• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Kiat Menjaga Kesehatan Mental bagi Dosen dan Mahasiswa

29/10/2022/in Feature /by Ard

Dr. Dody Hartanto, M.Pd., pembicara pada bidik podcast Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Bincang-Bincang Pendidikan (Bidik) Podcast Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengangkat topik kiat menjaga mental bagi dosen dan mahasiswa. Dipandu Prayudha, S.Pd., M.A. selaku pembawa acara dan moderator, podcast yang tayang di kanal YouTube Pendidikan Bahasa Inggris UAD pada Senin, 24 Oktober 2022 itu mengundang Dr. Dody Hartanto, M.Pd. sebagai pemateri. Ia juga merupakan Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD sekaligus dosen Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling UAD.

Dody menyampaikan, menurut survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan beberapa lembaga independen lain mengatakan bahwa tingkat bunuh diri atau pikiran untuk bunuh diri dari tahun ke tahun makin meningkat, bahkan di kalangan mahasiswa sekalipun. Hal yang perlu dilakukan bersama yaitu melakukan sosialisasi sejak awal mahasiswa masuk, salah satunya menyampaikan mengenai isu kesehatan mental. Kesehatan mental bukanlah sesuatu yang perlu didengung-dengungkan tetapi cukup menjaga diri dengan apa adanya, mampu berpikir, dan mengomunikasikan dengan orang lain.

“Cara menjaga kesehatan mental antarsesama mahasiswa tentunya yang perlu dilakukan dengan bercerita tentang kesehariannya. Sesuatu yang perlu kita cermati adalah jika ada kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh teman kita tiba-tiba menghilang. Hal itu yang perlu kita waspadai. Hilangnya kebiasaan yang ada harusnya sudah mulai kita ketahui penyebabnya,” papar Dody.

Lebih lanjut ia menyampaikan, generasi milenial dan Z lebih lemah secara kesehatan mental dibanding generasi sebelumnya. Seperti pada buku yang ditulis oleh Rhenald Kasali berjudul Strawberry Generation yang menggambarkan wajah dari anak-anak zaman sekarang seperti buah stroberi apabila dilihat dari jauh terlihat merah, bagus, manis, tetapi ketika didekati tidak semulus merah yang dilihat dari jauh. Ternyata banyak bintik-bintik hitam dan tidak semanis yang dibayangkan ketika dimakan. Hal tersebut merupakan gambaran kecil kondisi kesehatan mental generasi milenial dan Z. Daya tahan kesehatan mental mereka dianggap lemah, beberapa faktor penyebabnya seperti pengaruh media sosial dan pola asuh orang tua.

Dody juga berpesan, “Untuk teman-teman dosen, saya pikir saat ini sudah saatnya kita menyadari bahwa mengajar bukan hanya semata-mata menanamkan nilai-nilai baik atau buruk dan juga menanamkan apa yang disebut sebagai pengetahuan. Lebih dari itu, dari sisi pedagogik berarti kita harus mampu untuk bisa menanamkan dan memberikan harapan. Jadi, semoga kita tetap konsisten, istikamah untuk bisa menjadi pembuka pintu harapan. Sementara untuk teman-teman mahasiswa, saya pikir yang perlu dipelajari adalah times perspektif bahwa orang yang akan sukses itu butuh perjalanan waktu. Sebaik-baik orang bagi saya adalah orang yang nantinya mampu memaknai ketika ia menjalani kesehariannya dengan berprinsip pada hal-hal yang baik. Jangan sampai kita kehilangan waktu dan harapan kita. Peliharalah harapan-harapan itu, apa pun yang dicita-citakan itu yang harus dijaga.” (frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Dody-Hartanto-M.Pd_.-pembicara-pada-bidik-podcast-Pendidikan-Bahasa-Inggris-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-29 10:52:302022-10-29 10:53:42Kiat Menjaga Kesehatan Mental bagi Dosen dan Mahasiswa

Humas, Media Sosial, dan Citra Kampus

29/10/2022/in Terkini /by Ard

Workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) Batch 3 (Foto: Istimewa)

Yamadipati Seno, Redaktur Terminal Mojok dari Mojok.co, didapuk untuk menjadi salah satu pembicara dalam sesi Workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) yang digelar pada 27‒30 Oktober 2022 di Hotel Grand Yohan Yogyakarta. Ia banyak menyoroti tentang peran media sosial di era digitalisasi dan dalam cakupan tugas kehumasan.

“Pada tahun 2022, media sosial itu mengancam, karena sifatnya yang sangat personal, autentik, informatif, serta memenuhi ekspektasi audiens,” terang Yama. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini berbagai isu bisa menjadi viral di media sosial, terlebih lagi dengan mudahnya koneksi antar platform dan adanya jejak digital yang akan selalu diingat oleh netizen.

Power terkuat yang dimiliki oleh kampus adalah mahasiswa, karena mereka berperan sebagai netizen kampus. Jika ada sebuah isu kampus yang dibuat oleh mahasiswa dan menjadi viral di media sosial, maka humas harus mampu mengelola hal tersebut. Jika jangkauannya masih terkendali, maka aman saja. Namun, lain halnya jika konten tersebut ada arah dendam kepada lembaga, humas harus bersiap untuk menghadapi situasi tersebut.

Dalam praktiknya, terdapat 4 tipe netizen di media sosial, yaitu disseminator (penyebar informasi), publicist (pembangun citra positif), propagandist (pelaku propaganda untuk legitimasi diri atau delegitimasi lawan), serta hacktivist (peretas akun). “Mahasiswa bisa saja menjadi salah satu dari 4 tipe tersebut,” ungkap Yama.

Beberapa hal yang perlu jadi perhatian untuk humas antara lain adalah konten harus komplet, informatif, dan solutif. Kemudian, fokus kepada solusi, dan berusaha untuk bersifat proaktif bukan reaktif terhadap beberapa isu. Selain itu, humas juga wajib untuk memiliki kompetensi dasar. Pertama adalah mengenali media sosial sebagai garda depan sebuah instansi untuk menjaga nama baik. Kedua adalah responsif dalam membuat tulisan pendek yang terukur, organik, dan dekat dengan digital nomad.

Terakhir, Yama menuturkan bahwa terdapat dua layar kerja dalam tugas kehumasan. Pertama press rilis dan akun pimpinan, kedua yakni humas dan sivitas akademika. Dalam membuat press rilis, ada tiga hal yang wajib tercantum di dalamnya, yaitu expertise (sumber informasi yang ahli), authority (otoritas sumber informasi), dan trustworthiness (akurasi konten). (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Workshop-Pengembangan-Humas-Perguruan-Tinggi-Muhammadiyah-dan-AisyiyahPTMA-Batch-3-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1645 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-29 10:25:082022-10-29 10:25:08Humas, Media Sosial, dan Citra Kampus

Humas sebagai Branding Institusi

29/10/2022/in Terkini /by Ard

Workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah(PTMA) Batch 3 (Foto: Istimewa)

“Jurnalisme dan kehumasan adalah dua hal yang bersinggungan, keduanya memiliki persamaan dan perbedaan.”

Hal tersebut dipaparkan oleh Hendrawan Setiawan, seorang jurnalis senior dari CNN Indonesia, saat didapuk untuk menjadi narasumber dalam Workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) di Hotel Grand Rohan Yogyakarta (27‒30 Oktober 2022).

Lebih lanjut, Hendra menjelaskan bahwa persamaan antara jurnalisme dan kehumasan terletak pada poin di mana mereka sama-sama mengomunikasikan dan mendokumentasikan informasi. Sementara untuk perbedaannya, jurnalisme mendahulukan kepentingan publik, sedangkan humas mendahulukan kepentingan institusi.

Dalam pelaksanaan tugasnya, humas tentu memerlukan media sebagai penyebar informasi. Terdapat dua jenis media yang patut digunakan sesuai dengan urgensinya. Pertama adalah media sosial, cocok untuk digunakan sebagai media informasi internal lembaga dan sekaligus untuk branding. Kedua adalah media massa, cocok untuk digunakan sebagai publikasi informasi karena luas cakupannya dengan platform media yang lebih kredibel.

Terdapat beberapa topik seputar informasi kampus yang disukai oleh media, antara lain adalah peristiwa, penemuan, dan human interest. Di samping itu, ada juga topik-topik yang tetap bisa dibagikan ke media seperti seminar, ujian doktoral, orientasi mahasiswa baru, acara di kampus, dan lain-lain. Sebagai trik khusus, bisa juga memanfaatkan media “pemalas” yang tersebar dalam bentuk jaringan media di daerah-daerah. Mereka biasanya disebut sebagai nano influencer.

Terakhir, dalam mengelola relasi dengan media, terdapat beberapa poin yang perlu digarisbawahi. Pertama adalah pastikan untuk memberi akses, lalu, jawab semua keingintahuan, bila tidak atau belum ada jawaban terkait sesuatu yang dipertanyakan, maka berilah respons dengan elegan. Tidak kalah penting juga untuk selalu cepat tanggap dalam suatu hal. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Workshop-Pengembangan-Humas-Perguruan-Tinggi-Muhammadiyah-dan-AisyiyahPTMA-Batch-3-Foto-Istimewa-1-scaled.jpg 1440 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-29 06:44:492022-10-29 06:44:49Humas sebagai Branding Institusi

Workshop Pengembangan Humas PTMA Batch 3

29/10/2022/in Terkini /by Ard

Workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah(PTMA) Batch 3 (Foto: Istimewa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut ambil bagian menjadi salah satu dari 28 peserta yang mengikuti Workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) Batch 3. Acara diselenggarakan di Hotel Grand Rohan Yogyakarta pada 27‒30 Oktober 2022.

Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang bekerja sama dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) PTMA. Acara dibuka secara langsung oleh Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, Ph.D.

“Kampus harus mengembangkan humas dalam rangka meraih kepercayaan dari masyarakat. Sejatinya, tugas kehumasan bukan hanya urusan biro humas, tetapi semua insan sivitas akademika,” terang Sayuti dalam sambutannya.

Sebagai wajah dari lembaga yang dipandang secara langsung oleh masyarakat, humas wajib menjaga relasi dengan para stakeholder dan membangun mindset serta branding yang baik. Selain itu, humas juga harus mampu menyebarkan kebaikan sesuai basis Muhammadiyah yaitu amar ma’ruf nahi munkar.

Keikutsertaan UAD dalam workshop ini merupakan komitmen nyata untuk mengembangkan humas yang berkemajuan. Selama 3 hari, kegiatan diisi dengan pemaparan materi yang komprehensif dari berbagai narasumber kompeten. Beberapa di antaranya adalah dari CNN dan Mojok.co. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Workshop-Pengembangan-Humas-Perguruan-Tinggi-Muhammadiyah-dan-AisyiyahPTMA-Batch-3-Foto-Istimewa-3-scaled.jpg 1440 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-29 06:30:152022-10-29 06:30:15Workshop Pengembangan Humas PTMA Batch 3

BEM FSBK UAD Adakan Seminar Kesehatan Mental

28/10/2022/in Terkini /by Ard

dr. Alif Rasyid Humanindio, pemateri seminar yang diselenggarakan BEM FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Seminar Mahasiswa Tangguh dengan tajuk “Depresi Bukan untuk Diromantisasi Berdamai dengan Diri Sendiri”.

Terselenggara di Auditorium A Kampus II UAD pada Sabtu, 22 Oktober 2022, seminar yang terbuka untuk seluruh mahasiswa FSBK UAD ini mengundang dr. Alif Rasyid Humanindio selaku pemateri. Ia adalah tenaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Kota Yogyakarta. Dipandu oleh Nofathana Saputra selaku moderator yang juga merupakan mahasiswa FSBK UAD, seminar terselenggara dengan sangat interaktif, santai, dan tersedia sesi tanya-jawab.

“Seminar ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai kesehatan mental. Harapan kami, dengan diadakannya seminar ini mahasiswa FSBK UAD dapat memahami terkait kesehatan mental dan mampu berdamai dengan diri sendiri,” ucap Firda Widya Dewi, selaku ketua panitia pelaksana.

Menurut Alif, fenomena yang terjadi sekarang adalah banyak orang yang merasa keren dan meromantisasi dirinya jika sedang mengalami gangguan kejiwaan ataupun mental, padahal ini adalah hal yang salah dan merugikan. “Seharusnya, para pengidap gangguan kejiwaan dan mental segera melakukan terapi serta pengobatan kepada para ahli, dan jangan pernah malu untuk melakukan hal tersebut,” pungkasnya.

Acara menarik itu turut dihadiri oleh Wakil Ketua BEM FSBK UAD, Alda Irasyah. Ia mengaku bahwa diselenggarakannya seminar ini bertujuan atas dasar pentingnya ilmu dan informasi tentang kesehatan mental bagi para mahasiswa. Dengan ilmu yang diperoleh nanti, Alda berharap mahasiswa ke depannya bisa lebih peduli pada masalah kejiwaan dan mampu mengendalikan mentalnya dengan baik. (did)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/dr.-Alif-Rasyid-Humanindio-pemateri-seminar-yang-diselenggarakan-BEM-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi.jpg 801 1195 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-28 10:06:242022-10-28 10:06:24BEM FSBK UAD Adakan Seminar Kesehatan Mental

Tim Teknik Kimia UAD Raih Medali Emas dan Penghargaan Spesial dalam Ajang IIIEX 2022

28/10/2022/in Terkini /by Ard

Tim Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam Ajang IIIEX 2022 (Foto: Istimewa)

Tim mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyabet medali emas dan penghargaan spesial dari Malaysia Innovation Invention Creativity Association (MIICA) dalam gelaran Indonesia International Invention Expo (IIIEX) 2022. Kompetisi ini diselenggarakan di Semarang pada 14‒17 Oktober 2022.

Tim diketuai oleh Abdul Aziz dan beranggotakan tiga orang yaitu Siti Nur Aini, Imam Mahdi, serta Maqfiro Revi W.T. Selain itu, Ir. Adi Permadi, S.T., M.T., M.Farm., Ph.D. didapuk sebagai dosen pembimbing untuk mendampingi tim selama kompetisi berlangsung.

Dengan mengusung judul “Utilization of Waste Burning for the Production of Distilled Water and Salt”, UAD sukses bersaing dengan 145 tim lainnya yang berasal dari 20 negara. Dalam kesempatan wawancara melalui WhatsApp (25-10-2022), Adi Permadi selaku dosen pembimbing menuturkan bahwa pencapaian ini merupakan tradisi memperoleh juara di banyak kompetisi bagi setiap angkatan mahasiswa Teknik Kimia UAD.

Penghargaan spesial dari MIICA membuat tim tersebut layak mendapat label double kill dalam ajang ini. Menurut Adi, terdapat tiga hal yang menjadi pertimbangan MIICA untuk memberikan penghargaan itu, yaitu inovasi, penemuan, dan kreativitas. Ketiga poin tersebut dapat dinilai dari rancangan purwarupa yang diusung, yakni produksi garam dan air destilat dari sampah yang telah digunakan untuk memanaskan dan menguapkan air laut.

Lebih detailnya, terdapat tiga poin utama juga yang menjadi latar belakang pemilihan topik tim Teknik Kimia UAD dalam IIIEX 2022. Pertama adalah permasalahan sampah, sudah lama isu ini menjadi problematika di lingkungan masyarakat secara global dan perlu segera ditanggapi. Salah satu solusi untuk mengurangi volume sampah dengan cepat adalah melalui pembakaran.

Kedua adalah garam, Indonesia merupakan negara maritim dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa negara kita masih impor garam. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021, Indonesia melakukan impor garam sebesar 2,83 juta ton atau senilai dengan 1,5 triliun rupiah. Ketiga adalah ketersediaan air bersih, terutama di daerah pesisir yang perlu mendapat perhatian khusus. Tercatat bahwa baru ada 66,54% desa pesisir yang mendapatkan akses air bersih untuk kebutuhan sanitasi.

Berdasarkan realitas-realitas tersebut, tim kemudian berinisiatif untuk mengembangkan desalinasi air laut menjadi air destilat dan garam menggunakan bahan bakar sampah. Tantangan lain muncul yaitu proses pembakaran sampah yang menghasilkan polusi udara atau karbondioksida. Hal tersebut diatasi dengan mengalirkan asap ke kolam kultivasi mikoralga Botrycoccus brauni untuk penyerapan karbondioksida melalui proses fotosintesis. Mikoralga juga akan mendorong produksi total lipid yang dalam pengolahan lanjutan bio oil dapat digunakan sebagai bahan baku energi terbarukan yaitu biodiesel.

Dalam pelaksanaannya, tim Teknik Kimia UAD mengaku sempat mengalami beberapa kendala seperti keterbatasan koordinasi di tengah kesibukan individu sehingga perlu membagi waktu dengan ekstra. Selain itu, ada juga kendala teknis berupa melelehnya alat yang sudah dirangkai karena tidak tahan dengan temperatur tinggi. Hal tersebut tentu berimbas pada pengeluaran dana tambahan yang tidak sedikit, tetapi tim tetap bisa mengatasinya dengan baik.

Abdul Aziz selaku ketua tim mengungkapkan bahwa prodi dan universitas memberikan dukungan serta bimbingan penuh selama kompetisi berlangsung. Hal tersebut dibenarkan oleh Adi, “Prodi akan memberikan rekognisi mata kuliah dan perbaikan nilai, sementara universitas akan memberikan hadiah, Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) juga selama ini telah banyak memberi dukungan finansial. Kami sangat berterima kasih untuk itu.”

Terakhir, Adi berharap bahwa kemenangan ini hanyalah langkah awal dari sejuta kemenangan yang akan datang di kemudian hari. Para mahasiswa, khususnya Teknik Kimia dan semua prodi secara umum, diharapkan bisa semakin terpacu untuk berinovasi dan berkarya. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Teknik-Kimia-UAD-dalam-Ajang-IIIEX-2022-Foto-Tekkim-UAD.jpg 571 901 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-28 08:46:152022-10-28 08:48:22Tim Teknik Kimia UAD Raih Medali Emas dan Penghargaan Spesial dalam Ajang IIIEX 2022

Jangan Sembarangan Melakukan Self-diagnosis!

27/10/2022/in Feature /by Ard

dr. Alif Rasyid Humanindio, pemateri seminar yang diselenggarakan BEM FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

“Kita tidak boleh sembarang bicara dan harus pandai bersikap kepada seseorang yang mungkin sedang mengalami gangguan kejiwaan, karena itu merupakan hal yang sensitif. Tugas kita sebagai orang yang berada di sekitarnya harus bisa memahami kondisi tersebut.”

Ucap dr. Alif Rasyid Humanindio, pada Seminar Mahasiswa Tangguh dengan tema “Depresi Bukan untuk Diromantisasi Berdamai dengan Diri Sendiri” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara itu berlangsung di Auditorium A Kampus II UAD pada Sabtu, 22 Oktober 2022. Alif merupakan tenaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Alumnus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu mengatakan, bahwasanya tidak boleh memandang remeh seseorang yang mengidap gangguan kejiwaan dan mental, karena hal tersebut merupakan masalah serius yang harus segera mendapat penanganan medis.

Terkait tema seminar, Alif berpendapat untuk seseorang berdamai dengan diri sendiri bukan pekerjaan yang mudah, bahkan untuk seorang dengan kejiwaan yang baik sekalipun akan cukup sulit. “Berdamai dengan diri sendiri artinya kita menerima segala apa yang ada di dalam diri, dan itu membutuhkan pendewasaan diri di dalam jangka waktu yang cukup lama.”

Apa yang dimaksud sehat secara mental, Alif menjelaskannya dengan berbagai klasifikasi tertentu. Di antaranya, seseorang yang mampu mengetahui potensi dan keadaan di dalam diri, mampu mengontrol stres, dan bisa produktif menjalani kehidupannya.

Depresi adalah salah satu bagian dari gangguan kejiwaan, tetapi banyak masyarakat Indonesia yang kerap menganggap depresi dan stres adalah suatu kesamaan. “Stres dan depresi adalah dua hal yang berbeda. Stres hal yang lumrah terjadi, ini merupakan bentuk respons dari jenuhnya seseorang terhadap rutinitas yang dihadapinya, bisa dikatakan stres adalah salah satu respons tubuh dalam melakukan penyesuaian diri. Sedangkan depresi ialah fase ketika seseorang tidak bisa mengendalikan stres. Depresi umumnya timbul karena seseorang telah kehilangan batas antara ekspektasi dan realitas yang terjadi di hidupnya.”

Selain perbedaan antara depresi dan stres, Alif juga menjelaskan perbedaan antara Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Menurutnya, ODMK belum sampai ke tahap gangguan jiwa, sedangkan ODGJ adalah seseorang yang telah sampai pada titik ia mengalami gangguan pada kejiwaannya. Tentu orang yang mengalami kedua hal ini harus mendapatkan terapi serta perhatian khusus dari ahli medis yang bisa dipertanggungjawabkan kapasitas keilmuannya.

Menyikapi fenomena gangguan kejiwaan, Alif mengutuk perilaku self-diagnosis yang saat ini kerap terjadi dan seolah menjadi tren di kalangan muda-mudi. Mengapa perilaku ini dilarang? Sebab umumnya self-diagnosis dilakukan dengan tanpa ilmu pengetahuan yang baik, diagnosis dilakukan hanya berdasarkan ekspresi emosional ataupun hanya ajang cari perhatian semata.

Pada akhir seminarnya, Alif mengingatkan agar perilaku self-diagnosis tidak dilakukan. “Saat ini orang merasa keren jika dirinya mengidap gangguan kejiwaan dan justru meromantisasinya, bahkan kerap melakukan self-diagnosis. Padahal, ini perilaku yang salah dan merugikan, seharusnya mereka segera melakukan terapi dan pengobatan kepada para ahli.” (did)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/dr.-Alif-Rasyid-Humanindio-pemateri-seminar-yang-diselenggarakan-BEM-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi.jpg 801 1195 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-27 07:54:422022-10-27 07:54:42Jangan Sembarangan Melakukan Self-diagnosis!

FSBK Gelar Pelepasan Wisudawan-Wisudawati Periode Oktober 2022

26/10/2022/in Terkini /by Ard

Prosesi Pelepasan Wisudawan-Wisudawati FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pelepasan wisudawan-wisudawati pada Selasa, 25 Oktober 2022. Bertempat di Aula Masjid Islamic Center UAD, acara juga diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan siaran langsung di kanal YouTube FSBK.

Wajiran, S.S., M.A., Ph.D. selaku dekan FSBK dalam sambutannya berpesan kepada para calon wisudawan-wisudawati untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah didapatkan secara maksimal. Sebab, hal itu akan penting untuk membantu proses penyesuaian diri. “Selain itu, nantinya, bekerjalah secara profesional, ikhlas, dan tuntas. Alih-alih hanya berpikir tentang keuangan atau materi, cobalah untuk fokus pada kontribusi terbaik yang bisa diberikan untuk orang lain,” tutur Wajiran.

Sementara itu, Rahma Cahyaningrum sebagai salah satu wisudawati terbaik, mewakili rekan-rekannya untuk menyampaikan kesan dan pesan. Ia menggarisbawahi bahwa titik ini adalah proses transformasi dari seorang mahasiswa menjadi seorang sarjana. Dibutuhkan waktu yang tidak singkat dan perjuangan yang luar biasa untuk bisa sampai di titik ini. “Terkadang kita ingin menyerah, tetapi hari ini kita membuktikan bahwa kita mampu melewati semua itu,” imbuh Rahma.

Prosesi pelepasan dan pemberian plakat kenang-kenangan dilakukan dalam dua sesi. Pertama adalah untuk mahasiswa berprestasi atau lulusan terbaik yang dilakukan oleh dekan FSBK. Kedua adalah untuk mahasiswa dari masing-masing program studi (prodi) yang dilakukan oleh Ketua Program Studi (Kaprodi). Sastra Inggris oleh Drs. Maftukhin, M.Hum., Sastra Indonesia oleh Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A., dan Ilmu Komunikasi oleh Muhammad Najih Farihanto, S.I.Kom., M.A.

Acara juga diisi dengan sesi penyampaian motivasi oleh Raditya Adipramono, S.S., M.Pd.BI., dosen Sastra Inggris yang juga seorang komika sekaligus ventriloquist. Salah satu yang ia sampaikan adalah tentang empat kuadran manajemen waktu untuk mencapai kesuksesan, yaitu terdiri atas tidur, spiritual, produktif, dan leisure. “Waktu adalah sesuatu yang tidak bisa kembali lagi, maka dari itu, gunakanlah semaksimal mungkin,” terang Radit. Ia menutup sesi dengan penampilan ventriloquism bersama sahabat boneka andalannya yaitu Lola. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prosesi-Pelepasan-Wisudawan-Wisudawati-FSBK-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-26 10:44:282022-10-26 10:44:28FSBK Gelar Pelepasan Wisudawan-Wisudawati Periode Oktober 2022

UAD Adakan LKMM Dasar bagi Ormawa se-DIY

26/10/2022/in Terkini /by Ard

Kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Dasar bagi Ormawa se-Daerah Istimewa Yogyakarta yang diselenggarakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Bimawa UAD)

Guna memberikan pengalaman belajar terkait manajemen organisasi secara luas, Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Dasar bagi Ormawa se-Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat dan Sabtu, 21–22 Oktober 2022 di Kampus 2 Unit B UAD dan Wisma Sargede.

Mengusung tema “Menciptakan mahasiswa yang terampil dalam kegiatan dan aktivitas organisasi”, acara ini diikuti oleh 70 peserta delegasi ormawa dari 10 perguruan tinggi di antaranya Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Respati Yogyakarta, Universitas Cokroaminoto, Universitas Catur Sakti, Sekolah Tinggi Arsitektur YKPN, Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto, STIKIP Catur Sakti Yogyakarta, STTKD Yogyakarta, STIE “Pariwisata API” Yogyakarta, Poltekkes Ummi Khasanah, dan Universitas Teknologi Digital Indonesia.

Pada hari pertama, kegiatan dimulai dari pukul 07.00 WIB yang terbagi ke dalam 7 sesi. Peserta disuguhkan dengan 9 pemateri luar biasa yakni Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A., apt. Hendy Ristiono, S.Far., M.P.H., Rudi Afrinanda, S.Far., Danang Sukantar, M.Pd., Arkan, Caraka Putra Bhakti, M.Pd., Anja Ketua Korkom, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., serta Luqman Abdurrahman S.Pd.I. Mereka membahas mengenai pengembangan kemahasiswaan, analisis kondisi lingkungan, perumusan gagasan awal, dasar-dasar organisasi, pengorganisasian kegiatan kepanitiaan, komunikasi antarunit kerja, hakikat motivasi, pengendalian konflik, hingga pengambilan keputusan.

Pada hari kedua, kegiatan dimulai dengan melaksanakan salat Tahajud pada pukul 03.00 WIB dilanjutkan salat Subuh berjamaah serta kajian Adab dan Akhlak oleh Ustad Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. hingga matahari terbit. Ada pula outbound sebagai hiburan sebelum lanjut ke sesi materi yang menghadirkan Tim Pokpresma dan Tim Bimawa. Mereka membahas mengenai administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, pengembangan program kerja, teknik penyusunan usulan kegiatan, dan penyempurnaan usulan kegiatan.

Output dari kegiatan tersebut, para peserta dibuatkan tim untuk kemudian berkolaborasi menyelenggarakan sebuah acara berskala regional hingga nasional dengan dukungan dana oleh Universitas Ahmad Dahlan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, Dr. Gatot Sugiharto berharap, “Semoga dengan adanya kolaborasi ini, relasi atau jejaring di antara para peserta dapat makin kuat.” (Eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kegiatan-Latihan-Keterampilan-Manajemen-Mahasiswa-LKMM-Dasar-bagi-Ormawa-se-Daerah-Istimewa-Yogyakarta-yang-diselenggarakan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Bimawa-UAD-scaled.jpg 1440 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-26 09:59:372022-10-26 09:59:37UAD Adakan LKMM Dasar bagi Ormawa se-DIY

Jadi Mahasiswa Tangguh di Era Digital? Begini Caranya

26/10/2022/in Terkini /by Ard

Mulawarman, Ph.D., pembicara Seminar Nasional Layanan Konseling Sebaya Untuk Pengembangan Mahasiswa Tangguh oleh Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

“Marilah kita berpikiran positif, berbicara hal yang positif, memiliki action yang positif, dan memandang kehidupan secara positif. Mengapa demikian? Karena jika kita memandang kehidupan ini secara negatif maka selesai sudah hidupnya. Apa pun yang diberikan dan hal-hal yang ada mari kita berikan yang terbaik, tanpa hal tersebut kita tidak akan mendapatkan sesuatu, dari hal terbaik tersebutlah yang akan menjadikan kita istimewa.”

Kutipan tersebut merupakan salah satu yang disampaikan oleh Mulawarman, Ph.D., seorang dosen Universitas Negeri Semarang pada Seminar Nasional Layanan Konseling Sebaya untuk Pengembangan Mahasiswa Tangguh. Acara itu diselenggarakan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Minggu (23-10-2022).

Mulawarman menyampaikan mengenai strategi mengembangkan ketangguhan mahasiswa di era digital. Saat ini banyak perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga, serta banyak problematik yang sangat kompleks. Perubahan teknologi terhadap perilaku kesehatan mental dapat mengubah gaya hidup, pola pikir, kebutuhan, dan perilaku seseorang (mahasiswa). Lanskap ekses digital pada problem kesehatan mental dapat berupa kekerasan mental dan perundungan, bunuh diri, kecanduan media sosial, perilaku swafoto, kecenderungan batas personal tidak terkendali, social climber, pornografi dan pelecehan sosial, body shaming, gangguan tidur, kecemasan, stres, serta depresi.

“Salah satu karakter mahasiswa tangguh yaitu tetap kuat ketika dikelilingi tekanan yang banyak dan membuat stres. Beberapa komponen yang menandai ketangguhan tersebut adalah tantangan, komitmen, dan kontrol. Komponen tersebut sebagai pemantik atau hal-hal yang memberikan individu sebagai karakter ketangguhan dan saling memengaruhi,” papar Mulawarman.

Lebih lanjut, ia menyampaikan mengenai karakteristik ketangguhan pada individu mahasiswa. Karakteristik mahasiswa yang low hardiness meliputi pesimis, merasa tidak bermakna dalam hidup, gagal atau tidak memiliki tujuan (capaian) untuk diri sendiri, isolasi diri dari lingkungan atau jarang bersosialisasi, tidak yakin atas kemampuan diri, konservatif, dan tidak adaptif atau kaku. Sedangkan karakteristik mahasiswa yang memiliki high hardiness di antaranya optimis, adaptif, merasa percaya diri dan aman ketika berinteraksi dengan orang lain, serta memiliki tujuan pribadi.

Terakhir, Mulawarman menjelaskan tentang strategi pengembangan ketangguhan mahasiswa. Terapkan toleransi tinggi terhadap rasa frustrasi atau kondisi ketidaknyamanan, melihat sesuatu hal dalam sudut pandang yang lebih positif, berani mengambil inisiatif atau peluang dengan percaya diri, dan bersedia menerima juga mengambil konsekuensi logis atas apa pun yang menjadi pilihan tindakan. Selain itu, bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain, bersedia mempelajari keterampilan baru (problem solving life-skills), menjalani proses apa pun sekalipun sakit dan membuka mindset atas perubahan yang terjadi, serta bersedia menerima kritik maupun saran. (frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mulawarman-Ph.D.-pembicara-Seminar-Nasional-Layanan-Konseling-Sebaya-Untuk-Pengembangan-Mahasiswa-Tangguh-oleh-Bimawa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Farida-1.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-26 09:25:542022-10-26 09:25:54Jadi Mahasiswa Tangguh di Era Digital? Begini Caranya
Page 333 of 464«‹331332333334335›»

TERKINI

  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025
  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top