Teater JAB UAD Pentaskan Naskah “Kebebasan Abadi” di Societet Taman Budaya Yogyakarta
Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) yang merupakan teater Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pentaskan naskah “Kebebasan Abadi” karya C. M. Nas di Socitet Taman Budaya Yogyakarta pada hari Senin (25/07/2011) semalam. Naskah ini dipilih oleh JAB karena konflik yang ada di dalam naskah banyak pesan moral yang memberikan masukan bagi kehidupan manusia.
“Ada beberapa persoalan yang pelik dalam naskah itu. Sebuah kebebasan yang sangat absurd dan menjadi pertanyaan bagi khalayak. Tentang sebuah arti kemerdekaan yang sesungguhnya dalam diri manusia? Dan menjadi sebuah pertanyaan, apakah bangsa ini sudah merdeka secara penuh? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sampai sekarang belum bisa terjawab dengan tuntas. Bangsa Indonesia di usianya yang ke-66 tahun ini belum bisa ‘merdeka’ dengan sesungguhnya, belum bisa menjadi bangsa yang bebas. Hal inilah yang akan diangkat oleh JAB pada pentas semalam”, Ungkap Joko selaku sutradara saat ditemui di sela-sela kesibukannya mempersiapkan pementasan tersebut.
Restu selaku Pimro (Pimpinan Produksi) menyampaikan bahawa pada pementasan kali ini melibatkan orang-orang baru yang dibimbing oleh para senior kami. Jadi kami benar-benar melingkar dari angkatan yang terdahulu hingga angkatan sekarang. Adapun para pemainnya adalah: Nasirun Badrun sebagai Kapten, Ichsan Yunianto Nuansa Putra sebagai Sersan, Rachma Nur Jannah sebagai Sri Kandi, Aji Firmandi sebgai Letnan, Ahmad Mundakir sebagai Kopral. Sutradara Joko Mardiko dan asisten sutradara Latief S. Nugraha yang didampingi Hari Leo AER dan Anes Prabu Sadjarwo.
Kurniawan Restu sebagai pimpro, Wakil Pimpro Fitriana Dewi, Sekretaris Eri Ermawati, Bendahara May. Stage Manager Danik Susiati, Penata Musik Seffi Lia Agustin, Afrizal Okta Putra, Sulaiman Subaweh, Iqbal H Saputra, Andhik Pedro Marsudi. Penata Lampu Dedi Detol, Mas Emprit. Tim Artistik Sandi, Latief S Nugraha, Dedi Irawan, Tubagus, Risgar Tano. Penata rias Tri Jumbo Astuti, Fitri Merawati, Rita Purwa, Octi. Kostum Chindy, Hatin Pamulatsih, Rapsih Elto. Humas Emi, Endang, Echsa, Iwid, Gita. Konsumsi Nella, Widdi. Dokumntasi dan publikasi Arul, Nurul, Puput, Wini, Arie.
Pentas yang sekaligus menandai usia teater JAB ke-10 ini, didukung berbagai pihak yaitu Universitas Ahmad Dahlan, Taman Budaya Yogyakarta, Kopertis Wilayah V D.I. Yogyakarta, HMPS PBSI, Kreskit, Sariayu Martha Tilaar, Oo Kafee&resto, Kusuma Wisata Tour & travel, Hotel Kayu Manis, Monster Looser T-Shirt, Cokelat Roso, Suara Muhammadiyah, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Harian Jogja, Jogja TV, Kota Perak FM, Retjo Buntung FM, Studio Pertunjukan Sastra, Teater Pebei, Teater 42, Teater Eska, DPS, Clang-Cling-Cleng Artistik, Komunitas Onthells Djadoel Jogjakarta. (Sbwh)
Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) yang merupakan teater Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pentaskan naskah “Kebebasan Abadi” karya C. M. Nas di Socitet Taman Budaya Yogyakarta pada hari Senin (25/07/2011) semalam. Naskah ini dipilih oleh JAB karena konflik yang ada di dalam naskah banyak pesan moral yang memberikan masukan bagi kehidupan manusia.
“Ada beberapa persoalan yang pelik dalam naskah itu. Sebuah kebebasan yang sangat absurd dan menjadi pertanyaan bagi khalayak. Tentang sebuah arti kemerdekaan yang sesungguhnya dalam diri manusia? Dan menjadi sebuah pertanyaan, apakah bangsa ini sudah merdeka secara penuh? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sampai sekarang belum bisa terjawab dengan tuntas. Bangsa Indonesia di usianya yang ke-66 tahun ini belum bisa ‘merdeka’ dengan sesungguhnya, belum bisa menjadi bangsa yang bebas. Hal inilah yang akan diangkat oleh JAB pada pentas semalam”, Ungkap Joko selaku sutradara saat ditemui di sela-sela kesibukannya mempersiapkan pementasan tersebut.
Restu selaku Pimro (Pimpinan Produksi) menyampaikan bahawa pada pementasan kali ini melibatkan orang-orang baru yang dibimbing oleh para senior kami. Jadi kami benar-benar melingkar dari angkatan yang terdahulu hingga angkatan sekarang. Adapun para pemainnya adalah: Nasirun Badrun sebagai Kapten, Ichsan Yunianto Nuansa Putra sebagai Sersan, Rachma Nur Jannah sebagai Sri Kandi, Aji Firmandi sebgai Letnan, Ahmad Mundakir sebagai Kopral. Sutradara Joko Mardiko dan asisten sutradara Latief S. Nugraha yang didampingi Hari Leo AER dan Anes Prabu Sadjarwo.
Kurniawan Restu sebagai pimpro, Wakil Pimpro Fitriana Dewi, Sekretaris Eri Ermawati, Bendahara May. Stage Manager Danik Susiati, Penata Musik Seffi Lia Agustin, Afrizal Okta Putra, Sulaiman Subaweh, Iqbal H Saputra, Andhik Pedro Marsudi. Penata Lampu Dedi Detol, Mas Emprit. Tim Artistik Sandi, Latief S Nugraha, Dedi Irawan, Tubagus, Risgar Tano. Penata rias Tri Jumbo Astuti, Fitri Merawati, Rita Purwa, Octi. Kostum Chindy, Hatin Pamulatsih, Rapsih Elto. Humas Emi, Endang, Echsa, Iwid, Gita. Konsumsi Nella, Widdi. Dokumntasi dan publikasi Arul, Nurul, Puput, Wini, Arie.
Pentas yang sekaligus menandai usia teater JAB ke-10 ini, didukung berbagai pihak yaitu Universitas Ahmad Dahlan, Taman Budaya Yogyakarta, Kopertis Wilayah V D.I. Yogyakarta, HMPS PBSI, Kreskit, Sariayu Martha Tilaar, Oo Kafee&resto, Kusuma Wisata Tour & travel, Hotel Kayu Manis, Monster Looser T-Shirt, Cokelat Roso, Suara Muhammadiyah, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Harian Jogja, Jogja TV, Kota Perak FM, Retjo Buntung FM, Studio Pertunjukan Sastra, Teater Pebei, Teater 42, Teater Eska, DPS, Clang-Cling-Cleng Artistik, Komunitas Onthells Djadoel Jogjakarta. (Sbwh)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!