• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Kuliah Online, Mahasiswa, dan Kesehatan Mental

17/01/2022/in Terkini /by Ard

dr. Herlina Pohan, M.Sc., Sp.KJ. dalam Webinar Online BEM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Pandemi Covid-19 telah memberi banyak dampak dalam aspek kehidupan, termasuk kesehatan mental. Perubahan yang drastis dalam kebiasaan sehari-hari mengharuskan kita untuk beradaptasi dengan hal baru. Social distancing, isolasi, dan karantina sedikit banyak telah membawa efek negatif terhadap kesehatan mental. Seiring pandemi berlangsung, orang jadi lebih sering untuk bersosialisasi lewat media online seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, dan lainnya. Hal ini membawa dampak yang signifikan terhadap cara berpikir kita, secara tidak langsung terkadang kita jadi lebih sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Oleh karena itu, Kementerian Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Kemensospem) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan webinar online dengan tajuk β€œPengaruh Kuliah Online terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa” pada Sabtu, 15 Januari 2022. Melalui platform Zoom Meeting, hadir dr. Widea Rossi Desvita, Sp.KJ. (Psikiater RS Hermina Yogyakarta dan Dosen Fakultas Kedokteran UAD) dan dr. Herlina Pohan, M.Sc., Sp.KJ. (Psikiater RS JIH dan RSUD Kota Yogyakarta) sebagai narasumber acara.

Andar Adi Satria, selaku Presiden BEM UAD, mengatakan bahwa, β€œMeski kuliah online sudah berlangsung lama, saya yakin masih ada mahasiswa yang mengalami kesulitan baik secara teknis maupun mental dalam beradaptasi dengan budaya yang serba online. Harapannya, semoga webinar ini dapat membantu menjawab keresahan mahasiswa seputar kesehatan mental selama kuliah online.”

Pada tahun 2020, menurut survei yang dilakukan oleh pdskji.org, dari 4010 responden yang paling banyak mengalami masalah psikologis adalah kelompok usia 17β€’29 tahun dan usia >60 tahun. Ditemukan 64,8% mengalami masalah kecemasan dan 61,5% mengalami gejala depresi. Tanda-tanda yang paling sering muncul adalah kecemasan, depresi, gangguan tidur dan nafsu makan, serta gangguan interaksi sosial.

Lalu bagaimana cara menjaga kesehatan jiwa selama kuliah online berlangsung? dr. Widea menjelaskan bahwa, β€œTerdapat empat aspek utama yang memengaruhi kesehatan mental kita, yaitu biologis, psikologis, sosial, dan spiritualitas.”

Dari segi biologis, kita harus mengonsumsi makanan yang halal dan toyyib, istirahat cukup, dan olahraga teratur. Lalu dari segi psikologis, kita bisa melakukan relaksasi, ceriakan suasana rumah, sharing, dan saling mendengarkan. Aspek sosial, berbagi dengan sesama akan membuat hati kita bahagia. Terakhir, spiritualitas, kita harus mulai memahami kebermaknaan hidup dan memaafkan orang lain agar hati kita tidak terasa berat. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/dr.-Herlina-Pohan-M.Sc_.-Sp.KJ_.-dalam-Webinar-Online-BEM-UAD-Foto-Tsabita.jpg 741 1303 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-17 10:30:152022-01-17 09:27:25Kuliah Online, Mahasiswa, dan Kesehatan Mental

Memimpin dengan Nilai Progresif, Inovatif, dan Kritis

17/01/2022/in Feature /by Ard

Alaf Muhammad Zulfikri ketua umum terpilih IMM FAI Universitas Ahmad Dahlan periode 2022/2023 (UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) senantiasa memberikan ruang bagi organisasi otonom milik Muhammadiyah, salah satunya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Pada 13 Januari 2022 lalu, IMM Fakultas Agama Islam (FAI) UAD resmi dilantik untuk kepengurusan yang baru, dengan mengambil tema β€œReaktualisasi Teologi Al-β€˜Asr wujudkan IMM Berkemajuan”. Alaf Muhammad Zulfikri selaku ketua umum terpilih periode 2022/2023 menegaskan bahwa tema ini diambil karena sesuai dengan grand design yang akan dibawa satu periode yang akan datang. Alaf sudah menyiapkan beberapa hal untuk menakhodai IMM FAI ke depan. Jika dalam menjalani kepemimpinan nanti mengalami beberapa hambatan maka sangat dibutuhkan kerja sama tim untuk mewujudkan IMM FAI yang berkemajuan dengan teologi Al-Maun sebagai landasan.

Apa saja yang sudah disiapkan untuk menjadi seorang pemimpin?

Persiapan dengan tolok ukur gambaran ke depannya, baik pengalaman yang dimiliki, jiwa kader yang dibangun selama menjadi kader, dan menjabat sebagai Pimpinan Komisariat. Semuanya senantiasa dilalui dengan ikhlas Lillahi ta’ala. Selain itu dalam ber-IMM tidak digunakan semata-mata untuk eksistensi belaka, tetapi sebagai jalan dakwah perjuangan di ikatan untuk membantu terwujudnya cita-cita Muhammadiyah.

Grand design apa yang akan dibawa selama satu periode ke depan?

Grand desain satu periode ini berlandaskan bangunan awal yang menjadi impian besar demi mewujudkan IMM FAI yang berkemajuan. Kami mempunyai visi yakni transformasi spirit iqra spirit berkemajuan sebagai basis gerakan. Sedangkan misi ada empat, yaitu menanamkan ideologi secara masif, optimalisasi pengilmuan IMM, revitalisasi creative minority, dan menumbuhkan etos ejawantah sebagai bentuk semangat transformasi.

Strategi kepemimpinan seperti apa yang akan diterapkan di IMM FAI?

Untuk strategi simpelnya gaya kepemimpinan ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Di depan memberi contoh, di tengah membangun prakarsa, di belakang memberi dorongan.

Nilai apa yang harus diterapkan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dan berhasil?

Nilai yang ditumbuhkan sebagai pemimpin sebenarnya sangat kompleks. Banyak hal yang mungkin bisa langsung dilihat secara langsung terjun ke lapangan secara historis, tidak sekadar teoritis saja. Sampai saat ini nilai-nilai yang saya bangun untuk diterapkan menjadi pemimpin yaitu nilai profesionalitas, yakni seorang pemimpin mampu mengayomi, melayani, menjadi teladan contoh yang baik, mendorong support dari belakang, dan membangun suatu bangunan yang kokoh.

Kedua, soliditas. Inilah poin penting seorang pemimpin bisa memengaruhi untuk saling bersinergi dari segenap pimpinan dari atas hingga turunannya, untuk saling beriringan gerak bersama agar tercapai visi misi dan kegiatan, proker yang diinginkan untuk mewujudkan cita-cita tujuan IMM dan Persyarikatan Muhammadiyah.

Lalu nilai inovatif, yang menjadi pokok seseorang di setiap organisasi untuk berpikir, bertindak untuk membangun inovasi hal-hal baru agar berkembang dan lebih bermanfaat lagi. Nilai progresif, ini juga menjadi daya juang sebagai kader mampu bergerak maju lebih berkembang dari hari ke hari agar ke arah kemajuan untuk memperbaiki keadaan.

Banyak hal yang perlu dibangun sebagai pemimpin yang berani untuk dipimpin. Tidak lupa pula untuk adaptasi, menyesuaikan keadaan dan perkembangan zaman. Dengan begitu, maka impian besar organisasi pun akan tercapai.

Satu lagi nilai kritis, untuk selalu berpikir ke depan baik untuk memutuskan suatu dan menyelesaikan persoalan dengan solusi dan memecahkan masalah dengan menempatkan posisinya.

Seberapa pentingnya peran internal untuk kemajuan IMM FAI?

Penting banget, karena internal ini yang menjadi peranan yang sangat besar, dari konseptor dan eksekutor yang saling bersinergi, juga para Pimpinan Komisariat dari atas hingga ke bawah yang saling berintegrasi.

Harapan untuk IMM FAI ke depan?

Membangun sebuah kekeluargaan yang saling merangkul yang menjadikan IMM ini rumah. Ketika ada masalah atau persoalan maka saling berbagi suka maupun duka. Selain itu sebagai ladang perjuangan, ladang dakwah, ladang untuk berani berproses, berani berubah lebih baik ke arah kemajuan. Tujuannya agar bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, IMM, dan Persyarikatan Muhammadiyah.

Selanjutnya yaitu harapan yang sangat besar, impian besar mengenai membangun kultur IMM FAI. Hal ini berhubungan dengan tri kompetensi dasar atas arah gerak IMM dan sebagai kader mampu menanamkan nilai religiusitas, intelektualitas, serta humanitas. Kader IMM semoga juga mampu memahami prinsip ideologi IMM secara menyeluruh sehingga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, juga mampu menyesuaikan keadaan bergerak maju, meningkatkan progresivitas agar lebih baik ke depannya dalam segala hal, berjuang di jalan Allah untuk berdakwah di mana pun berada dan kapan pun. (wid)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Alaf-Muhammad-Zulfikri-ketika-menyampaikan-sambutan-sebagai-ketua-umum-terpilih.jpeg 1066 1599 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-17 09:10:022022-01-17 08:48:24Memimpin dengan Nilai Progresif, Inovatif, dan Kritis

Istri Ridwan Kamil: Insecure Tidak Akan Mengubah Hidup

17/01/2022/in Terkini /by Ard

Narasumber Atalia Praratya istri Ridwan Kamil (Atas) pada acara Kepoy Beauty Privilege BEM Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laelatul Hidayah)

β€œBeauty privilege bukan selalu tentang fisik. Membuat orang nyaman dan menjaga attitude juga termasuk beauty, karena pada dasarnya cantik itu relatif dan setiap orang bisa mendapatkan beauty privilege tersebut dengan caranya sendiri,” ucap Atalia.

Pemilik nama lengkap Atalia Praratya K., S.IP., M.Ikom. yang juga merupakan istri Gubernur Jawa Barat itu menjadi narasumber dalam acara yang diadakan Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), bertajuk Kepoy Beauty Privilege dengan mengusung tema β€œBeruntungnya Jadi Orang Cakep”.

Kegiatan berlangsung pada Kamis (13-01-2022) melalui live Instagram BEM-F Psikologi UAD. Tidak hanya dihadiri Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Psikologi UAD, mahasiswa fakultas dan universitas lain turut menjadi partisipan. Alfedra Fatiyah, yang akrab disapa Yaya, selaku host dan Wakil Gubernur BEM Psikologi UAD turut membersamai acara ini.

Yaya mengatakan bahwa Kepoy merupakan ajang bincang-bincang dengan narasumber hebat yang akan membagi ilmu, pengalaman, dan tips-tips menghilangkan insecure dari dalam diri. Tema beauty privilege diangkat untuk menjawab keresahan dalam menghadapi fenomena tersebut, karena tidak sedikit yang beranggapan bahwa beauty privilege terkadang mendapat kemudahan ketika ia menginginkan sesuatu, serta mudah dimaklumi jika berbuat kesalahan.

β€œBeauty privilege atau good looking tidak lagi asing didengar, trennya membuat orang berlomba-lomba terlihat cantik. Banyak juga profesi yang memang memprioritaskan beauty privilege seperti pramugari, customer service, model, dan masih banyak lainnya,” ungkap Atalia.

Sementara itu, banyak partisipan yang turut aktif menanyakan perihal menghadapi insecure. Bisa dilihat fenomena kini, makin hari makin berlanjut tiada henti. Bahkan, insecure membuat mereka tidak percaya diri akan potensi yang dimilikinya. Menanggapi hal tersebut, Atalia menyampaikan bahwa setiap orang mempunyai ciri khas masing-masing.

Dengan memaksimalkan potensi serta menutupi kekurangan dengan kelebihan-kelebihan akan membawa perubahan yang akan mengubah cara pandang orang lain terhadap kita. Memosisikan diri sesuai tempatnya dan menjaga attitude menjadi poin penting dalam membangun hubungan dengan orang lain. Insecure tidak akan mengubah hidup karena tidak ada dorongan untuk melangkah maju, tumbuhkan rasa percaya diri perlahan dan lakukan apa yang bisa kamu lakukan untuk menarik simpati orang.

Β β€œMenjadi beauty dengan cara sendiri akan lebih nyaman, mampukan diri untuk memberikan yang terbaik. Temukan kecantikan hakiki pada dirimu dengan terus berprogres,” tutupnya. (ela)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Narasumber-Atalia-Praratya-Atas-beserta-Host-Alfreda-Fatiyahbawah-Kepoy-beauty-privilege-foto-laelatul-hidayah.jpg 605 1253 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-17 08:08:252022-01-17 08:08:25Istri Ridwan Kamil: Insecure Tidak Akan Mengubah Hidup

Mewujudkan Toleransi Antarumat Beragama di Indonesia

15/01/2022/in Feature /by Ard

Ustaz Drs. H. Anhar Anshory, M.S.I., Ph.D., pemateri Kajian Rutin Bakda Magrib Masjid IC Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Kajian Rutin bakda Magrib yang diadakan oleh Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD dan Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) UAD, melanjutkan pembahasannya tentang Akidah Akhlak. Acara ini ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD pada Kamis, 13 Januari 2022.

Kembali hadir sebagai pemateri, Ustaz Drs. H. Anhar Anshory, M.S.I., Ph.D. selaku anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dan merupakan Kepala LPSI UAD. Anhar membahas lebih mendalam tentang cara Al-Qur’an agar bisa menjadi pedoman hidup manusia, dan pokok kebebasan beragama di dalam Pancasila untuk mewujudkan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Menurutnya, Al-Qur’an sebagai pedoman hidup haruslah dipahami sehingga bijak bila dipelajari secara bertahap, seperti yang dijelaskan pada ayat pertama Surah Al-Alaq. Dalam praktiknya, salah satu metode belajar ialah membaca, dan bisa dilakukan dengan melihat maupun meniru. Untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, adalah dengan memiliki kesadaran di dalam diri manusia.

β€œPada kesibukan kita di keseharian luangkan waktu untuk belajar, meskipun belajar yang dilakukan itu sejenak atau sedikit. Dalam proses belajar ini, lebih baik jika tidak hanya membaca Al-Qur’an saja, tetapi dibarengi dengan membaca terjemahan atau tafsirnya agar belajar dan ilmu yang diperoleh lebih rinci dan mendalam. Itu bisa dilakukan secara perorangan atau dengan bimbingan ahli,” jelas Anhar.

Manusia juga hendaknya selalu berusaha dengan kemampuan yang dimiliki, dan jangan berkecil hati jika hasil yang diperoleh sedikit. Sebab, sejatinya ilmu yang diperoleh akan terus berkembang, terlebih jika dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

β€œDalam Pancasila tercantum di Pasal 29 Ayat 1 dan 2 tentang kebebasan orang beragama untuk menjalankan perintah agamanya masing-masing. Sedari itu, yang perlu dibangun untuk menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah nilai-nilai yang terkandung dalam agama. Mustahil mewujudkan NKRI yang di dalamnya terdapat kesatuan, persatuan, keutuhan, kohesi sosial, pada bangsa jika tanpa mempelajari agama. Oleh sebabnya, kepada seluruh masyarakat Indonesia patuhilah perintah agama masing-masing yang dianut, tunjukkan nilai-nilai sakral agama dalam realitas kehidupan berbangsa dan bernegara, serta bangun toleransi beragama,” tegas Anhar. (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Drs.-H.-Anhar-Anshory-M.S.I.-Ph.D.-sebagai-pemateri-pada-Kajian-Rutin-Bakda-Magrib-bertemakan-Akidah-Akhlak-2.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-15 10:13:132022-01-15 10:13:13Mewujudkan Toleransi Antarumat Beragama di Indonesia

Reposisi Sistem Persekolahan Muhammadiyah Menghadapi Era Society 5.0

15/01/2022/in Terkini /by Ard

Talkshow online yang diselenggarakan LPPM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Talkshow online bertajuk β€œReposisi Sistem Persekolahan Muhammadiyah Menghadapi Era Society 5.0” diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Kamis, 13 Januari 2022. Melalui video konferensi Zoom Meeting dan Live YouTube di kanal LPPM UAD, hadir Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, Ph.D., MRINA. sebagai pembicara. Ia adalah Guru Besar Riset Operasi dan Optimasi Jurusan Teknik Kelautan Institut Teknologi Surabaya (ITS).

Dinamika perubahan sosial terjadi begitu cepat. Ketika masyarakat baru saja mulai beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0, kini mereka harus bersiap memasuki era baru lagi yaitu Society 5.0. Berbagai tantangan dan dinamika terus berdatangan seiring dengan makin pesatnya perkembangan digitalisasi yang mengepung segala aspek kehidupan. Seperti yang dijelaskan oleh Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T., dalam sambutannya, β€œBeberapa tahun terakhir, terdapat dua variabel disruptor yang memporak-porandakan kebiasaan hidup kita, yaitu pandemi dan perkembangan teknologi sehingga kita harus menyesuaikan hidup dengan cara-cara baru.”

Sebagai sebuah organisasi besar di Indonesia, Muhammadiyah diklaim memiliki resources yang juga sama besarnya dan berperan vital dalam tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Sejauh ini, menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah memiliki lebih dari 3.384 sekolah dan 165 Perguruan Tinggi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan melihat angka ini, reposisi menjadi penting untuk mengantisipasi tantangan-tantangan dan perubahan yang mungkin terjadi di masa depan. Sekaligus untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dalam hal ini berperan sebagai pengelola, agar bisa beradaptasi dengan kultur yang baru.

Hidup dalam dunia digital telah membuat kita menjadi seorang digital native yang dikelilingi oleh kemudahan dan serba instan. Internet, sebagai salah satu indikator perubahan signifikan telah membawa banyak dampak dalam keseharian kita, termasuk pendidikan. Sekolah, yang dulunya menjadi pusat pembelajaran kini makin berkurang perannya karena adanya internet. School paradigm berubah menjadi learning paradigm karena orientasi belajar tidak hanya bisa dilakukan di sekolah tetapi di mana saja. Sebagaimana disampaikan oleh Daniel bahwa, β€œBelajar tidak pernah mensyaratkan formalisme persekolahan yang birokratik,”

Lebih lanjut ia menambahkan, β€œPerlu dilakukan penguatan terhadap empat catur pusat pendidikan, yaitu sekolah, keluarga, masjid, dan masyarakat. Semuanya harus dipandang lebih dari sekadar properti, melainkan sebuah institusi pendidikan.” Terakhir, Daniel juga menjelaskan bahwa masyarakat harus bersiap menyongsong era Society 5.0. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Talkshow-online-yang-diselenggarakan-LPPM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 772 1368 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-15 09:10:072022-01-15 08:17:32Reposisi Sistem Persekolahan Muhammadiyah Menghadapi Era Society 5.0

Kuliah Mulus, Hobi Jalan Terus

15/01/2022/in Terkini /by Ard

Program Podcast mahasiswa FAST mengundang narasumber Dimas Fathurahman (tengah). (Foto: Eka Marcella)

Dimas Fathurrahman, mahasiswa semester 7 Program Studi (Prodi) Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menjadi salah satu mahasiswa yang tetap aktif berprestasi dalam hobi fotografi yang digelutinya tanpa mengesampingkan perkuliahan.

Dimas mengungkapkan hobi fotografinya dimulai dari tahun 2015, saat baru menginjak bangku SMA dengan kamera yang digunakan adalah kamera digital atau pocket. Namun, seiring berkembangnya pengetahuan dan skill fotografinya, ia beralih menggunakan kamera DSLR. Melalui hobi itu, ia pernah meraih berbagai kejuaraan bergengsi dari tingkat nasional hingga internasional.

Beberapa kejuaraan yang pernah diraihnya yaitu, juara I lomba fotografi tingkat Universitas Ahmad Dahlan (UAD), juara I lomba fotografi tingkat HMPS, juara II lomba fotografi dalam acara Amazing Orange, menjadi pameris foto di Universitas Sanata Dharma, runner up I lomba Internasional Photography Contest kategori tourism, juara II lomba fotografi Hiphotesa Universitas Gadjah Mada, diterima empat karya di Afrika Selatan dan German dalam lomba foto Cross Continental Circuit 2020 (CCC 2020), masuk penjurian stage 3 dari 123.418 orang dan 173 negara, serta masuk top 150 fotografer Indonesia dalam ajang 35 Award ke-6.

Di balik prestasi gemilang itu, Dimas mengaku mendapat dukungan yang sangat besar, baik dari orang tua maupun universitas. β€œDukungan orang tua sangat besar, setelah melihat karya dan kegigihan saya untuk terus berkembang, mereka mendukung dengan memberikan kamera serta alat-alat yang saya perlukan, begitu pun dengan kampus. Saat menang lomba fotografi untuk seleksi Peksiminas PTM 2019, saya difasilitasi dari makan hingga biaya transportasi serta diberi pembimbing fotografer langsung.”

Dalam hal membagi waktu antara kuliah dan hobi, Dimas membocorkan bahwa tips dan triknya cukup mudah, terutama jika hobi yang digeluti adalah fotografi.

β€œMembagi waktu antara kuliah dan hobi cukup gampang, jadi kalau kuliah kan kita sudah ada jadwalnya. Nah untuk fotografi, kita perbanyak saja entah itu foto katalog atau lainnya sehingga nanti ketika ada lomba, kita tinggal menyesuaikan dengan tema. Misal ada ketentuan satu tahun sebelum yang sedang dilombakan, itu bisa kita ambil sehingga waktu kuliah tidak akan terganggu,” paparnya dalam acara FASTcast yang disiarkan langsung melalui akun YouTube resmi FAST UAD (14-01-2022).

Melihat perkembangan zaman yang makin maju, Dimas berharap ke depannya bisa lebih kreatif lagi, sehingga pola pikir ide kreatif ikut berkembang juga agar lebih menjual ke mancanegara. (eka)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Program-Podcast-mahasiswa-FAST-mengundang-narasumber-Dimas-Fathurahman-tengah.-Foto-Eka-Marcella.jpg 720 1520 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-15 07:58:262022-01-24 08:11:43Kuliah Mulus, Hobi Jalan Terus

Olah Ampas Tahu, Mahasiswa UAD Sabet Juara III Pimtanas

15/01/2022/in Terkini /by Ard

Tim PKM-K Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat melakukan presentasi hasil riset (Foto: Eka Marcella)

Lima mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Program Studi (Prodi) Biologi, Fisika, Ekonomi Pembangunan, dan Sastra Indonesia, mengoptimalisasikan ampas tahu sebagai pupuk cerdas solusi lingkungan hijau. Produk yang dihasilkan Misbahul Munir, Putri Julia Afikasari, Tatas Arya Putra, Dandi Ramdhan Yahya, dan Lukman Hakim, dengan didampingi dosen UAD yaitu Dra. Hj. Listiatie Utami, M.Sc. ini menyabet juara III di Pekan Kreativitas Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Tingkat Nasional (Pimtanas) 2021.

Ketua Tim Misbahul Munir mengatakan, penciptaan produk itu dilatarbelakangi oleh adanya produksi tahu yang limbahnya kurang dimanfaatkan. β€œKebanyakan dari yang kami lihat di produksinya, limbah produksi tahu yang dihasilkan masih menumpuk,” kata Misbahul saat diwawancarai melalui WhatsApp pada Senin (10-01-2022).

Melihat fenomena tersebut, Misbahul dan keempat temannya tergerak untuk menggarap Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Tim menciptakan produk berupa pupuk dari ampas tahu yang dapat dimanfaatkan oleh para pencinta tanaman, baik itu petani, pencinta bunga, atau buah-buahan untuk meningkatkan produksi hasil panen dengan harga yang terjangkau.

Dalam persiapannya, Misbahul mengungkapkan banyak mengorek informasi melalui paper para peneliti yang sudah menerbitkan tentang pemanfaatan ampas tahu, dan berdiskusi dengan dosen pembimbing yaitu Listiatie Utami yang berasal dari Prodi Biologi.

Misbahul dan tim membutuhkan waktu kurang lebih sekitar satu bulan untuk membuat pupuk. Dalam prosesnya, mereka selalu memantau agar pupuk matang dengan sempurna karena pupuk yang dibuat merupakan pupuk organik.

β€œKe depannya kami berharap pupuk ini memang bisa dimodifikasi, dalam artian bisa dibuat lebih bagus ke tanaman dan bisa menciptakan produk hampir serupa tetapi memiliki efek khusus untuk tanaman tertentu. Selain itu kami juga ingin membuat suatu komunitas sendiri atau mungkin pabrik supaya bisa menyuplai ke para pencinta tanaman,” tutup Misbahul. (eka)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-UAD-saat-babak-penilaian-dalam-presentasi-hasil-pelaksanaan-kegiatan-PKM-K-Foto-Eka-Marcella.jpg 507 1233 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-15 07:50:592022-01-15 07:50:59Olah Ampas Tahu, Mahasiswa UAD Sabet Juara III Pimtanas

Komitmen Keislaman dan Kecerdasan Harus Dimiliki guna Kemajuan Bangsa

14/01/2022/in Terkini /by Ard

Seminar Nasional yang diselenggarakan LPSI dan Persada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD dan Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) mengadakan seminar nasional bertema β€œMeneguhkan Peta Jalan Pendidikan Islam Indonesia”, Senin (10-01- 2022) di Aula Masjid Islamic Center UAD.

Hadir sebagai pembicara Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil., yang merupakan Rektor Universitas Darussalam Gontor. Seminar keilmuan ini terbuka untuk umum dan disiarkan langsung di kanal YouTube Persada UAD TV serta melalui Zoom Meeting.

Menurut Hamid, saat ini yang dibutuhkan Indonesia adalah meletakkan Pancasila sebagai asas dari segala sesuatu. Universitas atau perguruan tinggi sebaiknya menerapkan dalam disiplin ilmu.

β€œSaya rasa ideological mapping atau peta pendidikan yang berbasis pada ideologi Pancasila itu yang sulit ditemukan. Buktinya adalah produk pendidikan yang berbasis pada Pancasila tidak begitu terlihat,” katanya.

Ia menambahkan, informasi yang didapatkan dari negara lain, bahwa di negara tersebut selalu mengimbau para pelajar untuk membaca buku sejarah nasional negaranya dalam satu sesi atau perhitungan jam dan itu efektif. Dari fakta tersebut bisa disimpulkan, membaca sejarah bangsa sendiri sedemikian penting dalam membentuk karakter skema pendidikan. Sayangnya, hal itu belum dilakukan secara masif di Indonesia.

Sebuah ilmu selayaknya dimulai dari ideologi, dan ideologi bangsa Indonesia ialah Pancasila. Lalu, bagaimana menurunkan Pancasila menjadi sebuah ideologi dalam ilmu pengetahuan? Seperti yang terkandung dalam lima sila Pancasila, yang pertama ialah Ketuhanan Yang Maha Esa, bermakna seorang yang berwarga negara Indonesia harus berpikiran teologis, yakni berbasis kepada keimanan dan ketuhanan.

β€œKalau seseorang berpikir pada basis teologi, maka pikiran itu harus nyambung dengan ilmu. Jika mengacu pada sila pertama, yang harusnya terjadi adalah berpikir. Segala sesuatu pasti ada keterkaitannya dengan Tuhan. Saat ini itu belum tergambarkan di skema pendidikan Indonesia, inilah masalah yang kita hadapi, yaitu sekularisasi terhadap ilmu pengetahuan,” pungkas Hamid.

Jadi apa pun seseorang di masa depan, harus tetaplah komitmen dengan keislaman dan moral baik yang dimiliki, itu merupakan nilai mahal dan sesuatu yang berharga bagi bangsa Indonesia di masa mendatang. β€œKomitmen tinggi terhadap akhlak, serta kecerdasan spiritual dan intelektual harus seimbang,” tutupnya. (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Nasional-bersama-Prof.-Dr.-KH.-Hamid-Fahmy-Zarkasyi-M.A.Ed_.-M.Phil_.-Rektor-UNIDA-Gontor.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-14 09:26:252022-01-14 09:26:25Komitmen Keislaman dan Kecerdasan Harus Dimiliki guna Kemajuan Bangsa

International Communication Festival: Menelisik Lebih Dalam tentang Budaya Turki

12/01/2022/in Terkini /by Ard

Tufan Kutay Boran, M.Sc., Ph.D. (cand.) menjelaskan tentang budaya Turki pada Talkshow Ilkom Universitas Ahmad Dahlan (UAD)Β (Foto: Tsabita)

Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara talkshow bertajuk β€œInternational Communication Festival” secara daring melalui platform Zoom Meeting. Acara yang dilaksanakan pada Senin, 10 Januari 2022 ini menjadi kick off pertama dari rangkaian talkshow yang akan digelar secara berkelanjutan. Tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa UAD saja, sejumlah mahasiswa dari universitas lain seperti Universitas Indonesia, Universitas Jambi, dan lainnya, turut menjadi partisipan dalam acara ini.

Sebagai sesi perdana, tema yang diangkat adalah β€œExploring Turkish Culture and It’s Impact on Turkeyβ€’Indonesia Relations”. Tufan Kutay Boran, M.Sc., Ph.D. (cand.) ditunjuk sebagai narasumber dalam pembahasan kali ini. Ia adalah seorang berkebangsaan Turki, kandidat Doctor of Philosophy yang sedang menempuh pendidikannya di Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan (DPP) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sebagian dari kita, bahkan mayoritas, mengenal budaya Turki dari serial teve yang kerap tayang di layar kaca. Menurut Kutay, hal ini kadang menimbulkan mispersepsi dan penilaian yang keliru karena teve hanya menyajikan sekelumit dari kisah asli kehidupan sehari-hari di Turki. β€œTentu lebih banyak yang tidak terlihat daripada yang disajikan di serial-serial yang kalian tonton itu,” imbuhnya, dalam bahasa Inggris yang fasih.

Lebih dalam lagi, Kutay menjelaskan panjang lebar perihal semua yang belum banyak orang ketahui tentang Turki. Sejarah, kebudayaan, dan hubungan diplomasi antara Turkiβ€’Indonesia, menjadi poin-poin penting yang patut digarisbawahi dalam pembahasan kali ini. Masa sebelum Islam masuk, kekaisaran Ottoman, awal berdirinya Turki sebagai republik, dan modernisasi sistem pendidikan di Turki, disampaikan oleh Kutay secara lugas dan padat.

Tidak diragukan lagi bahwa Turki memiliki pesona tersendiri bagi banyak orang, mulai dari letak geografisnya yang strategis berada di antara dua benua, Asia dan Eropa, Turki juga menjadi pusat tumbuhnya peradaban Islam. Kisah-kisah hebat tentang kejayaan Islam, penaklukan Konstantinopel oleh Mehmed II, lahir dari negara ini. Dengan perjalanan sejarah yang begitu panjang, tidak heran jika Turki memiliki segudang budaya yang menarik untuk dikulik dan tidak ada habisnya. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tufan-Kutay-Boran-M.Sc_.-Ph.D-cand.-menjelaskan-tentang-budaya-Turki-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-12 13:26:542022-01-12 13:26:54International Communication Festival: Menelisik Lebih Dalam tentang Budaya Turki

Farmasi UAD Adakan Kuliah Tamu Tentang HTA dan Farmakoekonomi di Indonesia

12/01/2022/in Terkini /by Ard

Apt. Didik Setiawan, Ph.D. pemateri pada kuliah tamu yang diadakan Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

β€œHealth Technology Assessment (HTA) dan farmakoekonomi berperan sangat penting di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) karena semua pelayanan kesehatan saat ini dikelola oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS). Oleh sebab itu, pemerintah harus menjaga agar semua yang digunakan pasien bisa cost-effectiveness,” ujar apt. Didik Setiawan, Ph.D.

Dekan Fakultas Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) itu menjadi dosen tamu pada acara yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (08-01-2022). Tujuan kegiatan yang ditayangkan secara daring melalui YouTube Farmasi UAD tersebut untuk menambah pengetahuan mahasiswa mengenai HTA dan farmakoekonomi di Indonesia pada studi kasus fibrinolisis untuk pasien ST elevation myocardial infarction (STEMI).

HTA dan farmakoekonomi pada dasarnya bisa digunakan di mana saja seperti pada Komite Penilaian Teknologi Kesehatan (KPTK), Komite Nasional (Konas) penyusun Formularium Nasional (Fornas), Unit HTA di Rumah Sakit (Komite Farmasi dan Terapi), dan Aktivitas Fungsional Apoteker di puskesmas.

Salah satu komponen yang penting dalam Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK) atau HTA adalah evaluasi ekonomi (farmakoekonomi) yang dapat membantu para penentu kebijakan untuk memutuskan apakah suatu teknologi kesehatan layak untuk dimasukkan ke dalam paket manfaat yang dijamin oleh JKN ataukah tidak.

Lebih lanjut, Didik mengatakan harapan untuk ke depannya mahasiswa dapat mengetahui farmakoekonomi di Indonesia, dan ilmu serta bidang farmakoekonomi masih menjadi peluang yang besar untuk digali lebih dalam lagi. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemateri-Didik-Setiawan-Ph.D.Apt_.-sedang-memaparkan-materi-pada-kuliah-tamu-yang-diselenggarakan-oleh-Farmasi-UAD-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-12 09:20:422022-01-12 08:23:54Farmasi UAD Adakan Kuliah Tamu Tentang HTA dan Farmakoekonomi di Indonesia
Page 408 of 467«‹406407408409410›»

TERKINI

  • UAD Gelar Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/202510/05/2025
  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top