• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Mahasiswa UAD Gelar Pelatihan Public Speaking Berbasis Budaya Jawa

24/02/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Pelatihan Public Speaking Berbasis Budaya Jawa (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 138 Unit VIII.A.2 dengan VIII.A.3 bersama dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A., mengadakan pelatihan berbicara di depan umum (public speaking) Jawa untuk generasi muda di Gedung Serbaguna Kelurahan Wijirejo, Bantul, pada Sabtu, 15 Februari 2025. Pelatihan ini dihadiri oleh pemuda pemudi Karang Taruna Bajang dan Pandak, Lurah Wisnu Riyanto, A.Md., dan Dukuh setempat. Narasumber yang diundang untuk memberikan materi adalah Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A. dan Wahono, S.Sn., M.Hum. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB

Acara tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa sekaligus mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum di kalangan generasi muda. Dibuka dengan sambutan oleh Faiz selaku ketua panitia, ia menegaskan pentingnya kemampuan berbicara di depan umum bagi generasi muda.

Sementara itu, Wisnu Riyanto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif kegiatan ini sebagai upaya mendukung perkembangan komunikasi publik dengan nuansa budaya Jawa. Selain itu, penyerahan sertifikat penghargaan diberikan kepada para narasumber oleh Dukuh Bajang dan Dukuh Pandak sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam pelatihan.

Materi pertama disampaikan oleh Patria Handung Jaya yang menjelaskan teknik dasar public speaking secara umum, termasuk cara mengatasi rasa cemas, membangun kepercayaan diri, serta menyampaikan pidato yang menarik. Selanjutnya, Wahono memberikan materi dengan pendekatan bahasa Jawa, yang menekankan pentingnya penggunaan bahasa daerah dalam komunikasi publik agar lebih dekat dengan masyarakat.

Sesi tanya jawab menjadi kesempatan bagi peserta untuk menggali lebih dalam teknik berbicara yang efektif. Tidak hanya teori, peserta juga diberikan kesempatan untuk langsung mempraktikkan keterampilan mereka dengan berbicara di depan umum. Umpan balik dari para narasumber diberikan secara konstruktif agar peserta dapat meningkatkan performa mereka dalam berbicara di depan umum.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menumbuhkan keberanian bagi generasi muda untuk berbicara dengan percaya diri dalam berbagai kesempatan. Dengan semangat ā€œWani Ngomong, Wani Majuā€, diharapkan budaya Jawa tetap lestari dan generasi muda semakin siap menghadapi tantangan komunikasi publik di era modern.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama, menandai keberhasilan pelatihan yang inspiratif dan bermanfaat bagi para peserta. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak anak muda yang memiliki keberanian berbicara di depan umum dengan penuh percaya diri dan tetap menjunjung tinggi nilai budaya Jawa. (Mad/din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Gelar-Pelatihan-Public-Speaking-Berbasis-Budaya-Jawa-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 13:38:512025-02-24 13:38:51Mahasiswa UAD Gelar Pelatihan Public Speaking Berbasis Budaya Jawa

Mengapa Kita Tidak Merasakan Penderitaan Orang Lain dalam Falsafah Penciptaan dan Realitas Ketidakadilan?

24/02/2025/in Feature /by Ard

Penulis: Ilhamsyah Muhamad Nurdin (Mahasiswa Magister Psikologi UAD)

Falsafah penciptaan menegaskan bahwa manusia bukanlah individu yang terpisah dari yang lain, melainkan bagian dari komunitas tunggal di mana kebahagiaan seseorang seharusnya beresonansi dengan kebahagiaan orang lain. Begitu pula dengan penderitaan, luka satu manusia seharusnya dirasakan oleh manusia lainnya. Namun, realitas dunia hari ini menunjukkan bahwa prinsip ini telah terkikis. Ketidakadilan terjadi di mana-mana, dan yang melawan hanyalah mereka yang merasakan penderitaan tersebut, sementara yang tidak melawan adalah mereka yang tidak merasakan atau lebih buruk, memilih untuk tidak peduli. Bagaimana kita sampai pada titik ini? Apakah karena pemahaman kita tentang penciptaan manusia telah kabur?

Penciptaan sebagai Keterhubungan, Bukan Individualisme

Sejak awal, manusia diciptakan dalam kebersamaan. Tak ada manusia yang bisa hidup tanpa interaksi sosial. Dalam berbagai tradisi filsafat dan agama, manusia dianggap sebagai makhluk yang saling bergantung satu sama lain. Aristoteles menyebut manusia sebagai zoon politikon—makhluk sosial yang secara alami mencari kehidupan bersama. Islam menegaskan konsep ini dalam berbagai ayat yang menyebut manusia sebagai khalifah di bumi, yang bertanggung jawab atas sesamanya. Namun, dalam dunia modern, kita justru semakin terisolasi dalam egoisme individual. Kapitalisme mengajarkan kita untuk mengejar kebahagiaan pribadi tanpa mempertimbangkan yang lain. Kita lebih fokus pada keuntungan sendiri, bahkan jika itu berarti menindas orang lain.

Ketidakadilan Hanya Dirasakan oleh yang Menderita

Ketidakadilan telah menjadi fenomena sistemik yang diterima sebagai bagian dari kehidupan. Orang miskin tetap miskin, sementara orang kaya semakin kaya. Yang tertindas tetap dalam penderitaan, sementara yang berkuasa terus menikmati hak istimewa mereka. Namun, yang lebih mengerikan dari ketidakadilan adalah kenyataan bahwa hanya mereka yang menderita yang benar-benar peduli. Orang-orang yang tidak mengalami penderitaan sering kali memilih diam atau bahkan mengabaikan realitas ini. Mereka tidak merasa perlu untuk bertindak karena merasa aman di zona nyaman mereka. Seolah-olah penderitaan orang lain bukanlah urusan mereka.

Mengapa ini terjadi? Jawabannya sederhana, empati telah dikikis oleh sistem yang kita jalani. Media membombardir kita dengan begitu banyak informasi sehingga tragedi dan ketidakadilan menjadi sekadar angka atau berita sesaat. Pendidikan lebih menekankan kesuksesan individu daripada kepedulian sosial. Masyarakat justru mendukung orang-orang yang ā€œberhasilā€ tanpa mempertanyakan apakah kesuksesan mereka dibangun di atas penderitaan orang lain.

Kaburnya Pemahaman tentang Penciptaan

Berangkat dari pertanyaan mendasar tentang hakikat penciptaan manusia, kita perlu merenungkan kembali apakah selama ini kita telah keliru dalam memahaminya. Jika sejak awal diajarkan bahwa manusia adalah bagian dari satu komunitas besar, mengapa kita justru menjalani kehidupan dengan mentalitas yang terfokus pada diri sendiri? Pemahaman ini semakin kabur akibat beberapa faktor utama.

Sejak kecil, kita didorong untuk ā€œmenjadi yang terbaikā€, ā€œmengutamakan diri sendiriā€, dan ā€œmengejar impian pribadiā€. Slogan-slogan ini sekilas tampak positif, tetapi dalam praktiknya membentuk mentalitas egoistik. Keberhasilan sering kali diartikan sebagai kemenangan atas orang lain, padahal sejatinya, kesuksesan yang hakiki lahir dari kemampuan membangun dan mengangkat sesama. Indoktrinasi individualisme semacam ini menjauhkan kita dari esensi kebersamaan yang seharusnya menjadi dasar dalam kehidupan sosial.

Di sisi lain, kita semakin kehilangan sensitivitas moral terhadap penderitaan orang lain. Dekadensi moral dan ketidakpedulian sosial membuat kita hanya peduli pada ketidakadilan yang langsung menyentuh diri sendiri. Kita menutup mata terhadap eksploitasi pekerja, ketimpangan ekonomi, dan kebrutalan sosial. Bahkan, ketidakadilan kerap dinormalisasi dengan dalih bahwa ā€œhidup memang tidak adilā€. Sikap apatis semacam ini semakin mengikis empati dan memperkuat jurang perbedaan dalam masyarakat.

Selain itu, nilai agama dan budaya yang sejatinya mengajarkan kebersamaan serta empati sering kali mengalami distorsi. Banyak yang menjalankan ritual keagamaan tanpa benar-benar memahami makna substantifnya. Beragama tetapi tetap menindas, berbudaya tetapi tetap egois—inilah paradoks yang terjadi. Falsafah penciptaan yang seharusnya membentuk perilaku sosial kita akhirnya hanya menjadi teori kosong tanpa implementasi nyata.

Jika kita terus membiarkan hal ini berlanjut, kita akan semakin terasing dari makna sejati keberadaan kita. Mungkin kini saatnya untuk kembali bertanya, bukan hanya tentang siapa kita, tetapi juga bagaimana seharusnya kita hidup sebagai bagian dari satu kesatuan yang lebih besar.

Kembali ke Falsafah Penciptaan

Jika kita ingin membangun dunia yang lebih adil, kita harus kembali ke prinsip dasar penciptaan manusia sebagai komunitas yang saling terhubung. Kesadaran bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa hanya dinikmati oleh segelintir orang harus tumbuh dalam diri setiap individu. Ada keinginan kolektif yang perlu dibangun untuk berbagi kebahagiaan dan meringankan penderitaan sesama.

Salah satu langkah penting adalah mereformasi pendidikan agar tidak hanya berorientasi pada pencapaian individu semata. Sistem pendidikan harus menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan solidaritas, menggantikan pola yang terlalu menekankan kompetisi. Dengan begitu, generasi mendatang akan tumbuh dengan kesadaran bahwa keberhasilan sejati adalah keberhasilan bersama.

Selain itu, empati perlu dihidupkan kembali sebagai landasan utama dalam kehidupan sosial. Kita harus membiasakan diri bertanya, ā€œBagaimana perasaan orang lain? Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu?ā€ daripada sekadar berfokus pada kepentingan pribadi. Sikap ini akan membangun hubungan yang lebih kuat antarindividu dan menciptakan lingkungan yang lebih peduli.

Akan tetapi, semua upaya ini tidak akan cukup tanpa tindakan nyata dalam melawan ketidakadilan. Ketidakadilan tidak akan hilang dengan sendirinya; perlu keberanian untuk menghadapi dan mengubahnya, baik melalui aksi langsung, edukasi, maupun pembangunan sistem yang lebih adil. Jika kita tidak merasakan penderitaan orang lain, bukan berarti kita harus menjauh, tetapi justru mencari cara untuk lebih memahami dan terlibat. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama menciptakan dunia yang lebih berkeadilan dan penuh empati.

Sebagai penutup, falsafah penciptaan bukan sekadar teori, tetapi pedoman hidup yang seharusnya membentuk cara kita berinteraksi dengan dunia. Ketidakadilan yang terjadi di mana-mana adalah bukti bahwa kita telah melupakan prinsip ini. Kita telah terbiasa hidup dalam ketidakpedulian, hanya bereaksi jika kita sendiri yang terkena dampaknya. Ini bukan hanya kebutaan moral, tetapi pengkhianatan terhadap hakikat penciptaan kita sebagai manusia.

Jika kita ingin mengubah dunia, kita harus mulai dengan mengubah cara kita memahami diri sendiri dan orang lain. Kita harus kembali pada pemahaman bahwa semua manusia adalah bagian dari komunitas yang sama—satu tubuh yang merasakan kebahagiaan bersama dan menderita bersama. Hanya dengan begitu, kita bisa membangun dunia yang lebih adil, di mana penderitaan satu orang menjadi keprihatinan bagi semua, dan kebahagiaan satu orang menjadi kebahagiaan bersama.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Ilustrasi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 12:51:482025-02-24 12:51:48Mengapa Kita Tidak Merasakan Penderitaan Orang Lain dalam Falsafah Penciptaan dan Realitas Ketidakadilan?

Sambut Ramadan 1446 H, LPSI UAD Gelar Pengajian Bertema Unifikasi Iman dan Ilmu

24/02/2025/in Terkini /by Ard

LPSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pengajian dalam rangka menyongsong bulan suci Ramadan 1446 H (Dok. Humas UAD)

Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pengajian dalam rangka menyongsong bulan suci Ramadan 1446 H dengan tajuk ā€œRamadhan: Unifikasi Iman dan Ilmuā€. Acara ini berlangsung pada Jumat, 21 Februari 2025, bertepatan dengan 22 Syakban 1446 H, bertempat di Masjid Islamic Center UAD dan juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube LPSI UAD.

Kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD beserta jajaran, Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, serta Ustaz Muhammad Rofiq Muzakkir, Lc., M.A., Ph.D. selaku Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Selain itu, turut hadir para dekan, wakil dekan, kepala biro dan lembaga, kepala unit kerja di lingkungan UAD, serta dosen dan tenaga kependidikan UAD.

Dalam sambutannya, Nurcholis menyampaikan pentingnya kesiapan dalam menyambut Ramadan, baik secara fisik, mental, maupun keilmuan. ā€œRamadan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperdalam pemahaman agama agar lebih bermakna,ā€ ujarnya.

Selanjutnya Muhammad Rofiq Muzakki menyampaikan materi tentang pentingnya unifikasi iman dan ilmu dalam Ramadan untuk menjadikan bulan suci ini sebagai sarana perubahan diri menuju kebaikan. Ia menekankan tiga aspek penting dalam menjalankan ibadah Ramadan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelestarian nilai-nilai kebaikan.

ā€œPersiapan meliputi doa agar diberi kesehatan dan kekuatan, memperbanyak istighfar, serta memahami fikih puasa. Sedangkan dalam pelaksanaannya, ibadah harus dilakukan dengan kesungguhan dan penuh makna. Yang tidak kalah penting adalah menjaga konsistensi amal ibadah setelah Ramadan berakhir,ā€ paparnya.

Ia juga mengulas hukum-hukum puasa berdasarkan Al-Qur’an dan hadis, termasuk golongan yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa serta kewajiban menggantinya dengan fidiah atau qada. Ia menambahkan bahwa Ramadan juga menjadi ajang untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara diakhiri dengan doa bersama, dilanjutkan dengan sesi foto bersama seluruh peserta sebagai bentuk kebersamaan dalam menyambut bulan suci Ramadan. Dengan adanya pengajian ini, diharapkan seluruh sivitas akademika UAD dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan lebih khusyuk dan penuh makna. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/LPSI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menyelenggarakan-pengajian-dalam-rangka-menyongsong-bulan-suci-Ramadan-1446-H-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 12:14:042025-02-24 12:14:04Sambut Ramadan 1446 H, LPSI UAD Gelar Pengajian Bertema Unifikasi Iman dan Ilmu

Mahasiswa KKN UAD Wujudkan ā€œDesa Cerdasā€ di Padukuhan Gabugan 2

24/02/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Wujudkan ā€œDesa Cerdasā€ di Padukuhan Gabugan 2 (Foto. KKN UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk implementasi ilmu mahasiswa ke masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan masyarakat melalui berbagai kegiatan dan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

KKN XIV.D.2 adalah kelompok mahasiswa UAD yang melaksanakan kegiatan di Dusun Gabugan 2, Kelurahan Songbanyu, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat serta meningkatkan kemampuan mereka dalam beradaptasi dan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di kampus.

Mahasiswa menginisiasi program ā€œDesa Cerdasā€, sebuah program bimbingan belajar yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Padukuhan Gabugan 2. Program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung akses pendidikan yang lebih merata bagi anak-anak di daerah tersebut.

Program Desa Cerdas dirancang sebagai solusi terhadap kurangnya kesadaran belajar di daerah pedesaan. Melalui program ini, mahasiswa KKN XIV.D.2 menciptakan wadah belajar yang menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan akademik mereka.

Ketua KKN, Fahrezy A.D. Romero Purba, menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar bagi anak-anak di Padukuhan Gabugan 2. ā€œKami ingin menghadirkan suasana belajar yang inovatif dan menyenangkan agar anak-anak tidak lagi merasa bahwa belajar adalah beban, tetapi sebuah kesempatan untuk berkembang dan mencapai cita-cita mereka,ā€ ujar Fahrezy.

Program Desa Cerdas mencakup berbagai kegiatan, seperti bimbingan mata pelajaran inti, sesi membaca dan pengenalan huruf alfabet untuk anak-anak, serta permainan dalam sesi ice breaking guna mengembalikan semangat belajar mereka. Selain itu, mahasiswa KKN juga mengadakan lomba cerdas cermat sebagai evaluasi tingkat keberhasilan bimbingan belajar yang telah berlangsung selama 10 kali pertemuan dalam tiga minggu.

Kepala Padukuhan Gabugan 2, Agus Sujoko, menyambut baik inisiatif ini dan berharap program Desa Cerdas dapat memberikan dampak positif bagi generasi muda. ā€œKami sangat mendukung upaya mahasiswa dalam membantu anak-anak di padukuhan mendapatkan bimbingan belajar yang berkualitas. Semoga program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi anak-anak di sini,ā€ tutur Agus.

Dengan adanya program Desa Cerdas, diharapkan anak-anak semakin menyadari pentingnya pendidikan dan semakin termotivasi untuk belajar. Selain itu, program ini bertujuan menanamkan kesadaran bahwa menuntut ilmu adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup. Mahasiswa KKN XIV.D.2 Unit Gabugan 2 yakin bahwa program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak setempat. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Wujudkan-Desa-Cerdas-di-Padukuhan-Gabugan-2-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 11:52:282025-02-24 11:52:28Mahasiswa KKN UAD Wujudkan ā€œDesa Cerdasā€ di Padukuhan Gabugan 2

Mahasiswa KKN UAD Kenalkan Magot sebagai Solusi Pengolahan Sampah Organik

24/02/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kenalkan Magot sebagai Solusi Pengolahan Sampah Organik (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Unit II.D.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai pengelolaan sampah organik dengan menggunakan magot sebagai solusi ramah lingkungan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Desa Congkrang, Jawa Tengah, pada Selasa malam, 18 Februari 2025, dan dihadiri oleh warga Dusun Congkrang yang antusias untuk mempelajari metode pengolahan sampah yang inovatif dan efektif.

Sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkan magot, yaitu larva dari lalat black soldier fly (BSF). Magot dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam mengurai sampah organik menjadi bahan yang bermanfaat, seperti pupuk kompos dan pakan ternak, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Kegiatan ini menghadirkan Rachmad Azim, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Magelang yang juga merupakan pemilik usaha Immortal Farm, sebuah bisnis yang bergerak di bidang pengelolaan sampah organik. Dalam pemaparannya, Rachmad menjelaskan secara rinci proses pemanfaatan magot dalam pengolahan sampah organik serta bagaimana masyarakat dapat menerapkan metode ini dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Sosialisasi tersebut mendapat sambutan positif dari warga Dusun Congkrang. Mereka menyatakan ketertarikan untuk mencoba metode ini guna mengelola sampah organik di lingkungan sekitar. Beberapa warga bahkan mengungkapkan keinginan untuk mengembangkan pengelolaan magot sebagai peluang usaha yang bernilai ekonomis.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan semakin meningkat. Selain itu, pemanfaatan magot dapat menjadi solusi inovatif yang tidak hanya mengurangi limbah organik tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Kenalkan-Magot-sebagai-Solusi-Pengolahan-Sampah-Organik-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 11:26:372025-02-24 11:26:37Mahasiswa KKN UAD Kenalkan Magot sebagai Solusi Pengolahan Sampah Organik

Mahasiswa KKN Internasional UAD Latih Fotografi dan Desain Poster di Ā Sekolah Thailand

24/02/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Latih Fotografi dan Desain Poster di Sekolah Thailand (Foto. KKN Internasional UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar ā€œPelatihan Dasar Fotografi dan Pembuatan Poster Menggunakan Aplikasi Canva bagi Siswi Kelas 1 SMA di Sangkhom Islam Wittaya Schoolā€ pada Senin, 10 Februari 2025, di Thailand. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Jefri Andriansah selaku pelaksana kegiatan KKN Internasional dan diikuti oleh 25 siswi dengan penuh antusias.

Pelatihan tersebut bertujuan membekali para siswi dengan keterampilan dasar dalam dunia fotografi dan desain poster, karena dunia fotografi kini menjadi bagian penting dalam dunia digital dan komunikasi visual. Dalam sesi fotografi, para siswi diajarkan teknik dasar pengambilan gambar, komposisi, dan pencahayaan, serta cara memanfaatkan kamera ponsel secara maksimal. Sementara itu, dalam sesi pembuatan poster, mereka dikenalkan dengan prinsip desain grafis, pemilihan warna, serta cara menyampaikan pesan yang efektif melalui visual.

Jefri Andriansah menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis yang dapat berguna bagi para siswi dalam mengembangkan kreativitas mereka. ā€œKami ingin berbagi ilmu dan keterampilan yang bisa menjadi bekal bagi mereka, baik dalam kegiatan akademik maupun di luar sekolah,ā€ ujarnya.

Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan. Mereka langsung mempraktikkan teknik yang diajarkan dengan mengambil foto teman sebagai objek foto dan membuat poster bertema lingkungan. Salah satu peserta, Aisha, mengungkapkan kegembiraannya atas kegiatan ini. ā€œSaya sangat senang bisa belajar fotografi dan desain poster. Ini pengalaman baru bagi saya, dan saya ingin terus mengembangkan keterampilan ini,ā€ tuturnya.

Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program KKN Internasional yang bertujuan mempererat hubungan pendidikan antara mahasiswa Indonesia dan masyarakat global, sekaligus berbagi pengetahuan yang bermanfaat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para siswi lebih percaya diri dalam menyalurkan kreativitas mereka dan mengembangkan keterampilan di bidang visual.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama. Antusiasme dan respons positif dari para siswi maupun pihak sekolah menjadi bukti bahwa program ini memberikan manfaat yang nyata. Ke depannya, diharapkan program serupa dapat terus dilakukan untuk memberikan dampak positif bagi lebih banyak komunitas di berbagai negara. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Internasional-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Latih-Fotografi-dan-Desain-Poster-di-Sekolah-Thailand-Foto.-KKN-Internasional-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 10:58:342025-02-24 10:58:34Mahasiswa KKN Internasional UAD Latih Fotografi dan Desain Poster di Ā Sekolah Thailand

Peningkatan Kompetensi Guru Agama DIY dengan Bundling Deep Learning

24/02/2025/in Terkini /by Ard

FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama MGMP PAI DIY menyelenggarakan lokakarya guru PAI (Foto Faiq)

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan lokakarya guru PAI dengan tema ā€œStrategi Implementasi dalam Mewujudkan Anak Hebatā€. Kegiatan yang dilaksanakan di Amphitarium Kampus IV UAD pada Senin, 17 Februari 2025 ini bertujuan guna mengenalkan dan mengoptimalisasi strategi pembelajaran deep learning kepada guru PAI.

Lokakarya dihadiri oleh Dr. Arif Jamali Muis, M.Pd. selaku Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (RI) Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, yang sekaligus menjadi pemateri dalam kegiatan kali ini. Turut hadir pula Dr. Ahmad Baheij, S.H., M.Hum. selaku Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ada juga Dr. Arief Rahman, M.Pd. selaku Dekan FAI. Selain itu, hadir pula Budiyono, M.Pd. selaku ketua panitia yang juga merupakan ketua MGMP PAI DIY serta Yazida Ichsan yang merupakan Ketua Program Studi (Prodi) PAI UAD.

Arief Jamali Muis mengungkapkan rasa senangnya atas dipilihnya tema acara kali ini yang menurutnya, pendidikan merupakan hal yang harus diperjuangkan bahkan di negara maju pun pendidikan merupakan aset penting. Di hadapan hadirin sekitar 312 guru PAI tingkat SMP, Arief memaparkan bahwa di FAI UAD, terselenggaranya pembelajaran PAI khususnya di Yogyakarta, juga meliputi jenjang S-1 hingga S-3.

ā€œDunia sekarang perkembangannya semakin cepat sehingga membutuhkan guru-guru dengan kualitas yang kompetensinya unggul. Oleh karena itu, UAD berusaha untuk hadir di tengah-tengah masyarakat untuk berkontribusi dalam pendidikan,ā€ ungkapnya.

Budiono turut menyampaikan bahwa lokakarya ditujukan pada materi yang sedang tren di dunia pendidikan, yakni deep learning untuk PAI. Menurutnya, guru PAI masih sangat terbatas pengetahuannya mengenai deep learning dalam pembelajaran. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak sehingga dapat terlaksananya acara tersebut.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) yang ditandatangani oleh Dekan FAI UAD, Kaprodi PAI UAD, Ketua MGMP DIY, dan Kepala Kemenag DIY. Kepala Kemenag DIY membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, Ahmad Bahiej menyampaikan bahwa deep learning ini dilaksanakan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, yakni merupakan strategi pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum nasional. Deep learning merupakan metode pembelajaran bagi siswa agar memiliki pemahaman yang mendalam dalam memahami materi yang diajarkan.

Dalam pemaparan materinya, Arief Jamali Muis menjelaskan mengenai strategi pembelajaran deep learning yang dipandu oleh Heni Wahyu Widayanti, S.Ag., M.Si. yang juga merupakan pengawas PAI Sleman. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-MGMP-PAI-DIY-menyelenggarakan-lokakarya-guru-PAI-Foto-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 10:40:222025-02-24 10:40:22Peningkatan Kompetensi Guru Agama DIY dengan Bundling Deep Learning

KKN UAD Lakukan Pemeriksaan Kesehatan di Posyandu Dusun Krajan

24/02/2025/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Lakukan Pemeriksaan Kesehatan di Posyandu Dusun Krajan (Foto KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit I.D.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan kolaborasi dengan Puskesmas Batur dalam menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan dan layanan Posyandu Balita, Remaja, hingga Lansia di Dusun Krajan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin serta melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak balita.

Acara ini dilaksanakan pada 15 Februari 2025 yang berlokasi di rumah Kepala Dusun (Kadus) Batur Tengah dan diikuti sekitar 70 warga setempat yang terdiri atas balita, remaja, orang tua, hingga lansia. Dalam kegiatan ini, kader posyandu bersama mahasiswa KKN UAD melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pemberian vitamin dan imunisasi pada balita, serta pemeriksaan kesehatan bagi lansia yang meliputi tensi, cek gula, dan denyut nadi.

Muti, selaku Kadus Batur Tengah menanggapi tentang suksesnya kegiatan yang digelar di kediamannya. ā€œAlhamdulillah dengan adanya rekan-rekan KKN, kami terbantu dalam pelaksanaan kegiatan posyandu. Harapan kami ke depannya sebagai kader, semoga tingkat kesadaran masyarakat yang punya balita peduli akan tumbuh kembang balita, dan juga mengharapkan tingkat kehadirannya di posyandu lebih optimal sesuai data balita di wilayah Batur Tengah,ā€ ujarnya.

Selain membantu dalam pemeriksaan kesehatan, mahasiswa KKN juga turut berpartipasi dalam pendataan warga yang hadir dalam kegiatan, serta melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita. Tujuannya untuk mendukung pertumbuhan fisik, mencegah stunting, dan meningkatkan pengetahuan orang tua akan pentingnya gizi seimbang bagi buah hati. ā€œSemoga warga yang hadir dalam posyandu dapat bertambah setiap bulannya, dan tentunya kami berharap program ini dapat meningkatkan pemahaman warga akan pentingnya pemeriksaan ke posyandu,ā€ ujar salah satu mahasiswa KKN.

Petugas puskesmas, Fitri, juga menyatakan dalam tanggapannya, ā€œAlhamdulillah kegiatan berlangsung dengan lancar. Apalagi ada pemberian vitamin A jadi banyak yang berangkat. Yang mau pemeriksaan kesehatan juga banyak.ā€

Kegiatan tersebut mendapat respons yang baik dari warga setempat yang hadir dalam posyandu. Melalui program ini, mahasiswa KKN berusaha untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan masyarakat. (Dar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Lakukan-Pemeriksaan-Kesehatan-di-Posyandu-Dusun-Krajan-Foto-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 09:25:212025-02-24 09:25:21KKN UAD Lakukan Pemeriksaan Kesehatan di Posyandu Dusun Krajan

Diraya Fest Vol. 1 Sukses Tutup Agenda Economy Expo#11

24/02/2025/in Terkini /by Ard

Diraya Fest FEB Universitas Ahmad Dahlan (Dok. Humas dan Protokol UAD)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (FEB UAD) resmi menutup Economy Expo#11 dengan festival perdana Diraya Fest Vol. 1 bertempat di Parking Lot Mandala Krida, Yogyakarta. Acara yang diselenggarakan pada Jumat, 14 Februari 2025 ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Economy Expo#11 yang telah berlangsung sejak Desember 2024.

Acara diawali dengan sambutan dari Syifa Diva selaku ketua panitia Economy Expo#11, Haziq Shidik selaku Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UAD, dan Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., CIQnR. selaku Dekan FEB. Setelah itu, acara berlanjut dengan penyerahan hadiah lomba e-Sports, diikuti oleh penampilan para band yang semakin memeriahkan suasana.

Syifa Diva menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh panitia, peserta, dan pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara Economy Expo#11 ini. Economy Expo#11 yang berawal dengan seminar nasional dan dilanjutkan dengan berbagai Business Plan Competition, Designphoria, serta e-Sports Mobile Legends: Bang Bang. Kini, berakhir dengan adanya Diraya Fest Vol. 1.

Sementara itu, Haziq Shidik mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama mitra dan panitia, atas dukungan mereka dalam mewujudkan konsep festival pertama setelah 10 tahun penyelenggaraan Economy Expo. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada sponsor dan mitra atas dukungan mereka yang telah berkontribusi besar dalam mewujudkan festival perdana ini.

Dalam kesempatan yang sama, Dini Yuniarti menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada berbagai pihak, termasuk Ketua Program Studi (Kaprodi), Ketua BEM, Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), sponsor, serta media partner. Ia juga secara resmi menutup Economy Expo#11 sekaligus membuka Diraya Fest Vol. 1.

Diraya Fest Vol. 1 menghadirkan musisi ternama seperti Flowfist, Eleventwelft, Lomba Sihir, dan DJ Vincent Adito. Di antara mereka, Lomba Sihir menjadi daya tarik utama dengan lagu-lagu hit yang berhasil membakar semangat penonton. Acara ini sukses menciptakan pengalaman festival perdana yang tak terlupakan di FEB UAD. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Diraya-Fest-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-Dok.-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 09:01:422025-02-24 09:01:42Diraya Fest Vol. 1 Sukses Tutup Agenda Economy Expo#11

Kukuhkan 3 Guru Besar, Kini UAD Miliki 51 Profesor

22/02/2025/in Terkini /by Ard

 

Prosesi pengukuhan tiga Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar sidang terbuka senat dalam rangka pengukuhan tiga guru besar pada Sabtu, 22 Februari 2025, bertempat di Ruang Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD. Dosen yang dikukuhkan pada acara ini yaitu Prof. Dr. apt. Laela Hayu Nurani, M.Si. (Ranting Ilmu/Kepakaran Farmakognosi, Fitokimia, dan Fitoterapi), Prof. Dr. Sumaryati, M.Hum. (Ranting Ilmu/Kepakaran Filsafat Moral/Etik), serta Prof. Dr. Raden Sitti Nur Djannah, M.Kes. (Ranting Ilmu/Kepakaran Promosi Kesehatan Remaja dan Perubahan Perilaku).

Acara resmi dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. selaku Ketua Senat UAD dan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) tentang Kenaikan Jabatan Guru Besar oleh Dr. Farid Setiawan, S.Pd., M.Pd.I. selaku Kabid Seleksi dan Pengembangan Karier Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) UAD.Ā 

Kegiatan berlanjut dengan penayangan video profil serta penyampaian pidato pengukuhan oleh masing-masing guru besar. Prof. Laela Hayu Nurani mengangkat judul orasi ilmiah ā€œPengembangan Obat Anti Kanker dari Herbal Medicineā€. Kemudian, Prof. Sumaryati mengangkat judul orasi ilmiah ā€œRevitalisasi Etika Menuju Peradaban Berkeadaban Kajian Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologiā€. Sementara itu, Prof. Raden Sitti Nur Djannah mengangkat judul orasi ilmiah ā€œPeran Promosi Kesehatan Remaja dalam Pembangunan Bangsaā€.

Dalam sambutannya, Ketua Senat UAD menuturkan bahwa dengan bertambahnya tiga guru besar, kini UAD memiliki total 51 profesor. Peningkatan ini menjadi berkah sekaligus tambahan tanggung jawab bagi UAD untuk terus berkontribusi kepada masyarakat serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan.Ā 

ā€œIni adalah berkah bagi UAD sekaligus tanggung jawab tambahan agar ke depan UAD lebih dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun pengembangan ilmu pengetahuan,ā€ ujarnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd. selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD mengapresiasi pidato pengukuhan para guru besar yang tidak hanya memuat teori, tetapi juga implementasi nyata dalam dunia akademik dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa seorang dosen harus terus berpetualang dalam mencari dan menemukan ilmu, menghadirkan inovasi-inovasi kreatif, serta percaya diri terhadap hasil kajian akademis yang telah diperoleh. Tak lupa, ilmu yang dikembangkan harus disosialisasikan kepada masyarakat agar memberikan dampak nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kepentingan umat.

ā€œSeorang akademisi harus selalu berpetualang mencari dan menemukan ilmu, menghadirkan inovasi-inovasi yang kreatif, serta percaya diri terhadap hasil-hasil yang telah diperoleh dan dikaji secara akademis untuk kemudian disosialisasikan kepada masyarakat,ā€ tuturnya.

Selanjutnya, Prof. Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD menyoroti pencapaian akademik dan komitmen UAD dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kini UAD memiliki 51 profesor, menjadikannya perguruan tinggi swasta dengan jumlah guru besar terbanyak di DIY.

ā€œKami berharap para guru besar tidak hanya menjaga marwah akademik Muhammadiyah, tetapi juga menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan membimbing generasi akademisi selanjutnya. Kejujuran dan integritas akademik harus dijunjung tinggi, serta penelitian yang dilakukan harus berdampak nyata bagi kemajuan bangsa,ā€ imbuhnya.

Di sisi lain, Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag. selaku Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengapresiasi langkah UAD dalam membangun pondasi keislaman yang kuat bagi para dosennya. Ia juga menekankan bahwa penguatan ideologi persyarikatan harus terus dikembangkan agar berdampak luas, baik dalam dunia akademik maupun kehidupan sosial.

ā€œApa yang kami simak dan baca dari pidato ilmiah pengukuhan guru besar ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan telah terintegrasi dengan baik dalam berbagai bidang keilmuan. Ini menjadi awal yang baik dan kebanggaan tersendiri bagi kami,ā€ ujarnya.Ā 

Dengan bertambahnya tiga guru besar, UAD semakin meneguhkan perannya sebagai perguruan tinggi yang berbasis nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan. Pencapaian ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga amanah untuk terus berinovasi, menghasilkan riset yang bermanfaat, dan mencetak generasi akademisi yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prosesi-pengukuhan-tiga-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-22 19:54:422025-02-24 09:02:50Kukuhkan 3 Guru Besar, Kini UAD Miliki 51 Profesor
Page 37 of 385«‹3536373839›»

TERKINI

  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025
  • Mahasiswa Harus Bijak Kelola Finansial dan Waspada Pinjol08/05/2025
  • Kader IMM FAI UAD Ikuti Sekolah Adil Gender08/05/2025
  • UKM Sepak Bola UAD Gelar Seminar Keolahragaan08/05/2025
  • UAD Gelar Job Fair #11, Hadirkan 37 Perusahaan untuk Dukung Karier Mahasiswa dan Alumni08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025
  • Pendidikan dan Mitigasi Kebencanaan untuk Masyarakat07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top