Tantangan Pendidikan di Era Teknologi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang dimiliki. Tujuan lainnya yaitu untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Hal tersebut disampaikan oleh Ir. Edi Wahyudi, M.Pd., saat mengisi seminar “Realisasi Iptek, Sains, Kearifan Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Pemuda di Era 4.0,” yang diselenggarakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD), (24-11-2019).
“Era disruptif sering kali dimaknai merusak, menggerus, dan mengubah segalanya, ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi yang masif. Pada era ini, teknologi mampu menguasai segalanya sehingga anak-anak muda harus kreatif memanfaatkan teknologi untuk hal positif, misalkan berdagang secara online agar jangkauannya lebih luas. Jangan lupakan juga bahwa teknologi memberikan peluang besar,” paparnya.
Tak terkecuali peran Internet of Things (IoT) di sektor pendidikan yang membuat perangkat selalu terhubung dengan aplikasi pembelajaran untuk personalisasi pembelajaran bagi siswa, sistem laporan otomatis, dan bisa dari mana pun. Artificial intellegence (AI) di sektor pendidikan juga melakukan penyesuaian untuk menemukan cara baru dalam membantu pembelajaran siswa, menemukan cara pembelajaran yang tepat pada siswa, bahkan mampu melakukan penilaian untuk soal-soal esai.
“Tantangan pendidikan akibat perkembangan IoT dan AI yaitu guru harus selalu meningkatkan pengetahuan dan kompetensi, guru harus peka terhadap perubahan perilaku siswanya, dan melakukan penyesuaian dengan teknologi dalam pembelajaran,” tutupnya. (JM)