• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Mahasiswa Harus Mulai Terbiasa dengan Teknologi AI

12/04/2023/in Terkini /by Ard

Kuliah Umum Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bahas kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) (Foto: Sinta Anggraeni)

Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kuliah umum bagi seluruh mahasiswa di Yogyakarta. Acara ini dilangsungkan di Ruang Aphitarium Kampus IV UAD pada Sabtu, 1 April 2023, dengan menghadirkan Esty Nadya Rifanti (Analis Informasi Kominfo RI) dan Dr. Diah Ajeng Purwani, S.Sos., M.Si.  (dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga) sebagai pemateri.

Bertajuk “Langkah Humas dalam Menghadapi Perkembangan Kecerdasan Buatan”, acara itu memberikan pandangan baru bagi calon humas muda untuk mengikuti perkembangan teknologi. M. Najih Farihanto, S.I.Kom., M.A. selaku Ketua Prodi Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi turut mengatakan bahwa kuliah umum ini dilaksanakan sebagai kewajiban prodi untuk menambah wawasan mahasiswa terkait kecerdasan buatan.

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu bentuk teknologi baru berupa kecerdasan entitas ilmiah yang ditambahkan kepada suatu sistem dan dapat diatur dalam konteks ilmiah. 

“Saat ini sumber daya manusia sudah mulai tergeser dengan kecerdasan buatan, mau tidak mau kita harus melebur dengan mereka. Beberapa contohnya adalah menjamurnya aplikasi untuk mengukur kebutuhan pasar terhadap produk, yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Atau berbagai alat analitik untuk mengukur engagement sebuah jenama. Itu adalah wujud nyata dari AI yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia khususnya dunia humas,” terang Najih saat wawancara bersama Humas UAD.

Di sisi lain, Lukman Hakim, S.I.Kom., M.A., dosen Ilmu Komunikasi UAD berkata bahwa perkembangan teknologi digital erat kaitannya dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, praktisi, perusahaan, dan media yang sering disebut dengan Penta Helix. Maka dari itu, mahasiswa dipersiapkan untuk memiliki kemampuan yang berbanding lurus dengan kebutuhan dunia saat ini.

Dengan adanya kuliah umum tersebut, Prodi Ilmu Komunikasi berharap para mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan beradaptasi dengan tantangan saat ini dengan memanfaatkan teknologi AI sebagai jalan menuju keberhasilan karier masa depan. Dan terakhir, Prodi Ilmu Komunikasi juga berperan meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman. (sin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-Umum-Program-Studi-Ilmu-Komunikasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Sinta-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-12 11:02:292023-04-12 11:22:36Mahasiswa Harus Mulai Terbiasa dengan Teknologi AI

Membumikan Islam Berkemajuan

12/04/2023/in Terkini /by Ard

Pengajian Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 1444 H resmi diselenggarakan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tepatnya di Amphitarium lantai 9 Kampus Utama UAD. Acara itu terselenggara dari Jumat‒Ahad, 31 Maret–2 April 2023.

Tema besar yang diangkat pada pengajian tersebut ialah “Membumikan Risalah Islam Berkemajuan, Mencerahkan Jogja”. Hari pertama berisi pembukaan acara dilanjutkan dengan pidato iftitah yang disampaikan oleh Ketua PWM DIY Muh. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A. Di awal Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. juga turut memberikan sambutan

Memasuki hari kedua pada Sabtu, 1 April 2023, acara masih berlangsung dengan dua pemateri Dr. Farid Setiawan, M.Pd.I. dan Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum. Mereka memaparkan tema “Pendidikan Islam Berkemajuan DIY Tantangan Lokal dan Global”.

Farid menjelaskan bahwa upaya Persyarikatan Muhammadiyah dalam membumikan Islam berkemajuan yang mencerahkan sebenarnya sudah ada sejak lama. “Muhammadiyah sudah memulai gerakan pembaruan sejak berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri oleh K.H. Ahmad Dahlan. Dibuktikan dengan periodisasi perkembangannya dalam mencerahkan dan memajukan bangsa.”

Pada 1 Desember 1911 berdirilah sekolah Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah dan sekolah kiai. Selanjutnya pada tahun 1918, Muhammadiyah mendirikan sebuah pendidikan calon guru yang bernama sekolah Mu’allimin dan Mu’allimat, lalu pada tahun 1920 Muhammadiyah sudah memikirkan persoalan pendidikan yang visioner yaitu bagaimana bisa mendirikan sebuah Perguruan Tinggi (PT). Sekolah tersebut menjadi bagian pengajaran yang berguna untuk membentuk visi awal dalam mendirikan sebuah PT.

“Ikhtiar Muhammadiyah selanjutnya ialah pada tahun 1935–1937 yaitu ketika didirikannya pendidikan bagi calon pemimpin Madrasah, lanjut tahun 1936 dilaksanakan kongres seperempat abad Muhammadiyah di Betawi dengan pembahasan konsep awal Sekolah Tinggi Muhammadiyah (Fakultas Ekonomi dan Teknik). Memasuki tahun 1941, yaitu kongres ke-29 di Yogyakarta dengan pembahasan konsep Sekolah Tinggi Islam (Fakultas Agama). Proses panjang yang telah dijalani Muhammadiyah membuahkan hasil yaitu tepatnya tahun 1955 dan 1957 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) pertama Fakultas Falsafah dan Hukum di Padang Panjang resmi didirikan. Disusul PTM kedua Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Jakarta,” jelas Farid.

Perjalanan panjang itu membuktikan bahwa gerakan Islam yang bernama Muhammadiyah merupakan gerakan yang salah satu fokusnya adalah pendidikan. Mengenai pendidikan yang diusung yaitu pendidikan yang berkemajuan, menurut Abdul Mu’ti salah satu tokoh panutan di Muhammadiyah, bahwa membawa warganya menjadi umat terbaik. Selain itu juga terbuka secara pemikiran maupun gerakan karena keterbukaan merupakan salah satu kunci meraih kemajuan, serta berusaha menjadi lebih baik dengan jalan adaptasi maupun adopsi model pendidikan yang mendorong kepada kemajuan.

Selanjutnya, menurut Farid, ia terinspirasi pada sebuah kutipan yang disampaikan K.H. Ahmad Dahlan, “Jadilah kiai berkemajuan, dan jangan lelah bekerja atau mengabdi untuk Muhammadiyah”. “Maka dari itu, Muhammadiyah dapat menghasilkan lulusan berkemajuan, yakni yang memiliki akhlak mulia, berkepribadian utuh, kreatif, inovatif, imajinatif, unggul, kompetitif, berwawasan budaya daerah, cinta lingkungan dan perdamaian, mampu menjawab kebutuhan zaman dan melakukan transformasi, serta memiliki daya saing global. Hal itulah yang menjadi tugas kita bersama sebagai kader Muhammadiyah,” tutupnya.

Pemateri kedua Adib, memaparkan mengenai pemimpin yang dapat menyelami perubahan. Masa lalu adalah memori, masa sekarang adalah persepsi, dan masa yang akan datang adalah ekspektasi, yang dikutipnya dari seorang ahli filsuf Prancis, Paul Ricoeur.

Menurut Adib, 55% penduduk generasi saat ini memiliki sifat gadget addict, multi-tasking, instant, anti-mainstream, materialistic, hybrid electric, dan lazy. Upaya penanaman kepada anak didik ialah 3 N yang harus menjadi identitas. Nawaitu yang berupa ada tujuan, kehendak, komitmen perjuangan, keimanan, keislaman, dan ketakwaan. Nalar, memiliki akal sehat yang digunakan untuk melihat antara idealitas dan realitas, serta model ijtihad. Nilai, kesadaran akan identitas diri, kehambataan, keislaman, keindonesiaan, lokalitas, dan lain sebagainya. (ctr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Pimpinan-Wilayah-Muhammadiyah-PWM-DIY-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-dan-Protokol-UAD-1.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-12 10:06:062023-04-12 10:27:58Membumikan Islam Berkemajuan

Gandeng KPAI RI, UAD Gelar Seminar Anti Perundungan

11/04/2023/in Terkini /by Ard

Seminar Anti Perundungan kerja sama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan KPAI Republik Indonesia (Foto: Rizky Alida)

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Seminar Anti Perundungan Anak pada Selasa, 4 April 2023. Bertempat di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD.

Mengusung tema “Peran Mahasiswa dalam Penanggulangan Perundungan Anak”, acara itu menjadi salah satu bentuk nyata dari tindak lanjut nota kerja sama antara UAD dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang telah terlebih dahulu ditandatangani di Ruang Amphitheater Timur Gedung Fakultas Kedokteran UAD. Selain itu, kegiatan ini diinisiasi sebagai bentuk kontribusi UAD dalam menanggulangi kasus-kasus maupun tindakan-tindakan terkait perundungan di lingkungan kampus.

Kasus perundungan pada saat pandemi mengalami perkembangan yang signifikan, terlebih di dunia maya. Dalam sambutannya, Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. selaku Kepala Bimawa UAD menuturkan bahwa mahasiswa saat ini perlu berkontribusi dalam merespons maraknya kasus perundungan yang terjadi di masyarakat. “Dahlan Muda semuanya harus memiliki semangat untuk kemudian bisa menanggulangi perbuatan ini,” tuturnya.

Fajri menambahkan bahwa sekarang masih banyak mahasiswa yang kerap mengalami perundungan tetapi sering kali menyimpan cerita tersebut sendiri karena merasa tak mempunyai tempat untuk berbagi. Hal ini cenderung menambah tingkat stres mahasiswa, sehingga kemudian akan berakibat pada terganggunya ketahanan mental. UAD melalui Bimawa menganggap serius fenomena ini dengan menghadirkan solusi berupa Layanan Konselor Sebaya. “Harapannya, itu (Konselor Sebaya) bisa membantu teman-teman untuk membagi keluh-kesah bagi masalah-masalah yang dihadapi,” jelasnya.

Sementara itu, Gatot menyampaikan bahwa kasus ini saat ini bisa dianalogikan sebagai fenomena gunung es. “Kalau ini (red:kasus perundungan) diungkap semua atau sebagian besar dari mereka yang menjadi korban itu siap mengadu, pasti akan menjadi kasus yang luar biasa. Sehingga saya meyakini bahwa persoalan perlindungan anak menjadi persoalan yang sangat penting untuk kita bahas. Apalagi kita sebagai mahasiswa yang konon katanya sebagai agen perubahan yang ke depan ikut menentukan bagaimana bangsa dan negara ini di masa yang akan datang,” jelasnya.

Turut hadir sebagai pembicara, Ai Maryati Solihah, M.Si. selaku Ketua KPAI. “Berangkat dari teori violence, perundungan bisa berubah menjadi dari verbal kepada fisik, dari fisik menjadi psikologis, menjadi seksual, menjadi penelantaran, menjadi ancaman sosial, menjadi gangguan sosial, bahkan konflik sosial,” jelasnya.

Perundungan telah menyasar berbagai lapisan dimensi dengan kompleksitas yang tinggi. Lebih lanjut, perundungan menjadi suatu fenomena di dunia pendidikan yang harus dicegah dan diatasi dengan tanggap. Menurut Ai Maryati, mahasiswa selaku generasi emas harus dapat menemukan dan mengenali masalah-masalah perundungan melalui kasus-kasus yang sering terjadi di masyarakat.

“Generasi emas akan menjadi ujung tombak kepemimpinan, bonus demografi tahun 2045. (Perlindungan anak) penting kita jadikan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, itu sangat bergantung kepada bagaimana anak-anak Indonesia hari ini harus terlindungi,” tutupnya. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Anti-Perundungan-kerja-sama-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-KPAI-Republik-Indonesia-Foto-Rizky-Alida.jpg 1080 1919 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-11 09:40:272023-04-11 09:40:27Gandeng KPAI RI, UAD Gelar Seminar Anti Perundungan

Perlu Kolaborasi Antardisplin Ilmu Pengetahuan untuk Ikuti LIDM

11/04/2023/in Terkini /by Ard

Sosialisasi Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) oleh Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Novita)

Pembina Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Center Bidang Saintek Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Imam Azhari, S.Si., M.Cs. menuturkan Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) bersifat interdisipliner atau memerlukan kolaborasi mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Inti dari LIDM adalah menyelesaikan masalah. Ia yakin, berbagai permasalahan (dalam konteks pendidikan) tak dapat diselesaikan sendiri.

“Ini harus interdispliner. Memang, LIDM sejatinya diperuntukkan untuk teman-teman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Namun, tidak mungkin topik-topik yang diusulkan diselesaikan oleh FKIP sendiri, pasti melibatkan disiplin ilmu lain. Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman mahasiswa agar saling berbagi pengalaman dan keahlian untuk menyelesaikan masalah, memanfaatkan pendidikan dan teknologi untuk menyelesaikan masalah,” terang Imam Azhari pada Sosialisasi LIDM oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) melalui Zoom Meeting (27-3-2023).

LIDM merupakan ajang kompetisi mahasiswa bertalenta di bidang digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan soft skill, literasi teknologi, dan prestasi mahasiswa.

Terdapat 5 macam divisi, yakni Inovasi Teknologi Digital Pendidikan (ITDP), Inovasi Pembelajaran Digital Pendidikan (IPDP), Video Digital Pendidikan (VDP), Poster Digital Pendidikan (PDP), dan Microteaching Digital Pendidikan (MTDP). MTDP merupakan divisi baru dalam LIDM.

Koordinator LIDM Fariz Setyawan, S.Pd., M.Pd. yang turut hadir dalam acara mengungkap tema LIDM 2023, yaitu “Literasi Digital untuk Menumbuhkembangkan Talenta Pendidikan Nasional Menuju Indonesia Maju dengan Tatanan Kehidupan Baru”. Untuk itu, tim UAD menetapkan 3 topik dan ruang lingkup: ecoliterasi, gender, dan etnografi.

Meski begitu, diperbolehkan untuk mengusulkan topik di luar yang ditentukan. Ada 3 tahapan LIDM, dimulai dari babak seleksi internal perguruan tinggi (PT), babak seleksi nasional, hingga babak final. Untuk seleksi internal, UAD membuka pendaftaran tahap I pada 16–29 Maret lalu, sedangkan tahap II jika dimungkinkan akan dibuka pada 30 Maret–5 April.

“Alhamdulillah, tahun ini UAD menempati klaster 1 sehingga masing-masing divisi memperoleh kuota proposal terbanyak dibandingkan klaster lainnya: 10 ITDP, 10 IPDP, 15 VDP, 20 PDP, dan 20 MTDP. Tim LIDM akan dipimpin oleh Imam Azhari dengan 5 pembina untuk masing-masing divisi, yaitu Lovandri Dwanda Putra, M.Pd. (ITDP), Syariful Fahmi, S.Pd.I., M.Pd. (IPDP), Vani Dias A., S.Sn., M.Sn. (VDP), Arif Ardy Wibowo, S.Sn., M.Sn. (PDP), dan Iis Suwartini, M.Pd. (MTDP),” terang Fariz.

Sementara itu, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD menyampaikan harapan dan apresiasi kepada tim PKM Center atas segala kontribusinya. “Harapan saya, dengan pengalaman yang ada, kita makin paham dengan apa yang diinginkan oleh LIDM serta pola yang dikembangkan sehingga mahasiswa siap. Terima kasih kepada PKM Center yang senantiasa siap dalam membantu kami (kemahasiswaan) untuk selalu meningkatkan prestasi-prestasi di bidang kemahasiswaan.” (nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-Lomba-Inovasi-Digital-Mahasiswa-oleh-Bimawa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Novita.jpg 510 1102 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-11 09:06:072023-04-11 09:06:07Perlu Kolaborasi Antardisplin Ilmu Pengetahuan untuk Ikuti LIDM

FSBK UAD Gelar Workshop Branding dan Promosi bagi Sekolah Muhammadiyah

11/04/2023/in Terkini /by Ard

FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Workshop Branding dan Promosi PPDB bagi sekolah Muhammadiyah (Foto: Istimewa)

Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan Workshop Strategi Pengembangan Promosi dan Media Sosial bagi Sekolah Muhammadiyah. Acara ini dilangsungkan secara daring dan luring melalui media daring Zoom dan bertempat di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD pada Sabtu, 8 April 2023.

“Pelatihan ini menjadi bagian dari pengabdian kami dengan harapan dapat memberikan pengetahuan yang dapat diaplikasikan pada lembaga pendidikan di bawah naungan Majelis Dikdasemen dan akan berlanjut di masa depan,” sambut Dekan FSBK Wajiran, M.A., Ph.D.

Pendidikan berbasis digital telah menjadi salah satu tolok ukur kemajuan suatu lembaga pendidikan. Dr. Kasiyarno, M.Hum., Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah mengungkapkan bahwa tantangan dari memajukan mutu pendidikan adalah masih rendahnya akses mutakhir sekolah di daerah untuk berkembang menjadi sekolah unggul dan maju.

“Kita mengakui bahwa diri kita hanya memiliki sekitar 15% sekolah unggul dan mandiri dilihat dari prestasinya dalam tingkat lokal hingga nasional. Dari sini, kita masih jauh untuk mencapai sekolah yang unggul,” jelasnya.

Sekolah yang unggul menurutnya adalah sekolah yang dapat dipercaya masyarakat untuk menjadi sumber ilmu anak-anaknya. Maka dari itu, usaha serius perlu dilakukan dalam akselerasi program pendidikan secara digital demi kemajuan sekolah Muhammadiyah. Salah satunya dengan mengembangkan jenama dan promosi sekolah melalui media sosial yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memajukan mutu pendidikan. (sin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menggelar-Workshop-Branding-dan-Promosi-PPDB-bagi-sekolah-Muhammadiyah-Foto-Istimewa.jpg 915 1913 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-11 08:14:282023-04-11 08:14:28FSBK UAD Gelar Workshop Branding dan Promosi bagi Sekolah Muhammadiyah

Memahami Soal Takdir, Hidup Adalah Keniscayaan

10/04/2023/in Terkini /by Ard

Pengajian Ramadan PWM DIY di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan pemateri Drs. Achmad Charris Zubair (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Seorang budayawan asal Kotagede Yogyakarta, yaitu Drs. Achmad Charris Zubair menjelaskan bahwa menghadapi sebuah perbedaan saat menjalankan kehidupan harus menerima dengan apa adanya. Ia mengungkapkan hidup dengan kondisi lingkungan tertentu merupakan keniscayaan manusia sebagai takdir yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

Hal tersebut disampaikan saat ia memberikan materi pengajian Ramadan bertajuk “Risalah Islam Berkemajuan Mencerahkan D.I. Yogyakarta” di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 1 April 2023. Achmad menambahkan, menghadapi sebuah takdir merupakan hal yang tidak dapat ditolak oleh setiap umat manusia.

“Hidup di dalam lingkungan tertentu merupakan bagian dari keniscayaan manusia. Dalam bahasa Islam, bagian dari takdir atau ketentuan dari Allah tidak bisa kita tolak dan tidak bisa kita perintah,” jelasnya.

Takdir ketika lahir dan mati adalah hal yang tidak dapat diubah oleh setiap manusia saat menjalankan suatu kehidupan di dunia. “Jadi, lahir sebagai Jawa, lahir sebagai Sunda, Madura, Minang, Arab, bahkan lahir sebagai Cina-Arab sekalipun bukan kemauan kita, bukan pilihan kita tetapi merupakan keniscayaan. Sesuatu yang tidak bisa kita minta dan tidak bisa kita tolak.”

Meskipun demikian, dengan mendapatkan takdir yang berbeda-beda setiap manusia dapat bekerja sama atau bersosialisasi. Tentu dalam hal ini setiap lingkungan, setiap wilayah, setiap ketentuan, akan menghadirkan persoalan-persoalan yang khas.

Achmad menilai bahwa adanya bentuk kerja sama antara umat manusia dapat memajukan suatu kehidupan di dunia. Allah Swt. telah menciptakan manusia dengan berbagai jenis suku dan bangsa ditujukan agar mereka saling mendapatkan kebaikan.

“Saya melihat bahwa kehendak Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya saling kenal mengenal dan pada akhirnya berlomba-lomba dalam hal kebaikan,” katanya. Oleh karena itu, terlahir sebagai suku Jawa bukan hal yang dapat dipermasalahkan. Sebab, Jawa merupakan suku yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda dari suku di Indonesia. Begitu pun sebagai suku lainnya.

“Kalau berbicara tentang latar belakang sosio-kultural maka kita tidak bisa menyebut Jawa itu sebagai geografis atau pulau. Namun boleh dikatakan suku bangsa atau ras ataupun juga satu latar belakang sosial kebudayaan yang berbeda dengan yang lain,” jelasnya. (Han)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Ramadan-PWM-DIY-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-pemateri-Drs.-Achmad-Charris-Zubair-Foto-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-10 10:36:182023-04-10 10:36:18Memahami Soal Takdir, Hidup Adalah Keniscayaan

IMM Psikologi dan FEB UAD Selenggarakan “Ayo Ngab!”

10/04/2023/in Terkini /by Ard

Kegiatan Ayo Ngaji Bareng (Ayo Ngab) oleh IMM Psikologi dan FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Psikologi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkolaborasi dalam kegiatan Ayo Ngab! Ayo Ngaji Bareng dengan mengangkat tema “Al-Qur’an sebagai Petunjuk Jalan yang Benar bagi Umat Manusia”. Acara berlangsung pada Sabtu, 1 April 2023, bertempat di Masjid Darussalam, Kampus I UAD, pukul 15.00 s.d. 20.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh pembina IMM FEB, kader IMM FEB, dan kader IMM Fakultas Psikologi.

Ayo Ngab! memiliki serangkaian kegiatan di antaranya tadarus, kajian islami, buka bersama, dan tarawih. Sebelum melakukan rangkaian kegiatan tersebut, acara dibuka terlebih dahulu dengan sambutan dari Ketua Umum IMM Fakultas Psikologi yaitu Mafaaza Qurrata. “Kami melakukan kolaborasi ini dengan harapan terjalinnya silaturahmi antara kader IMM Psikologi dan FEB yang lebih baik lagi dibandingkan periode sebelumnya,” ucap Mafaaza.

Sambutan selanjutnya oleh Ketua Umum IMM FEB Ashraf Nayif Abdullah yang mengucapkan rasa terima kasih atas kesediaan immawan dan immawati dalam menyukseskan acara ini. Ada sekitar 42 orang yang menghadiri acara ini, 27 dari Fakultas Psikologi, sedangkan 15 FEB. Ia juga mengatakan akan banyak hal-hal positif yang didapatkan dari rangkaian kegiatan, memperdalam ilmu agama, serta meraih pahala sebanyak-banyaknya di bulan suci Ramadan.

Kemudian, sambutan dilanjutkan oleh Aditya Rechandy Crishtian, S.E., M.M. selaku Pembina IMM FEB. Dengan semangat ia mengatakan, “Saya itu memiliki tujuan untuk menghidupkan Masjid Darussalam Kampus I ini. Maksudnya, setiap hari selalu memiliki kegiatan-kegiatan keagamaan dan masjid bisa ramai dikunjungi oleh orang-orang untuk beribadah. Entah itu di bulan Ramadan ataupun di luar bulan Ramadan. Dengan adanya Ayo Ngab! atau Ayo Ngaji Bareng ini sebagai permulaan dari tujuan saya dan rekan-rekan saya. Mohon bantuannya untuk Immawan dan Immawati untuk terus menciptakan program-program yang mampu menghidupkan masjid Kampus I kita ini.”

Acara berlanjut dengan membaca Al-Qur’an bersama-sama yang dipimpin oleh Firzan dan Reza dari kader IMM Fakultas Psikologi. Surah yang dibacakan adalah surah ke-8 dalam Al-Qur’an yaitu Al-Anfal, ayat 1–37. Setelah itu kajian islami yang dibawakan oleh Rofiul Wahyudi, S.E.I., M.E.I., mengenai Surah Al-Anfal. Kajian selesai tepat 5 menit sebelum azan Magrib, kemudian immawati membagikan konsumsi buka puasa. Ayo Ngab! diakhiri dengan salat Tarawih berjamaah. (Ema)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kegiatan-Ayo-Ngaji-Bareng-Ayo-Ngab-oleh-IMM-Psikologi-dan-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1444 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-10 10:07:122023-04-10 10:07:12IMM Psikologi dan FEB UAD Selenggarakan “Ayo Ngab!”

Ramadan, Puasa, dan Kesehatan

10/04/2023/in Terkini /by Ard

Kajian Dhuha Ramadan Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan pemateri dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. (Foto: Istimewa)

Panitia Ramadan di Kampus (RDK) 1444 H Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan Kajian Dhuha satu kali dalam sepekan selama bulan Ramadan. Kajian ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD dan berlangsung secara luring di kompleks masjid tersebut dengan tema serta pemateri yang berbeda setiap pertemuannya. Pemateri kali ini adalah dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. yang merupakan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana.

Makna Ramadan

Menurut Prof. Quraish Shihab di antara makna Ramadan yang sering disampaikan, pertama Ramadan bisa dimaknai mengasah dan yang diasah adalah batin serta iman agar sampai di posisi tertinggi. Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa posisi tertinggi adalah orang-orang yang bertakwa (muttaqin).

“Maka, jika batin dan iman ini terus diasah, makin Ramadan berlalu makin hebat juga 2 hal tersebut karena diasah terus menerus. Namun, jika Ramadan makin berlalu tetapi sakin malas berarti batin dan iman ini tidak diasah dengan sungguh-sungguh. Ukurannya di situ saja. Jadi, jika diasah dengan baik maka hari esok akan lebih baik. Jika puasa itu mendapat barakah maka akan bertambah kebaikan selama bulan Ramadan,” ucap Agus.

Kemudian yang kedua, Ramadan bisa dimaknai membakar dan yang dibakar adalah dosa-dosa hamba Allah yang dengan sungguh-sungguh memohon ampun kepada-Nya. Sebanyak apa pun dosanya sungguh ampunan Allah lebih luas. Jadi, sebanyak apa pun dosa hamba-Nya kemudian mereka menghadap dan memohon ampunan kepada Allah serta tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu maka akan diampuni.

“Jangan biarkan puasa sia-sia. Sangat rugi jika puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Jangan jadikan puasa itu hanya untuk menurunkan berat badan. Namun manfaatkanlah puasa itu dengan sebaik-baiknya dan perbanyak perbuatan yang baik serta bermanfaat,” imbuh Agus.

Puasa dan Kesehatan

Agus menuturkan, ada 2 nikmat yang kebiasaan manusia lalai dan tidak mensyukuri dengan baik. Pertama, kesehatan. Manusia sering lupa bahwa kesehatan itu segala-galanya dan segalanya tidak bisa dinikmati jika mereka tidak sehat. Banyak orang yang berlimpah uang tetapi tidak bisa menikmatinya karena tidak sehat dan tidak diperbolehkan makan apa yang segalanya bisa mereka beli dengan uang tersebut. Oleh karena itu, jaga kesehatan karena sehat itu tidak bisa dibeli. Jika sehat bisa dibeli maka orang kaya yang memiliki rumah sakit itu tidak akan pernah merasakan sakit, tetapi kenyataannya banyak orang kaya yang juga merasakan sakit. Hal itu membuktikan bahwa sehat itu tidak bisa dibeli.

Sehat adalah karunia besar dalam perjalanan hidup manusia. Sehat itu harus diminta kepada Allah dan jika sudah diberi maka harus dijaga serta disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan tidak melakukan perbuatan yang mengancam kesehatan dan tidak melakukan perbuatan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Kedua, waktu luang. Kebiasaan manusia jika memiliki waktu luang selalu menunda-nunda pekerjaan. Seharusnya pekerjaan itu bisa diselesaikan dalam beberapa jam saja tetapi karena ditunda-tunda maka pekerjaan tersebut jadi lebih lama selesainya.

“Sehat adalah keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan jiwa menurut World Health Organization (WHO) adalah kemampuan adaptasi dengan dirinya dan alam sekitar sehingga merasakan senang, bahagia, hidup dengan lapang, berperilaku sosial yang normal, serta mampu menerima dan menghadapi berbagai kenyataan hidup,” jelasnya.

Kesehatan Jiwa Menurut Islam

Kesehatan jiwa dalam Islam bukan hanya terhindar dari symptom dan syndrome psikiatri saja, tetapi penyakit jiwa juga harus terhindar dari dosa atau kemaksiatan. Symptom adalah suatu keadaan perubahan kondisi yang timbul dan menyertai suatu gangguan, sedangkan syndrome psikiatri adalah gangguan kejiwaan yang merupakan penyakit dengan efek merusak kemampuan pengelolaan emosi, kognitif, sosial, dan perilaku seseorang.

“Kesehatan mental pada dasarnya berkaitan dengan 3 dimensi yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Orang yang memiliki jiwa sehat dalam Islam hakikatnya memiliki akidah dan keimanan yang benar, mampu mengaktualisasikan dirinya secara optimal melalui ibadah baik dengan Allah maupun sesama manusia, serta memiliki kepribadian yang mulia baik terhadap Allah, diri sendiri, sesama manusia, maupun lingkungannya,” terang Agus.

Ia menambahkan, “Terbukti jika puasa dapat melatih seseorang untuk mengontrol diri sendiri yang baik terhadap peristiwa yang terjadi dalam lingkungan hidupnya. Manusia itu tidak bisa mengontrol apa yang akan terjadi di lingkungannya, tetapi yang bisa dikontrol manusia adalah sikapnya terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungannya. Mengontrol diri sendiri yang benar menurut Islam adalah bersyukur atas peristiwa yang terjadi itu sesuai dengan keinginannya dan bersabar jika peristiwa yang terjadi itu tidak sesuai dengan keinginannya serta rida menerima keputusan Allah.”

“Jika jiwa kalian sakit sekerdil ini, masalah kecil pun akan membuat kalian tidak enak hidup. Namun jika jiwa kalian itu dilebarkan walaupun masalahnya berlipat-lipat maka tidak akan membuat kalian sakit,” tutupnya. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Dhuha-Ramadan-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-pemateri-dr.-H.-Agus-Taufiqurrahman-Sp.S.-M.Kes_.-Foto-Istimewa.jpg 487 868 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-10 08:55:292023-04-10 08:55:29Ramadan, Puasa, dan Kesehatan

Dukung Indonesia Ramah Anak, UAD Teken MoU dengan KPAI

08/04/2023/in Terkini /by Ard

Penandatanganan MoU antara Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan KPAI RI, oleh Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. (kanan) serta Ketua KPAI Ai Maryati Solihah, M.Si. (kiri) (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Selasa, 4 April 2023 di Ruang Aphitarium Timur Fakultas Kedokteran UAD. Penandatanganan MoU dilakukan secara langsung oleh Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. dan Ketua KPAI Ai Maryati Solihah, M.Si. Selain itu, turut hadir para Wakil Rektor dan Dekan UAD, serta Wakil Ketua KPAI Dr. Jasra Putra, S.Fil.I., M.Pd.

Muchlas bergembira menyambut kedatangan KPAI di lingkungan kampus UAD dengan harapan dapat menjalin kerja sama yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. “UAD siap bekerja berasas prinsip simbiosis mutualisme yang memberikan dampak positif di masa depan.”

Ia mengatakan bahwa UAD mendukung komisi ini melalui peningkatan pendidikan mahasiswa bersama beberapa fakultas yang sesuai dengan ruang lingkup KPAI seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Agama Islam (FAI), dan Fakultas Hukum (FH). Lebih lanjut, Muchlas menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari misi perjuangan Muhammadiyah melalui perguruan tinggi.

Di sisi lain, Ai Maryati menyatakan kegiatan ini adalah suatu komitmen yang baik dalam memberikan perlindungan anak sebagai penerus bangsa dengan menjadikan perguruan tinggi sebagai lokus utama pendidikan. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran dalam bentuk integrasi perlindungan anak dengan perkuliahan, program penelitian, dan pengabdian masyarakat.

“Urgensi perlindungan anak di Indonesia berimplikasi pada kemajuan peradaban bangsa. Kami berharap bersama UAD dapat menciptakan kerja sama yang optimal dan menghasilkan perspektif sama yang berperikemanusiaan untuk melindungi anak-anak dan mewujudkan Indonesia yang ramah anak,” ungkapnya.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penandatanganan-MoU-antara-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-KPAI-oleh-Rektor-UAD-Dr.-Muchlas-M.T.-kanan-serta-Ketua-KPAI-Ai-Maryati-Solihah-M.Si_.-kiri-Foto-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-08 10:14:052023-04-08 10:14:05Dukung Indonesia Ramah Anak, UAD Teken MoU dengan KPAI

Mahasiswa PPG UAD Kenalkan Virtual Laboratory dan Mind Map di SMAN 8 Yogyakarta

08/04/2023/in Terkini /by Ard

Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kenalkan Virtual Laboratory kepada siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan kompetensi guru agar menjadi guru yang profesional. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai salah satu Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) turut andil dalam menyukseskan program tersebut.

UAD menerjunkan 3 mahasiswa Pendidikan Fisika pada PPG Prajabatan Gelombang 2 di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Mereka adalah Arina Zaida Ilma, Fahri, dan Irham Ahmad Yusron. Arina, selaku koordinator mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 2 UAD, mengatakan bahwa Program Pengenalan Lapangan (PPL) 1 berlangsung sejak Kamis 18 Januari 2023 hingga Kamis 30 Maret 2023.

“Agenda kegiatan dimulai dari orientasi, observasi, asisten mengajar, dan praktik mengajar terbimbing,” paparnya.

Pada praktik mengajar, mahasiswa diberikan kesempatan untuk menerapkan strategi metode pembelajaran yang inovatif. Di antaranya metode mind map dan virtual laboratory. Metode ini terbukti berhasil, terlihat dari para peserta didik yang antusias mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.

Pada penerapan metode mind map, peserta didik mampu memvisualisasikan dan mengorganisasikan informasi secara visual sehingga memudahkan mereka dalam memahami dan mengingat konsep fisika yang diajarkan oleh guru. Selain itu, dapat meningkatkan kreativitas dan motivasi belajar peserta didik.

Tak hanya itu, penerapan metode praktikum virtual laboratory berbasis pHET Colorado pun berhasil menumbuhkan keterampilan proses peserta didik melalui kegiatan mengamati, mengeksplorasi, menganalisis, dan mengomunikasikan hasil percobaan yang dilakukan.

Praktik mengajar tersebut mendapat dukungan penuh dari guru pamong yaitu Nunik Sri Ritasari, M.Pd., Si. dan dosen pembimbing lapangan (DPL) yaitu Dr. Ishafit, M.Si. “Metode apa pun yang diberikan guru khususnya mind mapping ataupun virtual laboratory, para peserta didik di SMAN 8 Yogyakarta mampu mengikutinya dengan baik,” ujar Ishafit pada Kamis, 30 Maret 2023. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-PPG-Prajabatan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-kenalkan-Virtual-Laboratory-kepada-siswa-SMA-Negeri-8-Yogyakarta-Foto-Istimewa.jpg 1120 1980 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-08 08:39:592023-04-08 08:39:59Mahasiswa PPG UAD Kenalkan Virtual Laboratory dan Mind Map di SMAN 8 Yogyakarta
Page 280 of 465«‹278279280281282›»

TERKINI

  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025
  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top