Beasiswa Pascasarjana dari Australia 2014
/0 Comments/in Terkini /by Super NewsInformasi: Tawaran beasiswa Pasca Sarjana dari pemerintah Australia untuk PNS,
http://www.dikti.go.id/id/
Tawaran beasiswa Pasca Sarjana dari pemerintah Australia untuk PNS,
tenaga LSM, Dosen PTN dan PTS, dan perorangan. Pendaftaran untuk
program ini dibuka mulai 1 Februari – 18 Juli 2014.
Informasi lengkap dapat mengakses situs resmi Australia Awards
Scholarship di http://australiaawardsindo.or.
Download persyaratan:
http://img.dikti.go.id/wp-
UAD Adakan Sarasehan Untuk Memahami, Menghadapi Plagiarisme
/0 Comments/in Terkini /by Super NewsSabtu (12/04) Lembaga Pengembangan dan Penelitian Universitas Ahmad Dahlan (LPP UAD) the recognized university mengadakan sarasehan tentang Plagiarisme. Acara berlangsung di Auditorium Kampus I UAD Jalan Kapas 09. Semaki, Yogyakarta.
Hadir sebagai pembicara Dr. V. Henry Soelistyo Budi, SH., L.LM. seorang Pakar Intellectual Property Rights (Hak Kekayaan Intelektual) membeberkan banyak hal tentang plagiarisme dan hak cipta di Indonesia.
Henry yang juga penulis buku “Plagiarisme” menghimbau kepada UAD yang mempunyai jargon Moral and Intellectual Integrity harus mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang mempunyai integritas moral dan intelektual yang tidak mungkin melakukan tindakan plagiarisme.
Ditemui di akhir acara, Dr. Widodo, M.Si selaku Kepala Lembaga Pengembangan dan Penelitian (LPP UAD) mengungkapkan, tujuan diadakannya acara ini, untuk menjelaskan kepada civitas akademika termasuk dosen dan mahasiswa tentang definisi plagiarisme. Diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya tindakan-tindakan semacam plagiarisme. Dan dengan acara ini civitas UAD dapat menjelaskan cara-cara menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait plagiarisme.
“Harapan kami setelah diadakannya acara ini para Dosen serta mahasiswa UAD dapat terhindar dari tindakan-tindakan plagiarisme serta mampu menulis dan meneliti dengan benar, jujur, terbuka serta bertanggungjawab“ ungkap Dr. Widodo, M.Si (MCH)
Mengenal Lebih Jauh Plagiarisme
/0 Comments/in Terkini /by Super News“Plagiarisme adalah pelanggaran etika, bukan pelanggaran hukum yang penegakannya berada dalam kewenangan akademik, bukan kompetensi pengadilan.” Papar Dr. V. Henry Soelistyo Budi, SH.,L.LM ketika mengisi acara Sarasehan tentang Plagiarisme, Sabtu (12/04) di Auditorium Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jalan Kapas 09, Semaki, Yogyakarta.
Lebih lanjut Henry Soelistyo Budi menyampaikan, Plagiarisme masuk dalam kategori pelanggaran, karena merupakan tindakan immoral dan ilegal. Salah satu contoh tindakan immoral seperti mempresentasikan hasil karya/ide orang lain yang di akui itu menjadi karya atau idenya yang tidak menyebutkan sumber dari mana dia memperoleh ide tersebut. Selanjutnya plagiarisme itu disebut ilegal jika seseorang mengcopy hasil karya atau ciptaan orang tanpa seijin dari yang bersangkutan.
“Kedua hal yang telah disebutkan tadi masuk dalam kategori pelanggaran Undang-Undang Hak cipta yang ada di Indonesia. Beberapa hal bisa disebut sebagai pelanggaran hak cipta apabila yang di plagiat itu merupakan karya yang di lindungi hak cipta” ungkap Henry meneruskan.
Plagiarisme merupakan sebuah tindakan memanipulasi fakta, membohongi publik, serta merusak nilai-nilai obyektifitas. Maka dari itu ilmuwan yang objektif akan melaporkan hasil penelitiannya dengan jujur, benar, dan terbuka.
Plagiarisme disebut sebagai tragedi tak berdarah di dunia ilmiah, karena banyak orang penting setingkat professor, doktor harus rela dicopot gelar akademiknya hanya karena melakukan plagiarisme, serta banyak pejabat tinggi pemerintahan harus rela turun tahta karena melakukan tindakan plagiarisme ini.
Mengutip dari pernyataan Parvati Iyer dan Abhipsita Shingh, Henry yang juga seorang pengacara, menuturkan, “Tipe-tipe Plagiarisme ada empat yakni Plagiarisme ide (ideas), kata demi kata (word to word), sumber (source), dan kepengarangan (authorship).”
Faktor yang menyebabkan seseorang melakukan plagiarisme di antaranya adalah lemahnya etika akademik, kohesi dengan penegakan hukum serta lemahnya filtering orisinalitas suatu karya/ciptaan.
Sebagai pembicara inti dalam acara tersebut, Dr. Henry yang merupakan Pakar Bidang Intellectual Property Rights (Hak Kekayaan Intelektual) dan Penulis buku “Plagiarisme” mengungkapkan harapannya kepada Universitas Ahmad Dahlan yang mempunyai jargon Moral and Intellectual Integrity mampu menelurkan akademisi-akademisi yang punya integritas moral dan intelektual serta tidak melakukan tindakan-tindakan plagiarisme.
Acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Penelitian Universitas Ahmad Dahlan (LPP UAD) ini dihadiri oleh Civitas Akademika Universitas Ahmad Dahlan baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa. (MCH)
Galakkan Kebiasaan Emas Puasa Senin-Kamis lewat BuBer
/0 Comments/in Terkini /by Super News
Kamis (10/04) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM-FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan Kajian dalam rangka Buka Bersama Puasa Sunnah Kamis di Masjid Darussalam Kampus I UAD, Jalan Kapas 09, Semaki, Yogyakarta.
Hadir dalam acara tersebut, Tukijan ketua panitia acara tersebut mengungkapkan “Untuk mendapatkan syafa’at Allah kelak di Akhirat ada beberapa kiat-kiat, salah satunya ialah dengan rutin mengerjakan puasa sunnah Senin-Kamis.”
Tukijan menambahkan, acara ini bertujuan untuk menghidupkan sunnah rasul (puasa sunnah senin-kamis) yang saat ini mulai ditinggalkan oleh kalangan muslim terutama kalangan mahasiswa. “Acara yang diadakan kali ini merupakan titik awal yang selanjutnya akan diadakan rutin setiap senin dan kamis untuk memotivasi para mahasiswa agar senantiasa berpuasa senin kamis”
Ditemui diakhir acara Tukijan menjelaskan bahwa acara tersebut mendapat bantuan dari seorang donatur yang tak ingin disebutkan namanya, yang terbiasa menginfakkan sebagian hartanya untuk dakwah fi sabilillah, salah satunya seperti acara buka bersama ini.
Acara sederhana ini dihadiri oleh Mahasiswa FAI-UAD serta mahasiswa dari fakultas lain yang menjalankan ibadah puasa sunnah senin-kamis. (MCH)
Kiat-Kiat Mendapatkan Syafa’at
/0 Comments/in Terkini /by Super News“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Setelah mati, manusia akan dihidupkan kembali untuk menjalani kehidupan selanjutnya yakni kehidupan akhirat. Dikehidupan ini, setiap manusia akan mendapatkan balasan atas segala perbuatannya selama di dunia. Orang yang baik akan mendapatkan kenikmatan di surga sedangkan orang yang buruk amal perbuatannya akan mendapatkan adzab/siksa di neraka.“ Papar Ustadz Tukijan yang juga mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI-UAD) ketika mengisi acara Buka Bersama Kamis (10/04) di Masjid Darussalam, Masjid Kampus Iu UAD, Jalan Kapas 09, Semaki, Yogyakarta.
Lebih lanjut dijelaskan, di Akhirat inilah kelak orang akan sangat membutuhkan sebuah pertolongan atau syafaat agar terhindar dari siksa neraka dan mendapatkan tempat di surga. Untuk mendapatkan syafaat tidaklah mudah. Ada beberapa cara atau kiat-kiatnya agar kelak di akhirat mendapatkan syafa’at dari Allah SWT.
Di antara kiat-kiatnya ialah: yang pertama, nentauhidkan Allah dengan mengucapkan dua kalimat syahadat dengan ikhlas dari hati yang tulus serta tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Kedua, Memperbanyak membaca Al-Qur’an. Ketiga, Membiasakan berpuasa baik puasa wajib maupun puasa sunnah. Hal inilah yang saat ini digerakkan oleh Mahasiswa FAI-UAD yakni menggalakkan kebiasaan berpuasa sunnah senin kamis yang saat ini mulai ditinggalkan.
Keempat, Berdo’a setelah dikumandangkan adzan. Di waktu inilah do’a kita didengar dan diijabah oleh Allah SWT. Kelima, tinggal di Madinah, sabar menerima cobaannya serta wafat di sana. Keenam, Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ketujuh, Shalatnya sekelompok muslim terhadap jenazah muslim, dan memperbanyak sujud kepada Allah SWT.
“Dengan melakukan beberapa hal tersebut, niscaya kita akan mendapatkan syafaat (pertolongan) dari Allah SWT“ ungkap Tukijan mengakhiri ceramahnya.
Acara rutin yang dipelopori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM-FAI) UAD ini mendapat bantuan dari seorang donatur yang tak ingin disebutkan namanya. Yang terbiasa menginfakkan sebagian hartanya untuk dakwah fi sabilillah, salah satunya seperti acara buka bersama ini. Acara ini dihadiri oleh Mahasiswa FAI-UAD serta mahasiswa dari fakultas lain yang menjalankan ibadah puasa sunnah senin-kamis. (MCH)
Kepedulian BEM UAD Untuk Bencana di Purworejo
/0 Comments/in Terkini /by Super News Saat Purworejo diguyur hujan deras pada tanggal 19-20 Desember 2013. Hujan mengakibatkan 4 sungai besar di Purworejo meluap akibatnya 11 kecamatan tergenang air. Salah satu Desa Rowodadi Kecamatan Grabag capai 4 meter ketinggian air sehingga hanya atap bangunan saja yang terlihat.
Berdasarkan data dari Posko LPM Muhammadiyah Purworejo, 4 orang meninggal dunia yaitu Wongso Suwito (85), Rinayah (48), Siti Aminah (8), dan 1 orang belum dikenali. Ini merupakan bencana banjir dan longsor yang paling parah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sejak tahun 2000 lalu.
Melali Badan Eksuktif Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (BEM-UAD) dalam gerakan Aksi Nyata untuk Purworejo, menyerahkan bantuan kepada korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Purworejo Propinsi Jawa Tengah, tepatya di Posko PCM Kutoarjo. Alhamdulillah, uang sebesar Rp 18.039.100,- diserahkan, serta bantuan lain berupa sembako, pakaian layak pakai, selimut, perlengkapan bayi juga tersalurkan. Relawan UAD yang mewakili 10 fakultas , ikut berpartisipasi membersikan Sekolah Dasar Rowodadi Grabag, yang tenggelam sedalam 4 meter saat bencana.
“Ini wujud kepedulian kita kepada saudara yang sedang ditimpa musibah. Kita UAD, kita berbagi” tutur Idham Leipary, Presiden Mahasiswa UAD. Dalam sela-sela kesibukan recovery bencana, Diki Anwar Sani, Sekretaris LPB Muhammadiyah Purworejo menuturkan, “kami semakin percaya, UAD peduli dengan masyarakat”.
Idam selaku Ketua BEM Universitas Ahmad Dahlan menyampaikan Persaudaraan bagaikan sebuah bangunan, saling menguatkan. Juga diibaratkan seperti satu tubuh, satu bagian mendapati luka maka bagian lainnya juga ikut merasakan, berupaya mengobati. (doc)
Pengajian UAD: Sembilan Kebiasaan Emas Rasulullah
/0 Comments/in Terkini /by Super News“Umat Islam, khususnya Warga Muhammadiyah seharusnya mencontoh kebiasaan-kebiasaan baik yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW. dan mengistiqomahkan sembilan kebiasaan emas atau yang biasa disebut dengan The Nine Golden Habits.” Papar Ustadz dr. H. Agus Taufiqurrahman, M.kes., Sp.S. saat mengisi acara pengajian untuk Dosen dan Karyawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
“Sembilan kebiasaan tersebut ialah: pertama, shalat fardhu diawal waktu dengan berjamaah dilanjutkan dengan melakukan shalat Tathowu' (sunnah) seperti sholat rawatib, dhuha, dan tahajud. Kedua, melakukan puasa sunnah seperti puasa 3 hari setiap bulan, puasa senin-kamis, atau seperti puasa Nabi Daud.” lanjutnya
Lebih lanjut Ketua umum PW Muhammadiyah DIY tersebut menyampaikan, “Kebiasaan Baik yang Ketiga yaitu mengeluarkan zakat, infaq, dan shodaqoh (2,5 % dari penghasilan). Keempat, beradab islami dalam setiap kegiatan. Kelima, tadarus Al-Qur'an minimal 1 juz setiap hari dan khatam dalam sebulan. Keenam, Membaca buku minimal satu jam tiap hari. Ketujuh, Mengaji minimal seminggu sekali. Kedelapan, aktif berjamaah dan berorganisasi. Kesembilan, senantiasa berfikir Positif dan bersyukur”.
Acara yang diprakarsai oleh Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD tersebut berlangsung di Auditorium Kampus I UAD, Jalan Kapas 09 Semaki Yogyakarta. Sabtu (05/04).
Diakhir acara, dihimbau kepada para peserta yang hadir untuk menggunakan hak pilihnya (tidak golput) dan jangan sampai salah pilih dalam pemilu 2014 yang akan diadakan besok tanggal 09 April 2014. (MCH).
Koreksi Mutu Pembelajaran
/0 Comments/in Terkini /by Super News
Oleh: Hendro Widodo, M. Pd
Penulis Dosen Prodi PGSD UAD Yogyakarta
Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antar siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan sumber belajar. Ketiga relasi tersebut dapat berjalan dengan baik dalam pembelajaran bilamana para pelaku pembelajaran (guru dan siswa) dapat membangun pembelajaran yang bermutu. Pembelajaran yang bermutu berawal dari guru yang perlu melihat kondisi siswa, baik dalam hal pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki. Kegiatan pembelajaran perlu dikondisikan sedemikian rupa yang membuat siswa belajar dengan nyaman dan tanpa tekanan.
Seorang guru sangat memahami bahwa semua siswa berbeda satu sama lainnya, dan mereka belajar dengan model yang cocok dengan kebutuhan dan kecenderungan mereka masing-masing. Seorang guru yang menggunakan prosedur mutu terpadu harus menangkap secara serius isu-isu tentang gaya dan kebutuhan pembelajaran untuk menciptakan strategi individualisasi dan differensiasi dalam pembelajaran. Siswa adalah pelanggan utama, dan jika model pembelajaran tidak memenuhi kebutuhan individu masing-masing mereka. Maka, guru tersebut tidak dapat mengklaim bahwa ia telah mencapai mutu terpadu dalam pembelajaran (Edwar Sallis, 2010).
Guru harus memahami bahwa beberapa siswa juga suka pada kombinasi beberapa gaya belajar dan guru harus mencoba untuk cukup fleksibel dalam memberikan pilihan tersebut. Untuk itu, strategi belajar yang diterapkan guru tidak boleh hanya satu yang membuat siswa bosan. Guru dapat memberikan beberapa model pengajaran dan pembelajaran terhadap para siswa. Di sini guru dituntut untuk dapat menguasai berbagai metode dan strategi pembelajaran.
Salah satu adagium yang tepat untuk menunjukkan pentingnya strategi pembelajaran adalah al-tariqah ahammu min al-maddah, strategi lebih penting dari materi. Adagium ini menunjukkan relasi antara materi dan strategi pembelajaran, bahwa sebaik apa pun materi pembelajaran yang dibuat oleh guru jika tidak disampaikan dengan cara yang tepat maka tidak akan bermakna sebagaimana yang diharapkan. Tentu ini tidak boleh dimaknai bahwa materi tidak penting, bahwa ketika materi yang sudah dibuat secara ideal harus segera diikuti oleh pilihan strategi penyampaian secara tepat. Ketepatan dalam pemilihan strategi pembelajaran akan mempengaruhi ketercapaian tujuan pembelajaran sehingga secara mikro harus ditemukan strategi dan pendekatan pembelajaran yang efektif di kelas.
Selain dari kemampuan guru dalam melihat kondisi siswa dan kemampuan memberikan beberapa model pengajaran dan pembelajaran terhadap siswa, evaluasi pembelajaran juga harus menjadi proses berkelanjutan yang tidak boleh diabaikan. Evaluasi tidak hanya mengedepankan evaluasi hasil tapi yang tidak kalah pentingnya adalah evaluasi proses. Seorang guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dituntut untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap siswa, baik dari segi pemahamannya terhadap materi yang telah diberikan (aspek kognitif), maupun dari segi sikap dan penghayatan (aspek afektif), dan pengamalannya (aspek psikomotorik). Ketiga aspek tersebut sangat erat sekali dan bakan tidak dapat dilepaskan dari kegiatan evaluasi pembelajaran. Hasil dari proses evaluasi harus dibicarakan kepada siswa, dengan tujuan untuk melengkapi hasil evaluasi.
Dalam pembelajaran yang bermutu, peran seorang guru sangat menentukan. Kemampuan guru dalam memahami siswa baik dalam hal pengetahuan maupun pengalaman, kemampuan dalam pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran menjadi faktor utama dalam menghasilkan pembelajaran yang bermutu. Oleh karena itu, komitmen dan profesionalisme seorang guru terus selalu ditingkatkan baik secara individual maupun institusional, agar betul-betul menjadi seorang guru yang bermutu sehingga mampu mengkonstruksi pembelajaran yang bermutu pula.