• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Memaknai Wasiat Bung Karno kepada Muhammadiyah

04/05/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

“Bungkuslah mayat saya dengan bendera Muhammadiyah.”

Begitulah wasiat Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia kepada pemimpin Muhammadiyah, seperti yang ditulis oleh mantan ketua KPK, Dr. H.M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum. dalam makalahnya. Hal itu disampaikan pada pengajian pemimpin Muhammadiyah DIY, Ahad (26/42015) malam, di kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Menurutnya, wasiat tersebut menunjukkan bahwa Soekarno jatuh cinta kepada Muhammadiyah. Fakta ini dapat dikaitkan dnegan istri Soekarno, Ny. Fatmawati, yang lahir di kalangan kultur Muhammadiyah Bengkulu.

Muhammadiyah dipandang Busyro sebagai organisasi nonpolitik praktis yang tidak memiliki ambisi kekuasaan. Sebaliknya, dinilai mampu mengisi kekuasaan dengan nilai-nilai keutamaan-kemaslahatan yang bersifat universal.

“Saatnya Muhammadiyah memproklamasikan warga dan pimpinannya untuk menjaga, mempertahankan independensi dan marwah organisasi, serta gerakan Islam dakwah amar makruf nahi munkar. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah tajdid untuk rekonstruksi akhlak umat dan bangsa,” kata Busyro.

Sementara itu, ketua PWM DIY, Dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S., mengatakan, Muhammadiyah dapat berkembang hingga saat ini berkat perjuangan dan kegigihan K.H. Ahmad Dahlan, termasuk juga dengan generasi penerusnya yang terus membantu untuk mewujudkan cita-cita yang ditetapkan oleh Muhammadiyah.

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui, karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Oleh karena itu, bagi warga Muhammadiyah, hukumnya wajib mencari ilmu mengkaji al-Qur’an dan Sunnah sebagai pegangan hidup umat Islam. Tujuannya untuk menegakkan akidah, ibadah, serta untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat,” tutup Agus Taufiqurrahman.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/memaknai_wasiat_bung_karno_kepada_muhammadiyah.jpg 338 281 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-05-04 01:41:052015-05-04 01:41:05Memaknai Wasiat Bung Karno kepada Muhammadiyah

Mahasiswa UAD Bantu KPK di Kotagede

04/05/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bidang Deputi Pencegahan Korupsi dalam kerja dengan Pendidik Muda Ahmad Dahlan (PMAD) dan mahasiswa UAD sebagai relawan KPK, diterjunkan di Prenggan Kotagede. KPK memilih kampung Prenggan sebagai “pilot project” pencegahan korupsi berbasis keluarga karena kampung tersebut dinilai memiliki kearifan lokal, budaya, dan nilai-nilai tradisional yang mengutamakan sikap kejujuran.

Sebelumnya, pada Februari lalu, KPK hadir di UAD untuk bertemu langsung dengan Ketua PMAD yang sekaligus Ketua Relawan KPK, Pembina PMAD, Presiden BEM-U, dan Wakil Rektor III. Adapun tujuan kehadiran KPK yaitu meminta dukungan PMAD dan BEM-U untuk mengajak mahasiswa UAD untuk ikut berpartisipasi  membantu program KPK. Selain itu, mereka juga menawarkan kepada civitas akademik UAD yang ingin melakukan penelitian tentang Pendidikan Anti Korupsi.

“Kami dari KPK sangat mendukung bagi siapa pun yang ingin melakukan penelitian,” kata Fungsional Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Sandri Justiana.

Sebanyak 30 mahasiswa UAD ikut dalam kegiatan ini. Mereka terdiri atas jurusan Psikologi, Farmasi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi,  PGSD, BK, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, Teknik Elektro, dan Sastra Inggris.

Tercatat, pada Minggu (19/4/2015) di Prenggan, Kotagede, PMAD A-2 sudah ikut berpartisipasi membantu program KPK dalam acara “Launching Pembangunan Budaya Anti Korupsi Berbasis Keluarga”.

"Mereka yang terpilih telah lulus seleksi dan salah satu seleksi terakhir adalah bersedia di kontrak selama satu tahun dengan membuat surat pernyataan di atas materai 6000. Hal ini sebagai bentuk keseriusan mereka." Terang Amiruddin, Pendiri PMAD saat ditemui.

Kata Amir, mahasiswa Psikologi UAD, setelah kegiatan tersebut, masih banyak agenda yang akan dilalui oleh para PMAD A-2. Untuk itu, mereka diberikan pembekalan pada 7‒10 Mei 2015 mendatang. Salah satunya adalah Sekolah Pendidikan Anti Korupsi dengan tema “Mahasiswa Belajar Merawat Indonesia” yang bertempat di Batalion Inventri 403 Jl. Kaliurang KM. 6,5 yang berlangsung selama 3 hari. Di sana, mereka akan dilatih oleh TNI.

Acara ini sudah dipersiapkan semaksimal mungkin dengan dibantu TNI AD. Amir berharap, para PMAD A-2 memiliki jiwa patriot sehingga saat diterjunkan ke masyarakat, secara fisik dan mental sudah siap.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/kampung_prenggan_sebagai_pilot_project_kpk_uad.jpg 210 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-05-04 01:33:342015-05-04 01:33:34Mahasiswa UAD Bantu KPK di Kotagede

Kampung Prenggan sebagai Pilot Project KPK

04/05/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Komisi Pemberantasan Korupsi mencoba mencari model atau pola yang tepat untuk pencegahan korupsi berbasis keluarga. Salah satunya dengan memberikan pendampingan ke kampung Prenggan, Kotagede, Yogyakarta.

“Pendampingan dilakukan tiga tahun. Pada tahun ini, sudah memasuki tahun kedua. Pada akhir pendampingan, diharapkan ada model pencegahan korupsi berbasis keluarga yang dapat diterapkan di daerah lain di Indonesia,” kata Fungsional Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sandri Justiana, di sela sosialisasi Kampung Keluarga Jujur Bahagia di Yogyakarta, Minggu (19/4/2015).

Menurutnya, penerapan nilai-nilai kejujuran dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat menjadi dasar penanaman dan pengembangan sikap antikorupsi yang dilakukan di kelurahan Prenggan.

“Masyarakat harus mengutamakan nilai-nilai kejujuran dalam bermasyarakat. Di antaranya pada pengajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), permainan anak-anak, bahkan saat kegiatan PKK. Karena itu, penanaman sikap antikorupsi berbasis keluarga sangat diperlukan karena sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa tindak pidana korupsi hanya terjadi di kelompok masyarakat yang memiliki kekuasaan atau masyarakat yang berkecimpung di dunia politik,” tambahnya.

Alasan memilih kampung Prenggan sebagai “pilot project” pencegahan korupsi berbasis keluarga karena kampung tersebut dinilai memiliki kearifan lokal, budaya, dan nilai-nilai tradisional yang mengutamakan sikap kejujuran.

Di lain pihak, mantan pemimpin KPK, Busyro Muqoddas, yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan, “Keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk pencegahan tindak pidana korupsi. Dalam tiga tahun terakhir, banyak pelaku tindak pidana korupsi yang masih berusia sekitar 40 tahun. Oleh karena itu, keluarga memiliki peran penting untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran guna mencegah tindak pidana korupsi.”

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/Kampung Prenggan sebagai Pilot Project KPK UAD.jpg 210 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-05-04 01:31:422015-05-04 01:31:42Kampung Prenggan sebagai Pilot Project KPK

Busyro Muqoddas: Membaca Pergerakan Muhammadiyah

04/05/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Pergerakan Islam berwatak tajdid dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 mendatang, tidak hanya akan menggelar agenda pikiran, kebijakan, serta program-program aksinya dalam skala daerah, nasional, maupun internasional. Lebih dari itu, yakni kebutuhan mendasar Muhammadiyah untuk mampu mengidentifikasi problem kenegaraan yang terdiri atas legislatif, eksekutif, dan yudikatif, termasuk penegakan hukumnya. Selain itu, juga akan disertai kajian dan analisis untuk menemukan argumen sosial politik guna menemukan konsep yang utuh serta rasonal terkait keharusan dalam pusaran politik praktis yang sarat kasus, isu, dan intrik-intrik politik seperti terlihat saat ini.

Begitulah yang dikatakan mantan Ketua KPK, Dr. H.M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum., pada pengajian pimpinan Muhammadiyah DIY, Ahad (26/42015) malam di kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Busyro berharap, warga dan pimpinan Muhammadiyah dapat membaca karakter, pola, dan arah dinamika politik kekuasaan. Tentunya, hal ini di samping menganalisis peran parpol dan nilai kemanfaatan sosial-ekonomi politik yang dapat diperoleh masyarakat. “Untuk itu, perlu dirumuskan konsep dan strategi Muhammadiyah dalam merawat marwah dan independensi organisasi,” ujarnya.

Muhammadiyah di era Orde Baru berada dalam situasi politik pelik dan dilematis. “Namun, hal yang selalu disyukuri dan dijadikan model sekarang maupun ke depan adalah, rata-rata pimpinan Muhammadiyah memiliki bacaan dan cara penyikapan resmi organisasi terhadap cara pemerintah menggunakan kekuasaannya yang tidak demokratis,” lanjut Busyro.

Cara penyikapan pimpinan Muhammadiyah menggambarkan perpaduan sifat keikhlasan, sabar, teguh pendirian‒tidak menjual marwah diri dan organisasi‒dan independensi atau imparsial yang cukup tinggi. Saat itu, Muhammadiyah berada dalam suasana relasi yang proporsional rasional dengan pemerintah dan kekuatan politik yang ada.

Jika di era Orde Lama dan Orde Baru Muhammadiyah relatif jauh lebih jelas warnanya, maka profil dan kepribadian tersebut mampu menjaga hubungan dengan negara. Oleh karena itu, Muhammadiyah dapat berperan sebagai pemangku kepentingan politik lainnya. Hal ini karena para elite pemimpinnya masih berfokus dalam berkhidmat di Muhammadiyah.

“Maka di era Orde Baru, justru terjadi perubahan iklim baru di kalangan pimpinannya. Putusan Muktamar Aceh yang menghasilkan putusan elegan tentang tauhid sosial, tidak memperoleh dukungan dan perhatian oleh Muhammadiyah pasca Orde Baru,” papar Busyro.

Lebih lanjut, Wakil Ketua KPK periode 2011‒2014 ini mengungkapkan bahwa hingga sekarang, paradigma epistemologi yang terbaca dalam putusan agung masih “telantar”, setelah Muhammadiyah tidak mampu membendung hajatan dan kehausan politik elite pimpinannya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/busyro_muqoddas_membaca_pergerakan_muhammadiyah_subaweh.jpg 248 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-05-04 01:26:342015-05-04 01:26:34Busyro Muqoddas: Membaca Pergerakan Muhammadiyah

Bahaya Cyberbullying bagi Remaja

04/05/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Remaja yang menjadi korban cyberbullying menunjukkan penurunan konsentrasi belajar, peningkatan absensi sekolah, dan penurunan prestasi belajar di sekolah (Beran & Li, 2007).

Triantoro Safaria, S.Psi., Ph.D. selaku Dosen Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam acara “Langkah Pakar” yang berlangsung di AdiTV, Sabtu (25/4/2015), memaparkan bahwa pertumbuhan pengguna internet di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Jika di tahun 2010 rata-rata peningkatan pengguna internet di kota besar di Indonesia masih berkisar antara 30‒35%, pada tahun 2011 didapatkan adanya peningkatan berkisar antara 40‒45%.

Sementara menurut MarkPlus Insight (2011), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2011 sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta. Maka, peningkatan yang terjadi sebesar 13 juta pengguna. Angka pertumbuhan ini masih didominasi oleh anak muda dari kelompok umur 15‒30 tahun. Hal itu dibuktikan dengan survei yang dilakukan di masing-masing, yakni sekitar 50‒80%.

Dalam makalah Triantoro dijelaskan, komunikasi internet membawa banyak manfaat positif. Di antaranya  kemudahan memperoleh informasi yang tidak terbatas, penggunaan untuk proses belajar mengajar, e-learning, e-business, serta e-counseling. Namun, teknologi internet juga membawa beberapa dampak negatif, seperti pornografi, cybercrime, dan cyberbullying (Tokunaga, 2010).

Cyberbullying merupakan bentuk dari pelecehan dan penghinaan melalui dunia maya yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak dan remaja. Cyberbullying ini bagian dari transformasi bullying ke dalam dunia maya. Perbedaannya terdapat pada konteks dan media terjadinya pelecehan serta penghinaan.

Lebih lanjut dijelaskan, di Indonesia, kasus anak dan remaja yang mengalami cybervictimization termasuk tinggi. Menurut penelitian yang terdapat dalam situs edukasi.kompas.com, 1 dari 8 orang tua menyatakan bahwa anak mereka pernah menjadi korban pelecehan dan penghinaan melalui media online. Sebesar 55% orang tua juga mengetahui seorang anak mengalami cyberbullying. Ancaman tersebut didapat dari hasil penelitian Ipsos tahun 2011, yang merupakan perusahaan riset global dari Prancis. Ipsos mensurvei sebanyak 18.687 warga di 24 negara, termasuk Indonesia, melalui metodologi survei online.

Melalui penelitian yang berjudul “Cyberbullying among Junior High School: Prevalence and Antecedents” menunjukkan adanya perbedaan  tingkat distress psikologis yang sangat signifikan antara siswa yang sering mengalami bullying di sekolah dengan siswa yang tidak pernah mengalami bullying. Hal ini menunjukkan bahwa bullying victimization memberikan sumbangan 83.6% terhadap munculnya tingkat distres psikologis pada siswa.

Lebih lanjut menurut Triantoro, adanya perbedaan frekuensi mengalami cyberbullying yang sangat signifikan ditinjau dari tujuan penggunaan internet pada siswa. Siswa yang menggunakan internet untuk tujuan social media networking (Facebook, Twitter, WhatsApp, Yahoo Massenger), dan online game, mengalami cybervictimization lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan internet untuk tujuan mengerjakan tugas.

Penelitian yang dilakukan untuk remaja laki-laki dan perempuan berusia antara 12–13 tahun di  SMP  Muhammadiyah 4 Yogyakarta juga menemukan ada hubungan positif yang signifikan antara cybervictimization (menjadi korban cyberbullying)  dengan  tingkat distress psikologis siswa.

“Beberapa faktor yang dihipotesiskan berkaitan kuat dengan cyberbullying, yaitu tingkat religiusitas, regulasi emosi, keharmonisan keluarga, need of achievement, harga diri, dan regulasi emosi,” terang Triantoro.

Dosen yang saat ini menjadi kepala Career Development Center (CDC) ini menyarankan agar setiap sekolah menyuarakan gerakan anti-bullying maupun cyberbullying. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada remaja. Diharapkan melalui program preventif ini remaja dapat menghindari perilaku  bullying. Program preventif tersebut juga akan membekali korban dalam mengelola konflik, stres, dan tekanan akibat bullying serta cyberbullying.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-05-04 01:22:262015-05-04 01:22:26Bahaya Cyberbullying bagi Remaja

Jurnalis Harus Jujur, Nalar, dan Istimewa

04/05/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

“Jurnalis, kepanjangan dari jujur, nalar, dan istimewa,” begitu yang disampaikan oleh Khoiri Akmadi, salah satu pembicara dalam acara Sindo Goes to Campus di auditorium kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Selasa, (28/4/2015).

Manager Produksi iNews TV ini juga menyampaikan bahwa jika tidak ada kejujuran, nalar, dan tidak istimewa dalam menulis berita, maka tulisan itu tidak akan menarik. “Jika sudah tidak menarik, siapa yang mau membaca? Apalagi sekarang zamannya digital, orang-orang tinggal klik maka keluar berita yang kita inginkan.”

Ia menambahkan, saat ini media cetak harus lebih ekstra dan lebih bagus. Jika tidak, akan ketinggalan dengan berita online.

Senada dengan Redaktur Pelaksana Koran Sindo, Hana Farhana, bahwa kejujuran harus diusung oleh wartawan agar berita yang dihasilkan berimbang dan hidup. Wartawan yang berada langsung di lapangan harus objektif. Apa pun yang dilihat, itulah yang ditulis.

“Di media akan ada seleksi berita, ada juga editor. Setelah itu, akan masuk redaksi. Di redaksi masih dilakukan koreksi. Jika tulisannya kurang atau tidak berimbang, tentu tidak akan dimuat atau harus dilengkapi lagi,” terang Wakil Pemimpin Redaksi Koran Sindo, Dwi Sasongko.

Menurutnya, tidak ada media yang independen, semua media mempunyai keberpihakan. Hanya saja, keberpihakan itu harus jelas. “Kami berpihak kepada kedaulatan rakyat. Media tidak akan memberitakan terus menerus tentang pemilik karena akan rugi. Tentu saja, beritanya juga akan monoton. Jika sudah begitu, siapa yang akan baca? siapa yang akan memasang iklan?”

Acara yang mengusung tema “Konvergensi Media di Era Digitalisasi” ini  diikuti oleh mahasiswa dari berbagai media. Adanya Sindo Goes to Campus diharapkan dapat mendekatkan dan memberikan pengetahuan lebih kepada mahasiswa agar mengerti tentang perkembangan media.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/Jurnalis Harus Jujur, Nalar, dan Istimewa UAD.jpg 325 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-05-04 01:21:392015-05-04 01:21:39Jurnalis Harus Jujur, Nalar, dan Istimewa

Pelantikan Pengurus dan Pengawas KOPMA UAD 2015/2016

28/04/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Minggu, (26/4/2015), Koperasi Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (KOPMA UAD) secara resmi melantik pengurus dan pengawas baru pada periode 2015/2016. Acara yang bertempat di auditorium D kampus III UAD ini dihadiri oleh anggota dan tamu undangan KOPMA seluruh Yogyakarta.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Triantoro Safaria, S.Psi., M.Si. datang mewakili Dr. Abdul Fadlil, M.T. selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni. Selain itu, hadir pula pembina KOPMA UAD Khusnul Hidayah, S.E., S.Ag., M.Si.

Dalam pelantikan kali ini, pengurus dan pengawas dilantik oleh Sunu Wibowo dari Dinas Perindustrian Peradangan dan Koperasi (Disperindagkop).

Ketua umum KOPMA UAD terpilih, Rendi Sukirman dari Prodi Teknik Elektro semester 6 menyampaikan dalam sambutannya bahwa ia ingin membuat KOPMA lebih besar daripada yang sekarang.

Pada kesempatan yang sama, Khusnul Hidayah berpesan bahwa pengurus dan pengawas harus kerja, kerja, kerja. Jangan tidur, tidur, tidur. Ia juga mengatakan kepada pengurus baru agar seluruh mahasiswa KOPMA UAD dapat menjadi anggota yang berkomitmen.

Acara ini juga melantik pengurus lembaga seperti EO, Jaringan Usaha Mahasiswa UAD, KOPMA Sport, dan KOPMA Magazine. Harapannya, KOPMA dapat semakin berkembang dan eksis di kampus maupun di koperasi seluruh Yogyakarta.(Doc:Dat)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/Kopma UAD.jpg 384 708 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-04-28 02:16:582015-04-28 02:16:58Pelantikan Pengurus dan Pengawas KOPMA UAD 2015/2016

18 Alumni UAD Mengajar di Thailand

27/04/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Wakil Rektor III UAD Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA), Dr. Abdul Fadlil, M.T., melepas 18 alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke Thailand pada Jum’at, (24/4/2015).

“Ke-18 alumni akan mengajar di 7 sekolah di Thailand, yaitu Sangkhom Islam Wittaya School, Suksasat School, Songserm Wittaya Munniti School, Songsermsasana Vitaya School, Ansor al-Sunnah School Pharkpayoon Foundation, Chariyathamsuksa Soundation School, dan Samakkeethamwitya School,” terang Fadlil dalam sambutannya.

Sementara menurut Kepala Kantor Urusan Internasional, Ida Puspita, S.S., M.A.Res., pengiriman alumni merupakan bagian dari program “Alumni UAD Mengajar di Thailand”. Kegiatan ini telah dimulai pada Mei tahun 2013 dengan permintaan sejumlah guru dari Konsulat Jenderal RI di Songkhla. Kebutuhan guru di Thailand Selatan meliputi guru Bahasa Arab atau Agama Islam, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.

“Sejak pengiriman alumni angkatan pertama, UAD melalui Kantor Urusan Internasional aktif melakukan komunikasi dengan sekolah-sekolah di Thailand, dan pihak sekolah menyambut baik. Sekarang, sekolah yang meminta alumni UAD untuk mengajar juga semakin banyak dan tersebar di lima provinsi, yaitu Songkhla, Satun, Pattaya, Pattani, dan Krabi,” ujarnya.

Sebelum berangkat ke Thailand, UAD melalui BIMAWA memberikan pembekalan yang meliputi soft skill terutama motivation skill dan adaptation skill, kemampuan dasar berbahasa Thailand, serta pengetahuan tentang situasi dan kondisi di lapangan. Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sistem pendidikan, kondisi siswa, sekolah, dan kehidupan Thailand Selatan, serta bekal keterampilan (skills) yang diperlukan dalam bekerja dan beradaptasi, terutama di Thailand Selatan. Para alumni juga diberikan bekal kemampuan dasar bahasa Thailand sebagai bahasa yang paling banyak dipakai di sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Selain mengirim alumni untuk mengajar, UAD khususnya dengan sekolah-sekolah yang sudah menandatangani MoU, telah melakukan kerja sama di bidang lain. Seperti KKN Internasional, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dan masih banyak kerja sama lainnya.

Berikut ini adalah ke-18 alumni yang berasal dari 3 fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Agama Islam, serta Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi yang diberangkatkan ke Thailand.

 

ALUMNI MENGAJAR PERIODE APRIL 2015-2016

 

  1. Sangkhom Islam Wittaya School (berangakat awal Mei 2015)

No.

Nama

Mata Pelajaran yang Diampu (Jurusan/ Fak)

1.

Agestia Dewi

Bahasa Inggris (Pend. Bahasa Inggris)

2.

Alanse Juni S.B.S.

Bahasa Inggris (Sastra Inggris)

3.

Angga Palsewa Putra

Bahasa Inggris (Sastra Inggris)

4.

Aris Tofany

Bahasa Inggris (Pend. Bahasa Inggris)

 

  1. Suksasat School (BERANGKAT 25 APRIL 2015)

No.

Nama

Mata Pelajaran yang Diampu (Jurusan/ Fak)

1.

Haiyudi

Bahasa Inggris (Pend. Bahasa Inggris)

2.

Amalia Nur Aksani

Bahasa Inggris (Sastra Inggris)

 

  1. Songserm Wittaya Munniti School (Berangakat 10 Mei 2015)

No.

Nama

Mata Pelajaran yang Diampu (Jurusan/ Fak)

1.

Joko Rubets Swasono

Bahasa Inggris (Pend. Bahasa Inggris)

2.

Andi Suseno

Agama (Fak. Agama Islam)

 

  1. Ansor Al Sunnah School, Pharkpayoon Foundation (BERANGKAT 25 APRIL 2015)

No.

Nama

Mata Pelajaran yang Diampu (Jurusan/ Fak)

1.

Dina Mardliani

Bahasa Inggris (Pend. Bahasa Inggris)

2.

Ahmad Hemat Perkasa

Bahasa Arab (Fak. Agama Islam)

 

  1. Songsermsasana Vitaya School (Berangkat awal sekitar 5 Mei 2015)

No.

Nama

Mata Pelajaran yang Diampu (Jurusan/ Fak)

1.

Ahmad Mutoharoh

Agama (Fak. Agama Islam)

2.

Heru Dwi Wibowo

Agama (Fak. Agama Islam)

3.

Rusiana Purnamawati

Bahasa Inggris (Pend. Bahasa Inggris)

4.

Endah Kunti Istiqomah

Bahasa Inggris (Pend. Bahasa Inggris)

5.

Marlin Dwinastiti

Bahasa Inggris (Pend. Bahasa Inggris)

6.

Umi Ayu Solikhah

Bahasa Arab (Fak. Agama Islam)

 

  1. Chariyathamsuksa Foundation school (Berangakt 20 April 2015)

No.

Nama

Mata Pelajaran yang Diampu (Jurusan/ Fak)

1.

Ira Dwijayani

Bahasa Inggris (Sastra Inggris)

 

  1. Samakkeethamwitya School (Berangkat awal Mei 2015)

No.

Nama

Mata Pelajaran yang Diampu (Jurusan/ Fak)

1.

Diyah Martha Puruhita

Bahasa Inggris (Pend. Bahasa Inggris)

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/18_alumni_uad_mengajar_di_thailand_bersama_kepala_kui_wr_iii_dan_prodi_ftdi.jpg 234 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-04-27 03:14:042015-04-27 03:14:0418 Alumni UAD Mengajar di Thailand

Exchange Program UNC Ke UAD

27/04/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

        

Setelah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sejak Juni 2010, University of Nueva Caceres (UNC), Filipina, kembali melakukan program bersama dengan UAD.

Pada 28 Maret 2015, 4 mahasiswa UNC tiba di Yogyakarta dengan didampingi Assoc. Prof. Butch O. Saulon (Asisten Wakil Rektor UNC dan dosen Fakultas Pendidikan). Mereka adalah mahasiswa Fakultas Pendidikan UNC.

Pengiriman mahasiswa UNC ke UAD ini merupakan kegiatan balasan atas pengiriman 11 mahasiswa Pendidikan Biologi UAD ke UNC yang telah melakukan KKN Internasional di sana pada Agustus 2013 lalu.

            Selama ini, UNC bekerja sama dengan Fakultas Pendidikan dan Ilmu keguruan (FKIP) dan Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD telah menyelenggarakan beberapa program, seperti workshop pengembangan kompetensi guru; diskusi mahasiswa dengan tema perbandingan antara UAD dan UNC dalam bidang sistem pendidikan dan organisasi mahasiswa; pertukaran budaya untuk mengajari tari, musik, olahraga dan permainan tradisional; memasak makanan Filipina; berpartisipasi dalam SYMBION 2015; debat bahasa Inggris mahasiswa; pengamatan gerhana bulan; penelitian mini; serta Community Immersion Activity, yaitu menanam pohon di kampus VI UAD.

Selain itu, UAD juga mengajak delegasi dari UNC untuk mengunjungi tempat wisata di Yogyakarta. Seperti Candi Borobudur, Keraton, Malioboro, dan Kotagede. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih 2 minggu.

            Pada Sabtu, (11/4/ 2015), diadakan closing ceremony untuk rangkaian program kerja sama UNC dan UAD. Hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor III UAD, Dr. Abdul Fadlil, M.T., Dekan FKIP UAD, Dra. Trikinasih, M.Si., para Kepala Program Studi di FKIP, Irfan Yuniarto, M.Sc. selaku ketua panitia program, dosen dan staf, serta KUI UAD.

Dalam acara itu, mahasiswa UNC, mahasiswa Darmasiswa UAD, dan mahasiswa PGSD-PGPAUD UAD berkolaborasi menampilkan berbagai pertunjukan budaya.

            Selama ini, UNC dikenal sebagai salah satu universitas mitra UAD yang selalu aktif menyelenggarakan kegiatan kerja sama. Seperti Joint Seminar yang telah beberapa kali diselenggarakan baik di UNC maupun UAD, Joint Degree (2 mahasiswa Pendidikan Fisika UAD yang saat ini sedang belajar di UNC dalam program Joint Degree 2+2), serta KKN Internasional dan Student Exchange.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/exchange_program_unc_ke_uad_bersama_wr_iii.jpg 207 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-04-27 03:08:552015-04-27 03:08:55Exchange Program UNC Ke UAD

Memahami al-Qur’an Melalui Pendekatan Semiotik

27/04/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dalam makalah yang ditulis Abdul Mukhlis S.Ag. M.Ag. mengungkapkan, pembacaan kembali al-Qur’an bertujuan untuk mengerti dan menemukan makna. Sebuah teks tidak akan habis memproduksi makna sehingga tidak boleh dibakukan. Pembakuan teks akan berakibat pada stagnasi. Untuk itu, kita harus mendekati al-Qur’an dengan semangat penelitian. Jadi setiap kali kita membaca, kita akan memproduksi makna.

 “Untuk mempelajari tanda-tanda bahasa yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’an, penerapan Metode Semiotik sangat cocok,” ucap Dosen Fakultas Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah Universitas Ahmad Dahlan (FTDI-UAD) ini dalam acara “Langkah Pakar” yang berlangsung di AdiTV, Sabtu (25/4/2015).

Menurutnya, ada banyak contoh tanda-tanda dalam al-Qur’an. Salah satunya, QS. al-Kahfi yang mempunyai makna simbolik perlindungan dari fitnah dan penggunaan tasydid pada fiil tsulasi bermakna “berulang-ulang”, dan lain-lain.

Bagi mayoritas umat Islam Indonesia, memahami bahasa al-Qur’an tidaklah mudah. Ada jarak yang sangat lebar antara mereka dengan kitab yang menggunakan tulisan Arab tersebut. Bagi orang beriman, jarak pemahaman ini dijembatani dengan iman dan secara rasional melalui terjemahan. Namun, kemunculan terjemahan dan tafsiran membuat dua kemungkinan. Positifnya, posisi dan pesan yang terdapat di dalamnya menjadi terbebas dari kurungan bahasa dan tradisi lokal tempat diturunkan.

Al-Qur’an misalnya, tidak lagi secara ekslusif hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang ahli dalam bahasa Arab. Bertemunya teks dan terjemahan al-Qur’an dengan pembacanya di luar tradisi Arab akan memungkinkan bagi proses pengkayaan wawasan al-Qur’an tersebut. Namun negatifnya, setiap penerjemahan dan penafsiran selalu diikuti bahaya distorsi, deviasi, serta pengkhianatan pesan.

Hal ini terjadi karena kesulitan dalam memahami bahasa kitab suci yang banyak dituangkan dalam bentuk narasi deskriptif, dan ungkapan-ungkapan metaforis-simbolis yakni pengungkapan ekspresi secara tidak langsung.

Muklis menambahkan, setiap bahasa dan tradisi agama selalu terdapat ikon-ikon dan simbolisasi dari realitas absolut yang kemudian dihadirkan dalam bahasa manusiawi yang populer. Istilah baitu-llah, misalnya, yang di situ juga terdapat hajar aswad adalah tipikal ungkapan ikonik yang kemudian berkembang menjadi metaforistik. Dengan kata lain, bahasa al-Qur’an secara historis antropologis adalah bahasa manusia, tetapi secara teologis di dalamnya terdapat kalam Ilahi yang bersifat transhirtoris atau metahistoris.

“Akibatnya, bahasa metafor dalam kitab suci al-Qur’an secara potensial dapat menimbulkan dua implikasi. Kemampuan bahasa metaforis tentu dapat mengakomodasi penafsiran dan pemahaman baru sehingga kitab suci akan selalu hadir setiap saat tanpa kehilangan daya pikat dan panggilan hermeneutikanya. Bahasa metafor juga selalu membuka pintu imajinasi dan kemungkinan-kemungkinan baru (posibilitas), bukan sebuah representasi dari realitas yang telah mapan (aktualitas). Hal ini seperti pendapat Ricour yang menyatakan, A memorables metafor has the power to bring  two separate domains into  cognitive and emotional relational relation by using language directly appropriate for the one as lens for seeing the other,” jelasnya.

Jadi, bahasa metaforis memiliki kekuatan yang bisa mempertemukan antara ikatan emosional dan pemahaman kognitif. Oleh karena itu, seseorang dimungkinkan untuk mampu melihat dan merasakan sesuatu yang berada jauh di belakang teks.

Jika pendapat Ricour tersebut didekatkan pada bahasa al-Qur’an, akan mudah ditemukan ungkapan-ungkapan ikonografis yang memiliki daya imajinasi dan mampu membangkitkan emosi pembacanya.

Misalnya cara al-Qur’an menggambarkan hari kiamat, siksa neraka, atau keindahan surga. Suatu saat nanti, bintang-gemintang saling bertabrakan yang satu menghancurkan yang lain sehingga memunculkan suara gemuruh yang tak terperikan, dan manusia pun lari tunggang langgang ketakutan. Manusia yang ada di neraka akan disiksa dengan digambarkan bagaikan perkampungan api, sementara penghuninya terkurung tidak bisa melarikan diri.

Ilustrasi tentang surga juga disajikan dalam gambaran taman yang rindang beserta para bidadari yang sangat menawan yang telah menanti calon penghuni tempat tersebut.

Sementara itu, menurut analisis psiko-sosiolinguistik, metafor dan bahasa ikonografik yang disajikan al-Qur’an sangat efektif untuk menghancurkan kesombongan masyarakat jahiliah Arab kala itu yang tingkat sastranya dikenal sangat tinggi.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-04-27 03:04:242015-04-27 03:04:24Memahami al-Qur’an Melalui Pendekatan Semiotik
Page 538 of 720«‹536537538539540›»

TERKINI

  • Alumni FH UAD Ciptakan Karya Tulis dalam Bentuk Buku29/10/2025
  • PPK Ormawa HMTI Latih Warga Tegalrejo Olah Mangrove Jadi Produk Bernilai Ekonomi29/10/2025
  • IMM FSBK UAD Petakan Arah Gerak Mahasiswa Baru Lewat Forum Diskusi29/10/2025
  • Prodi S-2 Bimbingan dan Konseling UAD Terakreditasi Unggul29/10/2025
  • Mahasiswa UAD Gelar Dahlan Muda Menginspirasi di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta28/10/2025

PRESTASI

  • Tim LLC FH UAD Raih Juara I dalam Ajang National Call for Paper & Conference 202529/10/2025
  • Tim Basket UAD Naik ke Divisi 1 Liga Mahasiswa28/10/2025
  •  Mahasiswa FH UAD Raih Medali Perunggu di PON Beladiri Kudus 202528/10/2025
  • UKM Taekwondo Borong 26 Medali pada Kejuaraan Bang Taja Championship 202528/10/2025
  • Tim King Phoenix UAD Raih Juara III dalam Kontes Robot Terbang Indonesia 202528/10/2025

FEATURE

  • Hakikat Takwa dalam Kehidupan28/10/2025
  • Tali Allah adalah Tali Persatuan28/10/2025
  • Meraih Amalan Ahli Surga22/10/2025
  • Perjalanan Salsabilla Raih Gelar Sarjana dalam 3,3 Tahun20/10/2025
  • Unlock Your Next Level15/10/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top