• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Pelatihan IMM FAI UAD: Bekali Generasi Muda dengan Skill Video Editing

17/07/2025/in Terkini /by Ard

Pelatihan CapCut PC untuk Pemula (CAKEP) IMM FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. IMM FAI UAD)

Pelatihan CapCut PC untuk Pemula (CAKEP) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode 2024/2025 resmi ditutup setelah melewati beberapa rangkaian kegiatan. Program ini merupakan inisiatif dari Bidang Media dan Komunikasi IMM FAI UAD yang bertujuan mengasah keterampilan generasi muda di bidang kreatif, khususnya video editing.

Pelatihan berbasis kelas berjenjang ini digelar sebanyak 14 kali pertemuan selama hampir satu bulan, dimulai sejak 24 Mei 2025. Dengan mengusung 12 materi teknis video editing menggunakan CapCut versi PC, pelatihan ini menyasar para pemula yang ingin menekuni dunia produksi konten visual secara profesional.

Dalam pelaksanaannya, IMM FAI UAD menghadirkan narasumber istimewa, Muhammad Ziya Ul Albab, atau yang akrab disapa BangZiii. Ia dikenal sebagai content creator muda asal UAD yang telah berkontribusi aktif dalam dunia dakwah kreatif dan hiburan digital. Tidak hanya itu, BangZiii juga merupakan sosok multitalenta yang telah menorehkan puluhan prestasi di bidang seni, literasi, dan public speaking.

Seluruh sesi pelatihan dilangsungkan di ruang laboratorium komputer milik FAI UAD, yang menghadirkan suasana kondusif dan nyaman bagi para peserta. Setiap pertemuan difokuskan pada teknik tertentu, disertai dengan sesi praktik langsung agar peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh secara maksimal.

Antusiasme peserta terlihat dari berbagai testimoni positif yang disampaikan. Hanan, peserta dari Muhammadiyah Quranic School Yogyakarta, menyampaikan terima kasih kepada IMM dan BangZiii. “Sudah membuat kegiatan seluar biasa ini. Semoga jadi amal jariyah dan bisa kami terapkan untuk konten pondok ke depan,” ujarnya.

Pelatihan CAKEP ini menjadi bukti nyata komitmen IMM FAI UAD dalam mendukung pemberdayaan pemuda di era digital. Harapannya, program ini dapat terus berlanjut dan memberi manfaat lebih luas, khususnya bagi para kreator konten dakwah dan edukasi. (Daffa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-CapCut-PC-untuk-Pemula-CAKEP-IMM-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-IMM-FAI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-17 11:07:062025-07-17 11:07:06Pelatihan IMM FAI UAD: Bekali Generasi Muda dengan Skill Video Editing

Menjaga Iman di Era Digital

16/07/2025/in Terkini /by Ard

Pemaparan Materi oleh Aabidah Ummu ‘Aziizah, S.Pd.I., M.Pd., pada Tabligh Akbar (Foto. Panitia Tabligh Akbar)

Pada Minggu, 13 Juli 2025, suasana di Aula Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terasa berbeda dari biasanya. Deretan mahasiswa dari berbagai jurusan tampak antusias mengikuti kegiatan Tablig Akbar kolaboratif yang diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dari berbagai bidang studi, seperti PBSI, PBI, PPKn (PB2), BK PGSD, PG PAUD (BPP), serta IMM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Bertajuk “Menjaga Iman, Merawat Kesehatan, dan Menggapai Ilmu”, kegiatan ini mengusung semangat refleksi spiritual dan intelektual di tengah tantangan era digital.

Tablig Akbar ini menghadirkan pemateri inspiratif, Ustazah Aabidah Ummu ‘Aziizah, S.Pd.I., M.Pd., yang membuka diskusi dengan analogi sederhana namun mengena: “Menjaga iman itu seperti menjaga HP, ketika hilang sedikit saja, kita akan merasa cemas.” Sebuah perumpamaan yang menggambarkan betapa pentingnya iman dalam kehidupan manusia modern yang sangat tergantung pada teknologi.

Dalam paparannya, Ustazah Aabidah menjelaskan bahwa untuk meraih ilmu secara optimal, seseorang harus menjaga kesehatannya, baik jasmani maupun rohani, karena kesehatan menjadi jembatan penting bagi manusia untuk menerima dan mengolah ilmu dengan baik. Ustazah Aabidah mengajak mahasiswa untuk menyadari betapa seriusnya ancaman ketergantungan teknologi terhadap kehidupan spiritual dan kesehatan mental. Ketergantungan ini bukan sekadar kebiasaan buruk, tetapi menciptakan efek psikologis mendalam seperti overstimulasi dopamin, di mana otak menjadi kecanduan sensasi instan dari media sosial dan game sehingga kesulitan merasakan kebahagiaan alami.

Hal ini diperparah oleh ilusi koneksi, di mana seseorang merasa terhubung secara sosial lewat dunia digital, padahal sebenarnya mengalami kesepian eksistensial. Di saat yang sama, perbandingan sosial yang terus-menerus di media sosial memicu krisis identitas dan harga diri, membuat manusia kehilangan keaslian diri karena terus-menerus mencerminkan kehidupan orang lain.

Ketergantungan ini juga menyebabkan pecahnya fokus (attention fragmentation) akibat notifikasi yang tak henti hingga akhirnya membuat kita hidup di permukaan kesadaran, tidak lagi hadir secara utuh dalam hidup sehari-hari. Puncaknya adalah munculnya kekosongan makna (existential void), di mana hidup hanya dipenuhi rutinitas scrolling tanpa tujuan, yang menjauhkan manusia dari nilai-nilai spiritual, produktivitas, dan makna hidup itu sendiri. Semua ini membentuk satu pola besar: teknologi telah menjadi musuh diam yang menggerus iman, menurunkan kesehatan jiwa, dan menghalangi pencapaian ilmu yang hakiki.

Tak hanya memetakan masalah, Tablig Akbar ini juga menawarkan jalan keluar yang rasional dan spiritual. Data empiris menunjukkan bahwa tingkat religiusitas yang tinggi berkorelasi dengan kesehatan mental yang lebih baik. Nilai-nilai spiritual terbukti menjadi mekanisme coping yang efektif dan pembatas alami dalam penggunaan teknologi. Komunitas religius, seperti IMM, diyakini mampu memberikan dukungan sosial dan ruang untuk pertumbuhan pribadi yang sehat. Inilah esensi dari tema acara: menjaga iman untuk merawat kesehatan, dan dari situ, terbukalah jalan menuju pencapaian ilmu yang berkah.

Sebagai penutup, Ustazah Aabidah mengangkat kisah Imam Al-Ghazali, seorang tokoh besar dalam sejarah Islam yang mengalami krisis spiritual di usia produktifnya—yang kini dikenal dengan istilah quarter life crisis. Ia berani meninggalkan segala gelar dan popularitas demi menemukan kebenaran sejati. Pilihan ini mungkin dianggap aneh oleh orang lain, tetapi menjadi titik balik dalam perjalanan hidup dan keilmuannya.

Kisah ini menjadi inspirasi bahwa pencarian makna, keberanian mengambil keputusan besar, serta menjaga iman bukanlah proses yang mudah, tetapi akan membawa seseorang menuju versi terbaik dari dirinya.

Kegiatan Tablig Akbar ini menjadi oase spiritual di tengah padatnya aktivitas akademik dan tekanan digital. Melalui kolaborasi antarlembaga IMM dan bimbingan pemateri yang mendalam, para mahasiswa UAD tidak hanya diajak berpikir, tetapi juga merasa dan merenung, bahwa menjaga iman, merawat kesehatan, dan menuntut ilmu bukanlah tiga hal terpisah, melainkan satu kesatuan tak terpisahkan dalam membentuk pribadi utuh di era modern ini. (Tifa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemaparan-Materi-oleh-Aabidah-Ummu-‘Aziizah-S.Pd_.I.-M.Pd_.-pada-Tabligh-Akbar-Foto.-Panitia-Tabligh-Akbar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-16 10:35:412025-07-16 10:39:00Menjaga Iman di Era Digital

Psikologi dan Industri: Strategi Karier Lulusan di Psychology Career Planning 2025

14/07/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam Psychology Career Planning 2025 (Foto. Psikologi UAD)

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan seminar “Discovering Psychology in The Industrial Sector” sebagai bagian dari rangkaian acara Psychology Career Planning 2025. Bertempat di Amfiteater Kampus IV UAD, acara ini digelar pada Minggu, 29 Juni 2025, dan dihadiri ratusan mahasiswa yang antusias mengeksplorasi karier di bidang psikologi industri dan organisasi.

Acara diawali dengan beberapa sambutan, yaitu dari Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Psikologi, Sher Naufal; Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Psikologi, Indi Nabila; ketua panitia, An-Naafi’ Mahrunnisa’; dan Wakil Dekan Psikologi, Muhammad Nur Syuhada, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

Salah satu pembicara adalah Fatin Nurjannah, S.Psi., alumnus Psikologi UAD yang kini menjadi spesialis HR dan Talent Acquisition di perusahaan petrokimia dan otomotif. Dalam sesinya, Fatin menjelaskan berbagai peran lulusan psikologi di dunia industri, salah satunya di bidang Human Resources (HR). Ia memaparkan tujuh peran utama psikolog di HR, seperti: recruitment and selection, training and development, performance management, organizational development, hingga employee engagement.

Dalam paparannya, Fatin memberikan kutipan inspiratif kepada peserta, “You don’t have to be great to start, but you have to start to be great.” Ia menekankan pentingnya percaya diri dan terus melangkah maju dalam membangun karier.

Selain itu, peserta diajak untuk aktif berpikir kritis melalui sesi interaktif bertajuk “Which industry sparks your interest? What is the reason?”, yang memicu diskusi tentang minat dan alasan memilih bidang industri tertentu.

Acara ini dipandu oleh moderator, Hasna Uzzakiyah, S.Psi., M.Psi., Psikolog, yang merupakan dosen Psikologi UAD. Diskusi yang terbangun memperkenalkan peserta terhadap luasnya penerapan psikologi di ranah industri, yang tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga motivasi dan arah karier bagi mahasiswa psikologi. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dalam-Psychology-Career-Planning-2025-Foto.-Psikologi-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-14 10:36:262025-07-14 10:36:26Psikologi dan Industri: Strategi Karier Lulusan di Psychology Career Planning 2025

FAI UAD Resmi Luncurkan Ujian Standardisasi Bahasa Arab “Ikhla’”

14/07/2025/in Terkini /by Ard

Ujian Standarisasi Bahasa Arab Ikhla’ di Labooratorium Bahasa FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FAI UAD)

Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) resmi meluncurkan ujian standardisasi kemampuan Bahasa Arab bertajuk “Ikhla’” (اختبار اللغة العربية) pada 10–11 Juli 2025. Ujian ini menjadi terobosan akademik dalam mengukur kompetensi Bahasa Arab bagi mahasiswa nonpenutur asli, dengan sistem berbasis Computer Based Test (CBT).

“Ikhla’” dikembangkan sebagai instrumen evaluasi yang setara dengan TOAFL (Test of Arabic as a Foreign Language) dan dirancang secara khusus oleh FAI UAD bekerja sama dengan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab. Ujian ini menjadi bentuk nyata komitmen fakultas dalam menghadirkan sistem penilaian kebahasaan yang objektif, profesional, dan terstandardisasi.

Empat aspek utama yang diujikan meliputi: istima’ (menyimak), qira’ah (membaca), qawa’id (struktur bahasa), dan mufradat (kosakata). Dengan cakupan tersebut, Ikhla’ memberikan gambaran menyeluruh terhadap kemampuan peserta dalam memahami dan menggunakan Bahasa Arab secara komprehensif.

Peluncuran perdana Ikhla’ dilaksanakan di Laboratorium Bahasa FAI UAD dan diikuti oleh 55 peserta yang terbagi dalam lima periode tes selama dua hari. Antusiasme peserta tercermin dari partisipasi aktif dan kesiapan teknis yang matang dari panitia pelaksana.

Dr. Arif Rahman, M.Pd., selaku Dekan FAI UAD, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan peluncuran Ikhla’. “Alhamdulillah, pelaksanaan Ikhla’ berjalan lancar sesuai rencana. Ini adalah langkah strategis FAI UAD dalam menciptakan ekosistem akademik unggul di bidang Bahasa Arab. Kami berharap Ikhla’ dapat menjadi rujukan standar nasional, bahkan internasional, dalam pengujian Bahasa Arab di Indonesia,” ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Dr. Yoyo, M.A., dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab sekaligus salah satu inisiator Ikhla’. Ia menegaskan pentingnya keberadaan sistem uji mandiri seperti ini dalam pengembangan akademik.

“Peluncuran Ikhla’ adalah momentum penting dalam sejarah FAI UAD. Kami berharap ujian ini dapat terus dikembangkan dan menjadi alat ukur yang kredibel dalam menilai kemampuan Bahasa Arab mahasiswa maupun masyarakat luas,” ucapnya.

Dara Safina, salah satu peserta ujian, juga menyampaikan pengalamannya mengikuti Ikhla’. “Selama ini kami harus mengikuti TOAFL di luar kampus. Dengan adanya Ikhla’, kami merasa sangat terbantu dan bangga karena FAI UAD kini memiliki standar uji sendiri. Semoga ke depan Ikhla’ bisa menjadi nilai tambah dalam dunia akademik maupun profesional,” ungkapnya.

Peluncuran Ikhla’ menunjukkan konsistensi FAI UAD dalam menghadirkan inovasi akademik, sekaligus memperkuat peran UAD sebagai institusi pendidikan yang adaptif terhadap kebutuhan zaman, khususnya dalam penguasaan Bahasa Arab di tingkat perguruan tinggi nasional. (Fia/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ujian-Standarisasi-Bahasa-Arab-Ikhla-di-Labooratorium-Bahasa-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FAI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-14 10:26:552025-07-14 10:26:55FAI UAD Resmi Luncurkan Ujian Standardisasi Bahasa Arab “Ikhla’”

Prof. Rika Astari Soroti Industrialisasi Bahasa dan Simbol Religi dalam Media di Gontor Putri

14/07/2025/in Terkini /by Ard

Foto Bersama Seminar Intelektual Muslimah dengan Prof. Rika, Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FAI UAD)

Prof. Rika Astari, S.S., M.A., dosen dari Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), hadir sebagai narasumber utama dalam Seminar Intelektual Muslimah yang diselenggarakan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 pada Kamis, 10 Juli 2025. Dalam kesempatan ini, Prof. Rika membawakan tema yang menarik sekaligus kritis, yakni tentang industrialisasi bahasa dan simbol religi Islami dalam media di Indonesia.

Seminar ini menjadi wadah refleksi dan analisis terhadap tren berkembangnya representasi keislaman dalam industri hiburan dan produk konsumsi di tanah air. Prof. Rika mengawali pemaparannya dengan mengungkap bahwa kemunculan bahasa dan simbol Islami dalam media mulai tampak menonjol sejak 2008, bertepatan dengan suksesnya film Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, yang menjadi tonggak awal kemunculan film-film bernuansa Islam di Indonesia.

“Film Ayat-Ayat Cinta membuka gerbang bagi banyak genre film religi lainnya yang mulai menampilkan narasi dan simbol Islami, bahkan mengangkat isu-isu sensitif seperti poligami dalam bingkai sinematik,” ungkap Prof. Rika.

Ia menyebut sejumlah judul yang menandai genre tersebut, seperti Surga yang Tak Dirindukan, Bismillah, Kunikahi Suamimu, hingga Dalam Surga 2 Cintaku. Genre romantis religi juga berkembang dengan film-film seperti Ketika Cinta Bertasbih, Dalam Mihrab Cinta, dan Bid’ah Cinta. Bahkan, unsur religi merambah ke komedi Islami, seperti Insyaallah Sah, Hijab, dan I’m Coming.

Tak hanya itu, Prof. Rika juga menyoroti industri film horor religi dengan kemunculan judul-judul seperti Tasbih Kosong, Waktu Maghrib, dan Makmum. Ia juga mengangkat kasus film kontroversial Kiblat yang berganti judul menjadi Taghut setelah menuai kritik atas konten pemujaan iblis yang bertentangan dengan makna asli kata “kiblat”.

Lebih lanjut, Prof. Rika mengulas penggunaan simbol Islami dalam strategi pemasaran produk konsumsi. Ia mencontohkan berbagai produk yang menggunakan nama, istilah, dan visual Islami, seperti Nivea Hijab, Parfum Hijab Body Mist, Molto Pewangi Hijab, Kopi ABC Qohwa, Pasta Gigi Barakat, hingga Kispray Suci yang mencantumkan gambar Kakbah sebagai elemen branding.

“Bahasa dan simbol Islami tidak lagi hanya hadir dalam ruang ibadah, melainkan telah menjadi komoditas industri yang digunakan dalam iklan, kemasan produk, hingga nama merek. Fenomena ini perlu dicermati secara kritis,” tegasnya.

Sebagai penutup, Prof. Rika menyampaikan pesan motivasi kepada para santriwati untuk terus meneguhkan niat dan komitmen dalam menuntut ilmu di pesantren. “Jika sudah memilih tholabul ‘ilmi di pesantren putri, yakini dengan sepenuh hati, lalu tekuni dengan sepenuh energi. Semoga menjadi jalan terbaik meraih prestasi,” pungkasnya. (Fia/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Bersama-Seminar-Intelektual-Muslimah-dengan-Prof.-Rika-Dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FAI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-14 10:14:162025-07-14 10:14:16Prof. Rika Astari Soroti Industrialisasi Bahasa dan Simbol Religi dalam Media di Gontor Putri

Isu Lingkungan, Keadilan Gender, dan Peran Mahasiswa dalam Advokasi Ekologis

05/07/2025/in Terkini /by Ard

Foto Bersama Diskusi Isu Lingkungan BEM FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. BEM FAI UAD)

Isu lingkungan bukan lagi sekadar soal teknis atau urusan ilmiah semata, tetapi juga persoalan keadilan dan keberpihakan, termasuk keadilan gender. Dalam konteks ini, mahasiswa dinilai memiliki peran penting untuk tidak sekadar menjadi pengamat, tetapi turut aktif dalam advokasi yang berpihak pada masyarakat dan alam.

Gagasan ini disorot dalam diskusi bertajuk “Menakar Ulang Arah Advokasi Lingkungan melalui Perspektif Keadilan Gender dan Kesadaran Kritis Mahasiswa” yang digelar pada Jumat, 4 Juli 2025, di depan Museum Muhammadiyah, Gedung Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Diskusi ini menjadi agenda perdana Departemen Sosial Masyarakat (Sosmas) UAD dalam menanggapi maraknya isu ekologis di berbagai daerah, termasuk kasus yang terjadi di wilayah Raja Ampat dan daerah yang terdampak isu lingkungan lainnya di Indonesia.

Dahlan Anwar, S.Pd., selaku demisioner Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UAD periode 2023/2024, menyampaikan bahwa mahasiswa harus memahami persoalan lingkungan hingga ke akar-akarnya. Ia menekankan pentingnya empati, kesadaran data, dan keberanian untuk terlibat langsung di lapangan. “Kita punya banyak andil untuk mengadvokasi. Mahasiswa yang diam berarti memperpanjang barisan penindasan,” ujarnya.

Sementara itu, Raisah Hani, S.Ag., demisioner Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) periode 2021/2022, membahas isu lingkungan dari pendekatan ekofeminisme. Ia mengungkap bahwa perempuan kerap menjadi korban pertama dari kerusakan lingkungan, sekaligus pelindung pertama yang berupaya mempertahankan ruang hidupnya. “Perempuan punya relasi historis yang kuat dengan alam. Ketika lingkungan rusak, mereka yang pertama kali merasakannya,” jelas Raisah.

Diskusi ini menjadi ajakan terbuka bagi mahasiswa untuk menumbuhkan kesadaran ekologis yang tidak hanya berbasis data, tetapi juga berakar pada rasa keadilan, empati, dan solidaritas, khususnya terhadap kelompok-kelompok yang paling terdampak. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Bersama-Diskusi-Isu-Lingkungan-BEM-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-BEM-FAI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-05 11:57:362025-07-05 11:57:36Isu Lingkungan, Keadilan Gender, dan Peran Mahasiswa dalam Advokasi Ekologis

Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi

05/07/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Ceramah pada Kajian Bulanan FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) #26 (Foto. FKIP UAD)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Kajian Bulanan ke-26 bertema “Kepribadian Nabi sebagai Pendidik #2” pada Sabtu, 28 Juni 2025. Kegiatan ini menghadirkan Qaem Aulassyahied, S.Th.I., M.Ag., Sekretaris Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, sebagai penceramah utama.

Dalam pemaparannya, Qaem Aulassyahied menjelaskan salah satu hadis tentang keutamaan Surah Al-Fatihah. Rasulullah saw. pernah mengajarkan kepada sahabatnya, Ibnul Mualla, bahwa Surah Al-Fatihah adalah surah paling agung dalam Al-Qur’an. Hadis ini menunjukkan metode pendidikan Nabi dalam menumbuhkan rasa ingin tahu (at-tasywiq) serta metode menguji pemahaman murid (al-ikhtibar) agar mereka hadir secara utuh, baik fisik maupun jiwanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan metode pendidikan Nabi lainnya, seperti at-taujih al-mubasyir (pengarahan langsung) yang diterapkan di pesantren melalui sistem sorogan untuk melatih kedisiplinan dan keberanian santri. Rasulullah juga meneladankan al-ihsan bil-ihsan atau membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar untuk menumbuhkan cinta murid kepada guru, serta pentingnya qudratut tahawul atau kepercayaan pada kemampuan murid untuk berubah menjadi lebih baik.

Selain itu, Qaem menjelaskan hadis tentang Abu Dzar yang menanyakan amal utama kepada Nabi. Rasulullah menjawab, “Iman kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya,” tetapi ketika Abu Dzar merasa tidak mampu, Nabi menyarankan untuk membantu orang lain atau menjauhi keburukan, yang nilainya juga sedekah. Hal ini mengajarkan mutabadilah atau kepercayaan timbal balik dan kesabaran dalam menghadapi murid dengan kemampuan beragam. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Ceramah-pada-Kajian-Bulanan-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-26-Foto.-FKIP-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-05 09:55:082025-07-05 09:55:08Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi

Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup

04/07/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Dr. H. Riduwan, M.Ag. selaku Pemateri Kajian Ahad Pagi di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Darmawan)

Setiap manusia tentunya ingin bahagia. Hidup bahagia kerap menjadi tolok ukur keberhasilan, melampaui materi, pangkat, ataupun pencapaian lainnya. Hal inilah yang dibahas dalam pemaparan materi oleh Ustaz Dr. H. Riduwan, M.Ag., selaku Wakil Ketua PWM DIY, pada Kajian Rutin Ahad Pagi di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Minggu, 29 Juni 2025.

Ia menyampaikan bahwa setiap umat manusia pasti menginginkan kehidupan yang bahagia. Dalam konteks demikian, bahagia mempunyai arti perasaan senang yang ada pada diri manusia dan diwujudkan dengan berbagai perilaku atau tindakan positif. “Yang dimaksud bahagia adalah ketika kebutuhan jasmani sekaligus kebutuhan rohani telah terpenuhi,” tuturnya.

Selanjutnya, Ustaz Riduwan menjelaskan mengenai kecenderungan manusia yang bersukacita terhadap kepemilikan harta. Ketika kemauan terpenuhi, maka manusia tersebut merasa lebih bahagia. Namun, kesenangan atas kepemilikan harta hanya sementara karena pada hakikatnya kebahagiaan tidak hanya bergantung pada materi, melainkan pada kesetimbangan hati. “Harta tidak menjamin kebahagiaan hidup, tetapi dengan harta seseorang bisa mencapai kenyamanan hidup untuk menuju kebahagiaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga memaparkan kepada para jemaah mengenai istilah berkah, yakni ziyadatul khair yang berarti bertambahnya kebaikan. Makna dari istilah tersebut ialah bertambahnya nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. serta menghadirkan kebaikan dalam kehidupan sehingga umat manusia dapat menerima nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. “Semakin banyak pemberian dari Allah Swt., seharusnya perilaku hidup dari seorang individu menjadi lebih baik lagi,” tandasnya.

Salah satu kunci untuk memperoleh kebahagiaan hidup adalah dengan cara memberi atau membantu orang lain. Sebab, membantu orang yang sedang berada dalam kesulitan dapat memunculkan rasa kepedulian sosial dan empati. Dengan demikian, membantu atau memberi kepada orang lain dapat mempererat hubungan antarmanusia dan juga dapat meningkatkan rasa kebahagiaan dalam diri.

Dengan berakhirnya Kajian Ahad Pagi kali ini, diharapkan para jemaah dapat memperoleh pemahaman dan wawasan, khususnya mengenai kunci untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup serta bagaimana cara penerapannya. (Dar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Dr.-H.-Riduwan-M.Ag_.-selaku-Pemateri-Kajian-Ahad-Pagi-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Darmawan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-04 12:01:092025-07-04 12:01:09Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup

Alumnus FAI UAD Terima Beasiswa Muhammadiyah Scholarship Preparation Program 2025

04/07/2025/in Terkini /by Ard

Alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat Menerima Beasiswa MSPP (Foto. Daffa)

A.R. Bahry Al Farizi, alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), terpilih sebagai salah satu awardee Muhammadiyah Scholarship Preparation Program (MSPP) Batch VII 2025.

Program ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) bekerja sama dengan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta didukung penuh oleh LazisMu PP Muhammadiyah.

Program persiapan ini akan berlangsung selama tiga bulan, mulai 23 Juni hingga 23 September 2025, bertempat di Universitas Muhammadiyah Malang. MSPP bertujuan untuk mempersiapkan kader-kader terbaik Muhammadiyah agar mampu melanjutkan studi ke luar negeri dengan bekal yang utuh, tidak hanya dari aspek akademik, tetapi juga emosional, spiritual, serta nilai-nilai keislaman dan Kemuhammadiyahan.

Bahry mengungkapkan bahwa keterlibatannya di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat FAI UAD menjadi fondasi penting dalam perjalanannya. “IMM membuka jalan bagi saya untuk melihat dunia yang lebih luas. Dari IMM, saya belajar bukan hanya tentang ilmu, tetapi tentang bagaimana menjadi pribadi yang bermanfaat bagi bangsa dan persyarikatan,” ujarnya.

Sebagai alumni UAD, Bahry meyakini bahwa capaian akademik yang baik harus dilengkapi dengan semangat pengabdian. “Nilai akademik yang baik tidak cukup untuk menjadikan saya kader persyarikatan yang kaffah. Saya harus terlibat dalam organisasi otonom sebagai komitmen atas pengabdian saya untuk persyarikatan,” tambahnya.

Keikutsertaan Bahry dalam MSPP menjadi langkah strategis dalam mengembangkan potensi kader-kader Muhammadiyah agar siap berkontribusi di tingkat global, berlandaskan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. (Daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Alumni-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-saat-Menerima-Beasiswa-MSPP-Foto.-Daffa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-04 11:42:252025-07-04 11:42:25Alumnus FAI UAD Terima Beasiswa Muhammadiyah Scholarship Preparation Program 2025

Dosen UAD Jadi Pemateri Politics Reborn, Soroti Suara Anak Muda dalam Pengambilan Kebijakan

27/06/2025/in Terkini /by Ard

Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selaku Pemateri Politics Reborn (Foto. Daffa)

Bertempat di Pusaka Kopi Taman Siswa, Jumat, 20 Juni 2025 diskusi publik bertajuk “Suara Anak Muda: Udah Milih, Masa Nggak Ikut Ngatur?” sukses diselenggarakan. Acara ini mengangkat tema pentingnya peran anak muda dalam politik dan pembangunan negara. Diskusi ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh berbagai kalangan, terutama generasi muda yang memiliki ketertarikan terhadap dinamika politik Indonesia, khususnya mahasiswa.

Hilman Fanniari R., S.E., M.E., dosen Prodi Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan (UAD), juga turut menjadi pemateri. Ia adalah seorang akademisi dan pengamat politik kaum muda. Sebagai seorang akademisi, Hilman menyoroti politik melalui pendidikan yang ada di Indonesia.

Hilman menekankan pentingnya kontribusi anak muda dalam membangun sistem yang lebih baik untuk negara. Ia menyampaikan bahwa generasi muda memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan arah kebijakan politik, tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai penggerak perubahan.

“Teman-teman yang mengenyam pendidikan tinggi adalah manusia yang terpilih karena persentase orang berpendidikan tinggi di Indonesia sangat sedikit. Maka, teman-teman harus berperan aktif dalam ruang-ruang pengambilan kebijakan agar tidak keliru,” ujar Hilman.

Selain Hilman, acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara kunci, di antaranya Angkie Yudistia (Staf Khusus Presiden RI 2019–2024), R.A. Yashinta S.M., dan M. Fauhan Fawaqi. Mereka menyampaikan pesan mengenai pentingnya partisipasi aktif anak muda dalam politik dan pemerintahan dengan mengajak generasi muda untuk tidak hanya memilih, tetapi juga berperan serta dalam mengatur dan mengawasi kebijakan negara.

Melalui acara ini, diharapkan para peserta, khususnya mahasiswa, dapat lebih memahami bagaimana mereka dapat berkontribusi secara nyata dalam proses politik dan pembangunan negara, serta mendorong generasi muda untuk lebih aktif dalam menentukan masa depan Indonesia. (Daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-selaku-Pemateri-Politics-Reborn-Foto.-Daffa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-27 14:25:232025-06-27 14:25:23Dosen UAD Jadi Pemateri Politics Reborn, Soroti Suara Anak Muda dalam Pengambilan Kebijakan
Page 1 of 15123›»

TERKINI

  • DMM UAD Hadirkan Semangat di Panti Asuhan Ukhuwwatul Aitam18/07/2025
  • HKI UAD Adakan Webinar, Bahas Program Insentif Kekayaan Intelektual Berdampak Kemendiktisaintek 202518/07/2025
  • HMPS PBSI UAD Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi18/07/2025
  • Tim QINQ Capstone Kominfo Kembangkan SIDAPUS untuk Digitalisasi Perpustakaan17/07/2025
  • Kunjungan Multimedia IMM FTI UAD ke tvMu Yogyakarta17/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara Nasional dengan Inovasi Project Based Learning untuk Teks Berita18/07/2025
  • Kembangkan Robot Edukatif Berbasis Aljabar Lie, Tim Matematika UAD Raih Juara Nasional18/07/2025
  • Mahasiswa Sistem Informasi UAD Raih Dua Kejuaraan Nasional Artikel Ilmiah18/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara III Artikel dan Presenter Terbaik di Kompetisi Artikel Ilmiah Nasional 202518/07/2025
  • Mahasiswa UAD Juara Nasional Lewat Inovasi Pengolahan Limbah Menjadi Energi Terbarukan18/07/2025

FEATURE

  • Kupas Tuntas Strategi Konten dan Dakwah Digital18/07/2025
  • Mengungkap Rahasia Artikel Populer Bersama Harian Jogja17/07/2025
  • Menemukan Ketenangan dengan Mengingat Allah17/07/2025
  • Al-Qur’an sebagai Pedoman dalam Kehidupan11/07/2025
  • Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah10/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top