Tetap Fokus, Lunturkan Kemalasan Demi Wawasan
Salah satu hal yang membuat cepat proses skripsi adalah fokus. Kalimat tersebut ditulis oleh Helmi Nasir saat diwawancarai melalui WhatsApp pada 19 Juli 2019. Walaupun sebagai mahasiswa waktu itu dirinya tidak hanya fokus kuliah, pendidikan tetaplah sangat penting baginya. Masuk di Program Studi Teknik Elektro pada 2013, menjadi mahasiswa tidak melulu soal buku dan belajar di kelas.
Bagi ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro 2015 ini, pendidikan sangat penting karena sebagai wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kedewasaan seseorang. Selain itu, masyarakat akan lebih mempercayai seseorang yang menempuh pendidikan lebih daripada yang tidak saat terjun di masyarakat.
Tapi, menurutnya pendidikan dan dunia kerja berbeda. Oleh karena itu, acap kali seseorang setelah lulus mendapatkan pekerjaan yang berbeda dengan jurusannya. Hal itu jangan dijadikan alasan untuk mengeluh, karena pendidikan tujuannya bukan untuk mencari kerja. Tapi coba renungi lagi fungsi pendidikan bertujuan untuk menambah kedewasaan, keterampilan, dan pola pikir.
Kendala terbesar dalam perkuliahan Helmi adalah hanya sebatas kemalasan. Satu hal yang membuat skripsi lama, dirasakan betul oleh peraih juara tiga wirausahawan muda Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Terkadang ia lalai dengan bisnis dan kegiatan eksternalnya. Namun akhirnya sebagai pembuktian kuliahnya, ia mampu merampungkan skripsinya dengan satu kunci yaitu fokus.
Relawan rumah zakat ini bercerita, “Pesan dosen saya, fokuslah satu bulan untuk menyelesaikan skripsi. Walaupun sempat terbengkalai saat masa revisi yang pernah saya tinggalkan, alhamdulillah ketika saya benar-benar fokus bisa menyelesaikan skripsi.”
Perjalanan kuliahnya tak hanya dikatakan sebagai kuliah pulang atau “kupu-kupu” saja. Tapi, dibumbui dengan prestasi yang membanggakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sebagai staf pengkaderan tapak suci, ia mampu mengantongi juara dua dan tiga tingkat nasional. Kemudian pada 2014, ia dinobatkan sebagai pesilat terbaik kategori seni dalam Bupati Cup.
Selain itu, bisnis yang Helmi jalani membuatnya diundang sebagai pemateri pelatihan kewirausahaan dengan tema “Muda Berkarya, Muda Berwirausaha”. Seperti yang ia sampaikan, keterampilan dan kedewasaan merupakan tujuan dari pendidikan. Berangkat dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, tumbuh kesadaran menjadi relawan zakat. Ia terjun ke masyarakat saat masih menjadi mahasiswa. Keterampilan berbisnis juga dijalaninya ketika masih kuliah. (Dew)