• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Sukses Memanfaatkan Media Sosial

22/04/2019/in Feature /by NewsUAD

 

Di era semakin menjamur dan kuatnya peran media sosial dalam kehidupan sehari-hari, ternyata apabila dimanfaatkan secara bijak dapat menjadi wahana untuk mengembangkan potensi diri, menyalurkan hobi, dan sebagai lahan dalam mendapatkan pundi-pundi. Seperti yang dilakukan Alumnus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2017, Ridlo Kamaludin Hendardi, yang memanfaatkan media sosial untuk berkarya, khususnya di bidang sinematografi.

Di tengah-tengah kesibukannya sebagai guru di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kebumen, ia memilih memanfaatkan waktu luang setelah selesai mengajar dan hari libur untuk membuat video Instagram (vidgram) dan film pendek (untuk diunggah di YouTube). Kegiatan yang ditekuni Ridho kini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, bahkan menjadi salah satu sumber penghasilan

“Mulanya adalah melakukan kegiatan yang saya senangi, yakni bikin video tentang apa pun. Dulu waktu semasa masih kuliah, selain belajar sesuai jurusan yang diambil yakni Bimbingan dan Konseling, saya juga belajar tentang dunia sinematografi. Setelah lulus, ilmu itu saya aplikasikan bersama teman-teman di Kebumen, untuk publikasinya kami memilih memanfaatkan media sosial. Ternyata membuahkan hasil, selain karya kami dapat dinikmati masyarakat luas, juga menghasilkan uang hingga jutaan rupiah. Namun uang bukan tujuan utama, hanya bonus atas kemauan dan ketelatenan dalam mewujudkan sebuah karya dan memanfaatkan media sosial secara positif,” ucap Rido, sapaan akrabnya.

Rido menceritakan kegiatannya menekuni dunia sinematografi dengan memanfaatkan media sosial juga menjadi salah satu kegiatan yang efektif untuk menyatukan dan menggairahkan para pelaku seni di daerahnya dalam berkarya. Lebih lanjut Rido mencontohkan, seniman musik tradisional seperti pengrawit (penabuh gamelan-red) dan dalang dengan seniman modern yang main band, sebelumnya berjarak. Namun setelah terlibat dalam proyek penggarapan film pendek, saat ini kedua belah pihak dapat melebur menjadi satu serta bekerja sama dalam berkarya di bidang seni lain. Bahkan, sambung Rido, saat ini seniman tradisional dan modern Kebumen telah berada dalam satu atap komunitas bernama Titik Kumpul.

“Alhamdulillah berkat kerja keras teman-teman, Maret tahun ini, Titik Kumpul diundang dalam perhelatan akbar Yilan Art Festival di Thailand. Kami akan menampilkan kearifan budaya lokal dalam bentuk perpaduan musik dan tari,” katanya.

Tidak jauh berbeda dengan Rido, mahasiswi angkatan 2016 jurusan Pendidikan Agama Islam UAD kampus Wates Sindi Masitoh Prestawasta, juga memanfaatkan media sosial untuk melakukan hal positif, yakni sebagai sarana berwirausaha, khususnya di dunia fesyen. Sindi menceritakan, tanggungan berupa biaya hidup, kontrakan, tagihan bayar semesteran, dan anggaran untuk membeli buku untuk menunjang perkuliahannya tidak sedikit. Berangkat dari tersebut, ia berinisiatif untuk mencari penghasilan di sela-sela kesibukannya kuliah, untuk membantu meringankan beban pembiayaan yang ditanggung orang tuanya. Ia sempat mencoba beberapa pekerjaan sambilan, tetapi honornya terlampau sedikit. Hingga pada akhir Agustus 2018, ia memberanikan diri untuk memulai usaha berjualan pakaian dengan memanfaatkan media sosialnya berupa Instagram dan WhatsApp.

“Ternyata keterbatasan tidak memiliki modal besar bukan menjadi penghalang untuk berwirausaha. Saya hanya bermodalkan telepon genggam, paket data, dan semangat. Alhamdulillah, saat ini kurang lebih omzetnya di angka 15 juta per bulan. Jadi, daripada menggunakan media sosial hanya untuk hiburan atau bahkan hanya untuk pamer, mending dimanfaatkan untuk hal yang lebih berguna,” kata Sindi.

Sindi menyebutkan, meskipun dengan berjualan online bisa dimulai dengan modal yang sedikit, dalam menjalankannya dibutuhkan mental yang kuat karena harus mampu menghadapi berbagai risiko. Mulai dari kerap diabaikannya ketika tengah promosi, ditanggapi dengan berbagai pertanyaan oleh calon konsumen tetapi tidak jadi membeli, memesan model tertentu tetapi ketika sudah jadi barangnya malah transaksi dibatalkan, hingga tersendatnya pengiriman barang karena buruknya kurir pengiriman dan tidak tepatnya konsumen memberikan alamat.

Menurut Sindi, hal itu bukan menjadi penghalang, tetapi bagian dari tantangan yang harus ditaklukkan. Pasalnya, sejauh ini berbagai persoalan yang ia temui dapat diselesaikan. Bahkan grafik usahanya selama enam bulan terakhir terus naik omzetnya.

“Dulu hanya mampu menjual satu-dua pakaian per bulan, sekarang dapat menjual kurang lebih 100. Kuncinya hanya satu, kita tidak malas,” ujar Sindi. (Efri)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ridho-2.jpg 720 1080 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-04-22 10:36:592019-04-28 19:38:03Sukses Memanfaatkan Media Sosial

Pertemuan Pasca UTS di Kampus Oranye

21/04/2019/in Feature /by NewsUAD

Senin (15-4-2019), ruang persegi berhawa dingin dipenuhi puluhan peserta Ujian Tengah Semester (UTS). Hari perdana UTS berlangsung serentak hari itu di kampus oranye (Universitas Ahmad Dahlan). Sebelum ujian dimulai ada yang sibuk membaca buku, mendiskusikan materi dengan teman, bermain gawai, dan keluar ke kamar mandi.

Dua orang pengawas menyiapkan lembar soal dan lembar pertanyaan. Ruangan mendadak hening dan peserta menikmati suasana ujian dengan hikmat. Terkadang pengawas berjalan di antara sela barisan kursi peserta ujian. Memastikan ujian berjalan dengan lancar dan aman. Memastikan juga terhindar dari kecurangan.

Setelah selesai mengerjakan soal ujian, sebagian besar mahasiswa tidak langsung pulang. Mereka duduk di depan ruang ujian, seraya mendiskusikan jawaban yang tadi mereka tulis di lembar jawaban ujian. Sebagian yang lain mendiskusikan materi dan kisi-kisi ujian untuk hari berikutnya dengan teman satu kelas.

“Saya tipe orang yang tidak bisa belajar malam hari. Jadi, membutuhkan waktu dua sampai dengan tiga jam untuk belajar karena kebut semalam tidak cocok bagi saya. Jika memaksa kebut semalam, maka pagi hari saat ujian akan lupa dengan semua materi yang saya pelajari,” ujar Raditio Mustiko mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI) semester 6 yang kerap disapa Joko.

Joko menambahkan, “Menulis catatan penting merupakan cara untuk mengikat ilmu. Selanjutnya, sebelum menghadapi ujian harus berdoa dan mohon doa restu kepada orang tua. Saya juga memilih waktu setelah Subuh untuk belajar agar materi cepat meresap.”

Sementara itu, Fenti Rustiana mahasiswi PBSI semester 6, turut mengatakan bahwa UTS sangat penting karena ada 30% untuk memenuhi persyaratan lulus dari beban semester. Walaupun hanya 30%, tetap harus disiapkan dan tidak boleh dianggap remeh.

“Tetap giat belajar meskipun banyak kegiatan harus bisa membagi waktu. Ujian itu jangan ditakuti tetapi harus dihadapi. Cara mengatasi ketakutan saat ujian yaitu dengan menyiapkan materi dan membaca. Tancapkan dalam pola pikir kita, bahwa ujian bukanlah hal yang menakutkan,” pesan Fenti atlet Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) voli UAD yang telah mendapat juara 2 turnamen voli putri tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah Nasional (PTM A) pada 25 Maret yang lalu. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pertemuan-Pasca-UTS-di-Kampus-Oranye.jpg 577 1024 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-04-21 07:51:002019-05-01 07:53:31Pertemuan Pasca UTS di Kampus Oranye

Ghiffari: Peraih Gold Medal di Malaysia dari BK

13/04/2019/in Feature, Prestasi /by NewsUAD

Muhammad Alfarizqi Nizamuddin Ghiffari, mahasiswa kelahiran Surakarta, 16 Juli 1997, memilih kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) jurusan Bimbingan Konseling (BK). Ghiffar, sapaan akrabnya, memilih jurusan BK karena ingin menjadi guru yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan dalam diri siswa, sehingga bisa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi banyak orang. Impiannya bukan sekadar menjadi guru yang biasa.

Putra dari pasangan Agus Dwi Santoso dan Ratnaningrum ini telah mengikuti berbagi lomba dan meraih prestasi. Di antaranya juara 2 Olimpiade BK Universitas Atma Jaya Jakarta, runner up Duta Mahasiswa FKIP UAD 2017, juara 2 Lomba Esai Nasional UIN Ar-Raniry Aceh, juara 1 Lomba TI BK Unesa Surabaya, juara harapan 3 Lomba LKTI Nasional Untirta, juara 3 Lokopedia, lomba Konseling Kelompok UNY, serta gold medal International Counseling Innovation Universitas Putra Malaysia 2019.

Ghiffar yang memiliki hobi menulis turut aktif mengikuti organisasi HMPS BK, organisasi eksternal IMABKIN, asisten matakuliah TLBK, SE PMB UAD 2019, membantu penelitian dosen, mengikuti seminar, presentasi paralel, dan lomba.

“UAD selalu memberikan dukungan kepada saya, sehingga berbagai ilmu dan pengalaman saya peroleh. Dari kegiatan lomba saya belajar istiqamah, tawakkal, tahu rasanya berkompetisi dengan orang banyak, belajar mengembangkan potensi diri, berlatih time management, critical thinking, kreatif, dan selalu bersyukur atas apa pun hasil yang saya peroleh,” ucapnya.

Ghiffar ingin melanjutkan studi ke luar negeri dan bisa keliling dunia. UAD merupakan langkah awalnya untuk mengembangkan potensi diri dan mengambil kesempatan sebaik-baiknya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ghiffari-Peraih-Gold-Medal-di-Malaysia-dari-BK.jpg 1032 774 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-04-13 09:55:312019-05-06 16:56:06Ghiffari: Peraih Gold Medal di Malaysia dari BK

Bagus Julian Hikmy: Juara 3 Poster di Jakarta

12/04/2019/in Feature, Prestasi /by NewsUAD

“Hal tersulit adalah membagi waktu. Awalnya takut tidak mampu, sebab saat itu sedang menyelesaikan skripsi, membantu di Simeru, dan asisten TLBK. Pengumuman lomba dibagikan oleh dosen lalu saya tertarik dengan lomba tersebut. Alhamdulillah dosen mengizinkan dan teman-teman yang lain turut mendukung. Poster digarap dalam waktu seminggu, dengan banyak revisi, pengantian warna, juga jenis huruf tulisan. Ada sembilan universitas dan satu sekolah menengah kejuruan (SMK) yang turut serta dalam lomba tersebut. Alhamdulillah saya meraih juara 3,” ucap Bagus Julian Hikmy.

Mahasiswa kelahiran Cirebon, 14 Juli 1997, itu baru saja berhasil mendapat juara 3 Lomba Poster Tingkat Nasional 2019 bertemakan “Berpikir Kritis di Era Teknologi” yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka, Jakarta. Sebelumnya, putra semata wayang dari pasangan Sunardjo dan Indahwati ini pernah mengikuti Lomba Media di Universitas Negeri Surakarta dan masuk 10 besar dan Lomba Bimbingan Kelompok Media.

Alasan Bagus mengambil jurusan Bimbingan Konseling (BK) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) karena tertarik menjadi guru. Dulu, ayahnya sering mengajak Bagus untuk melihat kegiatan di sekolah dan proses belajar mengajar. Selain itu, BK juga sudah terakreditasi A.

Sembari menyelesaikan skripsinya, mahasiswa yang hobi bermain basket tersebut berkegiatan di Simeru, pusat informasi konseling mahasiswa, kegiatan literasi, dan asisten TLBK Laboratorium Multimedia BK. Ia juga pernah aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

“Pengalaman yang sangat berkesan setelah saya mengikuti berbagai ajang lomba. Misalnya bisa berdiskusi bersama dosen, berdiskusi dengan teman-teman, mengesampingkan ego, dan yang lebih penting mengutamakan proses, bukan langsung hasil,” tutupnya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bagus-Julian-Hikmy-Juara-3-Poster-di-Jakarta-2.jpg 864 1152 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-04-12 09:49:522019-05-06 16:51:52Bagus Julian Hikmy: Juara 3 Poster di Jakarta

Melalui Keringat, Mengukir Prestasi

07/04/2019/in Feature, Prestasi /by NewsUAD

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Voli Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dikenal mempunyai karakter mengedepankan kekeluargaan. Mereka yang mempunyai jargon unik, “bukan hanya cari keringat tapi cari prestasi” ini, rupanya telah mengunduh hasil. Fajar selaku pembina berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang turun sekitar tahun 2004 lalu, sekaligus alumnus UKM Voli UAD yang sekarang juga bekerja di BIFAS UAD di kampus I, terbukti berhasil mengedapankan kerja sama dan silaturahmi sehingga timnya sering berprestasi.

Danang Sarwedi alumnus Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun 2005 selaku pelatih, kagum terhadap ciri khas pembina sekaligus anak didiknya yang mempunyai tekad kuat. Mereka juga tetap melekatkan jilbab saat latihan maupun turnamen. Keanekaragaman pemain menjadi salah satu kesenangan tersendiri bagi pelatih yang sudah menjabat sejak tahun 2004 itu.

“Kunci utama melatih yaitu menganggap mereka sebagai keluarga. Mereka boleh memanggil saya bapak atau om. Kami bercanda dan tanpa lupa berlatih dengan santai tapi serius,” ucap Danang.

Sementara itu, Bondan Pratomo mahasiswa Program Studi Fisika dari Natuna angkatan 2015 sekaligus ketua UKM Voli UAD periode 2018 mengungkapkan, “Hal tertinggi pencapaian adalah ibadah. Jika usaha maksimal tapi ibadah kurang, semua itu tak berguna. Keduanya harus seimbang, baik doa maupun usaha.”

Walaupun lapangan sudah dihancurkan untuk dibuat pos satpam, pemain tetap berlatih di luar kampus dengan semangat dan dukungan moril dari UAD. Latihan pemain tidak sia-sia dan membuahkan hasil manis, yakni pemain voli putra meraih juara 1 pada turnamen tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah Nasional (PTM A), Kamis (28/3/2019) lalu.

Tidak hanya itu, prestasi lain di antaranya meraih juara 3 voli putra antarperguruan tinggi dan klub. Voli putri meraih juara 3 di Kalasan yang diadakan oleh asrama Batam. Lalu yang terbaru pada Senin (25/3/2019), voli putri meraih juara 2 di PTM A Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

“Alhamdulillah antarperguruan tinggi nasional 2015 juara 2 yang pada saat itu dikalahkan oleh UNY. Lalu, PTM A tahun 2013 meraih juara 1 yang dilaksanakan di UAD,” ujar Edo Putra Yuda, mahasiswa Program Studi Hukum angkatan 2017 sebagai ketua UKM Voli periode 2019.

“Setelah melawan UMY dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), alhamdulillah UAD meraih juara 1. Selain menjalin silaturahmi, mereka juga dapat bekerja sama supaya dapat mengalahkan lawan dengan cermat,” tambah Edo. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/VoliPutraUAD.jpg 960 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-04-07 14:34:222019-04-19 15:34:50Melalui Keringat, Mengukir Prestasi

Hairini Nur Hanifah: Mahasiswa Berprestasi PBSI

06/04/2019/in Feature, Prestasi /by NewsUAD

Hairini Nur Hanifah tak pernah menyangka selama kuliah, ia akan mengunjungi berbagai negara. Dimulai dari Malaysia, Singapura, kemudian Thailand. Ayi, sapaan akrabnya, lahir di Rangkasbitung 3 Juli 1996. Anak sulung tiga bersaudara dari pasangan Dede Mulyadi dan Bai ini merupakan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) semester delapan.

Berbagai prestasi telah diraih Ayi. Di antaranya menjadi finalis lomba debat nasional di Universitas Sriwijaya Palembang tahun 2017, finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Universitas Brawijaya, pembicara pada seminar ilmiah mahasiswa PBSI di Universitas Sanata Dharma, pendamping kontingen pramuka “Lomba Pramuka Penegak Penggalang Putri” di Jawa Timur, Ketua Gugus Depan Teladan, serta Juara Umum Pramuka Gugus Depan/Pondok Alumni.

Ayi juga aktif di berbagai organisasi selama kuliah, yaitu Pendamping Asrama Putri UAD, Forum Apresiasi Sastra, dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) UAD. Perempuan berkacamata yang memiliki hobi membaca, menulis, melukis, dan travelling tersebut bercita-cita menjadi dosen dan peneliti.

Juli 2017, Ayi menjadi salah satu di antara lima delegasi universitas dalam acara International Summer Art Camp 2017 yang dilaksanakan di Universitas Teknologi Mara Malaysia. Ia berada di Malaysia selama dua minggu, yakni dari tanggal 1 sampai 14 Juli 2017. Berbagai kegiatan ia ikuti seperti pameran yang dibalut dengan seni.

Tanggal 18 sampai 20 Agustus 2017, Ayi mengikuti acara yang diselenggarakan Studec International dalam kegiatan Cultural Performance and Cultural Exchange Delegates of Pemuda Mendunia Singapore. Proses keberangkatan ke Singapura menemui banyak kendala, salah satunya terkait dana. Dana pribadi dari orang tua tidak punya, sementara dari kampus belum cair hingga H-1 keberangkatan. Namun Ayi tak habis cara. Ia meminta pengunduran masa pembayaran kepada panitia. Akhirnya, ia menunggu hingga kampus memberikan dana keberangkatannya ke Singapura.

Selain dana, kendala lainnya yang dialami Ayi adalah soal komunikasi. Selama di Singapura, gawai milikinya digunakan untuk komunikasi. “Untungnya, saya juga dibantu oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Singapora. Mereka ada yang membantu menunjukkan jalan, dan lain-lain,” kenangnya.

Singapura tidak sekaya Indonesia dari segi kebudayaan. Sementara untuk menarik wisatawan, harus diadakan festival. Peran Ayi dibutuhkan di sini. Ia bersama tim menampilkan tarian, puisi, batik, serta makanan-makanan khas Indonesia. Ayi juga ditugaskan mewawancarai turis-turis yang datang ke Singapura terkait dengan wisata. Selanjutnya, hasil wawancara itu dipresentasikan.

Ternyata, Singapura bukan negara terakhir yang menuntun Ayi berpetualang. Kuliah Kerja Nyata Internasional (KKN-I) UAD 2019 membawa langkah Ayi ke negeri gajah putih, Thailand. Di Thailand, ia berkegiatan di sekolah mitra UAD yakni mengajar anak sekolah dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA. Menurutnya, kultur di sekolah tempat ia KKN tidak jauh berbeda dengan di Indonesia karena sekolahnya berbasis Islam. Namun ada juga hal yang membuat culture shock, misal soal makanan. Makanan di Thailand banyak yang asam, sedangkan di Indonesia banyak yang bercita rasa pedas.

“Di Thailand ada kegiatan Indonesian Day’s, yaitu pengenalan daerah-daerah dan budaya di Indonesia, serta demo masak masakan Indonesia. Saya melatih anak-anak Thailand memasak dan mengadakan pameran. Selain itu juga mengadakan pelatihan hidroponik, memperkenalkan film Nusa dari Indonesia, membuat kerajinan dari manik-manik, kain flanel, kertas lipat, herbarium, pengenalan lagu-lagu dan alat musik Indonesia seperti angklung, serta mengenalkan dan mengajarkan bahasa Indonesia di tingkat SMP dan SMA,” jelas Ayi.

Anak-anak Thailand sangat antusias mempelajari kebudayaan Indonesia terutama bahasa Indonesia. Karena keterbatasan bahasa, Ayi mengajarkan bahasa Indonesia lewat lagu, media gambar, dan gerakan.

Ayi tak pernah menyangka ia akan melangkah ke berbagai daerah dan mengunjungi berbagai negara lain. Ia hanya terus berusaha dan berdoa. Ke manakah langkah Ayi selanjutnya?

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hairini-Nur-Hanifah-Mahasiswa-Berprestasi-PBSI.jpg 1280 960 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-04-06 08:34:172019-05-07 05:34:44Hairini Nur Hanifah: Mahasiswa Berprestasi PBSI

Awet Muda lewat Berbagi Ilmu dan Kedisiplinan

05/04/2019/in Feature /by NewsUAD

Hizbul Wathan (HW) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mempunyai tujuan melatih kemandirian dan tolong-menolong sejak dini. Kali ini, HW UAD berkunjung ke SD Muhammadiyah Karangturi yang terletak di Bantul. Setiap Kamis, Anissa Fatmalia, Ayunda (sebutan untuk pelatih HW perempuan), dan Rakanda (sebutan untuk pelatih HW laki-laki) dari pasukan HW UAD, melatih soft skill para siswa dengan permainan kreatif. Sistem belajarnya tidak hanya teori di kelas, tetapi juga permainan kreatif dan berkunjung ke alam sekitar.

Awalnya, pihak guru dari sekolah mencari pengajar eksternal melalui dewan alumni. Pihak sekolah meminta tiga pengajar. Setiap kelas, ada satu pengajar. Tapi, karena siswa banyak, jadi idealnya ada dua pengajar dalam satu kelas. Pengajar dari HW UAD ada Anissa Fatmalia, Saadatul, Riska Usna Nurfiah, Indah Tri Astuti, dan Rasyid. Siswa yang ikut latihan terdiri atas kelas 3, 4, dan 5. Kisaran umur mereka adalah 9−12 tahun. Kelas 5 sudah dikenalkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama atau tingkat Pandu Pengenal. Tingkatan HW ada Pandu Athfal, Pengenal, Penghela, dan Penuntun.

“Kalau materi saja di kelas mungkin saja kurang, jadi bisa dikembangkan melalui HW. Sebab, mengembangkan akademik bisa dilakukan melalui permainan saat latihan, dan dikaitkan dengan disiplin ilmu yang kami punya. Saat latihan, kami mengajarkan cara berbaris yang lurus sesuai dengan regu para siswa,” ujar Anissa Fatmalia atau biasa disapa Lia, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru PAUD angkatan 2015.

Lia sebagai penanggung jawab menambahkan, saat latihan mereka mencoba memupuk kedisiplinan diri dan menjaga lingkungan. Hal ini dilakukan supaya siswa terlatih mencintai lingkungan sejak dini. Karena dari HW sendiri mempunyai karakter mencintai lingkungan.

Pada taraf SD, siswa harus membersihkan lingkungan dan menolong. Jadi, siswa dilatih melakukan hal yang bisa mengubah tanah air supaya menjadi lingkungan yang lebih baik. Jika ditanamkan dari sekarang, tujuannya supaya menjadi kebiasaan dan dibawa sampai ke tingkat pandu selanjutnya.

“Menurut saya yang menyenangkan dari HW adalah mendapat ilmu, bisa melihat alam luar, dan melatih kemandirian. Hukuman yang paling mengerikan adalah push-up satu porsi dari 10 sampai 20 kali. Kalau telat biasanya dihukum. Namun, sering kali hanya disuruh memungut sampah sesuai angka tanggal hari latihan,” kata Bela Laubna Salsabila, siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Karangturi.

Hukuman dijatuhkan kepada siswa yang telat latihan dan perlengkapan tidak lengkap. Siswa ditanya dan dikumpulkan menjadi satu. Mereka harus bertanggung jawab atas kesalahannya. Keputusan hukuman sering kali dari kesepakatan.

Rakanda dan Ayunda dari HW UAD memberi hukuman membersihkan lingkungan atau meminta maaf kepada teman-teman. Hukuman yang sudah diterapkan yaitu operasi semut, mengambil sampah yang berserakan dan membuangnya ke tempat sampah. Hukuman dilakukan supaya anak-anak bisa belajar dari kesalahan, kemandirian, dan mencintai lingkungan.

“Manfaat bagi HW UAD yaitu menambah jaringan dan belajar dari pengalaman melatih dua acara di sekolah ini, sampai mendapat juara dari kepanduannya,” ungkap Lia.

“Bagi saya, mengikuti HW ialah mencoba menjadi pandu sejati, memahami karakter anak, banyak belajar, saling memahami, mendapatkan pengalaman, dan mendapat bekal untuk menjadi calon guru. Saya harap anak didik saya bisa menjadi pandu, mengamalkan Undang-Undang Dasar, dan Janji Pandu Athfal. Saya suka dengan anak-anak karena menggemaskan. Kalau melihat anak-anak insya Allah awet muda,” kata Riska Usna Nurfiah mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) semester 6 saat ditemui di SD Muhammadiyah Karangturi usai mengajar. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Awet-Muda-lewat-Berbagi-Ilmu-dan-Kedisiplinan.jpg 1280 1706 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-04-05 07:28:552019-05-07 05:30:45Awet Muda lewat Berbagi Ilmu dan Kedisiplinan

Maul: Selaraskan Matematika dan Teater

03/04/2019/in Feature, Prestasi /by NewsUAD

Maulan Aziz Syafii, mahasiswa kelahiran Nganjuk, 29 Mei 1997, memilih kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) jurusan Matematika. Maul, sapaan akrabnya, ingin membuktikan kepada orang-orang bahwa matematika itu tidak sulit bahkan menyenangkan. Matematika adalah seni, karena setiap hari kita tidak bisa lepas dari matematika.

Selain kuliah, Maul juga berkegiatan di Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB). Di teater tersebut, Maul mempelajari beragam ilmu, salah satunya teknik baca puisi. Bidang ini pula yang telah membawanya mengikuti lomba baca puisi di tingkat internal kampus UAD maupun tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Anak pertama dari pasangan Warsodik dan Arniati ini telah meraih juara 2 baca puisi Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) XIV DIY 2018. Prestasi terbaru yang ia raih yaitu juara 1 cabang baca puisi putra Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PSM PTM), seleksi internal UAD 2019. Maul akan mewakili UAD di PSM PTM 2019 di Purwokerto.

“Dalam setiap lomba yang saya ikuti, saya mendapat teman-teman baru yang berbeda, keluarga baru, dan ilmu-ilmu baru. Peserta lomba lainnya sangat bagus dan keren. Secara tidak langsung, saya menjadikan mereka guru,” ucapnya.

Ilmu yang Maul dapat selama berteater dihubungkan dengan perkuliahanya di Program Studi Matematika. Dari teater, ia mengerti cara menyampaikan gagasan dengan jelas, juga menghadapi karakter orang-orang yang begitu beragam. Ilmu tersebut ia terapkan sebagai metode menyampaikan tentang matematika dengan asyik, apalagi matematika adalah ilmu eksak. Dengan penyampaian yang menarik, Maul berharap tidak ada lagi orang yang beranggapan bahwa matematika itu sulit dan menakutkan. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Maul-Selaraskan-Matematika-dan-Teater.jpg 853 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-04-03 09:05:252019-05-06 18:06:12Maul: Selaraskan Matematika dan Teater

Guru Istimewa Era Generasi 4.0

29/03/2019/in Feature /by NewsUAD

Semua bidang kehidupan di Era Revolusi Industri 4.0 diprediksi akan mengalami fenomena disrupsi. Fenomena tersebut yakni digantinya sistem lama dengan sistem baru yang berbasis teknologi. Termasuk salah satunya pada bidang pendidikan. Fungsi guru di sekolah jika sebatas hanya memberikan ilmu kepada siswa, maka peran tersebut dapat digantikan oleh teknologi. Oleh karena itu, guru diimbau lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

“Kalau menilik naiknya perekonomian Indonesia. Maka kita harus menghasilkan lulusan-lulusan yang hebat. Kalau lulusannya hebat, gurunya harus istimewa. Tidak cukup guru hebat saja, guru hebat pasti anaknya kurang hebat. Guru istimewa saja anaknya belum tentu hebat. Jadi kita harus menghasilkan guru-guru istimewa kalau akreditasi unggulan fakultas sudah sama dengan universitas,” tutur pembicara Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., selaku Direktur Pembelajaran Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada kuliah umum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Kamis (21-03-2019).

Paristiyanti menambahkan, ekonomi Indonesia tahun 2030 diprediksi menempati urutan nomor tujuh dan tahun 2050 menjadi nomor empat. Untuk mencapai hal tersebut minimal guru harus mempunyai keterampilan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Hal tersebut sama seperti tujuan utama yang ingin dituju pada kurikulum 2013 dan merupakan pekerjaan capaian paling sulit yang harus dimiliki guru di masa yang akan datang.

Selain itu, sebagai implementasi 4C, guru harus membaca tidak hanya buku , tetapi teknologi dan masalah sosial di negara ini. “Saya berani memprediksi bahwa sepuluh tahun yang akan datang kegiatan seperti ini suatu saat akan digeser oleh teknologi baru. Kemudian sebagai bentuk Critical Thinking and Problem Solving guru harus memiliki mental yang kuat, guru menjadi solusi setiap permasalahan yang ada,” imbuhnya.

Acara yang berlangsung di amphitarium kampus utama UAD tersebut mengusung tema “Revitalisasi Pendidikan Calon Guru pada Era Generasi 4.0”. (nda)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Feature_Guru-Istimewa-Era-Generasi4.0_2332019_nda_UAD.jpg 768 1024 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-03-29 14:51:342019-04-05 00:52:06Guru Istimewa Era Generasi 4.0

Pentingnya Komunikasi Efektif dengan Lintas Generasi

20/02/2019/in Feature /by NewsUAD

 

Menjalin komunikasi dengan lintas generasi tidak mudah bagi guru. Perbedaan menjadikan komunikasi mereka sering tidak nyambung sehingga menyebabkan perselisihan. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Hadi Suyono, S.Psi., M.Si. menjelaskan, banyak guru kurang mempunyai kesadaran atas diri sendiri di tengah pandangan orang lain. Misalnya, apa yang membuat saya bahagia? Apa yang saya takutkan? Bagaimana orang lain memandang saya? Apakah mereka menghargai saya? Bagaimana penampilan saya menurut mereka?

“Banyak guru yang masih menggunakan pola lama untuk diterapkan kepada murid generasi milenial. Hal itu membuat murid tidak bisa menerima dengan baik karena kurang sesuai dengan dunia mereka. Guru harus sadar, kalau dulu ketika masih seusia siswanya masih main kelereng, petak umpet, dan permainan tradisional lainnya, maka permainan itu tidak bisa semerta-merta dipaksakan kepada murid yang mainnya sudah menggunakan HP android,” terang Hadi dalam acara pelatihan di SMA Waru, Pamekasan, Madura, dengan tema “Komunikasi Efektif Generasi Milenial”, Selasa (12-8-2019).

Menurut Hadi, dosen asal Bantul tersebut, guru yang masih menggunakan cara lama dalam berkomunikasi akan cenderung tidak diterima oleh siswa. Jika komunikasi tidak berjalan dengan baik, maka riskan terjadi bentrokan dengan murid. Selama ini, komunikasi memang dianggap paling efektif karena mempunyai keterbukaan, perhatian, dan kesamaan. Dengan komunikasi juga bisa melihat kepribadian lawan bicara secara langsung.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/UAD-2.jpg 745 1303 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-02-20 10:54:342019-03-01 10:55:45Pentingnya Komunikasi Efektif dengan Lintas Generasi
Page 58 of 68«‹5657585960›»

TERKINI

  • Tim QINQ Capstone Kominfo Kembangkan SIDAPUS untuk Digitalisasi Perpustakaan17/07/2025
  • Kunjungan Multimedia IMM FTI UAD ke tvMu Yogyakarta17/07/2025
  • Pelatihan IMM FAI UAD: Bekali Generasi Muda dengan Skill Video Editing17/07/2025
  • BEM FH UAD Adakan Kegiatan LKMM17/07/2025
  • Program Studi Teknologi Pangan UAD Gelar Sosialisasi Kerja Praktik17/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Sabet Juara di FiPEX 2025 Lewat Inovasi Smart Locker IoT15/07/2025
  • UKM Karate UAD Borong Medali di Ajang Nasional12/07/2025
  • Langkah Berani Arya Eka Putra: Dari Keraguan Menjadi Juara I Pilmapres LLDikti V10/07/2025
  • Irgiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II Nasional di Ajang SILAT APIK-PTMA 202510/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025

FEATURE

  • Mengungkap Rahasia Artikel Populer Bersama Harian Jogja17/07/2025
  • Menemukan Ketenangan dengan Mengingat Allah17/07/2025
  • Al-Qur’an sebagai Pedoman dalam Kehidupan11/07/2025
  • Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah10/07/2025
  • Teman Sebaya Bukan Cuma Pendengar: Look, Listen, Link10/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top