Diskusi Internal HMPS PBSI UAD dan UMP
Berangkat dari keresahan masing-masing, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS PBSI) melaksanakan pertemuan internal dengan HMPS PBSI Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). Sesama pengurus saling bertukar pikiran, mendiskusikan solusi, dan memberi dukungan satu sama lain baik bidang pendidikan, organisasi, bahasa, maupun sastra.
Pengurus masih terus memikirkan daya tarik mahasiswa PBSI supaya semakin meningkat dalam kegiatan Bulan Bahasa. Sebab, kebanyakan kegiatan bahasa yang sudah terlaksana banyak peminat yang dari luar PBSI. Bercermin dari hal tersebut, perlu adanya peningkatan daya tarik.
Diskusi di ruang dosen PBSI lantai 7 berlangsung santai namun serius. Pengurus HMPS PBSI UAD, Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB), Lembaga Semi Otonom Kreativitas Kita (LSO Kreskit), dan HMPS PBSI UMP yang berjumlah 12 terlihat antusias. Hadir pula sebagai dosen pembimbing mahasiswa PBSI UAD, Iis Suwartini, M.Pd., yang membuat diskusi semakin komunikatif.
HMPS PBSI UMP mengungkapkan, teater mereka yang bernama Kopersastra sempat vakum. Ridho Iqbal Subariansyah selaku ketua Teater JAB, berbagi pengalamannya di bidang teater dan memberi masukan seputar polemik yang dihadapi Kopersastra.
“Dalam berteater, harus ada kesadaran dan niat yang tepat. Kita harus tanamkan niat untuk belajar, bukan untuk pamer atau eksis. Perbanyak bergaul dengan alumni dan sesama paguyuban teater baik tingkat lokal maupun nasional,” ujar Iqbal saat memberi masukan dalam diskusi pada Selasa (9-7-2019).
Harapan sesama pengurus, diskusi ini dapat mengurangi keresahan pengurus dan menerapkan solusi yang telah didapat saat diskusi. Semoga mahasiswa PBSI lebih berprestasi dalam bidang pendidikan, bahasa, dan sastra. Setelah penutupan diskusi, sesi foto bersama pun dilakukan. Acara dilanjutkan keliling sekitar kampus UAD yang didampingi oleh Iis Suwartini. (Dew)