• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Pembuktian Existensialisme: Teater 42 Bangun Tidur di Musim Hujan

06/04/2011/0 Comments/in Terkini /by Super News

Teater 42 universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesiaSelasa (29/03), teater 42 Fakultas Sastra Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta menggelar pementasan drama. “Mozaik Bara” begitulah judul naskah yang dipentaskan oleh komunitas Teater 42 di kampus 2 UAD, Jl. Pramuka. Naskah yang disutradarai Ray Mengku Sutentra, diperankan oleh Angga sebagai Hendri I, Dita sebagai Hendri II, Arifah sebagai Hendri III, dan Iqbal sebagai Ada. Pementasan tersebut melibatkan kerabat kerja, yaitu: Ponco “Awan” sebagai pemusik, Nuno “JAB” sebagai Lighting Man, dan Ari “Gomblo” beserta rekan-rekan teater PeBeI dan JAB terlibat sebagai Setting Man.

Pementasan yang dipimpin oleh Bibid (Pimpinan Produksi) tersebut merupakan manifestasi dari filsafat Existensialisme Samuel Beckett. “Sutradara mencoba untuk mencari arti Ada melalui pementasan yang berdurasi hampir satu jam itu. Kami mencoba untuk mengusung aliran Surealis” Ujar Rey sesaat setelah pamentasan usai digelar.

Meskipun hujan mengguyur sejak sore sampai pementasan selesai, semangat pantang menyerah dan gotong royong tampak jelas. Kekeluargaan yang lahir pada pementasan kolaborasi teater UAD di Taman Budaya (TBY) dua hari sebelumnya itu, menunjukkan bahwa Eksistensi para pekerja seni di UAD tidak setegah-setengah dalam beraktivitas “Ada hal yang harus kita catat malam hari ini: seniman kampus 2 UAD sangat kompak. Ini adalah pemandangan yang harus kita jaga dan lestarikan” papar Dinar “Saka” yang merupakan salah satu dedengkot teater PeBeI di saat evaluasi.

Pementasan malam itu tidak hanya menyedot para pelaku seni kampus yang menjamur di Jogja, tetapi juga dihadiri oleh beberapa alumni teater 42, (baik yang masih dan menetap di Jogja, bahkan ada yang sengaja datang dari Balikpapan). “Sutradarane iki, Edan!” ungkap Hari Leo AER yang datang sebagai perwakilan SPS (Studio Pertunjukan Sastra) Yogyakarta.

“Salut buat kawan-kawan 42. Setelah lama tidur, bangun di musim hujan. Padahal hujan-hujan kan nyaman dibuat untuk kemulan. Eh, iki malah dipakai untuk pentas. Ajaib. Asyik lah pokoknya.” Papar Iqbal “siepiet”, salah satu perwakilan dari teater JAB. (IHS)

 

Teater 42 universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesiaSelasa (29/03), teater 42 Fakultas Sastra Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta menggelar pementasan drama. “Mozaik Bara” begitulah judul naskah yang dipentaskan oleh komunitas Teater 42 di kampus 2 UAD, Jl. Pramuka. Naskah yang disutradarai Ray Mengku Sutentra, diperankan oleh Angga sebagai Hendri I, Dita sebagai Hendri II, Arifah sebagai Hendri III, dan Iqbal sebagai Ada. Pementasan tersebut melibatkan kerabat kerja, yaitu: Ponco “Awan” sebagai pemusik, Nuno “JAB” sebagai Lighting Man, dan Ari “Gomblo” beserta rekan-rekan teater PeBeI dan JAB terlibat sebagai Setting Man.

Pementasan yang dipimpin oleh Bibid (Pimpinan Produksi) tersebut merupakan manifestasi dari filsafat Existensialisme Samuel Beckett. “Sutradara mencoba untuk mencari arti Ada melalui pementasan yang berdurasi hampir satu jam itu. Kami mencoba untuk mengusung aliran Surealis” Ujar Rey sesaat setelah pamentasan usai digelar.

Meskipun hujan mengguyur sejak sore sampai pementasan selesai, semangat pantang menyerah dan gotong royong tampak jelas. Kekeluargaan yang lahir pada pementasan kolaborasi teater UAD di Taman Budaya (TBY) dua hari sebelumnya itu, menunjukkan bahwa Eksistensi para pekerja seni di UAD tidak setegah-setengah dalam beraktivitas “Ada hal yang harus kita catat malam hari ini: seniman kampus 2 UAD sangat kompak. Ini adalah pemandangan yang harus kita jaga dan lestarikan” papar Dinar “Saka” yang merupakan salah satu dedengkot teater PeBeI di saat evaluasi.

Pementasan malam itu tidak hanya menyedot para pelaku seni kampus yang menjamur di Jogja, tetapi juga dihadiri oleh beberapa alumni teater 42, (baik yang masih dan menetap di Jogja, bahkan ada yang sengaja datang dari Balikpapan). “Sutradarane iki, Edan!” ungkap Hari Leo AER yang datang sebagai perwakilan SPS (Studio Pertunjukan Sastra) Yogyakarta.

“Salut buat kawan-kawan 42. Setelah lama tidur, bangun di musim hujan. Padahal hujan-hujan kan nyaman dibuat untuk kemulan. Eh, iki malah dipakai untuk pentas. Ajaib. Asyik lah pokoknya.” Papar Iqbal “siepiet”, salah satu perwakilan dari teater JAB. (IHS)

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2011-04-06 20:08:532011-04-06 20:08:53Pembuktian Existensialisme: Teater 42 Bangun Tidur di Musim Hujan
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • Lentera Kehidupan, Rahmat bagi Semesta04/09/2025
  • Inovasi Berkelanjutan Biopori untuk Mengurangi Risiko Stunting04/09/2025
  • Inovasi Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik oleh Mahasiswa UAD di Dusun Karanganyar04/09/2025
  • Inisiasi Gerakan Keluarga Sehat dan Lingkungan Bersih04/09/2025
  • Inovasi KKN UAD: Tingkatkan Potensi Siswa SMA Muhammadiyah 3 Genteng Lewat Workshop Interaktif03/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan III Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 202528/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan I di National Economic Business Competition 202527/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Pers Mahasiswa 2025 dari AJI Indonesia25/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Pengabdian Masyarakat Tingkat Nasional pada ASLAMA PTMA 202519/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II di Ajang AILEC 202519/08/2025

FEATURE

  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025
  • Dinamika Implementasi Pembelajaran Mendalam di Indonesia02/09/2025
  • Pendidikan Adalah Kunci Mengubah Kehidupan02/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top