• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Fikih Wanita dalam Bingkai Manhaj Tarjih Muhammadiyah

21/06/2025/in Feature /by Ard

Diskusi Siti Bariyah di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Daffa)

Dalam sebuah “Diskusi Siti Bariyah” di Islamic Center, Aisya Nabila Hanifa, seorang mahasiswi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menyampaikan dinamika perkembangan pemikiran tentang Fikih Wanita yang menjadi salah satu topik hangat.

Muhammadiyah dalam pandangan Manhaj Tarjih memandang kedudukan dan peran perempuan tidak boleh berhenti pada pemahaman tekstual semata, melainkan mengintegrasikan pendekatan bayani, burhani, dan irfani untuk menghasilkan pemahaman yang komprehensif dan kontekstual.

Landasan Metodologis

Manhaj Tarjih Muhammadiyah dalam memahami fikih wanita bertumpu pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan.

Pendekatan Bayani (tekstual) tidak berdiri sendiri, melainkan diperkuat dengan analisis Burhani (rasional) yang mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan perkembangan zaman, kemudian diperkaya dengan dimensi Irfani (spiritual) yang menghasilkan sebuah prinsip dan hukum.

Dalam konteks ini, Muhammadiyah memandang bahwa Islam sejak awal telah memberikan kedudukan mulia kepada perempuan. Al-Qur’an dan hadis, ketika dipahami secara holistik, justru mengangkat derajat perempuan dari kondisi yang sebelumnya marginal menjadi subjek yang memiliki hak dan kewajiban setara dengan laki-laki dalam banyak aspek kehidupan.

Kontekstualisasi dalam Kehidupan Modern

Menurut Aisya, salah satu keunggulan Manhaj Tarjih Muhammadiyah adalah kemampuannya dalam melakukan kontekstualisasi tanpa kehilangan substansi dari ajaran Islam, termasuk dalam pembahasan isu-isu kontemporer seperti kepemimpinan perempuan hingga partisipasi perempuan dalam ruang publik.

Misalnya, dalam persoalan kepemimpinan perempuan, Tarjih tidak melihat gender sebagai penghalang mutlak karena yang menjadi pertimbangan utama adalah kapasitas, kompetensi, dan integritas individu. Prinsip al-rijalu qawwamuna ‘ala al-nisa’ tidak dimaknai sebagai superioritas gender, melainkan sebagai pembagian peran yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan konteks zaman.

Peran UAD Terhadap Isu Wanita

Universitas Ahmad Dahlan, sebagai institusi pendidikan tinggi Muhammadiyah, memiliki peran strategis dalam mengembangkan wacana fikih wanita yang progresif namun tetap otentik. Melalui berbagai program studi, penelitian, dan pengabdian masyarakat, UAD dapat menjadi laboratorium pemikiran yang menghasilkan solusi-solusi inovatif atas persoalan-persoalan kontemporer yang dihadapi perempuan Muslim.

Integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum yang menjadi ciri khas UAD memberikan peluang untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami fikih secara tekstual, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan modern yang kompleks.

Menuju Islam yang Adil Gender

Fikih wanita dalam perspektif Manhaj Tarjih Muhammadiyah bukan sekadar sekumpulan aturan yang mengekang perempuan, melainkan panduan hidup yang membebaskan dan memberdayakan. Pendekatan yang holistik, kontekstual, dan berorientasi pada keadilan ini sejalan dengan misi Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, UAD memiliki tanggung jawab untuk terus mengembangkan pemahaman yang mencerdaskan dan membebaskan. Melalui pendidikan dan pengabdian, UAD dapat berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang adil gender, di mana laki-laki dan perempuan dapat berkolaborasi secara harmonis dalam membangun peradaban yang berkeadilan. (daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Diskusi-Siti-Bariyah-di-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Daffa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-21 09:35:392025-06-21 09:35:39Fikih Wanita dalam Bingkai Manhaj Tarjih Muhammadiyah

Salsabila Aulia Untsa dan Perjalanan 10 Sahabat di Lautan Kedokteran

18/06/2025/in Feature /by Ard

Kesan Pesan dr. Salsabila pada Sumpah Dokter Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Rabu, 4 Juni 2025, menjadi penanda sejarah bagi dr. Salsabila Aulia Untsa. Berdiri di atas panggung mewakili rekan-rekannya, ia bukan hanya menyampaikan ucapan terima kasih, tetapi juga menuturkan kisah perjuangan yang menggugah hati dalam acara Sumpah Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode II Tahun 2025.

Salsabila membuka sambutannya dengan rasa syukur dan terima kasih. “Kami akhirnya bisa menepati janji yang dulu kami buat bersama. Janji yang berangkat dari komitmen, keberanian, dan keyakinan,” ucapnya, menahan haru.

Ia mengenang awal perjalanan mereka, sepuluh orang mahasiswa yang “nekat” masuk dunia kedokteran. Ialah: dr. Salsabila Aulia Untsa, dr. Tiara Zukri Damayanti, dr. Tiara Dinar Ismirahmadani, dr. Afifah Nurmeitasari, dr. M. Bayu Sastra Wiguna, dr. Intan Nanda Lisa, dr. Syifa Agnia Aulia, dr. Salsabila Izzati, dr. Syifa Alliya Nur Fasya, dan dr. Aidil Akbar Ma’ruf. Bukan karena tak tahu risiko, melainkan karena keyakinan bahwa bersama, mereka bisa sampai ke garis akhir. “Kami bersepuluh berjanji untuk keluar bersama. Dan hari ini, janji itu kami buktikan.”

Kisah di Tengah Samudra

Dalam analogi yang puitis dan mendalam, dr. Salsabila menggambarkan perjuangan mereka layaknya kapal yang berlayar di samudra luas, menghadapi ombak, badai, dan arah angin yang tak selalu bersahabat. “Kami harus menjadi kapal yang kuat. Perjalanan ini menuntut kami untuk tetap berlayar, tak peduli seberapa besar gelombang yang menghadang,” ujarnya. “Dan hari ini, kami tidak hanya tiba di pelabuhan. Kami siap berlayar kembali ke lautan yang lebih luas, yaitu dunia nyata.”

Bagi Salsabila, sumpah dokter yang diikrarkan adalah simbol dari perjalanan panjang dan titik awal pengabdian baru. “Sumpah hari ini adalah salah satu dari babak penting dalam hidup kami. Kami persembahkan ini untuk diri kami sendiri dan untuk orang-orang terkasih yang telah mendedikasikan waktunya, tenaganya, dan cintanya untuk kami.”

Menjadi Dokter Tangguh dan Rendah Hati

Dalam pesannya kepada rekan-rekan sejawat, dr. Salsabila mengajak agar tetap rendah hati dan tidak takut gagal. “Orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah mencoba. Dan jika kita pernah salah, itu adalah bagian dari langkah maju. Asalkan jangan mengulangi kesalahan yang sama.”

Ia juga mengingatkan pentingnya mendoakan orang-orang yang telah membantu dalam setiap fase kehidupan. “Dalam setiap segmen hidup, setiap orang punya alur berbeda. Tetapi, semua punya potensi untuk menghadapinya. Doakan mereka yang menjadi cahaya di jalan kita.”

Berpencar, tetapi Tetap Satu

Menutup sambutannya, ia menyampaikan bahwa meski kelak mereka akan berpencar, menempuh jalan masing-masing, tetapi jiwa dan tekad mereka tetap satu. “Selamat datang di dunia baru. Kini saatnya kita bertebaran di bumi Allah, membawa ilmu, membawa nama baik, dan bersiaspora dengan semangat dokter UAD yang tangguh.”

Dengan nilai OSCE tertinggi dan semangat yang membumi, dr. Salsabila bukan hanya membuktikan kecakapan akademik, tetapi juga menyuarakan esensi kemanusiaan dari seorang dokter yang berkomitmen, tangguh, dan tetap bersyukur. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kesan-Pesan-dr.-Salsabila-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-18 11:14:362025-06-18 11:14:36Salsabila Aulia Untsa dan Perjalanan 10 Sahabat di Lautan Kedokteran

Aninda Cahaya Putri: Manfaatkan Roadmap untuk Kuliah

08/06/2025/in Feature /by Ard

Aninda Cahaya Putri, Wisudawati Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Aninda)

Aninda Cahaya Putri, mahasiswi Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, berhasil mencatatkan prestasi gemilang sebagai wisudawati terbaik sekaligus lulusan tercepat dengan masa studi 3 tahun 7 bulan. Bagi Aninda, menyelesaikan perkuliahan tepat waktu merupakan wujud nyata dari tanggung jawabnya kepada kedua orang tua yang selama ini selalu mendukung dan mendoakan langkahnya.

Sejak awal kuliah, Aninda telah membuat roadmap atau peta pencapaian akademik yang ingin diraih. Ia memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan maksimal, seperti mengikuti Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dan terlibat dalam penelitian dosen. Untuk menjaga fokus, ia secara sadar menghapus aplikasi-aplikasi media sosial dan platform hiburan daring yang berpotensi mengganggu konsentrasi belajar.

Meskipun tidak mengikuti semester pendek atau program percepatan akademik lainnya, Aninda tetap berhasil menyelesaikan studinya lebih cepat berkat rekognisi mata kuliah dari kegiatan PPK Ormawa dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diikutinya. Berkat keterlibatan aktif dalam program tersebut, ia juga tidak diwajibkan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) karena dinilai telah memenuhi beban pengabdian kepada masyarakat.

Dalam kesehariannya, Aninda menjadikan kuliah sebagai prioritas utama, sejalan dengan niat awalnya datang ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan tinggi. Di luar jam perkuliahan, ia mengisi waktu dengan mengikuti berbagai kegiatan pengembangan diri seperti organisasi kemahasiswaan, kepanitiaan, perlombaan, serta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) secara daring.

Aninda menyadari bahwa tantangan terbesar selama kuliah adalah melawan rasa malas dalam diri sendiri. Ia mengatasinya dengan terus mengingat target yang telah ia susun sejak awal. Ia juga menyebutkan bahwa kedua orang tua memiliki peran besar dalam keberhasilannya. Mereka tidak hanya menjadi sumber doa dan semangat, tetapi juga senantiasa memberikan motivasi agar ia menyelesaikan apa yang telah dimulai.

Selama masa kuliah, Aninda aktif di Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan sebagai staf kewirausahaan dan menjabat sebagai bendahara Kementerian Desa Mitra di Badan Eksekutif Mahasiswa UAD. Ia juga menjadi ketua tim pelaksana PPK Ormawa tahun 2023 dan sekretaris tim PKM-K di tahun yang sama. Di bidang kepanitiaan, ia pernah menjabat sebagai sekretaris pada kegiatan Weekend with Islam, bendahara Foodfest 2023, dan seksi konsumsi Gema Muharam.

Tidak hanya itu, Aninda juga mengikuti Studi Independen Bersertifikat melalui program MSIB di Infinite Learning pada tahun 2024 serta menjadi peserta Online Mobile Courses bersama Faculty of Bioresources & Food Industry Universiti Sultan Zainal Abidin (UniZA), Malaysia, dengan tema “Malaysian Food Heritage”.

Baginya, tidak ada kata tidak bisa selama belum mencoba. Pengalaman hidup sendiri jauh dari orang tua telah membentuknya menjadi pribadi yang mandiri dan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dengan usaha sendiri. “Saya selalu mencoba memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Main media sosial itu bikin candu, jadi saya kurangi. Lebih baik waktunya dipakai buat ikut lomba atau kegiatan yang bisa bantu kita berkembang dan menemukan potensi diri selama kuliah,” ujar Aninda.

Perjalanan Aninda Cahaya Putri membuktikan bahwa kedisiplinan, manajemen waktu yang baik, dan kemauan untuk terus belajar bisa mengantarkan seseorang pada prestasi yang membanggakan. Tak hanya menyelesaikan studi dengan cepat, ia juga menunjukkan bahwa masa kuliah bisa menjadi ruang untuk bertumbuh, berkontribusi, dan menginspirasi. (Risa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Aninda-Cahaya-Putri-Wisudawati-Program-Studi-Teknologi-Pangan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Aninda.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-08 13:34:312025-06-08 13:34:31Aninda Cahaya Putri: Manfaatkan Roadmap untuk Kuliah

Wisudawan Terbaik UAD Temukan Makna Ilmu dalam Syukur dan Cinta Alam

08/06/2025/in Feature /by Ard

Churin Shirotus Sirly, Wisudawan Terbaik Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Churin)

Churin Shirotus Sirly, wisudawan terbaik dari Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menorehkan perjalanan studi yang inspiratif. Gadis kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur ini tidak hanya berhasil menyelesaikan studinya dengan baik, tetapi juga membawa kisah tentang kesungguhan belajar, cinta terhadap ilmu, dan kekuatan rasa syukur.

Biasa disapa Churin, ia mungkin bukan sosok yang aktif di banyak organisasi. Tetapi, semangat eksplorasi dan keberaniannya mencoba hal baru menjadi nilai lebih yang membawanya sampai titik ini. Salah satu langkah besarnya adalah saat mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Kewirausahaan dan lolos pendanaan. Ia juga pernah ikut berkontribusi dalam kepanitiaan P2K FAST 2022, menunjukkan bahwa meski tak banyak tampil di panggung, kontribusinya nyata dan berdampak.

Namun, momen paling berkesan dalam perjalanannya bukan berada di dalam kelas atau seminar. “Praktikum lapangan adalah titik balik,” ucapnya. Dari mengamati mikroorganisme di tanah hingga menelusuri hutan untuk mengidentifikasi keanekaragaman hayati, pengalaman itu membuka matanya bahwa belajar Biologi bukan hanya tentang buku, melainkan tentang menyatu dengan ciptaan Allah Swt. yang begitu kompleks dan indah. “Di alam, saya belajar bahwa ilmu bukan sekadar teori. Ia hidup, tumbuh, dan bisa kita rasakan langsung. Di sana, saya menemukan rasa syukur yang paling dalam,” tuturnya.

Meskipun memiliki tantangan pribadi dalam cara belajar, terutama karena Biologi menuntut banyak membaca dan menghafal, Churin tak menyerah. Ia mengubah kesulitan menjadi peluang: mencatat dengan gaya visual yang menarik, menonton video pembelajaran sebagai pengganti teks panjang, hingga mengajar kembali teman-temannya sebagai bentuk penguatan pemahaman. Baginya, belajar bukan tentang metode yang sama bagi semua orang, tetapi bagaimana menemukan cara yang paling cocok untuk berkembang.

Dalam skripsinya, Churin mengangkat penelitian mengenai aktivitas antioksidan dari rumput teki yang tumbuh di berbagai ketinggian. Dengan uji DPPH, ia mengungkap bagaimana lingkungan dapat memengaruhi senyawa bioaktif yang berpotensi digunakan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit degeneratif. Penelitian ini tak hanya relevan untuk kesehatan manusia, tetapi juga membuka wawasan baru dalam konservasi sumber daya alam lokal.

Churin berencana melanjutkan karier di bidang riset, bioteknologi, atau lembaga konservasi, serta ingin melanjutkan studi S2 dengan fokus pada botani. Ia pun meninggalkan pesan sederhana namun kuat untuk generasi berikutnya: “Biologi adalah dunia yang luas dan dinamis. Jangan takut untuk gagal, jangan ragu untuk belajar. Alam telah memberi kita segalanya—tinggal bagaimana kita mencintainya dengan ilmu dan rasa hormat,” tutupnya. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Churin-Shirotus-Sirly-Wisudawan-Terbaik-Biologi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Churin.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-08 12:41:522025-06-08 12:41:52Wisudawan Terbaik UAD Temukan Makna Ilmu dalam Syukur dan Cinta Alam

Sumpah Dokter Periode II FK UAD 2025 Luluskan Dokter Baru

05/06/2025/in Terkini /by Ard

Sumpah Dokter Periode II Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2025 (Foto. Humas UAD)

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mencetak generasi emas melalui pelaksanaan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter Periode II 2025 di Gedung Auditorium Kampus IV UAD pada 4 Juni 2025 dengan meluluskan 10 dokter baru.

Barkah Djaka Purwanto, Sp.PD-KGH, SubSp. GH(K) FINASIM., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK UAD, turut hadir dalam kegiatan tersebut untuk membacakan laporan akademik kelulusan para dokter baru.

“Menurut laporan akademik, disebutkan bahwa yang memiliki nilai Computer Based Test (CBT) tertinggi diraih oleh dr. Afifah Nurmeitasari Ridhoi dan dr. Syifa Alliya Nur Fasya dengan angka 81,33 dan nilai Objective Structured Clinical Examination (OSCE) sekaligus Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih oleh dr. Salsabila Aulia Untsa dengan angka 85,15 dan IPK sebesar 3,91,” ujar Barkah.

Setelah pelaporan selesai, acara berikutnya adalah pengambilan sumpah 10 dokter baru yang disaksikan oleh Dr. dr. Rusdi Lamsudin, Sp.S(K)., M.Med.Sc., selaku Dekan FK UAD. Kemudian, dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat profesi dokter baru serta penyematan pin Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Buku Kode Etik Kedokteran Indonesia.

Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., pun turut memberi sambutan kepada para dokter baru. “Dokter baru UAD harus memiliki mobilitas yang hebat. Hebat dalam artian mampu bersikap humanis, mudah dimobilisasi (entengan), berintegritas dan berkarakter, ahli (dalam artian kompeten), serta tangguh,” ujar Prof. Muchlas.

Di penghujung acara, dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan dokter baru dengan predikat IPK tertinggi, CBT tertinggi, dan OSCE tertinggi serta kesan dan pesan oleh perwakilan dokter baru dan perwakilan orang tua dokter baru. Terakhir, ditutup dengan pembacaan doa dan persembahan video dari para dokter baru.

Pelantikan dan pengambilan sumpah dokter ini diharapkan mampu menjadikan para dokter baru menjadi tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sumpah-Dokter-Periode-II-Fakultas-Kedokteran-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-2025-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 10:06:372025-06-05 10:06:37Sumpah Dokter Periode II FK UAD 2025 Luluskan Dokter Baru

Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik

05/06/2025/in Feature /by Ard

Asna Adira, Wisudawan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Peraih Lulusan Terbaik (Foto. Dira)

Tidak semua perjalanan menuju panggung wisuda berjalan mulus. Namun, kisah Asna Adira menunjukkan bahwa setiap langkah yang dijalani dengan tekad dan makna mampu membawa seseorang sampai ke garis akhir dengan penuh kebanggaan. Mahasiswi Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini resmi menyandang predikat lulusan terbaik pada Wisuda Periode III Tahun 2025.

Dikenal dengan sapaan akrab Dira, mahasiswi asal Kabupaten Jepara ini menunjukkan bahwa menjadi luar biasa bukan hanya soal pencapaian akademik, tetapi juga tentang bagaimana seseorang bertumbuh melalui dedikasi, kepedulian, dan keberanian menghadapi tantangan.

Selama masa studinya, Dira aktif dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fisika selama tiga periode berturut-turut. Ia pernah mengemban tanggung jawab sebagai anggota Divisi Sosial Masyarakat, kemudian menjabat sebagai Bendahara, hingga akhirnya dipercaya menjadi Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan. Tak hanya itu, ia juga mengembangkan minat akademiknya dengan menjadi asisten praktikum selama dua periode.

“Tak terasa waktu di UAD sudah tuntas. Pengalaman belajar, bersosialisasi, dan berorganisasi di Fisika sangat berkesan bagi saya,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa teman-teman seperjuangannya di angkatan 2020 memiliki ambisi besar untuk berkembang dan hal itu memacunya untuk tampil lebih baik setiap hari.

Perjalanan menuju gelar sarjana tentu tidak lepas dari tantangan. Bagi Dira, rintangan terbesar datang saat proses penyelesaian skripsi. Ia mengaku mengalami fase kebuntuan, terutama di semester akhir.

“Namun, saya punya tekad untuk menyelesaikannya, sesulit apa pun itu. Saya meminta bantuan dari dosen pembimbing, kakak tingkat, dan teman-teman. Saya pikir, masalah akan lebih mudah diselesaikan jika didiskusikan bersama. Oleh karena itu, saya tidak segan meminta bantuan mereka. Begitulah cara saya keluar dari masa sulit pengerjaan skripsi,” tuturnya.

Skripsi Dira mengangkat topik material 3D Printing, dengan fokus menyelidiki pengaruh parameter infill density terhadap kekakuan material ULTRA PLA yang digunakan pada Small Wind Turbine Blade. Penelitiannya ini bermanfaat sebagai referensi dalam pembuatan blade (bilah) turbin dengan kekakuan optimal, tetapi tetap efisien dari segi penggunaan material dan waktu.

Dira menyebut pencapaiannya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. “Banyak yang berada di belakang saya: keluarga, para dosen dan staf Prodi Fisika, serta teman-teman. Mereka membantu saya tetap termotivasi, menjaga semangat saya, dan memberikan dukungan positif setiap hari,” ujarnya.

Langkah Dira selanjutnya adalah melanjutkan studi ke jenjang S-2 di bidang yang sama. Ia berkomitmen untuk terus mengembangkan bidang keilmuan yang telah ia tekuni selama di UAD.

“Saya berharap teman-teman tetap menjaga pikiran positif, terus melangkah, dan konsisten dalam usahanya supaya dapat meraih apa yang dicita-citakan,” pesannya sekaligus menutup wawancara. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Asna-Adira-Wisudawan-Fisika-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Peraih-Lulusan-Terbaik-Foto.-Dira.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 09:44:502025-06-05 09:44:50Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik

Dari Jahitan ke Jurnal: Transformasi Bisnis Fashion Syar’i Menjadi Karya Ilmiah

03/06/2025/in Feature /by Ard

Hilma Doni Situmorang S.Pd., M.Pd Alumni Universitas Ahmad Dalan (UAD) sebagai Narasumber Sosialisasi dan Seminar Program Bantuan Modal Wirausaha Mandiri (Foto. Bimawa UAD)

Bagian dari komitmen dalam mencetak generasi muda yang unggul termasuk dalam kegiatan kewirausahaan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) bekerja sama dengan BPD DIY Syariah dalam menyelenggarakan Sosialisasi dan Seminar Bantuan Modal Wirausaha Mandiri 2025.

Kegiatan ini, yang dilaksanakan pada Senin, 19 Mei 2025, tidak hanya memberikan dukungan modal usaha, tetapi juga membuka jalan bagi mahasiswa untuk menjadikan bisnis sebagai objek penelitian terapan sekaligus pengganti skripsi melalui jalur publikasi ilmiah.

Hilma Situmorang, S.Pd., M.Pd., alumni yang berhasil menyelesaikan studi S-1 hanya dalam 3,5 tahun melalui jalur publikasi pendanaan, lalu melanjutkan S-2 dan menuntaskannya dalam total waktu hanya 5 tahun.

Tak berhenti di dunia akademik dan tugas akhir, Hilma mengembangkan bisnis fashion muslimah syar’i yang mengedepankan nilai edukasi dan kebermanfaatan sosial. Setiap busana yang ia desain bukan sekadar tren, melainkan bentuk nyata dakwah berpakaian yang elegan, mendidik, dan solutif.

Program ini mendorong mahasiswa untuk menjadikan bisnis sebagai objek penelitian terapan. Melalui program Bantuan Modal Wirausaha Mandiri, Hilma memaparkan beberapa strategi.

Di antaranya: menangkap peluang pendanaan kewirausahaan, menyusun proposal bisnis dengan pendekatan ilmiah, mengubah bisnis menjadi penelitian terapan, menulis artikel ilmiah berkualitas, serta submit ke jurnal dan mengajukan pengakuan sebagai skripsi.

Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk menginspirasi mahasiswa agar mampu berinovasi, menyelesaikan studi dengan jalur publikasi, serta membangun usaha yang berdampak nyata bagi masyarakat. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hilma-Doni-Situmorang-S.Pd_.-M.Pd-Alumni-Universitas-Ahmad-Dalan-UAD-sebagai-Narasumber-Sosialisasi-dan-Seminar-Program-Bantuan-Modal-Wirausaha-Mandiri-Foto.-Bimawa-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-03 11:29:292025-06-03 11:29:29Dari Jahitan ke Jurnal: Transformasi Bisnis Fashion Syar’i Menjadi Karya Ilmiah

Tips Menulis Artikel Ilmiah ala Santi Santika

02/06/2025/in Terkini /by Ard

Santi Santika, S.Pd, Alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selaku Pemateri Program Bantuan Modal Wirausaha Mandiri (Foto. Bimawa UAD)

Dorong mahasiswa menjadi wirausahawan muda sekaligus penulis ilmiah andal, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) bekerja sama dengan BPD DIY Syariah kembali menyelenggarakan Program Bantuan Modal Wirausaha Mandiri 2025.

Dalam rangkaian program ini, digelar seminar pada Hari Sabtu 19 Mei, 2025 bertemakan “Jurus Jitu Lulus Cepat, Usaha Hebat!” yang bertujuan membuka wawasan mahasiswa bahwa kegiatan wirausaha dapat dijadikan dasar untuk publikasi ilmiah dan diakui sebagai bagian dari tugas akhir melalui jalur publikasi.

Hadir sebagai narasumber adalah Santi Santika, S.Pd., alumni UAD yang telah membuktikan keberhasilan strategi tersebut. Santi berhasil menyelesaikan studi S1 dalam waktu 3,5 tahun melalui jalur publikasi ilmiah berkat partisipasinya dalam program ini. Kini, ia tengah melanjutkan pendidikannya sebagai penerima beasiswa LPDP 2024.

Melalui paparannya berjudul “Kiat Menulis Artikel dan Memilih Jurnal Sesuai Topik”, Santi membagikan panduan praktis menulis artikel ilmiah yang sistematis, relevan, dan dapat dipublikasikan pada jurnal bereputasi.

Berikut 6 Langkah Jitu Menulis Artikel Ilmiah Ala Santi

  1. Identifikasi Kata Kunci
    Temukan istilah penting dari topik riset/usaha sebagai dasar eksplorasi literatur.
  2. Cari Literatur Berkualitas
    Gunakan sumber dari basis data ilmiah, perpustakaan, dan jurnal daring terpercaya.
  3. Evaluasi Kritis
    Tinjau metodologi, kesesuaian topik, dan kredibilitas setiap literatur.
  4. Susun Abstrak dan Catatan
    Ringkas poin penting dari masing-masing sumber dan buat diagram untuk mempermudah pemahaman.
  5. Tulis Tinjauan Pustaka
    Gabungkan hasil bacaan ke dalam tulisan yang runtut, terstruktur, dan tajam.
  6. Libatkan Dosen Pembimbing
    Kolaborasi sejak awal untuk memastikan arah tulisan sesuai standar akademik. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Santi-Santika-S.Pd-Alumni-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-selaku-Pemateri-Program-Bantuan-Modal-Wirausaha-Mandiri-Foto.-Bimawa-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-02 10:54:162025-06-02 10:54:16Tips Menulis Artikel Ilmiah ala Santi Santika

Ni’matus Syakirah: yang Penting Proses, Bukan Nilai

02/06/2025/in Feature /by Ard

Ni’matus Syakirah, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Ni’ma)

Pada wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode III tahun akademik 2024/2025, Ni’matus Syakirah, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) berhasil mendapat predikat wisudawan berprestasi dengan IPK nyaris sempurna, 3.96.

Dalam perjalanannya, Ni’ma tidak hanya peduli dengan nilai tinggi, melainkan selalu menghargai proses yang dijalankan. Ia membuktikan dengan aktif mengejar pengalaman nonakademik, salah satunya dengan menjadi relawan di Teras Dakwah (TD). Di komunitas itu, ia membantu bagian registrasi, acara, dan konsumsi. Menurutnya, setiap peran yang dijalankan adalah ladang belajar dan ladang amal.

Tak hanya itu, Ni’ma juga mengikuti program Kampus Mengajar angkatan 7. Pengalaman mengajar langsung di lapangan memberinya kesiapan untuk tumbuh sebagai calon pendidik, baik itu secara mental maupun kepemimpinan.

Salah satu pengalaman paling berkesan adalah saat di Lembaga Semi Otonom (LSO) Akhilla Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) UAD. Ia merasakan kekeluargaan yang sangat hangat, walaupun dengan latar belakang dan angkatan yang berbeda-beda. Selama di LSO, ia merasa selalu didukung dan tidak ada senioritas.

Ni’ma menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Publikasi dan Dokumentasi (MPD) di periode pertama, dan dipercaya menjadi bendahara di periode kedua. Ia juga aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam (IMM FAI) UAD sebagai anggota TKK. Hal itu menunjukkan bahwa Ni’ma sangat giat organisasi.

Prestasi yang didapat Ni’ma bukanlah milik mereka yang hanya fokus pada akademik. Tetapi, dengan niat, kerja keras, dan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman, setiap mahasiswa bisa menjadi versi terbaik dari diri sendiri. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nimatus-Syakirah-Wisudawan-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Nima.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-02 10:05:282025-06-02 10:05:28Ni’matus Syakirah: yang Penting Proses, Bukan Nilai

Perjalanan Hanifia Merawat Cinta Al-Qur’an

31/05/2025/in Feature /by Ard

Hanifia Qurrota A’yun Nur Utomo, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Fia)

Hanifia Qurrota A’yun Nur Utomo, mahasiswi Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), resmi didapuk sebagai Wisudawan Berprestasi Periode III Tahun Akademik 2024/2025 dengan IPK gemilang 3,92. Pencapaian ini tidak lahir dari nilai akademik saja. Tetapi, juga berkaitan dengan perjalanannya mencintai Al-Qur’an.

Mahasiswi yang kerap dipanggil Fia ini, semasa kuliah sempat menjadi santri reguler di Rumah Tahfidz Anak (RTA) Utsmani selama satu tahun dan dilanjutkan menjadi pengurus santri di tahun berikutnya. Walaupun sejak semester enam sudah tidak aktif menjadi santri, ia tetap menjaga kedekatan dengan lingkungan baik itu. Ia juga tetap rutin menyetorkan hafalan, baik murojaah (mengulang hafalan) maupun ziyadah (menambah hafalan).

Ketika dihadapi dengan jadwal padat, Fia tetap berusaha memiliki interaksi harian dengan Al-Qur’an, sekecil apapun bentuknya. “Kalau nggak bisa ziyadah ya murojaah, kalau nggak bisa murojaah ya tilawah, kalau itu pun belum bisa, minimal dengar murottal, atau dekat-dekat orang yang sedang mengaji. Sedikit apapun, asal continue dan sungguh-sungguh, insyaallah kualitas dan kuantitasnya akan bertambah,” ungkapnya.

Tak hanya menghafal, Hanifia juga memperdalam bahasa Arab Qur’ani, yang menurutnya sangat membantu memahami struktur dan emosi dalam setiap lafaz Al-Qur’an. Sejak RTA 6 yakni setahun sebelum kuliah, ia mengikuti kelas bahasa Arab yang diasuh oleh guru yang merupakan murid Ustadz Nouman Ali Khan.

“Aku ikut unit Quranic Arabic Indonesia. Dari situ aku belajar bahwa setiap kata dalam Al-Qur’an membawa kebijaksanaan, dan itu memperkuat hafalan serta cinta pada ayat-ayatNya,” tutur Fia.

Tak hanya fokus menghafal, memuliakan guru dan menjaga adab dalam menuntut ilmu adalah prinsip yang selalu ia pegang. “Sejak lulus SMP, aku sadar betapa pentingnya takzim kepada guru. Bahkan hal sesederhana masuk kelas tepat waktu menurutku adalah bentuk adab,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menolak untuk ikut membicarakan kekurangan guru atau dosen, karena menurutnya, setiap dosen memiliki metode tersendiri yang patut dihargai. “Tugas kita itu menerima ilmunya dan mengamalkannya, bukan menghakimi,” tegasnya.

Selama menjalani kuliah, Hanifia berpegang pada satu kalimat motivasi bahwa “Merawat disiplin lebih sulit daripada menjaga motivasi”. Menurutnya, disiplin adalah bentuk konsisten yang memerlukan doa dan keteguhan. Ia menegaskan bahwa semua perjuangan, termasuk menghafal Al-Qur’an, harus berlandaskan niat tulus karena Allah.

Mendekati akhir perkuliahan, Hanifia menghadapi berbagai tantangan dan keraguan, yang tidak banyak orang tahu. Namun ia tetap bertahan dan berusaha dengan disiplin waktu yang sudah ia rancang dengan baik.

“Di waktu-waktu terakhir masa studi-ku, Allah yang renggangkan waktunya, dan Allah juga yang menguatkan sampai akhir. Setiap keraguan dibalas dengan hasil terbaik, itu indah banget sih kalau dipikir-pikir,” tutup Fia, pada wawancaranya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hanifia-Qurrota-Ayun-Nur-Utomo-Wisudawan-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Fia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-31 11:13:052025-05-31 11:13:05Perjalanan Hanifia Merawat Cinta Al-Qur’an
Page 1 of 512345

TERKINI

  • Kolaborasi KKN UAD dan Warga Ngestiharjo: Seminggu Penuh Kreasi, Edukasi, dan Kebersamaan30/06/2025
  • Mengungkap Kriminalitas Lewat Sains: Kuliah Umum Forensik Molekuler bersama Puslabfor POLRI30/06/2025
  • Sinergi Mahasiswa KKN UAD Alternatif ke-97 dan KWT Krapyak Kulon Tanam Tanaman Herbal30/06/2025
  • Mahasiswa KKN UAD dan Warga Kalipucang Berkolaborasi Kelola Sampah Organik30/06/2025
  • Sivitas Akademika UAD Dukung Peluncuran Kalender Hijriah Global Tunggal30/06/2025

PRESTASI

  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025
  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025

FEATURE

  • Menyemai Sila Pertama, Menuai Takwa30/06/2025
  • Krisis Identitas di Kalangan Mahasiswa, Kamu Salah Satunya?30/06/2025
  • Penyampaian materi tentang Digital Public Health oleh Kepala BKPK Kemenkes RI dalam kuliah pakar Prodi Magister Kesmas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)Digital Public Health Competencies30/06/2025
  • Mendidik Anak Tak Semudah Memindahkan Air28/06/2025
  • Apakah AI Dapat Dimintai Pertanggungjawaban jika Menyebarkan Disinformasi dan Deepfake?28/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top