• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

KKN UAD Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi

30/08/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ajak Warga Ngentakmangir Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi (Dok. Istimewa)

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 127 Unit V1.D.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan program pengabdian masyarakat pada 24 Agustus 2024 di Dusun Kwalangan Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.

Tim yang terdiri atas delapan mahasiswa itu mempunyai program unggulan yaitu sosialisasi pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi. Program ini dilaksanakan di kediaman Ketua RT 4 yang berlokasi di Ngentakmangir dan dihadiri oleh ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di daerah setempat.

Kegiatan terdiri atas dua sesi. Pertama, berfokus pada sosialisasi pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk kompos. Materi yang disampaikan meliputi pemanfaatan dan pembuatan pupuk kompos, dan uraian terkait manfaat pupuk kompos untuk tanaman serta penjelasan tentang metode pembuatan pupuk.

Kedua, diadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos. Proses dimulai dengan mencampurkan tetesan air tebu dengan 5 tutup botol cairan EM4 kemudian didiamkan selama 15 menit. Selanjutnya, bahan tersebut dicampur ke dalam kotoran sapi dan diaduk. Lalu kotoran sapi ditaruh ke atas alas atau karung lalu ditutup. Setelah itu, kompos disimpan pada suhu yang sedang agar tetap lembab dan tidak terkena paparan sinar matahari.

Luluk Sholehah selaku humas KKN Unit VI.D.2 UAD, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan kotoran sapi yang tadinya tidak memiliki nilai menjadi sesuatu yang bermanfaat. “Pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi adalah metode yang efektif untuk memanfaatkan limbah organik dan meningkatkan kualitas tanah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PKK RT 4 juga menambahkan, “Pelatihan ini diharapkan dapat membentuk PKK yang aktif dalam kegiatan pertanian di Desa Wijirejo tepatnya.”

Setya selaku ketua KKN Reguler VI.D.2 menerangkan bahwa dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk kompos, diharapkan petani dapat mengurangi biaya pembelian pupuk kimia sekaligus meningkatkan hasil panen mereka yang berpotensi meningkatkan pendapatan warga di Ngentakmangir. Secara keseluruhan kegiatan ini adalah pilihan ramah lingkungan dan ekonomis untuk meningkatkan produktivitas pertanian warga di Ngentakmangir. (Caca)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Ajak-Warga-Ngentakmangir-Membuat-Pupuk-Kompos-dari-Kotoran-Sapi-Dok.-Istimewa.jpg 1021 938 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 13:20:232024-08-30 13:20:23KKN UAD Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi

KKN UAD Berikan Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Siswa SMP N 2 Pandak

30/08/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Berikan Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Siswa SMP N 2 Pandak (Dok. Istimewa)

Pada Kamis, 22 Agustus 2024, terselenggara kegiatan studi banding dan kunjungan 160 siswa SMP Negeri 2 Pandak ke laboratorium pengelolaan sampah Dusun Kuroboyo, Caturharjo, Pandak, Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) terkait “Gaya Hidup Berkelanjutan”.

Hadziqotul Azizah, koordinator P5 SMP N 2 Pandak, bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler ke-127 Unit V.C.1 dan V.C.3 Dusun Kuroboyo dalam memberikan edukasi terkait sampah.

Edo Prayoga selaku ketua Unit V.C.1 dan Bima Putra Anggara selaku ketua Unit V.C.3 dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) Dedi Wijayanti, M.Hum. memimpin kegiatan tersebut. Sementara itu, Harnanik Istiningsih dan Anna Marine Yuliyanti sebagai perwakilan Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) turut hadir mendampingi kunjungan dan studi banding.

Dalam pelaksanaannya, anggota KKN terbagi menjadi tiga kelompok dengan masing-masing materi. Adapun materi yang diberikan, yaitu pengelolaan sampah dengan media ember tumpuk, pilah sampah, dan daur ulang botol bekas menjadi pot gantung. Materi ember tumpuk dipaparkan oleh Bima, Wulan, Anggit, dan Fatyyah. Materi pilah sampah dipaparkan oleh Edo, Ivandi, Nanda, Iza, Rahma, dan Indah. Adapun materi daur ulang sampah dipaparkan oleh Safitri, Arinan, Rafli, Zata, dan Kika.

Tidak hanya sebatas ilmu teori, KKN UAD juga mengajak para siswa untuk praktik sehingga ilmu yang dipaparkan dapat tersampaikan lebih baik. Selesainya pemaparan tiga topik pengelolaan sampah, kegiatan edukasi sampah diakhiri dengan penanaman pohon alpukat di greenhouse laboratorium pengelolaan sampah yang dipimpin oleh Iqbal, Yuslim, dan Hilmi.

Edukasi ini ditujukan agar siswa mendapatkan pengalaman langsung mengenai pengelolaan sampah. Selain itu, diharapkan mereka dapat memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik, mengetahui proses daur ulang sampah, dan dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

“Tujuannya agar anak-anak sadar dan peduli terhadap lingkungan terutama masalah sampah, karena sampah biasanya hanya dianggap sepele. Selain itu, agar anak-anak bisa mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik agar meminimalisir masalah yang muncul akibat sampah di masyarakat,” ucap Hadziqotul Azizah.

Anna Marine Yuliyanti juga mengungkapkan, “Harapan dari adanya pelatihan dan pengolahan sampah, yaitu diharapkan generasi muda bisa menyelesaikan sampah yang sedang menjadi permasalahan saat ini. Dengan adanya pengolahan dari ember tumpuk, persiapan pembakaran, pemilahan sampah, dan daur ulang, anak-anak mempunyai dasar yang kuat untuk menerapkannya.”

“Dengan adanya pelatihan terkait pengolahan sampah, diharapkan anak-anak SMP N 2 Pandak akan terbiasa menyikapi sampah rumah tangga yang ada di rumahnya masing-masing. Dari sikap-sikap tersebut, anak-anak terbiasa untuk melaksanakan hidup bersih sehingga program Bantul Bebas Sampah Tahun 2025 itu dapat terlaksana,” timpal Harnanik Istiningsih. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Berikan-Edukasi-Pengelolaan-Sampah-kepada-Siswa-SMP-N-2-Pandak-Dok.-Istimewa.jpeg 738 1312 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 13:09:482024-08-30 13:09:48KKN UAD Berikan Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Siswa SMP N 2 Pandak

Langkah Sederhana untuk Selamatkan Indonesia

30/08/2024/in Terkini /by Ard

Aksi Bersih Dusun KKN Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke-127 Unit IV.B.1 bersama warga Krekah Bantul (Dok. Istimewa)

“Ngerongsok” menjadi istilah yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Istilah ini identik dengan aktivitas memungut dan memilah sampah untuk dijual sehingga bisa menjadi sumber penghasilan.

Meskipun dianggap sepele, ngerongsok nyatanya berkontribusi dalam upaya penyehatan lingkungan. Hal ini berangkat dari fakta bahwa keberadaan sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, kolera, penyakit kulit, hingga kanker.

Pada 23 Agustus 2024, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke-127 Unit IV.B.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar aksi bersih dusun bersama warga dan karang taruna Dusun Krekah, Gilangharjo, Pandak, Bantul. Kegiatan ini berfokus pada sanitasi rumah tangga, di mana setiap sampah domestik yang dihasilkan akan dikumpulkan menjadi satu untuk dipilah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Pemilahan sampah didasarkan pada dua jenis, yakni sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik yang masih bagus selanjutnya dijual kepada pengepul untuk diolah kembali. Sebelum melakukan aksi, masyarakat diberi edukasi pengelolaan sampah terlebih dahulu oleh tim KKN UAD dalam agenda pertemuan rutin dengan perangkat padukuhan maupun kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Kepala Dusun Krekah Yudi Santoso menyampaikan, “Kerja sama ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari hal kecil dan dilakukan secara kolektif. Kami sangat bangga dengan antusiasme warga yang turut serta dalam kegiatan ini.”

Lebih lanjut, Khairul Munadir selaku ketua tim KKN Unit IV.B.1 mengungkapkan, “Kegiatan ngerongsok ini menjadi satu upaya untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan. Harapannya, masyarakat Padukuhan Krekah dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus melaksanakan kegiatan serupa secara rutin di kemudian hari.” (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Aksi-Bersih-Dusun-KKN-Reguler-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-ke-127-Unit-IV.B.1-bersama-warga-Krekah-Bantul-Dok.-Istimewa.jpeg 1051 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 12:55:182024-08-30 12:55:18Langkah Sederhana untuk Selamatkan Indonesia

Tips Public Speaking Ala Dosen Ilkom UAD

30/08/2024/in Terkini /by Ard

Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berbagi tips public speaking bersama mahasiswa (Dok. Istimewa)

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Eka Anisa Sari, S.I.Kom., M.I.Kom. mengatakan bahwa kemampuan public speaking sangat penting bagi mahasiswa. Selain untuk membangun rasa kepercayaan diri, public speaking juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, melatih diri untuk berekspresi secara positif di hadapan publik, serta dapat meningkatkan kualitas dan value diri.

Public speaking adalah proses berbicara kepada kelompok orang dalam suatu yang terstruktur. “Berbicara di depan umum itu ada seninya. Tidak asal bicara tanpa mengetahui tekniknya. Dalam dunia public speaking, seni atau teknik tersebut harus dipelajari secara konsisten,” jelasnya saat kegiatan bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa UAD.

Ia melanjutkan, “Hal yang paling mendasar dan sangat penting dalam seni public speaking adalah percaya diri. Banyak orang takut public speaking dengan ragam alasan suka merasa gugup, grogi, merasa tidak bisa, tidak biasa, takut salah ucap, takut nge-blank, dan sebagainya yang masuk kategori demam panggung. Proses ini perlu dilatih secara konsisten.”

Seni dalam public speaking selanjutnya adalah menggunakan bahasa verbal yang jernih dan kuat, seperti menghilangkan gumaman (hmm, hmm) dan filler words lainnya, mengatur artikulasi, volume, serta tempo suara yang sesuai. Artikulasi adalah kejelasan kata, sedangkan volume adalah penekanan kata.

Terdapat beberapa teknik penyampaian dalam public speaking, di antaranya artikulasi, intonasi, aksentuasi, tempo, dan tone. Sebelum berkomunikasi, orang akan melihat cara pembawaan diri dan berpakaian orang tersebut. Maka, selain yang disebutkan tadi, hal lain yang harus diperhatikan juga adalah pembawaan diri dan cara berpakaian orang yang berbicara.

“Lejitkan potensimu, temukan passion-mu, ciptakan branding-mu, speak to change, challenge and contest,” tutup Eka. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-berbagi-tips-public-speaking-bersama-mahasiswa-Dok.-Istimewa.jpg 1229 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 11:30:592024-08-30 11:30:59Tips Public Speaking Ala Dosen Ilkom UAD

UAD Bersinergi dengan BPP Pandak Sosialisasikan Manfaat Sampah Dapur Jadi POC

29/08/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 127 Unit V.D.3 Bersama BPP Pandak dan Warga Dukuh Tegallayang 10 (Dok. Regina & Yuliana)

Dalam rangka memberikan wawasan mengenai pemanfaatan sampah organik, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 127 Unit V.D.3 menyelenggarakan kegiatan sosialisasi.

Acara ini merupakan bentuk kerja sama program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD dengan Kalurahan Caturharjo, Pandak, Bantul. PkM merupakan program bersama antara dosen dan mahasiswa, dalam hal ini Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes. ditunjuk sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL) sekaligus yang mewakili LPPM UAD.

PkM terselenggara berkat kerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pandak. Acara dikemas dalam tajuk “Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Menggunakan Media Ember Tumpuk, Losida, dan Cairan EM4”, berhasil terselesaikan dengan lancar. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 19 Agustus 2024 yang bertempat di serambi Masjid Baitul Huda Al-Karim, Tegallayang 10, Pandak, Bantul.

Pupuk organik cair (POC) merupakan jenis pupuk berupa larutan yang diperoleh dari hasil pembusukan bahan-bahan organik. Kandungan yang ada dalam POC dapat digunakan untuk pertumbuhan dan peningkatan produksi tanaman. Untuk menghasilkan larutan POC, diperlukan media berupa ember tumpuk.

Maryadi, Penyuluh BPP Pandak yang ditugaskan di Wilayah Kalurahan Wijirejo, dalam demonstrasinya menyampaikan komponen atau susunan ember tumpuk pada saat sosialisasi. “Ember tumpuk itu tersusun dari dua ember. Ada ember atas dan ember bawah,” jelas Maryadi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan fungsi dari masing-masing ember. Ember atas berfungsi untuk menampung sampah-sampah organik yang dapat diuraikan oleh magot, utamanya terdiri atas sampah sayur dan buah. Adapun ember bawah berfungsi untuk menampung lindi atau larutan yang menjadi bakal POC.

Ia menjelaskan bahwa masa panen POC tidak berlangsung selama satu minggu, tetapi tiga sampai empat minggu baru dapat digunakan. “Setelah memasukkan sampah, paling nggak, kita tunggu tiga puluh lima sampai empat puluh dua hari,” ungkap Maryadi.

Dalam sosialisasi tersebut, ia turut memaparkan cara pengaplikasian POC. Sebelum digunakan, POC harus dijemur terlebih dahulu sekitar 30 sampai 60 menit untuk menghilangkan bau tidak sedap. Selama proses penjemuran, botol tidak boleh ditutup rapat, harus agak sedikit terbuka. Jika masih bau, perlu penambahan cairan Effective Microorganism 4 (EM4) yang mengandung mikroorganisme penghilang bau.

“POC bisa disemprotkan ke tanah, bisa disemprotkan ke daun. Kalau bisa aplikasinya pas tanaman saja, nanti sebagian akan menetes ke tanah,” ujar Maryadi saat menjelaskan pengaplikasian POC.

Pemanfaatan sampah dapur juga dapat menggunakan media lodong sisa dapur (losida) yang berupa pipa paralon. Losida memiliki ukuran 50 cm dan juga 120 cm. Penggunaan losida harus ditanam dalam tanah agar kandungan dari endapan sampah dapur yang dicampur dengan EM4 dapat membantu penyuburan tanah.

Selain sebagai penyubur tanah, Partiningsih, Penyuluh Pertanian Wilayah Kalurahan Caturharjo, menyampaikan manfaat lain dari penanaman losida. “Kemudian, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Gas yang dihasilkan sampah itu tidak terserap ke udara, melainkan ke dalam tanah,” jelasnya.

Keberhasilan penyelenggaraan sosialisasi tersebut tidak luput dari bimbingan DPL dan kontribusi masyarakat Dukuh Tegallayang 10 yang sadar akan kondisi lingkungan di sekitarnya. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Periode-127-Unit-V.D.3-Bersama-BPP-Pandak-dan-Warga-Dukuh-Tegallayang-10-Dok.-Regina-Yuliana.jpeg 947 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-29 14:25:052024-08-29 14:25:05UAD Bersinergi dengan BPP Pandak Sosialisasikan Manfaat Sampah Dapur Jadi POC

UAD Dorong Warga Glagahan Wujudkan Integrated Farming Berbasis Pengelolaan Sampah

29/08/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN dan dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kenalkan konsep integrated farming berbasis pengelolaan sampah di Padukuhan Glagahan, Bantul (Dok. Istimewa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dalam rangka berkontribusi kepada masyarakat melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), menerjunkan mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada 13 Agustus 2024, berlangsung program pengenalan konsep integrated farming berbasis pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes. bersama mahasiswa KKN Reguler Periode 127 Unit V.D.1 yang berlokasi di Padukuhan Glagahan, Kalurahan Caturharjo, Kecamatan Pandak, Bantul. Sinergi dengan mahasiswa KKN ini menjadi strategi UAD untuk mengawal progam PkM di masyarakat selama mahasiswa satu bulan di lokasi KKN.

Dr. Surahma selaku dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD menyampaikan program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah dengan metode ember tumpuk menjadi kompos dan pupuk organik cair.

Selain itu, manfaat dari kegiatan ini adalah untuk memberikan masyarakat pemahaman tentang cara mengelola sampah plastik, botol, dan sampah rumah tangga dengan ikut serta dalam memilah sampah organik dan anorganik.

“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa sampah bukanlah akhir dari siklus konsumsi, tetapi dapat diolah kembali untuk memberikan manfaat, terutama dalam bidang kehidupan sehari-hari dapat dijadikan pupuk untuk tanaman,” ujar Khairi Ar Rafi, ketua KKN UAD 127 Unit V.D.1.

Program tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pemerintah desa. Samijo selaku kepala Dukuh Glagahan menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan upaya desa dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan perekonomian lokal.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif para mahasiswa KKN ini. Program integrated farming tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga meningkatkan hasil pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama warga desa. Kami berharap program ini tidak hanya berhenti saat KKN selesai, tetapi dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat,” ungkapnya. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-dan-dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-kenalkan-konsep-integrated-farming-berbasis-pengelolaan-sampah-di-Padukuhan-Glagahan-Bantul-Dok.-Istimewa.jpeg 1013 1800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-29 13:25:062024-08-29 13:27:28UAD Dorong Warga Glagahan Wujudkan Integrated Farming Berbasis Pengelolaan Sampah

Mahasiswa KKN UAD Sosialisasikan Pencegahan Pernikahan Dini di Dusun Kenteng

29/08/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Sosialisasikan Pencegahan Pernikahan Dini di Dusun Kenteng (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 127 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit III.B.3 menggelar sosialisasi di Dusun Kenteng, Kelurahan Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak buruk pernikahan dini, terutama terkait risiko stunting pada anak serta dampak psikologis yang dihadapi oleh remaja yang menikah di bawah usia 21 tahun.

Sosialisasi dipimpin oleh dosen UAD Vera Avanti, S.Pd., M.Pd. yang memaparkan dampak kesehatan serius akibat pernikahan dini. Menurut Vera, remaja yang menikah di bawah usia 21 tahun masih memerlukan asupan gizi optimal untuk pertumbuhan tubuh mereka. “Jika mereka hamil di usia kurang dari 19 tahun, tubuh ibu akan bersaing dengan janin yang dikandungnya untuk mendapatkan nutrisi. Hal ini sering kali menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah dan berisiko tinggi terkena stunting,” jelasnya.

Lebih lanjut, Vera menjelaskan bahwa stunting, atau kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi dalam 1.000 hari pertama kehidupan, dapat menghambat perkembangan fisik dan otak anak. “Stunting tidak hanya memengaruhi tinggi badan, tetapi juga kemampuan belajar dan kecerdasan anak di masa depan,” tambahnya.

Ia pun menekankan bahwa organ reproduksi perempuan di bawah usia 18 tahun belum matang sepenuhnya, sehingga meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, termasuk keguguran dan gangguan perkembangan janin. Oleh karena itu, menunda pernikahan hingga usia 21 tahun atau lebih sangat dianjurkan.

Pada sesi kedua, Laila, mahasiswa UAD yang turut serta dalam sosialisasi, membahas dampak psikologis yang sering kali dialami oleh remaja yang menikah di usia muda. Menurutnya, pernikahan dini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga menimbulkan berbagai masalah psikologis serius. “Remaja yang menikah di usia muda sering kali merasa tertekan karena harus menghadapi tanggung jawab besar sebelum mereka siap secara mental. Hal ini dapat berujung pada depresi, yang ditandai dengan perasaan sedih berkepanjangan, hilangnya minat terhadap aktivitas, serta gangguan tidur dan nafsu makan,” ungkapnya.

Selain depresi, Laila juga menjelaskan bahwa kecemasan berlebihan sering dialami oleh remaja yang menikah dini. Kecemasan ini dipicu oleh ketidakpastian masa depan dan ketakutan akan ketidakmampuan menghadapi tantangan pernikahan.

“Gejala kecemasan meliputi perasaan gelisah, kesulitan berkonsentrasi, insomnia, dan sering kali disertai gejala fisik seperti sakit kepala atau nyeri yang tidak jelas penyebabnya,” jelas Laila. Ia juga menyoroti risiko gangguan bipolar yang bisa muncul pada remaja yang terpaksa menikah di usia muda, yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem dan berdampak negatif pada hubungan mereka dengan pasangan dan keluarga.

Melalui sosialisasi ini, masyarakat di Dusun Kenteng diharapkan dapat lebih memahami bahaya pernikahan dini dari berbagai aspek, baik fisik maupun psikologis. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif mendukung remaja agar menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang, minimal 21 tahun. Dengan demikian, diharapkan angka pernikahan dini di Indonesia dapat ditekan, serta meningkatkan kualitas hidup generasi muda yang lebih sehat. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Sosialisasikan-Pencegahan-Pernikahan-Dini-di-Dusun-Kenteng-Dok.-Istimewa.jpg 1125 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-29 12:24:072024-08-29 12:24:07Mahasiswa KKN UAD Sosialisasikan Pencegahan Pernikahan Dini di Dusun Kenteng

PPK Ormawa BEM UAD Ikut Kirab Budaya HUT RI di Kapanewon Ngawen

29/08/2024/in Terkini /by Ard

PPK Ormawa BEM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ikut Kirab Budaya HUT RI di Kapanewon Ngawen (Dok. Istimewa)

Dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Kapanewon Ngawen menggelar acara Kirab Budaya Karnaval Pembangunan yang berlangsung dengan meriah pada Minggu, 18 Agustus 2024. Acara yang menjadi bagian dari perayaan tradisional ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, tokoh adat, pemerintah setempat, serta wisatawan dari berbagai daerah.

Partisipasi aktif terlihat dari tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang turut serta dalam karnaval ini. Ketua tim pelaksana, Bayu Aji, mengungkapkan rasa bangganya dapat ambil bagian dalam acara tersebut.

“Kami sangat bersemangat ikut serta dalam Kirab Budaya Karnaval Pembangunan. Ini adalah pengalaman berharga bagi kami untuk lebih mendalami dan melestarikan budaya lokal berbasis cultivating local wisdom. Melalui kegiatan ini, kami juga berharap bisa lebih mengenal kekayaan budaya,” tuturnya.

Tidak hanya mahasiswa, apresiasi tinggi juga datang dari Kepala Lurah Desa Beji, Sri Idhayanti. Dalam sambutannya, ia menyampaikan, “Saya merasa bangga dengan semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh semua pihak dalam acara ini. Kirab Budaya Karnaval Pembangunan bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga wujud nyata dari kecintaan kita terhadap budaya lokal yang harus terus dilestarikan. Partisipasi mahasiswa dari PPK Ormawa BEM UAD juga menjadi contoh positif bagi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan budaya,” ungkapnya.

Sementara itu, ketua Karang Taruna Desa Beji, Arbhani, turut mengapresiasi keterlibatan generasi muda dalam kegiatan ini. “Keterlibatan generasi muda dalam acara ini sangatlah penting. Kami dapat mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan cinta tanah air kepada seluruh anggota masyarakat, khususnya para pemuda. Saya berharap acara ini dapat menjadi agenda tahunan yang semakin meriah dan berdampak positif bagi perkembangan budaya lokal,” katanya.

Sambutan positif juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Desa Beji, yang menyoroti pentingnya pelestarian budaya oleh generasi muda. “Kami sangat mengapresiasi keikutsertaan PPK Ormawa BEM UAD dalam Kirab Budaya Karnaval Pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda masih peduli dan menghargai warisan budaya nenek moyang kita. Semoga ke depan, lebih banyak lagi pihak yang terlibat dan mendukung kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Kepala Kapanewon Ngawen, Sugito, S.H., M.H. pun memberikan sambutannya. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya gotong royong dan kecintaan terhadap budaya. “Kirab Budaya Karnaval Pembangunan ini adalah cerminan dari semangat gotong royong dan kecintaan kita terhadap budaya. Partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, merupakan bukti nyata bahwa kita bersama-sama berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya. Saya berharap acara ini dapat terus berkembang dan menjadi momentum untuk memperkuat ikatan sosial serta memupuk rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda,” tegasnya.

Acara Kirab Budaya Karnaval Pembangunan berjalan dengan lancar, tertib, dan penuh khidmat. Seluruh peserta dan hadirin turut serta dalam doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat, serta untuk keberlangsungan tradisi ini di masa mendatang. Dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut, diharapkan dapat semakin mempererat tali silaturahmi antarwarga, serta meningkatkan rasa cinta terhadap budaya dan tradisi lokal di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Semoga tradisi yang penuh makna ini dapat terus dilestarikan dan menjadi kebanggaan bersama. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/PPK-Ormawa-BEM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Ikut-Kirab-Budaya-HUT-RI-di-Kapanewon-Ngawen-Dok.-Istimewa.jpg 840 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-29 12:09:562024-08-29 12:09:56PPK Ormawa BEM UAD Ikut Kirab Budaya HUT RI di Kapanewon Ngawen

Bank Sampah, Upaya KKN UAD Bersama Warga Notoyudan Ciptakan Lingkungan Bersih

29/08/2024/in Terkini /by Ard

Pengelolaan Bank Sampah oleh Warga Notoyudan dan Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode ke-92 yang dilaksanakan di Masjid ‘Aisyiyah Notoyudan RW 22 Gedongtengen, Yogyakarta, para mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.B.2 melakukan kerja sama dalam pengelolaan bank sampah bersama pihak pengelola dan warga setempat. Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih empat kali selama kegiatan KKN berlangsung terhitung dari tanggal 20 sampai tanggal 23 Agustus 2024.

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu warga dalam meminimalisir sampah yang berserakan di setiap sudut-sudut tempat. Selain itu, semoga bisa menambah dan meningkatkan kepedulian warga Notoyudan terhadap lingkungan bersih dan juga dalam pemanfaatan sampah yang bisa didaur ulang serta dijadikan nilai jual yang berharga.

Fahmi Ali sebagai salah satu perwakilan mahasiswa KKN UAD menyampaikan, inisiatif mahasiswa KKN menyelenggarakan kerja sama dengan pengelola bank sampah di kampung Notoyudan dikarenakan melihat dari situasi dan kondisi di berbagai sisi tempat masih maraknya sampah-sampah yang berserakan. Inilah yang membuat mahasiswa bergerak mengajak warga untuk menciptakan lingkungan bersih yang terbebas dari sampah dan memanfaatkan sampah-sampah seperti botol plastik ataupun sampah anorganik lainnya untuk didaur ulang sehingga dapat memiliki nilai jual.

“Jika dilihat dari situasi yang ada di sini, kami memang sering melihat sampah menumpuk di berbagai sudut, selain itu penyediaan tempat sampah juga masih minim. Oleh karenanya, kami berinisiatif untuk mengajak warga peduli lingkungan bersih dengan meminimalisir sampah dan memanfaatkan limbah plastik melalui bank sampah,” terang Fahmi.

Mahasiswa KKN memulai kegiatan pengelolaan bank sampah ini dengan terjun langsung ke lapangan berkeliling sekitar daerah Notoyudan untuk membantu mengumpulkan sampah-sampah berupa botol plastik ataupun sampah organik lainnya yang memiliki nilai jual. Lalu, dilanjutkan dengan penimbangan dan pemilahan sampah-sampah bersama Petrik selaku pengelola bank sampah kampung Notoyudan RW 22.

Ia menyampaikan, bank sampah adalah salah satu solusi bagi limbah organik yang memiliki orientasi nilai ekonomi. Selain itu dengan diadakannya pengelolaan bank sampah ini juga dapat mengurangi banyaknya sampah yang berserakan di mana-mana.

Ia melanjutkan, “Salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah limbah plastik adalah dengan memberikan fasilitas kepada masyarakat khususnya di Notoyudan ini yang berorientasi dengan nilai ekonomi seperti bank sampah.”

Kegiatan pengelolaan bank sampah juga mendapatkan apresiasi dan dukungan dari masyarakat setempat. Mereka antusias dan berperan aktif dalam pengelolaan sampah. “Tentunya kami merasa senang dan terbantu dengan adanya program bank sampah ini. Lingkungan sekitar bisa terlihat lebih bersih dan tenteram,” ungkap Sugeng, salah satu warga Notoyudan.

Dengan dilaksanakannya kegiatan bank sampah diharapkan bisa menambah kepedulian dan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan menyadarkan betapa bermanfaatnya sampah jika didaur ulang. Kemudian, dengan adanya program KKN ini, semoga kegiatan serupa bisa dapat berjalan secara rutin dan terus berkembang di wilayah setempat. Program bank sampah ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi tetapi juga memberikan dampak kepada lingkungan yang sehat, bersih, dan nyaman bagi masyarakat. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengelolaan-Bank-Sampah-oleh-Warga-Notoyudan-dan-Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Istimewa.jpg 1155 1800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-29 11:54:402024-08-29 11:54:40Bank Sampah, Upaya KKN UAD Bersama Warga Notoyudan Ciptakan Lingkungan Bersih

KKN MAs Gandeng Puskesmas Ngargoyoso Gencarkan Pencegahan Stunting

29/08/2024/in Terkini /by Ard

KKN MAs Gandeng Puskesmas Ngargoyoso Gencarkan Pencegahan Stunting di SMP Negeri 3 Ngargoyoso (Dok. Istimewa)

Pada Jumat, 23 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Muhammadiyah ‘Aisyiyah (MAs) 141 Kemuning berkolaborasi dengan Puskesmas Ngargoyoso gencar dalam mencegah stunting. Upaya yang dilakukan untuk mencegah stunting sejak dini yakni dengan pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri.

Tablet tersebut mengandung zat besi dan asam folat yang sangat penting untuk mencegah anemia. Remaja putri memang memiliki risiko lebih tinggi menjadi penyebab stunting, salah satu faktornya karena mereka mengalami siklus menstruasi setiap bulan.

Kepala UPT Puskesmas Ngargoyoso Sri Wahyuningsih, S.K.M., M.Gizi. menjelaskan bahwa remaja putri harus membiasakan diri meminum tablet tambah darah. Ketika sudah menikah dan mengandung, kekurangan darah bisa saja mengakibatkan hemoglobin (hb) yang terlalu rendah, hal itu bisa berdampak pada pertumbuhan janin yang mengakibatkan terjadinya stunting.

“Karena itu, remaja putri harus rutin minum tablet tambah darah untuk mencegah stunting sejak dini,” ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan cegah stunting dengan pemberian tablet tambah darah di SMPN 3 Ngargoyoso.

“Adik-adik kalau diberi tablet tambah darah harus diminum bukan dibuang, minumnya nggak boleh pakai teh, susu, atau kopi, tetapi harus pakai air putih. Kalau ingin cantik harus minum tablet tambah darah. Stunting kalau hanya diatasi pada usia balita maka ranting perputarannya sulit untuk putus sehingga harus diimbangi dengan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri. Makanya, remaja putri harus mulai sehat dari sekarang, cukupkan hemoglobin agar siap saat melahirkan nanti,” ujarnya.

Sri Wahyuningsih berharap, pemberian tablet tambah tablet tambah darah secara rutin akan menurunkan jumlah kasus stunting. Selain itu, remaja putri akan tumbuh menjadi remaja yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Ia juga menganjurkan selain meminum tablet tambah darah, sebaiknya juga mengonsumsi protein sehingga hasilnya lebih maksimal.

“Misalnya makanan yang mengandung gizi seimbang, mengandung protein hewani, makanan yang empat sehat lima sempurna contohnya ada telur kalau bisa ikan atau ayam supaya menjadi pintar dan mencerdaskan bangsa,” tuturnya

Sementara itu, ahli gizi Yayuk Tri Wahyuni, A.M.G. menambahkan, “Tablet tambah darah juga baik bagi kecantikan karena mengandung vitamin C di mana salah satu kandungannya bisa melembabkan kulit.”

Tak ketinggalan, tim dari Puskesmas Ngargoyoso turut menyampaikan, “Adik-adik yang ke depannya menjadi seorang ibu, harus disiapkan dari sekarang jangan sampai anemia. Anemia adalah kekurangan darah, tanda-tanda remaja putri yang anemia adalah pusing dan sering mengantuk, makanya remaja putri wajib untuk minum tablet tambah darah.”

Sebagai penutup, Sri Wahyuningsih menyampaikan rencana jangka panjang. “Puskesmas Ngargoyoso akan selalu berkolaborasi dengan pendidikan agar generasi muda sehat, dan dapat berprestasi tentunya bagi diri sendiri. Semoga agar rantai stunting dapat terputus dengan kebiasaan remaja putri yang rajin meminum tablet tambah darah.” (Renita)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-MAs-Gandeng-Puskesmas-Ngargoyoso-Gencarkan-Pencegahan-Stunting-di-SMP-Negeri-3-Ngargoyoso-Dok.-Istimewa.jpg 964 1470 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-29 11:41:162024-08-29 11:41:16KKN MAs Gandeng Puskesmas Ngargoyoso Gencarkan Pencegahan Stunting
Page 123 of 467«‹121122123124125›»

TERKINI

  • UAD Gelar Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/202510/05/2025
  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top