KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan warga Karanganyar tanam empon-empon (Dok. Istimewa)
Empon-empon berasal dari bahasa Jawa “empu” yang berarti rimpang induk atau akar tinggal. Hingga kini, empon-empon dikenal sebagai alternatif tanaman yang dapat digunakan untuk obat alternatif dan cenderung ramah lingkungan. Penanamannya bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan kosong.
Dalam rangka pemanfaatan lahan kosong di Dusun Karanganyar, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 119 Unit IV.B.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan penanaman empon-empon. Warga setempat menyambut positif upaya penghijauan sekaligus pemberdayaan lahan tidur di wilayah mereka itu.
“Penanaman empon-empon ini sangat bermanfaat bagi warga sekitar. Selain memperindah lingkungan, empon-empon juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari,” ungkap salah satu warga Dusun Karanganyar.
Kegiatan penanaman dilakukan pada lahan kosong seluas sekitar 50 meter persegi yang sebelumnya tidak terurus dan ditumbuhi oleh tumbuhan merambat. Berbagai jenis empon-empon yang ditanam antara lain kunyit hitam, jahe merah, dan temu kunci. Pemilihan jenis tersebut didasarkan pada kemudahan pemeliharaan dan nilai manfaat yang tinggi.
“Empon-empon ini relatif mudah dirawat dan memiliki toleransi tinggi terhadap musim kemarau. Selain itu, kandungan nutrisi dan senyawa aktif di dalamnya sangat bermanfaat bagi kesehatan,” jelas Dicky Rizky Pangestu selaku ketua Unit KKN UAD IV.B.1.
Tahapan kegiatan diawali dengan pembersihan lahan dari gulma dan sampah, kemudian dilanjutkan dengan penggemburan tanah. Setelah itu, bibit empon-empon ditanam dengan jarak tanam tertentu agar mendapat ruang tumbuh yang optimal. Seluruh rangkaian kegiatan ini dilaksanakan oleh sembilan mahasiswa KKN yang tergabung dalam Unit IV.B.1, dengan antusias dan kerja sama yang baik dari warga setempat.
“Kami sangat terbantu dengan kegiatan mahasiswa KKN ini. Harapannya, nanti empon-empon tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga untuk keperluan memasak ataupun ramuan tradisional,” tutur salah satu warga dari Dusun Karanganyar.
Menanam empon-empon memang memiliki banyak manfaat, tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga lingkungan. Pertama, tanaman ini cenderung ramah lingkungan karena umumnya tidak memerlukan penggunaan pestisida atau pupuk kimia yang berlebihan sehingga membantu mempertahankan keseimbangan ekosistem lokal. Kedua, dengan menanam empon-empon, lahan-lahan tidur atau kosong yang selama ini membuat pemandangan lingkungan kurang indah, dapat dimanfaatkan dan dioptimalkan fungsinya. Ketiga, ketersediaan empon-empon di lingkungan tempat tinggal memudahkan warga untuk mendapatkannya secara langsung tanpa harus pergi membeli ke pasar atau warung.
Tak hanya itu, kegiatan penanaman turut mengandung nilai edukasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai alam dan memanfaatkan sumber daya dengan bijak. Kepala RT Karanganyar mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dapat dipertahankan kesinambungannya untuk masa depan.
“Kami sangat bangga dengan kegiatan yang diinisiasi mahasiswa KKN dari UAD ini. Semoga lahan penanaman empon-empon dapat terus dirawat dan dikembangkan agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh warga sekitar,” ucapnya.
Dengan suksesnya merealisasikan program ini, diharapkan mahasiswa KKN UAD Unit IV.B.1 dapat terus berkarya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat selama masa bakti KKN mereka. Mereka adalah Dicky Rizky Pangestu, M. Zikri Agash, Annisa Septia Rahayu, Elsa Aulia Lestari, Firlawanti Zakir, Mutiyah Berliyanty, Nabila Putri, Muhammad Hanif Prayogo, dan Alhilal Ridjan. (doc)
uad.ac.id