• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Herdiyana Raih Juara 1 Petarung Putri TS di Universitas Airlangga

08/11/2019/in Feature /by NewsUAD

Herdiyana Asmoroningtyas dari Program Studi Sastra Indonesia semester lima mengikuti kompetisi Tapak Suci (TS) tingkat nasional yang ke-10 di Universitas Airlangga. Gadis asal Sleman ini berhasil meraih juara 1, sebagai wakil Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melawan perguruan tinggi swasta dan negeri se-Indonesia.

Sejak Maret, fisik dan pikirannya sudah disiapkan untuk acara tersebut. Bersama 22 orang teman, Herdiyana berjuang bersama TS UAD. Perlombaannya terbagi atas tanding fighter dan seni jurus. Ia fokus dalam fighter kelas E putri dengan berat 60 sampai 70 kilogram.

Tiada kata bosan, latihan tiap malam Senin, Rabu, dan Jumat dilakukan. Karena waktu latihan yang sedikit yaitu dari setelah Isya sampai pukul 21.00 WIB, maka harus benar-benar memaksimalkan dan menambah latihan di luar. Biasanya, Herdiyana melakukan latihan pagi yang dilaksanakan setelah Subuh. Terkadang, ia lari di Stadion Mandala Krida atau Jogja Expo Center (JEC). Durasi latihan antara 15 sampai dengan 30 menit.

Sebagai anak tunggal, Herdiyana tidak ingin lepas dari bela diri. Banyaknya kegiatan, membuatnya sering pulang malam. Dengan kemampuan bela diri, jadi lebih terbantu dalam melindungi diri. Selain itu, sebagai perempuan mengikuti TS bisa untuk menjaga berat badan.

Walau melawan pemain senior, ia tetap optimis. Suara teman-teman yang mendukung ibaratnya sampai serak, maka harus dibayar dengan kemenangan. Lawan pertama sebenarnya ialah diri sendiri. Kalau diri sendiri saja tidak bisa dilawan, apalagi melawan orang lain?

“Apa saja yang digeluti yakini saja. Insya Allah kalau sudah punya tujuan satu, maka dapatnya yang itu. Kalau sudah tidak yakin dari awal mending tidak usah. Yakin dan fokus itu kunci kemenangan,” tutupnya pada 26-10-19 di Sekretariat Tapak Suci Kampus I UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Herdiyana-TS-UAD.jpg 544 454 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-08 08:53:292019-11-08 08:53:29Herdiyana Raih Juara 1 Petarung Putri TS di Universitas Airlangga

Nanas: Bulu Tangkis Mampu Menyegarkan Pikiran

05/11/2019/in Feature /by NewsUAD

Nanas, begitulah teman-teman memanggilnya. Pemilik nama lengkap Nastiti Luthfi Annisa ini merupakan aktivis kampus. Ia juga tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS PBSI).

Mahasiswi berkacamata ini suka bermain bulu tangkis sejak kecil. Kegemarannya itu membuatnya tertantang mengikuti ajang bergengsi yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) pada 12–13 Oktober 2019 yang dilaksanakan di Kasihan, Bantul. Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) cabang bulu tangkis ia taklukkan. Pada cabang olahraga ganda campuran, ia tetap optimis meraih kemenangan.

Bagi Nanas, kendala muncul saat latihan karena jadwal kuliahnya dengan rekan satu tim tidak sama. Akhirnya, diambil tengah yakni latihan malam hari setelah Maghrib. Latihan dilakukan setiap Senin dan Sabtu di GOR Supriyati di jalan Wates. Di luar hari tersebut, Nanas tetap berlatih dengan giat. Lima kali latihan membuatnya berkesempatan membawa sertifikat, uang pembinaan, dan piala juara 1.

Perjalanannya dalam dunia bulu tangkis tak melulu soal kemenangan. Perempuan asli Yogyakarta ini pernah gagal masuk final. Tak surut semangat dalam diri, akhirnya ia ikut lagi dan masuk semifinal.

Sebelum di bangku kuliah, Nanas sudah pernah ikut bulu tangkis juga. Saat Sekolah Menengah Pertama (SMP), namun belum berkesempatan mendapatkan juara 1. Kini ia bersyukur karena berkesempatan meraih juara 1.

Manfaat mengikuti bulu tangkis baginya ialah untuk kebugaran tubuh dan me-refresh pikiran. Skripsi dan olah data menjadi rutinitas mahasiswi semester tujuh ini. Kejenuhan yang Nanas alami dapat hilang dengan bulu tangkis.

Trik menjadi pemenang bagi Nanas perlu latihan yang sungguh-sungguh dan niat dalam hati. Jika hal itu terpenuhi, Insya Allah akan menang. Ia membayangkan, piala itu harus menjadi miliknya. Membawa pulang piala untuk program studi dan menunjukkan bahwa ia dan rekannya bisa menang, jelas menjadi kebanggaan tersendiri.

“Teman-teman yang masih merintis prestasi, tetap semangat, ya! Yakinlah untuk bisa meraih kemenangan dalam setiap kompetisi. Terima kasih kepada rekan-rekan PBSI yang datang dan memberi dukungan. Semangat dari kalian adalah sumber motivasi saya untuk menang,” tutupnya pada 22-10-19 di Hall Kampus Utama UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nas-POM-BEM-FKIP-UAD-1.jpg 555 785 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-05 10:10:382019-11-05 10:10:38Nanas: Bulu Tangkis Mampu Menyegarkan Pikiran

Iqbal H Saputra Sampaikan Orasi di Panggung Sastra

05/11/2019/in Feature /by NewsUAD

Iqbal H Saputra kembali ke Yogyakarta setelah setahun berkegiatan di Belitung. Alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini diberi kesempatan mengisi orasi di malam puncak Panggung Sastra dalam acara Festival Bulan Bahasa dan Sastra. Beberapa wejangan seputar bahasa dan sastra ia suguhkan dalam orasi tersebut.

Baginya, sastra jangan hanya dipandang sebagai sebuah karya saja. Wujud buku puisi dan cerpen hanya sebuah materiilnya. Sastra selain memiliki fungsi materiil sebagai sebuah hasil karya, juga sebagai laku spiritual.

Nilai estetika sastra bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, kejujuran berkarya yang terwujud dalam kejujuran tingkah laku, serta etos menulis terwujud pada etos bekerja. Hal itulah yang kemudian menjadi implementasi sastra. Jangan terjebak sebagai konstelasi sastra sebagai sebuah karya sastra. Apa gunanya jika tidak teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari?

Berangkat dari keresahan yang dijumpai oleh Ketua Dewan Kesenian Belitung ini, maka muncul Jejak Imaji. Iqbal dengan rekan-rekannya menciptakan Jejak Imaji karena merasa kegiatan belajar di kampus saja dirasa kurang. Ia tahu dosen mempunyai segudang kegiatan, tidak hanya mengurus mahasiswa. Oleh karena itu, ia dan rekan-rekannya saat itu ingin maju bersama mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa mempunyai tugas wajib melestarikan kesastraan, terlebih jurusan PBSI.

Berbekal buku yang memenuhi banyak rak, ia membuat perpustakaan di Kotagede. Lalu, ia mengundang teman dekat satu sampai dua orang dari PBSI. Mereka kemudian mengundang teman terdekat lainnya. Selanjutnya dibuatlah polarisasi.

“Sastra tidak hanya menjadi sebuah hal yang monoton, tapi sastra seperti sebagai tingkah laku hidup. Mereka saya ajarkan bukan tentang puisi dahulu. Namun mengajarkan tentang kesukaannya. Misal suka memancing, saya ajak menulis pengalaman tentang memancing. Pelan-pelan saya masukkan unsur intrinsik dan ekstrinsik sastra dalam pengalaman mereka. Membuat karya sastra itu mudah. Pelan-pelan dari hal yang disukai,” pesannya pada 26-10-19 di Kampus Utama UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Iqbal-HS-UAD.jpg 403 578 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-05 09:58:142019-11-05 09:58:14Iqbal H Saputra Sampaikan Orasi di Panggung Sastra

Siapa Sampah: Sempat Alami Revisi, tapi Tetap Terealisasi

04/11/2019/in Feature /by NewsUAD

Komunitas Teater 42 merupakan salah satu bentuk wadah untuk bermain teater yang ada di Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sebuah komunitas yang tidak hanya beranggotakan anak sastra saja, namun jurusan lain juga tergabung di dalamnya. Bahkan universitas di luar UAD seperti Institut Seni Indonesia (ISI), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) tergabung di dalam komunitas tersebut. Tidak hanya mahasiswa yang boleh bergabung, yang tidak kuliah pun juga beberapa ada yang ikut. Komunitas ini sering melakukan pementasan baik di kampus maupun luar kampus.

Salah satu pementasan telah rampung digarap pada 21 Oktober 2019 lalu. Memilih menggunakan tempat di Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta, rupanya Teater 42 tak mampu menyelesaikan permasalahan jumlah penonton yang membludak. Mengangkat tema naskah “Siapa Sampah”, membuat penonton berdatangan dari berbagai penjuru karena penasaran. Sebenarnya tema sebelumnya adalah “Jagad Sungkawa”, tetapi mengalami revisi seiring berjalannya waktu.

Akhir-akhir ini banyak masalah-masalah lingkungan. Seperti pencemaran sungai, laut, dan pembuangan sampah sembarangan. Peristiwa itu membuat mereka melakukan observasi dan terjun langsung ke lapangan. Akhirnya, mereka menemukan sesuatu yang janggal. Lalu beberapa anggota komunitas Teater 42 melakukan wawancara kepada ketua pemulung di Piyungan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang mengurus Piyungan. Akhirnya, terkerucutlah permasalahan tentang sampah.

Satu bulan sebelum pentas, naskah sudah dipikirkan secara matang. Ternyata Jagad Sungkawa terlalu luas. Membicarakan Jagad Sungkawa artinya membahas alam yang berduka. Teater 42 hanya ingin fokus terhadap sesuatu yang terjadi di Indonesia hari ini. Artinya, bukan mencakup planet-planet lain. Akhirnya tema yang terpilih yaitu “Siapa Sampah”. Sebenarnya, siapa sampah? Sampah plastik atau manusia? Jawaban tergantung kepada penonton yang hadir dan menyaksikan pementasan.

Purwadi Putra dari Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2015 selaku Pimpinan Produksi menyampaikan, “Lewat pementasan ini, kami ingin mengingatkan bahwa sudah cukup melukai sesama makhluk hidup. Bukan hanya manusia yang hidup di dunia ini, khususnya Indonesia. Tapi, ada juga makhluk-makhluk laut dan perkebunan yang layak bernapas lega. Artinya, sebagai manusia harus sadar dan harus berani mengurangi sampah plastik. Optimis saja, karena sebenarnya bisa ditanggulangi.” (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pentas-teater42-UAD.jpg 393 626 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-04 11:44:182019-11-04 11:44:18Siapa Sampah: Sempat Alami Revisi, tapi Tetap Terealisasi

Mahasiswa PBSI Belajar kepada Sastrawan Malaysia

04/11/2019/in Feature /by NewsUAD

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) berkesempatan menghadirkan sastrawan dari Malaysia untuk mengisi kuliah umum. Usia semester yang terbilang cukup muda membarakan semangat peserta dalam merespons kegiatan ini. Ruang Aula Islamic Center lantai I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kebanjiran peserta. Bahkan, kursi yang sudah disediakan panitia tak mencukupi peserta yang datang. Tak menyurutkan semangat dalam berburu ilmu kesusastraan, akhirnya mereka ada yang lesehan di ujung belakang ruangan.

Muhammad Ghazali Husein sangat senang karena sambutan yang diberikan oleh mahasiswa sangat bagus. Ia didampingi tujuh sastrawan dari Malaysia saat bertamu ke Indonesia. Mereka telah menghasilkan buku dan karya. Salah satu pembicara ini memberi kuliah umum tentang sastra dari negeri Jiran. Menurutnya, peserta sangat meminati perkembangan sastra dan bahasa Melayu.

Sastrawan dari negeri Jiran ini berbagi inspirasi menulis yang didapatkan dari pengalaman hidup, pengalaman kerja, pergaulan antara teman-teman rekan kerja, dan para sastrawan yang memunculkan inspirasi untuk menghasilkan karya. Tentu hal ini akan menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswa untuk semangat menulis. Apalagi sastrawan lain negara itu telah membuktikan dengan beberapa karyanya sebagai wujud perjalanan kepenulisan.

Bagi Muhammad, pembelajaran sastra harus didekatkan. Harapannya, mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Indonesia dan mengembangkan karya sastra antara kedua negara. Ia berpandangan, sastra Indonesia mempunyai pendukung yang begitu ramai dan perkembangannya bagus. Alasan inilah yang mendorongnya datang ke Indonesia untuk mendapatkan pengalaman yang lebih mengenai karya sastra dan berjumpa dengan sastrawan Indonesia.

Pada dasarnya, tidak ada batasan mempelajari karya sastra. Membaca karya sastra dari berbagai negara merupakan rutinitas dunia kesusastraan di Malaysia. Sebagai bahan menghasilkan karya supaya lebih bagus, mereka juga bergaul dengan sesama sastrawan. Selama ini, cerpen dan puisi dijadikan sebagai bengkel untuk siswa dan mahasiswa. Mereka melakukan pengembangan untuk mendekatkan mahasiswa dengan sastra karena nantinya mereka yang akan mengganti posisi sastrawan masa kini. Kalau tidak dibagi peluang untuk mengembangkan minat dan bakat, maka mereka akan merugikan dunia sastra.

Bagi sastrawan yang sudah kenal baik dengan Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. ini, mempunyai hambatan dalam berkarya merupakan hal yang biasa. Bahkan bisa mendorong supaya berusaha lebih keras. Segala halangan, masalah yang dihadapi bila dapat diselesaikan maka melahirkan ilham untuk menghasilkan karya.

“Kami mengembara ke sini untuk memberi inspirasi kepada mahasiswa supaya sanggup menghadapi tantangan. Selain itu juga untuk berkongsi pengalaman dan mendorong mereka untuk berkarya. Melalui hambatan dan masalah, mahasiswa tak perlu cemas, jadikan motivasi untuk berkarya,” tutupnya pada 1-10-19. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/sastrawan-malaysia-ke-uad.jpg 433 874 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-04 10:40:522019-11-04 11:35:16Mahasiswa PBSI Belajar kepada Sastrawan Malaysia

Mahasiswa Baru Bukan Alasan Takut Berprestasi

02/11/2019/in Feature /by NewsUAD

Menjadi mahasiswa baru tidak menyurutkan keberanian Robby Firdauzy Alfenjy untuk maju ke ladang prestasi. Mewakili Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), ia berhasil kantongi juara 1 pada kejuaraan Tapak Suci Nasional ke-10 di Universitas Airlangga. Ia merupakan peserta lomba bagian fighter di kelas D dengan berat 60 sampai 65 kilogram.

Robby Firdauzy Alfenjy (kedua dari kanan) mewakili Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), ia berhasil kantongi juara 1 pada kejuaraan Tapak Suci Nasional ke-10

Robby sempat kaget karena menjadi satu-satunya angkatan 2019 dan tentu saja terbilang cukup muda. Namun, coach tetap menunjuk dan memberinya kepercayaan untuk membawa nama UAD. Kepercayaan itu yang selanjutnya dijadikan sebagai sumber motivasi untuk menang. Mahasiswa Teknik Informatika ini tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Ia selalu berusaha tampil maksimal, kalah atau menang urusan nanti. Dukungan dari teman-teman TS UAD menjadi dorongan tersendiri.

Mahasiswa asal Kalimantan Timur itu mengaku suka TS sejak bangku Sekolah Dasar (SD). Ayah dan ibunya yang juga pencinta bela diri membuat Robby tidak asing lagi dengan dunia bela diri. Orang tuanya berpesan kepadanya, jika merantau jauh dari keluarga maka harus mempunyai bekal untuk menjaga diri.

“Bagi teman-teman mahasiswa, maksimalkan yang diikuti sekarang. Misal suka di akademik dimaksimalkan dan jika nonakademik maka pantas untuk dimaksimalkan juga. Kalau ikut kegiatan yang optimal, jangan setengah-setengah,” pesan Robby pada 26-10-19 di Sekretariat TS Kampus I UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Robby-TS-UAD.jpg 587 671 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-02 11:59:592019-11-02 11:59:59Mahasiswa Baru Bukan Alasan Takut Berprestasi

Melancong ke Solo Seraya Menambah Ilmu

02/11/2019/in Feature /by NewsUAD

Mahasiswa merupakan manusia dewasa yang pikirannya sudah tidak sempit lagi. Rutinitasnya tak melulu soal presentasi di kelas. Bukan pula hanya melakukan tantangan di depan teman-temannya di dalam kampus. Melancong ke luar kampus guna menambah ilmu, tentu saja perlu dilakukan.

Luluk Mahdhuroh sudah membuktikan hal tersebut. Ia tergabung dalam delapan orang perwakilan mahasiswa dan dosen dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk bertamu ke Universitas Sebelas Maret dalam acara Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra pada 19 Oktober 2019. Selain mendapat pengetahuan, wawasan, dan relasi, ia juga menjadi tahu pendidikan di luar sana. Tidak hanya itu, ia mendapat sebuah tantangan baru, yakni menjadi pemakalah di hadapan hadirin yang berasal dari berbagai kampus yang sebagian besar ialah S2 dan S3. Dirinya satu-satunya dari UAD yang masih menempuh S1.

Grogi dan takut salah bicara pasti ada karena materinya terasa beda. Dosen-dosen yang hadir tentu ilmunya sudah tinggi, sedangkan mahasiswi dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ini mengaku masih dalam tahap belajar. Tak gencar, ia tetap menyampaikan materi yang sudah disiapkan.

Materi yang disampaikan Luluk tentang media pembelajaran flash. Pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada pelajaran menyimak. Harapannya media yang ia dan rekannya sampaikan bisa menghilangkan kejenuhan para siswa.

Pembuatan makalah dilakukan Luluk selama kurang lebih dua minggu, dan dilakukan secara mandiri. Proses itu yang membuatnya semakin terasah dalam kepenulisan. Bagi Sekretaris Umum Kreativitas Kita (Kreskit) ini, merupakan kebahagiaan tersendiri kalau bisa menulis. Apalagi kalau bisa sampai dipublikasikan. Setidaknya ia bisa memberi manfaat kepada orang lain melalui tulisan.

“Mahasiswa terkadang takut untuk memulai menulis, karena belum terbiasa. Hal semacam itu perlu dihilangkan. Seiring berjalannya waktu, kemampuan akan terasah dan akan mengetahui prosedur menulis. Salah satunya dengan mengikuti acara di luar kampus yang berbekal tulisan. Semua bertahap dan harus dicoba. Kalau mau instan atau ibarat kata bisa langsung menulis, itu tidak mungkin,” tegasnya pada 25-10-19 di Hall Kampus Utama UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemakalah-dari-Mahasiswa-UAD.jpg 365 415 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-02 11:42:272019-11-02 11:42:27Melancong ke Solo Seraya Menambah Ilmu

Desty: Tertarik dengan Tanaman dan Gemar Menulis

31/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Perjalanan menemukan ketertarikan terhadap tanaman, sudah dilalui Desty Restia Rahmawati sejak kecil. Berawal dari buku tanaman dan hidroponik milik sang ayah, Desty pun mengawali pergulatannya dengan tanaman. Sejak Sekolah Dasar, ia memang suka menulis. Hal itu berlanjut sampai ke jenjang pendidikan berikutnya. Karya Tulis Ilmiah Remaja (KIR) dipilih oleh Desty sebagai wadah untuk menampung kesukaannya terhadap tanaman dan tulis-menulis.

Desty Restia Rahmawati saat menerima hadiah lomba esai nasional.

Kegemarannya dalam menulis karya tulis ilmiah berlanjut hingga bangku kuliah. Kecintaan terhadap tanaman pun turut berkembang, yakni tanaman yang berhubungan dengan kesehatan. Bagi mahasiswi Program Studi Farmasi angkatan 2016 ini, di mana saja kita berada dan apa saja bidang kita, sebenarnya tidak akan terlepas dari kata menulis. Apa lagi sarjana, yang lulusnya memakai skripsi. Apa saja bidang yang disukai, pasti tetap harus memiliki literasi. Alasannya memilih jurusan Farmasi tentu saja juga beralasan. Farmasi dekat dengan kesehatan, yang artinya semakin mendekatkan perempuan berkacamata ini dengan bidang yang ia sukai.

Menulis merupakan salah satu penyaluran ilmu. Ada suatu kemampuan yang harus diasah yakni menulis secara sistematis, runtut, dan enak dibaca, serta dipahami oleh orang lain. Ia berprinsip, jika ilmu tidak disalurkan melalui tulisan maka perlahan akan mulai hilang.

Kesukaannya pada tanaman dan kesehatan, membuat Desty meraih juara 2 lomba esai nasional dengan mengangkat judul “Solid Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System Isolat Flavonoid Herba Benalu Teh (Scurrula atropurpurea) Tertarget Reseptor Folat Sel Kanker Payudara”, sebuah tanaman benalu teh yang menggunakan teknologi formulasi farmasi untuk pengembangan obat yang tertarget pada sel kanker payudara.

Tentu keikutsertaannya dalam konferensi nasional di Unversitas Sebelas Maret, Solo, itu tak mudah. Bersaing dengan kurang lebih 70 peserta, memakan waktu sejak Juni, serta mengalami beberapa revisi. Untungnya, usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Desty lolos dalam lima besar dan selanjutnya masuk tiga besar dalam final. Hambatan tertelak pada mekanik dan gagasan. Butuh alokasi sendiri karena masih ada praktikum dan kuliah. Selain itu, banyak ujian karena sedang akhir semester.

Terkait hambatan menyusun gagasan, harus membuka buku lagi karena untuk pengobatan seperti ini memang tidak secara spesifik dijelaskan dalam matakuliah. Ia berinovasi sendiri dan menghubungkan antara matakuliah satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu gagasan.

“Menulis esai sebenarnya mudah. Penulis hanya perlu berinovasi dalam beberapa bagian saja. Misal bagian A atau B saja. Perlu diingat, Karya Tulis Ilmiah (KTI) tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita. Ketika kerja saja kita pasti membuat laporan, laporan pertanggungjawaban, dan proposal. Salah satu penyampaian ilmu yaitu lewat menulis. Menulislah bukan berarti kita ingin abadi, tapi supaya ilmu yang pernah kita pelajari dan dapatkan bisa dibaca orang lain juga,” pesannya pada 15-10-19 di Hall Kampus Utama UAD. (Dew)

 

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/desty-penemu-benalu-teh-di-UAD.jpg 647 747 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-31 09:40:272019-10-31 09:40:27Desty: Tertarik dengan Tanaman dan Gemar Menulis

Sempat Utang Poin, Super Tri Tetap Raih Juara

29/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Perhitungan poin menjadi menegangkan bagi peserta lomba cerdas cermat tingkat nasional Bimbingan dan Konseling. Lomba yang diikuti oleh universitas negeri maupun swasta ini melibatkan enam mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke dalamnya. Sempat cemas, karena salah satu tim dari UAD utang poin.

Nama tim itu ialah Super Tri. Gabungan dari tiga angkatan yaitu Wike Nurani angkatan 2016, Bayu Selo Aji angkatan 2017, dan Alivia Eka Arianti angkatan 2018. Sengaja dirancang dengan angkatan yang berbeda-beda, supaya ada regenerasi bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Wike dan Selo mengaku, sebelum mendarat di Jakarta mereka mengikuti lomba di Kediri. Belum sempat ambil napas panjang, mereka harus berpindah tempat lomba ke Universitas Kristen Indonesia. Sebelum lomba ke Kediri, mereka latihan rutin di Kampus II selepas Maghrib. Namun, saat ke Jakarta tidak sempat latihan. Pulang dari Kediri langsung persiapan ke Jakarta. Untungnya, sisa-sisa materi masih menempel. Kerja sama tim menjadi sumber semangat mereka. Jika salah satu anggota tidak satu pemikiran, mungkin saja tidak akan mendapat juara. Tujuan mereka jelas ingin menunjukkan eksistensi almamaternya, menjadi pemenang dan membanggakan UAD.

“Lomba sempat diundur dan terkesan dadakan. Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Negeri, Universitas Negeri Jakarta, dan beberapa universitas lain yang menjadi peserta lomba membuat semangat kami semakin berkobar. Sebelumnya saya pernah ikut lomba cerdas cermat di Universitas Atmajaya Jakarta saat semester tiga. Hal itu menjadi bekal tersendiri untuk saya,” ucap Wike.

Mekanisme perlombaan Bimbingan dan Konseling memang cukup ketat. Maka, tak heran jika ada kecemasan. Setiap pencet bel, poin akan dikurangi jika jawaban salah. Untungnya utang sepuluh poin tak menyurutkan semangat tim untuk merebut kemenangan. Super Tri mengucap syukur bisa bayar utang melalui pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Perjuangan berbuah manis, tim dari UAD mampu membawa juara.

Total ada enam mahasiswa yang dikirimkan UAD. Mereka tanpa dosen pendamping, berangkat ke Jakarta. Namun, kampus dan pihak program studi sangat mendukung terkait pembiayaan. Segala fasilitas ada dari kampus.

“Percaya pada kekuatan doa. Doa dari orang tua dan kepada Allah. Jangan lupa semangat dan memotivasi diri. Keajaiban akan datang dari mana saja. Rezeki sudah ada yang mengatur. Berusaha semampu kita, maka hasil tidak akan mengkhianati,” tutup Selo pada 15-10-19 di Hall Kampus Utama UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/juara-di-uad.jpg 290 405 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-29 10:02:562019-10-29 10:02:56Sempat Utang Poin, Super Tri Tetap Raih Juara

BEM FTI UAD: Gencarkan Solidaritas dalam Suweng

28/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Suweng, seperti itu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) memberi nama acara mereka. Sebuah akronim dari “srawung bareng”. Awalnya acara ini dinamakan suwung, namun diubah karena esensi yang ditakutkan akan berpengaruh pada acara tersebut. Suwung berarti sepi dan tak berisi. Sementara suweng dalam bahasa Jawa artinya anting-anting. Seperti makna suweng yang indah dan mengikat, begitu pula harapan untuk acara mereka, yakni bisa sukses dan dihadiri banyak orang.

Berbagai kampus turut hadir dalam Suweng. Di antaranya Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Universitas PGRI Yogyakarta, dan Universitas Pembangunan Nasional. Bahkan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) turut hadir. Diundangnya perwakilan UMS walaupun dari luar Yogyakarta, yakni untuk mengisi materi dari Forum Eksekutif Mahasiswa Teknik, suatu forum yang menghimpun eksekutif anak teknik se-Jateng dan se-DIY.

“Sebagai penambah teduh suasana Suweng, pelataran depan parkiran Kampus III UAD diberi lampu hias. Selain itu, anak teknik yang suka otak-atik listrik ingin menunjukkan bahwa mereka juga tidak kaleng-kaleng. Lampion kubus yang digantung menambah hangatnya acara ini,” tambah Abima Nugraha dari Program Studi Teknik Informatika angkatan 2017.

Abima yang juga selaku ketua panitia menjelaskan, dulu acara semacam ini memang pernah ada, tetapi vakum cukup lama. Tahun ini bersama teman-teman FTI se-DIY, mereka mengadakan lagi. Ada banyak hal yang dilakukan, seperti bertukar pendapat, menceritakan program kerja, dan permasalahan di Yogyakarta.

“Panitia tidak muluk-muluk menyelenggarakan acara ini. Tujuannya, supaya teman-teman teknik se-Yogyakarta bisa saling kenal dan meningkatkan solidaritas. Anak teknik solidaritasnya tinggi, ibaratnya satu sakit semuanya ikut sakit. Tidak hanya itu, tapi rasa kepedulian sesama rakyat atau bangsa Indonesia semakin tinggi. Ketika sudah saling mengenal dan bersilaturahmi seperti keluarga, maka kalau ada apa-apa pasti langsung cerita dan menyelesaikan masalah. Sederhananya, dari Yogyakarta bisa untuk Indonesia,” tutup Abima pada 29-9-19. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/suweng-fti-uad.jpg 615 883 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-28 09:28:292019-10-28 09:28:29BEM FTI UAD: Gencarkan Solidaritas dalam Suweng
Page 40 of 56«‹3839404142›»

TERKINI

  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025
  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top