• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Pupuk Organik Cair Solusi Magis Kurangi Sampah Organik

10/09/2022/in Terkini /by Ard

Proses pembuatan pupuk organik cair oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD (Foto: Istimewa)

Sampah organik merupakan salah satu komponen terbanyak di Indonesia. Komposisi sampah Indonesia berupa sampah organik (sisa makanan, kayu, ranting daun) sebanyak 57%, sampah plastik sebesar 16%, sampah kertas 10%, serta lainnya (logam, kain tekstil, karet kulit, kaca) 17%. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton.

Upaya untuk mengurangi limbah organik yaitu dengan cara dikelola menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Tujuannya agar mencegah penumpukan sampah baik di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Tempat Pembuangan Akhir (TPA), bahkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). TPST Bantargebang disebut sebagai TPST terbesar di Indonesia yang memiliki luas 110,3 hektare. Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengatakan, kondisi terkini TPST Bantargebang, Bekasi, telah mencapai 40 meter ketinggiannya atau setara dengan gedung 16 lantai.

Hal tersebut menarik perhatian banyak orang, salah satunya Bagus Dwi Danarko, mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Tahu bahwa POC bisa menjadi solusi, akhirnya ia mencoba menerapkan hal tersebut untuk mengurangi sampah. Ia memaparkan, POC merupakan larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia, yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. “Kelebihan dari pupuk organik ini yakni dapat mengatasi defisiensi hara secara cepat, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat,” ujarnya pada Senin, (05-09-2022).

Seperti yang diketahui, limbah terbagi atas tiga jenis, yaitu limbah organik, anorganik, serta limbah berbahaya dan beracun (B3). Ia menilai jika limbah yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak negatif bagi alam dan manusia.

Bagus membandingan dengan pupuk anorganik. POC umumnya tidak merusak tanah dan tanaman meskipun sudah digunakan berkali-kali. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman. “POC berfungsi sebagai perangsang tumbuh, terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji,” tambahnya.

Dalam pembuatan POC, mahasiswa peraih hibah PPK-Ormawa Kemendikbudristek Bidang Pemberdayaan Perempuan itu menjelaskan, terdapat sembilan langkah yang perlu dilakukan.

  1. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan POC.
  2. Limbah organik (seperti sisa makanan, sayuran, buah-buahan, dan lainnya) ditimbang sebanyak 2 kg kemudian dicacah.
  3. Limbah yang susah dicacah kemudian dihaluskan menggunakan blender atau bisa menggunakan alat penghalus lainnya.
  4. Limbah organik tersebut ditambahkan 2 liter air, 400 ml EM4, dan 400 gram gula merah yang telah dihaluskan kemudian diaduk hingga homogen atau merata.
  5. Masukkan ke wadah untuk difermentasi, dan selang dihubungkan dengan botol berisi air untuk gas yang dihasilkan. Setelah itu wadah ditutup rapat dan direkatkan bagian yang mungkin terdapat sirkulasi udara menggunakan plastisin.
  6. Proses fermentasi POC limbah organik berlangsung selama tiga minggu.
  7. Setelah difermentasi, dilakukan pengamatan. Warna larutan POCmenjadi kuning kecokelatan, tidak terdapat belatung, dan tidak berbau busuk. Ciri tersebut merupakan tanda bahwa proses fermentasi POC berhasil.
  8. Langkah terakhir adalah memisahkan hasil fermentasi dengan cara disaring.
  9. POC siap diaplikasikan ke tanaman.

Pembuatan POC dapat diterapkan pada skala terkecil, seperti di rumah tangga atau desa yang nantinya bisa menjadi program yang bersifat masif.

“Agar program ini berkelanjutan, perlu adanya tenaga pendukung seperti pemerintah sebagai pemberi dana dan pengawal program. Dibutuhkan pula akademisi sebagai tenaga pelatih masyarakat dalam pembuatan POC. Apabila program ini telah terlaksana dan terkover dengan baik akan tercipta siklus alami dari masyarakat atau rasa sadar untuk mengurangi sampah organik melalui pembuatan POC,” tutup Bagus. (doc/guf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Proses-pembuatan-pupuk-organik-cair-oleh-mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1115 1590 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-10 09:27:362022-09-10 09:27:36Pupuk Organik Cair Solusi Magis Kurangi Sampah Organik

Filosofi Logo P2K Fakultas Agama Islam

10/09/2022/in Terkini /by Ard

Logo Program Pengenalan Kampus (P2K) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Gambar: Istimewa)

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui akun Instagram @p2kfaiuad resmi meluncurkan logo untuk Program Pengenalan Kampus (P2K) tahun 2022. Logo tersebut memiliki makna yang sangat berarti. Lantas, apa filosofi logo P2K FAI tahun ini?

Fauzi Abdullah yang merupakan Ketua P2K FAI periode tahun 2022 menjelaskan, terdapat empat buah kotak di dalam logo adalah sebagai simbol empat program studi yang ada di FAI UAD. Di antaranya ialah Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Pendidikan Agama Islam (PAI), Ilmu Hadis, dan Perbankan Syariah (PBS). Masing-masing kotak juga memiliki empat sisi yang saling terhubung, ini memiliki arti sebagai sebuah solidaritas yang kuat antarmahasiswa di FAI.

Kemudian empat bentuk kubah yang saling terhubung identik kaitannya dengan simbol masjid yang menunjukkan praktik keberislaman secara terbuka, damai, santun, toleran, memiliki kepercayaan diri yang tinggi sebagai umat Islam, dan selalu optimis. Hal ini juga berarti bahwa seluruh mahasiswa FAI khususnya, untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam dan tetap senantiasa menjaga ukhuwah islamiyah antarsesama.

Terakhir adalah simbol lingkaran berwarna hijau yang mewakilkan kekekalan dalam setiap nilai. Lingkaran memiliki pergerakan yang bebas. Menurut pandangan psikologi, arti warna hijau dikaitkan dengan kesehatan mental atau emosi seseorang. Warna hijau juga sebagai identik dari FAI UAD. (Yos)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Logo-Program-Pengenalan-Kampus-P2K-Fakultas-Agama-Islam-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Gambar-Istimewa.jpg 1600 1597 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-10 08:04:402022-09-10 08:04:40Filosofi Logo P2K Fakultas Agama Islam

Ember Tumpuk, Solusi Praktis Olah Sampah organik

09/09/2022/in Terkini /by Ard

Pelatihan pembuatan ember tumpuk oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 96 Unit II.A.2 melaksanakan praktik pengolahan sampah organik di Dusun Klembon, Trirenggo, Bantul (4-9-2022). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi dengan topik serupa yang telah dilakukan dua minggu sebelumnya dan diikuti oleh warga RT 05, 06, dan 07 dusun setempat.

Tim Unit II.A.2 berfokus pada pembuatan tiga media untuk pengolahan sampah yaitu ember tumpuk, losida (lonjong sisa dapur), dan compost bag. Media ini dipilih karena praktis, mudah dalam pembuatan dan penerapannya, serta sebagai solusi alternatif untuk mengurangi sampah. Untuk pengenalan, warga diberi penjelasan tentang alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan, dan langkah-langkah dalam pengolahan sampah.

Dalam kegiatan praktik ember tumpuk, pertama-tama sampah sisa dapur berupa buah-buahan yang hampir busuk, sisa sayuran, dan sampah dapur lainnya dimasukkan ke dalam ember. Lalu magot ditambahkan untuk membantu proses pengomposan dan mempercepat proses penguraian sampah. Setelah dibiarkan selama dua bulan, maka ember tumpuk akan menghasilkan cairan lindi yang selanjutnya bisa digunakan sebagai Pupuk Organik Cair (POC). Sebelum digunakan, cairan lindi harus dijemur di bawah sinar matahari hingga warnanya berubah menjadi hitam cokelat dan tidak berbau, baru siap untuk dipakai.

Haryono selaku Ketua RT 05 menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim Unit II.A.2 atas pelatihan yang sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam lingkup rumah tangga ini. “Saya pribadi jadi tertantang untuk membuat ember tumpuk dengan ukuran yang lebih besar agar dapat menampung lebih banyak sampah dapur (organik) dan menghasilkan banyak POC,” imbuhnya.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan satu set ember tumpuk kepada masing-masing RT. Tim Unit II.A.2 berharap setelah acara ini, warga Klembon Wetan dapat terus mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga sekaligus sebagai upaya untuk menyukseskan program Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama). (tsa/apr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-pembuatan-ember-tumpuk-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 437 647 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-09 13:28:162022-09-09 13:28:16Ember Tumpuk, Solusi Praktis Olah Sampah organik

Memahami Tentang Makna Hidup Ala Jepang

09/09/2022/in Terkini /by Ard

Acara Passion Class dalam rangkaian Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)

“Being a full-fledged human being means to live totally, every aspect, every moment of your life.”

Kutipan ini disampaikan oleh Fahd Pahdepie, narasumber dalam acara Passion Class yang digelar dalam rangkaian agenda Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Kamis, 8-9-2022. Dalam bahasa Indonesia, bisa dimaknai sebagai menjadi manusia seutuhnya berarti hidup sepenuhnya, dalam setiap aspek dan momen dalam kehidupan.

Fahd kemudian melanjutkan bahwa untuk mencapai titik manusia seutuhnya dan hidup sepenuhnya, salah satu cara yang bisa diaplikasikan adalah ikigai. Sebuah konsep dari Jepang yang menjelaskan tentang makna kehidupan. Ikigai adalah sesuatu yang membuat bahagia dan memotivasi kita untuk bangun dari tempat tidur menjalani hari.

“Tidak perlu sesuatu yang hebat, ikigai bisa jadi sederhana. Tanyakan kepada diri sendiri, dalam hidup ini mau apa?” terang Fahd. Terdapat empat elemen yang membentuk ikigai, pertama adalah apa yang kita sukai, apa yang dibutuhkan dunia, apa kemampuan yang membuat kita bisa dibayar, dan apa yang kita kuasai.

Setelah mengetahui ikigai atau reason for being diri kita, langkah selanjutnya adalah melengkapinya dengan growth mindset. Ia adalah oposisi dari fixed mindset dan memiliki beberapa ciri-ciri seperti tidak takut kegagalan, menganggap tantangan adalah kesempatan untuk berkembang, dan mencoba hal-hal baru. Mindset nantinya akan membentuk siklus perilaku kita mulai dari attitude, behaviour, action, results, hingga performance dan akan terus berputar.

Yang harus dikukuhkan selanjutnya adalah perspektif, atau cara kita melihat dunia melalui kacamata paradigma yang dimiliki. Cara pandang ini penting untuk melihat keadaan di sekitar kita. “Yang penting bukan realitasnya, tapi cara kita memandang realitas tersebut,” imbuh Fahd.

Terakhir, ia menjelaskan tentang fase dalam hidup manusia yang setidaknya pasti selalu mengalami 4S, yakni survive, secure, success, dan significance. Fahd berharap Dahlan Muda bisa menyerap sedikit pengetahuan yang disampaikannya untuk bisa diterapkan dalam kehidupan mereka. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acara-Passion-Class-dalam-rangkaian-Program-Pengenalan-Kampus-P2K-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-UAD-1-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-09 12:47:332022-09-09 12:47:33Memahami Tentang Makna Hidup Ala Jepang

Passion Class P2K Ajak Dahlan Muda Lebih Kenali Diri Sendiri

09/09/2022/in Terkini /by Ard

Acara Passion Class dalam rangkaian Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)

Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah memulai rangkaian acaranya sejak 7 September 2022 dengan agenda pertama yaitu Campus Tour. Pada Kamis, 8 September 2022, acara kembali dilanjutkan dengan agenda Passion Class. Bertempat di Amphitheater Gedung Fakultas Kedokteran UAD dan disiarkan secara langsung lewat kanal YouTube UAD, kegiatan ini mengundang Fahd Pahdepie dan Trisna Risani K. sebagai narasumber.

Passion Class ditujukan untuk para Dahlan Muda agar bisa menemukan passion dalam dirinya, terutama berkaitan dengan dunia perkuliahan yang akan segera dijejaki. Sebagai mahasiswa baru, memasuki masa kuliah adalah waktu yang tepat untuk menemukan jati diri, mencari tahu passion, dan membuat daftar tentang diri sendiri, termasuk kekurangan dan kelebihan kita.

Fahd Pahdepie atau yang akrab disapa Kang Fahd, CEO dari Inilah.com, memaparkan bahwa menjadi mahasiswa merupakan saat untuk mulai mendefinisikan tentang what we are dan what we want to be. Ia kemudian menambahkan, untuk mencapai ke apa yang kita inginkan dari diri kita sekarang, kuncinya adalah niat. “Setiap orang itu berbeda, jadi cara kita bertumbuh juga berbeda satu dengan yang lain,” ujar Kang Fahd.

Hal senada juga disampaikan oleh narasumber kedua, Trisna, seorang customer loyalty specialist. Ia memberikan statement bahwa kuliah adalah masa paling asyik untuk eksplor kapasitas diri dan passion. Penting untuk mulai memetakan hal-hal yang ingin dicapai, dan dalam upaya mewujudkannya, salah satu poin yang harus diperhatikan adalah manajemen waktu. “Dua puluh empat jam waktu dalam sehari, harus bijak memilih spending time untuk apa karena itu akan menentukan jalan kita ke depannya,” tandas Trisna.

Diharapkan setelah kegiatan Passion Class ini, para Dahlan Muda bisa mulai identifikasi dengan lebih mengenal diri sendiri. Mulai dari kekurangan, kelebihan, hal yang disukai, mimpi yang ingin diraih, dan cara-cara yang akan ditempuh untuk mewujudkannya. (tsa)

uad.ac.id

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acara-Passion-Class-dalam-rangkaian-Program-Pengenalan-Kampus-P2K-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-UAD-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-09 11:35:052022-09-09 11:35:05Passion Class P2K Ajak Dahlan Muda Lebih Kenali Diri Sendiri

Filosofi Logo P2K Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2022

08/09/2022/in Terkini /by Ard

Logo Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Tahun 2022

“Dahlan Muda Merawat Bangsa dengan Literasi Ekologi Melalui Pemanfaatan Teknologi”, merupakan tema besar yang diusung dalam Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2022. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. mengungkapkan bahwa Program Pengenalan Kampus atau sering disebut P2K merupakan program penyambutan mahasiswa baru UAD yang diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal awal kepada mahasiswa baru tentang dunia perkuliahan.

P2K ini akan dilaksanakan mulai tanggal 13 hingga 18 September 2022. Di samping tema, UAD telah meluncurkan logo yang memiliki filosofi dan makna tersendiri. Di dalamnya terdapat tiga nilai pilar utama yaitu literasi, ekologi, dan teknologi, yang dilambangkan dengan orang membaca, tumbuhan, dan cip.

“Logo seseorang yang sedang membaca menggambarkan kegiatan literasi itu sendiri. Penggunaan warna emas pada siluet tersebut adalah sebagai lambing kesuksesan, yang mana harapannya orang yang sedang mencari ilmu pengetahuan akan sukses di kemudian hari. Lalu, tumbuhan atau daun berwarna hijau yang tumbuh subur adalah simbol dari kekuatan ekologi lingkungan. Sementara itu, cip merupakan representasi dari kemajuan teknologi saat ini,” ungkap Rendi Harsono, selaku Ketua Panitia Pusat P2K 2022.

“Tiga nilai grand design yang kita bawa tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di zaman ini. Kita akan sama-sama mengangkat ini sebagai sebuah bentuk gerakan untuk meningkatkan kesadaran berliterasi, berekologi atau cinta lingkungan, dan kesadaran teknologi. Hal itu sengaja dicantumkan supaya teman-teman terdorong agar dapat memanfaatkan teknologi untuk kepentingan hajat hidup orang banyak,” tambahnya.

Melalui literasi, UAD ingin mendorong mahasiswa baru untuk bersama-sama mengimplementasikan dan menerapkan aksi nyata dengan membaca buku, menyampaikan pendapat, dan belajar berpikir kritis. Pilar ekologi bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan advokasi, membela, dan mengangkat isu-isu lingkungan di daerah masing-masing sekaligus membangun budaya cinta lingkungan.

Terakhir, teknologi diangkat untuk mendorong mahasiswa baru agar menggunakannya sebagai sebuah hal yang menghasilkan inovasi, kreativitas, dan hal-hal baru yang bermanfaat untuk hajat hidup orang banyak. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Logo-Program-Pengenalan-Kampus-P2K-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Tahun-2022.png 1356 3069 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-08 11:44:552022-09-08 11:44:55Filosofi Logo P2K Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2022

KKN UAD Ajak Masyarakat Manfaatkan Sampah Lewat Ember Tumpuk

08/09/2022/in Terkini /by Ard

Sosialisasi pembuatan ember tumpuk oleh mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 96 Unit IV.A.2 mengajak masyarakat di Padukuhan Babadan, Kalurahan Bantul, Kapanewon Bantul, untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui sosialisasi tentang losida (lodong sisa dapur) dan ember tumpuk. Bertempat di RT 01 Babadan, pada Sabtu (27-08-2022), kegiatan ini digelar dengan menyasar ibu-ibu PKK dari enam RT di padukuhan setempat.

Mengingat problematika sampah yang cukup pelik di Yogyakarta. Di Bantul, terdapat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebagai pusat yang sudah mencapai ambang batasnya. Alasan inilah yang membuat Tim KKN UAD Unit IV.A.2 mengadakan sosialisasi dengan tujuan agar masyarakat dapat melakukan pemilahan sampah dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Sehingga, diharapkan penumpukan di pembuangan akhir bisa sedikit tereduksi dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

Losida dan ember tumpuk dipilih sebagai alternatif karena keduanya berfungsi sebagai media dalam proses pembuatan pupuk organik yang berasal dari sisa dapur untuk nantinya berguna bagi tanaman. Sampah yang digunakan dapat berasal dari sisa sayur dapur (baik yang sudah dimasak maupun belum), kulit buah, dan sisa nasi.

Untuk cara pembuatan losida, bahan utama yang diperlukan hanya paralon dengan diameter 3 inci dan tinggi 120 cm. Lalu, lubangi bagian bawahnya sepanjang 40 cm untuk jalan penyebaran pupuk organik yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah sisa dapur. Cara penggunaannya yaitu dengan menanam losida ke dalam tanah setinggi lubang yang dibuat tadi. Kemudian, masukkan sampah organik sisa dapur ke dalam paralon tersebut. Terakhir, tutup bagian atasnya.

Sementara untuk ember tumpuk, siapkan dua buah ember berukuran 20 kg. Pasang keran kecil pada ember pertama lalu beri lubang-lubang kecil pada bagian tutupnya. Untuk ember kedua, cukup dilubangi bagian bawahnya, kemudian tumpuk kedua ember tersebut. Cara penggunaannya sama seperti losida yaitu dengan memasukkan sampah sisa dapur ke dalamnya. Setelah membusuk, sampah nantinya akan menghasilkan air lindi yang akan digunakan sebagai pupuk organik. Air lindi baru bisa digunakan setelah dijemur dan warnanya berubah seperti kopi, sedangkan untuk komposisinya, gunakan 50 ml air lindi dicampur dengan 1 liter air biasa.

Antusiasme masyarakat Babadan terhadap kegiatan tersebut sangat tinggi, terlihat dari keaktifan mereka selama acara berlangsung. Vara Hilda selaku salah satu anggota Tim Unit IV.A.2 berharap bahwa dengan adanya sosialisasi ini dapat menyadarkan seluruh elemen bahwa sampah merupakan tanggung jawab bersama. “Hal kecil dapat membawa perubahan besar. Semoga dunia bisa kembali sehat,” tandas Vara. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-pembuatan-ember-tumpuk-oleh-mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1666 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-08 11:27:092022-09-08 11:27:09KKN UAD Ajak Masyarakat Manfaatkan Sampah Lewat Ember Tumpuk

Mahasiswa KKN UAD Hibahkan Mesin Pencacah Sabut Kelapa

08/09/2022/in Terkini /by Ard

Sosialisasi pengelolaan sampah sabut kelapa menggunakan mesin pencacah oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Minggu (04-09-2022), Tim Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan (KKN UAD) yang tergabung dalam kelompok VII.C.2 melakukan kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah sabut kelapa menggunakan mesin pencacah secara manual, dengan dibimbing Adhitya Rechandy Christian, S.E., M.M. Kegiatan ini dikuti oleh ibu-ibu Dasawisma Dusun Peciro, Murtigading, Sanden, Bantul.

Di Kalurahan Murtigading, Dusun Peciro merupakan dusun penghasil sampah sabut kelapa yang cukup banyak. Adapun inovasi mesin pencacah ini digagas oleh mahasiswa KKN UAD agar dapat digunakan sebagai pengelolaan sampah sabut kelapa menjadi media tanam berupa cocopeat (sabut kelapa). Ke depannya, mesin pencacah tersebut akan diberikan kepada Mujiran selaku Kepala Dusun Peciro, sehingga dapat dimanfaatkan oleh warga dusun agar pengelolaan sampah terus berlanjut.

“Penanganan sampah dari sabut kelapa di Dusun Peciro biasanya hanya dijual tanpa ada pengelolaan sebelumnya,” ujar Sri Sunarsih, selaku Ibu Dusun Peciro.

Ketua KKN Unit VII.C.2, Ananda Ikhsan Al-Fikri, menyampaikan Dusun Peciro memiliki sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah sabut kelapa. Hal itu menjadi faktor pendukung dalam memaksimalkan potensi pengelolaan sampah sabut kelapa yang memiliki nilai guna tinggi. Dengan menggunakan mesin pencacah, sampah dapat menjadi produk media tanam berupa cocopeat.

Selain itu, mahasiswa KKN UAD juga memberikan bibit semai kepada ibu-ibu Dasawisma Dusun Peciro, Murtigading. Pemberian ini sebagai bentuk uji coba penanaman bibit semai menggunakan media tanam cocopeat. (Amb/Aak)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-pengelolaan-sampah-sabut-kelapa-menggunakan-mesin-pencacah-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-08 10:50:032022-09-08 10:50:03Mahasiswa KKN UAD Hibahkan Mesin Pencacah Sabut Kelapa

UAD dan PCIA Hong Kong Bahas Pekerja Migran Indonesia

08/09/2022/in Terkini /by Ard

FGD antara Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan PCIA Hong Kong  membahas pekerja migran Indonesia sektor informal (Foto: Istimewa)

Guna melaksanakan Catur Dharma Perguruan Tinggi, dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan pengabdian masyarakat dengan skema internasional. Mereka bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah Hong Kong yang diketuai oleh Sri Nasiati Umaroh atau lebih akrab disapa Umi Nisa. Pengabdian ini bertajuk “Penguatan Kesadaran Hukum Perlindungan PMI (Pekerja Migran Indonesia) Sektor Informal pada Penempatan di Hong Kong, Cina, dan Taiwan”.

Ketua dari program pengabdian skema internasional tersebut adalah Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Hukum UAD Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H. sekaligus dosen Fakultas Hukum (FH) UAD. Anggotanya terdiri atas Dr. Norma Sari, S.H. M.Hum. selaku dosen FH UAD dan Wakil Rektor Bidang SDM UAD serta Rosyidah, S.E., M.Kes., Ph.D. yakni dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD dan dekan FKM UAD.

Selain itu, pengabdian ini juga melibatkan mahasiswa. Di antaranya Retno Damarina mahasiswa FH UAD sekaligus menjadi Ketua Panitia Focus Group Discussion (FGD), Siti Maysaroh selaku Sekretaris Panitia FGD, dan Ratna Hayu Widati sebagai anggota FGD.

Sebelumnya, tim pengabdian ini telah melakukan identifikasi masalah pada Minggu, 17 Juli 2022, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan FGD pada Minggu, 28 Agustus 2022 secara daring. Pada FGD, hadir sebagai narasumber Abdul Khakim, S.H., M.Hum. (Praktisi/Akademisi/Sekjen Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia) dan Anis Hidayah, S.H., M.H. (Direktur Migrant Care Indonesia). Selain itu terdapat perwakilan atau responden dari Taiwan, Faizal Soh dan Contrinx’s selaku perwakilan PMI Hong Kong.

FGD berlangsung selama kurang lebih empat jam menghasilkan beberapa poin. Perlu ada program support moral bagi calon PMI dan PMI di saat menghadapi masalah atau menjadi korban pelecehan seksual saat akan bekerja dan sudah bekerja di negara tujuan. Perampasan hak secara manusia dan kekerasan fisik masih belum ada rujukan khusus untuk mendapatkan perhatian sehingga perlu adanya pemahaman tentang peraturan legalitas di negara Indonesia, yang disinkronkan dengan regulasi di negara penempatan melalui penandatanganan perjanjian.

Di samping itu, juga harus ada bargaining power yang seimbang sebagai pihak (supplier tenaga kerja). Ada banyak fakta dialami oleh PMI di Taiwan seperti jam kerja yang dijalankan PMI telah melebihi ketentuan atau tidak sesuai dengan peraturan atau kontrak kerja. Perlu masukan adanya keterbukaan informasi publik yang harus dijalankan lebih jelas, tegas, lugas, tanpa kasak-kusuk para pihak yang berkepentingan.

Selain poin-poin tersebut, terdapat problematika yang tidak kalah penting dialami oleh PMI di negara tujuan, yaitu persoalan akses jaminan sosial atau BPJS Ketenagakerjaan. Pelaksanaan program tersebut ternyata belum efektif di negara tujuan penempatan PMI, padahal jaminan sosial bagi PMI diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 18 Tahun 2018.

“Semoga pelaksanaan pengabdian masyarakat skema internasional ini dapat memberikan manfaat kepada para PMI sektor informal. Kita tidak boleh lupa bahwa PMI adalah penyumbang devisa negara Indonesia terbesar nomor dua di atas sektor pariwisata,” tutur Dr. Fithriatus.

Ia melanjutkan, “Penguatan kesadaran hukum bagi PMI menjadi urgen mengingat begitu banyak permasalahan hukum yang dihadapi PMI sektor informal pada masa penempatan. Mudah-mudahan program pengabdian skema internasional seperti ini dapat berkesinambungan. Harapannya, kegiatan yang akan datang tetap bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Hongkong yang telah menjadi mitra saat ini dan membangun kerja sama juga dengan PCIA di negara-negara lainnya.” (Retno/guf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/FGD-antara-UAD-dan-PCIA-Hong-Kong-Gelar-Bahas-PMI-Indonesia-Sektor-Informal-Foto-Istimewa.jpg 519 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-08 08:03:262022-09-08 08:12:06UAD dan PCIA Hong Kong Bahas Pekerja Migran Indonesia

KKN UAD Dukung Percepat Program Bantul Bebas Sampah 2025

07/09/2022/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN UAD melakukan Pendataan Indeks Kesejahteraan Sosial (IKS) pada salah satu warga Pucanganom II (Foto: Istimewa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa, 9 Agustus 2022, melepas 758 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Bantul. Mereka terbagi di tiga kecamatan, yakni Bantul, Pandak, dan Sanden. Pelepasan mahasiswa KKN Reguler 96 UAD berlangsung secara daring melalui live Zoom Meeting. Kehadiran mahasiswa KKN disambut baik oleh masyarakat setempat, salah satunya Kelompok KKN VII.B.1 yang ditempatkan di Dusun Pucanganom II, Kalurahan Murtigading, Kecamatan Sanden.

Lurah Murtigading, Drs. Sutrisno, dalam sambutannya menyebut bahwa Kalurahan Murtigading telah menandatangani kerja sama dengan UAD selama lima tahun, serta menjadikan kalurahan tersebut sebagai laboratorium pengelolaan sampah. “Kami mewakili segenap warga Murtigading menyambut baik mahasiswa KKN UAD, terlebih kalurahan ini sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan UAD dan menjadikan laboratorium pengelolaan sampah. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama tingkatkan pengelolaan sampah agar nantinya bisa sampai zero waste dan program Bantul Bebas Sampah 2025 lebih cepat terlaksana,” ujarnya pada Selasa, (09-08-2022).

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Padukuhan 13 Pucanganom II, Bahron Junianto, S.Pd., bahwa kehadiran mahasiswa KKN UAD telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. “Sudah dua tahun ini padukuhan tidak ada kegiatan akibat adanya pandemi, semua kegiatan vakum. Maka dari itu, kedatangan mahasiswa KKN UAD telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Kami berharap mahasiswa KKN dapat menghidupkan kembali kegiatan padukuhan serta membuat program yang bermanfaat bagi warga,” ujar Bahron.

Dalam melaksanakan pengabdian, kelompok KKN Reguler 96 UAD Unit VII.B.1 akan menggerakkan salah satu program kolaborasi dengan Kalurahan Murtigading dalam pengelolaan sampah yaitu program Shodaqoh Sampah. Selain itu juga program-program lain yang berjalan di antaranya mengadakan TPA, sosialisasi stunting, edukasi jenis obat-obatan, vertical garden botol plastik, jalan sehat, penanaman TOGA, pemanfaatan limbah sampah, edukasi narkoba, edukasi cara hidup hemat, edukasi kesehatan mental, dan Pendataan Indeks Kesejahteraan Sosial (IKS).

Ketua Unit KKN Reguler UAD 96 VII.B.1, Abid, memaparkan program Shodaqoh Sampah merupakan langkah dalam pengelolaan sampah yang baik, khususnya untuk sampah rumah tangga. Ia berharap, mahasiswa dan masyarakat bisa berkolaborasi menciptakan lingkungan yang bersih, mampu mengurangi sampah rumah tangga dan menambah pemasukan Pucanganom II, serta ke depannya program ini bisa berkelanjutan.

“Nantinya, sampah yang telah disedekahkan oleh masyarakat akan dijual ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan hasilnya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat,” ungkap Abid.

Lebih lanjut, pada Minggu, 28 Agustus 2022, mahasiswa KKN Unit VII.B.1 telah melakukan pendampingan kepada masyarakat Pucanganom II dalam pembentukan dan pelatihan administrasi pengurus Shodaqoh Sampah. Hadir sebagai pemateri adalah Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc., selaku dosen Akuntansi UAD. 

Saat memberikan materi, ia memberi masukan, “Saya berharap, agar pembukuan administrasi pengurus Shodaqoh Sampah tidak lagi menggunakan buku konvensional. Melainkan, buku administrasi yang berbentuk digital, tujuannya untuk efisiensi pendataan administrasi kegiatan Shodaqoh Sampah ini.” (Fauzan/guf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-UAD-melakukan-Pendataan-Indeks-Kesejahteraan-Sosial-IKS-pada-salah-satu-warga-Pucanganom-II-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-07 14:28:482022-09-07 14:28:48KKN UAD Dukung Percepat Program Bantul Bebas Sampah 2025
Page 350 of 466«‹348349350351352›»

TERKINI

  • BEM FH UAD Aktualisasikan Program Berbagi di Panti Asuhan Atap Langit14/05/2025
  • Sebanyak 243 Lulusan FKIP UAD Siap Melangkah ke Masa Depan14/05/2025
  • Fakultas Farmasi UAD Berdayakan Guru SMA dengan Pelatihan Komputasi Kimia14/05/2025
  • Membangun Literasi Kritis Melalui Jurnalistik dan Penulisan Karya Sastra14/05/2025
  • LLC FH UAD Gelar Pelatihan Kepenulisan Untuk Menumbuhkan Critical Thinking14/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025
  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025

FEATURE

  • Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi14/05/2025
  • JKP dan Perannya Mengatasi Pengangguran di Indonesia14/05/2025
  • PHK di Indonesia dan Penyebabnya14/05/2025
  • Mengaktualisasikan Strategi dalam Penerapan Pembelajaran Holistik14/05/2025
  • Hindari Godaan Pinjaman Instan13/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top