Ketangguhan Intan, Dari Bimbel Hingga Emas Pimnas

Intan Faya, Wisudawati Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Intan Faya)
Intan Faya Nurazizah, lulusan Program Studi Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dianugerahi sebagai Wisudawati Berprestasi Kegiatan Kemahasiswaan Bidang Akademik. Perempuan kelahiran Bengkulu berdarah Jawa ini tumbuh dalam keluarga sederhana, namun penuh semangat juang.
Ayahnya, Edi Fandoyo, adalah sosok inspiratif yang rela melakukan apa saja demi pendidikan anak-anaknya. Ibunya, Riyani, adalah pilar kekuatan batin yang mendampingi setiap langkah hidup Intan. “Gelar ini saya persembahkan untuk mereka, terutama untuk Bapak. Tolong hidup lebih lama, Pak, agar bisa melihat anakmu sukses dan membahagiakanmu,” ucapnya penuh haru.
Ketertarikan Intan pada ilmu pengetahuan alam telah tumbuh sejak sekolah dasar. Ia rutin mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) sejak SD hingga SMA. Maka tak heran bila akhirnya ia memilih Biologi sebagai jalan akademiknya di bangku kuliah. Namun, perjalanan itu bukan tanpa tantangan. “Bertahan saat tidak baik-baik saja, itu tantangan terberat,” kenangnya.
Sejak awal perkuliahan, Ia bekerja di sebuah bimbel sambil menjalani rutinitas akademik yang padat, termasuk laporan praktikum berlapis-lapis yang Ia ibaratkan seperti tumpukan wafer tango. Namun Intan tidak menyerah. Ia belajar menerima kesedihan, menangis bila perlu, tetapi selalu bangkit esok harinya dengan semangat baru. “Kita harus kuat, karena ada orang tua yang terus berjuang untuk kita,” tuturnya.
Di tengah segala keterbatasan, Intan justru melesat dengan segudang prestasi. Ia terpilih mengikuti Abdidaya 2023 di Universitas Jember, meraih kategori emas di ajang Pimnas Universitas Padjadjaran 2023, serta memperoleh Juara Favorit di Pimnas Universitas Airlangga.
Semua pencapaian itu ia raih lewat kerja kolektif, bimbingan dosen, dan daya juang pribadi yang tak kenal lelah. Baginya, pengelolaan waktu menjadi kunci keberhasilan. Ia menyusun timeline seefisien mungkin dan menerapkan prinsip jangan menunda tugas agar hidupnya tetap terarah. Tak hanya sebagai peserta lomba, kontribusi Intan juga nyata melalui keikutsertaannya dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA), menjadikannya teladan bagi rekan sejawat dalam bidang kemahasiswaan akademik.
Saat ditanya tentang makna menjadi wisudawati berprestasi, ia menjawab, “Ini adalah hadiah untuk kerja keras orang tua saya, yang jasanya tak akan pernah terbalas.” Satu kata yang ia pilih untuk menggambarkan perjalanannya adalah luar biasa, bukan untuk dirinya semata, tetapi untuk kampus UAD, perjuangan orang tua, dan dirinya sendiri yang mampu bangkit dari segala keterbatasan. Untuk mahasiswa aktif, Intan berpesan, “Ikutilah kegiatan yang tidak membuang-buang waktu. Pahami untuk apa kamu kuliah. Bertahanlah dalam proses, karena justru di sanalah pendewasaanmu dibentuk.”
Intan Faya Nurazizah adalah gambaran nyata bahwa kesuksesan bukan hanya milik mereka yang lahir dalam kemudahan, tetapi juga milik mereka yang memilih untuk bangkit, bertahan, dan terus melangkah, walau dari keluarga sederhana, walau dari perantauan jauh, dan walau dalam keadaan tidak selalu baik-baik saja. (Mawar)