• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

FSBK UAD Selenggarakan Bedah Buku Diplomasi Ringan dan Lucu

03/02/2023/in Terkini /by Ard

Bedah Buku “Diplomasi Ringan dan Lucu” oleh FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan acara bedah buku karya M. Wahid Supriyadi yang berjudul Diplomasi Ringan dan Lucu. Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak membosankan. Acara berlangsung di Amphitarium Kampus IV UAD pada 25 Januari 2023.

Hadir pada kegiatan itu adalah M. Wahid Supriyadi selaku penulis buku yang juga merupakan mantan Duta Besar Australia, Rusia, Belarusia, dan Uni Emirat Arab. Ada pula Dekan FSBK Wajiran, M.A., Pd.D., Wakil Dekan I Dani Fadillah, S.I.Kom., M.A., dan Wakil Dekan II Ajar Pradika Ananta Tur, S.S., M.A. sebagai pembedah, serta para mahasiswa. Acara dipandu oleh Dwi Santoso, M.Hum., Ph.D. yang sekaligus Kepala Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional UAD.

Wajiran menyampaikan FSBK merupakan salah satu fakultas terbesar ketiga di UAD. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk menjadi motivasi bahwa lulusan Sastra Inggris dapat menjadi duta besar. “Selain bedah buku, harapannya Wahid Supriyadi dapat terus memotivasi mahasiswa-mahasiswa kami.”

Pada acara inti, Wahid Supriyadi menuturkan kecintaannya pada bahasa Inggris sudah dimulai sejak kecil. “Semuanya berawal ketika saya mendengarkan sebuah radio berbahasa Inggris. Kemudian saya bertanya kepada ayah saya, apa arti yang ada dalam radio itu. Dan ayah saya menjawab, kalau kamu bisa bahasa Inggris, kamu bisa ke luar negeri. Mulai dari SMP, akhirnya saya sudah tekun mempelajari bahasa Inggris hingga akhirnya bisa mengirimkan surat ke Melbourne, Australia. Dua puluh tahun kemudian, saya diwawancarai untuk menjadi pemateri. Waktu itu saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Inggris.”

Lalu, berbicara tentang bukunya, Wajiran menuturkan, “Salah satu poin yang ada dalam buku ini adalah tentang fungsi budaya. Salah satunya ialah festival Indonesia. Budaya yang ada dalam festival Indonesia adalah gamelan, yang mudah diterima oleh negara-negara lain seperti Rusia.”

Ajar Pradika menimpali, “Keberuntungan itu hanya untuk orang-orang yang siap, yaitu orang yang memiliki mental bagus dan mau meluangkan waktu lebih. Dalam buku ini jelas bahwa Wahid Supriyadi memiliki mental yang bagus. Tidak mudah untuk menghadapi ratusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan ia mampu mengatasinya dengan baik. Ia juga mau meluangkan waktunya hanya sekadar untuk duduk dan memperhatikan para wartawan. Orang yang mau meluangkan waktu lebih itu menunjukkan tingkatan ahsan atau lebih baik.”

Lebih lanjut, berbicara tentang strategi komunikasi tidak melulu tentang perdebatan. Dani Fadillah mengatakan, “Dalam buku ini Wahid Supriyadi melakukan hal yang berbeda, hanya dengan mondar-mandir dan ngobrol-ngobrol ringan. Skill inilah yang tidak dimiliki oleh orang lain dan kepiawaian tersebut sudah pasti tertanam sejak dini atau mahasiswa. Oleh karena itu, keaktifan mahasiswa di organisasi sangat memengaruhi.”

Setelah pemaparan materi tersebut, acara dilanjutkan dengan pertanyaan dari para peserta dan foto bersama. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bedah-Buku-Diplomasi-Ringan-dan-Lucu-oleh-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1075 1917 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-03 09:02:122023-02-03 09:02:12FSBK UAD Selenggarakan Bedah Buku Diplomasi Ringan dan Lucu

Cerita Naima: Lika-liku Kuliah, Magang, dan Organisasi hingga Jadi Best Leader LKMM se-DIY

03/02/2023/1 Comment/in Feature /by Ard

Muthmainnatun Nur Khikmah (kanan) menerima penghargaan Best Leader LKMM Tingkat Dasar se-DIY Tahun 2022 (Foto: Istimewa)

Sudah sering dibahas bahwa mahasiswa itu agen perubahan, mahasiswa adalah penggerak. Tak hanya dituntut untuk belajar di ruang yang terbatas oleh sekat-sekat, mereka juga harus untuk terjun ke masyarakat. Naima, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adalah representasi nyata mahasiswa sebagai penggerak itu. Nama lengkapnya Muthmainnatun Nur Hikmah, berasal dari Lewa, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Naima kini menempuh semester 6 Sastra Indonesia.

Aktif Berorganisasi hingga Jadi Pembina Upacara di Sumba

Naima sudah aktif berorganisasi sejak sekolah menengah pertama (SMP). Ia pernah menjabat sebagai ketua OSIS. Sebelumnya, ia pernah mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di tingkat Provinsi. Sepulang dari LDK, ia diamanati menjadi Ketua OSIS SMP N 1 Lewa. Jiwa berorganisasinya tak tertinggal saat Naima meninggalkan bangku SMP. Di sekolah menengah atas (SMA), bahkan ia sempat mencalonkan diri 2 kali sebagai ketua OSIS walaupun akhirnya menjabat sebagai anggota saja. Menurutnya, pengalaman paling berkesan saat SMA adalah menjadi pembina upacara.

“Pengalaman paling berkesan, dulu sih, pernah jadi pembina upacara ketika SMA kelas XI. Biasanya pembina upacara, kan, guru-guru ya. Padahal, waktu itu saya bukan ketua OSIS, hanya anggota,” tutur Naima.

Persiapan untuk menjadi pembina upacara kurang lebih sekitar seminggu. Naima mengaku menyiapkan naskah sendiri. Ia banyak membicarakan perkembangan dan kenalan remaja. Ia juga menyentil sikap inferior anak luar Jawa—mengapa mereka dipandang sebelah mata.

“Alhamdulillah, lancar. Wali kelas saya sampai peluk dan menangis terharu, katanya bangga,” ungkapnya.

Demisioner HMPRISAI, Naima Jadi Staf Ahli DPM dan Ketua Luar Ruang

Dengan bekal organisasi tersebut, Naima menjabat sebagai Sekretaris Himpunan Sastra Indonesia (HMPRISAI). Setelah demisioner atau lengser, ia kemudian menjabat sebagai staf ahli di Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FSBK.

“Setelah demisioner, saya mencoba bergabung dengan DPM, jadi staf ahli saja, bukan anggota komisi. Kalau mau jadi anggota itu dari awal, lewat partai, sedangkan jadi staf itu enggak perlu. Sistem pemilihan anggota DPM di UAD ini mirip DPR. Bahkan UAD itu dikenal sebagai miniatur negara,” jelas Naima.

Sebagai mahasiswa Sastra Indonesia, Naima aktif mengikuti kegiatan diskusi sastra melalui Komunitas Luar Ruang hingga akhirnya dipercaya sebagai ketua. “Kegiatan di Luar Ruang itu diskusi sastra meliputi cerpen, puisi, dan novel. Belakangan ini kami membicarakan wacana sastra seperti postmodern, postkolonial, perkembangan linguistik, dan lain sebagainya.”

Mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai sekretaris himpunan, staf ahli, dan ketua Luar Ruang tak membuatnya kewalahan. Ia bersyukur, orang-orang di sekitarnya memberikan arahan dan bantuan selama ini. Bertemu dan bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki latar belakang beragam semakin membuka luas mata dan pikirannya,

“Saya bertemu dengan orang di tingkatan yang lebih tinggi, di lingkup yang lebih luas, dan tentu saja dengan ego yang lebih tinggi. Ya, jadi tambah hati-hati dalam berucap dan bertindak, aja, sih. Seiring berjalannya waktu, saya juga telah memahami ‘nilai’ saya,” ungkap Naima.

Magang di Bale Ristan

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membuka peluang Naima untuk terjun ke dunia pers melalui magang di Bale Ristan. Bales Ristan adalah perusahaan pemerhati pendidikan dan sekolah vokasi. Selama 2 bulan ia bergelut dengan dunia pers. Karena kinerjanya, ia mendapat tawaran sebagai dewan redaksi tetap.

“Magang selama kurang lebih 2 bulan. Dalam kurun waktu selama 2 bulan setelah selesai magang, saya dipanggil kembali untuk menjadi pegawai tetap,” terangnya.

Jadi Best Leader LKMM se-DIY

Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat dasar bagi ormawa se-DIY merupakan program Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD dalam rangka mengembangkan mahasiswa melalui pemberian bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam manajemen organisasi mahasiswa. Naima diutus untuk mewakili DPM FSBK dalam kegiatan tersebut.

“Selama 2 hari latihan, kami dituntut untuk membuat luaran dengan modal 2–3 juta tiap kelompok. Kelompok saya memilih untuk menyelenggarakan lomba baca puisi dan menyanyi bertemakan “Pahlawanku Inspirasiku” karena tepat diadakan bulan November. Ternyata, kelompok kami meraih juara I kategori Penyelenggara Lomba. Saya sendiri meraih predikat best leader,” terangnya.

Rahasia Stabil Kuliah, Magang, dan Organisasi

Tugas utama seorang pembelajar adalah belajar. Agar tak tertinggal materi yang disampaikan oleh dosen, Naima memiliki beberapa tips. Pertama, menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan teman kelas, jadikan teman kelas sebagai tutor sebaya. Kedua, mencuri start dengan mempelajari materi sebelum pertemuan diadakan. Ketiga, jadilah penggerak.

“Ketika dosen memberikan tugas kelompok, kalau bisa jadi penggerak, minimal buat group chat. Ini membuat kita enggak mudah bergantung sama orang lain,” pungkasnya. (nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muthmainnatun-Nur-Khikmah-kanan-menerima-penghargaan-Best-Leader-LKMM-Tingkat-Dasar-se-DIY-Tahun-2022-Foto-Istimewa.jpg 1406 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-03 08:22:242023-02-03 08:22:24Cerita Naima: Lika-liku Kuliah, Magang, dan Organisasi hingga Jadi Best Leader LKMM se-DIY

KKN UAD di Pacitan Diharapkan Dapat Mengentaskan Berbagai Masalah

03/02/2023/in Terkini /by Ard

Penerjunan mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melaksanakan penerjunan 188 mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler di Kabupaten Pacitan, yang terdiri atas 188 mahasiswa. Seluruh mahasiswa dibagi menjadi 21 unit yang disebar ke sejumlah desa di Kecamatan Pacitan di antaranya Desa Tambakrejo, Desa Banjarsari, Desa Purworejo, Desa Mentoro, Desa Kayen, dan Desa Sukoharjo.

Acara tersebut dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pacitan pada Senin, 30 Januari 2023 pukul 13.00 waktu setempat. Hadir Drs. Rudy Haryanto, M. Pd. selaku Asisten I Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Dr. Muchlas M.T. selaku Rektor UAD, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pacitan, Camat dan Kepala Desa di Kecamatan Pacitan, segenap dosen pembimbing lapangan (DPL), serta 188 mahasiswa KKN Reguler UAD.

Rudy Haryanto mewakili Bupati dan seluruh masyarakat berterima kasih dan menyambut dengan hangat kedatangan mahasiswa KKN UAD. “Kami berharap adik-adik mahasiswa bisa menjadi agen pemicu perubahan di Kabupaten Pacitan yang dimulai dari satuan administrasi desa.”

Ia menambahkan, Pemerintah membuka seluas-luasnya inovasi yang dapat mahasiswa KKN lakukan dan diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan di desa yang terakumulasi menjadi persoalan Kabupaten Pacitan. Hal ini sesuai dengan tema KKN yaitu “Mulai dari Database dan Pemetaan Desa, Inisiasi Desa Tangguh Bencana: Pendidikan, Pengembangan dan Pendayagunaan”.

Bupati Pacitan berharap mahasiswa dapat membantu desa melakukan identifikasi potensi wilayah desa dan permasalahan desa dalam rangka percepatan pembangunan desa agar lebih konkret. Melalui KKN tersebut, dapat terjalin hubungan baik antara mahasiswa dan masyarakat desa di Pacitan.

KKN merupakan salah satu aksi nyata dari upaya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh perguruan tinggi sebagai salah satu bentuk pelatihan. Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan kesempatan ini untuk lebih mengenal kondisi sosial ekonomi dan budaya di Kabupaten Pacitan yang sangat kaya dan beragam.

“KKN juga diharapkan membantu pemerintahan Kabupaten Pacitan untuk membumikan perencanaan dengan meningkatkan pengembangan desa mulai dari identifikasi permasalahan, penyusunan database masyarakat, identifikasi potensi, perencanaan berbasis teknologi informasi, dan data potensial,” ungkap Rudy Haryanto.

Ia berpesan kepada seluruh mahasiswa agar dapat segera beradaptasi hidup bermasyarakat selama kurang lebih 30 hari serta dapat menjalin interaksi dan berkomunikasi dengan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Rektor UAD menyampaikan, mahasiswa KKN akan melaksanakan tugas kemasyarakatan selama 2 bulan. “Yang 1 bulan sebelumnya sudah dilaksanakan observasi terlebih dahulu untuk menyiapkan program kerja dan sudah disetujui oleh pihak setempat, kemudian 1 bulan ke depan pelaksanaan KKN.”

KKN yang diterjunkan di Pacitan menggunakan paradigma lintas sektoral dan interdisipliner. Artinya, banyak kompetensi keilmuan mahasiswa yang dapat dikolaborasikan dan diterapkan guna membantu masyarakat di wilayah tersebut.

“Salah satu sasaran program yakni di bidang kesehatan. Sampai saat ini UAD terlibat banyak kegiatan insidental yang menangani kasus kebencanaan, seperti saat terjadi gempa di Cianjur, kami memberangkatkan tim tanggap bencana. Kami juga menyiapkan mahasiswa secara profesional yang siap bantu mengatasi permasalahan masyarakat, begitu juga untuk KKN ini bisa diadakan cek kesehatan masyarakat,” jelas Rektor UAD. (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penerjunan-mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-di-Kabupaten-Pacitan-Jawa-Timur-Foto-Bidang-Humas-dan-Protokol-3.jpg 1666 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-03 07:46:392023-02-03 07:46:39KKN UAD di Pacitan Diharapkan Dapat Mengentaskan Berbagai Masalah

Prodamat MKM UAD Ajak Generasi Muda Lebih Peduli Soal Gizi Seimbang

02/02/2023/in Terkini /by Ard

Webinar Magister Kesehatan Masyarakat (MKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Program Studi (Prodi) Magister Kesehatan Masyarakat (MKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar webinar dengan tema “Investasi Gizi Remaja sebagai Jawaban Tantangan Kesehatan Indonesia” pada Sabtu, 14-01-2023. Dengan digelar secara daring, kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari 400 peserta remaja dari seluruh Indonesia.

Webinar tersebut merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) yang rutin dilaksanakan oleh MKM UAD tiap tahunnya. Pada tahun 2023, program-program disusun sebagai wujud kepedulian mahasiswa MKM UAD untuk ikut berperan aktif dalam membantu generasi muda agar lebih sadar terhadap masalah kesehatan pribadinya. Gizi remaja dipilih sebagai pokok pembahasan karena urgensinya sebagai salah satu komponen utama dalam pembangunan kesehatan.

Pelaksanaan program dilakukan dengan berbagai rangkaian kegiatan yang terdiri atas pemberian pre-test dan post-test, pengenalan gizi, serta sesi tanya jawab. Dua narasumber dihadirkan sebagai pengisi materi yaitu dr. Kuncoro, M.Kes. selaku Kepala UPT Puskesmas Playen I Gunungkidul dan Sudarto Edi Hartono, S.K.M., seorang epidemiolog dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.

Dr. Raden Sitti Nur Djannah, M.Kes. dan Lina Handayani, S.K.M., M.Kes., Ph.D. selaku dosen pembimbing Prodamat menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan gizi remaja, terutama karena saat ini mereka cenderung memiliki pola konsumsi makanan yang tidak sehat dan jarang melakukan aktivitas fisik. “Dengan adanya edukasi ini, diharapkan para remaja dapat lebih berhati-hati dan memperhatikan pola konsumsi mereka,” terang Lina.

Kegiatan Prodamat UAD Tahun 2023 merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa yang sehat. Jika hal tersebut bisa tercapai, maka dapat mendorong percepatan pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2024 Bidang Kesehatan yaitu percepatan penurunan stunting dan wasting. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-Magister-Kesehatan-Masyarakat-MKM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpeg 654 1276 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-02 09:46:172023-02-02 09:46:18Prodamat MKM UAD Ajak Generasi Muda Lebih Peduli Soal Gizi Seimbang

Cerita Perjuangan Dhita Jadi Mawapres UAD 2022

02/02/2023/in Feature /by Ard

Dhita Pratama Putra (tengah) Mawapres Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2022 (Foto: Istimewa)

Dhita Pratama Putra atau akrab dipanggil Dhita adalah salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta angkatan 2020. Dalam ajang Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Tingkat Universitas tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD pada bulan Desember lalu, ia berhasil menduduki juara I.

Ternyata di balik kesuksesan yang diraih, terdapat proses panjang yang harus dengan sabar dan tekun ia lalui. Awalnya ia mengakui bahwa motivasinya mengikuti Mawapres adalah karena didorong oleh rasa penasaran. Meski begitu, akhirnya berujung pada keinginan untuk lebih meningkatkan prestasi usai ia meraih juara harapan II Mawapres Tingkat Universitas tahun 2021.

“Jadi, saya sudah menargetkan mengikuti ajang Mawapres sejak masih semester awal. Saya mengetahui ajang ini dari situs web Bimawa, dan saya berpikir akan keren kalau saya mendapat gelar juara. Namun sayangnya syarat mendaftar Mawapres itu minimal semester 3,” ungkapnya (30-1-2023).

Saat itu Dhita sempat patah semangat, tetapi ia dapat mengambil sisi positifnya jika itu artinya ia harus menyiapkan berbagai prestasi dan berkas-berkas pendukung seleksi Mawapres sejauh dan sebaik mungkin. “Saya mulai mengikuti berbagai kejuaraan supaya saya memiliki banyak sertifikat prestasi. Kemudian saat sudah duduk di semester 3, saya mulai mengikuti ajang Mawapres Tingkat Fakultas,” imbuhnya.

Usaha yang telah Dhita lakukan membuahkan hasil, ia berhasil meraih juara II Mawapres Tingkat Fakultas dan juara harapan II Mawapres Tingkat Universitas UAD 2021. Tidak berhenti sampai di tahap itu, ia makin giat dalam mengikuti pelatihan-pelatihan, publikasi, berbagai kejuaraan, dan pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk mengikuti ajang Mawapres selanjutnya.

“Alhamdulillah pada tahun 2022 lalu, terhitung saya sudah mendapat 50 lebih sertifikat kejuaraan, dan saya juga aktif dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan oleh program prodi bersama dosen-dosen prodi maupun jenis-jenis pengabdian lainnya yang diakui,” jelasnya.

Selain itu, berbagai pelatihan yang ia ikuti seperti pelatihan menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan pelatihan Arduino, tentunya telah diakui dan bersertifikat. Kemudian, ia juga bergabung untuk short course yang diselenggarakan secara daring oleh Universitas Gajah Mada (UGM) dan University of New York untuk menunjang pengetahuan dan prestasinya.

Dhita menambahkan jika terdapat beberapa penelitian yang ia ikuti serta beberapa proyek yang memiliki HAKI dan saat ini sedang proses pengajuan paten. Menurutnya, poin-poin itu sangat menambah penilaian dalam seleksi Mawapres.

Gagasan yang ia ajukan dalam ajang Mawapres Tingkat Universitas adalah sebuah alat pendeteksi kebakaran gedung berbasis internet of thinks yang bisa dipantau melalui aplikasi dan situs web. Alat tersebut juga dapat mendeteksi dari mana arah kebakaran, seberapa parah kebakaran, dan memiliki multisensor.

“Alhamdulillah ide tersebut tidak hanya berupa gagasan, karena sudah ada prototipenya, sehingga untuk pengembangan lebih lanjut akan lebih mudah.”

Dhita juga mengatakan bahwa kelebihan dari gagasan yang ia ajukan adalah memiliki multisensor sebanyak lebih dari 5 sensor, sedangkan menurut studi pustaka yang telah ia lakukan selama ini hanya ada 2 sampai 3 sensor saja. Alat yang ia gagas tersebut pun berupa aplikasi yang dapat dipantau menggunakan gawai dan situs web pemantau yang akan dihubungkan langsung dengan pemadam kebakaran.

“Jadi ketika kebakaran gedung terjadi dan pemilik gedung sedang tidak berada di lokasi, melalui notifikasi di gawai, pemadam kebakaran tetap bisa mengetahui karena adanya pemantauan di pemberitahuan,” jelasnya.

Kendala yang Dhita alami selama proses seleksi Mawapres Tingkat Universitas adalah terletak di penggunaan bahasa asing (bahasa Inggris), karena dasarnya yang bukan pengguna bahasa Inggris aktif. Namun hal itu dapat ia atasi dengan baik dan lancar sampai akhirnya ia berhasil meraih juara I Mawapres UAD 2022.

“Kalau untuk seleksi Mawapres nasional saya kurang tahu, tetapi berdasarkan pengalaman tahun lalu, 5 besar Mawapres Universitas akan diseleksi terlebih dahulu di tingkat wilayah. Jadi mohon doanya saja semoga saya berkesempatan mewakili UAD maju ke tingkat nasional,” tutupnya. (SFL).

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dhita-Pratama-Putra-tengah-Mawapres-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-tahun-2022-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-02 08:59:212023-02-02 08:59:21Cerita Perjuangan Dhita Jadi Mawapres UAD 2022

Membaca Sastra, Menyimak Identitas dan Budaya

02/02/2023/in Terkini /by Ard

Kuliah umum Prodi PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Sinta)

Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (PBSI UAD) Yogyakarta menyelenggarakan kuliah umum bertema “Membaca Sastra, Menyimak Identitas dan Budaya pada Sabtu, 28 Januari 2023. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom Meeting dan YouTube PBSI FKIP UAD.

Hadir sebagai pembicara Dr. Yenni Hayati, S.S., M.Hum. yakni Ketua Program Studi (Kaprodi) Departemen Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatra Barat. Muhammad Ardi bertindak sebagai moderator untuk acara yang diikuti oleh Kaprodi PBSI Roni Sulistiyono, S.Pd., M.Pd., dosen PBSI UAD, beberapa dosen Sastra Indonesia UNP, serta mahasiswa PBSI itu.

Yeni mengawali materinya dengan mengutip pernyataan dari Sutardji Calzoum Bachri bahwa karya sastra seorang pengarang menorehkan identitas dirinya. Artinya ketika seorang pengarang menorehkan identitas dirinya, maka ia juga telah menorehkan identitas bangsanya.

“Pada tahun 1920 lahir sebuah novel Siti Nurbaya yang mengungkap kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau pada waktu itu. Dalam novel tersebut tidak ada lagi istana sentris, ia sudah berbicara tentang masyarakat sehari-hari. Artinya, jika kita ingin tahu keadaan sosial masyarakat Minangkabau tahun 1920 ke bawah, baca Siti Nurbaya,” jelas Yeni.

Dalam novel lain ia memberi gambaran, seperti halnya novel Tarian Bumi yang lahir 1990-an akhir atau awal-awal tahun 2000 yang menceritakan persoalan-persoalan masyarakat Bali. Menurutnya, meskipun yang dibicarakan tidak merepresentasikan masyarakat Bali, sedikit banyaknya pembaca menjadi tahu budaya Bali. Begitu pun juga dengan novel Salah Asuhan dan Ronggeng Dukuh Paruk.

“Artinya apa yang dikatakan Sutardji Calzoum Bachri bahwa pengarang menorehkan identitas dirinya dan kemudian menorehkan identitas bangsanya, itu benar-benar terbukti ketika kita membaca sebuah karya sastra.”

Selanjutnya Yeni menegaskan bahwa dalam karya sastra terdapat identitas yang terus menerus muncul, sehingga pembaca mengetahui atau mengatakan karya itu merepresentasikan masyarakat atau budaya tertentu. Jadi, masyarakat atau budaya diwakilkan oleh pengarang muncul di dalam karya sastra. Oleh karena itu, ketika pembaca membaca sebuah karya ia akan membaca pengarang dan membaca masyarakat yang diwakili oleh pengarang.

Kemudian, terdapat 3 identitas yang turut melekat dalam karya sastra yaitu identitas budaya, sosial, dan diri. Menurutnya, dengan membaca karya sastra daerah lain membuat seseorang mengetahui budaya daerah tersebut, sekalipun belum pernah mengunjungi daerah yang dijadikan latar dalam karya sastra.

“Misalnya acara dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, ketika kita berbincang dengan orang Jawa tentang tradisi Ronggeng itu, beberapa hal banyak yang sama dengan tradisi asli dalam masyarakat Jawa yang bersangkutan dengan novel tersebut,” ungkapnya.

Terkait dengan identitas diri, Yeni mengatakan ketika tahun 1990-an lahir novel berjudul Lupus karya Hilman Hari Wijaya. Menurutnya, novel tersebut benar-benar merepresentasikan bagaimana remaja pada era itu. Mulai cara berpakaian ketika sekolah, bersikap dengan guru, kebiasaan belajar, nongkrong, dan gaya rambut.

Selanjutnya, yang terakhir adalah identitas sosial. Sama halnya dengan identitas budaya, menurut Yeni ketika membaca sebuah karya sastra maka pembaca juga akan membaca keadaan sosial masyarakat yang menjadi latar belakang cerita dalam karya sastra tersebut dibangun.

Ia menutup materinya dengan sebuah kutipan yang berbunyi, “sastra sebuah bangsa mencerminkan tinggi rendahnya peradaban bangsa itu”. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan setelah 1,5 jam berlalu kegiatan berakhir dengan diakhiri oleh doa dan dokumentasi. (SFL)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-umum-Prodi-PBSI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Sinta.jpg 699 1288 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-02 07:43:322023-02-02 07:43:32Membaca Sastra, Menyimak Identitas dan Budaya

Perempuan, Undang-Undang, dan Hubungan Industrial

01/02/2023/in Terkini /by Ard

Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H. (tengah) dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Peserta FGD Serikat Pekerja RAPP (Foto: Istimewa)

Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H., Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menjadi narasumber dalam acara Pembekalan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Focus Group Discussion (FGD) dengan Serikat Pekerja Riau Pulp and Paper (RAPP). Kegiatan digelar di Meeting Room Hotel Unigraha, Kompleks RAPP Pangkalan, Kerinci, Riau (18-1-2023). Tema yang diusung adalah “Maternity Leave dalam Hubungan Industrial yang Berkeadilan (Tinjauan Atas RUU KIA)”.

Pengaturan maternity leave atau cuti melahirkan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) menjadi sorotan utama dalam pertemuan tersebut. Secara umum, FGD menghasilkan persamaan persepsi bahwa cuti melahirkan bagi perempuan bekerja sudah diatur dengan sangat tepat dalam UU Ketenagakerjaan, termasuk apabila akan dinaikkan standarnya. Bukan malah dalam UU lain (dalam hal ini RUU KIA) karena akan menimbulkan persoalan baru yaitu tumpang tindih aturan.

Peserta FGD banyak memberikan masukan sesuai dengan kebutuhan riil pada pemenuhan hak maternitas bagi mereka. Contohnya adalah mereka mengharapkan cuti sebelum dan sesudah melahirkan yang saat ini diatur sebagai masing-masing 1,5 bulan diubah menjadi 1 bulan dan 2 bulan. Hal itu dinilai akan memberi mereka waktu lebih dalam pemulihan pascamelahirkan dan pemberian ASI tanpa harus menambah durasi waktu cuti. Lagi pula keduanya sama-sama memiliki total waktu 3 bulan.

Selain itu, pekerja juga menuntut prosedur izin tidak masuk kerja untuk pekerja perempuan saat haid harus diperjelas lagi dalam ketentuan turunannya. Tidak lupa juga persoalan perlindungan keamanan terhadap pekerja perempuan yang bekerja di malam hari, kejelasan terkait kesetaraan gender, dan ketersediaan fasilitas khusus pekerja perempuan di perusahaan untuk mengantisipasi kekerasan fisik maupun seksual.

Beragam pertanyaan dan masukan tersebut menunjukkan tingginya antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan tersebut. Di samping itu, mereka juga menaruh perhatian yang tinggi karena mereka sadar bahwa mereka merupakan salah satu bagian penting dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis. Hubungan ini menjadi cita-cita yang diharapkan oleh semua pihak yang berkepentingan, termasuk pemerintah, pengusaha, dan pekerja.

Menurut Fithriatus, hukum hubungan industrial yang baik seharusnya memperhatikan 3 hal yaitu menyerap, melindungi, dan menyejahterakan. “Menyerap dapat diartikan bahwa hukum harus mampu mengakomodir dan mengintegrasikan kepentingan ketiga pihak terkait,” terangnya.

Lebih lanjut, dosen Hukum UAD tersebut menjelaskan bahwa kepentingan utama pekerja adalah terpenuhinya hak-hak dasar mereka, sedangkan untuk pengusaha, kepentingannya adalah terjaminnya keberlangsungan usaha, keamanan investasi, dan lain sebagainya. Sementara bagi pemerintah, kepentingannya tidak lain adalah menyejahterakan rakyat. Sehingga dalam hal ini mereka berperan untuk mengawasi jalannya hubungan industrial agar tidak keluar dari kepentingannya.

Rangkaian kegiatan ditutup secara resmi oleh Jhon Erizal selaku Ketua Serikat Pekerja RAPP. Diketahui juga sebelumnya telah dilakukan penandatanganan PKB penelitian dan pengabdian masyarakat dengan Prodi Magister Hukum UAD. Kerja sama ini dimaksudkan untuk pemenuhan tugas Catur Dharma Perguruan Tinggi. (tsa/fth)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Fithriatus-Shalihah-S.H.-M.H.-tengah-dosen-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-Peserta-FGD-Serikat-Pekerja-RAPP-Foto-Istimewa.jpg 768 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-01 11:13:062023-02-01 11:13:06Perempuan, Undang-Undang, dan Hubungan Industrial

E-Voting Buatan UAD Sukseskan Musywil PWM dan PWA Bangka Belitung

01/02/2023/in Terkini /by Ard

Musywil PWM Bangka Belitung dengan Menggunakan E-Voting Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Setelah berjaya di Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 lalu, sistem e-voting rancangan tim IT Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menyukseskan gelaran acara besar Muhammadiyah lainnya. Kali ini Musyawarah Wilayah (Musywil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Bangka Belitung.

Keduanya sama-sama diselenggarakan pada Sabtu, 28 Januari 2023, meski dengan lokasi yang berbeda. PWM bertempat di Hotel Grand Marina, Toboali, Bangka Selatan, dan PWA di Hotel Atiga, Toboali, Bangka Selatan.

Berkaca dari pengalaman Muktamar sebelumnya, e-voting UAD kini sudah menjadi primadona dalam sistem pemilihan di kalangan persyarikatan. Berkat pola sistem yang terintegrasi, hasil dari pemilihan tersebut juga jadi lebih efisien.

Musywil PWA digelar lebih dahulu dengan calon ketua sebanyak 6 orang dan 43 orang sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Proses pemilihan berlangsung dengan rata-rata durasi per pemilih 1 menit 36 detik. Sedangkan untuk Musywil PWM dilaksanakan sesudahnya dengan 11 calon ketua dan 72 orang DPT. Sesi ini berlangsung lebih cepat dibandingkan PWA dengan rata-rata durasi per pemilih 1 menit.

Berbeda dengan Muktamar, perangkat komputer yang digunakan dalam Musywil ini bukan berupa layar sentuh (touchscreen). Meski begitu, tidak ada kendala sejak dimulainya acara. Hasil dari perhitungan suara juga ditampilkan secara real time sehingga para peserta musyawarah dapat melihatnya.

Dengan didukung oleh Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berkolaborasi bersama tim IT Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), UAD berhasil memberikan kontribusi nyata dalam menyukseskan gelaran Musywil Bangka Belitung kali ini. Ke depannya, diharapkan sistem e-voting bisa terus dikembangkan untuk memajukan dakwah persyarikatan. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Musywil-PWM-Bangka-Belitung-dengan-Menggunakan-E-Voting-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 923 1437 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-01 09:21:202023-02-01 09:21:20E-Voting Buatan UAD Sukseskan Musywil PWM dan PWA Bangka Belitung

Kewajiban Mengubah Kemungkaran

01/02/2023/in Feature /by Ard

Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. pemateri kajian rutin bakda Maghrib Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Catur)

Kajian keislaman rutin Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tayang di YouTube Masjid Islamic Center UAD memasuki pembahasan Hadis Arbain ke-34. Pada kesempatan kali ini dibersamai oleh Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. yang juga menjabat sebagai Kepala Asrama Pesantren K.H. Ahmad Dahlan (Persada). Dalam penyampaian kajian rutin setelah Magrib, dijelaskan secara singkat dengan tema “Mengubah Kemungkaran dalam Pandangan Islam”.

“Saat ini, kemungkaran sangat banyak dijumpai di dunia nyata maupun media sosial. Namun sebelum masuk ke dalam pembahasan, perlu dipahami bahwa arti sederhana kemungkaran adalah sesuatu yang melanggar dari apa yang telah diatur oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya. Dengan banyaknya kemungkaran yang terjadi, sudah seharusnya seorang muslim mengetahui kewajibannya menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan,” paparnya.

Hal ini selaras dengan pembahasan yang disampaikan selanjutnya. Merujuk dari Hadis Arbain ke-34 yang artinya: Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barang siapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman’.”

Lebih lanjut, Budi menjelaskan faedah dari hadis yang disampaikan. Setidaknya dibagi dalam 3 pokok hal. Apabila melihat kejahatan/kemungkaran hendaknya mengubah dengan tangan, jika tidak mampu ubahlah dengan lisan, terakhir jika tidak mampu ingkarilah dengan hati.

“Kita perlu mempelajari dan mengambil manfaat dari hadis tersebut. Pertama, mencegah dengan tangan artinya orang yang memiliki kekuasaan tinggi seharusnya dapat menegakkan keadilan di negeri ini. Kedua, mengubah kemungkaran dengan lisan dapat dipahami bahwa seseorang yang pandai berbicara dengan ilmunya hendaknya saling memberi nasihat dengan perkataannya yang baik. Terakhir, jika tidak mampu dengan keduanya maka mengingkari perbuatannya dengan hati,” jelas Ustaz Budi.

Ia melanjutkan, “Tingkatan mengingkari dengan hati masuk dalam kategori iman yang paling rendah. Ada 2 yang ditawarkan yakni membenci kemungkaran yang dilakukan atau meninggalkan kemungkaran yang terjadi. Janganlah menjadi penonton maupun pendengar. Allah Swt. memberikan 3 poin penting yang tujuannya untuk umat Islam agar memilih mana yang sesuai dengan kapasitasnya.”

Di akhir, Budi berharap, “Semoga kita semua diberikan oleh Allah Swt. karunia, kekuasaan, lisan yang fasih mendakwahkan syariat Islam, dan hati yang bersatu padu. Sehingga dapat mencegah kemungkaran dan menjadi hamba Allah Swt. yang paling bermanfaat untuk membawa ajaran Islam yang mulia ini menuju rahmatan lil alamin.” (ctr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustadz-Budi-Jaya-Putra-S.Th_.I.-M.H.-Pemateri-Kajian-Rutin-Bakda-Maghrib-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Catur.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-01 08:54:432023-02-01 08:55:11Kewajiban Mengubah Kemungkaran

Sistem Informasi Pamerkan Karya Terbaik kepada Siswa SMK Negeri 4 Bandung

31/01/2023/in Terkini /by Ard

Kunjungan siswa kelas XI jurusan Teknik Komputer dan Informatika SMK N 4 Bandung ke Laboratorium Sistem Informasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) menggelar sosialisasi program studi (prodi) kepada siswa kelas XI jurusan Teknik Komputer dan Informatika SMK Negeri 4 Bandung pada Rabu, 25 Januari 2023. Acara berlangsung dari pukul 09.00 s.d. 10.30 WIB di Ruang Serba Guna lantai 10 Gedung Utama Kampus IV UAD.

Kunjungan sekolah merupakan kegiatan siswa mendatangi salah satu instansi pendidikan sebagai wadah bagi mereka untuk menggali informasi seputar dunia perguruan tinggi. Hal tersebut dimanfaatkan UAD untuk mempromosikan kampus dan Prodi Sistem Informasi ke sekolah, khususnya SMK N 4 Bandung. Selain itu juga untuk menambah relasi dengan instansi terkait dan mengajak siswa untuk berkuliah dengan memilih UAD.

Acara dibuka oleh tim PMB UAD dilanjutkan penjelasan profil dan perkenalan tentang UAD, menampilkan seluruh prodi yang ada di UAD dan cara mendaftar di UAD, juga penjelasan jenis-jenis program PMB. Kemudian, lanjut diisi dengan pemaparan tentang Prodi Sistem Informasi dan pemberian hadiah bagi peserta yang bertanya. Terakhir, sesi kunjungan ke laboratorium Sistem Informasi UAD.

Kegiatan ini dihadiri oleh Tim PMB UAD Sri Handayaningsih, S.T., M.T. selaku Ketua Prodi Sistem Informasi, perwakilan mahasiswa Sistem Informasi selaku pemateri, serta siswa kelas XI dan guru SMK N 4 Bandung.

Beberapa produk inovasi dari mahasiswa Prodi Sistem Informasi turut hadir unjuk gigi. Di antaranya “Rentzy” sebuah aplikasi rental kendaraan berbasis mobile yang diproduksi oleh Wardah Asifa dan timnya, “Star Camp” yaitu aplikasi penyewaan peralatan mendaki gunung milik Habib Aditya Julianto dan timnya, serta “Erva” yakni sebuah gim edukasi berbasis augmented edugames yang dibuat khusus oleh tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FAST yang diketuai oleh Widi Pinastika Istirofah.

Hilda Isnaini, mahasiswa semester 7 Prodi Sistem Informasi selaku pemateri menjelaskan terkait berlangsungnya kegiatan tersebut. “Terdapat kendala seperti koordinasi yang minim karena sempat berganti tempat tanpa konfirmasi, tetapi hal tersebut dapat teratasi. Selama acara berlangsung, peserta sangat antusias, responsif, dan interaktif. Banyak yang penasaran tentang Sistem Informasi, bagaimana belajar membuat sistem, keamanan sistem, dan prospek kerja ke depan seperti apa.”

Salah satu siswa kelas XI SMK Negeri 4 Bandung pun mengatakan kesan dan pesannya terkait acara ini. “Berkunjung ke Universitas Ahmad Dahlan, kesan saya merasa sangat nyaman, penyampaian materi dari kakak-kakak mahasiswa mudah dipahami. Pokoknya the best lah!”

Hilda menimpali, “Harapannya, siswa yang melakukan kunjungan dapat bergabung bersama di Prodi Sistem Informasi, dan diadakan lagi acara-acara untuk berbagi semacam ini supaya semakin banyak peluang untuk menjaring calon bibit-bibit unggul guna mengembangkan Prodi Sistem Informasi ke depannya.” (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kunjungan-siswa-kelas-XI-jurusan-Teknik-Komputer-dan-Informatika-SMK-N-4-Bandung-ke-Laboratorium-Sistem-Informasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-31 11:13:492023-01-31 11:13:49Sistem Informasi Pamerkan Karya Terbaik kepada Siswa SMK Negeri 4 Bandung
Page 307 of 467«‹305306307308309›»

TERKINI

  • UAD Gelar Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/202510/05/2025
  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top