• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Melawan Stres Berat di Semester Atas

12/04/2022/in Feature /by Ard

Hindriyati Muhamat Narasumber Acara Kita Talk Episode 48 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Catur)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Kita Talk episode 48 dengan mengusung tema “Melawan Stres di Semester Atas”. Acara berlangsung pada Kamis (07-04-2022) melalui kanal YouTube TV UAD. Hadir sebagai narasumber adalah Risdatul Rahmah dan Hindriyati Muhamat yang keduanya merupakan mahasiswa dari Program Studi Psikologi UAD Angkatan 2017.

Annisa selaku host, mengatakan bahwa pada acara Kita Talk merupakan ajang diskusi, mencari informasi, dan berbagi pengalaman yang bukan hanya membahas apresiasi, prestasi, dan inovasi, tetapi juga edukasi.

“Sekarang kita akan mulai berbagi cerita sekaligus mendengarkan secara langsung suka duka dan tips menjadi mahasiswa di semester akhir dari kedua narasumber kita,” tambahnya.

Hindri memaparkan bahwa, “Hal yang dilakukan mahasiswa di semester akhir biasanya akan lebih fokus untuk menyelesaikan tugas akhir yaitu skripsi, dan pada masa ini waktu luang lebih banyak karena jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) sudah berkurang. Sehingga kesempatan ini biasanya saya manfaatkan untuk mencari referensi tugas akhir dan mencari lowongan magang maupun pekerjaan.”

Menurut Hindri, stres adalah adanya suatu tekanan yang didapatkan dari luar sehingga berisiko terhadap mental dan fisik. Keadaan semacam ini akan berdampak pada stres yang membuat diri tidak bersemangat, pola hidup terganggu, dan kurangnya motivasi diri.

Lebih lanjut ia menjelaskan, “Biasanya kekhawatiran yang muncul di semester akhir adalah saat sidang skripsi, karena tanpa disadari saat menghadap dosen penguji ada suatu hal yang membuat lupa karena terlalu panik atau cemas, dan saat menentukan rencana ke depan yang akan dilakukan nantinya. Selain mengerjakan skripsi, saya juga mengikuti latihan silat secara rutin. Bagi saya, melakukan hal yang kita sukai menjadi obat yang ampuh saat jenuh menyelesaikan skripsi. Namun, perlu diingat kita harus bisa membagi waktu antara keduanya.”

Hindri berpesan untuk teman-teman yang saat ini sedang menyusun tugas akhir atau skripsi, semangat terus nikmati prosesnya, percaya pada diri sendiri, dan terima diri sendiri apa adanya. Masalah sebesar apa pun yang diberikan, yakinlah kita mampu mengatasinya, ubah pandangan kita tentang stres, karena stres bukan sebuah ancaman tetapi peluang dan motivasi untuk terus berkembang.

Hal yang tak kalah menarik juga disampaikan oleh Risda. “Jika membahas mahasiswa di semester akhir, tentunya kita akan membahas mahasiswa yang sudah berada di ujung perkuliahan. Fokusnya lebih kepada bagaimana bisa menyelesaikan skripsi dan cara agar dapat lulus tepat waktu. Munculnya pertanyaan-pertanyaan kapan akan lulus yang datang dari keluarga maupun dari orang-orang sekitar membuat diri makin tertekan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap psikis.”

Dalam psikolog, ada beberapa faktor yang bisa membuat mahasiswa menjadi stres saat memasuki semester atas. Antara lain menghadapi tugas kuliah yang menumpuk, skripsi yang tak kunjung selesai atau banyaknya revisi, maupun muncul masalah dengan dosen pembimbing yang sulit ditemui. Jangan dianggap stres selalu memberi dampak buruk. Ada sisi lain yang dapat diambil, yaitu mendorong diri untuk lebih fokus kepada tujuan. Karena dengan begitu, diri dipaksa untuk segera menyelesaikan tujuan dan hal yang ingin dicapai.

Hindri dan Risda mengaku sangat bersyukur dapat diterima sebagai mahasiswa Psikologi UAD karena pada saat belajar psikologi keduanya bisa lebih memahami diri sendiri, belajar mengenali diri sendiri maupun ketakutan, dan mampu menerima kekurangan diri.

Di akhir acara Kita Talk, Risda memberikan motivasi, “Keadaan stres pasti pernah terjadi di kehidupan kita. Tidak ada salahnya jika kita bisa menyelesaikan permasalahan dan stres yang dialami secara mandiri. Tetapi, tidak ada salahnya juga untuk meminta bantuan dari orang lain. Sadarlah jika kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dari orang lain. Jangan pernah merasa malu untuk meminta bantuan dari orang lain.” (ctr)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hindriyati-Muhamat-Pada-Acara-Kita-Talk.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-12 08:11:272022-04-12 08:11:27Melawan Stres Berat di Semester Atas

Akhlak Adalah Perhiasan Terbaik

11/04/2022/in Terkini /by Ard

Kajian Muslimah IMM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta (Foto: Laras)

Drh. Nurahni, M.Ag. dengan senang hati membagikan ilmunya dalam Kajian Muslimah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Kajian ini berlangsung melalui Zoom Meeting pada Jumat, 08 April 2022. Tema yang diusung adalah “Akhlakmu Adalah Perhiasan Terbaikmu”.

“Imam Ghazali, seperti dikutip Yunahar, menjelaskan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang melahirkan perilaku dan perbuatan spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran, hingga mengkristal membentuk kepribadian (karakter),” jelas Nurahni, (08-04-2022). “Misalnya, ketika seseorang membutuhkan bantuan, maka dengan spontan membantunya. Kesediaan membantu orang lain secara spontan itu akan menjadi akhlak karimah jika dilakukan berulang, sadar, dan tanpa paksaan.”

Dalam kedudukannya, akhlak menjadi misi utama risalah Islam. Selain itu juga merupakan salah satu ajaran Islam, memberatkan timbangan kebaikan, menjadi indikator iman, buah dari ibadah, menjadi hal yang didoakan Rasulullah saw., serta menjadi salah satu tema pokok Al-Qur’an. Sementara itu, tujuh ruang lingkup akhlak yakni, akhlak kepada Allah, Rasulullah, diri sendiri, keluarga, masyarakat, negara, dan lingkungan.

“Keutamaan menjaga akhlak karimah yaitu dengan mengingat kedudukan akhlak yang sangat mulia. Akhlak itu penting karena merupakan perintah Allah Swt. dan akan memberikan timbangan kebaikan yang berat di akhirat kelak,” imbuh Nurahni. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Drh.-Nurahni-M.Ag_.-membagikan-ilmunya-di-Kajian-Muslimah-Ikatan-Mahasiswa-Muhammadiyah-IMM-Fakultas-Ekonomi-dan-Bisnis-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Yogyakarta.jpg 651 1273 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-11 10:25:522022-04-11 10:25:52Akhlak Adalah Perhiasan Terbaik

Ramadan Talk: Rahasia Menata Hati di Bulan Ramadan

11/04/2022/in Terkini /by Ard

Podcast Ramadan Talk yang diselenggarakan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Raihan)

“Jika berbicara tentang menjaga hati agar bisa istikamah di bulan Ramadan, maka sejatinya semua orang tidak ada yang baik, dalam kata lain semua orang memiliki status yang bersama-sama berjuang dan berusaha untuk kembali menata hati yang baik. Itulah yang dikatakan oleh baginda Nabi Muhammad saw. Satu tungku ada segumpal daging, jika daging tersebut baik maka baiklah seluruh daging tetapi jika daging tersebut buruk maka buruklah seluruh daging tersebut dan daging tersebut adalah hati.”

Kutipan tersebut merupakan salah satu aspirasi penting yang disampaikan oleh H. Imandani, Lc., Waka Kurikulum Raudhatul Ulum Sakatiga pada podcast Ramadan Talk yang diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kegiatan ini disiarkan secara daring melalui platform Zoom Meeting Jumat, 8 April 2022.

Imandani mengatakan, “Memang sebenarnya hanya Allah Swt. yang tahu tentang isi dan kualitas di dalam hati hamba-Nya. Niat terletak pada hati, sehingga ketakwaan itu tidak bisa dilihat dan tidak bisa diketahui secara pasti kualitasnya kecuali Allah Swt.”

Segala sesuatu akan dimulai dengan keyakinan, karena dalam memulai segala sesuatu diperlukan niat ikhlas dalam menjalankan semua kegiatan. Rasulullah saw. pernah bersabda innamal a’malu binniyat, semua hal yang ingin dijalankan akan sangat bergantung pada niat. Begitu juga dengan niat ini yang tempatnya ada pada hati dan urusan niat merupakan urusan hamba-Nya kepada Allah.

“Langkah pertama untuk tetap istikamah adalah niat ikhlas menjalankan sesuatu karena Allah Swt. Para ulama menuturkan, menjaga niat itu penting karena syarat diterimanya suatu amalan ada dua yakni ikhlas karena Allah Swt. dan sesuai ajaran Allah dan Rasul-Nya. Jika salah satu hilang maka amalan tersebut tidak akan diterima oleh Allah Swt.,” jelas Imamdani.

Tidak semua umat manusia bisa terus menjaga niat yang ada di dalam hati ini. Kadang di awal sebelum melakukan sesuatu hati ini telah berniat baik, ikhlas kepada Allah semata, tetapi pada saat menjalankan suatu amalan itu berubah. Misalnya melakukan suatu amalan agar mendapat pujian dari orang lain, dan dianggap orang yang saleh. Oleh karena itu, harus ada pengendalian dalam diri.

Langkah kedua untuk tetap istikamah yaitu diimbangi dengan kegiatan yang positif. Misalnya menghindari berada di lingkungan yang selalu membicarakan orang lain, selalu pamer akan sesuatu hal, selalu haus akan pujian dari orang lain, bahkan berbuat maksiat.

 “Seandainya ada seorang muslim melakukan suatu perbuatan maksiat, ia harus sadar bahwa perbuatannya bukan karena setan, melainkan murni dari keinginannya sendiri atau hawa nafsunya. Oleh karena itu, seorang muslim harus berada di lingkungan dan melakukan hal yang positif karena sedikit demi sedikit seorang muslim akan merasakan keindahan dalam istikamah.”

Di akhir, Imamdani menerangkan, langkah terakhir dalam mendapatkan niat hati yang ikhlas yaitu tetap berbaik sangka kepada Allah Swt. “Apa pun yang Allah berikan merupakan takdir yang baik dari-Nya. Maka dari itu memiliki hati yang selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan merupakan cara yang paling mudah untuk mendapatkan hasil niat ikhlas.” (rai)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Podcast-Ramadan-Talk-yang-diselenggarakan-Fakultas-Agama-Islam-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Raihan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-11 10:14:062022-04-11 10:14:06Ramadan Talk: Rahasia Menata Hati di Bulan Ramadan

Diskusi Panel Interprofessional Education

11/04/2022/in Terkini /by Ard

dr. Leonny Dwi Rizkita, M. Biomed. Pemateri Diskusi Panel Interprofessional Education oleh Faultas Kedokteran, FKM, dan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Terdapat peran dan tanggung jawab profesi kedokteran dalam Interprofessional Education (IPE). Domain dari IPE yaitu teamwork, attitudes, responsibilities, communication, learning, dan person-centred care. Hal inilah yang dibahas dr. Leonny Dwi Rizkita, M. Biomed. dalam kolaborasi antara Fakultas Farmasi, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ketika mengadakan diskusi panel dengan tajuk “Interprofessional Education” pada Sabtu, 9 April 2022.

Selain Leonny, acara yang digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube FKM UAD Official ini menghadirkan dua pembicara lainnya yang ahli di bidangnya. Mereka adalah apt. Putri Rachma Novitasari, M.Pharm. Sci. dan Ahmad Faizal Rangkuti, S.K.M., M.Kes.

“Roles and responsibilities, secara umum diartikan, sebagai tim harus melakukan pengawasan kesehatan dan pencegahan penyakit, penelitian perawatan kesehatan (penelitian medis), rehabilitasi, pendidikan penyedia layanan kesehatan (dokter, perawat, ahli gizi, pekerja sosial, dll.), serta melakukan penyelidikan, diagnosis, dan perawatan orang sakit maupun terluka tidak bisa dilakukan seorang diri tanpa bantuan tim. Oleh karena itu diperlukan belajar dan memahami peran profesi masing-masing agar dalam melayani pasien bisa secara maksimal,” ujar Leonny.

Ethical practice, masing-masing profesi harus memiliki dan mengetahui kode etiknya, seperti halnya kode etik dokter yang tertera pada UU RI No. 29 tahun 2002 tentang Praktik Kedokteran. Dalam menghadapi resolusi konflik, hal-hal yang harus diperhatikan dalam IPE yaitu beri nama masalah dan taruh di atas meja kemudian bersama-sama mengidentifikasi kemungkinan penggerak konflik, mengidentifikasi kepentingan dan tujuan bersama, bersama-sama mencari solusi yang memungkinkan, memastikan solusi memenuhi kepentingan masing-masing pihak, serta mencapai kesepakatan tentang solusi dan cara bertindak.

“Communication juga menjadi hal yang penting dalam kesuksesan kerja sama. Pada dasarnya tidak mungkin semua hal akan dikerjakan sendiri tanpa adanya komunikasi dengan yang lain. Tak hanya itu, kolaborasi dan kerja sama dalam IPE menjadi peran yang utama,” tambahnya.

Lebih lanjut, Putri menyampaikan mengenai peran dan tanggung jawab profesi Farmasi dalam IPE. Sebagai calon praktisi kesehatan diharapkan kita mengetahui apa yang dimaksud dengan tim kolaborasi dan kerja sama tim yang efektif untuk menghadapi tantangan di zaman modern ini. Permasalahan yang sering terjadi dalam IPE yaitu masalah komunikasi dan sering memicu medication eror.

“Program IPE dalam disiplin ilmu Farmasi memiliki peranan yang sangat penting tidak hanya dalam hal pelayanan obat kepada pasien atau pada tim multidisiplin profesi, tetapi juga sangat memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Ada berbagai keuntungan yang dapat diperoleh dari model IPE, di antaranya membantu mempersiapkan mahasiswa pendidikan kesehatan untuk mampu terlibat dan berkontribusi secara aktif dalam memecahkan permasalahan (problem solving), serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.”

Ia menambahkan, “Peran dan tanggung jawab Farmasi dalam IPE yaitu professional awareness, professional recognition, exploration and trial, professional relation expansion, dan commitment to the collaborative working relationship. Komunikasi dalam kolaborasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan pasien, karena dapat melibatkan tumpang tindih terjadinya konflik interprofesional dan juga keterlambatan pemeriksaan jika terdapat salah komunikasi dalam kolaborasi tenaga kesehatan.”

Sementara itu, Ahmad selaku pemateri ketiga menyampaikan mengenai peran dan tanggung jawab ahli Kesehatan Masyarakat dalam IPE. Peran tenaga ahli Kesehatan Masyarakat di masyarakat di antaranya pemberantasan penyakit menular dan tidak menular, perbaikan sanitasi lingkungan tempat-tempat umum, perbaikan lingkungan pemukiman, pemberantasan vektor, pendidikan atau penyuluhan kesehatan masyarakat, pelayanan ibu dan anak, pembinaan gizi masyarakat, pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, pengawasan obat dan minuman, serta pembinaan peran masyarakat.

“Apa yang kita dilakukan dalam kolaborasi IPE ini tidak terlepas dari perintah Allah Swt. yaitu kita diciptakan dari berbagai suku, bangsa, agar saling mengenal. Apabila kita jabarkan lebih luas, kita diciptakan dari berbagai profesi untuk lebih saling mengenal dan kita dianjurkan untuk fastabiqul khairat saling berlomba dalam kebaikan. IPE dalam kerja sama meningkatkan kesehatan masyarakat melalui kolaborasi ini merupakan sunah dan suatu perintah dari Allah Swt. sehingga tidak ada alasan untuk bersikap egois dalam profesi masing-masing, karena sesungguhnya setiap profesi itu mulia,” tutup Ahmad.

Terakhir, dari diskusi panel Interprofessional Education, mahasiswa diminta untuk membuat esai mengenai IPE kemudian dipresentasikan dalam pertemuan diskusi selanjutnya. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/dr.-Leonny-Dwi-Rizkita-M.-Biomed-sedang-memaparkan-materi-dalam-Diskusi-Panel-Interprofessional-Education.-foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-11 09:27:452022-04-11 09:28:17Diskusi Panel Interprofessional Education

Sharing Session: IISMA dan International Credit Transfer

11/04/2022/in Terkini /by Ard

Ida Puspita, S.S., M.A.Res. pemateri pada sharing session yang diadakan Fosma PTMA bersama Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Forum Silaturahmi Bidang Kemahasiswaan (Fosma) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) bersama Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sharing session dengan tajuk “Kiat Sukses Lolos Program IISMA dan International Credit Transfer” pada Jumat, 8 April 2022. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube BIMAWA UAD Jogja. Hadir sebagai narasumber yaitu Ida Puspita, S.S., M.A.Res. selaku Kepala Office of International Affair (OIA) UAD.

Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD sekaligus Ketua Fosma PTMA dalam sambutannya menyampaikan, mahasiswa Indonesia khususnya di PTMA sangat berpotensi untuk terus mewarnai kegiatan prestasinya di kancah internasional. Sejalan dengan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa harus banyak diberikan pengalaman belajar baik di internal atau eksternal kampus, baik dalam negeri maupun luar negeri. Harapannya mahasiswa aktif mengikuti kegiatan, dan bisa berproses menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

Lebih lanjut Ida menyampaikan, mengapa harus bergabung di Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)? IISMA merupakan satu-satunya dan program yang paling menonjol dari MBKM yang diselenggarakan Kemendikbudristek untuk program sarjana ke luar negeri (mobilitas fisik). IISMA menjadi branding dan image building bagi universitas tersendiri yang tergabung. Apabila mengikuti program IISMA maka mahasiswa tersebut dapat mengenyam pendidikan di salah satu universitas ternama di dunia, dapat mengembangkan jaringan internasional, serta mendapatkan pengalaman budaya baru.

“Sementara itu, terdapat perbedaan program IISMA dan International Credit Transfer (ICT). Di antaranya, program ICT dilaksanakan secara daring dan program tersebut masih dalam proses penyusunan dan segera rilis di akhir bulan April, pendanaan untuk mahasiswa dan universitas asal (dikirim ke universitas asal) dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), terdapat learning agreement, minimal TOEFL dengan skor minimal 450,” papar Ida.

Terakhir ia berharap agar PTMA bisa mendukung mahasiswa sepenuhnya dalam mengikuti program IISMA maupun ICT. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ida-Puspita-S.S.-M.A.Res_.-sedang-memaparkan-materi-pada-sharing-session-IISMA-dan-ICT.-foto-Farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-11 08:18:112022-04-11 08:31:49Sharing Session: IISMA dan International Credit Transfer

PBSI UAD Selenggarakan Kuliah Umum Penulisan Opini dan Resensi

11/04/2022/in Terkini /by Ard

Kuliah Umum Penulisan Opini dan Resensi oleh PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Catur)

Menulis opini pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini sangat bermanfaat. Karena, dengan menulis pasti akan mengharuskan kita untuk membaca. Mau tidak mau, suka tidak suka, seseorang akan mencari sumber bacaan. Dengan menulis akan memberikan dampak positif yang baik terhadap masyarakat, yaitu menambah pengetahuan masyarakat tentang adanya isu yang sedang ramai diperbincangkan. Selanjutnya, pengetahuan dan wawasan kita juga akan bertambah.

Hal tersebut yang melatarbelakangi Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menggelar Kuliah Umum Penulisan Opini dan Resensi dengan tema “Menulis Opini di Masa Pandemi” pada Jumat, 8 April 2022. Acara digelar secara daring melalui Instagram @pbsifkipuad, Zoom Meeting, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube PBSI FKIP UAD Official. Hadir sebagai pemateri Ansori Salim, selaku general manager Harian Radar Jambi. Kuliah umum ini bersifat wajib untuk mahasiswa PBSI semester 4 yang mengambil mata kuliah peminatan jurnalistik.

Ansori menyampaikan, opini merupakan suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah keadaan yang pernah ataupun keadaan yang pernah maupun sedang terjadi. Opini sangat dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengalaman, pemahaman, dan keyakinan setiap individu.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seseorang yang baru menulis opini, memilih tema yang familier di masyarakat, mengangkat isu yang aktual, mencari data yang valid, menentukan judul yang menarik, dan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat luas. Menulis opini seharusnya menyertakan pendapat pribadi dan memberikan solusi atas permasalahan yang ditulis,” papar Ansori.

Lebih lanjut ia menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan penulis pemula supaya tulisan yang dibuat bisa terbit di media massa cetak maupun daring. Antara lain, perhatikan penulisannya sudah sesuai atau belum dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) maupun Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), cermati persyaratan media massa yang akan dituju, dan pentingnya melengkapi sumber data yang valid.

Terakhir Ansori berharap, setelah diadakannya kuliah umum ini akan banyak mahasiswa UAD yang tertarik untuk menulis opini dan mempublikasikannya di media massa cetak maupun daring. Jika naskah belum diterima oleh redaktur dan naskah yang dikirim dikembalikan, teruslah belajar kembali, jangan menyerah, terus mencoba, serta perbanyak membaca. (ctr)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ansori-Salim-selaku-General-Manager-Harian-Radar-Jambi-saat-menyampaikan-materi-pada-Kuliah-Umum-2.jpg 693 1363 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-11 07:55:302022-04-11 07:55:30PBSI UAD Selenggarakan Kuliah Umum Penulisan Opini dan Resensi

Ramadan Talk: Menggali Hikmah Ramadan

09/04/2022/in Terkini /by Ard

Ramadan Talk yang diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Raihan)

“Ada beberapa poin dalam menggali hikmah Ramadan atau hikmah puasa, salah satunya ketakwaan. Puasa Ramadan merupakan sarana sebagai menggapai ketakwaan kepada Allah Swt. Ketakwaan seseorang kepada Allah menyatu dan menjiwai dalam kehidupan yang selalu melekat di dalam diri sendiri. Ketika Ramadan usai, jiwa-jiwa takwa akan tetap menyatu pada seorang muslim, sehingga bisa mengendalikan diri terhadap apa yang diperintahkan lalu dilaksanakan, dan menjauhi segala larangan.”

Kutipan di atas merupakan salah satu poin penting yang disampaikan oleh Drs. H. Syamsul Huda, M.Pd., kepala sekolah MAN 3 Bantul pada podcast Ramadan Talk yang diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kegiatan ini disiarkan secara daring melalui platform Zoom Meeting Selasa, 05 April 2022.

Syamsul Huda memaparkan, “Ramadan atau puasa sebagai sarana mensyukuri nikmat dari Allah. Mengapa harus disyukuri? Karena tidak semua manusia diberikan kenikmatan bisa merasakan puasa di bulan suci Ramadan ini. Kesyukuran kita, kenikmatan yang paling tinggi yaitu diberikan keimanan dari Allah kepada kita. Jadi kita bisa merasa hidup di dunia sebagai hamba Allah yang memiliki keyakinan bahwa laailahailallah merupakan kenikmatan yang luar biasa.”

Dalam kata laailahailallah memiliki arti rukun yang wajib dilakukan, salah satunya puasa. Jika dilihat dari sisi hikmah kesehatan pun sangatlah dianjurkan. Oleh karena itu puasa memiliki keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.

Di akhir, Syamsul menerangkan, puasa tidak hanya menahan rasa haus dan lapar, tetapi kita juga berpuasa dalam segala hal yang dapat memicu terjadinya dosa. Dengan melakukan puasa, seorang manusia pasti juga merasakan keadaan orang-orang miskin yang hanya bisa makan satu atau dua hari sekali. Dari perasaan itulah kita harus bisa berbagi dan saling menolong orang-orang miskin, dengan kata lain melaksanakan atau menunaikan zakat. (rai)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ramadan-Talk-yang-diselenggarakan-oleh-Fakultas-Agama-Islam-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Raihan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-09 08:31:282022-04-09 08:31:28Ramadan Talk: Menggali Hikmah Ramadan

PHP2D, P3D, dan Wiradesa Bertransformasi Menjadi PPK Ormawa

09/04/2022/in Terkini /by Ard

Ir. Mintarti, M.Si. saat menyampaikan materi terkait PPK Ormawa pada acara yang digelar oleh PKM Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Eka Marcella)

Kegiatan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D), dan Program Wiradesa, kini pada tahun 2022 telah ditransformasikan ke dalam satu program berupa Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa).

Melalui sosialisasi yang digelar oleh PKM Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Minggu, 3 April 2022, Ir. Mintarti, M.Si. selaku tim penyusun dan juri PPK Ormawa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menjelaskan bahwa kegiatan PPK Ormawa ini tidak jauh berbeda dengan PHP2D, P3D, dan Wiradesa tetapi memang terdapat kekhasan dan penekanan-penekanan tertentu yang berbeda dengan tahun sebelumnya.

“Karena merupakan transformasi, maka sebenarnya inti kegiatannya enggak beda jauh, tetapi memang untuk tahun ini ada kekhasan dan ada penekanan-penekanan tertentu yang barangkali tidak sama dengan tahun lalu,” ungkapnya.

Di dalam PPK Ormawa ini aspek penilaiannya tidak hanya difokuskan pada keberhasilan program tetapi juga pada peningkatan kapasitas ormawa dan kompetensi mahasiswa yang terjun di desa. Selain itu, perbedaan yang kedua adalah untuk tahun ini tidak ada komunikasi langsung antara Belmawa dengan organisasi mahasiswa. Sebab, perguruan tinggi masing-masing yang akan lebih berperan dan berproses dalam mentransferkan komunikasi tentang PPK Ormawa melalui lembaga yang menangani khusus tentang kegiatan ormawa yaitu bagian kemahasiswaan.

“Jadi, dari Belmawa ke bagian kemahasiswaan dahulu baru setelah itu ke ormawa.”

Perbedaan ketiga yaitu fokus kegiatannya tetap pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, tetapi pada 2022 ini sudah disediakan empat belas topik yang bisa dipilih di antaranya, sociopreneur, pertanian masa depan, sekolah perempuan, desa/kelurahan digital, sanggar tani muda, konservasi tanaman obat, rumah sampah digital, desa/kelurahan sehat, desa/kelurahan sehat, rumah inovasi, kampung iklim, desa/kelurahan maritim, desa/kelurahan hutan, dan aktivitas lain pilihan ormawa/topik bebas. (eka)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ir.-Mintarti-M.Si_.-saat-menyampaikan-materi-terkait-PPK-Ormawa-pada-acara-yang-digelar-oleh-PKM-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Eka-Marcella.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-09 07:55:272022-04-09 08:20:07PHP2D, P3D, dan Wiradesa Bertransformasi Menjadi PPK Ormawa

International Guest Lecture PBI UAD: Mempelajari Tentang Podcasting

08/04/2022/in Terkini /by Ard

Athina L. Camila, MAEd. pembicara International Guest Lecturer yang diadakan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kuliah tamu internasional dengan tajuk “Sound Waves Work: The Basic of Podcasting” pada Kamis, 7 April 2022. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PBI UAD Official. Hadir sebagai pemateri adalah Athina L. Camila, MAEd. selaku Master of Arts in Education, University of Saint Anthony, Filipina.

Athina menyampaikan, tujuan diadakannya acara tersebut di akhir sesi nanti mahasiswa dapat mengidentifikasi konsep dasar podcasting, menjelaskan proses dalam mengembangkan pelajaran berbasis podcast, dan menghubungkannya dengan profesi sebagai guru.

Podcast merupakan materi pembelajaran tambahan yang dengan mudah menyiarkan konten audio yang menarik, kemudian dapat didengarkan oleh siswa kapan pun dan di mana pun mereka berada. Sedangkan podcasting adalah jenis media digital yang memungkinkan akses ke informasi berkala melalui unduhan di perangkat portabel. Podcast berupa fail audio digital yang tersedia untuk diunduh di komputer atau perangkat seluler. Podcasting diperkenalkan pada tahun 2000, dalam lima tahun terakhir telah dicatat sebagai ledakan podcast.

“Podagogy adalah inovasi dan praktik podcasting dalam lingkungan pendidikan, dengan peserta didik sebagai pendengar yang dituju secara pedagogis. Kelebihan podagogy yaitu mendukung pembelajaran seluler, bersifat reaktif dan proaktif, bersifat inklusif, mempromosikan pembelajaran mandiri, dan termasuk dalam pembelajaran dua arah,” papar Athina.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa podcasting adalah modalitas penyampaian pembelajaran tambahan yang menyajikan topik pembelajaran dalam bentuk file audio digital. Podcast yang disajikan dibuat berdasarkan kompetensi bidang pembelajaran, serta dapat diakses untuk penggunaan daring atau luring yang nyaman. Podcaster dalam bidang pendidikan nantinya adalah guru yang dapat melakukan salah satu peran penting untuk podcasting seperti penyiar, penulis naskah, editor bahasa, atau editor audio atau video.

Terakhir Athina menyampaikan mengenai soft skill seorang guru sebagai podcaster yaitu komunikasi, motivasi diri, kepemimpinan, tanggung jawab, kerja sama, pemecahan masalah, ketegasan, kemampuan bekerja di bawah tekanan, fleksibilitas, negosiasi, dan resolusi konflik. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Athina-L.-Camila-MAEd-pembicara-International-Guest-Lecturer-yang-diadakan-Program-Studi-Pendidikan-Bahasa-Inggris-PBI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-08 09:00:132022-04-08 08:25:47International Guest Lecture PBI UAD: Mempelajari Tentang Podcasting

Microteaching, Bekal Mahasiswa Mengajar di Kelas

08/04/2022/in Terkini /by Ard

Ketua Program Studi PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd. memberi perkuliahan Microteaching (Foto: Muh Raihan)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pembekalan perkuliahan microteaching, Sabtu (19-03-2022). Kegiatan ini ditujukan untuk perkuliahan semester genap tahun 2021/2022 bagi dosen dan mahasiswa UAD.

Ketua Program Studi PGSD sekaligus pembicara Dr. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd. menjelaskan, perkuliahan microteaching dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dengan pendamping dosen yang sudah dibagi. Pembekalan perkuliahan saat ini dilakukan secara bersama-sama untuk memahami cara microteaching semester genap dilaksanakan.

“Program Studi PGSD merasa sangat perlu memberikan bekal microteaching karena sangat berguna untuk para lulusan PGSD saat bekerja sebagai guru nanti,” jelasnya. “Untuk pelaksanaannya yakni secara luring setelah Ujian Tengah Semester tahun ajaran 2021/2022.”

Microteaching merupakan perkuliahan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa semester 6 dan dilakukan secara berkelompok. Mahasiswa nantinya diminta untuk tampil menjadi seorang guru sebanyak tiga kali. Adapun durasi yang telah ditentukan yaitu maksimal 35 menit, dengan tujuan melatih mahasiswa PGSD UAD dalam dasar mengajar, memotivasi, mengelola kelas, dan keterampilan mengelola siswa.

Dosen praktisi sekaligus pembicara kedua dalam pembekalan perkuliahan microteaching, Rini Ningsih, M.Pd., menambahkan susunan jadwal, alur, dan strategi praktik perkuliahan yang akan diadakan Juni nanti.

“Harapannya, para mahasiswa PGSD bisa menjadi sosok guru yang siap pada saat mengajar secara nyata,” jelasnya.

Perlu diketahui pula, pembekalan perkuliahan ini mengajarkan berbagai kesiapan, di antaranya pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengelompokan mata pelajaran bagi siswa, dan evaluasi guru dengan siswa. (rai)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ketua-Prodi-PGSD-Dr.-Sri-Tutur-Martaningsih-M.Pd_.-dalam-menyampaikan-materi-pembekalan-perkuliahan-Microteaching-Foto-Muh-Raihan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-08 08:09:542022-04-08 08:09:54Microteaching, Bekal Mahasiswa Mengajar di Kelas
Page 384 of 468«‹382383384385386›»

TERKINI

  • UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester15/05/2025
  • Lulusan FAI UAD Harus Tanggap dengan Perubahan Teknologi15/05/2025
  • Webinar Edukasi dan Pencegahan Kekerasan Seksual15/05/2025
  • Tim PKM UAD Buat Mini Terrarium Sebagai Obat Anti Stress15/05/2025
  • Menulis dengan Hati, Menyunting dengan Nurani15/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025
  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025

FEATURE

  • Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti15/05/2025
  • Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik15/05/2025
  • Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja15/05/2025
  • Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia15/05/2025
  • Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi14/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top