektor, advokasi masyarakat, juga peningkatan komitmen para pemangku kepentingan. Gaya hidup ramah lingkungan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab harus dapat diterapkan sejak di lingkungan kampus, serta inovasi green campus dapat menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas untuk bisa diduplikasi dalam kehidupan dan aktivitas keseharian. (frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Ir.-Winarni-Monoarfa-MS.-dalam-Seminar-Nasional-Hasil-Pengabdian-Kepada-Masyarakat-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-28 08:45:342022-11-28 09:04:46Peran Perguruan Tinggi dalam Menjaga Keberlanjutan Lingkungan Sosial dan Ekonomi

Melihat Sisi Ketenagakerjaan di Era Industri 5.0

18/11/2022/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Aidul Fitricioda Azhari, S.H., M.Hum. dalam Konferensi Nasional V P3HKI di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Dalam sesi seminar dan diskusi di Konferensi Nasional V Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI) pada Jumat, 04-11-2022 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prof. Dr. Aidul Fitricioda Azhari, S.H., M.Hum. dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) banyak menyampaikan tentang revolusi industri dan fenomena ketenagakerjaan.

“Globalisasi membuat tenaga kerja diposisikan sebagai komoditas, bukan buruh. Dalam artian bahwa semua yang ada dalam diri mereka bisa diperjualbelikan, termasuk kemampuan, kognitif, otak, hingga otot,” papar Prof. Aidul.

Sebelum melangkah lebih jauh, ia memberikan bekal kepada para peserta seminar seputar sejarah revolusi industri di dunia. Secara ringkas, terdapat 6 fase dalam sejarah revolusi industri, yaitu Revolusi 1.0 yang berkisar pada tahun 1780 dan fokus pada mechanisation; Revolusi 2.0 pada 1870 fokus pada electrification; Revolusi 3.0 pada tahun 1970 untuk automation; Revolusi 3.5 pada 1980 tentang globalisation; Revolusi 4.0 yang sedang terjadi sekarang yaitu digitalisation; serta Revolusi 5.0 di masa depan yang akan fokus pada personalisation.

Saat ini, dunia akan segera memasuki Era Industri 5.0, di mana pengalaman konsumen menjadi fokus utama yang hendak dicapai. Kustomisasi yang tinggi juga menjadi salah satu karakteristiknya. Selain itu, Era 5.0 menuntut untuk pasokan yang responsif dan terdistribusi, pengalaman interaktif produk, serta kembalinya sistem ke tenaga kerja.

Untuk bisa menghadapi Era 5.0, seorang individu setidaknya harus memiliki 4 kompetensi dasar berikut ini. Technical competency, yaitu berhubungan dengan hard skills yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan baru, contohnya kemampuan coding, information security, dan kemampuan memahami manusia serta budaya. Critical competency, sebuah metode pendekatan untuk menyelesaikan problematika dan tugas, contohnya kreativitas, entrepreneurship, dan analisis.

Personal competency, yaitu kemampuan diri untuk menghadapi tantangan secara efektif, contohnya kegesitan, kemauan untuk terus belajar, dan daya tahan mental yang kuat. Terakhir, social competency, yaitu tentang cara kita menjadi lebih terbuka dan peka untuk bekerja bersama, contohnya kecerdasan emosional, teamwork and cooperation, serta kemampuan interkultural.

Agar bisa memiliki semua kemampuan yang telah disebutkan tadi, ada beberapa hal yang saling berkaitan dan membawa efek domino kepada satu sama lain. Misalnya, kebijakan pendidikan yang dipengaruhi oleh infrastruktur. Sementara pembangunan infrastruktur terkadang tidak merata karena adanya ketimpangan sosial ekonomi. Hal tersebut kemudian akan berhubungan dengan otonomi daerah yang juga berimbas pada kebijakan industri. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Aidul-Fitricioda-Azhari-S.H.-M.Hum_.-dalam-Konferensi-Nasional-V-P3HKI-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-18 08:10:232022-11-18 08:10:23Melihat Sisi Ketenagakerjaan di Era Industri 5.0

Globalisasi, Hukum, dan Ketenagakerjaan

17/11/2022/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., M.Li. dalam Konferensi Nasional V P3HKI di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Globalisasi hanya akan tercipta sempurna di sebuah dunia yang mempunyai toleransi, kedamaian, dan bebas bencana alam. Sayangnya, ketiga poin tersebut tidak bisa kita temui di kehidupan saat ini. Dalam praktiknya, globalisasi memiliki beberapa pro dan kontra. Sisi baiknya, globalisasi memperluas akses barang dan jasa, membebaskan orang dari kemiskinan, meningkatkan kesadaran budaya, serta pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.

Meski begitu, poin kontra juga tidak kalah kuatnya. Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., M.Li. dari Universitas Sumatra Utara dalam sesi diskusi di Konferensi Nasional V Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI) pada Sabtu, 05-11-2022, menyampaikan tentang sisi kontra globalisasi dari perspektif hukum.

Pertama adalah pemerintah pusat mengurangi otonomi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan legislasi lokal, mereka juga kurang mampu untuk melindungi sumber daya negara serta tenaga kerja domestik. Selain itu, globalisasi juga membuat bertambahnya kejahatan lintas batas, hal tersebut sejalan pula dengan makin susahnya penegakan hukum.

Prof. Ningrum lalu melanjutkan penjelasan seputar pasar global sebagai hal yang kerap digembar-gemborkan di era globalisasi ini. Pasar global dapat diartikan sebagai sebuah pasar yang transaksi antara penjual dan pembelinya melingkupi cakupan dunia (dari satu negara ke negara lain). “Pasar global dan persaingan global berdampak pada ketenagakerjaan,” imbuh Prof. Ningrum.

Munculnya fenomena tersebut dilatarbelakangi karena negara yang memiliki sumber daya alam terbatas. Setidaknya ada 4 faktor terjadinya pemasaran global, yaitu perbaikan komunikasi dan transportasi, teknologi, perjanjian ekonomi regional, serta perkembangan ekonomi dunia. Untuk menghadapi pasar global, terdapat beberapa strategi yang bisa diterapkan. Di antaranya periksa alur proses, lalu, dapatkan peluang pasar, jangan lupa juga untuk membuat strategi jitu. Kemudian, rencanakan pemasaran secara efektif dan persiapkan biaya modal.

Terjadinya pandemi Covid-19 di dunia telah membawa banyak dampak, tanpa terkecuali untuk negara. Mereka harus berpikir ulang, beradaptasi, dan bertransformasi ke perubahan baru, baik secara paksa maupun sukarela. Termasuk juga kebijakan dalam hal ketenagakerjaan. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Ningrum-Natasya-Sirait-S.H.-M.Li_.-dalam-Konferensi-Nasional-V-P3HKI-di-UAD-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-17 09:04:182022-11-17 09:04:18Globalisasi, Hukum, dan Ketenagakerjaan

MBKM sebagai Jalur Transformasi Pendidikan Tinggi

16/11/2022/in Feature /by Ard

Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. Kepala LLDikti Wilayah V DIY (Foto: Humas UAD)

Dua tahun belakangan, perubahan signifikan terjadi di berbagai aspek kehidupan karena pandemi Covid-19. Tanpa terkecuali dunia pendidikan yang juga turut merasakan dampaknya. Seiring dengan digitalisasi yang berjalan pesat, adaptasi dengan pola kebiasaan baru harus dilakukan. Hal tersebut kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi para insan yang bergelut di dunia pendidikan, mereka harus mampu berorientasi ke masa depan.

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), di Indonesia saat ini terdapat kurang lebih 4.670 perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa mencapai lebih dari 8 juta. Meskipun begitu, pada Februari 2022 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka pengangguran dari jenjang sarjana masih menyentuh hampir 900 ribu orang.

Hal tersebut jelas menjadi sebuah kontradiksi dan menunjukkan bahwa masih rendahnya kualitas lulusan perguruan tinggi. Dalam kesempatan menjadi keynote speaker di acara pembukaan Konferensi Nasional V Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Jumat, 04-11-2022, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. selaku Kepala LLDikti Wilayah V DIY berbicara mewakili Kemendikbudristek RI tentang problematika ini.

Aris menggarisbawahi bahwa masih terdapat dua miss match yang menyebabkan angka pengangguran sarjana masih tinggi. Pertama adalah vertical miss match, yaitu kondisi di mana tingkat pendidikan tidak sesuai dengan tingkat pekerjaan. Kedua adalah horizontal miss match, yaitu latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan fungsi pekerjaan.

“Diperlukan adanya link and match untuk menyinergikan perguruan tinggi dengan industri sebagai penyedia pekerjaan,” jelas Aris.

Sebagai upaya menyikapi isu tersebut dan transformasi pendidikan tinggi, Kemendikbudristek menginisiasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di awal tahun 2020. Program ini memiliki sasaran utama meningkatkan kompetensi dan kualitas mahasiswa serta meningkatkan relevansi lulusan sarjana agar dapat menjadi tenaga kerja andal. “MBKM hadir menjadi mata rantai penghubung antara perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja,” terang Aris.

Di tengah upaya pembangunan kualitas pendidikan tinggi, perguruan tinggi harus mampu mendisrupsi diri dan menyiapkan mahasiswa sebagai pembelajar sepanjang hayat yang responsif dan adaptif terhadap perubahan zaman. Perguruan tinggi juga didorong untuk membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan passion. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-drh.-Aris-Junaidi-Ph.D.-Kepala-LLDikti-Wilayah-V-DIY-Foto-Humas-UAD.jpg 1666 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-16 08:26:402022-11-16 08:26:40MBKM sebagai Jalur Transformasi Pendidikan Tinggi

Menjadi Konten Kreator yang Berkualitas

10/11/2022/in Feature /by Ard

La Junta (kanan) pemateri Seminar Kawula Muda Berkarya oleh Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Fillias La Junta, adalah seorang konten kreator dan sutradara konten dari Mindplace Studio. Iya, betul! Video Grand Theft Auto (GTA) San Andreas Real Life yang viral beberapa waktu lalu di berbagai platform digital, ternyata dibuat oleh unit produksi konten yang berasal dari Yogyakarta ini.

Pada Seminar Kawula Muda Berkarya dengan tema “To the Next Level Creator Space” yang diadakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), pada Kamis, 3 November 2022 di Amphitarium A Kampus II UAD, La Junta hadir sebagai pemateri.

“Konten adalah sajian karya hasil dari kreativitas, sedangkan kreator ialah orang yang membuat karya tersebut. Satu hal yang perlu menjadi catatan, konten tidak hanya berupa video saja, ia bisa berupa tulisan, audio, dan lain sebagainya,” ucap La Junta.

Menurutnya, di era modern saat ini konten yang ada di internet bersifat industri kreatif. Artinya, seseorang bisa menghasilkan uang dan mendapatkan keuntungan dari membuat konten, jika mengarah ke cakupan yang lebih luas yakni dunia industri kreatif, maka bisa membuka lapangan pekerjaan yang menjanjikan. “Ada banyak contoh karya yang berkembang di industri kreatif ini, beberapa di antaranya berangkat dari tulisan, salah satunya ialah film Dear Nathan yang pada awalnya berupa tulisan dengan konsep cerita bersambung di Wattpad, lalu tulisan tersebut diangkat menjadi sebuah film.”

Berdasarkan pengalamannya, La Junta mengatakan bahwa tidak mudah untuk konsisten membuat konten dan bertahan di industri kreatif. Sebab, konten kreator selain harus melahirkan kreativitas secara berkala, ia juga dituntut untuk memiliki kesabaran dan kecermatan dalam menghadapi realitas pasar yang terjadi di internet.

“Pasar dan persaingan konten di internet kerap bersifat acak, karena bergantung pada penonton dan tren yang tengah terjadi. Dampak dari fenomena ini, jangan heran jika kemudian konten yang dibuat secara serius dan dikonsep sedemikian rupa bisa kalah menariknya dengan konten yang dibuat secara asal-asalan. Menyikapi pasar dan tren yang tengah terjadi, seorang konten kreator harus cermat dan pandai dalam melakukan riset, agar karya yang ia buat nanti sesuai dengan apa yang masyarakat ingin konsumsi. Karena apa saja yang konten kreator suka belum tentu disuka juga oleh orang lain,” beber La Junta.

Perkembangan internet membuat La Junta bersyukur, sebab saat ini ada banyak media sosial atau platform digital yang bisa digunakan untuk mengunggah sebuah konten, dan setiap media-media ini memiliki keunggulannya tersendiri. Internet membuat industri kreatif menjadi makin berkembang dan sangat mudah untuk dijangkau.

La Junta mengatakan, ketika kali pertama seseorang membuat konten dan mengunggahnya ke media sosial ataupun platform digital, pada umumnya ia akan mendapat respons yang tidak menyenangkan. Ini fenomena yang wajar dan penting untuk dirasakan oleh para konten kreator. Mengapa? Sebab dari sanalah keteguhan hatinya diuji, selain itu, fenomena tersebut bisa menjadi pemicu atau peringatan agar konten kreator bisa terus lebih baik dalam menghasilkan sebuah karya.

“Mungkin orang lain akan memberi komentar jelek pada konten pertamamu, bisa jadi komentar itu benar. Namun dari hal tersebut, jangan kemudian kamu berkecil hati, kalau sudah tahu konten yang kamu buat jelek maka buatlah lagi yang lebih bagus,” tutup La Junta. (did)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/La-Junta-kanan-pemateri-Seminar-Kawula-Muda-Berkarya-oleh-Prodi-Ilmu-Komunikasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi.jpg 1809 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-10 11:06:572022-11-10 11:06:57Menjadi Konten Kreator yang Berkualitas

Ketentuan Islam terhadap Utang dan Pelunasan Utang

02/11/2022/in Feature /by Ard

Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum. (kiri) pemateri program tanya-jawab agama Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

“Berutang itu boleh, asal dengan niat untuk melunasinya di kemudian waktu. Sebab, utang merupakan suatu kewajiban yang harus dibayar, ini merupakan bentuk tanggung jawab kepada sesama manusia. Sampai kapan pun, utang tetaplah disebut utang, ia tidak akan gugur sampai terlunasi atau melalui kerelaan hati si pemberi utang.”

Kalimat itu diucapkan Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum., selaku Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia menjadi narasumber pada program tanya-jawab perihal agama yang tayang di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD, Jumat 28 Oktober 2022.

Pada sesi perihal utang, Rahmadi mengutip Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 282 yang artinya, “Wahai orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu mencatatnya, dan hendaklah seorang di antara kalian menuliskannya dengan benar.”

“Maksud dari ayat ini ialah, dengan mencatat utang yang dikeluarkan atau dipinjam maka itu merupakan suatu bentuk jaminan bahkan menjadi bukti konkret. Dalam catatan tersebut terdapat ketentuan waktu pelunasan, ini penting untuk menghindari masalah yang bisa timbul di kemudian hari,” jelas Rahmadi.

Ia juga menegaskan bahwa seseorang yang berutang harus disertai dengan niat untuk melunasinya. Sebagaimana Rasulullah bersabda dalam Hadis Bukhari, “Siapa saja yang mengambil harta manusia (berutang) dengan niat melunasinya, Allah akan memudahkan orang tersebut untuk membayarnya.” Namun sebaliknya ungkap Rahmadi, jika berutang dengan maksud tidak melunasinya maka Allah akan murka dan memberi hukuman kepada yang dengan sadar melakukannya.

“Fenomena yang terjadi saat ini, orang yang ketika ditagih untuk membayar utangnya justru tidak senang terlebih lagi marah. Ini adalah perilaku yang tidak sesuai dengan syariah, jangan sampai ini kembali terjadi,” pesan Rahmadi.

Lalu bagaimana jika orang yang diutangi telah tidak diketahui keberadaannya? Rahmadi mengimbau orang yang berutang melakukan serangkaian usaha untuk menemukan orang tersebut (pemberi hutang). Semisal dengan melakukan usaha tetap saja tidak membuahkan hasil atau dalam kasus lain orang tersebut telah wafat, maka utang bisa dilunaskan kepada ahli warisnya. Misal orang yang memberi utang tidak memiliki ahli waris atau tidak ditemukan, langkah bijak lainnya ialah melakukan pelunasan utang dengan bersedekah.

“Namun ingat, sedekahnya pun harus kepada yang menyangkut kepentingan umat Islam, contohnya dengan bersedekah kepada masjid, lembaga amil zakat, dan lain sebagainya. Jangan sampai keliru dalam memberikan sedekah ini,” tutup Rahmadi. (did)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rahmadi-Wibowo-Lc.-M.A.-M.Hum_.-kiri-pemateri-program-tanya-jawab-agama-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-02 10:25:402022-11-02 10:25:40Ketentuan Islam terhadap Utang dan Pelunasan Utang

Manusia Harus Cermat Menjalankan Peran sebagai Hamba Allah

02/11/2022/in Feature /by Ard

Akhmad Arif Rifan, S.H.I., M.S.I., khatib pada khotbah salat Jum’at di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Akhmad Arif Rifan, S.H.I., M.S.I., pada khotbah salat Jum’at, 28 Oktober 2022, di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyampaikan beberapa hal penting. Dari kitab Riyad al-Shalihin yang disusun oleh Imam Abu Zakariya Muhyiddin An-Nawawi pada bagian pertama dan hadits yang kedua, yakni perihal ikhlas dan keharusan manusia menghadirkan niat di setiap perbuatan, perkataan, dan kondisi, di sana terdapat pembelajaran yang penting bagi seluruh umat manusia di muka bumi.

“Suatu ketika Rasulullah bersabda, akan tiba suatu masa pasukan yang hendak menyerang Kabah. Lalu ketika mereka telah sampai di suatu tanah lapang, Allah menakdirkan pasukan tersebut gugur dengan cara ditenggelamkan seluruhnya.”

Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UAD yang juga tergabung ke dalam Majelis Tabligh Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah itu menegaskan, agar selamat di dunia dan akhirat manusia haruslah cermat dalam berniat ataupun menjalankan perannya sebagai hamba Allah.

“Kemudian Rasulullah mendapat pertanyaan dari Aisyah, istrinya, bagaimana mereka ditenggelamkan seluruhnya? Sedangkan yang berada di pasukan tersebut tidak semuanya bermaksud untuk menyerang Kabah? Maka Rasulullah menjawab, mereka semua ditenggelamkan lalu ketika dibangkitkan di akhirat kelak, setiap dari mereka akan bertanggung jawab sesuai dengan niat mereka kala itu,” ucap Akhmad.

Akhmad mengingatkan bahwasanya terdapat pembelajaran berharga dari kisah tersebut, yakni mengenai urgensi manusia untuk memperhatikan niat di setiap perbuatan, perkataan, dan kondisi yang dihadapinya. Selama hidup di dunia mungkin seseorang bisa menutup-nutupi niatnya, penampilan fisik, perkataan, ataupun perbuatan, tetapi kelak di akhirat semua usaha tersebut sia-sia, sebab Allah maha mengetahui atas segalanya.

“Dari apa yang dikisahkan tentang nasib malang pasukan tadi, Rasulullah hendak memberi peringatan kepada kita semua, hambanya, agar tidak turut serta maupun mendukung perbuatan dosa. Sebab, dampak dari perbuatan buruk ini akan meluas sampai kepada seseorang yang sebenarnya tidak tahu-menahu perkara tersebut. Adalah benar di hari akhir semua pembalasan itu terjadi, tetapi musibah, hukuman, dan fitnah yang terjadi di dunia haruslah dihindari sedemikian mungkin,” pungkas Akhmad. (did)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Akhmad-Arif-Rifan-S.H.I.-M.S.I.-khatib-pada-khotbah-salat-Jumat-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-02 08:01:152022-11-02 08:01:15Manusia Harus Cermat Menjalankan Peran sebagai Hamba Allah
Page 39 of 68«‹3738394041›»

TERKINI

  • Mahasiswa UAD Buat Inovasi Mi Instan Sehat Berbahan Dasar Bekatul Padi15/07/2025
  • Tim Desang Lolos Pendanaan P2MW 2025 dengan Inovasi Diversifikasi Jantung Pisang15/07/2025
  • Lolos PPK Ormawa 2025, BEM Psikologi UAD Inisiasi Sekolah Perempuan “POETRI MARDIKA”15/07/2025
  • HMTI UAD Optimalkan Potensi Mangrove Srigading untuk Ekonomi Berkelanjutan15/07/2025
  • IMM FKM UAD Lolos Pendanaan PPK Ormawa 2025, Inisiasi Program GRISKA15/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Sabet Juara di FiPEX 2025 Lewat Inovasi Smart Locker IoT15/07/2025
  • UKM Karate UAD Borong Medali di Ajang Nasional12/07/2025
  • Langkah Berani Arya Eka Putra: Dari Keraguan Menjadi Juara I Pilmapres LLDikti V10/07/2025
  • Irgiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II Nasional di Ajang SILAT APIK-PTMA 202510/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025

FEATURE

  • Al-Qur’an sebagai Pedoman dalam Kehidupan11/07/2025
  • Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah10/07/2025
  • Teman Sebaya Bukan Cuma Pendengar: Look, Listen, Link10/07/2025
  • Apa Kabar Kesehatan Mental Mahasiswa?09/07/2025
  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top