KKN UAD Bantu Vaksinasi Antraks di Dadapayu
Virus antraks belakangan ini menjadi momok yang menakutkan bagi warga di kabupaten Gunungkidul. Untuk meminimalisir menyebarnya virus antraks, Dinas Pertanian Gunungkidul mengambil langkah cepat, yakni dengan melakukan vaksinasi di daerah terdampak, tepatnya di daerah Gombang dan Pucanganom, serta daerah dengan radius sekitar 3−5 kilometer dari daerah terdampak (Sidorejo, Saposari, Semanu, Ponjong, Mbedoyo).
Vaksinasi bertempat di dusun Kepuh, Dayakan Tengah, Dayakan Kulon, desa Dadapayu, Semanu, Gunungkidul, dibantu oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD. Kegiatan ini dilakukan dengan mendatangi ternak, sapi, dan kambing warga. Vaksinasi tidak dilakukan pada hewan yang sedang bunting di bawah tiga bulan, serta yang baru saja dilakukan penyuntikan inseminator.
“Virus antraks itu susah untuk terdeteksi, karena penyakitnya datang tiba-tiba, langsung mati (hewannya), dan untuk pengobatan tidak bisa. Yang bisa kita lakukan adalah pencegahan,” ujar drh. Agung Ludiro, (6-2-2020).
Ini adalah kali kedua Dinas Pertanian Gunungkidul melakukan pencegahan menyebarnya antraks. Pertama, dilakukan penyuntikan antibiotik yang berfungsi untuk membunuh bakteri yang telah menjangkiti hewan dan lebih kepada pengendaliannya. Kedua, adalah suntik vaksinasi bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh hewan (immunity).
“Antibiotik itu untuk membunuh bakteri. Langkah itu sudah dilakukan dua minggu sebelum hari ini. Sekarang saatnya vaksinasi,” tutupnya. (JM)