Pemanfaatan Galon Bekas sebagai Media Tanam Sayuran Metode Hidroponik

Program Workshop Hidroponik oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)
Dalam rangka memberikan wawasan mengenai pemanfaatan sampah plastik, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode ke-99 Unit II.B.3 menyelenggarakan program workshop hidroponik. Program KKN ini merupakan bentuk kerja sama Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD dengan Kampung Brontokusuman, RW 06, Yogyakarta.
Masalah penumpukan sampah plastik saat ini menjadi salah satu kekhawatiran utama bagi warga di Yogyakarta. Melihat hal tersebut, tim KKN UAD melihat adanya peluang pemanfaatan barang bekas menjadi media tanam sayuran dengan metode hidroponik. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 25 Agustus 2025.
Hal ini mendapatkan respons positif dari warga, terutama ibu-ibu PKK yang menjadi peserta utama. Ketua KKN Unit II.B.3, Muhammad Aufa Ilham, mengatakan, βKami ingin memberikan solusi sederhana agar warga dapat memanfaatkan barang bekas serta lahan sempit untuk menanam sayuran segar. Selain peningkatan jumlah sampah plastik, harga bahan pangan yang semakin tinggi juga menjadi pertimbangan kami.β
Kegiatan tersebut dimulai dengan presentasi mengenai pengertian, manfaat, dan teknik perawatan tanaman hidroponik, yang dilanjutkan dengan praktik langsung.
Adapun teknik hidroponik dapat dilakukan dalam lima tahap. Pertama, penyemaian bibit. Kedua, persiapan wadah dengan melubangi galon dan mengisi larutan nutrisi. Ketiga, pemindahan bibit ke dalam wadah. Keempat, perawatan bibit dengan memastikan paparan sinar matahari dan nutrisi yang cukup. Kelima, tahap panen yang biasanya dapat dilakukan dalam waktu 25β30 hari.
Peserta menunjukkan antusiasme yang baik terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Mereka merasa kegiatan ini bermanfaat serta memberikan wawasan baru mengenai teknik penanaman sayuran di lahan terbatas. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah sampah plastik serta membantu warga membudidayakan sayuran yang lebih bersih dan sehat.
Keberhasilan penyelenggaraan workshop tersebut tidak luput dari bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prof. Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes., dan kontribusi masyarakat Kampung Brontokusuman. (doc)