Posts

Tim P3D HMPS FKIP UAD Menyelisik Mataram Islam di Gilangharjo

/in /by

Sarasehan Budaya Jejak Petilasan di Gilangharjo yang dilakukan oleh Tim P3D HMPS PBSI FKIP UAD (Foto: Humas UAD)

Tim Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar sarasehan budaya “Jejak Petilasan di Gilangharjo”, Senin (08-11-2021) di Kampus I UAD secara luring dan daring.

Atik Widyaningrum ketua tim P3D mengatakan, sarasehan menghadirkan narasumber Agus Suwarto, S.Sos., Kepala Seksi Pengembangan Warisan Budaya Benda Kundha Kabudayan Dinas Kebudayaan DIY. Selain itu, juga hadir Surakso Wiryo Sanjoyo, juru kunci Situs Gilanglipuro, dan Surakso Surasetika, juru kunci Makam Tambalan.

Ia menambahkan, timnya mendapat hibah dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Gilangharjo. Program P3D ini melanjutkan program yang telah dilaksanakan Tim Program Holistik Pengembangan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) PBSI FKIP UAD tahun 2020 sebelumnya.

“Tujuan sarasehan budaya ini untuk meluruskan pandangan masyarakat tentang situs peninggalan sejarah dan melestarikan peninggalan sejarah yang ada di Desa Gilangharjo. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan mengenai sejarah dan dapat meningkatkan kesadaran dalam melestarikan sejarah yang ada,” ungkapnya.

Pengabdian yang dilakukan difokuskan pada aspek pendidikan, sejarah, seni, dan budaya di Gilangharjo, dengan merintis sebuah paket eduwisata. Dalam aspek sejarah tim P3D HMPS PBSI melibatkan tempat-tempat peninggalan Kerajaan Mataram Islam di antaranya Situs Gilanglipuro dan Makam Tambalan.

Pada aspek pendidikan, tim merintis sebuah taman literasi untuk meningkatkan minat literasi, kreativitas dan inovasi masyarakat Desa Gilangharjo, khususnya anak-anak dan remaja serta sebagai upaya mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN).

Sedang dalam aspek seni dan budaya memberikan berbagai pelatihan kepada masyarakat Desa Gilangharjo. Di antaranya, pelatihan melukis, membatik, pembuatan makanan tradisional, menari, gamelan, dan revitalisasi permainan tradisional. Tujuannya, melestarikan seni dan budaya serta meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Gilangharjo di masa pandemi Covid-19.

Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. menjelaskan, merawat Indonesia tidak harus menduduki posisi strategis atau pimpinan di pemerintahan. Namun bisa dilakukan dengan cara seperti yang telah dilakukan Tim P3D HMPS PBSI FKIP UAD.

“Kami berharap upaya dari Tim P3D PBSI UAD bisa menciptakan destinasi wisata baru di wilayah Bantul. Selanjutnya, destinasi wisata Gilangharjo ini bisa dikoneksikan dengan Agrowisata Organik yang dikembangkan Tim PHP2D HMPS Pendidikan Fisika UAD, beberapa hari lalu di Desa Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, yang baru saja diresmikan Wakil Bupati Joko Purnomo,” terang Gatot.

Di sisi lain Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) mengatakan, UAD mendapatkan enam dana hibah dari Kemendikbudristek. Dana hibah tersebut digunakan untuk implementasi catur dharma UAD bagian pengabdian kepada masyarakat.

“Bimawa memiliki komitmen terus mendampingi mahasiswa agar pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan berhasil dengan optimal. Hasil sarasehan Jejak Petilasan di Gilangharjo ini akan dijadikan tulisan sehingga memudahkan masyarakat mengenali sejarah Desa Gilangharjo,” tandasnya. (ard)

HMPS Pendidikan Fisika UAD Hadirkan Agrowisata Organik dan Pemanfaatan Limbah

/in /by

Peresmian Agrowisata Organik oleh Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo (tengah) bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. (tengah kiri)

Terletak tidak jauh dari pantai, Desa Srigading, Bantul, Yogyakarta masih asri dengan pemandangan yang memanjakan mata, khususnya bagi para wisatawan. Tetapi dari keasrian pemandangan tersebut, ada masalah lingkungan yang timbul dari limbah pengolahan udang.

Atas dasar tersebut, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Fisika melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) memanfaatkan peluang pemanfaatan limbah dan mengembangkan agrowisata organik. Kegiatan PHP2D ini melibatkan seluruh warga desa, petani udang, dinas pertanian, serta Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Dalam pelaksananya, dihadirkan kegiatan penunjang seperti sosialisasi melalui seminar program dan pelatihan perawatan agrowisata.

Peresmian Agrowisata Organik tersebut dilakukan langsung Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo, bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Minggu, 7 November 2021.

Joko B. Purnomo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada UAD yang telah berinisiasi memberikan perhatian kepada Bantul dengan pemberdayaan lahan, masyarakat, dan di bidang pertanian. “Sebanyak 15% masyarakat Bantul masih menggantungkan hidupnya di bidang pertanian, sehingga inovasi dalam bidang ini sangat dibutuhkan. Terima kasih telah turut membangun, bekerja sama, serta bersinergi untuk agrowisata organik di Srigading, Bantul.”

Sementara Gatot mengatakan, PHP2D sangat tepat dilakukan di Desa Srigading. “Kami telah menyaksikan bagaimana sinergi warga desa dengan para mahasiswa dalam pengembangan agrowisata ini. Ini adalah bentuk kepedulian UAD dan dalam rangka menjalankan salah satu catur dharma perguruan tinggi, pengabdian kepada masyarakat.”

Di sisi lain, Silvia Laili sebagai ketua tim PHP2D HMPS Pendidikan Fisika menjelaskan produk yang dibuat dari program ini adalah Kosiwa. “Kosiwa merupakan nama produk pupuk cair hasil limbah yang kami ciptakan. Kami berharap, apa yang saat ini kami lakukan dapat memberi manfaat dan membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar,” jelasnya. (didi)

Webinar Potensi Industri Halal dan Strategi Pengembangannya

/in /by

Webinar “Potensi Industri Halal Indonesia” diselenggarakan Halal Center UAD bekerja sama dengan Universitas Riau dan Institut Teknologi Sumatera (Foto: Didi)

Sebagai masyarakat dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia kian mendapat sorotan global terkait putusan sampai kepentingan hidup umat Islam itu sendiri. Salah satu yang menjadi perhatian adalah ketersediaannya produk halal.

Di Indonesia sangat mudah untuk mendapatkan produk halal, baik itu makanan, minuman, dan konsumsi lainnya. Namun jika disaksikan lebih jauh, produk halal tersebut umumnya didatangkan dari negara luar, bukan Indonesia sendiri yang menyediakannya. Oleh karena itu, peluang ini sebenarnya bisa dimanfaatkan.

Webinar bertajuk “Potensi Industri Halal Indonesia” hadir guna menjawab masalah yang dijadikan duduk perkara, mengapa Indonesia masih tertinggal di bidang penyedia produk halal. Bahkan negara mayoritas nonmuslim yang gencar melihat peluang dan melakukan inovasi di dalam hal ini.

Menggunakan Zoom Meeting dan YouTube, webinar ini diinisiasi oleh Halal Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Riau (UNRI), Institut Teknologi Sumatera (ITERA), dan program Kampus Merdeka, pada Rabu, 3 November 2021.

Menghadirkan empat pemateri, di antaranya ialah Prof. Dr. apt. Nurkhasanah, M.Si. (Ketua Halal Center UAD), Hj. Siti Aminah, S.Ag., M.Pd.I. (Kepala Pusat Kerja Sama dan Standarisasi Halal, BPJPH), Prof. Irwandi Jaswir (Konsultan Halal Industri, INHART Malaysia, dan Dr. (HC) apt. Nurhayati Subakat (Pengusaha dan Pemilik PT Paragon Indonesia). Tema masing-masing pemateri ialah “Peran Halal Center dalam Industri Halal”, “Regulasi Produk Halal di Indonesia”, “Perkembangan Industri Halal Dunia dan Indonesia”, dan “Peluang Industri Halal Kosmetik”.

“Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah dan populasi muslim terbesar, harusnya bisa mengambil alih. Besar harapan Indonesia menjadi salah satu pengekspor produk halal dunia ke depannya, yakni melalui pembangunan kawasan industri halal yang didukung pemerintah dengan program Hibah Kedaireka 2021,” ungkap Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D., sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik, dalam sambutannya.

Sertifikasi halal di Indonesia saat ini jauh lebih mudah dan efisien, “Regulasi halal di Indonesia mencakup mulai dari UUD, UU, PP, keputusan menteri, dan kepala badan jaminan produk halal,” jelas Siti sebagai pemateri pertama. Kemudian diperjelas oleh pemateri kedua, “Halal telah menjadi gaya hidup, karena baik dan berkualitas, inilah yang kemudian mendorong produk halal tidak hanya dinikmati oleh pemeluk Islam,” tambah Irwandi.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, Indonesia memiliki banyak bahan baku untuk produk halal, hanya saja kurang dieksplorasi. “Dari data Global Islamic Economic (GIE) Indicator, yang mengukur kekuatan ekonomi syariah pada 73 negara, Indonesia menduduki peringkat ke-4,” pungkas Nurkhasanah meyakinkan.

Sebagai pemateri terakhir, Nurhayati berbicara tentang bagaimana perusahaan berlabel halal yang didirikannya bisa sukses hingga saat ini. “Dengan inovasi formula kemudian didapatkan kualitas terbaik dengan harga terjangkau. Sesuai target pasar dan berkarakter kuat, maka akan mampu bersaing dan mendapatkan keuntungan besar.”

Halal merupakan wujud kebaikan dan kebermanfaatan. Ekonomi syariah telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Faktor suksesnya ialah dukungan pemerintah, canangkan sebagai program nasional, dan strategi yang baik. Membangun kompetensi sumber daya manusia (SDM) harus dengan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karier. (didi)

Sinaps 2021 Wadahi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UAD Kembangkan Skill

/in /by

Peserta Sinaps 2021 Fakultas Kedokteran UAD (Foto: Laras)

Sebagai jenjang kaderisasi Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Lokal atau Sinaps 2021, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta tentu memiliki tujuan yakni untuk mencetak mahasiswa FK berkualitas yang dapat mengimplementasikan pengetahuannya. Penamaan Sinaps pun tak lepas dari filosofi. Dalam disiplin ilmu kedokteran, sinaps merupakan hubungan fungsional antarsel saraf sebagai media komunikasi dengan diharapkannya impuls antarsel.

Selma selaku ketua panitia menuturkan pada Minggu, (07-11-2021), “Mahasiswa diajak mengikuti kegiatan sebagai relawan yang memiliki impact luas untuk masyarakat sekitar. Selain itu juga kegiatan eksternal yang dapat berdampak baik bagi individu dan institusi, juga mengikuti pendelegasian baik di wilayah maupun nasional.”

Harapannya, peserta menjadi seperti sel neuron dengan visi, misi, dan tujuan yang sama. Mereka bisa menghantarkan pengetahuan dan pengalamannya setelah mengikuti kegiatan ini dengan cara dan dinamika yang tentunya akan berbeda ke berbagai arah, seperti sinaps. Tidak hanya diri sendiri, orang lain pun juga mendapatkan outcome.

“Kami melihat kurangnya antusias mahasiswa FK dalam berorganisasi dan lebih mengeksplor diri keluar dari zona nyaman. Padahal, sebenarnya mereka mempunyai skill di luar disiplin ilmunya. Akhirnya kami memberanikan diri untuk mencoba memberikan fasilitas kepada mahasiswa,” lanjutnya.

Sebagai bentuk acara kelanjutan dari P2K FK, Sinaps ini diisi dengan berbagai materi yang sangat menarik. Ada lima puluh peserta yang mengikuti, dengan respons yang sangat antusias. Turut hadir pula mahasiswa berprestasi FK UAD. Acara dilaksanakan di Ampitarium lantai 7 Gedung FK UAD Kampus IV pada 06 November 2021. (Lrs)

Mahasiswa UAD Raih Dua Penghargaan Pada Ajang Mendongeng Internasional

/in /by

Nurlaila, mahasiswa UAD dengan kostum dan alat peraga yang digunakan untuk video lomba mendongeng (Foto: Istimewa)

Lagi-lagi Nurlaila Hikmah, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, mendapat juara I sekaligus menjadi juara favorit cabang lomba mendongeng pada kompetisi Festival Sastra Mursal Esten 2021. Acara ini diadakan oleh Universitas Negeri Padang (UNP).

Festival terdiri atas berbagai cabang lomba yang dapat diikuti oleh mahasiswa aktif sedunia, tujuannya untuk mengasah keterampilan bersastra generasi muda di tingkat internasional. Ada lomba mendongeng, lomba menulis cerita anak, menulis dan membaca puisi, lomba monolog, musikalisasi puisi, debat, pidato, serta masih banyak cabang lomba lainnya.

Laila, mahasiswa yang kerap mendapat kejuaraan di perlombaan ini, memilih untuk mengikuti festival cabang lomba mendongeng di waktu-waktu terakhir pendaftaran. “Alhamdulillah saya sudah mempunyai video yang pernah saya rekam sebelumnya, sebagai persediaan dan kebetulan juga temanya sesuai sehingga tinggal mengunggah saja,” ucapnya pada Rabu, (03-11-2021).

“Legenda Sungai Musi” adalah judul video mendongeng yang dibuat oleh Laila. Dalam video tersebut dia mengenakan baju adat Sumatra Selatan, Palembang, yakni Aesan Gede. Ia melakukannya juga sebagai kebanggaan bisa mengampanyekan daerah asalnya.

Dari semua kejuaraan yang diperoleh, tentunya Laila mempunyai tips yang sering ia gunakan dalam setiap perlombaan. Yang pertama tentunya persiapan yang matang, semakin matang persiapannya semakin besar kemungkinan untuk menang, yang kedua adalah terus berlatih. (lrs)

Asrama Persada UAD Kini Menjadi Tiga Lokasi

/in /by

Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (Persada) UAD yang berlokasi di Kampus Utama, Bantul, Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Bagi mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), khususnya angkatan 2019, 2018, dan seterusnya ke bawah, mungkin mengetahui Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) hanya ada di kompleks Kampus IV, Jl. Ring Road Selatan (Jl. Ahmad Yani), Kemutug, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Namun, sejak terbit surat yang ditandatangani oleh Wakil Rektor UAD, Drs. H. Parjiman, M.Ag., Nomor R.1/18/D.68/VII/2021 tentang Pembinaan dan Kaderisasi Mahasiswa Baru Penerima Beasiswa di Universitas Ahmad Dahlan, Persada sebagai wadah kaderisasi di UAD mekar, kini letaknya menjadi tiga lokasi. Ketiga lokasi tersebut berada di Kemantren Banguntapan Bantul, Umbulharjo Kota Yogyakarta, dan Wates Kulonprogo.

Lokasi pertama masih tetap berada di kompleks gedung utama, Kampus IV UAD. Bahkan dua gedung kembar tersebut menjadi bangunan yang paling pertama berdiri, sebelum Masjid Islamic Center (IC) dan juga kampus megah di sekelilingnya. Bagi teman-teman alumni Persada angkatan 2014 ke bawah pasti masih segar ingatannya, dulu sekeliling asrama masih banyak sawah dan lahan kosong untuk biasa digunakan bermain sepak bola dan kegiatan POPDA (Pekan Olahraga Santri Persada), serta serangga bernama tomcat yang menjadi musuh bebuyutan semua santri kala itu.

Tahun 2020, gedung Asrama Putri dijadikan sebagai shelter Covid-19. Akibatnya, pembinaan santri dilaksanakan secara virtual, di samping aturan pemerintah dan universitas bahwa semua kegiatan kampus dilakukan secara WFH (Work from Home). Oleh karenanya tidak ada santri yang mengikuti pembinaan secara langsung. Selain santri penerima beasiswa tahfidz yang jumlahnya hanya 11 anak, terdiri atas 8 putri dan 3 putra.

Awalnya, aktivitas mereka lebih untuk menghidupkan gema Ilahi di setiap Kampus UAD yang lokasinya berada di enam tempat itu. Tepatnya pada saat bulan Ramadan 1442 tahun lalu. Bahkan kehadiran mereka semakin membawa berkah, pasalnya santri putri disediakan lokasi khusus di bagian timur Kampus II UAD Unit B sebagai tempat tinggal, mengingat gedung asrama putri digunakan sebagai shelter Covid-19. Lokasi inilah yang kemudian menjadi Asrama Persada yang kedua, tepatnya berada di Jl. Pramuka, No.5F, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, DIY. Selanjutnya, lokasi tersebut disediakan khusus untuk pembinaan santri putri Persada program Tahfidz Al-Qur’an (BPM-HQ).

Adapun lokasi berikutnya ialah di Wates Kulon Progo, terpisah cukup jauh dengan dua asrama sebelumnya. Keberadaan Persada di Wates, atau selanjutnya disebut Persadawa ini tidak lepas dari sejarah bergabungnya Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Wates dengan Fakultas Agama Islam (FAI) UAD sejak sekitar tahun 2017. Adapun Persadawa sendiri, baru dikelola menyesuaikan kurikulum Persada sejak 2020 yang lalu.

Sebelumnya, sistem pembinaan kader mahasiswa di sana dilakukan oleh Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Agama Islam (FAI) bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo. Lokasinya berada di Pondok Pesantren Lansia AR. Fachruddin, Dusun Tambak, Triharjo, Wates, Kulon Progo. Inilah lokasi Persadawa yang menjadi tempat pembinaan kader di UAD Kampus VI tersebut. Teriring doa, semoga ke depan UAD memiliki asrama khusus yang dapat dijadikan sebagai pusat pembinaan kader di sana. (Diyan)

UAD Sambut Mahasiswa PMM-DM dari Berbagai Universitas di Indonesia

/in /by

Mahasiswa PMM-DM dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang akan kuliah di UAD (Foto: Humas UAD)

Kebijakan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berjumlah delapan, yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), salah satu bentuk kegiatan pembelajarannya adalah pertukaran pelajar/mahasiswa. Pada tahun 2021, ada Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DM), jadi setiap perguruan tinggi bisa menjadi penerima sekaligus pengirim mahasiswa. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kali ini kedatangan 61 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

“Berawal dari kurang lebih 70 mahasiswa yang memilih UAD, setelah melakukan beberapa tahapan akhirnya sebanyak 61 mahasiswa yang diterima dan melakukan pembelajaran di sini. Mereka akan memperoleh pembelajaran secara luring dan sisanya dilakukan secara daring, karena perihal perizinan orang tua,” ungkap Drs. Ishafit, M.Si., selaku Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP), (05-11-2021).

Setidaknya ada 20 Sistem Kredit Semester (SKS) yang perguruan tinggi wajib diberikan kepada mahasiswa yang mengikuti program ini. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan secara luring jika memungkinkan, sedangkan universitas yang mengirim dilakukan secara daring.

Mahasiswa yang ikut PMM-DM ini dari kedatangan, biaya hidup, hingga akomodasi dibiayai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta mendapatkan pembelajaran secara luring sesuai mata kuliah yang dipilih dari berbagai program studi yang ada di UAD.

Ishafit, yang juga sebagai koordinator perguruan tinggi di program ini menambahkan, dalam melakukan pembelajaran luring, dilihat pula mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, sehingga diwajibkan mengikuti tahapan-tahapan yang diterapkan oleh UAD. Di antaranya melakukan karantina dan tes PCR, harapannya bisa menjaga dan juga taat peraturan. (Lrs)

Tim PHP2D UAD Gagas Agrowisata di Sukoreno Kulon Progo

/in /by

Peresmian Agrowisata PHP2D UAD oleh Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo (tengah) didampingi Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Wakil Rektor UAD (kiri) dan Lurah Sukoreno (kanan) (Foto: Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) mengembangkan agrowisata di Kalurahan Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penyerahan secara resmi agrowisata dari UAD kepada pengelola disaksikan langsung oleh Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. Penyerahan tersebut dilakukan saat Festival Agrowisata dan Industri Kreatif Bela Beli Kulon Progo, Sabtu (06-11-2021).

Gatot Sugiharto menjelaskan, inisiasi agrowisata di Sukoreno melalui PHP2D Kemendikbudristek merupakan salah satu implementasi catur dharma UAD bagian pengabdian kepada masyarakat. “Tahapan PHP2D saat ini sudah terlaksana dan agrowisata nantinya dapat dikelola secara langsung oleh masyarakat. Tetapi ke depan kami akan tetap melakukan pendampingan dan meningkatkannya ke tahap Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D).”

Ia berharap program ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat serta memajukan Kabupaten Kulon Progo. Dosen Fakultas Hukum tersebut juga berterima kasih kepada warga Sukoreno yang telah terbuka, membantu, dan membimbing mahasiswa sehingga dapat mengaplikasikan ilmunya di masyarakat melalui PHP2D.

Penyerahan Agrowisata oleh Tim PHP2D UAD kepada pengelola (Foto: Humas UAD)

Di sisi lain, Sutedjo menjelaskan, Kabupaten Kulon Progo terbuka untuk menerima program tri dharma perguruan tinggi. Sebab menurutnya, melalui itu masyarakat akan banyak terbantu. “Program-program tri dharma dari perguruan tinggi banyak memberikan inspirasi kepada masyarakat. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan kualitas serta meningkatkan taraf kehidupan masyarakat,” katanya.

Selama ini, menurutnya sumbangsih dari UAD sudah sangat luar biasa. Hal tersebut dapat dirasakan dari berbagai program-program yang kini telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Ia memiliki harapan ke depan UAD lebih intens dalam melakukan kegiatan tri dharma di Kulon Progo supaya masyarakat lebih produktif, bukan konsumtif.

Ikut memberi sambutan baik, Lurah Sukoreno, Olan Suparlan, S.Sos. berterima kasih atas adanya agrowisata dari UAD. Ia berharap agrowisata ini ke depannya dapat dikembangkan berbasis kearifan lokal, budaya, kuliner, dan olahraga. “Semoga program ini berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sukoreno.” (ard)

News UAD Miliki Reporter Baru

/in /by

Pertemuan Redaksi Reporter Baru News UAD (Foto: Humas UAD)

Belasan reporter baru yang tergabung di News UAD menghadiri rapat redaksi yang dilaksanakan di ruang Sidang Utama, Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jumat (5-11-2021). Acara ini dihadiri oleh Ariadi Nugraha, S.Pd., M.Pd. selaku kepala Bidang Humas dan Protokol (BHP) UAD.

Acara ini bertujuan untuk menjelaskan tentang mekanisme peliputan berita serta sebagai ajang silaturahmi reporter baru. Tahun ini reporter baru News UAD berasal dari program studi yang beragam, dari Perbankan Syariah, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Sastra Indonesia, Sastra Inggris, PPKn, Teknik Pangan, dan sebagainya.

“Yang kami tekankan untuk teman-teman reporter adalah pengalaman belajar, khususnya dalam bidang jurnalistik. Kami akan mengoptimalkan bakat kepenulisan teman-teman, meski beberapa di antaranya telah punya dasar menulis yang baik,” ujar Ariadi dalam sambutannya.

Selain komitmen dan keinginan keras untuk belajar, reporter News UAD juga harus memiliki adab dan etika yang baik. Sebab di lapangan nanti, akan banyak berhadapan dengan masyarakat, baik itu kalangan umum, terpelajar, sampai tingkat atas dan tokoh.

“Karena statusnya masih mahasiswa, teman-teman reporter News UAD harus memprioritaskan kuliah. Menulis berita tetap dilakukan, tetapi juga harus bisa mengatur waktu dengan baik agar kuliah dan kegiatan reportasenya tidak saling mengganggu,” tegasnya.

Kecakapan dalam menulis tentu akan berkembang, seiring dengan membaca dan latihan yang terus digiatkan. Di samping itu, nilai lebih yang didapat ketika bergabung dengan News UAD ialah berkesempatan berinteraksi langsung dengan para tokoh berprestasi, menginspirasi, jajaran petinggi kampus, serta pengalaman lain yang tidak diraih dari bangku perkuliahan. (didi)

LLC Fakultas Hukum UAD Adakan Pelatihan Debat dan Kepenulisan Esai

/in /by

Sesi Foto Bersama LLC bersama pemateri dan peserta (Foto: Istimewa)

Lantern Law Community (LLC) menyelenggarakan “Pelatihan Debat dan Metode Kepenulisan Esai” pada 30‒31 Oktober 2021 secara blended. LLC merupakan salah satu komunitas di Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD), sebuah organisasi yang bergerak di bidang akademik dan berfokus pada kegiatan debat dan penulisan karya tulis ilmiah. Selain itu LLC juga kerap mengadakan kajian-kajian dan diskusi isu-isu hukum yang aktual.

Pentingnya kemampuan debat dan menulis yang harus dikuasai oleh mahasiswa khususnya Fakultas Hukum, menginisiasi LLC untuk mengadakan pelatihan debat dan metode kepenulisan esai bagi para anggotanya.

“Pelatihan tahun ini diikuti 35 orang, yakni anggota internal LLC terkhusus untuk angkatan 2020. Pelatihan debat dan kepenulisan berbeda dengan acara pelatihan tahun-tahun sebelumnya, karena diadakan dengan cara online maupun offline. Mengingat keadaan sekarang masih adanya pandemi covid-19,” ujar Melly Piranireki Umanis selaku Sekretaris Departemen Kajian di LLC pada Kamis (4-11-201).

Acara menarik ini menghadirkan empat narasumber dengan topik berbeda, yakni Muhammad Shaleh, S.H., M.H. pemateri debat mengenai proses riset dan perdebatan, Catur Agil Pangungkas mengenai teknis penyampaian gesur tubuh dalam perdebatan, Ristania Salsabila Putri pemateri strategi kepenulisan yang baik dan benar, dan Egi Purnomo Aji mengenai penyampaian gagasan dalam tulisan esai.

“Harapan dari pelatihan ini anggota LLC dapat memahami cara berdebat dan metode kepenulisan yang baik dan benar,” tutur Melly. (hmd)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI