• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

IMM FEB UAD Ajak Generasi Masa Kini Berwirausaha

03/06/2022/in Terkini /by Ard

IMM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Seminar Kewirausahaan (Foto: Laras)

Generasi saat ini merupakan masyarakat sosial yang melek teknologi dan cenderung sering memanfaatkannya untuk mempermudah segala aktivitas, tak terkecuali berwirausaha. Lebih lagi pada saat virus Covid-19 mewabah seluruh Indonesia bahkan dunia. Hal tersebut tentunya menambah daya kreatif untuk berwirausaha.

Menyikapi itu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Kewirausahaan bertema “Membangun Jiwa Kewirausahaan pada Generasi Milenial”. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini dihadiri oleh dua pemateri yaitu Adhitya Rechandy Christian, S.E., M.M. selaku Pembina IMM FEB UAD dan Neri Yulianto, S.E.

Generasi saat ini diharapkan menjadi wirausaha andal yang melahirkan inovasi serta kreativitas dalam memulai usahanya. Menumbuhkan jiwa wirausaha memang tidak semudah yang dibayangkan, dan kita bisa memulainya dari hal yang terkecil dibarengi dengan strategi bisnis dan analisis peluang bisnis yang ada di sekitar.

Adhitya pada sambutannya pada Sabtu, (28-05-2022), mengatakan, “Saat ini potensi dan tantangan dalam berwirausaha sedang berjalan bersamaan. Dengan segala permasalahan, semuanya didorong untuk bisa menggapai peluang yang ada, tidak sedikit yang bilang di era digital seperti ini banyak pekerjaan atau kesempatan yang menutup banyak orang. Namun, ternyata di balik itu semua ada peluang besar.”

Di IMM FEB sendiri juga memiliki program yang ditujukan untuk mengajak kadernya belajar berwirausaha. Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Ikatan (BUMI) yang diusung oleh Bidang Kewirausahaan. Pada forum seminar itu pula diadakan untuk menunjang pembelajaran kader dalam berwirausaha. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMM-Fakultas-Ekonomi-dan-Bisnis-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menyelenggarakan-Seminar-Kewirausahaan-Foto-Laras.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-03 10:27:472022-06-03 10:27:47IMM FEB UAD Ajak Generasi Masa Kini Berwirausaha

Tiga Modal Utama Raih Kesuksesan

03/06/2022/in Terkini /by Ard

Talkshow Soft Skill Series Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Duduk sebagai pemateri di Talkshow Soft Skill Series pada 21 Mei 2022 di Amphitarium Kampus Utama UAD, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., mengungkapkan bahwasanya mahasiswa haruslah memiliki tiga modal utama untuk meraih kesuksesan, yakni intellectual capital, soft skill, dan moral capital.

Ia berpendapat, kesuksesan seseorang diukur dari banyak aspek. Oleh sebabnya, ia menekankan kepada para mahasiswa bahwa tiga modal utama tadi haruslah dimiliki, karena itu sudah cukup untuk mewakili banyaknya aspek penilaian yang ada.

Selain itu, Gatot mengungkapkan mahasiswa yang berprestasi juga berpeluang meraih kesuksesan. “Bisa dikatakan, saat di dunia kerja nanti mahasiswa yang memiliki prestasi di bidang tertentu akan dilihat sebagai pribadi dengan keahlian penunjang. Tentu di beberapa tempat kerja keahlian penunjang menjadi perhatian khusus, sebab dianggap memiliki kompetensi lebih.”

“Berdasar pada kutipan Anies Baswedan, nilai pelajaran yang bagus jelas penting, tetapi itu hanya mengantarkan Anda sampai ke meja interview, setelah itu yang akan dilihat adalah kompetensi yang ada dalam diri,” tegas Gatot.

Lebih lanjut ia menjelaskan, “UAD kerap memfasilitasi dengan memberikan pendamping profesional untuk mahasiswa yang ingin berprestasi. Hadirnya para pendamping ini nantinya akan memberikan bimbingannya selama berproses hingga mahasiswa terjun di kompetisi.”

Tidak hanya unggul secara ilmu pengetahuan ataupun kompetensi, Gatot berharap agar mahasiswa memiliki perencanaan karier keprofesiannya secara matang dengan dilandasi intellectual capital, soft skill, dan moral capital, agar peluang kesuksesan bisa diraih dengan mudah dan terampil. (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Talkshow-Soft-Skill-Series-Bimawa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-03 10:08:262022-06-03 10:08:26Tiga Modal Utama Raih Kesuksesan

‘Soft Skill’ Bekal Mahasiswa Miliki Kesiapan di Dunia Kerja

02/06/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Talkshow Soft Skill Series dengan tema bahasan “Sosialisasi Soft Skill Tahap I untuk Mahasiswa UAD”.

Dipandu oleh Hermanto, S.Pd., M.Hum. selaku moderator, talkshow yang digelar secara blended di Amphitarium Kampus Utama UAD ini juga tayang secara langsung di kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan, pada 21 Mei 2022.

Hadir sebagai pemateri, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. yang merupakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, bersama Caraka Puta Bhakti, M.Pd. selaku Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Bimawa UAD. Mereka membahas secara mendalam tentang betapa pentingnya mahasiswa UAD mengikuti program soft skill.

“UAD memiliki komitmen sesuai dengan tanggung jawab kita, yakni turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Komitmen ini kemudian kita implementasikan dengan berbagai program pembinaan dan pendampingan yang dilakukan UAD untuk mahasiswa, salah satunya program soft skill,” ucap Gatot.

Gatot mengungkapkan, UAD telah memiliki pola pengembangan dan pembinaan terhadap mahasiswa melalui beberapa tahapan program. Di antaranya, Program Pengenalan Kampus (P2K), soft skill, eksplorasi kegiatan kemahasiswaan, pelaksanaan job interview, serta pelatihan kerja dengan berbagai mitra UAD.

Dalam dunia profesi, nilai-nilai yang menjadi materi program soft skill mudah ditemukan, salah satunya materi tentang adaptif. “Contoh kasus, mahasiswa bergelar sarjana tertentu tidak selalu bekerja sesuai dengan bidang keilmuan ia tekuni semasa kuliah. Di sinilah pentingnya memiliki sikap adaptif, artinya, mahasiswa harus pandai menyesuaikan diri dan cepat belajar segala sesuatu yang diperlukan,” jelas Caraka.

Menurut keduanya, tujuan program soft skill dihadirkan guna membentuk para mahasiswa UAD agar memiliki kesiapan dan bekal yang baik saat memasuki dunia kerja. (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Gatot-Sugiharto-S.H.-M.H.-Wakil-Rektor-Bidang-Kemahasiswaan-dan-Alumni-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-02 08:04:042022-06-02 08:04:04‘Soft Skill’ Bekal Mahasiswa Miliki Kesiapan di Dunia Kerja

OTT Literasi: Berikan Pencerahan tentang Restorative Justice

31/05/2022/in Terkini /by Ard

Program OTT atau Obrolan Tipis-Tipis mengundang Kurnia Dewi Anggraini, S.H., M.H. dengan materi restorative justice (Foto: Raihan)

Program OTT atau Obrolan Tipis-Tipis mengundang Kurnia Dewi Anggraini, S.H., M.H. yang dikenal sebagai dosen Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pada kesempatan itu, ia membahas tentang restorative justice.

Menurutnya, restorative justice dikenal sebagai metode penyelesaian pidana tetapi di luar jalur persidangan. Konsep ini akan mempertemukan antara pelaku dan korban kemudian dilakukan secara musyawarah untuk menyelesaikan perkara pidana.

“Konsep tersebut tidak berlaku dalam penjara, tetapi akan dikembalikan kepada korban yang bersangkutan. Saat melakukan musyawarah, korban akan memiliki beberapa pilihan untuk membuat jera kepada pelaku,” jelasnya.

Sementara itu, dalam melakukan musyawarah harus memiliki beberapa pihak yang bersangkutan di antaranya saksi, pihak keluarga, dan tokoh masyarakat. Bahkan, sebelum melaksanakan proses restorative justice diharuskan memiliki laporan penyidik dari pihak berwajib.

“Dalam konsep ini tidak berlaku pada semua tindak pidana, tetapi hanya berlaku pada tindak pidana ringan. Jalur musyawarah tersebut berguna untuk meringankan keadaan penjara yang saat ini sedang kelebihan muatan.”

Lebih lanjut ia menuturkan, dalam restorative justice aparat penegak hukum akan memberikan solusi kepada kedua belah pihak. Jika bentuk penawaran yang telah diberikan kepada pihak korban atau pelaku tidak menghasilkan persetujuan maka tindak pidana akan berlanjut pada proses persidangan. Dalam kasus ini, restorative justice harus memiliki kejujuran dari pihak korban ataupun pelaku.

“Kasus tindak pidana ringan dengan metode penyelesaian secara musyawarah, semua permasalahan akan dikembalikan kepada korban. Ini berguna untuk mempercepat penyelesaian kasus dengan memilih antara melanjutkan menuju persidangan atau mengikhlaskan korban walaupun telah mengakui kesalahannya,” kata Kurnia Dewi Anggraini.

Adapun beberapa syarat dalam penyelesaian kasus tindak pidana ringan yang telah ditawarkan dalam metode restorative justice adalah pelaku dewasa akan mendapat ancaman di bawah 7 tahun, tetapi secara diversi pelaku di bawah umur akan mendapat ancaman 5 tahun.

“Di Indonesia posisi penyidik dalam restorative justice sebagai mediator, berbeda dengan di Belanda yang menggunakan posisi mediator berada di pihak ketiga. Konsep tersebut telah diterapkan oleh Indonesia sehingga merupakan suatu kemajuan untuk sarana penyelesaian tanpa jalur persidangan,” tegasnya.

Ia menambahkan, keuntungan dalam melakukan restorative justice yakni pemenuhan hak atas korban. Ini berguna untuk mempertahankan HAM dalam suatu kehidupan serta memilih dan memutuskan dalam mencapai kesepakatan. Kemudian keuntungan lainnya yakni pelaku tidak akan dimasukkan dalam penjara. Dalam beberapa kasus tindak pidana ringan, pelaku akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai titik pengampunan dari korban.

“Diversi berguna untuk pelaku anak sedangkan restorative justice untuk pelaku dewasa. Dalam pengertian secara rasional, diversi dan restorative justice merupakan salah satu cara penyelesaian yang dilakukan secara musyawarah. Dalam kaitannya, disebut pula bentuk pengembangan dari diversi yang digunakan untuk pelaku dewasa,” tutup Kurnia Dewi Anggraini. (rai)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Program-OTT-atau-Obrolan-Tipis-Tipis-mengundang-Kurnia-Dewi-Anggraini-S.H.-M.H.-dengan-materi-restorative-justice-Foto-Raihan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-31 14:59:022022-05-31 14:59:02OTT Literasi: Berikan Pencerahan tentang Restorative Justice

DPD dalam Pusaran Persoalan Bangsa

31/05/2022/in Terkini /by Ard

Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Obrolan Tipis-Tipis (OTT) dengan narasumber Drs. H.M. Afnan Hadikusumo (Foto: Farida)

Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Obrolan Tipis-Tipis (OTT) dengan tajuk “DPD dalam Pusaran Persoalan Bangsa”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 26 Mei 2022, melalui kanal YouTube lablawuad. Hadir sebagai narasumber adalah Drs. H.M. Afnan Hadikusumo yang merupakan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia.

Di awal Afnan memaparkan mengenai persoalan perpanjangan periode presiden atau tiga periode. Ia mengatakan bahwa yang sebenarnya tidak ada perpanjangan masa jabatan presiden yang ada hanyalah penundaan pemilu, sehingga secara otomatis masa jabatannya tertunda. Wacana persoalan perpanjangan masa periode presiden, berujung pada persoalan regulasi, yang tidak tertera pada Undang-Undang Dasar dan turunannya. DPD sebagai representasi perwakilan masyarakat daerah perlu meluruskan keinginan perpanjangan masa jabatan presiden, bahwa wacana tersebut tidak sesuai dengan regulasi yang ada, sehingga untuk menjadi sebuah kegiatan perlu dibuatkan payung hukumnya terlebih dahulu.

“Kita ini kan sedang krisis keteladanan, nah yang kita pikirkan di DPD itu bagaimana memberikan teladan kepada masyarakat, sikap-sikap kenegarawanan itu seperti apa. Berpolitik boleh, tetapi masih harus tetap berpegang pada aturan-aturan yang berlaku,” papar Afnan.

Ia juga berbicara mengenai persoalan bangsa di bidang eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) di tingkat daerah, bahwa SDA di Indonesia yang kita miliki dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh dapat mengentaskan kemiskinan. Persoalan yang dihadapi yaitu pada jual mentah seperti batu bara. Manajemen pengelolaan dan regulasi SDA di Indonesia juga masih tergolong kurang baik. Saat ini semua bahan pangan yang bersumber dari kekayaan alam di Indonesia banyak impor, seperti gula.

Lebih lanjut, ia berbicara mengenai persoalan kebangsaan terkait pemilu yang akan dilaksanakan serentak pada tahun 2024, tetapi banyak masa jabatan di daerah yang mati sebelum habis masa jabatan. Pada dasarnya penyelenggaraan pemerintah tidak boleh ada kekosongan, tetapi karena sudah habis masa jabatan harus diisi oleh pejabat yang ditunjuk. Seorang pejabat harus bersifat netral, tidak boleh menganulir kebijakan pemerintah yang lama.

Di akhir OTT, Afnan menyampaikan, “Dalam pemilihan komisioner, DPD hanya terlibat dalam pemilihan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dalam pembuatan undang-undang DPD ikut berpartisipasi di dalamnya, tetapi terkadang ditolak oleh DPR.” (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-sedang-mengadakan-acara-Obrolan-Tipis-Tipis-OTT-dengan-menghadirkan-narasumber-adalah-Drs.-H.M.-Afnan-Hadikusumo.-foto-farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-31 14:42:512022-05-31 14:42:51DPD dalam Pusaran Persoalan Bangsa

KKN UAD Adakan Program ‘Ecobricks’ untuk Memanfaatkan Sampah Plastik

31/05/2022/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Program ‘Ecobricks’ untuk Memanfaatkan Sampah Plastik di Tegaltandan, Bantul, Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Periode 81 Unit I.D.3 menyelenggarakan program Ecobricks bersama anak-anak RT 17 Tegaltandan, Banguntapan, Bantul, di Balai RT 17 Tegaltandan pada Jumat, 27 Mei 2022. Sebanyak 23 anak mengikuti kegiatan tersebut dengan memanfaatkan sampah plastik yang telah dikumpulkan.

Ketua Penyelenggara program Ecobricks, Fatimah Nur Rahma, mengungkapkan tujuan program tersebut untuk mengurangi dan mendaur ulang sampah plastik. Ia juga menyebutkan penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebagai latar belakang diadakannya program tersebut.

“Kita tahu kan bahwa TPST Piyungan itu sudah penuh dan ditutup. Kadang, juga ada hewan-hewan di sekitar sampah seperti sapi dan kerbau yang nantinya akan dikonsumsi oleh manusia dan itu berbahaya. Karena itu, kami ingin mengedukasi anak-anak ini untuk mendaur ulang sampah dan tidak menambah jumlah sampah yang akan mencemari lingkungan,” kata Fatimah.

Ia juga menjelaskan bahwa produk dari program Ecobricks dapat dijadikan sebagai bahan baku penyusun beberapa furnitur rumah tangga seperti kursi, meja, dinding, dan dekorasi rumah maupun taman. “Karena sifatnya yang solid dan tidak mudah terurai, ecobricks ini dapat digunakan untuk membuat kursi, meja, dinding, dekorasi rumah, dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Sebelumnya, dilansir dari Republika, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ditutup warga sejak setelah Lebaran. Imbas penutupan tersebut mengakibatkan penumpukan sampah di tingkat rumah tangga maupun TPS-TPS lain. Sementara itu, Kabupaten Bantul menghasilkan 170 hingga 180 ton sampah per hari. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho, meminta masyarakat untuk mengoptimalkan TPS-TPS dan mengurangi jumlah sampah.

“Jadi, harus dilakukan upaya pemilahan, pengurangan, dan optimalkan yang sudah ada. Kami sudah matur ke Bupati agar ada arahan-arahan untuk menyikapi,” kata Ari dilansir dari Republika pada 10 Mei 2022. (mtai)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Adakan-Program-‘Ecobricks-untuk-Memanfaatkan-Sampah-Plastik-Foto-Istimewa.jpg 1088 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-31 14:22:402022-05-31 14:22:40KKN UAD Adakan Program ‘Ecobricks’ untuk Memanfaatkan Sampah Plastik

Menguatkan Psikoreligi dengan Berzikir

30/05/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Agus Sukaca, M.Kes. memaparkan materi pada diskusi panel gangguan jiwa dan penguatan psikoreligi blok 3.5 psikiatri di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laras)

Dalam khazanah kajian keislaman, masalah gangguan jiwa telah dilakukan kajian yang mendalam, termasuk yang dilakukan oleh Ibnu Sina yakni salah satu tokoh muslim kedokteran modern. Ia melakukan kajian tentang kejiwaan yang juga merupakan bagian dari cara pendekatan kepada pasiennya.

“Dalam bahasa Arab khauf yang artinya sedih, ketakutan, atau khawatir, hal ini yang sering menjadi akar permasalahan dari berbagai gangguan jiwa,” tutur dr. Agus Sukaca, M.Kes. saat berkesempatan menjadi pemateri dalam Diskusi Panel Gangguan Jiwa dan Penguatan Psikoreligi Blok 3.5 Psikiatri, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (24-05-2022).

Tidak sedikit dalam kitab suci Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kondisi seseorang yang tidak akan mengalami khauf. Salah satunya sur

ah Al-Baqarah ayat 112 yang artinya, “Barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah , sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhan-Nya dan tidak ada khauf di atas mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”

Adapun orang-orang yang tanpa khauf dan sedih adalah yang mengikuti petunjuk Allah Swt., beriman kepada Allah dan hari akhir, beramal saleh, berserah diri kepada Allah, berbuat kebaikan, menafkahkan hartanya di jalan Allah, mati di jalan Allah, selalu melakukan perbaikan, menjadi wali Allah, serta menegakkan tauhid dan beristikamah.

“Orang yang beriman dan beramal saleh akan diberikan kehidupan yang baik, di antaranya adalah minim gangguan jiwa atau bisa mengatasi hal tersebut dengan baik,” lanjut Agus. “Iman dan amal saleh memberikan perasaan aman yang membuat hati tenang, endorfin atau hormon kebahagiaan menjadi melimpah ruah sehingga didapat kehidupan yang baik.”

Di samping itu, ada upaya-upaya untuk meningkatkan psikoreligi, antara lain membaca Al-Qur’an sebagai penyembuh dan rahmat. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan membaca Al-Qur’an salah satunya ketenangan. Seorang peneliti Dr. Ahmad Al-Qadhi di klinik besar Florida, Amerika Serikat, membuktikan, mereka (nonmuslim) yang diperdengarkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an terjadi relaksasi mereka menjadi lebih nyaman hingga 65%. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Agus-Sukaca-M.Kes-pada-kesempatannya-menjadi-pemateri-di-diskusi-panel-gangguan-jiwa-dan-penguatan-psikoreligi-blok-3.5-psikiatri.jpg 720 1520 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-30 14:57:132022-05-30 14:57:13Menguatkan Psikoreligi dengan Berzikir

Ember Tumpuk, Solusi Upaya Pengelolaan Sampah Dapur Organik

30/05/2022/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sosialisasikan cara pengelolaan limbah dapur rumah tangga dengan metode ember tumpuk (Foto: Istimewa)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyosialisasikan cara pengelolaan limbah dapur rumah tangga dengan metode ember tumpuk. Kegiatan yang diikuti oleh lima belas ibu-ibu PKK di RW 09 Kampung Gambiran, Kelurahan Pandeyan, itu dilaksanakan di Balai Warga RW 09 dan dipandu oleh Sri Utami selaku pemateri.

Pelatihan diawali dengan menjelaskan tentang manfaat pembuatan pengelolaan ember tumpuk, cara kerja ember tumpuk, serta melakukan interaksi tanya jawab perihal ember tumpuk. Dikatakan oleh Sri Utami, ember tumpuk merupakan suatu alat untuk memproses limbah rumah tangga yang dibuat dengan menyatukan dua buat ember yang disusun bertingkat.

“Ember tumpuk ini menggunakan bantuan dari larva Hi pada skala rumah tangga. Larva Hi dikenal juga sebagai lalat hitam, yang dapat membantu proses pengomposan dan mempercepat proses pembusukan atau penguraian sampah,” ujarnya.

Metode ember tumpuk dibuat dengan menggunakan alat sederhana dan mudah diperoleh, sehingga teknologi ini sangat mudah diaplikasikan di rumah. Selain itu, ember tumpuk mampu mengolah sampah organik menjadi pupuk cair yang ramah terhadap lingkungan.

Dengan adanya ember tumpuk di setiap rumah tentu secara tidak langsung dapat membantu memperbaiki lingkungan dan mengurangi sampah. Setiap orang dapat membuat pupuk cair organik yang murah dan mendukung lahan pertanian, terutama pupuk sebagai perangsang akar tumbuhan.

“Inti dari kegiatan ini adalah pengelolaan sisa bahan makanan menjadi pupuk siap pakai dengan cara menggunakan magot yang dilestarikan, dan kita mampu menerapkan kebiasaan untuk memilah-milah sampah rumah tangga,” tambah Alifradica, salah satu mahasiswa KKN.

Selain itu, kegiatan ini merupakan suatu inovasi sederhana dalam pengelolaan limbah sisa makanan yang dapat dibuat secara mandiri di rumah dengan mudah. Harapannya, warga di RW 09 Gambiran dapat mempraktikkan metode yang sangat berguna tersebut. Acara berjalan dengan lancar dan ditutup dengan penyerahan ember tumpuk yang sudah dibuat oleh mahasiswa KKN Alternatif kepada perwakilan RT di wilayah RW 09 Gambiran. (doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-sosialisasikan-cara-pengelolaan-limbah-dapur-rumah-tangga-dengan-metode-ember-tumpuk-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-30 11:33:382022-05-30 11:34:00Ember Tumpuk, Solusi Upaya Pengelolaan Sampah Dapur Organik

Pentingnya Memahami Penyusunan Laporan Keuangan dalam Bisnis

30/05/2022/in Terkini /by Ard

Peserta Pendampingan Pelatihan Keuangan dan BEP oleh PKM Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laras)

Dalam berwirausaha tentunya wajib mengetahui laporan keuangan, laporan yang menunjukkan kondisi finansial suatu entitas pada periode tertentu. Dr. Hendro Setyono, S.E., M.Sc. menjelaskan banyak hal pada sesi Pendampingan Pelatihan Keuangan dan BEP oleh Pengurus Program Kreativitas Mahasiswa

(PKM) Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Tak ketinggalan, ia juga menyampaikan beberapa manfaat menyusun rencana dan laporan keuangan.

“Pertama, memudahkan alokasi rencana dan biaya, atau disebut set up biaya awal dalam berbisnis. Kedua, sebagai acuan, jangan sampai bisnis yang sudah direncanakan melenceng jauh dari rencana awal. Ini bertujuan untuk pendisiplinan. Ketiga, memudahkan benefit, dan keempat memudahkan penentuan harga produk,” jelasnya, (24-05-2022).

Menyusun laporan keuangan memiliki beberapa tujuan, yakni untuk menghitung biaya modal baik modal sendiri maupun modal asing/pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Adapun bentuknya yakni laporan cash flow, laporan laba rugi, dan neraca.

“Cash flow merupakan laporan masuk dan keluarnya uang tunai sebuah bisnis yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Laporan laba rugi, yakni bagian dari laporan keuangan suatu bisnis yang dihasilkan pada satu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba bersih. Terakhir, neraca merupakan kepemilikan atau posisi aset,” lanjut Hendro.

Ia juga menjelaskan tentang penentuan harga produk. Pertama berdasarkan biaya, harga produk memiliki tiga macam. Mark up yaitu penentuan harga dengan menambah keuntungan yang diinginkan pada produk yang diketahui harga pokoknya. Misal, harga pokok suatu produk sebesar Rp100.000,00 mark up-nya 20%, maka harga jualnya adalah harga pokok ditambah mark up.

Kemudian ada margin. Margin merupakan penentuan harga dengan menambah keuntungan yang diinginkan dari harga produksi, dan harga pokok sudah tidak dapat diketahui karena sudah dicampur. Lalu BEP, beberapa hal yang perlu diketahui pada metode BEP ini, biaya variabel setiap produk, biaya tetap produksi, harga jual, jumlah produk, serta asumsi semua produk habis terjual dengan harga yang sama.

Penentuan harga produk yang kedua adalah berdasarkan nilai, yakni produk dijual berdasar manfaat baik fungsional maupun emosional. Selanjutnya berdasarkan harga berlaku, biasanya harga di pasar sudah terbentuk, produsen menyesuaikan supaya tetap laba sehingga biaya produksi ditekan di bawah harga jual. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Peserta-Pendampingan-Pelatihan-Keuangan-dan-BEP-.jpeg 476 884 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-30 10:45:272022-05-30 10:45:27Pentingnya Memahami Penyusunan Laporan Keuangan dalam Bisnis

Stigma Gangguan Jiwa dan Dinamika Kesehatan Jiwa di Masyarakat

30/05/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Widea Rosi Desvita, Sp.Kj. pemateri Diskusi Panel Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laras)

“Tidak sedikit berita dari fenomena yang terjadi di masyarakat apabila digali lebih latar belakang dan dinamikanya, bagaimana itu bisa terjadi seperti kasusnya Sumanto yang pemakan mayat, kisah metamorfosa kerajaan tahta suci menjadi kaum eden, berbagai kekerasan di rumah tangga serta kekerasan seksual, hingga dokter bunuh diri akibat tertekan tangani Covid-19,” kata dr. Widea Rossi Desvita, Sp.Kj. pada Diskusi Panel Gangguan Jiwa dan Penguatan Psikoreligi Blok 3.5 Psikiater di Amphitarium lantai 7 Gedung Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, (24-05-2022).

Apabila dikupas lebih jauh, banyak sekali peristiwa yang terjadi berkaitan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Dengan demikian tidak harus menjadi psikiater, dokter bertanggung jawab masalah kesehatan bukan hanya kesehatan fisik, tetapi harus melihat pasiennya secara komprehensif.

Selama ini, ada beberapa mitos gangguan kejiwaan yang akhirnya menjadi stigma, yakni orang yang memiliki gangguan kejiwaan adalah orang yang pribadinya lemah, kurang ibadah, risiko melakukan kekerasan, orang yang memiliki gangguan jiwa harus minum obat seumur hidup, atau mereka hanya pura-pura.

Sebagai seorang psikiater, dr. Widea membagikan pengalaman di balik ruang praktiknya. “Seorang pasien yang masih remaja dengan sabar berkonsultasi tentang kejiwaannya. Hal itu sangat ditentang oleh keluarga karena anggapan kurang ibadah, sampai obatnya dibuang oleh ibunya. Untungnya kejadian tersebut tidak membuatnya menciut, ia kembali lagi berkonsultasi dan mendapatkan solusi yakni perlunya dukungan dari sahabat.”

Kejadian tersebut membuktikan bahwa stigma tentang kejiwaan di masyarakat masih sangat kuat bahkan hingga sekarang. Benar ketika berbicara tentang gangguan kejiwaan, kita tidak bisa sendirian, butuh sistem karena ini merupakan sesuatu yang complicated.

Stigma tersebut menjadi hal penting untuk dibahas. Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 800 orang meninggal setiap tahunnya atau sekitar 1 orang setiap 40 detik karena bunuh diri. Kemudian dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, menunjukkan bahwa 7 dari 1.000 rumah tangga terdapat anggota keluarga dengan psikosis/skizofrenia, lebih dari 19 juta penduduk usia di atas 15 tahun terkena gangguan mental emosional, dan lain sebagainya.

Stigma pada orang dalam gangguan kejiwaan adalah realitas, sesuatu yang nyata dan ditemui setiap hari di tengah masyarakat. Hal ini muncul di seluruh lapisan masyarakat tidak hanya masyarakat awam, bahkan dalam profesi antardokter pun menganggap ini masih menjadi stigma.

Adapun beberapa faktor mengenai stigma gangguan jiwa yakni, gila adalah aib, mitos gangguan jiwa, kurangnya pengetahuan tentang gangguan jiwa, tidak ada dukungan keluarga, dan perasaan malu. Dampak yang diakibatkan juga cukup besar, seperti harga diri dan kepercayaan diri berkurang, mengucilkan diri yang akhirnya enggan mencari informasi yang benar, terisolasi secara sosial sehingga bisa meningkatkan beban pikiran dan perasaan, serta tidak dianggap layak menerima pendidikan dan pekerjaan.

Lalu, bagaimana menangani stigma ini? Edukasi kepada masyarakat tentang gangguan jiwa, edukasi dengan keluarga tentang cara hidup dengan orang yang memiliki gangguan jiwa, pemberdayaan organisasi konsumen dan keluarga, kampanye publik tentang kesehatan jiwa, peningkatan pelayanan kesehatan jiwa, serta advokasi pada penentu kebijakan. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Widea-Rosi-Desvita-Sp.Kj_.-pemateri-Diskusi-Panel-Fakultas-Kedokteran-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 720 1520 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-30 10:09:352022-05-30 10:09:35Stigma Gangguan Jiwa dan Dinamika Kesehatan Jiwa di Masyarakat
Page 328 of 678«‹326327328329330›»

TERKINI

  • Workshop Pembuatan Sabun Aloe vera oleh KKN Alternatif UAD20/06/2025
  • Kongres KBM UAD sebagai Wadah Ormawa yang Transparan20/06/2025
  • IUCEE 2025: PBI UAD dan Mitra Global Bahas Transformasi Pembelajaran Bahasa Inggris di Era AI20/06/2025
  • EDSA dan LSO UAD Gelar Pelatihan Administrasi untuk Tingkatkan Profesionalisme Organisasi20/06/2025
  • UAD Jadi Tuan Rumah Workshop Kurikulum OBE AFEB PTMA20/06/2025

PRESTASI

  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Membangun Jiwa Pemimpin yang Inklusif Melalui Organisasi Mahasiswa20/06/2025
  • Tantangan dalam Penerapan Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah20/06/2025
  • Efektivitas Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan yang Tidak Memiliki Implikasi Hukum20/06/2025
  • Nomenklatur Terbitnya Larangan Penahanan Ijazah: Lebih Tepat Disebut Surat Edaran atau Permen?20/06/2025
  • Membangun Administrasi yang Rapi dan Visioner ala IMM18/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top