• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

UAD Gandeng British Council Tingkatkan Ekonomi Kreatif Inklusif

26/07/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menjadi salah satu inkubator perguruan tinggi dari Program Developing Inclusive and Creative Economies (DICE) British Council. Dice merupakan program Kedutaan Inggris dengan pendekatan inovatif dan lintas sektoral di bidang ekonomi kreatif serta ekonomi sosial untuk mendukung perkembangan ekonomi inklusif.

Melalui Kantor Urusan Bisnis dan Inovasi (KUBI), UAD terlibat aktif dalam program ini. Program ini dapat menjadi partner strategis bagi UAD untuk pengembangan ekonomi kreatif inklusif di Indonesia lebih khusus lagi Yogyakarta.

Perwakilan British Council, Ambarizky Trinugraheni dan Muhammad Setiyawan Kusumo mengaku sangat puas terhadap sambutan UAD yang memperlihatkan sejumlah inkubatornya. Hal tersebut disampaikan saat mengunjungi kampus II UAD, di Jln. Pramuka 42, Umbulharjo, Senin (15-7-2019).

Prof. Sarbiran, M.Ed., Ph.D., Wakil Rektor IV UAD, dalam sambutannya mengatakan, stan inkubator wirausaha yang dipamerkan untuk menyambut kunjungan perwakilan British Council merupakan hasil riset mahasiswa dan dosen.

“Produk-produk ini merupakan kebanggaan kami. Sebab perguruan tinggi swasta tanpa memiliki nilai lebih, tidak akan dilirik oleh masyarakat,” jelas Sarbiran yang didampingi Wakil Rektor III Dr. Abdul Fadlil, M.T.

Di sisi lain, Ambar menjelaskan, program DICE dimaksudkan untuk mengatasi dua permasalahan kompleks di masyarakat. Pertama, meningkatnya pengangguran, kurangnya lapangan pekerjaan, dan prospek lapangan pekerjaan yang rendah bagi anak muda di negara-negara berkembang. Kedua, kurangnya pembangunan ekonomi inklusif yang memicu ketidakstabilan, ketidakpuasan politik, dan lambannya pertumbuhan ekonomi.

“Nantinya, inkubator yang lolos program DICE akan diberikan ToT, difasilitasi tim dari Inggris dan Indonesia. Para peserta diharapkan, pertama, dapat memahami ramuan suksesnya inkubator bisnis universitas yang belajar dari pebisnis Inggris dan Indonesia. Kedua, meningkatkan keterampilan yang terkait dengan inkubasi bisnis. Ketiga, bisa memberikan layanan, pelatihan, dan mentoring dampingannya untuk berinovasi,” jelasnya.

 

Sementara Hari Haryadi, Kepala Kerja Sama KUBI UAD mengatakan ToT dapat membuka pintu hubungan UAD dan British Council. Kegiatan ini sesuai dengan upaya UAD untuk mewujudkan entrepreneur university. Selama ini KUBI UAD memiliki fokus kepada pembinaan dengan kategori perempuan korban perceraian yang termarginalkan secara ekonomi, dan kaum disabilitas.

“Di samping itu, KUBI UAD juga turut dalam kegiatan pengembangan ekonomi secara umum di masyarakat, khususnya mendorong tumbuhnya produk start up bisnis,” kata Hari.

Sebelumnya, jelas Hari, UAD telah mendapat kepercayaan dari Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) hibah Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) sebagai satu-satunya universitas di lingkungan Muhammadiyah yang dipercaya Uni Eropa untuk menerima hibah Erasmus+ dalam bidang kewirausahaan dan kurikulum pendidikan kewirausahaan. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/UAD-Gandeng-British-Council-Tingkatkan-Ekonomi-Kreatif-Inklusif.jpg 912 1368 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-07-26 11:09:422019-07-26 11:09:42UAD Gandeng British Council Tingkatkan Ekonomi Kreatif Inklusif

Tim FH UAD Juara I Lomba Parade Cinta Tanah Air Tingkat DIY

25/07/2019/in Prestasi, Terkini /by NewsUAD

Tim Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ditetapkan sebagai Juara I Lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) Tingkat Regional Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka berhasil menyisihkan 26 perwakilan universitas lainnya. Delegasi diwakili oleh Catur Agil Pamungkas dan Syafirra Amalia Risty, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum UAD.

Lomba yang diselenggarakan pada Rabu (24-7-2019) di Gedung Biro Umum Sekretariat Daerah ini terbagi dalam dua kategori yakni tingkat pelajar SLTA dan tingkat mahasiswa se-DIY. Tema yang diusung tahun ini adalah “Mewujudkan Semangat Generasi Muda yang Cinta Tanah Air dan Bela Negara sebagai Dasar Penggerak Industri Kreatif”.

“Alhamdulillah, kami mengulang kisah sukses FH UAD tahun lalu yang juga menjadi juara I. Semoga produk yang kami buat dapat bermanfaat dan mendapat perlindungan kekayaan intelektual,” ungkap Syafirra.

Menurut perempuan yang biasa dipanggil Firra ini, persiapan perlombaan tergolong singkat. Meski demikian, tantangan muncul pada tataran implementasi, sehingga perlu banyak membaca dan berdiskusi dengan berbagai pihak lintas bidang ilmu.

Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. sebagai pembimbing menyampaikan harapannya agar tim mewujudkan rasa syukur dengan semakin bersemangat untuk meningkatkan karyanya. “Mengharumkan nama kampus dan DIY, serta menghasilkan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Norma.

Setelah melewati berbagai tahap perlombaan di tingkat provinsi, tim FH akan mewakili DIY dalam Lomba PCTA Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan pada September 2019 di Denpasar, Bali. “Tentu saja kami akan mempersiapkan lomba berikutnya sebaik mungkin agar mencapai kesuksesan di tingkat nasional,” Catur mengakhiri.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/tim-FH-UAD-juara-I.jpg 775 1378 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-07-25 14:56:122019-07-26 13:22:13Tim FH UAD Juara I Lomba Parade Cinta Tanah Air Tingkat DIY

Berawal dari Mencoba dan Bisa Akhirnya Menang

22/07/2019/in Prestasi, Terkini /by NewsUAD

 

Agung Zikri Safutra mahasiswa kelahiran Sumedang, Jawa Barat ini, berhasil terpilih menjadi Duta Ekonomi Pembangunan Program Studi Ekonomi Pembangunan (HMPSEP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Awalnya, Agung yang masih semester 2 itu sempat ragu-ragu untuk mengikuti lomba pemilihan Duta Pembangunan. Namun karena banyak dorongan dari orang sekitarnya, ia pun akhirnya mencoba ikut-ikutan.

“Saya kan sekarang baru semester 2, tadinya saya mempunyai target ikutan pemilihan Duta Pembangunan itu di semester 4 supaya saya bisa banyakin CV dulu. Tapi karena banyak orang yang mendorong saya supaya ikutan, akhirnya saya coba. Saya sempat berpikir kalau nanti gagal, saya akan ikut lagi tahun depan. Tapi alhamdulillah sekarang saya terpilih menjadi Duta Ekonomi Pembangunan,” katanya saat diwawancara Minggu (14-7-2019).

Lomba pemilihan Duta Pembangunan sendiri mulai pada tanggal 1−7 Juli 2019. Pemilihan ini juga melalui seleksi, seperti seleksi esai, pengumuman dan pemberitahuan buat persiapan presentasi, serta paling ditunggu adalah babak final.

Tentunya untuk menang dalam lomba ini tak semudah yang dibayangkan, Agung banyak mendapat kesulitan saat mengikuti lomba, mulai dari saat proses pembuatan esai dan saat presentasi untuk pertanggungjawaban. Menariknya, ia membuat esai dengan mengangkat isu investasi.

Alasan Agung mengangkat isu itu karena minat terhadap investasi di Indonesia masih tergolong rendah hanya 0,5% dari total jumlah penduduk Indonesia. Padahal di negara maju, sebagian besar dari penduduknya mengalokasikan 30% dari pendapatannya untuk investasi. Investasi itu sangat penting buat perekonomian suatu negara, soalnya bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selama ini, ekonomi di Indonesia itu bergantung hanya pada tingkat konsumsi masyarakatnya saja.

“Alasan saya mengangkat itu, karena Jepang dan Korea Selatan telah membuktikan salah satu penggerak perekonomiannya karena investasi. Alasan selanjutnya, saya juga ingin mengenalkan pilihan investasi syariah. Soalnya orang Indonesia masih menganggap investasi itu haram. Padahal ada juga investasi syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,” ungkapnya.

“Dengan prestasi ini saya berharap, semoga saya nanti bisa tetap produktif untuk menggapai cita-cita dan bisa menjadi manusia yang bermanfaat,” tandasnya. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Berawal-dari-Mencoba-dan-Bisa-Akhirnya-Menang.jpg 719 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-07-22 10:54:242019-07-22 10:54:24Berawal dari Mencoba dan Bisa Akhirnya Menang

Separuh Wisudawan UAD Berpredikat Cum laude

22/07/2019/in Prestasi, Terkini /by NewsUAD

Pada Wisuda Periode Juli 2019, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meluluskan 1.045 mahasiswa dengan 547 di antaranya berpredikat cum laude. Wisudawan Strata 1 (S1) berjumlah 930 dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,48. Sementara Strata 2 (S2) berjumlah 115 dengan rerata IPK 3,73.

Wisudawan terbaik diraih atas nama Gilang Qomariyah Amarta dari Program Studi Ilmu Hukum dengan IPK 3.98 dan masa studi 3 tahun, 9 bulan, 12 hari. Wisudawan terbaik kedua dari Program Studi Akuntansi atas nama Nurafifah Wulandari dengan IPK 3,98 dan masa studi 3 tahun, 9 bulan, 13 hari. Mujur Mayang Sari menduduki wisudawan terbaik ketiga dengan IPK 3,96 dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dengan masa studi 3 tahun, 8 bulan, 18 hari.

Sementara wisudawan terbaik dari pascasarjana diraih Alfia Nuriska yang merupakan lulusan Program Studi Magister Manajemen dengan IPK sempurna 4. Sebagai lulusan tercepat berasal dari Program Studi Farmasi atas nama Luthfia Rahmi dengan masa studi 3 tahun, 6 bulan, 16 hari, serta memiliki IPK 3,91. Lulusan termuda dari Program Studi PBSI Santi Oktavia, dengan usia 20 tahun, 8 bulan, 2 hari dengan IPK 3,73.

 

Selain wisudawan dengan IPK tinggi, UAD juga meluluskan wisudawan berprestasi dengan prestasi sampai ke tingkat internasional. Di antaranya Ika Suciwati, Helmi Nasir, Sumini, Sidik Irwanto, Suci Amalia Ramadayanti, Siti Feti Fatonah, Fajar Kurniawan, Muhammad Faqihuddin Al Andzar, Rika Fitriani, dan Khansa Salsabila.

 

Dr. Kasiyarno, M.Hum. Rektor UAD dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada orang tua wisudawan yang telah menguliahkan putra-putrinya di UAD. Ia berharap, ke depan masyarakat semakin antusias menjadikan UAD sebagai prioritas untuk menimba ilmu di tingkat perguruan tinggi.

“Saat ini alumni UAD berjumlah 47.539 , dengan 1.699 di antaranya merupakan lulusan dari program pascasarjana. Kami memastikan lulusan UAD selain memiliki kemampuan akademik juga memiliki kemampuan spiritual yang baik. Alumni UAD juga dibekali soft skills serta SKPI,” jelas Kasiyarno.

 

Di sisi lain, Prof. Dr. H.M. Noor Rochman Hadjam, S.U. Wakil Ketua Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam pidatonya mengatakan, UAD harus mempertahankan akreditasi A institusi. Sebab menurutnya, akreditasi A menjadi nilai positif bagi perguruan tinggi untuk mendapatkan mahasiswa.

“Kami berharap ke depan UAD menjadi perguruan tinggi Muhammadiyah yang lebih baik dan maju. Saat ini UAD merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang diincar oleh para calon mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia,” tandasnya. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Wisuda-UAD-Periode-Juli-2019-2.jpeg 853 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-07-22 10:37:072019-07-22 10:37:07Separuh Wisudawan UAD Berpredikat Cum laude

Kontingen UAD Turut Memeriahkan Pembukaan FKY

19/07/2019/in Terkini /by NewsUAD

 

Kamis (4-7-2019), kontingen dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut berpartisipasi dalam pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2019. Pembukaan dimeriahkan dengan pawai yang dimulai pukul 15.00 WIB sampai 18.30 WIB. Acara FKY akan berlangsung dari 4 Juli sampai 21 Juli 2019. Peserta pawai melewati dua rute yaitu dari Kepatihan dan Pakualaman. Masing-masing rute melewati kawasan nol kilometer dan menuju panggung pembukaan FKY 2019 yang terletak di Museum Sonobudoyo. FKY resmi dibuka dengan dibunyikan tombol klakson odong-odong.

Pergantian nama FKY merupakan kebijakan dari pemerintah. Festival Kesenian Yogyakarta diganti menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta. Tetapi, tidak hanya namanya yang diganti. Kalau dahulu selama 30 tahun memakai kesenian, sekarang kebudayaan yang cakupannya lebih luas. Tidak hanya seni musik, teater, dan tari. Lebih luas ada bahasa, ritual, nilai-nilai tradisi, pengetahuan, teknologi, seni, dan benda-benda budaya. Semua disajikan dalam FKY 2019.

Ada 2.000 lebih peserta pawai yang meramaikan. Peserta pawai dari desa budaya, empat kabupaten satu kota, sanggar seni, universitas, perguruan silat, dan komunitas. Hampir semua elemen masyarakat terlibat.

Paksi Raras Alit selaku Ketua Umum FKY menjelaskan, “Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya. Momen FKY 2019 menjadi jendela utama menampilkan kebudayaan. Jadi mengangkat tema ‘Mulanira’, yang mencakup ruang, ragam, dan literasi. Membaca kembali Yogyakarta sebagai ruang. Di situ ada keragaman budaya dan interaksi berbagai kebudayaan yang masuk. Sehingga membentuk satu kebudayaan Yogyakarta yaitu keterbukaan tepa selira. Menerima berbagai kebudayaan, kemudian diolah kembali menjadi salah satu kekayaan kebudayaan Yogyakarta. Budaya tradisional, populer, dan kontemporer. Kami ingin membaca lagi dalam sajian-sajian kebudayaan FKY 2019 di Yogyakarta. Pesan saya, jangan malu menjadi Indonesia.”

Fathurahman Ramadhan, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD angakatan 2014 juga turut hadir bersama kontingennya memeriahkan pembukaan FKY. Kontingennya gabungan dari Teater Jaringan Anak Bahasa, HMPS PBSI, BEM FKIP, dan Ilmu Komunikasi. Mereka juga bergabung dengan Teater Misbah UNY dan sanggar seni RnB. Kostum dari kontingen UAD mengangkat kuliner tradisional. Kostumnya pulu-pulu seperti upin-ipin. Tapi, dipercantik dengan kuliner seperti klepon, bakmi, dan kue lapis legit.

“Kami mencoba memopulerkan lagi pada masyarakat bahwa kita punya banyak makanan khas yang sangat unik. Sayang sekali jika tidak dikenal oleh anak-anak kecil. Lalu kostum pulu-pulu, biar lebih bisa ditangkap oleh anak-anak. Respons baik anak-anak cukup banyak saat menonton pawai. Bentuk makanan tradisional membuat mereka senang sekali,” ucap Fathur.

Kebudayaan menurut Fathur sangat penting, sesuai dengan visi UAD yaitu dakwah kebudayaan. Menurutnya, UAD perlu lebih mengeksplor lagi kebudayaan yang ada di Yogyakarta. Harus ada ide-ide visioner. Anak muda perlu untuk mengenal diri sendiri. Salah satunya yaitu dengan mengenal kebudayaan kita. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Official-Dok-FKY2019-tarian-massal-komposisi-Kinanthi-Sandhung-dari-Sanggar-Seni-Kinanti-Sekar-1.jpeg 853 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-07-19 11:55:012019-07-19 11:55:01Kontingen UAD Turut Memeriahkan Pembukaan FKY

Magnet untuk Menjadi Pengemudi Online

19/07/2019/in Rilis, Terkini /by NewsUAD

Magnet untuk Menjadi Pengemudi Online

Ervilia Agustine Wiharsianti; Kahfi Fikrianoor; Listia Nur Aini; Amir Hidayatulloh

Universitas Ahmad Dahlan

 

Peluang Bisnis di Era Digital

Era digital membawa tantangan tersendiri bagi dunia bisnis. Tantangan tersebut dimulai dari munculnya pesaing-pesaing baru, inovasi produk, mobilisasi yang serbacepat, hingga perubahan model bisnis. Selain itu, perkembangan teknologi juga membawa perubahan kehidupan menjadi serbainstan yang berdampak pada keinginan masyarakat untuk bermobilisasi secara cepat dan efisien. Hal inilah salah satu alasan perusahaan atau pebisnis untuk mengembangkan teknologi pada usahanya. Salah satunya adalah perusahaan GO-JEK.

Aplikasi GO-JEK dianggap sebagai jawaban dari permasalahan padatnya jalanan. Awal muncul aplikasi ini, banyak pihak yang mempertentangkan, khususnya ojek konvensional. Namun, seiring berjalannya waktu aplikasi GO-JEK menjadi “buah hati”. Banyak pengemudi ojek konvensional berpindah ke GO-JEK. Sehingga, ojek online membuka peluang kerja bagi masyarakat yang memiliki kendaraan, surat izin mengemudi, dan smartphone.

GO-JEK menjadi sebuah alternatif bagi orang yang ingin bepergian namun malas menggunakan kendaraan pribadi. Tentu saja, GO-JEK menguntungkan banyak pihak. Salah satunya sebagai ladang pekerjaan baru yang menjanjikan.

 

Faktor yang Mendorong Menjadi Pengemudi Online

Ternyata, alasan individu untuk menjadi pengemudi online bukan hanya desakan ekonomi saja. Hal ini dibuktikan dengan latar belakang pengemudi online yang tidak hanya berasal dari pengangguran, tetapi juga mahasiswa bahkan individu yang sudah mapan dari sisi ekonomi. Individu menjadi pengemudi online ditentukan oleh kontrol perilaku persepsian, lingkungan sekitar (norma subjektif), serta sikap terhadap perilaku. Sedangkan, faktor yang paling dominan yang mendorong individu untuk menjadi pengemudi online adalah kontrol perilaku persepsian dan lingkungan sosial (norma subjektif).

Dari hasil wawancara, ternyata empat dari sepuluh responden menyatakan bahwa mereka menjadi pengemudi online karena pendapatan yang tinggi, kepuasan ketika berkumpul dengan teman sebaya, serta waktu yang fleksibel. Empat responden juga menyatakan bahwa mereka menjadi pengemudi online karena dorongan teman dan keluarga. Sementara dua responden menyatakan bahwa alasan mereka menjadi pengemudi online karena inisiatif sendiri dan memang tidak ada pekerjaan lain.

 

Pendapatan per Bulan Pengemudi Online

Salah satu faktor yang mendorong individu untuk menjadi pengemudi online adalah pendapatan yang tinggi. Dari sepuluh responden diperoleh hasil bahwa mengenai pendapatan per bulan sebagai berikut.

Tabel 1.

Pendapatan per Bulan

 

Responden Penghasilan per Bulan (Rp)
1 2.000.000
2 6.250.000
3 4.000.000
4 5.200.000
5 2.700.000
6 5.000.000
7 5.000.000
8 3.600.000
9 6.000.000
10 3.600.000

Sumber: data wawancara (2019)

Data yang disajikan pada tabel 1 menunjukkan bahwa penghasilan per bulan menjadi pengemudi online antara Rp2.000.000,00 sampai dengan Rp5.200.000,00, atau dengan kata lain penghasilan rata-rata per bulan adalah Rp4.335.000,00. Dari penghasilan rata-rata per bulan yang mencapai Rp4.355.000,00, sudah tidak diragukan lagi menjadi salah satu magnet individu untuk menjadi pengemudi online.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Magnet-untuk-Menjadi-Pengemudi-Online.jpg 774 1032 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-07-19 11:42:292019-07-19 11:42:43Magnet untuk Menjadi Pengemudi Online

Amati Gerhana Bulan melalui Observatorium UAD

19/07/2019/in Terkini /by NewsUAD

Dr. Kasiyarno, M.HUm (Rektor UAD) saat mengamati gerhana bulan sebagian di Observatorium UAD

 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara Salat dan Pengamatan Gerhana Bulan Sebagian di Kampus Utama, Jln. Lingkar Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (17-7-2019). Acara pengamatan seperti ini sudah rutin dilakukan UAD melalui Pusat Studi Astronomi (Pastron).

Pada kesempatan ini turut Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. didampingi Wakil Rektor I Dr. Muchlas, M.T. Selain itu hadir juga dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S. sebagai khatib pasca salat gerhana. Pengamatan gerhana bulan sebagian berlangsung sejak pukul 01.43 WIB hingga 07.17 WIB.

Pastron UAD menyediakan beberapa teleskop bagi peserta yang ingin menyaksikan fenomena gerhana bulan secara langsung. Selain itu, Pastron juga menyediakan live streaming melalui kanal YouTube. Lokasi pengamatan berada di Masjid Islamic Center, halaman kampus, serta observatorium.

Dalam sambutannya, Kasiyarno mengatakan fenomena-fenomena yang terjadi seperti gerhana harus menjadikan manusia tetap ingat kepada Allah Swt. Sebab, menurutnya ilmu pengetahuan tidak bisa dilepaskan dari agama.

“Kami mengapresiasi kerja Pastron UAD dan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah yang telah menyelenggarakan acara ini. Ke depan, kami memiliki harapan UAD semakin konsen dengan pengamatan fenomena-fenomena di angkasa,” ujarnya.

Saat ini UAD juga telah memiliki observatorium yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda langit. Selanjutnya, observatorium ini bisa dimanfaatkan masyarakat secara umum. Terutama untuk mendukung pengamatan hilal. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Kasiyarno-M.HUm-Rektor-UAD-saat-mengamati-gerhana-bulan-sebagian-di-Observatorium-uAD.jpg 1280 1920 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-07-19 10:16:462019-07-19 10:17:26Amati Gerhana Bulan melalui Observatorium UAD

Diskusi Internal HMPS PBSI UAD dan UMP

19/07/2019/in Terkini /by NewsUAD

 

Berangkat dari keresahan masing-masing, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS PBSI) melaksanakan pertemuan internal dengan HMPS PBSI Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). Sesama pengurus saling bertukar pikiran, mendiskusikan solusi, dan memberi dukungan satu sama lain baik bidang pendidikan, organisasi, bahasa, maupun sastra.

Pengurus masih terus memikirkan daya tarik mahasiswa PBSI supaya semakin meningkat dalam kegiatan Bulan Bahasa. Sebab, kebanyakan kegiatan bahasa yang sudah terlaksana banyak peminat yang dari luar PBSI. Bercermin dari hal tersebut, perlu adanya peningkatan daya tarik.

Diskusi di ruang dosen PBSI lantai 7 berlangsung santai namun serius. Pengurus HMPS PBSI UAD, Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB), Lembaga Semi Otonom Kreativitas Kita (LSO Kreskit), dan HMPS PBSI UMP yang berjumlah 12 terlihat antusias. Hadir pula sebagai dosen pembimbing mahasiswa PBSI UAD, Iis Suwartini, M.Pd., yang membuat diskusi semakin komunikatif.

HMPS PBSI UMP mengungkapkan, teater mereka yang bernama Kopersastra sempat vakum. Ridho Iqbal Subariansyah selaku ketua Teater JAB, berbagi pengalamannya di bidang teater dan memberi masukan seputar polemik yang dihadapi Kopersastra.

“Dalam berteater, harus ada kesadaran dan niat yang tepat. Kita harus tanamkan niat untuk belajar, bukan untuk pamer atau eksis. Perbanyak bergaul dengan alumni dan sesama paguyuban teater baik tingkat lokal maupun nasional,” ujar Iqbal saat memberi masukan dalam diskusi pada Selasa (9-7-2019).

Harapan sesama pengurus, diskusi ini dapat mengurangi keresahan pengurus dan menerapkan solusi yang telah didapat saat diskusi. Semoga mahasiswa PBSI lebih berprestasi dalam bidang pendidikan, bahasa, dan sastra. Setelah penutupan diskusi, sesi foto bersama pun dilakukan. Acara dilanjutkan keliling sekitar kampus UAD yang didampingi oleh Iis Suwartini. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Diskusi-Internal-HMPS-PBSI-UAD-dan-UMP.jpg 585 1040 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-07-19 09:44:162019-07-19 09:44:16Diskusi Internal HMPS PBSI UAD dan UMP

Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan bersama UAD serta UMP

19/07/2019/in Terkini /by NewsUAD

Selasa (9-7-2019), Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kuliah umum. Peserta berasal dari mahasiswa PBSI UAD dan Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). Arya dan Miranda memandu acara yang bertempat di lantai 10 kampus IV UAD tersebut.

Roni Sulistiyono, M.Pd. selaku Kaprodi PBSI, Dr. Tri Kinasih Handayani, M.Si. selaku Dekan FKIP, dan Dr. Khabib Sholeh, M.Pd. selaku dosen UMP memberikan sambutan secara bergantian. Tri Kinasih Handayani memberi ucapan terima kasih dan apresiasi bagi peserta kuliah umum. Usai sambutan, dilakukan penandatangan kerja sama oleh dua pihak.

Sebagai penyemangat, ada penampilan dari Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) yang membawakan dua musikalisasi puisi. Tak kalah semangat, mahasiswi UMP juga menampilkan tarian yang dipersembahkan bagi peserta kuliah umum. Kemudian disambung ke puncak acara yaitu materi dan sesi tanya jawab.

“Mengangkat tema masa lalu, masa kini, dan masa depan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia memiliki esensi, yaitu cara dosen pengajaran untuk memperkenalkan kepada mahasiswa, bahwa ada proses yang mendahului dan mengukir sejarah bahasa Indonesia. Mahasiswa harus mengetahui proses pembelajaran pada masa lalu, masa kini, dan masa depan. Bertepatan akan dikukuhkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, maka perlu persiapan untuk menyambutnya,” jelas Hermanto, M.Pd., dosen PBSI yang fokus mengajar media pembelajaran dan bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing.

Sudaryanto, M.Pd., pembicara yang pernah mengajar di Tiongkok, menyampaikan sejarah bahasa, serta keadaan bahasa Indonesia pada masa depan. Lebih lanjut, ia membahas pendekatan, metode, dan strategi pengajaran bahasa Indonesia. Sementara Dr. Khabib Sholeh, M.Pd., selaku pembicara dari UMP membahas strategi yang pas dan menarik untuk mengajarkan pembelajaran bahasa Indonesia.

Acara ini juga menghadirkan mahasiswa berprestasi UAD, yaitu Indah Arohmawati yang lulus Pimnas pada 2018 dan Putu Aspira Sutejo dari UMP. Mereka berbagi pengalaman penelitiannya dalam proses kreatif pembuatan cerpen dan esai.

“Tujuan acara untuk memotivasi mahasiswa dan membangun orientasi yang kuat sebagai calon guru yang profesional. Di antaranya dengan strategi, menggunakan blended learning yang ampuh untuk pengajaran bahasa Indonesia untuk masa yang akan datang. Pada kurikulum 2013 sangat membutuhkan kreativitas. Tepat sekali, suatu kemampuan yang ingin dituju dengan kurikulum 2013 adalah communication, collaborative, critical thinking, dan creativity (4C). Sebuah kreativitas supaya memiliki arah yang jelas untuk ke depan seperti yang akan mereka tempuh. Bagi pengajar bahasa, diharapkan selalu kreatif, kreatif, dan kreatif,” tambah Hermanto yang juga seksi acara dalam acara tersebut.

“Ternyata bahasa Indonesia tidak dipelajari oleh kita saja sebagai warga internal Indonesia. Masyarakat luar negeri ternyata juga tertarik. Saya merasa bangga dan semakin mantap untuk melestarikan dengan cara berkomunikasi dalam keseharian,” ungkap Sahdi Tamamunni’am, mahasiswa PBSI UMP asal Kebumen. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Masa-Lalu-Masa-Kini-dan-Masa-Depan-bersama-UAD-serta-UMP.jpg 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-07-19 09:24:112019-07-25 15:26:03Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan bersama UAD serta UMP

Pentingnya Bahasa Daerah dalam Menjaga Karakter Bangsa

18/07/2019/in Terkini /by NewsUAD

 

Bahasa adalah identitas. Bahasa kita, khususnya bahasa daerah, sekarang mulai terkikis oleh bahasa asing dan perkembangan teknologi. Padahal bahasa salah satu pembentuk karakter bagi bangsa. Bahasa akan membentuk perilaku. Bagaimana kalau bahasanya sering dilontarkan kurang baik? Bukan tidak mungkin perilakunya akan jelek. Begitu kata Dr. Hadi Suyono, S. Psi., M. Si. dalam seminar nasional pendidikan yang digelar Jawa Pos Radar Madura (JPRM) di STKIP PGRI Bangkalan (17-7-2019).

Selain Hadi Suyono yang merupakan dosen Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, seminar juga mengundang Redaktur Horison Mahwi Air Tawar dan Pemimpin Redaksi (Pemred) JPRM Lukman Hakim AG.

Hadi penulis buku Merawat Perdamaian, memaparkan beberapa contoh tentang bahasa daerah yang menjaga kearifan seperti pepatah ini, Ngono yo ngono tapi yo ojo ngono, artinya ‘begitu ya begitu tapi jangan begitu’. Menurutnya, pada kalimat itu, kita diajarkan tata krama dari bahasa kearifan lokal. Peribahasa tersebut meminta kita agar tidak keterlaluan dalam melakukan sesuatu.

“Gugur gunung, yang kita kenal dengan gotong royong juga mengajarkan kebersamaan berlangsung. Kebersamaan itu akan mengakrabkan kita dengan orang terdekat. Kalau sudah akrab, masalah apa pun selesai. Sekarang masalah kita muncul karena tidak ada kebersamaan. Kita lebih sibuk dengan HP sendiri. Bahkan saat bersama,” tuturnya.

Lukman menambahkan, tengka atau tingkah laku merupakan akumulasi dari bahasa yang berkembang. Jika cara berbahasa kurang baik bisa jadi tingkah lakunya kurang baik. Tingkah laku melalui bahasa perlu disampaikan orang tua kepada anak agar terjaga komunikasi, terjaga tradisi juga tingkah laku yang baik.

Menurutnya, orang tua berperan penting dalam menjaga bahasa daerah agar ditiru oleh anak. Tapi sekarang banyak orang tua sekarang yang lalai terhadap betapa pentingnya bahasa yang membentuk tingkah laku tersebut.

Pada kesempatan tersebut Mahwi Air Tawar menyampaikan materi seputar fungsi bahasa dalam berkomunikasi. Menurut penulis buku Mata Blater itu, banyak pesan-pesan positif yang disampaikan oleh masyarakat lokal melalui bahasa dan sastra lisan. Di Madura tanah kelahirannya, juga menggunakan bahasa untuk menularkan kearifan lokal.

Laki-laki yang saat ini tinggal di Jakarta tersebut menyanyikan lagu Madura untuk meyakinkan audiensi bahwa banyak bahasa melalui sastra, baik lisan atau tulisan yang mengajarkan kearifan lokal.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pentingnya-Bahasa-Daerah-dalam-Menjaga-Karakter-Bangsa.jpg 600 1060 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-07-18 09:30:242019-08-07 09:34:01Pentingnya Bahasa Daerah dalam Menjaga Karakter Bangsa
Page 438 of 675«‹436437438439440›»

TERKINI

  • Tim Futsal UAD Raih Treble Winner Tahun 202515/06/2025
  • Soft Skills Tahap II UAD 2025 Siap Digelar15/06/2025
  • Meriah dan Penuh Apresiasi, UAD FAIR 2025 Resmi Ditutup14/06/2025
  • “Hai Dahlan Muda” UAD Hadirkan Inspirasi Akademik bagi Mahasiswa Baru14/06/2025
  • Lomba Mewarnai Jenjang PAUD/TK se-DIY Meriahkan UAD FAIR 202514/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UKM Karate UAD Raih 12 Medali dalam Kejuaraan Internasional11/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Nasional Cover Lagu Islami11/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 1 Nasional Solo Vokal Pop di Ajang Euphoria Art 202508/06/2025

FEATURE

  • Mewujudkan Hukum Berkeadilan dalam Membangun Pilar Kesatuan di Masyarakat15/06/2025
  • Membangun Citra Positif Melalui Digital Public Relations14/06/2025
  • Merajut Kedekatan dengan Allah Lewat Istigfar, Syukur, dan Doa13/06/2025
  • Mendidik dengan Kata, Menggerakkan dengan Nalar12/06/2025
  • Pentingnya Manajemen Event Taktis dan Terstruktur12/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top