• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Membangun Impian Berkarier Mahasiswa

23/06/2022/in Terkini /by Ard

Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sosialisasi Soft Skills tahap ll (Foto: Yosita)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Sosialisasi Soft Skills tahap II untuk mahasiswa angkatan 2019 (semester 6) yang bertajuk ā€œMelangkah Membangun Impian Berkarierā€. Acara ini disiarkan secara langsung pada Sabtu, 18 Juni 2022, melalui kanal YouTube UAD.

Hadir sebagai pemateri Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. yang merupakan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD dan apt. Hendy Ristiono, S.Far., M.P.H. yang dikenal sebagai Kepala Bidang Pusat Pengembangan Karier. Sosialisasi dipandu olehĀ Eka Anisa Sari, S.I.Kom., M.I.Kom. selaku moderator yang juga dosen Ilmu Komunikasi UAD.

Seperti yang diketahui, Soft Skills tahap II ini berfungsi untuk pengembangan karier jangka panjang. Kaitannya dengan itu, Fajri mengatakan, pada Soft Skills tahap II mahasiswa akan dibekali materi-materi terkait perencanaan karier yang berkualitas dan maksimal.

ā€œKami memiliki layanan konsultasi karier, guna dapat menyusun dan memperkuat langkah-langkah selanjutnya sehingga Dahlan Muda dapat sukses fii dunya wal akhirah,ā€ imbuh Fajri.

Sementara itu, Hendy mengatakan, target pelatihan Soft Skills tahap II yakni mahasiswa dapat mengidentifikasi impian besar dalam hidupnya secara smart dan dapat mengetahui makna sukses dan pribadi dengan karakteristik rahmatan lil’alamin.

Terakhir Hendy mengatakan, ā€œYang dapat kita lakukan yaitu dengan ikhtiar, UAD memfasilitasi program ini sebagai bentuk ikhtiar.ā€ (Yos)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bimawa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menyelenggarakan-sosialisasi-Soft-Skills-tahap-ll-Foto-Yosita.jpg 720 1440 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-23 11:11:052022-06-23 11:11:05Membangun Impian Berkarier Mahasiswa

Sarasehan Milad FAI UAD

23/06/2022/in Terkini /by Ard

Sarasehan Milad Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Raihan)

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara sarasehan Milad FAI ke-26, Selasa, 13 Juni 2022. Acara ini mengangkat tema ā€œKomitmen Berkemajuan Melintasi Zaman dengan Inovasi dan Pengabdian Tanpa Hentiā€.

Dekan FAI UAD Dr. H. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. menjelaskan, saat ini FAI memiliki 3.153 sivitas akademika di antaranya 56 dosen, 10 tenaga pendidik, dan 3.087 mahasiswa. Bahkan, jika dijumlahkan secara keseluruhan FAI lebih mendominasi daripada 11 fakultas lain di UAD.

ā€œKe depannya FAI akan merencanakan penambahan program studi (prodi) baru untuk jenjang S3. Tentunya diiringi dengan peningkatan akreditasi setiap prodi jenjang S1 dan S2 yang saat ini belum menduduki peringkat unggul,ā€ lanjutnya.

Sesuai dengan tema yang diusung, saat ini masyarakat telah memasuki era ketidakpastian dalam menghadapi suatu perubahan yang terus berjalan setiap waktu. ā€œBegitu pula dengan FAI. Kita yang termasuk di dalamnya harus bisa memiliki perasaan adaptif terhadap perubahan yang telah terjadi,ā€ tambah Wakil Rektor Bidang Akademik Rusydi, Umar, ST., M.T., Ph.D.

Sementara itu, dalam mengembangkan komitmen semangat kemajuan Muhammadiyah, tindakan yang dapat dilakukan yakni dengan memberikan pengajaran keagamaan sesuai ajaran Nabi Muhammad saw. Muhammadiyah memiliki tujuan penting terhadap pengembangan pengajaran guna mempermudah keinginan masyarakat dalam mempelajari agama.

ā€œUrgensi kemajuan teknologi menjadi tolok ukur dalam mengembangkan pengajaran keagamaan di masyarakat. Spirit kemajuan menjadi pondasi dalam memajukan organisasi serta memajukan spirit keagamaan umat manusia,ā€ jelas Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni, M.A. menimpali.

Di akhir, Syafiq menambahkan, pengabdian tanpa henti harus disusun dengan memperkuat Persyarikatan Muhammadiyah. Ini berguna untuk melahirkan konsep baru yang akan dibutuhkan dan menjadi tonggak terhadap perubahan yang baru dalam memajukan pengabdian keumatan, kebangsaan, kemanusiaan, dan masa depan. (rai)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sarasehan-Milad-Fakultas-Agama-Islam-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Raihan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-23 07:51:462022-06-23 07:51:46Sarasehan Milad FAI UAD

Seminar Nasional Psikologi UAD: Tantangan dan Intervensi Psikososial di Era 5.0

22/06/2022/in Terkini /by Ard

Seminar Nasional Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Dalam rangka membantu para ilmuwan, khususnya ilmuwan psikologi, praktisi, dan masyarakat luas, tahun ini Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengadakan Seminar Nasional & Call for Paper pada (18-06-2022). Kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda rutin yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Status Indonesia yang masih belum bersih dari pandemi menjadi alasan kegiatan seminar nasional dilaksanakan dengan media Zoom Meeting dan streaming YouTube.

Kurang lebih 160 peserta dari berbagai daerah di Indonesia turut hadir dalam seminar nasional yang mengundang tiga pemateri itu. Mereka adalah Dr. H. Sandiaga Salahudin Uno, B.B.A. yang merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pambudi Sunarsihanto. M.Sc., M.B.A. seorang Chairman of ASEAN Human Development Organization, Dr. Siti Urbayatun, S.Psi., M.Psi., Psikolog. yang merupakan dosen serta Kepala Program Studi Magister Profesi Psikologi UAD. Selain itu juga ada satu pembicara utama yakni Ketua Umum Pengurus Pusar Himpunan Psikologi Indonesia Prof. Dr. Seger Handoyo, Psikolog.

ā€œMengelola Perubahan Pasca-Pandemi: Tantangan dan Intervensi Psikososial di Era 5.0ā€ adalah tema besar yang diambil dalam kegiatan seminar nasional tahun ini. Seminar tersebut bermaksud untuk menghasilkan pemikiran yang solutif dan inovatif terkait permasalahan yang sedang terjadi.

ā€œPagi ini sangat tepat ada seminar nasional untuk mencari langkah efektif dalam penanganan dari aspek psikologis pascapandemi. Dampak yang besar tersebut harus segera ditangani. Semoga seminar berlangsung lancar dan membawa manfaat. Selamat berseminar semoga sukses dan lancar,ā€ ucap Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD.

Seminar nasional berlangsung dari 07.30 hingga 12.00 WIB. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Nur Widyasti Meiliyan sebagai MC, dilanjutkan dengan kalam Ilahi yang dibacakan Rizkan Muhslih Adhe Mahendra. Sambutan pertama dari Dekan Psikologi Elly Nur Hayati, M.P.H., Ph.D., Psikolog., kemudian Rektor UAD Muchlas, dan disambung dengan penyampaian pembicara utama oleh Seger Handoyo.

Pemateri pertama dalam seminar nasional adalah Siti Urbayatun yang menyampaikan bahasan tentang ā€œPeran Psikologi dalam Mengelola Perubahan Psikososial Pasca-Pandemiā€. Berikutnya materi kedua tentang ā€œTantangan dan Peluang Masa Depan Dunia Kerja Pasca-Pandemiā€ yang disampaikan oleh Pambudi Sunarsihanto. Ia juga memberikan hadiah berupa buku yang ditulisnya sendiri kepada tiga penanya terbaik. Materi terakhir disampaikan oleh Sandiaga Salahudin Uno dengan tema materi ā€œPeluang dan Tantangan Mahasiswa di Era 5.0ā€.

Sandi menjelaskan, ā€œBadai pandemi Covid-19 mendidik kita agar lebih inovatif, adaptif, dan kolaboratif. Kita harus punya konsep tiga G, Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama), dan Gaspol (garap semua potensi daring).ā€

Setelah melakukan istirahat, salat, dan makan, kegiatan Call for Paper dilanjutkan pada 13.00 hingga 16.00 WIB. Setidaknya 68 kelompok dari berbagai universitas mengikuti kompetisi ini. Tujuh tema besar yang diangkat dalam paper adalah Psikologi Komunitas, Psikologi Islam, Psikologi Kesehatan, Psikologi Pendidikan dan Sekolah, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Klinis, serta Psikologi Sosial. Paper terbaik dari masing-masing tema akan menjadi pemenang sebagai presenter terbaik yang langsung diumumkan di akhir acara.

Kegiatan Seminar Nasional & Call for Paper berlangsung dengan lancar dan meriah. Ismira Dewi, S.Psi., M.Psi., Psikolog. sebagai ketua panitia menuturkan rasa terima kasih dan bersyukur atas lancarnya kegiatan kali ini. ā€œAlhamdulillah kegiatan seminar ini berlangsung dengan lancar dan semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat.ā€ (doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Nasional-Psikologi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpeg 645 1277 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-22 14:18:232022-06-22 14:18:23Seminar Nasional Psikologi UAD: Tantangan dan Intervensi Psikososial di Era 5.0

Budayakan Pola Hidup Sehat, KKN UAD Adakan Sosialisasi Stunting dan Senam Bersama

22/06/2022/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Alternatif 81 UAD Unit IV.B.3 dalam agenda sosialisasi mengenai stunting bersama masyarakat Dusun Jotawang, Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Sampai saat ini, persoalan stunting masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian di Yogyakarta. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi terutama pada anak. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman pengelolaan dan pemberian asupan bergizi untuk anak, baik yang sedang dikandung hingga anak berusia dua tahun.

Dalam rangka mendukung pemerintah mengurangi angka stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 81 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit IV.B.3 menyelenggarakan sosialisasi mengenai stunting dan pemberian makanan atau minuman tambahan (PMT) bagi anak usia di bawah lima tahun. Kegiatan ini berlangsung di Pos Pelayanan Masyarakat (Posyandu) Dusun Jotawang, Kelurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.

Sosialisasi berlangsung pada Rabu, 08 Juni 2022, dan dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Wahidah Mahanani Rahayu, S.TP., M.Sc. sebagai pembicara. Ia menyampaikan, stunting yang dialami oleh anak di bawah lima tahun dapat menyebabkan lambatnya tumbuh kembang pada anak, khususnya keterlambatan pada perkembangan fungsi kognitif dan memicu kerusakan kognitif secara permanen.

ā€œPengetahuan mengenai pencegahan stunting yakni dengan pemenuhan gizi yang seimbang sejak anak masih dalam kandungan dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan pertama. Selain itu, pemberian makanan pendamping ASI yang tepat untuk anak sangatlah penting. Hal ini harus menjadi perhatian bagi orang tua yang memiliki anak dengan usia di bawah lima tahun,ā€ papar Wahidah.

Kegiatan sosialisasi berlangsung lancar dengan penerapan protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Melihat semangat antusias kehadiran ibu-ibu Dusun Jotawang, mahasiswa KKN berharap para orang tua lebih paham mengenai pemberian makanan tambahan pada anak usia di bawah lima tahun sehingga kebutuhan gizi anak dapat tercukupi dengan optimal dan anak dapat terhindar dari stunting.

Tidak hanya itu, pada Minggu, 12 Juni 2022, mahasiswa KKN mengajak warga Dusun Jotawang untuk lebih memperhatikan pola hidup sehat dengan senam bersama. Kegiatan ini berlangsung di lapangan parkir SD Muhammadiyah Karangkajen diikuti kurang lebih tiga puluh ibu-ibu beserta anak-anak Dusun Jotawang dan dipandu oleh Anin sebagai instruktur senam.

Dari kegiatan yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut, salah satu warga mengaku sangat terbantu dalam melakukan aktivitas untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Terlebih selama pandemi, banyak dari mereka yang absen melakukan aktivitas olahraga. Dengan senam, selain mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan baik untuk jantung, kegiatan ini juga mempererat hubungan warga. Terlihat mereka saling bercengkerama satu sama lain.

Reyhan selaku ketua Unit IV B 3 berharap dari kegiatan senam yang mereka adakan dapat membuka pandangan masyarakat tentang pola hidup sehat, salah satunya dengan berolahraga setiap hari minimal tiga puluh menit. Selain itu, mahasiswa KKN juga lebih mengakrabkan diri dengan masyarakat, baik pada kegiatan formal maupun informal.

ā€œSelama ini peserta KKN Alternatif UAD biasanya berinteraksi dengan warga ketika mereka mempunyai program kerja dan hal itu biasanya bersifat formal,ā€ jelas Reyhan. (guf/Enysa/Salsabila)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Alternatif-81-UAD-Unit-IV.B.3-dalam-agenda-sosialisasi-mengenai-stunting-bersama-masyarakat-Dusun-Jotawang-Yogyakarta-Foto-Istimewa.jpeg 1200 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-22 11:20:312022-06-22 11:20:31Budayakan Pola Hidup Sehat, KKN UAD Adakan Sosialisasi Stunting dan Senam Bersama

Apakah Ada Batasan Aurat Perempuan?

22/06/2022/in Terkini /by Ard

Kajian Islam IMM Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Bidang Tablig dan Kajian Keislaman (TKK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Psikologi UAD mengadakan kajian Islam pada Jumat, 17 Juni 2022. Tema yang dibahas yaitu ā€œInteraksi Sosial dan Batasan Aurat Perempuanā€, dengan tujuan memahami batasan aurat Immawati dan adab dalam berinteraksi antarsesama.

Berlangsung selama dua jam melalui platform Google Meet, dalam acara itu hadir Immawati Wardah Imaniyah, S.Psi. selaku narasumber sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Cabang IMM Djazman Al-Kindi Yogyakarta 2019–2020. Pimpinan Komisariat (PK), kader IMM Psikologi UAD, juga PK IMM lainnya, ikut terlibat acara tersebut.

Dalam pemaparannya, Immawati Wardah menyampaikan peradaban perkembangan zaman sekarang dipengaruhi oleh para perempuan yang membuka wawasan dan pemikirannya, sehingga kemajuan dan arah gerak bangsa makin beraturan.

ā€œPerkembangan zaman makin pesat karena adanya kesetaraan gender, yaitu kesetaraan derajat antara laki-laki dan perempuan. Apa pun yang dikerjakan laki-laki juga dapat dikerjakan perempuan. Berkaitan dengan itu, tidak menutup kemungkinan adanya interaksi yang cukup akrab dalam ranah habluminannas atau hubungan baik sesama manusia,ā€ paparnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebagai kader IMM yang senantiasa menyeru kepada kebajikan tentunya bisa menyikapi hal tersebut. Adab berinteraksi antara laki-laki dan perempuan harus dipahami, begitu juga batasan aurat perempuan terhadap yang bukan mahram.

ā€œAdab perempuan dalam berinteraksi dengan laki-laki yang bukan mahram yaitu menutup aurat sebagaimana batasan yang ditentukan. Batasan aurat perempuan mencakup semua hal kecuali wajah dan telapak tangan. Batasan ini juga berlaku antara perempuan muslim dengan perempuan nonmuslim. Kedudukan di antaranya sama, tetapi dikhawatirkan jika aurat tersebut diceritakan kepada orang lain. Adab berinteraksi lainnya yaitu berkomunikasi sesuai keperluan, tegas dalam menjawab tanpa mendayukan-dayukan suara. Menghindari ber-khalawat (berdua) karena membahayakan sehingga jaga jarak dan menundukkan pandangan juga harus diperhatikan kembali,ā€ tambahnya.

Di akhir acara, Immawati Wardah menyampaikan bahwa hukum dasar bergaul dan berinteraksi antara laki-laki dan perempuan baik secara bersama ataupun individu adalah boleh. Hukum berubah haram apabila melewati batasan yang sudah ditentukan syariat Islam. Sebab, tidak sempurna keimanan seseorang jika hanya habluminallah (hubungan antara manusia dengan Allah) dan tidak diimbangi habluminannas (hubungan baik dengan sesama manusia). (lae)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Immawati-Wardah-Imaniyah-kanan-atas-selaku-narasumber-kajian-islam-TKK-IMM-Psikologi-UAD-Foto-Laela.jpg 655 1365 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-22 10:13:502022-06-22 10:13:50Apakah Ada Batasan Aurat Perempuan?

PGPAUD UAD Adakan Kuliah Umum ‘From Parents to Partner’

22/06/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Didik Suryadi, M.A., pembicara Kuliah Umum PGPAUD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ‘From Parents to Partners’ (Foto: Farida)

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan kuliah umum dengan tajuk ā€œFrom Parents to Partners: Peran Orang Tua dan Shadow Teacher dalam Pelaksanaan Kelas Inklusiā€. Acara digelar pada Kamis, 16 Juni 2022, berlangsung secara luring bertempat di Kampus V UAD Yogyakarta Jl. Ki Ageng Pemanahan No.19, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, juga secara daring melalui platform Zoom Meeting dan kanal YouTube PGPAUD FKIP UAD. Hadir Dr. Didik Suryadi, M.A. yang merupakan dosen PGPAUD Universitas Bengkulu dan Dra. Hj. Alif Muarifah, S.Psi., M.Si., Ph.D. yang dikenal sebagai dosen PGPAUD UAD.

Masuk ke tema bahasan mengenai partnership orang tua dan sekolah dalam pendidikan inklusi, Didik menyampaikan, ā€œSetidaknya ada empat perspektif terhadap anak. Perspektif ilahiah, anak diletakkan sebagai amanah dari Allah untuk orang tua, bukan dimiliki orang tua. Dalam perspektif ekonomis, sering kali anak dianggap atau dipersepsikan sebagai investasi sedangkan pandangan dari perspektif sosiologis, anak mempunyai nilai sosial bagi keluarga maupun anak itu sendiri. Tidak ada satu pun orang tua yang menghendaki anaknya terisolasi dari sosialnya. Dari perspektif politik, anak dipandang sebagai masa depan bangsa dan negara, baik buruknya negara di masa depan itu ditentukan oleh baik buruknya anak itu sendiri. Itulah pentingnya Early Childhood Education (ECE) yang mendasari proses perkembangan selanjutnya.ā€

Berkaitan dengan hal itu, dalam perspektif ilahiah tentunya terdapat anak yang dititipkan Allah mempunyai istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dari definisi yang ada, ABK merupakan anak yang mengalami keterbatasan dalam bidang kognitif, sosial, mental, intelektual, dan emosional. Layanan pendidikan ABK di antaranya dengan bentuk segregasi, terpadu, dan inklusif.

Alif menjelaskan mengenai kompetensi PAUD sebagai guru pendamping khusus. Dalam pengelola di pendidikan saat ini, ABK dengan anak normal tidak boleh dipisahkan, tujuannya agar saling menghargai satu sama lain. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa, untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

ā€œLalu siapakah Guru Pendamping Khusus (GPK) itu? Ia adalah guru yang ditugasi untuk membantu ABK dalam pembelajaran sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. GPK terdiri atas guru pendamping, guru pembimbing, dan guru kunjung. Guru kunjung biasanya guru yang ditugasi dari lembaga yang bekerja sama dengan universitas,ā€ papar Alif.

Terakhir, ia menyampaikan mengenai model kerja sama guru kelas dan GPK. Seperti halnya apabila guru kelas menetapkan materi, strategi, media pembelajaran, dan penilaian maka GPK melakukan modifikasi, materi, strategi, media pembelajaran, dan penilaian. Kemudian guru kelas menyusun laporan hasil belajar, sedangkan GPK menyusun deskripsi kemajuan peserta didik. Guru kelas difokuskan pada pengelolaan kelas, GPK fokus pada pengelolaan lingkungan belajar ABK. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Didik-Suryadi-M.A.-pembicara-Kuliah-Umum-PGPAUD-UAD-From-Parents-to-Partners.-foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-22 09:12:352022-06-22 09:12:35PGPAUD UAD Adakan Kuliah Umum 'From Parents to Partner'

Milad ke-26 Televisi Universitas Ahmad Dahlan

22/06/2022/in Terkini /by Ard

Closing ceremony milad TV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke-26 (Foto: Yosita)

Komunitas Televisi Universitas Ahmad Dahlan (TV UAD) menggelarĀ closing ceremonyĀ milad ke-26 pada Minggu, 19 Juni 2022. Acara dilaksanakan di depan Gedung Laboratorium Kampus IV UAD dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Televisi UAD.

Salah satu dari rangkaian acara closing ceremony itu yaitu live special episode Kita Talk dengan mengundang narasumber Rizkan Is Mahmud dan Fahrizal Ahmad yang merupakan Alumni Crew TV UAD. Acara dipandu oleh Syafira Anna Dzirin selaku host yang juga mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Fahrizal mengatakan, awal mula mengikuti komunitas TV UAD karena ingin meningkatkan skill public speaking. ā€œSaya dulu pemalu, akhirnya saya bergabung di TV UAD dan di sana kami belajar public speaking,ā€ ucapnya.

Rizkan mengungkapkan, manfaat ketika menjadi anggota TV UAD tidak hanya dapat belajar cara memproduksi acara, tetapi juga dapat memiliki kesempatan belajar public speaking. ā€œKetika belum sampai lulus, saya sudah mendapat pekerjaan di Televisi Muhammadiyah (TV MU). Tampa bergabung dengan TV UAD, saya tidak mungkin menjadi bagian dari TV MU,ā€ imbuhnya.

Terakhir Rizkan mengatakan, ā€œKetika sudah bergabung TV UAD, yang terpenting adalah niat dan terus belajar. TV UAD dapat menjadi wadah yang sangat cocok untuk mengembangkan minat karier.ā€ (Yos)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Closing-ceremony-milad-TV-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-ke-26-Foto-Yosita.jpg 540 960 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-22 08:07:412022-06-22 08:07:41Milad ke-26 Televisi Universitas Ahmad Dahlan

Lebih Hemat, Warga Murtigading Manfaatkan Magot untuk Ternak Ayam

20/06/2022/in Terkini /by Ard

Produksi magot untuk pakan ternak di Desa Murtigading Laboratorium Pengelolaan Sampah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Ayam merupakan salah satu hewan ternak yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Tidak hanya karena mudah didapat, ayam juga merupakan komoditi pangan yang mengandung protein hewani yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dalam keseharian masyarakat Indonesia, tidak sulit bagi kita menemukan masyarakat yang memelihara ayam, baik itu untuk konsumsi pribadi maupun untuk dijual kembali.

Sama halnya dengan yang kita ditemukan di Dusun Sanden, Desa Murtigading, Bantul. Banyak warga setempat yang beternak ayam di sekitar pelataran rumahnya. Menurut Rudy Suharta selaku Dinas Lingkungan Hidup (DHL) Kabupaten Bantul, sekitar hampir 90% masyarakat Dusun Sanden memelihara ayam. Bagi mereka, ayam merupakan hewan ternak yang mudah untuk dipelihara.

Pada dasarnya, komponen utama dalam memelihara ayam adalah memilih anakan yang sehat. Selain itu, memberikan pakan yang mengandung banyak protein untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam agar tumbuh dan berkembang. Dalam memilih anakan, Rudy menganjurkan untuk mendapatkan anakan ayam yang sehat dan tidak membawa banyak penyakit.

ā€œJangan membeli anakan dari pasar karena berpotensi membawa penyakit. Pilihlah anakan ayam dari rumahan atau e-commerce seperti Shopee atau Facebook.ā€

Berbeda dengan anakan ayam yang biasa didapatkan dari rumahan, untuk pakan ayam yang mereka pelihara, pada umumnya masyarakat menggunakan pakan konsentrat yang biasa didapatkan dari pasar. Berdasarkan penelitian para dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Desa Murtigading, perbedaan biaya yang dikeluarkan untuk memelihara ayam jika pakan yang diberikan 100% konsentrat dengan biaya yang dikeluarkan jika pakan ayam dicampur dengan magot yakni 30% konsentrat dan 70% magot.

Pakan yang dibutuhkan seekor ayam sebanyak 46 gram per hari dengan masa panen ayam 90 hari, maka dibutuhkan sekitar 4,14 kg pakan. Jika pakan konsentrat ada di harga Rp16.000,00 maka dibutuhkan biaya Rp66.240,00 per ekor untuk membeli pakan konsentrat. Berbeda dengan biaya yang dikeluarkan jika 70% pakan menggunakan magot. Maka biaya yang dikeluarkan untuk pakan ayam dari anakan sampai panen hanya sekitar Rp17.140,00 per ekor.

Penelitian ini berkesinambungan dengan program Pemerintah Kota Bantul yang melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan UAD mengenai pengolahan sampah rumah tangga. Masyarakat dapat melakukan pengolahan sampah tanpa harus melakukan pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, apalagi TPA diisukan dalam dua tahun ke depan tidak dapat lagi menampung sampah dari masyarakat. Oleh karena itu, program ini memiliki luaran pupuk kompos dan magot yang digunakan masyarakat setempat untuk bertani dan beternak.

Hasil dari ternak ayam yang dilakukan oleh masyarakat tersebut digunakan untuk menyokong ketahanan pangan di dusun, belum sampai pada ranah komersial untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sampai sejauh ini, belum ada penelitian lebih lanjut mengenai sejauh mana ternak ayam berpengaruh pada perekonomian masyarakat Dusun Sanden, Desa Murtigading. Namun dengan adanya ternak ayam yang dilakukan, dinilai dapat memenuhi kebutuhan pangan wilayah tersebut. (kul)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Produksi-magot-untuk-pakan-ternak-di-Desa-Murtigading-Laboratorium-Pengelolaan-Sampah-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1666 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-20 10:42:102022-06-20 10:42:10Lebih Hemat, Warga Murtigading Manfaatkan Magot untuk Ternak Ayam

Magot: Solusi Pengurai Sampah

20/06/2022/in Terkini /by Ard

Magot budi daya Laboratorium Pengelolaan Sampah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Murtigading, Bantul, Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Rudi, salah satu warga Dusun Sanggrahan yang juga mantan mahasiswa jurusan Peternakan, mengungkap pembudidayaan magot bermula dari adanya prakarsa dirinya dan warga sekitar yang jengah dengan masalah sampah yang tak kunjung usai. Magot sebagai salah satu ekosistem pengurai sampah tercepat, menjadi solusi yang masyarakat Sanggrahan gunakan sebagai alat untuk mengatasi timbunan sampah rumah tangga yang tak ada habisnya itu. Pembudidayaan magot ini juga mendapat dukungan serta dampingan dari salah satu dosen Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Aditya Rechandy Christian, S.M., M.M.

Staf Lurah Dusun Sanggrahan, Terina, mengungkapkan budi daya magot sebelumnya sudah terlaksana di desanya, tetapi masih dalam skala kecil. Pembudidayaan ini baru berjalan kurang lebih satu tahun.

ā€œPembudidayaan magot memang menjadi salah satu bentuk kolaborasi yang dicanangkan oleh Dusun Sanggrahan, Kelurahan Murtigading, dengan UAD dalam pengembangan sarana Laboratorium Sampah Terpadu. UAD sebagai model kolaborasi sejauh ini sudah melaksanakan perannya, misalnya menyelenggarakan berbagai pelatihan,ā€ tambah Terina.

Lebih lanjut, Rudi menjelaskan tentang jenis-jenis sampah. ā€œSampah rumah tangga terdapat dua macam, organik dan anorganik. Sampah organik berupa dedaunan yang sangat mudah terurai, sedangkan anorganik menjadi salah satu sampah yang sulit hancur.ā€

Sampah organik dapat diolah dengan komposter, dan sisa sayuran seperti bunga kol (bonggolnya) yang dicacah halus untuk menjadi kompos atau pupuk tanaman. Sisa dapur ini biasa diolah dengan alat berupa losida (lodong sisa dapur) yang berupa paralon untuk mengurai sisa-sisa sampah atau limbah dapur.

Berkenaan dengan magot, Rudi mengatakan, ā€œAgar bisa mengundang lalat BSF, dapat dipancing dengan buah-buahan yang diletakkan di atas ember tumpuk, kemudian lalatnya bertelur, dan diberikan makanan untuk magot sesuai takarannya.ā€

Satu kilogram sampah dapat cepat diurai dengan 3 kilogram magot berdurasi 30 menit dengan perbandingan 3 bulan jika menggunakan komposter. Hasil penguraian sampah ini menghasilkan lendi (sisa-sisa cairan yang dikeluarkan oleh magot) yang dapat digunakan untuk pupuk cair. Kemudian, sisa-sisa magot tersebut diolah menjadi media tanam dan magotnya difungsikan sebagai makanan lele dan ayam yang dipanen dalam 15–20 hari. Hasil panen magot memiliki kandungan protein tinggi, yang sangat dibutuhkan untuk hewan-hewan ternak.

ā€œSejauh ini, pembudidayaan magot mendatangkan keuntungan untuk warga sekitar dan sudah ada kerja sama dengan Guwo Sari Training Center (GSTC) dalam usaha memasarkan produk dari olahan magot,ā€ ungkap Terina.

ā€œTak hanya berfokus pada pembudidayaan magotnya saja, ada pula eco enzyme yang diolah dari sisa-sisa sampah dapur dengan perbandingan 7:3:1 (air, sisa dapur, dan tetes tebu atau gula aren). Model ini disebut dengan fermentasi yang dilakukan selama tiga bulan, yang dapat menghasilkan produk berupa sabun, hand sanitizer, dan desinfektan,ā€ sambung Rudi.

Pengembangan Laboratorium Sampah Terpadu UAD dengan Dusun Sanggrahan dalam pembudidayaan magot tersebut, akhirnya tak hanya bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan oleh warga masyarakat di sana.

Dengan adanya magot ini, ke depannya diharapkan dapat menjadi usaha komersial, integrasi lahan baru, dan fokus pada makanan unggas dan ternak. Meski untuk saat ini, pembudidayaan magot masih berfokus untuk perikanan, makanan ternak, serta unggas. Sebab, seperti tujuan awal diadakannya program ini, yaitu untuk pengurangan volume sampah pada tingkat pedukuhan. (nad)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Magot-budi-daya-di-Laboratorium-Pengelolaan-Sampah-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-di-Murtigading-Bantul-Yogyakarta-Foto-Istimewa.jpg 867 1156 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-20 08:24:502022-06-20 08:24:50Magot: Solusi Pengurai Sampah

Terus Berbenah untuk Atasi Masalah Sampah

20/06/2022/in Terkini /by Ard

Salah satu alat pengolahan sampah di Laboratorium Pengelolaan Sampah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Murtigading, Bantul (Foto: Humas UAD)

Alat pengolah sampah yang terdapat di Desa Murtigading merupakan bentuk perjanjian kerja sama antara Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dinas Lingkungan Hidup, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Murtigading. Alat ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk permasalahan utama daerah Bantul, yaitu melimpahnya sampah rumah tangga. Masalah ini menjadi rumit saat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Lempuyangan tidak dapat menampung sampah dari daerah Bantul.

Mesin pemilah, pengayak, dan pembakaran, itulah tiga komponen alat pengolah sampah tersebut. Untuk mempermudah pengoperasian, digunakan pula alat konveyor. Menurut Budi Subawa selaku Ulu-ulu Desa Murtigading, pengeluaran yang dibutuhkan dalam pengoperasian alat tersebut belum dapat diketahui secara rinci, karena alat ini masih perlu banyak perbaikan sehingga belum dioperasikan secara rutin. Perkiraan perhitungan total biaya pengeluaran dialokasikan ke biaya solar, token listrik, gas elpiji, dan upah pekerja.

Sampah-sampah yang akan diolah di Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Unit Pengolahan Sampah adalah akumulasi sampah rumah tangga Desa Murtigading, yang akan diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan ditimbun di suatu tempat. Selanjutnya, sampah tersebut akan dibawa ke tempat pengolahan sampah. Pelanggan membayar sebesar Rp25.000,00 setiap bulan kepada DLH untuk biaya pengangkutan tersebut. Adanya pemasukan yang didapatkan yakni untuk mengoperasikan alat pengolah sampah.

Hasil pengolahan sampah tersebut berupa pupuk organik, limbah plastik, dan abu hasil pembakaran. Nantinya, limbah hasil pengolahan dapat digunakan oleh warga, terutama petani. Budi Subawa menuturkan, pupuk organik hasil pengolahan ini sangat bermanfaat bagi petani lokal karena dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk kimia.

ā€œOleh karena itu, kami dari BUMDes Murtigading akan melakukan uji coba selama satu minggu untuk memperkirakan total biaya pemasukan dan pengeluaran pengoperasian alat pengolah sampah. Jika didapati biaya pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, kami akan melakukan koordinasi dengan DLH untuk mencari solusi terbaik,ā€ ucap Budi Subawa. (ind)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Salah-satu-alat-pengolahan-sampah-di-Laboratorium-Pengelolaan-Sampah-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-di-Murtigading-Bantul-Foto-Humas-UAD.jpg 1876 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-20 07:50:192022-06-20 07:53:44Terus Berbenah untuk Atasi Masalah Sampah
Page 367 of 466«‹365366367368369›»

TERKINI

  • Kreativitas Berbasis Teknologi, Desain sebagai Sarana Dakwah dan Inovasi13/05/2025
  • BEM FAI Selenggarakan Festival Akhilla Tingkat DIY-Jateng13/05/2025
  • Pembelajaran Holistik Transformasi Berdasarkan Nilai–Nilai Keislaman13/05/2025
  • IMM FTI UAD SelenggarakanĀ Pelatihan Desain Canva13/05/2025
  • Alumni PBI UAD Berbagi Inspirasi Karier di Career Talk Show13/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025
  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025

FEATURE

  • Hindari Godaan Pinjaman Instan13/05/2025
  • Mengapa Manusia Tak Pernah Tahu Apa yang Terjadi Esok Hari?13/05/2025
  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top