• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Meneladani 4 Sifat Baik Nabi Muhammad

03/05/2023/in Terkini /by Ard

Kajian di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan narasumber Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. (Foto: Istimewa)

Meneladani sifat Nabi Muhammad saw. merupakan salah satu tema Kajian yang disampaikan oleh Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. selaku Kepala Pusat Tarjih Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara yang secara rutin diselenggarakan oleh Masjid Islamic Center (IC) UAD itu selalu mengangkat beragam tema kajian setiap harinya.

Ustaz Budi menuturkan, “Dalam diri Rasulullah saw. sudah tertanam sifat dan akhlak baik yang harus dicontoh menjadi panutan anak muda di zaman sekarang. Sebagaimana dijelaskan sebuah hadis yang berbunyi: ‘Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah saw. itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah Swt. dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah’.”

Lebih lanjut, “Kita semua tahu bahwa ada 4 sifat baik yang ada pada diri Nabi. Sifat itu di antaranya: sidik, amanah, fathonah, dan tablig. Sidik artinya orang yang jujur, amanah adalah dapat dipercaya, fathonah berarti orang yang pandai atau cerdas, dan tablig artinya orang yang menyampaikan.”

Sifat yang pertama sidik. Sidik artinya jujur dan berkata benar. Hal demikian terdapat dalil Al-Qur’an artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu (Q.S. Al-Hujurat: 6).

“Ayat tersebut mengingatkan kita bahwasanya sekarang di dunia yang serba cepat akan serbuan informasi hendaknya pilah-pilih informasi yang benar serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jangan terburu-buru membagikan informasi yang diterima. Sebab bisa jadi informasi yang kita sebarkan sebelum mengecek terlebih dahulu ialah informasi yang bersifat kebohongan.”

Sifat yang kedua amanah. Amanah yang berarti dapat dipercaya. Sebagaimana dalam sebuah hadis Nabi bersabda: “Tidaklah sempurna iman seseorang yang tidak menjaga amanah” (H.R. Ahmad). Mengambil contoh sederhana saja, kita sebagai seeorang yang diamanahi memiliki gelar mahasiswa seharusnya menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin. Tidak lantas hanyut dalam euforia dunia perkuliahan yang salah.

Sifat yang ketiga Nabi Muhammad yaitu fathonah. Fathonah berarti pandai atau cerdas. Pandai dalam hal duniawi memanglah sangat dianjurkan. Karena kita hidup memerlukan harta. Namun, perlu diketahui bahwasanya seorang muslim yang cerdas tidak cukup dengan memiliki banyak harta saja. Mengenai muslim yang cerdas, Nabi mengatakan dalam sebuah hadis: “Orang yang paling banyak dalam mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Merekalah yang paling cerdas. Mereka pergi dengan membawa kemuliaan di dunia dan kehormatan di akhirat (H.R. At-Tirmidzi). Semoga kita termasuk umat Nabi yang cerdas, yang banyak mempersiapkan amal saleh untuk bekal kehidupan setelah kematian.

Kemudian sifat yang keempat tabligh. Tablig artinya menyampaikan. Dalam hal ini, yang dimaksud menyampaikan adalah memberikan pemahaman kepada orang-orang mengenai kebaikan. Sebab hal ini sesuai dengan perintah Nabi dalam H.R. Ahmad yang artinya: “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana orang yang melakukan kebaikan itu.”

Maka dari itulah, mari kita berlomba-lomba mengajak orang sebanyak-banyaknya melakukan kebaikan yang tentunya sesuai dengan syariat yang ditetapkan Allah Swt. (ctr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-narasumber-Ustaz-Budi-Jaya-Putra-S.Th_.I.-M.H.-Foto-Istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-03 09:24:072023-05-03 09:24:07Meneladani 4 Sifat Baik Nabi Muhammad

Digital Marketing: Strategi Promosi dan Manajemen Media Sosial

03/05/2023/in Terkini /by Ard

Workshop Strategi Pengembangan Promosi dan Media Sosial (Digital Marketing) bagi Sekolah Muhammadiyah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Sinta Anggraeni)

Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) M. Najih Farihanto, S.I.Kom., M.A. didapuk menjadi pembicara dalam acara Workshop Strategi Pengembangan Promosi dan Media Sosial bagi Sekolah Muhammadiyah. Acara ini diselenggarakan oleh Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Ruang Aphitarium Kampus IV UAD pada Sabtu, 8 April 2023.

Perkembangan teknologi telah mengubah pendidikan konvensional menjadi pendidikan berbasis digital yang membuat sebagian besar aktivitas pendidikan dilakukan secara daring sejak pandemi Covid-19. Hal ini sangat bertolak belakang dengan terjadinya penurunan drastis kualitas pendidikan akibat pandemi. Masalah tersebut menjadi tantangan besar bagi para akademisi dan tenaga kependidikan untuk kembali meningkatkan kualitas dan memajukan mutu pendidikan.

Menjawab permasalahan itu, Najih menjelaskan terdapat 4 langkah strategi promosi yang menjadikan media sosial sebagai media utama promosi pendidikan secara digital (digital marketing).

Defining Public Relation Problem

Langkah pertama dalam digital marketing yang harus dilakukan adalah mendefinisikan masalah yang terjadi pada sebuah institusi untuk mengetahui akar masalah dan menentukan solusi strategis mengatasinya. Dalam tahap ini, ada 2 kemungkinan solusi akurat yang dapat dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada, yaitu jenama atau branding dan promosi.

“Bapak dan Ibu, kita harus tahu apa yang terjadi di sekolah kita. Saya belajar dari masalah yang pernah menimpa Prodi Ilmu Komunikasi saat pandemi, melihat dan mengamati kondisi mahasiswa kami saat itu, serta menemukan solusinya,” cerita Najih.

Jenama merupakan kegiatan penciptaan identitas terkait persepsi, dugaan, emosi, dan perasaan suatu identitas di mata audiens, serta dilakukan sebelum melakukan aktivitas promosi. Sementara itu, promosi merupakan aktivitas memasarkan suatu produk kepada konsumen dengan jenis soft selling (tidak langsung) dan hard selling (langsung). Tanpa jenama yang kuat, promosi efektif mustahil diraih.

Planning and Programming

Setelah memilih solusi permasalahan, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan penentuan program. Pada masa ini, para akademisi atau tenaga pendidikan dapat membuat rencana manajemen pembuatan konten di media sosial. Manajemen media sosial ini berupa pembuatan konten, konsep pengemasan pesan, penentuan media, pemetaan target audiens, dan evaluasi dampak atau feedback audiens.

Taking Action and Communicating

Pada langkah ini, kita mengaplikasikan dan menerapkan rencana konsep program yang telah ditentukan. Para akademisi atau tenaga pendidikan dapat membuat tim media sosial sebagai pilar utama manajemen media sosial. Manajemen media sosial ini berupa pelaksanaan konten dengan memanfaatkan sivitas akademika sebagai komunikator utama.

“Di sekolah Bapak dan Ibu pasti ada yang suka menggunakan media sosial. Kita dapat memilih mereka sebagai tim manajemen media sosial karena mereka sudah paham dengan media sosial,” paparnya.

Konten media sosial memperlihatkan dan memuat nilai jual sekolah secara langsung maupun tidak langsung (soft atau hard selling) yang menciptakan brand awareness tinggi hingga menjadikan sebuah institusi menjadi top of mind di mata audiens.

Evaluating the Program

Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi setelah implementasi konten di media sosial dengan mengamati dan mendata dampak yang diberikan. Dampak ini dapat berupa jumlah tayangan konten, jumlah audiens yang menyukai konten, serta engagement audiens.

Mengukur hasil implementasi konten dapat dilakukan menggunakan teknologi yang tersedia di media sosial seperti user generated content, analytic, dan insight. Selain itu, konten yang bagus dapat diidentifikasi melalui ketertarikan audiens terhadap isi konten tersebut. (sin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Workshop-Strategi-Pengembangan-Promosi-dan-Media-Sosial-bagi-Sekolah-Muhammadiyah-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Sinta-Anggraeni.jpg 1125 2017 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-03 08:50:222023-05-03 08:50:22Digital Marketing: Strategi Promosi dan Manajemen Media Sosial

Tiger UAD Observasi Gerhana Matahari Hibrida

02/05/2023/in Terkini /by Ard

Gerhana Matahari Hibrida 2023 (Foto: Tim Tiger Universitas Ahmad Dahlan)

Tim Gerhana (Tiger) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan pengamatan Gerhana Matahari Hibrida 2023 di berbagai titik di Indonesia. Tiger dikomandoi oleh Pusat Studi Astronomi (Pastron) UAD dengan beranggotakan dosen, mahasiswa, dan laboran bahkan alumni. Gerhana ini menarik untuk diamati karena terdapat 3 jenis, yaitu Gerhana Matahari cincin, total, dan sebagian. Untuk wilayah Indonesia, terdapat 3 daerah yang berkaitan dengan gerhana ini yaitu daerah yang berada di jalur totalitas, daerah yang dilewati oleh jalur gerhana sebagian, dan daerah yang tidak mengalami sama sekali. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pengamatan di berbagai lokasi.

Selain pengamatan, dilakukan pula sejumlah sosialisasi yang bertujuan agar masyarakat dapat mengamati Gerhana Matahari dengan aman dan nyaman. Peralatan yang digunakan berupa kacamata gerhana matahari, filter teleskop atau kamera, bahkan alat yang sederhana. Kardus dan aluminium foil digunakan sebagai media proyeksi lubang jarum. Selain itu, sosialisasi juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat khususnya umat Islam agar menunaikan ibadah salat sunah gerhana dan beramal saleh.

Bersama dengan jejaring Muhammadiyah Observation Network (MuON), kegiatan pengamatan dan sosialisasi dapat terselenggara. Tim MuON telah diinisiasi sejak tahun 2016. Setidaknya terdapat 4 observatorium yang secara rutin melakukan pengamatan yaitu Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, Observatorium Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan, Observatorium Pusat Studi Astronomi IKIP Muhammadiyah Maumere, dan Observatorium Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pada pelaksanaan observasi dan sosialisasi terkait Gerhana Matahari Hibrida 2023 ini, MuON dibantu juga oleh sejumlah mitra yang berasal dari berbagai daerah. Mitra tersebut di antaranya sekolah MA Wathoniyah Islamiyah Karangduwur, SDIT Anak Soleh Sedayu, SMP Muhammadiyah Kerjo Karanganyar, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, dan SMP Muhammadiyah Merauke. Selain itu, Pengurus Wilayah Muhammadiyah DIY dan Pengurus Daerah Muhammadiyah Biak juga turut membantu. Bahkan dalam kaitannya dengan wisata, observasi ini juga bekerja sama dengan Desa Wisata Tinalah, Kulon Progo.

Tiger UAD mengamati Gerhana Matahari Sebagian dengan menggunakan teleskop dan kamera di Observatorium UAD Yogyakarta dan Denpasar. Kedua lokasi tersebut dapat mengamati dengan diameter Matahari tertutup sekitar 52% dan 68%. Citra Gerhana Matahari terabadikan di kedua lokasi tersebut meski gerimis dan awan sempat terjadi pada awal dan akhir observasi. Observasi ini penting karena berkaitan dengan peristiwa ijtimak atau konjungsi yang merupakan titik awal siklus atau fase Bulan.

Ibadah umat Islam sangat erat kaitannya dengan penentuan awal bulan Kamariah. Oleh karena itu, citra dan data lainnya tentang Gerhana Matahari 20 April 2023 yang juga bertepatan jelang akhir Ramadan 1444 H, dapat digunakan sebagai kajian untuk penentuan awal bulan.

Kegiatan observasi yang dilakukan Tiger UAD bersama dengan MuOn dan sejumlah mitra ini menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak antirukyat. Bersama dengan pemutakhiran hisab, Muhammadiyah senantiasa membangun observatorium sebagai tempat rukyat. Kegiatan observasi bersama oleh Muhammadiyah Observation Network ini akan dilanjutkan dengan observasi Gerhana Bulan Penumbra pada 5 dan 6 Mei 2023.

Data-data astronomi terus dikumpulkan dan didiseminasikan ke publik melalui karya ilmiah maupun sosialisasi publik. Peristiwa Gerhana Matahari dapat digunakan sebagai media pencerahan masyarakat terutama dalam kaitannya dengan dinamika perdebatan awal bulan. Hendaknya perdebatan tetap dalam kerangka ilmiah dan menonjolkan kerendahan hati. (doc/eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Gerhana-Matahari-Hibrida-2023-Foto-Tim-Tiger-Universitas-Ahmad-Dahlan.jpg 1080 1621 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-02 08:33:422023-05-02 08:33:42Tiger UAD Observasi Gerhana Matahari Hibrida

Syawalan Keluarga Besar UAD

02/05/2023/in Terkini /by Ard

Syawalan keluarga besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas dan Protokol)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara Syawalan Keluarga Besar pada Sabtu, 9 Syawal 1444 H atau 29 April 2023 M bertempat di Masjid Islamic Center dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube UAD. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. hadir sebagai pengisi tausiah pengajian.

Selain itu, Syawalan ini dihadiri oleh para Pimpinan Muhammadiyah di lingkungan UAD, mitra kerja, Badan Pengurus Harian (BPH), dan seluruh sivitas akademika UAD. Pada kesempatan yang sama dilakukan juga pelepasan calon jamaah haji dari dosen dan tenaga kependidikan dari UAD.

Bersamaan dengan momentum Idulfitri yang dirayakan sukacita oleh seluruh umat muslim, syawalan menjadi momen untuk saling memaafkan, menjalin ukhuwah, silaturahmi, dan saling menggembirakan. Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD menyampaikan kepada hadirin, “Kita hendaknya senantiasa menjunjung tinggi adab dalam melakukan eksplorasi keilmuan sehingga menjadi ilmuwan, akademisi, ataupun peneliti Muhammadiyah yang berkeadaban, rendah hati, dan menggembirakan.”

Ia juga mengingatkan agar kita selalu memperhatikan potongan ayat yang tersemat pada lambang UAD yakni Q.S. Yusuf: 76, wa faoqa kulli dzii ‘ilmin ‘aliim, yang artinya “di atas orang yang berilmu masih ada lagi yang lebih tinggi ilmunya”. Hal ini agar kita terhindar dari arogansi akademik atau kesombongan intelektual.

Terkait jamaah haji yang akan diberangkatkan, Rektor UAD menyampaikan doa dan harapannya supaya mereka diberikan kelancaran haji yang mabrur dan mendapat berkah dari Allah Swt.

Lebih lanjut, Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., LL.M. selaku Ketua BPH UAD menyampaikan pesan, “Pada kesempatan ini, kita saling memaafkan jika selama menjalankan tugas terdapat banyak kesalahan. Mudah-mudahan arahan Ketua Umum untuk kemajuan UAD bisa kami laksanakan agar UAD bisa lebih menebar manfaat untuk masyarakat dan negara tentunya.”

Masuk pada acara pengajian yang disampaikan Haedar Nashir, ia mengatakan bahwa “Membangun peradaban itu dimulai secara bertahap. UAD adalah simbol pilar peradaban, termasuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) lainnya. Lembaga pendidikan dan sosial Muhammadiyah serta seluruh amal usaha merupakan simbol peradaban. Di dalamnya juga terdapat masjid dan musala yang menjadi alat membawa perabadan maju.”

Haedar percaya momentum syawalan ini dijadikan sebagai langkah awal untuk membangun peradaban berkemajuan, “Makna syawalan adalah berburu kebaikan dalam berbagai dimensi kehidupan, mengaplikasikan ibadah-ibadah di bulan Ramadan kemarin, dan memperbaiki diri agar lebih baik ke depannya.” (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Syawalan-keluarga-besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-dan-Protokol.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-02 08:05:032023-05-02 08:05:03Syawalan Keluarga Besar UAD

Bagaimana Seorang Muslim Membangun Keadaban Digital?

28/04/2023/in Terkini /by Ard

Saptoni, S.Ag., M.A., pembicara Pengajian Ramadan PWM D.I. Yogyakarta di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

“Meskipun zaman sudah maju, data-data di internet tidak selalu valid, termasuk data-data saya.”

Kalimat tersebut disampaikan oleh dosen UIN Sunan Kalijaga Saptoni, S.Ag., M.A., pembicara Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta yang digelar pada 2 April 2023 di Amphitarium Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ungkapan ini mungkin bisa merepresentasikan keresahan-keresahan yang dialami oleh siapa saja, apalagi mereka yang hidup di ambang dunia nyata dan maya. Ini membuka lebar mata, pikiran, dan hati kita, sebagai umat muslim, bagaimana seharusnya bersikap dan bertindak dalam menyelami era digital sehingga terbangun keadaban yang berorientasi kepada kemaslahatan?

Keadaban dan Kemajuan Teknologi

Saptoni menceritakan kasus menarik yang terjadi di Universitas Minnesotta. Seorang profesor dipecat karena menampilkan manuskrip lukisan tahun 1436 M berjudul Mi’raj Namek sebagai bahan ajar sejarah di perkuliahannya. Terdapat penggambaran Malaikat Jibril, Nabi Idris dan Nabi Nuh, serta Nabi Muhammad saw. yang sedang menunggangi burok. Kemudian, salah seorang mahasiswa memprotes hal tersebut dengan dalih lukisan dilarang dalam Islam, apalagi lukisan Nabi Muhammad saw. Asosiasi mahasiswa pun bergerak untuk menuntut sang dosen.

“Ini sebagai pengantar bahwa di dunia ini, keadaban tidak linear dengan kemajuan teknologi. Agama dan beberapa hal lain juga ternyata masih kekeh dengan sesuatu yang dianggap paten,” terangnya.

Keadaban merujuk pada akhlak, tingkat kecerdasan lahir batin, serta kebaikan budi pekerti. Ia menilai, keadaban tak sejalan dengan teknologi yang mengalami kemajuan sangat pesat. Keadaban berhenti di hal-hal yang kaku (rigid), sedangkan teknologi membuat kemajuan dunia sangat pesat, terutama dalam komunikasi dan penyebaran informasi. Tiga puluh tahun lalu, layanan pesan singkat atau sms tradisional dikirim pertama kali. Namun, 30 tahun kemudian, 1 platform media sosial (WhatsApp) saja dapat mengirimkan lebih dari 100 miliar pesan per hari.

Migrasi dan “Gado-Gado Sosial”

“Satu hal yang berefek ketika melihat masyarakat dengan perkembangan keadaban yang tidak linear dengan teknologi adalah keambiguitasan ilmu sosial.”

Saptoni menyatakan, masyarakat kita berangsur-angsur mengalami migrasi dari dunia nyata ke dunia maya. Namun, intensitas informasi yang diterima begitu besar dalam kurun waktu yang singkat. Beragam lapis masyarakat dari tradisional hingga konsumtif berada di 1 garis yang sama membentuk “gado-gado sosial”. Meskipun demikian, pola pikir tradisional masih melekat di berbagai lapis masyarakat. Hal ini menunjukkan kompleksitas yang tidak bisa diuraikan dengan pendekatan sederhana.

Ia juga khawatir akan persepsi masyarakat global tentang Islam. “Saya takut, jangan-jangan Islam hanya direpresentasikan dengan gambar-gambar yang tampak sakral dan suci. Ternyata, bayang-bayang masa lalu masih sangat pekat. Kita masih sering belajar sejarah hanya untuk bernostalgia, fragmen-fragmen kecil sejarah yang sesuai selera dengan mata dan telinga (membahagiakan) diamini sebagai bagian dari agama yang tidak boleh diubah, tidak bisa cair untuk masa sekarang. Maka, agama kurang inovatif.”

Inovasi Agama

Ada 3 hal yang harus kita perhatikan untuk mengembangkan keadaban digital dan komunikasi: tauhid, akhlak, dan hikmah. Pertama, tauhid. Tauhid berkembang dari teologi al maun, tidak hanya sekadar teologi tentang iman, akhlak, akhirat, surga, dan neraka, tetapi juga implementasi secara sosial, melandasi literasi sosial kita dengan tauhid di ranah komunikasi media.

Kedua, akhlak, dari akhlak sebagai komunikator, komunikan, akhlak terhadap pesan, hingga media. Dewasa ini, sulit untuk menerapkan akhlak terhadap pesan. Kita tidak terbiasa memperlakukan pesan sebagai sesuatu yang sakral sehingga semua disampaikan tanpa berpikir matang.

“Kebiasaan masyarakat media sekarang, yang penting cepat dan up to date (terkini),” tambah Saptoni.

Akhlak terhadap media pun kadang-kadang menjebak. Media bukan musuh, bukan juga teman. Media tidak hanya mempunyai kepentingan, tetapi juga merangkul kita sebagai konsumen. Jika terlalu percaya atau antipati dengan media, kita akan terjebak.

Ketiga, hikmah. Syariat dibangun dan dilandasi oleh hikmah dan kemaslahatan umat di dunia dan akhirat. Syariat yang terkonstruksi berupa keadilan, rahmat, dan hikmah itu sendiri. “Jika dahulu suatu hal dianggap menegakkan keadilan, tetapi sekarang mengarah ke kesewenang-wenangan, itu bukan lagi syariat. Agama harus berinovasi.”

Prinsip Pokok Membangun Keadaban Digital

Keadaban digital perlu dibangun dengan memperhatikan beberapa prinsip pokok: al amanah wa al nazahah (tanggung jawab dan netralitas), al diqqah fi al bahs wa al hukm (cermat dan investigatif), dan il tizam al adab (tetap beretika). Sebagai seorang muslim, kita harus bertanggung jawab dalam membangun peradaban media, tidak hanya sekadar konsumen. Kemudian, kita juga harus cermat dan investigatif (teliti) dalam memutuskan sesuatu (berita dan informasi) dengan tetap beriktikad dalam kondisi apa pun dan menjunjung etika serta prinsip pokok dalam bermedia.

“Iman dan aman harus kita sandingkan. Ketika beriman, kita juga harus menjaga keamanan berkomunikasi. Fakta tidak sama dengan berita. Banyak berita mengalami distorsi sehingga menimbulkan hoaks, harus saring sebelum sharing. Penting untuk cerdas bermedia. Kecerdasan perlu kita pupuk bersama anak dan cucu karena kita semua adalah penduduk dunia maya,” terangnya. (nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Saptoni-S.Ag_.-M.A.-pembicara-Pengajian-Ramadan-PWM-D.I.-Yogyakarta-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa-1.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-28 08:43:322023-04-28 08:53:43Bagaimana Seorang Muslim Membangun Keadaban Digital?

Indahnya Ramadan Meraih Takwa

23/04/2023/in Terkini /by Ard

Kegiatan IRAMA di Masjid Kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Sepanjang bulan Ramadan 1444 Hijriah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Zona 3 yang terdiri atas Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Teknik Industri, menyelenggarakan kegiatan IRAMA (Indahnya Ramadan Meraih Takwa). Kegiatan ini berlangsung di Masjid Darunnajah Kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sejak hari ke-1 sampai hari ke-25 di bulan Ramadan.

Tahun ini, IRAMA mengusung tema “Tingkatkan Spirit Beramal Kebaikan, Wujudkan Generasi Muslim Berwawasan Iman, Islam, dan Ihsan”. Adapun rangkaian kegiatan dalam agenda IRAMA di antaranya: kultum, berbagi takjil, Tarawih berjamaah, tadarus Al-Qur’an, Kajian Jumat, hingga bakti sosial.

Muhammad Riyan Firmansyah, selaku ketua pelaksana membocorkan bahwa kegiatan bakti sosial akan dilaksanakan di Masjid Darunnajah Kampus III UAD. “Rencananya, kami akan membagikan santunan dan takjil kepada masyarakat dengan target sekitar 40 orang. Dana yang kami gunakan bersumber dari Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) melalui takmir masjid. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Lazismu DIY dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Cabang Umbulharjo.”

Riyan melanjutkan, “Dengan adanya acara ini, diharapkan bisa memperkuat silaturahmi antarsesama muslim. Sejauh ini, peserta kegiatan didominasi oleh mahasiswa, harapannya ke depan bisa mengajak masyarakat umum untuk berpartisipasi sehingga lebih banyak orang yang memperoleh manfaat.”

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan keistimewaan. Dalam Islam, setiap muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan tersebut. Rasulullah saw. pernah bersabda: Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim “Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt., maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kegiatan-IRAMA-di-Masjid-Kampus-III-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-23 06:28:452023-04-23 06:28:45Indahnya Ramadan Meraih Takwa

UAD Bagikan 14 Ton Beras dan 1.250 Paket Sembako untuk Duafa

21/04/2023/in Terkini /by Ard

Penyerahan bantuan sembako secara simbolis oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Muchlas, M.T. (kanan) (Foto: Istimewa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah melaksanakan salah satu rangkaian program kegiatan Ramadan di Kampus (RDK) 1444 H yakni program santunan kepada kaum duafa pada Sabtu, 15 April 2023. Acara ini bekerja sama dengan tim RDK, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD, dan Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah (Lazis) UAD.

Yahya Hanafi selaku ketua panitia RDK melaporkan bahwa RDK UAD memberikan 14 ton beras dan 1.250 paket sembako yang dibagikan melalui panitia RDK, LPSI, dan Lazis UAD kepada 8 ranting di sekitar kampus UAD. Di antaranya Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM)/Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Warungboto, Nitikan, Pandeyan, Semaki, Tamanan, Glagahsari, Giwangan, dan Wates. Paket beras dibagikan ke masjid dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) mencakup wilayah Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman, Gunungkidul, Kulon Progo, hingga Klaten.

Lebih lanjut, Yahya Hanafi menjelaskan, “Kegiatan santunan ke ranting-ranting terdekat merupakan salah satu bentuk implementasi pembinaan dan sinergi UAD dengan persyarikatan yakni Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah melalui kegiatan sosial. Sekaligus sebagau wujud komitmen UAD untuk memberikan manfaat bagi persyarikatan.”

Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan bentuk kepedulian UAD sebagai perguruan tinggi yang berada di sekitar Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah. Nilai-nilai UAD yang dikembangkan adalah nilai ihsan, secara harfiah artinya berbuat baik dan berguna bagi orang lain.

“Program ini merupakan salah satu bentuk implementasinya, tidak hanya diyakini saja, setiap tahun kita menyediakan paket sembako untuk saudara kita yang belum bisa memperoleh rezeki sebagaimana yang kita terima,” ucapnya.

Yahya menambahkan, “Rencana tidak lanjut dengan PRM/PRA penerima sembako, insyaallah kami akan mengadakan pembinaan rutin melalui Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah.” (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyerahan-bantuan-secara-simbolis-oleh-Rektor-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dr.-Muchlas-M.T.-kanan-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-21 06:40:302023-04-21 06:40:30UAD Bagikan 14 Ton Beras dan 1.250 Paket Sembako untuk Duafa

Sistem Informasi UAD Gelar Ruang Kajian Teknologi dan Budaya

21/04/2023/in Terkini /by Ard

Ruang Kajian Teknologi dan Budaya Prodi Sistem Informasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Royan Agil Nugroho)

Program Studi (Prodi) Sistem Informasi (SI) bekerja sama dengan Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) dan Ruang Ekspresi (RE) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan “Ruang Kajian Teknologi dan Budaya” yang diselenggarakan pada Selasa, 11 April 2023 bertempat di Laboratorium SI UAD.

Kegiatan tersebut merupakan diskusi interaktif yang mengangkat tema teknologi dan budaya, serta rencananya akan diadakan secara rutin ke depannya. Edisi perdana ini memanfaatkan momen Ngabuburit Ramadan menghadirkan budayawan dan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan mengangkat tema “Manusia dalam Kendali Artificial Intelligence (AI)”.

Sabrang Mowo Damar Panuluh, B.Sc. selaku CEO Symbolic.ID dan Dewan Pakar Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah, juga vokalis band Letto hadir dalam acara ini. Turut serta Arwan Ahmad Khoirudin, peneliti BRIN sebagai narasumber didampingi oleh Farid Suryanto, S.Pd., M.T. yakni dosen Sistem Informasi UAD sebagai moderator.

“Teknologi diadopsi secara masif dan alasan teknologi diciptakan, pada prinsipnya adalah bagaimana manusia bisa mencapai sesuatu yang lebih dengan energi yang sangat sedikit dan waktu yang sedikit,” ujar Sabrang.

Ia menjelaskan secara sederhana perubahan teknologi dan budaya yang saat ini terjadi. “Misalnya dalam mencangkul tanah, mulanya menggunakan tangan, lalu berkembang menggunakan cangkul, kemudian garu dengan tenaga hewan sapi, dan sekarang menggunakan traktor. Pada intinya, eskalasi teknologi ini hadir untuk mengerjakan tugasnya.”

Seiring berkembangnya teknologi, dalam hal ini AI, tentunya mengandung risiko. “Ketika kita dibantu mengerjakan tugas, lama-lama kita lupa bagaimana cara melakukan tugasnya,” tambahnya.

Hubungan antarmanusia yakni manusia satu dengan manusia yang lain yang di tengahnya ada teknologi maka akan terjadi pergeseran. Sabrang mengungkapkan bahwa semua teknologi itu pasti memengaruhi hubungan manusia dengan manusia karena teknologi adalah ekstensi dari manusia itu sendiri.

“Sayangnya, perkembangan teknologi ini berdampak pada perubahan besar pada budaya society di masyarakat, contohnya filter Instagram. Muncullah stigma, ‘Jujur itu jadi norma yang buruk dibandingkan membohongi orang lain menggunakan filter’, karena adanya teknologi yang menjembatani hal itu, adanya perubahan nilai, terjadi perubahan pandang sehingga terjadi perubahan perilaku dan efeknya berantai. Jelas, teknologi memengaruhi budaya!” tegasnya.

Lebih lanjut, Arwan menimpali, “Teknologi AI bergerak dan bertindak sesuai dengan data yang dipunyai dan apa yang ia latihkan. Makin banyak data maka tingkat akurasi dan tindakannya akan tepat.”

“Do something important! Indonesia mungkin kalah 5 tahun dalam perkembangan internet, tetapi kalau untuk AI, kita pintar bersama-sama. Kalau kita masih ketinggalan dalam hal itu, artinya, kita yang tidak pintar, bukan ketinggalan. Buktikan kalau kita adalah generasi yang pintar!” pesan Sabrang untuk seluruh mahasiswa SI UAD. (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ruang-Kajian-Teknologi-dan-Budaya-Prodi-Sistem-Informasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Royan-Agil-Nugroho.png 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-21 06:15:362023-04-21 06:15:36Sistem Informasi UAD Gelar Ruang Kajian Teknologi dan Budaya

KKN UAD Gelar Tablig Akbar Nuzululquran

19/04/2023/in Terkini /by Ard

Tablig Akbar memperingati Nuzululquran oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Ketandan Raya, Bantul (Foto: Istimewa)

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Ramadan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Takmir Masjid Al-Ittihaad, Ketandan Raya, Banguntapan, Bantul, mengadakan kajian Tablig Akbar Nuzululquran 1444 H pada 8 April 2023. Kegiatan ini mengusung tema “Bersinergi Bersama Memakmurkan Masjid dengan Kegiatan Ibadah Ramadan & Kepedulian Sosial pada Sesama”.

Acara yang biasanya sekadar tablig akbar diisi 1 penceramah dan ditutup doa bersama, oleh tim KKN UAD berhasil dikombinasikan menjadi dakwah dan seni. Kegiatan berlangsung kurang lebih 2 jam dimulai setelah isya, dengan menampilkan video profil masjid Al-Ittihaad dan diselingi pembacaan puisi bertema Nuzululquran oleh anak-anak santri. Tiba pada inti, Rizkon Nada yang merupakan bagian dari tim KKN UAD memandu, dilanjutkan dengan penampilan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an oleh santri TPA Al-Ittihaad dan dilanjutkan ceramah yang dibawakan oleh Ustaz Drs. Taufiq Ridwan.

“Allah sangat mencintai hamba-Nya yang selalu berdoa dalam keadaan apa pun. Berdoa dalam keadaan senang maupun sedih, karena doa adalah hal yang lebih mulia di sisi Allah,” ungkap Ustaz Taufiq.

Nuzululquran merupakan waktu diturunkannya ayat-ayat Al-Qur’an. Di samping itu, di dalam Al-Qur’an banyak dijelaskan mengenai keutamaan dalam doa. Sebab, doa berperan dalam memperkuat hubungan umat muslim dengan Allah Swt.

Ustaz Taufiq pun berpesan agar kita senantiasa berdoa kepada Allah Swt. karena doa memiliki kekuatan yang luar biasa dalam mengubah takdir dan memperbaiki keadaan yang sulit. “Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita harus selalu mengingatkan diri kita sendiri untuk senantiasa berdoa dalam segala hal,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua KKN UAD Afnan Saud menuturkan ceramah yang disampaikan oleh Drs. Taufiq Ridwan diharapkan dapat memberikan semangat dalam mengembangkan dan meningkatkan keimanan seluruh masyarakat di Ketandan Raya.

“Juga memberikan dampak semangat memakmurkan masjid melalui kegiatan langsung oleh masyarakat dan pengurus masjid, tentunya dengan fondasi doa sebagai pegangan umat Islam,” pungkasnya. (afn/roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tablig-Akbar-memperingati-Nuzululquran-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-di-Ketandan-Raya-Bantul-Foto-Istimewa.jpg 1200 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-19 21:34:222023-04-19 21:34:22KKN UAD Gelar Tablig Akbar Nuzululquran

Keutamaan dan Makna Bulan Ramadan

19/04/2023/in Terkini /by Ard

Kajian Tarawih Ramadan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan Penceramah H. Hendra Darmawan, S.Pd., M.A. (Foto: Istimewa)

Panitia Ramadan di Kampus (RDK) 1444 H Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan Kajian Tarawih setiap hari setelah salat Isya selama bulan Ramadan. Kajian ini disiarkan melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD dan berlangsung secara luring di kompleks masjid tersebut dengan tema serta penceramah yang berbeda setiap pertemuannya. Salah satunya adalah H. Hendra Darmawan, S.Pd., M.A. yang merupakan Kepala Bidang Pendidikan Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD.

Hendra Darmawan di awal ceramahnya menuturkan, “Di Inggris dan Eropa ada banyak gereja yang sudah dibeli oleh komunitas muslim dan berubah menjadi masjid. Jadi ada berita yang bagus saat gelombang islamophobia hadir, yakni dengan serta merta mereka juga secara tidak langsung ingin tahu tentang Islam. Ingin tahu apakah benar yang dituduhkan demikian, tetapi ternyata tidak seperti apa yang mereka tuduhkan. Jadi, gelombang islamophobia ini disambut dengan islamofilia. Maka tidak heran sampai kampus yang sekuler pun, Harvard University, dengan tangan terbuka memfasilitasi mahasiswanya untuk berkegiatan selama bulan Ramadan.”

Kemudian, ia menuturkan tentang inti ceramah malam itu. “Nabi Muhammad saw. setiap akhir bulan Syakban menyampaikan pidatonya terkait dengan keutamaan bulan Ramadan, yang di dalamnya terdapat puasa, salat Tarawih, dan ada juga sebutan bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Keutamaan lainnya, jika umat Islam melaksanakan ibadah wajib maka akan dilipatgandakan seperti 70 kali di luar bulan Ramadan.”

Bulan Ramadan Adalah Bulan Kesabaran

Bulan Ramadan adalah bulan kesabaran. Tidak hanya sekadar sabar menahan lapar dan dahaga saja, tetapi lebih dari itu. Kesabaran yang dimaksud adalah sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menghadapi musibah dari Allah, dan sabar dalam menjauhi kemaksiatan. Ketiga hal tersebut berjalan dengan hanya berharap rida Allah. Pahala dari kesabaran yang demikian itu adalah surga Allah Swt.

Bulan Ramadan Adalah Bulan Memberi

Bulan Ramadan adalah bulan memberi dan Allah tampakkan pemberian-Nya. Hal ini merupakan bagian dari keutamaan bulan Ramadan dalam hadis lain yang artinya, “Seluruh perbuatan anak Adam untuknya kecuali ibadah puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.”

Syaikh Ibnul Qoyyim al-Zaujiyah mengelaborasi penjelasan hadis ini bahwasanya di dalam bulan Ramadan ada rahasia yang hanya hamba dan Allah-lah yang tahu. Bagaimana seorang hamba menjaga agar puasanya tetap memiliki keutamaan, agar puasanya tidak batal, dan agar puasanya asli atau tidak dibuat-buat hanya semata-mata karena merasa diawasi langsung oleh Allah. “Marilah manfaatkan bulan Ramadan ini untuk mengasah ketajaman sensitivitas ruhaniah bahwasanya setiap diri manusia selalu diawasi oleh Allah dan perkaya ketajaman ruhaniahnya dengan membasahi lisan untuk senantiasa berzikir kepada Allah,” imbuh Hendra.

Makna Bulan Ramadan

Bulan Ramadan artinya membakar, membakar dengan sangat panasnya. Dalam catatan sejarah biasanya bulan Ramadan datang di bulan-bulan musim panas. Dalam tradisi Arab jahiliah, bahkan mereka memiliki semacam kode etik jika datang bulan Ramadan mereka menghentikan pertikaian, pertumpahan darah, perkelahian, dan hal lainnya karena demi menghargai datangnya bulan Ramadan.

“Akan tetapi, fakta di Indonesia saat ini masih didapati ada pihak-pihak yang berupaya melakukan kejahatan jelang bulan Ramadan, beberapa hari yang lalu juga ada aksi klitih di Yogyakarta ini. Sungguh sangat menodai. Bahkan perilaku elite politik juga membuat gaduh di awal-awal Ramadan. Jika dibandingkan dengan tradisi Arab zaman dulu dengan kondisi saat ini menunjukkan adanya kemunduran,” tutupnya. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Tarawih-Ramadan-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-Penceramah-H.-Hendra-Darmawan-S.Pd_.-M.A.-Foto-Istimewa.jpg 720 1363 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-19 21:11:082023-04-19 21:11:08Keutamaan dan Makna Bulan Ramadan
Page 255 of 688«‹253254255256257›»

TERKINI

  • Isu Lingkungan, Keadilan Gender, dan Peran Mahasiswa dalam Advokasi Ekologis05/07/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Ajak Warga Kasihan Bantul Tingkatkan Kesadaran Pemilahan Sampah05/07/2025
  • BEM FH UAD Adakan Pelatihan Public Speaking05/07/2025
  • Gagas UMKM Mandiri, KKN UAD Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring05/07/2025
  • UAD Selenggarakan Workshop Literasi Budaya Batik Indonesia melalui Teknologi AI di Korea Selatan05/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II dan The Golden Quill di National Creathink Festival 202505/07/2025
  • I-WASLABOT: Inovasi Mahasiswa UAD Raih Juara di PIKIR 202504/07/2025
  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025

FEATURE

  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025
  • Belajar ONMIPA dari Ahlinya04/07/2025
  • Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup04/07/2025
  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top