• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Pengajian Syawalan Keluarga Besar UAD

11/05/2022/in Terkini /by Ard

Syawalan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 1443 Hijriah (Foto: Humas UAD)

Ramadan telah berlalu dan Idulfitri baru saja dirayakan dengan sukacita oleh seluruh umat muslim di dunia. Bersamaan dengan momentum dan spirit hari kemenangan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Pengajian Syawalan dan Pelepasan Calon Jamaah Haji Keluarga Besar UAD pada Selasa, 10 Mei 2022/9 Syawal 1443 H. Bertempat di Amphitheater Gedung Fakultas Kedokteran UAD, acara juga disiarkan secara langsung melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube UAD. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr. H. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S., hadir sebagai pengisi tausiah pengajian.

Dalam sambutannya, Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T., menyampaikan bahwa bulan Ramadan kemarin merupakan sebuah proses untuk menempa keimanan. Sementara sekarang, memasuki bulan Syawal adalah periode untuk implementasi hasil dari tempaan tersebut berupa amal saleh yang bermanfaat. “Khusus bagi dosen dan tenaga kependidikan di UAD, kami harap amal salehnya berbentuk aktivitas yang signifikan dan berpengaruh dalam kemajuan UAD,” terang Muchlas.

Ia juga menekankan bahwa kesejahteraan hidup dosen dan tenaga kependidikan terus menjadi perhatian utama UAD karena peran mereka sangat penting dalam kemajuan UAD. Setelah dua tahun melalui pandemi, berkat kerja sama yang baik, UAD berhasil bertahan atas sinergi yang kokoh dalam mitigasi akademik, finansial, dan aset milik UAD.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pelepasan calon jamaah haji keluarga besar UAD. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Rektor, sementara ini terdapat lima calon jamaah yang akan berangkat menunaikan ibadah haji. Mereka adalah Drs. Abdul Fadlil, M.T., Ph.D., Tawar, S.Si., M.Kom., Dr. Yudi Ari Adi, S.Si., M.Si., Dr. Rika Astari, M.A., dan Fajar Fitri, M.Pd.Si. Mewakili lainnya, Fadlil mengungkapkan rasa terima kasih kepada UAD atas dukungan yang telah diberikan. “Fasilitas secara lahiriah, jasmaniah, serta rohaniah telah diberikan oleh UAD dan kami sangat bersyukur untuk itu. Semoga kita bisa selalu terkondisi dalam keimanan dan keislaman,” paparnya.

Terakhir, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UAD Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., LLM., menyampaikan bahwa pengajian ini merupakan momentum untuk mensyukuri keberhasilan-keberhasilan yang telah sukses diraih UAD dalam berbagai prestasi. Diikuti dengan penyampaian tausiah oleh Agus Taufiqurrahman yang banyak memaparkan materi terkait kesehatan dan keimanan. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Syawalan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-1443-H-Foto-Humas-UAD-2-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-11 08:05:012022-05-11 10:37:07Pengajian Syawalan Keluarga Besar UAD

Semarak Milad Televisi UAD ke-26

10/05/2022/in Terkini /by Ard

Penampilan Bandzen pada opening ceremony Milad ke-26 Komunitas Televisi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Eka Marcella)

Komunitas Televisi Universitas Ahmad Dahlan (TV UAD) menggelar opening ceremony milad ke-26 pada Kamis, 28 April 2022. Acara dilaksanakan di Studio TVMU Stasiun UAD Jogja dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Televisi UAD dan platform Zoom Meeting.

Mengangkat tema “Young Creative Broadcaster in Digital Era”, ketua pelaksana Dimas Loveian Dwi Nugroho dalam sambutannya mengungkapkan, “Maksud dari tema ini, kita sebagai broadcaster muda harus bisa kreatif di era digital. Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat harus menjadi pemicu kita dalam menggali potensi diri untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, khususnya di bidang broadcasting.”

Dimas berharap dengan adanya acara tersebut mampu menggelorakan semangat para kru TV UAD dalam mengembangkan minat dan bakatnya dengan tekun di bidang tersebut.

Opening ceremony ini merupakan salah satu dari rangkaian acara Milad Komunitas TV UAD. Terdapat agenda-agenda lain yang sedang dan akan dilaksanakan, seperti beberapa perlombaan tingkat nasional yang bisa diikuti oleh mahasiswa dan pelajar di seluruh Indonesia, serta malam puncak yang akan dimeriahkan oleh mahasiswa UAD dan bintang tamu spesial.

Direktur utama TV UAD Dafid Rivaldi menuturkan, “Adanya milad ini tidak hanya sekadar membuat event semata, tetapi juga sebagai salah satu wadah pembelajaran kita semua di bidang broadcast maupun di bidang event.”

Sementara itu, Raden Muhammad Ali, S.S., M.Pd. selaku pembina TV UAD, sebelum meresmikan opening ceremony memaparkan harapannya, “Semoga dengan milad ke-26 kali ini menjadikan motivasi bagi seluruh broadcaster muda yang aktif di TV UAD untuk terus berusaha belajar, berlatih, dan mencari pengalaman sebanyak mungkin khususnya di bidang pertelevisian.”

Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari Bandzen, salah satu band superkeren mahasiswa UAD dan sharing session crew dan alumni TV UAD. (eka)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penampilan-Bandzen-pada-opening-ceremony-Milad-ke-26-Komunitas-Televisi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Eka-Marcella.jpg 720 1520 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-10 11:55:262022-05-10 11:55:26Semarak Milad Televisi UAD ke-26

Membangun Generasi Rabbani, Pancarkan Kemilau Prestasi

10/05/2022/in Terkini /by Ard

Festival Ramadan Anak Saleh oleh KKNT Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

KKNT Teknik Industri periode 78 unit I.A.1 2022 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan festival yang bertema “Membangun Generasi Rabbani, Pancarkan Kemilau Prestasi”. Kegiatan yang diketuai Moh. Dzikri Husna Rizqiansyah ini berisikan berbagai macam l

omba, di antaranya tartil, azan, membaca puisi, dan mewarnai kaligrafi. Tiga lomba ada sangkut pautnya dengan nama kegiatan yang diselenggarakan yaitu Festival Ramadan Anak Sholeh, sedangkan satu lomba yaitu membaca puisi, berkaitan dengan Hari Kartini di bulan April.

Lomba ditujukan untuk anak-anak di Desa Nitikan, khususnya RW 11, yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Umumnya, anak-anak tersebut berasal dari TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang berada di lingkup RT setempat. RW 11 Nitikan tersebut terdapat tiga TPA, yaitu TPA di Masjid Al-Ittihad (sebagai pusat), TPA Teras Dakwah, dan TPA Mulyo Atmaja. Dari ketiga TPA, anak-anak yang berminat mengikuti lomba mendaftarkan diri kepada pengurus TPA masing-masing dahulu sebelum direkap oleh anggota KKNT Teknik Industri. Lomba diselenggarakan di SD Muhammadiyah Nitikan, karena anggota KKNT Teknik Industri yang menjadi panitia diterjunkan di lingkup RW 11, Desa Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Festival Ramadan Anak Sholeh berlangsung pada Minggu, 24 April 2022, bertepatan juga di bulan Ramadan, dan tiga hari setelah peringatan Hari Kartini. Panitia dari KKNT Teknik Industri memilih hari Minggu supaya anak-anak tidak terpecah fokusnya dengan aktivitas sekolah di hari-hari biasa. Kegiatan ini dilakukan pada pagi hari, mengingat anak-anak masih semangat untuk mengikutinya. Para peserta yang mengikuti perlombaan datang terlebih dahulu untuk registrasi dan pemberian nomor urut, dilanjutkan dengan diarahkan menuju masjid di SD Muhammadiyah Nitikan yang nantinya akan diadakan pembukaan acara oleh Yulianto selaku ketua RW 11, Moh. Dzikri Husna Rizqiansyah yang merupakan ketua panitia, dan dari Dosen Pembimbing Lapangan KKNT Teknik Industri yaitu Farid Maruf S.T., M.Eng., tetapi diwakili Anang Prasetyo selaku ketua KKNT Teknik Industri 78 unit I.A.1 karena berhalangan hadir.

Dalam pidato singkatnya, Yulianto sangat berterima kasih dan senang dengan adanya kegiatan seperti ini di bulan Ramadan, karena tidak hanya untuk melatih kemampuan santri dalam bidang tersebut, tetapi juga dapat mempererat silaturahmi antar-RT.

“Semoga kegiatan pada hari ini lancar dan anak-anak menjadi anak yang saleh salihah, berguna bagi keluarga, wilayah, dan agama,” ungkapnya.

Yulianto juga mengungkapkan agar ke depannya kegiatan seperti ini bisa terjaga dan antusias dari anak-anak maupun masyarakat makin tinggi sehingga tali silaturahmi bisa terjaga dengan baik. Hal sama pun disampaikan Dzikri Husna Rizqiansyah dan Anang Prasetyo, yang sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Yulianto juga teman-teman anggota KKNT Teknik Industri. Kerja keras semua orang membuat acara ini meriah dan para pemuda RW 11 juga sukarela membantu jalannya acara sehingga semuanya berjalan dengan lancar serta antusias anak-anak harus diacungi jempol atas semangatnya mengikuti lomba. (Az)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Festival-Ramadan-Anak-Saleh-oleh-KKNT-Teknik-Industri-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 768 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-10 08:01:572022-05-10 08:01:57Membangun Generasi Rabbani, Pancarkan Kemilau Prestasi

UAD, Edutourism, dan Blended Learning

09/05/2022/in Terkini /by Ard

Foto kampus utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari ketinggian (Foto: Humas UAD)

“Selama pandemi Covid-19, ada beberapa program yang tertunda. Seperti Edutourism, yaitu Eduwisata atau Wisata Pendidikan di kompleks Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD),” ujar Dr. Muchlas, M.T. Rektor UAD saat memberikan sambutan pada acara bersama forum wartawan.

Edutourism ini sebenarnya sudah digagas lama, yang dirancang menggabungkan pariwisata dan pendidikan, kemudian dikemas menjadi program perjalanan edukasi yang bisa diakses secara individu atau kelompok masyarakat umum.

Muchlas juga menyampaikan perihal program internasionalisasi UAD, yakni sampai sekarang telah menjalin kerja sama dengan 48 negara dan kurang lebih 100 perguruan tinggi.

“Terkait pengiriman mahasiswa ke mitra kerja sama luar negeri terus berlangsung. Begitu juga dengan mahasiswa asing ke UAD, walaupun secara fisik tidak hadir, mereka mengikuti kegiatan perkuliahan secara daring. Dan belum lama ini kami mengirim lima mahasiswa UAD ke Eropa,” tambahnya.

Lebih lanjut terkait perkuliahan tatap muka, Muchlas menuturkan bahwa tahun ini UAD belum sepenuhnya tatap muka. Masih menggunakan sistem blended learning. “Insyaallah, semester depan hampir dipastikan sedikit daringnya atau tatap mukanya lebih besar,” jelasnya.

Senada dengan penyampaian sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D. menambahkan bahwa semester depan perkuliahan masih menggunakan sistem blended, tetapi sistem kali ini berbeda dengan sebelumnya.

“Semester depan kami merencanakan sistem blended-nya adalah berbasis pada mata kuliah, bukan berbasis peserta atau mahasiswa,” terangnya. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-kampus-utama-Universitas-Ahmad-DahlanUAD-dari-ketinggian-Foto-Humas-UAD.jpg 1080 1911 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-09 08:18:402022-05-09 08:21:03UAD, Edutourism, dan Blended Learning

Delapan Kompetensi Keadaban Digital yang Perlu Diketahui

07/05/2022/in Feature /by Ard

Berbicara mengenai dakwah, selama ini kita mengenal dakwah secara konvensional dan penggunaan media digital telah dimulai sejak tahun 90-an. Perkembangan internet sekarang ini luar biasa melakukan penetrasi di berbagai belahan bumi sampai memasuki ruang-ruang kecil di setiap sendi kehidupan. Sehingga, jika dahulu terbiasa dengan informasi terbatas, sekarang menerima informasi tanpa batas.

Hal ini disampaikan oleh Ustaz Muhammad Aziz. S.T., M.Cs. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) dan juga sebagai dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selaku narasumber dalam agenda bertajuk Tausiyah Online. Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Tabligh PWM DIY pada Senin, (25-04-2022) secara daring melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube mediamuID, dengan mengusung tema “Reformulasi Dakwah Melalui Medsos untuk Keadaban Digital”.

Selanjutnya ia menyampaikan lahirnya istilah agama digital yang muncul pada 2012, istilah ini digunakan untuk menentukan jenis-jenis ekspresi keagamaan yang terjadi di media digital dan berdampak pada praktik keagamaan. Misalnya, salat jamaah secara virtual, pembayaran zakat virtual, dan ziarah virtual. 

“Inilah perkembangan dari penggunaan teknologi digital dalam mendekati praktik keagamaan. Teknologi digital berhasil membentuk praktik beragama dengan cara baru dan mengarah pada apa yang selama ini menjadi kekhawatiran para ahli,” ujar Ustaz Aziz.

Muhammad Aziz. S.T., M.Cs. (kanan) Ketua PWM DIY sekaligus dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) narasumber Tausiyah Online yang diadakan PWM DIY (Foto: Ghufron)

Menurutnya, teknologi digital dapat meningkatkan sekaligus melemahkan partisipasi publik atau masyarakat. “Salah satu titik lemah dari penggunaan teknologi digital dalam praktik keagamaan adalah melemahkan kohesivitas nilai-nilai sosial di antara umat beragama atau bagi Islam itu sendiri. Sedangkan dalam dunia pendidikan, menurut Al-Humaid (2019) mengatakan bahwa teknologi digital bisa mengakibatkan dehumanisasi pendidikan atau distorsi hubungan antara guru dan murid, bahkan berakibat pada kesenjangan sosial antara si kaya dengan si miskin.”

Terkait keadaban di ruang digital, Ustaz Aziz menampilkan data yang menyebutkan 115 juta gambar dihapus dari internet setiap tahun karena komentar negatif dan kasar. Kemudian statistik dari berbagai laporan di seluruh dunia menunjukkan bahwa rata-rata lebih dari 30 persen anak muda pernah mengalami cyberbullying atau pelecehan online. Pelecehan online ini diketahui dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, ras, agama, atau jenis kelamin di mana pun mereka berada. 

Hasil survei DCI tahun 2020 menyebutkan tingkat kesopanan warga internet (warganet) Indonesia paling buruk se-Asia Pasifik dan meningkat setiap tahunnya. “Dengan kata lain, diksi-diksi yang dipakai oleh warganet Indonesia itu kasar, mengandung perundungan, dan pelecehan. Hal ini sangat memprihatinkan, padahal Indonesia dikenal sebagai muslim country karena mayoritas berpenduduk muslim. Sayangnya, dalam implementasi nilai-nilai keislaman tidak dilakukan dan tingkat kesopanannya sangat buruk,” jelasnya.

Kemudian, berdasarkan data survei DCI tahun 2021 yang dipaparkan oleh Ustaz Aziz, dari 32 negara sebanyak 30 persen responden melaporkan keadaban digital memburuk selama pandemi, sebanyak 82 persen negara yang disurvei melaporkan keadaban digital lebih buruk selama pandemi, serta semua usia dan jenis kelamin setuju bahwa tingkat keadaban digital tidak terlalu baik.

Dari data tersebut, ia menekankan jika permasalahan ini menjadi tanggung jawab bersama, baik para ulama, cendikiawan, akademisi, dan orang tua untuk menyampaikan kepada publik tentang bagaimana agar bisa menjaga etika dalam bermedia sosial, serta lebih beradab dalam penggunaan teknologi digital.

Sementara itu, dalam mendefinisikan keadaban digital, Ustaz Aziz memaparkan beberapa definisi dari beberapa tokoh. Salah satunya menurut Dr. Rusdiyanta, S.I.P., S.E., M.Si. bahwa adab adalah segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti, atau akhlak. Beradab adalah berbudi bahasa yang baik berlaku sopan.

Kemudian dalam bahasa yang lebih masa kini, keadaban digital sering kali disebut dengan netiquette yang secara harfiah merupakan versi modern dari etika di internet. Dalam interpretasinya, komunikasi melalui ruang digital lebih berpotensi menciptakan kesalahpahaman akibat absennya kontak tatap muka, bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah. Namun, secara prinsip, memikirkan apa yang akan dikatakan dan bagaimana mengatakannya secara langsung sama pentingnya ketika dilakukan secara online. Selalu berpikir sebelum mengirimkan informasi atau menyebarkannya. 

Lebih lanjut mengenai pergeseran aktivitas masyarakat akibat teknologi, Ustaz Aziz menyebutkan kalau fasilitas teknologi makin mudah dijangkau masyarakat telah menggeser aktivitas masyarakat dari realitas nyata ke realitas maya. 

Perpindahan ini menciptakan perilaku disinhibition online effect yang terbagi menjadi dua kategori yaitu disinhibisi jinak menggambarkan perilaku saat orang mungkin mengungkapkan diri lebih banyak di internet daripada di kehidupan nyata, atau berusaha keras untuk membantu seseorang atau menunjukkan kebaikan. Selain itu terdapat toxic disinhibition yang menggambarkan perilaku mencakup bahasa kasar, ancaman, dan mengunjungi tempat-tempat pornografi, kejahatan, juga kekerasan di tempat-tempat yang mungkin tidak dikunjungi orang tersebut dalam kehidupan nyata.

Dalam mengakhiri pemaparannya, Ustaz Aziz memberikan delapan kompetensi keadaban digital yang perlu diketahui oleh warganet, yang masing-masing dapat dikembangkan pada tiga tingkatan yaitu kewarganegaraan, kreativitas, dan daya saing. 

Delapan kompetensi keadaban digital yaitu:

  1. Identitas warga digital yaitu kemampuan untuk membangun dan mengelola identitas yang sehat secara luring dan daring dengan integritas.
  2. Manajemen waktu layar yaitu kemampuan untuk mengatur waktu layar seseorang, multitasking, dan partisipasi dalam game online serta media sosial dengan kontrol diri.
  3. Manajemen cyberbullying yaitu kemampuan untuk mendeteksi situasi cyberbullying dan menanganinya dengan bijak. 
  4. Manajemen keamanan siber yaitu kemampuan untuk melindungi data seseorang dengan membuat kata sandi yang kuat dan mengelola berbagai serangan siber.
  5. Manajemen privasi yaitu kemampuan untuk menangani semua informasi pribadi yang dibagikan secara online untuk melindungi privasi seseorang dan orang lain.
  6. Berpikir kritis yaitu kemampuan untuk membedakan antara informasi yang benar dan salah, konten yang baik dan berbahaya, serta kontak online yang dapat dipercaya dan dipertanyakan.
  7. Jejak digital yaitu kemampuan untuk memahami sifat jejak digital dan konsekuensinya dalam kehidupan nyata serta untuk mengelolanya secara bertanggung jawab.
  8. Empati digital yaitu kemampuan untuk menunjukkan empati terhadap kebutuhan dan perasaan diri sendiri juga orang lain secara online. (guf)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Aziz.-S.T.-M.Cs_.-Ketua-PWM-DIY-sekaligus-dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-kanan-narasumber-Tausiyah-Online-yang-diadakan-oleh-PWM-DIY-Foto-Ghufron.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-07 06:19:002022-05-07 06:27:57Delapan Kompetensi Keadaban Digital yang Perlu Diketahui

Kiat Menjadi Muslimah Cerdas

05/05/2022/in Terkini /by Ard

Kajian Omah Fatimah oleh Bidang Immawati PK IMM Buya Hamka Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Bidang Immawati Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buya Hamka Kampus VI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kajian tentang perempuan dengan tajuk Omah Fatimah (Obrolan Muslimah Fasih, Mengerti, dan Berakhlakul Karimah) pada Rabu, 27 April 2022. Diadakan secara virtual melalui Google Meet, kajian kali ini mengusung tema “Be a Smart Muslimah for Golden Generation”. Hadir sebagai pembicara yaitu Umi Kulsum, mantan sekretaris bidang Kader dan Organisasi Pimpinan Cabang (PC) IMM Kulon Progo Periode 2020/2021.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum PK IMM Buya Hamka, Dian Sidik Kurniawan, yang menyampaikan bahwa kajian ini ditujukan untuk melihat krisis yang kini sedang dialami perempuan, termasuk degradasi moral.

“Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya, Omah Fatimah akan menjadi salah satu wadahnya,” ucap Dian.

Sejak dulu, sejarah telah mencatat bahwa perempuan sering kali diperlakukan sebagai makhluk kelas dua. Di zaman Romawi Kuno, perempuan sama sekali tidak dianggap dan diperlakukan sebagai budak. Di Yunani, perempuan yang berasal dari kaum elite menjadi tahanan para penguasa, sedang yang berasal dari kaum bawah menjadi komoditi. Tidak jauh berbeda dengan Cina, perempuan juga diperjualbelikan seperti barang. Sementara di India, perempuan dianggap sebagai sumangali dharma atau pelayanan laki-laki. Di Arab, kisah tentang Bani Quraisy yang mengubur hidup-hidup bayi perempuan memang benar adanya diceritakan oleh Al-Qur’an. Terakhir, di Eropa, pada era 1400-an, perempuan dibantai besar-besaran oleh kaum kultus gereja.

Sebegitu banyaknya penderitaan telah dilalui oleh kaum perempuan, yang bahkan hingga saat ini masih harus memperjuangkan haknya. Sebagai rahmatan lil ‘alamin, Islam hadir menjadi penyejuk sekaligus jawaban bagi keresahan perempuan. Islam menjelma jadi agama yang memuliakan perempuan, sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. An-Nisaa ayat 19. Rasulullah saw. juga bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para perempuan,” (H.R. Muslim: 3729). Hal tersebut menjadi bukti jelas bahwa Islam tidak membedakan antar gender, semuanya sama di mata Allah Swt.

Lebih lanjut, Umi menjelaskan bahwa terdapat tiga life triangle yang dilalui dalam menjadi muslimah yang mulia. Pertama, percaya sepenuh hati kepada Allah Swt. Kedua, membuat diri sendiri menjadi berprestasi dan hebat secara rohani, jasmani, serta intelektual. Ketiga, setelah berhasil melakukan siklus kedua, maka kita akan menjadi pribadi yang menginspirasi orang lain. Selain itu, kiat-kiat yang perlu dilakukan untuk menjadi muslimah yang smart yaitu akidah yang bersih, ibadah yang benar, akhlak yang kokoh, kekuatan jasmani, intelek dalam berpikir, dan melawan hawa nafsu. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Omah-Fatimah-oleh-Bidang-IMMawati-PK-IMM-Buya-Hamka-Foto-Tsabita.jpg 603 1302 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-05 20:54:442022-05-05 20:54:44Kiat Menjadi Muslimah Cerdas

Mengais Sisa Demokrasi di Tengah Cengkeraman Oligarki

03/05/2022/in Feature /by Ard

Diskusi Inklusif #4 BEM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Kementerian Kajian Strategis (Kastrat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menghelat acara reguler mereka yaitu Diskusi Inklusif untuk kali keempat pada Rabu, 27 April 2022 secara daring melalui Zoom Meeting. Pada seri kali ini, diskusi mengangkat tema “Negara dalam Cengkeraman Oligarki” dengan menghadirkan dua pengisi materi yaitu Muhammad Farhan, Presiden BEM Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dr. Anom Wahyu Asmorojati, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum (FH) UAD.

Sebagai departemen yang menyoroti isu-isu terkini baik di tingkat universitas maupun nasional, Kastrat aktif menyuarakan diskusi-diskusi sebagai bahan kajian untuk menetapkan langkah kebijakannya. Seperti yang kita ketahui saat ini, salah satu isu yang sedang hangat dibicarakan adalah wacana tiga periode dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut penuturan Farhan, ide-ide seperti penundaan pemilihan umum (pemilu) dan penambahan masa jabatan merupakan sebuah bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi.

“Hal ini, kan, sudah jelas diatur dalam Undang-Undang, maka jika tetap getol digemborkan, konstitusi akan dikhianati,” jelasnya.

Lebih lanjut, Farhan juga menggarisbawahi bahwa rezim pemerintahan Jokowi kerap disamakan dengan rezim Orde Baru (Orba) di masa pemerintahan Soeharto. Hal tersebut bisa dilihat dari sering terjadinya pembatasan dalam kebebasan berpendapat, kekerasan terhadap rakyat, dan represifitas yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. Menanggapi fakta tersebut, Farhan berpendapat, “Perlu treatment yang berbeda dalam merespons hal-hal yang terjadi di lapangan, terutama tentang bagaimana cara kita selaku mahasiswa berperan dalam menyuarakan pendapat.”

Alih-alih hanya bicara soal masalah pemerintahan atau wacana pemilu, mahasiswa juga harus fokus pada permasalahan yang dekat dengan rakyat. Yang paling dirasakan oleh masyarakat saat ini adalah kenaikan harga dalam sektor ekonomi termasuk minyak goreng, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ketiga hal ini sangat krusial dan kenaikan yang terjadi telah mencekik masyarakat terutama mereka yang berasal kelompok marginal.

Dalam titik kritis ini, negara yang seharusnya hadir sebagai solusi dalam mengentaskan permasalahan, justru menjelma sebagai oligarki yang mencengkeram rakyatnya kuat-kuat. Manipulasi dilakukan dengan kelangkaan minyak goreng di kalangan publik pada periode Januari‒Maret tetapi justru partai politik berlomba-lomba membagikannya kepada masyarakat. Plot seperti ini jelas terdapat permainan yang dilakukan di belakang, hingga pada akhirnya lagi-lagi rakyat yang dikorbankan.

Hal serupa juga dipaparkan oleh Anom, perempuan yang berprofesi sebagai dosen FH UAD tersebut menyatakan bahwa situasi negara saat ini ada indikasi kemunduran. Terbukti dari adanya wacana penundaan pemilu yang mencuat dengan dalih stabilitas ekonomi. Sebagai sebuah negara demokrasi, Indonesia sejatinya memiliki tampuk kekuasaan tertinggi yang berada di tangan rakyat melalui perwakilan suara. Namun, realitas di lapangan acap kali menunjukkan bahwa negara ini cenderung oligarki atau dikuasai oleh kelompok elite tertentu.

Stabilitas ekonomi memang belum terjadi, terlebih pascapandemi Covid-19 melanda. Bahkan melalui Laporan Kecukupan dan Cakupan Manfaat Bantuan Sosial pada Masa Pandemi Covid-19 oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), pemerintah dinyatakan masih belum signifikan dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang terbebani selama pandemi. Kesimpulan tersebut didasarkan pada tiga masalah yaitu belum cukupnya nominal bantuan yang diberikan, kurang luasnya jangkauan penerima manfaat, dan belum tepatnya sasaran penerima manfaat.

Perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode bukanlah solusi atau jawaban atas permasalahan yang telah diuraikan tersebut. Negara, dalam hal ini pemerintah, harus jeli dalam melihat isu-isu hingga ke akarnya agar bisa menuntaskannya. Keberpihakan kepada rakyat, fokus terhadap kesejahteraan kaum marginal, dan pemberantasan tikus-tikus berdasi adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Mengutip dari premis yang disampaikan Anom, demokrasi dan oligarki adalah sebuah dikotomi bak kutub utara dan kutub selatan. Indonesia, memilih untuk tetap jadi demokrasi atau berubah jadi oligarki? (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Farhan-dalam-acara-Diskusi-Inklusif-4-BEM-UAD-Foto-Tsabita.jpg 660 1296 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-03 06:52:332022-05-03 06:52:56Mengais Sisa Demokrasi di Tengah Cengkeraman Oligarki

Tanggung Jawab Pribadi Seorang Muslim

30/04/2022/in Terkini /by Ard

Ustaz Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si. pemateri kajian ramadan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Rabu, 27 April 2022, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kajian Ramadan dengan tajuk “Tanggung Jawab Pribadi Muslim”. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Farmasi UAD. Hadir sebagai pemateri Ustaz Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si. yang merupakan anggota Badan Pembina Harian (BPH) UAD sekaligus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Dalam tema tersebut, Ustaz Fathurrahman menyampaikan juga hubungan tanggung jawab sebagai muslim dengan Lailatulqadar, yakni sesuatu yang sesungguhnya bisa dirasakan di hari-hari kehidupan dunia, termasuk juga dalam profesi yang sedang dijalankan. Kebaikan satu malam Lailatulqadar apabila dikonversikan setara dengan kebaikan yang dilakukan secara 88 tahun yang dilakukan secara kontinu.

Pada malam Lailatulqadar sesungguhnya Allah Swt. sedang mengajak kita untuk menemukan kembali fitrah kita yang paling autentik, yang belum mengalami kerusakan di dalam kehidupan kita. Maka orang yang mendapatkan Lailatulqadar bukan semata-mata mendapatkan pahala kebaikan selama lebih dari 1.000 bulan, tetapi mereka adalah hamba Allah yang menemukan kembali titik koordinat yang paling mulia diciptakan oleh Allah bagi kita semua.

“Salah satu fitrah Allah yang wajib kita jaga itu memiliki dua makna, yang pertama tidak ada diskriminasi dari Allah ketika menciptakan hamba-hamba-Nya di atas fitrahnya, makna kedua yaitu tidak boleh bagi kita semua untuk merusak kemurnian fitrah ini. Nah, dengan begitu kita mengalami krisis kemanusiaan. Krisis kemanusiaan ini lebih berat dibandingkan dengan krisis energi. Apabila kita sampai mengalami krisis kemanusiaan mencapai titik akumulasi tertinggi maka Allah akan binasakan dan mengganti dengan generasi yang baru, tentunya kita tidak akan mengharapkan itu,” papar Ustaz Fathurrahman.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai kepedulian. Pada dasarnya sebesar apa pun manfaat yang kita berikan kepada orang lain, semuanya akan dikembalikan kepada kita. Faktanya kita berbuat baik kepada siapa pun, tetapi jika kita uraikan dalam benang yang terdalam, kita sedang memberikan kebaikan kepada diri kita sendiri. Keridaan Allah pada dasarnya tergantung pada diri kita sendiri berupaya dalam meraih rida tersebut.

“Apa pun bentuk kekafiran pangkalnya adalah sombong, apa pun bentuk maksiat berangkat dari tamak, apa pun bentuk kezaliman pangkalnya adalah hasad. Kesombongan kita ganti dengan kerendahan hati, tamak kita ganti dengan kepuasan nurani, hasad kita ganti dengan rida, itu semua yang diajarkan oleh K.H. Ahmad Dahlan,” tutup Ustaz Fathurrahman dalam kajian Ramadan tersebut. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Fathurrahman-Kamal-Lc.-M.Si-sedang-memaparkan-materi-pada-kajian-ramadan.-foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-30 08:01:212022-04-30 08:01:21Tanggung Jawab Pribadi Seorang Muslim

KKN Mubalig Hijrah UAD Adakan Gebyar Festival Anak Sholeh di Rongkop, Gunungkidul

29/04/2022/in Terkini /by Ard

Gebyar Festival Anak Sholeh di Rongkop, Gunungkidul oleh KKN Mubalig Hijrah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mubalig Hijrah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang ditugaskan di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, dalam rangka bulan suci Ramadan mengadakan kegiatan dengan tema “Gebyar Festival Anak Sholeh”.

Berbagai lomba yang berlangsung selama 21 hingga 24 Maret 2022 itu melibatkan serta diikuti enam Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di beberapa desa. Antara lain Desa Kemesu, Duwet, Semugih, Purworejo Semugih, Karang Wetan, dan Pucanganom.  Terdapat empat cabang lomba yaitu lomba pidato, lomba membaca Al-Qur’an dari surah Al-Baqarah ayat 183–184, lomba azan, dan yang terakhir lomba hafalan surah An-Naas sampai dengan surah Al-Zalzalah. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak dari berbagai kalangan usia mulai dari 5 sampai 12 tahun.

“Acara ini merupakan salah satu bentuk mengembangkan potensi anak-anak TPA yang sudah lama tidak melaksanakan lomba, juga sebagai kegiatan untuk meningkatkan perkembangan dari pembelajaran mereka di TPA,” tutur Rendi Herinarso, mahasiswa Fakultas Agama Islam UAD yang tergabung dalam KKN Mubalig Hijrah Kecamatan Rongkop.

Dengan diadakannya kegiatan Gebyar Festival Anak Sholeh tersebut diharapkan mampu menjadi penunjang semangat dan sisi perkembangan diri anak TPA, khususnya pada rasa daya saing untuk meningkatkan potensi yang dimiliki masing-masing anak. Tentunya dalam bidang keagamaan. (wid)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/gebyar-anak-soleh-1.jpg 1406 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-29 08:23:582022-04-29 08:23:58KKN Mubalig Hijrah UAD Adakan Gebyar Festival Anak Sholeh di Rongkop, Gunungkidul

IMM JPMIPA Adakan Nobar Sang Pencerah dan Buka Bersama

27/04/2022/in Terkini /by Ard

Nobar film Sang Pencerah dan Buka Bersama IMM JPIMA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (F0t0: Istimewa)

Peran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai salah satu organisasi otonom (ortom) di perguruan tinggi yaitu sebagai pelangsung dalam menciptakan dan merawat kader Persyarikatan Muhammadiyah yang religius, berintelektual, dan humanis. Salah satunya dengan mengenalkan lebih dalam tentang Muhammadiyah.

Pada Sabtu, 24 April 2022, Pimpinan Komisariat (PK) IMM Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui bidang Seni dan Olahraga (SBO) menyelenggarakan nonton bareng film Sang Pencerah sekaligus buka bersama, yang berlangsung di Kampus II Unit B UAD. Aliya Hanifah selaku panitia acara dan anggota bidang SBO IMM JPMIPA menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mengenalkan kepada kader IMM khususnya JPMIPA tentang sejarah berdirinya Muhammadiyah melalui film Sang Pencerah, sekaligus ajang silaturahmi antarkader dengan PK.

“Dengan terselenggaranya acara ini, kami berharap para kader IMM khususnya JPMIPA dapat mengenal lebih dalam tentang Muhammadiyah, meningkatkan intelektualitas kader, serta tumbuh rasa kekeluargaan dalam IMM JPMIPA,” ujarnya saat diwawancara melalui pesan WhatsApp.

“Untuk kegiatan selanjutnya, kami akan melaksanakan kunjungan ke Masjid Gedhe Kauman dan Langgar Kidul, agar para kader dapat mengamati secara langsung napak tilas sejarah berdirinya Muhammadiyah, sehingga tidak hanya melalui film saja. Selanjutnya, mereka bisa mendalami lebih jauh tentang Muhammadiyah,” tutup Aliya. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nobar-film-Sang-Pencerah-dan-Buka-Bersama-IMM-JPIMA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-27 08:31:112022-04-27 08:31:11IMM JPMIPA Adakan Nobar Sang Pencerah dan Buka Bersama
Page 380 of 469«‹378379380381382›»

TERKINI

  • UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester15/05/2025
  • Lulusan FAI UAD Harus Tanggap dengan Perubahan Teknologi15/05/2025
  • Webinar Edukasi dan Pencegahan Kekerasan Seksual15/05/2025
  • Tim PKM UAD Buat Mini Terrarium Sebagai Obat Anti Stress15/05/2025
  • Menulis dengan Hati, Menyunting dengan Nurani15/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025
  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025

FEATURE

  • Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti15/05/2025
  • Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik15/05/2025
  • Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja15/05/2025
  • Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia15/05/2025
  • Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi14/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top