Pelantikan PK IMM FAST Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 2024–2025 (Dok. Istimewa)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi dilantik pada Minggu, 27 Januari 2024. Acara dilaksanakan di Amphiteater A Gedung Kedokteran Kampus IV. Pelantikan dihadiri oleh Ayahanda Farid Suryanto, S.Pd., M.T. (Pembina Pimpinan Komisariat IMM FAST), Muhammad Haedar Albana (Ketua Pimpinan Cabang IMM Djazman Al-Kindi), serta ketua IMM dan kader se-Cabang Djazman Al-Kindi.

Pelantikan Pimpinan Komisariat (PK) IMM FAST periode ini bertemakan “Spirit Kolektif sebagai Poros Militansi Kader Progresif”. Makna spirit kolektif merujuk pada pola pengkaderan yang bersifat gabungan dan menyeluruh, bukan hanya mengacu kepada bidang pengkaderan melainkan semua bidang yang sesuai dengan minat dan bakat kader. Milintansi merupakan sifat yang harus dimiliki kader untuk mewujudkan kader progresif, kader progresif yakni kader yang memiliki nilai kemajuan dari aspek pemikiran dan gerakan. Hal itu sesuai dengan tagline kader saintis muda, yaitu merepresentasikan kader yang memiliki ilmu disiplin sains dan teknologi yang berfokus kepada riset dan pemberdayaan. Semua itu tentu saja sesuai dengan disiplin ilmu kader yang meliputi Biologi, Fisika, Matematika, dan Sistem Informasi).

Kegiatan tersebut diawali dengan studium generale yang disampaikan oleh Ayahanda Farid Suryanto. Ia menyampaikan mengenai keselarasan tujuan IMM dengan Muhammadiyah. “Kader IMM harus memiliki jiwa pemikir yang senantiasa berpikir dan mengembangkan gagasannya untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Setelah dilaksanakannya studium generale, acara selanjutnya yaitu serah terima jabatan dan pelantikan. PK IMM FAST UAD periode 2024–2025 dilantik oleh Muhammad Haedar Albana. Mereka di antaranya Ilham Jul Aiman sebagai ketua umum, Rizkiana Ayu Hidayati sebagai sekretaris umum, Harni Okta Sari sebagai bendahara umum, dan 30 PK lainnya yang terbagi menjadi beberapa bidang.

Pada akhir acara, Jul Aiman sebagai Ketua Umum PK IMM FAST periode 2024–2025 berharap agar IMM FAST dapat melahirkan kader-kader berkemajuan yang berakhlak mulia di era digitalisasi yang memiliki pondasi dalam sains dan teknologi sesuai dengan FAST itu sendiri.

uad.ac.id

Pelantikan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (IMM FEB UAD) (Dok. Istimewa)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (IMM FEB UAD) merayakan suksesnya pelantikan kepemimpinan baru periode 2024–2025. Acara yang berlangsung pada Minggu, 28 Januari 2024 di Aula Masjid Islamic Center Kampus IV UAD itu merupakan momen penting pergantian kepengurusan yang dimulai dengan studium generale dan berakhir dengan Pelantikan Pimpinan Komisariat (PK).

Bertemakan “Implementasi Trilogi Guna Menciptakan Kepemimpinan yang Adaptif dan Responsif untuk IMM FEB yang Berkemajuan”, diharapkan kepemimpinan IMM FEB UAD dapat lebih adaptif dan responsif dalam menghadapi setiap problematika dengan tetap berlandaskan pada implementasi Trilogi IMM.

Kegiatan dimulai pukul 15.30–18.30 WIB, dengan pemateri utama IMMawan Rahmat Saleh, S.E., M.Ec.Dev. Ia adalah demisioner IMM FEB UAD sekaligus bagian dari kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM DIY. Dalam pemaparan materi, ia menekankan pentingnya menginternalisasi nilai-nilai Trilogi IMM untuk mendukung tujuan organisasi, yakni mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.

IMMawan Rahmat juga menggarisbawahi urgensi pengembangan kader yang loyal dan militan dalam mendukung dakwah IMM, yakni dengan Surah At-Taubah ayat 41 sebagai landasan. Ia mencetuskan tantangan kepada Pimpinan Komisariat untuk meningkatkan kualitas dan jumlah kader di FEB UAD, dengan tujuan mendukung peran IMM dalam lingkungan kampus dan masyarakat.

Ia pun menekankan pentingnya memahami Surah An-Nisaa ayat 9, yang menyatakan: “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya”. Dalam konteks IMM, perlu merawat kader dan memberikan ruang untuk pertumbuhan mereka.

Di akhir sesi IMMawan Rahmat menukilkan kalimat dari perkataan Jenderal Sudirman yang berbunyi, “Berjuang di Muhammadiyah itu berat, ragu atau bimbang, lebih baik pulang.”

Maka, di sini ia menegaskan pentingnya untuk menghidupkan gerakan dakwah IMM. Sudah seharusnya kita berjuang dengan harta dan tenaga agar tercipta akademisi Islam yang berakhlak mulia dan sesuai dengan tujuan Muhammadiyah yaitu membentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Usai studium generale, acara dilanjutkan dengan Pelantikan Pimpinan Komisariat IMM FEB UAD yang dipimpin oleh Pimpinan Cabang IMM Djazman Al-Kindi Kota Yogyakarta. Proses pelantikan kali ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dini Yuniarti, S.E., M.Si, Pembina IMM FEB UAD IMMawan Adhitya Rechandy C., S.E., M.M., Ketua Umum PC IMM Djazman Alkindi IMMawan Haidar Albana, serta Koordinator Komisariat (Korkom) UAD IMMawati Neneng Nur Iriani S. Opem. Prosesi pelantikan menjadi momen emosional karena melibatkan pemindahan tampuk kepemimpinan dari PK IMM FEB periode 2023–2024 kepada PK IMM FEB periode 2024–2025 yang dipimpin oleh Ketua Umum terpilih IMMawati Fatwa Dwi Kusuma. (doc/eka)

uad.ac.id

Pengukuhan tiga guru besar baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2024 (Dok. Humas dan Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Sidang Terbuka Senat dalam rangka Pengukuhan Guru Besar pada Selasa, 30 Januari 2024 di Ruang Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD. Dalam acara tersebut tiga dosen dikukuhkan sebagai guru besar yaitu Prof. Dr. dr. Akrom, M.Kes. (Bidang Ilmu Farmasi Klinik), Prof. Dr. Ir. Erna Astuti, S.T., M.T., IPM. (Bidang Ilmu Energi, Sub Bidang Ilmu Pengembangan Bioenergi dari Biomassa), Prof. Dr. Ir. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T., IPM. (Bidang Ilmu Teknik Kimia).

Sidang dibuka secara resmi oleh Ketua Senat UAD Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Kemudian, dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia oleh Muhammad Habibi Miftakhul Marwa, S.H.I, M.H. selaku Kabid Hukum, Tata Laksana Organisasi, dan Etika UAD. Sementara itu, prosesi pengukuhan ketiga guru besar dilakukan oleh Ketua Senat dan Rektor UAD.

Masing-masing profesor yang dikukuhkan menyampaikan pidato pengukuhannya sesuai dengan bidang yang ditekuni. Prof. Zahrul mengangkat judul “Rekayasa Proses: Suatu Upaya untuk Mengoptimalkan Hasil dengan Kualitas yang lebih baik”. Lalu, Prof. Akrom mengusung judul “Penelitian dan Pengembangan Habbatussauda atau Jintan Hitam sebagai Sediaan Farmaseutika Suplemen Imunomodulator untuk Stunting”. Sementara Prof. Erna mengangkat judul “Pengembangan Biomassa Menjadi Bioenergi sebagai Salah Satu Alternatif Energi Terbarukan”.

Dalam sambutannya, Ketua Senat menyampaikan, “Selamat kepada para keluarga guru besar yang dikukuhkan dan terima kasih kepada hadirin semua yang sudah memberikan doa-doa terbaik untuk ketiga guru besar yang dilantik atau dikukuhkan di UAD,” ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Rektor UAD Prof. Muchlas. “Selamat kepada para guru besar yang baru dikukuhkan. Kami sampaikan bahwa saat ini jumlah guru besar UAD sebanyak 39. Kemudian, kami sedang menunggu 5 lagi calon guru besar UAD yang akan turun SK-nya.”

Pada tahun 2024, UAD sudah membentuk tim pengurusan guru besar dan sudah memperoleh kandidat guru besar sebanyak 50 orang. Prof. Muchlas menambahkan, “Mudah-mudahan guru besar yang sudah bapak dan ibu raih ini bisa ditindaklanjuti sebagai salah satu modal untuk meningkatkan kiprah kita menjaga marwah perserikatan Muhammadiyah dan marwah akademik UAD,” imbuhnya.

Sementara itu, Plt. Kepala LLDikti Wilayah V Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menyampaikan pengukuhan ini menjadi satu momentum yang sangat bersejarah bagi UAD. “Ini menjadi salah satu kebanggaan bagi LLDikti Wilayah V bahwa UAD akan menjadi universitas andalan yang kredibel dan terus mendekati untuk menjadi world class.”

“Prestasi ini menjadi cermin dan komitmen UAD dalam memajukan dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Semakin banyak guru besar di UAD, diharapkan akan menjadi dorongan bagi sivitas akademika untuk terus berkembang melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta menjadi UAD sebagai pusat unggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag. selaku Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyampaikan UAD akan semakin banyak menghasilkan guru besar yang karya-karyanya. Hasil risetnya itu didasarkan kepada sumber ajaran Islam baik Al-Qur’an maupun Sunnah. “Ini sebagian dari upaya untuk mempersiapkan diri guna menghadapi kehidupan yang sebenarnya.”

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kepada Bidang Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UAD Dr. Mhd. Lailan Arqam, S.Pd., M.Pd. dan prosesi ramah tamah kepada tiga guru besar yang dikukuhkan. (umh)

uad.ac.id

Malam puncak Milad ke-26 Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Ummi Hasanah)

Malam puncak Milad ke-26 Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses digelar secara luring di Kampus IV UAD pada Sabtu, 27 Januari 2024. Acara yang disebut dengan Cultural Literation Bersemi Kembali (CLBK) itu dimeriahkan oleh beberapa bintang tamu spesial, mulai dari Iksan Skuter, Nona Sepatu Kaca, hingga penampilan luar biasa dari band-band mahasiswa. Mereka adalah The Cadia, Ecology, The Wave, serta penampilan dari Organisasi Daerah seperti Kemala, Ikamacada, Kamma, dan Komunitas Teater 42.

Tema yang diusung pada Cultural Literation 26^th ialah “Lestarikan Literasi Budaya sebagai Identitas Bangsa”. Selaras dengan tema tersebut, Rangga Ardiasyah selaku ketua pelaksana mengungkapkan konsep Cultural Literation 26^th lebih mengentalkan dan menunjukkan unsur budaya. “Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan pihak Organisasi Daerah yang ada di UAD. Selain itu, kami menyediakan booth tenant dari daerah mereka masing-masing,” ungkapnya.

“Dari segi desain venue map, photo booth, dan lainnya banyak menggunakan unsur batik untuk mengentalkan unsur budaya. Kemudian, master of ceremony (MC) acara menggunakan kain jarik yang mengandung unsur batik sebagai salah satu budaya di Indonesia. Karena kita berada di FSBK jadi sudah pasti kami menonjolkan unsur kebudayaannya,” imbuhnya.

Selama menjadi panitia, Rangga dan seluruh tim merasa sangat senang telah sampai di penghujung acara. “Tetapi, kami sangat menyayangkan karena acara CLBK sudah hampir berakhir pada tahun ini. Dari kami tetap selalu maksimal dengan apa yang ada dan selalu excited untuk menunggu penampilan-penampilan yang ada di CLBK. Terutama, kami mempunyai guest star utama yaitu Iksan Skuter dan Nona Sepatu Kaca.”

Terakhir, Rangga berharap, “Untuk Cultural Literation berikutnya semoga tetap mempertahankan unsur kebudayaan dan lebih ditingkatkan lagi. Selain itu, kami berharap banyak inovasi-inovasi yang lebih baik dan lebih update dengan tren terbaru.” (umh)

uad.ac.id