Empat Dosen UAD Terpilih sebagai Peneliti Terbaik Indonesia
Empat dosen dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil masuk dalam kategori peneliti terbaik berdasar Science Technology Index (Sinta). Dosen-dosen tersebut antara lain Tole Sutikno, S.T., M.T., Ph.D., Dr. Rully Charitas Indra Prahmana Saragih, M.Pd., Dr. Suparman, M.Si., DEA., dan Dr. Imam Riadi, M. Kom.
Pada pemeringkatan Sinta, Tole Sutikno menempati peringkat 11, Rully Charitas di posisi 32, Suparman di peringkat 202, dan Imam Riadi di urutan 492. Pemeringkatan ini berdasarkan skor Sinta dari tahun 2017-2019. Peraih 500 peneliti terbaik versi Sinta tersebut diumumkan Kamis sore (28/5/2020) secara daring oleh Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia.
Dr. Muchlas, M.T. Rektor UAD menjelaskan, masuknya empat dosen UAD menjadi peneliti terbaik versi Sinta menunjukkan eksistensi UAD di bidang sumber daya manusia, khususnya karya-karya ilmiah. “Ini sebetulnya menunjukkan bahwa UAD sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki misi peningkatan karya ilmiah dosen, sudah kita tunjukkan eksistensinya,” jelasnya ketika diwawancarai di Kampus I UAD, Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta, Jumat (29/5/2020).
Muchlas menambahkan, sementara berdasarkan sinkronisasi data yang dilakukan sampai dengan tanggal 28 Mei 2020, terdapat enam peneliti dari Perguruan Tinggi Swasta di Wilayah V yang masuk ke dalam 500 Peneliti Terbaik Indonesia berdasarkan Sinta. Dari enam tersebut empat di antaranya merupakan dosen UAD.
“Pemeringkatan di Indonesia berdasar Sinta bukan satu-satunya kualifikasi. Tetapi, pemeringkatan Sinta tersebut juga menunjukkan seberapa besar kapasitas UAD dalam konstelasi akademik di Indonesia,” tandas Muchlas.
Di sisi lain, Rully Charitas mengatakan, tidak menyangka dirinya bisa masuk ke dalam jajaran peneliti terbaik Indonesia. “Hal ini karena saya pribadi merasa masih terlalu dini, baik dari usia, maupun track record penelitian, serta kepakaran pada bidang ilmu yang saya tekuni,” katanya.
Kepala Pusat Peningkatan Mutu Penulisan dan Publikasi Ilmiah Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) UAD ini menjelaskan, untuk sampai ke tahapan itu, ia fokus ke bidang riset yang disukai, ditekuni, dan dikuasai. Selain itu ia juga belajar langsung kepada para pakar untuk bidang tersebut. Rully aktif mengikuti konferensi dan terlibat dengan komunitas keilmuan di bidangnya, serta berkolaborasi dengan kolega yang memiliki minat riset yang sama, baik di dalam maupun luar negeri.
“Alhamdulillah, semua itu sudah saya bangun sejak sepuluh tahun yang lalu sampai sekarang. Jadi peringkat di Sinta tahun ini membuahkan hasil yang membanggakan. Semoga semuanya penuh berkah dan manfaat,” tandasnya. (ard)