• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Raih Juara 3 Debat walau Persiapan serba Minimalis

22/12/2019/in Prestasi /by NewsUAD

Kontingen mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih juara 3 dalam cabang lomba Debat Bahasa Arab di IAIN Surakarta, 30−31 Oktober 2019. Mereka terdiri atas tiga mahasiswa yakni Mohammad Fajar Fauzi Rahman, Aditya Prayogo, dan Adi Satrio.

Menariknya, mereka mengikuti lomba dengan minim persiapan dan latihan. Dari keterangan Mohammad Fajar Fauzi, bisa dibilang persiapan untuk mengikuti lomba tidak ada sama sekali, hanya satu hari untuk persiapannya. Satu hari itu digunakan untuk membahas strategi dalam lomba debat, tidak lagi belajar mengucapkan bahasa Arab dengan baik dan benar.

“Kesulitan kemarin adalah mencari teman. Dua minggu sebelum lomba, saya mengajak teman-teman untuk ikut lomba debat bahasa Arab di IAIN Surakarta. Awalnya banyak yang mau ikut, tetapi lambat laun mereka banyak yang membatalkan ikut lomba. Alhasil tiga hari sebelum lomba, saya langsung rekrut dua orang untuk gabung dan ikut lomba,” kata Fajar saat diwawancara, Kamis (12-12-2019).

Banyak kesulitan yang harus dilalui dalam debat, salah satunya berbicara bahasa Arab. Tetapi ketika lomba, mereka berbicara bahasa Arab secara spontanitas tanpa pikir panjang. Kata Fajar, paling penting dalam berbicara bahasa Arab dalam debat ialah juri paham, lawan paham, dan perdebatan bisa berjalan lancar.

Apalagi materi debat menyinggung isu yang lagi hangat yaitu peraturan ganjil-genap di Jakarta, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan, dan beasiswa untuk orang kaya yang tidak perlu. Selama perlombaan, mereka lebih mengandalkan strategi dalam debat, misalnya jika jadi tim kontra, mereka akan mengajukan pertanyaan ke lawan, jika lawan memberi jawaban, mereka akan membantah dengan cara menguatkan argumen sebelumnya.

“Intinya kami menguatkan argumen kami sekuat-kuatnya agar tidak bisa dibantah oleh lawan. Apabila mereka membantah, kami menyiapkan argumen yang sekiranya bisa menguatkan argumen sebelumnya,” ungkapnya.

Dengan lomba tersebut, Fajar sebagai perwakilan dari tim debat BSA sangat berharap mahasiswa BSA bisa semakin antusias dan berpartisipasi untuk mengikuti lomba apa pun, tidak hanya lomba debat saja.

“Dan alhamdulillah setelah kemarin kami dapat juara, animo dari mahasiswa BSA semakin meningkat untuk belajar dan mengikuti lomba. Teman-teman yang lain bisa bergabung belajar dan ikut lomba bersama kami. Akhirnya setiap hari Senin kami rutin mengadakan latihan debat, nanti juga ada latihan kaligrafi dan latihan menyanyi,” imbuhnya. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/juara-lomba-uad.jpg 1416 2120 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-12-22 15:44:222020-01-14 15:45:50Raih Juara 3 Debat walau Persiapan serba Minimalis

UKM Taekwondo Pulang Bergelimang Medali

21/11/2019/in Prestasi /by NewsUAD

Dalam Kejuaraan Nasional Milenia Taekwondo Championship yang berlangsung di Jakarta, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sabet 12 emas, 7 perak, dan 6 perunggu, sekaligus membawa pulang piala tim terbaik.

Saat konferensi pers di Ruang Sidang Utama Kampus I UAD Jln. Kapas, Semaki, Yogyakarta, Dr. Hadi Suyono, S.Psi, M.Si. selaku pembina UKM Taekwondo menyambut prestasi itu dengan bangga. Ia menegaskan, prestasi yang baik tentu melalui proses dahulu, tidak mungkin datang dengan cara instan begitu saja. Ia pun bersyukur karena dengan ini manajemen organisasi UKM Taekwondo sudah berjalan dengan baik.

“Kunci keberhasilan yang kami dapatkan berasal dari manajemen organisasi UKM yang alhamdulillah sangat rapi, bahkan mulai dari proses menyiapkan regenerasi. Dari tahun ke tahun, proses regenerasi itu berjalan sangat baik sehingga raihan prestasi juga dihasilkan dengan baik,” ungkapnya, Senin (4-11-2019).

Hadi melanjutkan, ketua yang lama berkewajiban mendidik ketua yang baru sampai ketua yang baru bisa berdiri sendiri. Ketika sudah bisa berdiri, ketua yang lama bakal menjadi manager tim.

“Terbukti sekarang tiga ketua turut hadir di sini. Regenerasi itulah yang kami tekankan ke adik-adik UKM Taekwondo,” tandasnya.

Selain itu, Hadi juga menekankan pada anggota UKM Taekwondo bahwa tidak ada alasan UKM Taekwondo tidak berprestasi, kalau tidak berprestasi berarti salah sendiri. Apalagi Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) sudah sangat mendukung.

“Berapa pun peserta yang mau ikut bertanding, semua akan diberangkatkan. Di mana pun tempat kejuaraannya, selalu didukung dan disetujui oleh Bimawa.”

Dr. Dedi Pramono, M.Hum., selaku kepala Bimawa menyinggung, sebuah kebanggaan dan kehormatan, karena UKM Taekwondo yang berangkat ke Jakarta dan pulang meraih kemenangan sekaligus menjadi kontingen terbaik.

“Oleh karena itu, dimungkinkan masa depan saudara jalannya tidak ditentukan oleh akadamik saja, melainkan dari kemampuan saudara di taekwondo. Maka Bimawa tidak akan segan-segan untuk mendorong terus kemampuan-kemampuan dan prestasi-prestasi yang akan bermanfaat bagi Anda serta lembaga,” katanya. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-bersama-kontingan-UKM-Taekwindo-di-Ruang-Sidang-Utama-Kampus-1-UAD.jpg 864 1296 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-21 08:22:352019-11-21 08:22:35UKM Taekwondo Pulang Bergelimang Medali

Lagi-Lagi TS UAD Bawa Pulang Piala Juara Umum

14/11/2019/in Prestasi /by NewsUAD

Airlangga Championship Tapak Suci National Open merupakan perlombaan silat yang setiap tahun rutin diselenggarakan oleh Universitas Airlangga, Surabaya. Pada tanggal 21−26 Oktober 2019 merupakan perhelatan yang ke-10 kalinya. Tidak mau ketinggalan, Ortom Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut kembali berpartisipasi.

Seperti tahun sebelumnya, TS UAD lagi-lagi pulang dengan menyandang juara umum 1 dengan memperoleh 15 medali, 9 emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Selain itu, pesilat baru TS UAD atas nama Robby Firdauzy Alfenjy dinobatkan sebagai pesilat terbaik putra dewasa.

“Prestasi itu sebenarnya bukan kejutan, karena hal ini sudah biasa di TS. Salah satu atlet TS juga menjadi pesilat terbaik. Kebetulan pesilat terbaik kami, merupakan pesilat yang baru atau mahasiswa baru, dan baru kali ini menjadi tahun pertamanya di UAD,” kata Gatot Sugiharto, S.H., M.H., selaku pembina TS UAD kepada wartawan di Ruang Sidang Utama Kampus 1 UAD Jln. Kapas, Semaki, Yogyakarta, Senin (4-11-2019).

Dari keterangan Gatot, prestasi ini langkah awal untuk berproses pada event perlombaan berikutnya. Sebab pada 1−2 Desember mendatang, TS UAD akan mengikuti kompetisi yang skalanya lebih besar, yaitu kompetisi internasional yang diselenggarakan di Universitas Lampung.

Pada Februari 2020, TS UAD juga bakal kembali mengikuti event yang tidak kalah bergensi meskipun skalanya nasional. Penyelenggaranya yakni Ikatan Pancak Silat Indonesia (IPSI). TS UAD tidak hanya melawan teman seperguruan saja, melainkan melawan seluruh perguruan pancak silat yang ada di Indonesia.

Di sisi lain, Dr. Dedi Pramono, M.Hum. selaku Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) merasa salut dan berterima kasih kepada TS UAD. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-bersama-kontingan-TS-UAD-di-Ruang-Sidang-Utama-2.jpg 864 1296 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-14 10:12:332019-11-14 10:12:33Lagi-Lagi TS UAD Bawa Pulang Piala Juara Umum

Pemantik, Film Pendek yang Membangun Jiwa Siswa

04/11/2019/in Prestasi /by NewsUAD

“‘Pemantik’ adalah film pendek yang mengandung pesan untuk membangun jiwa siswa yang lahir dari berbagai latar belakang, suku, dan keadaan ekonomi menengah ke bawah untuk bisa mengubah semuanya. Sebab, masa depan kita yang menentukan, selagi ada kemauan untuk mengubahnya,” ungkap Fikri Arif Gumelar saat ditemui di kosnya Jln. Sidikan, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (28-10-2019).

Film “Pemantik” menceritakan tentang seorang anak yang tidak mampu dan ditinggalkan oleh orang tuanya. Ditambah anak itu dirundung oleh teman-temannya. Tetapi ia berhasil bangkit kembali dengan bantuan guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolahnya.

“Film ini condong pada peran guru BK dan daya juang anak itu. Sedangkan bullying sendiri hanya konflik di film yang dialami oleh si tokoh,” kata mahasiswa dari Program Studi BK Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tersebut.

Menariknya, awalnya film ini digarap untuk bahan skripsinya Fikri. Namun karena ada dorongan dari dosen BK untuk mencoba mengikutsertakan film itu untuk lomba, jadi ia dan Diany Noor Inayaty Fornia, Angestuty Khasanah Suyono, serta Bagus Kurniawan mengembangkan lagi untuk diikutkan ke lomba film pendek skala nasional di Universitas Tadulako, Palu.

“Dan alhamdulillah filmnya lolos lima besar. Sampai pada akhirnya bisa membawa pulang piala juara 1. Di situ UAD merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta yang lolos di sana,” jelasnya.

Selama mengikuti lomba, UAD berperan sangat bagus. Fikri mengungkapkan, secara pribadi ia sangat terbantu. Selain itu, ia berharap mahasiswa lainnya bisa meneruskan budaya prestasi. Karena sayang sekali jika itu tidak dijaga, nama UAD sudah terkenal ke mana-mana. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-bersama-mahasiswa-BK-UAD-setelah-menerima-piala-1.jpeg 780 1040 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-04 11:02:402019-11-04 11:02:40Pemantik, Film Pendek yang Membangun Jiwa Siswa

Plester Antinyeri dari Bahan Herbal

31/10/2019/in Prestasi, Terkini /by NewsUAD

Tiga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) atas nama Kalfin Juniardi Sani, Arsynnur Pratiwi, dan Nursahsa Awalia sukses mendapatkan juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional. Perlombaan yang bergengsi ini berlangsung di Universitas Sriwijaya pada 27−29 September 2019.

LKTI yang disuguhkan ketiga mahasiswa Farmasi tersebut berjudul Inovasi Plester Antinyeri Herbal dari Lidah Buaya (Pleslibu) dengan Onset Cepat, Praktis, dan Efektif sebagai Upaya Menurunkan Angka Kesakitan Akibat Nyeri. Dalam perlombaan itu, mereka diberi waktu 10 menit untuk mempresentasikan LKTI-nya dan l5 menit tanya jawab dengan juri.

Kalfin Juniardi Sani, Arsynnur Pratiwi, dan Nursahsa Awalia mahasiswa Farmasi UAD, penulis LKTI berjudul Inovasi Plester Antinyeri Herbal dari Lidah Buaya (Pleslibu) dengan Onset Cepat, Praktis, dan Efektif sebagai Upaya Menurunkan Angka Kesakitan Akibat Nyeri

Dari keterangan Nursahsa Awalia, kajian dalam LKTI ini menjelaskan produk plester antinyeri dari bahan herbal lidah buaya, yang sangat simpel dan praktis kalau dibawa ke mana-mana. Tidak hanya itu saja, produk ini tidak mengandung efek samping yang bisa merusak sel-sel seperti obat kimia lainnya.

“Jadi, kami bikin dulu zat aktifnya yang diambil dari lidah buaya. Lalu kami ekstraksi dengan menambahkan bahan lain ke dalam produk. Produk ini memiliki dua lapisan, lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan bawah mengandung obatnya sedangkan yang di atas sebagai bahan perekat di kulit,” jelas Shasa.

Kelebihan dari produk ini karena memakai bahan alami yakni lidah buaya yang memanfaatkan bahan alam, dan bentuknya yang praktis serta mudah dibawa ke mana-mana. Bagi orang yang susah menelan obat tablet juga tidak perlu khawatir lagi, cukup memakai produk ini. Selain itu, cara pemakainya sangat ringkas dan gampang tentunya.

Namun produk dalam LKTI ini perlu dilakukan pengujian lebih lanjut karena kajian LKTI ini diambil dari penelusuran studi literaratur yang ada di jurnal-jurnal ilmiah. Pengujiannya harus memastikan apakah zat aktifnya benar-benar bisa menembus kulit dan berapa lama prosesnya untuk menghilangkan nyeri.

“Setelah lomba, saya berharap produknya bisa dikembangkan lagi,” ungkap Sasha saat diwawancara di Kampus III UAD Jln. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Yogyakarta, Sabtu (26-10-2019). (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kalfin-Juniardi-Sani-Arsynnur-Pratiwi-dan-Nursahsa-Awalia-mahasiswa-Farmasi-UAD-2.jpeg 713 855 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-31 09:47:392019-10-31 09:47:39Plester Antinyeri dari Bahan Herbal

Khoniatur Rohmah, Peraih Juara 1 Cabang Lomba Orienteering

26/10/2019/in Prestasi /by NewsUAD

The 1st Internasional of Nationality and Diversity Camp (TINDICA) merupakan ajang perlombaan skala internasional. Belum lama ini, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang yang berlangsung pada 11−13 Oktober 2019, dan mengusung tema “Unity in Diversity”.

Ajang bergengsi ini diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Tidak mau ketinggalan juga, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut mengirimkan tiga tim untuk mengikuti rangkaian perlombaan.

Tidak hanya ikut-ikutan saja, di antara tiga tim itu ada dua tim yang berhasil membawa pulang piala. Salah satunya Khoniatur Rohmana yang berhasil mendapatkan juara 1 cabang lomba Orienteering.

Dalam perlombaan, Rohmah, begitu sapaannya, menjelajah alam di sekitar Gunung Ungaran dan Candi Gedong Songo. Selama perjalanan ia harus berhenti ke tiap pos, di masing-masing pos ia disuguhkan soal berbeda terkait sejarah, sosial, budaya, dan politik. Lalu ia menulis jawabannya berbentuk seperti esai di UTS atau UAS. Ia diberi waktu lima menit untuk menjawab satu soal.

“Kalau sudah selesai ke pos pertama, saya lanjut ke pos selanjutnya. Kemarin ada lima pos. Setiap perjalanan menuju ke pos, saya dituntut untuk memfoto terkait perekenomian warga yang ada di sekitar Gunung Ungaran dan Candi Gedong Songo,” katanya, Jumat (17-10-2019) di Kampus Utama UAD.

Menurutnya, perekonomian warga masih memanfaatkan potensi alam seperti berdagang. Namun banyak wisatawan yang bersinggah tidak lama di warung-warung. Wisatawan lebih fokus sama alamnya dan berkuda serta jalan-jalan. Kemungkinan wisatawan membawa perbekalan dari bawah.

Dari keterangan Rohmah, ada pos yang memberi soal untuk menceritakan sejarah Candi Gedong Songo. Dari yang ia ketahui, sejarah candi tersebut dimulai dari orang yang memang benar-benar ingin menyebarkan agama. Mereka itu beranggapan kalau ingin lebih dekat dengan dewanya, mereka harus membuat candi di atas gunung.

Konon, Candi Gedong Songo terdiri atas sembilan bangunan. Tapi nyatanya saat ini hanya terdiri tujuh bangunan, dua bangunan lainnya runtuh hanya tersisa puing-puing saja.

“Candi merupakan bagian dari sejarah. Menurut cerita rakyat, di bawah candi itu terdapat harta karun. Orang yang tahu berbondong untuk menggali, akhirnya menjadikan pondasi bangunan hancur gara-gara digali itu tadi,” terangnya.

Rohmana tidak mau berhenti di sini saja. Ia belum puas dengan prestasi yang diperoleh, jadi harus lebih banyak dan lebih giat lagi mengikuti berbagai lomba. Ia juga punya tuntutan buat menyemangati teman-temannya. Sehingga, mereka bisa untuk ikut perlombaan dan membawa nama baik UAD di kancah nasional maupun internasional.

“Terus jangan berhenti berusaha karena nothing impossible. Kita punya mimpi, maka kita harus bangun dan wujudkan mimpi itu, jangan terlalu lama tidur nanti tidak tahu cara mewujudkannya,” ungkapnya. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/juara-1-uad-tindica-e1572068225706.jpeg 445 536 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-26 12:37:132019-10-26 12:37:13Khoniatur Rohmah, Peraih Juara 1 Cabang Lomba Orienteering

Gerakan No-Comot Mengantar Mahasiswa PPKn Meraih Juara di TINDICA

24/10/2019/in Prestasi, Terkini /by NewsUAD

“Alhamdulillah saya dan Yalinal Ghina mendapatkan juara 2 cabang lomba Proyek Kewarganegaraan. Rekan saya yang lain, Khoniatur Rohmah, berhasil mendapatkan juara 1 cabang lomba Orienteering,” kata Yusuf Sapto Nugraha, Rabu (16-10-2019).

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membawa tiga tim untuk mengikuti perlombaan The 1st Internasional of Nationality and Diversity Camp (TINDICA). Perlombaan yang berlangsung pada 11−13 Oktober 2019 tersebut diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang, dan mengusung tema “Unity in Diversity” yang diikuti oleh berbagai mahasiswa mancanegara.

Yusuf dan Ghina menyajikan proyek kewarganegaraan yang berjudul “Penguatan Nilai-Nilai Kejujuran Mahasiswa UAD melalui Kegiatan Gerakan No-Sontek-Menyontek (No Comot)”.

“Kami mengangkat itu karena kondisi negara Indonesia saat ini menyandang peringkat ke-68 negara terkorupsi di seluruh dunia. Negara yang bebas korupsi masih dipegang oleh Denmark. Tidak hanya itu saja, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai departemen independen yang bertugas memberantas korupsi, telah mengkaji beberapa nilai-nilai yang harus terkandung atau dimiliki oleh setiap orang. Ada sembilan nilai integritas sebagai nilai pembentuk generasi antikorupsi yang disebut Jupe Mandi Tangker Sebedi (jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil),” terang Yusuf.

Ia melanjutkan, mahasiswa merupakan agent of change dan menjadi penerus bangsa. Sehingga perlu sekali penguatan sembilan nilai integritas itu. Maka dalam hal ini, Gerakan Mahasiswa Antikorupsi (Gemari) PPKn mengadakan gerakan No-Comot.

“Tujuannya untuk menguatkan sembilan nilai integritas yang salah satunya nilai kejujuran. Sebab perilaku tidak jujur merupakan salah satu perilaku koruptif, contoh sederhananya menyontek saat mengerjakan soal UTS atau UAS, titip absen, dan melakukan plagiat terhadap jawaban tugas ataupun dalam mengerjakan skripsi,” katanya.

Hasil proyek kewarganegaraan yang berupa laporan pelaksanaan wajib dipresentasikan di depan juri. Saat presentasi, audiensi diperbolehkan mengajukan pertanyaan mengenai proyek kewarganegaraan tersebut.

Selain itu, Yusuf juga berterima kasih kepada Trisna Sukmayadi, M.Pd., sebagai dosen pembimbing, dan dosen-dosen PPKn lainnya yang telah memberikan doa dan semangat selama perlombaan. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/juara-uad-tindica-e1571885988142.jpg 646 1225 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-24 09:59:582019-10-24 09:59:58Gerakan No-Comot Mengantar Mahasiswa PPKn Meraih Juara di TINDICA

UAD Raih Gold Award dalam Ajang ESI

23/10/2019/in Prestasi, Terkini /by NewsUAD

Expo Sciences International (ESI) merupakan agenda dua tahunan yang diselenggarakan oleh Mouvement International pour le Loisir Scientifique et Technique (MILSET), salah satu organisasi pemuda non-pemerintah. MILSET ini suatu organisasi yang bersifat nirlaba dan independen secara politik, bertujuan untuk mengembangkan budaya ilmiah di kalangan kaum muda melalui organisasi program sains dan teknologi.

Di 22−28 September 2019 lalu, giliran Abu Dhabi, United Arab Emirates, yang menjadi tuan rumah. Ajang ini dihadiri oleh 53 negara, dengan 2500 partisipan dan menjadi salah satu perhelatan sains yang sangat bergengsi di dunia.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut berpartisipasi dengan mengirimkan tim Roof Covering Prototype of (RCP)-Grain, dan berhasil meraih gold award. Dalam tim itu ada empat delegasi mahasiswa atas nama Mar’atul Husna, Ponco Sukaswanto, Ahmad Yogaswara, dan Yenny Rahmawati, dengan dosen pembimbing Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D.

Dari keterangan Anton, tim dari UAD membawakan produk inovasi berupa RCP-Grain, yakni atap penutup otomatis untuk membantu petani dalam proses penjemuran padi sehingga bisa meningkatkan mutu dan kualitas padi tersebut.

“Salah satu kelebihan dari RCP-Grain ini adalah sudah berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat dipantau melalui gawai. Jadi, petani tidak perlu lari-lari untuk memasukkan padi lagi ke tempatnya. Alat ini juga ada indikator kelembaban dan tingkat kekeringannya,” terangnya saat ditemui di Kampus Utama UAD, Senin (30-10-2019).

Ia melanjutkan, alat tersebut akan terus dikembangkan sehingga nantinya tidak hanya bermanfaat kepada petani padi, melainkan juga bermanfaat untuk petani kopi, bisa juga sebagai pengeringan cengkih, pengeringan obat, dan banyak produk pertanian lainnya yang membutuhkan pengeringan.

Sebelum membuat alat ini, keempat mahasiswa melakukan survei kebutuhan petani. Setelah mengumpulkan data, kemudian mendesain dan mengimplementasikan. Tentunya, dalam pembuatan produk ini UAD sangat mendukung penuh.

“Dukungan dari UAD sangat bagus. Apalagi dari Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) yang sangat mendukung dari segi subsidi pendanaan, meskipun tidak semuanya. Mahasiswa juga aktif mencari dana dan sponsor karena harus membawa empat personel ke Dubai yang dananya lumayan besar,” kata Anton.

Sementara Dr. Dedi Pramono, M.Hum. selaku kepala Bimawa menyinggung, prestasi yang dicapai tim UAD sangat luar biasa. Ia bersyukur ternyata mahasiswa UAD mempunyai kemampuan yang hebat. Prestasi di Dubai menjadi kejutan yang sangat bagus.

“Hal ini memang upaya internasionalisasi UAD. Mudah-mudahan ke depan banyak mahasiswa lain yang bisa seperti itu. Dengan catatan, sekali lagi, kami akan mendukung lomba-lomba di luar negeri dengan niat ikhlas. Tidak hanya tampil hebat, tetapi juga bisa berpikir memberikan pelajaran kepada mahasiswa, bahwa ternyata posisi mereka tidak lebih rendah dari yang lain,” ungkapnya, Selasa (1-10-2019). (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/juara-uad-internasional-e1571796922718.jpeg 274 496 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-23 09:15:312019-10-23 09:15:31UAD Raih Gold Award dalam Ajang ESI

Gagal di Malang, Menang di Kediri

21/10/2019/in Prestasi /by NewsUAD

Wike Nurani sejak dulu mengincar ingin menjuarai Olimpiade BK di Universitas Negeri Malang (UM). Sebab sejak semester dua, ia pertama kali ikut olimpiade BK di Malang belum pernah merasakan menjadi juara. Padahal, ajang ini sangat bergengsi di antara universitas yang ada di Indonesia.

Wike, begitu panggilan akrabnya, kembali mengikuti dan berakhir di peringkat 6, tinggal selangkah lagi ia bisa masuk ke lima besar. Selisih nilai dengan peringkat 5 terbilang sangat tipis yakni 72 dengan 71, beda satu poin saja.

“Tapi ya sudahlah meski nggak masuk. Lalu saya mencoba ikut lagi di Universitas Nusantara Kediri. Meskipun tahun kemarin sudah menjuarai di Kediri. Hal itu juga menjadi motivasi saya, masa kemarin sudah juara dan sekarang harus mundur. Jadi saya makin semangat ikut lomba di Kediri,” kata mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu.

Di Kediri ia sukses mendapatkan juara 2 di cabang lomba Olimpiade BK. Ia menjalani mekanisme lomba dengan santai berkat pengalaman di tahun sebelumnya. Namun, kasus ketika ia masuk di lima besar berbeda dengan tahun sebelumnya. Kasus yang ia hadapi kali ini adalah masalah siswa SMA bernama Suparman yang enggan menjadi ketua OSIS di sekolahnya.

“Supaman itu seperti terpaksa. Ia takut dan khawatir kalau tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Karena setiap pulang sekolah, ia harus membantu ibunya bekerja berjualan di pasar. Suparman sempat berpikir tidak mau jadi ketua OSIS. Namun ia takut semuanya malah jadi kacau dan bisa merusak nama baiknya juga. Oleh karena itu, ia bingung harus bagaimana, lalu ia datang ke guru BK. Sedangkan saya di lomba itu memosisikan diri sebagai guru BK Suparman. Kira-kira kalau saya jadi guru BK, bagaimana menanggapi kasus yang melanda Suparman? Dalam ilmu BK ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah itu,” katanya saat ditemui di Kampus II UAD Jln. Pramuka 42, Umbulharjo, Yogyakarta, Jumat (27-9-2019) malam.

Wike meneruskan, pendekatan yang ia gunakan untuk memecahkan kasus tersebut dengan memakai pendekatan eksibisi, yang fokus kepada konseling saja. Karena menurutnya, dalam eksibisi itu tidak terlalu mementingkan masalah, melainkan fokus mencari solusi dan eksibisi itu menjelaskan pribadi yang sehat adalah orang yang punya kompeten. Eksibisi memandang kalau manusia kompeten mampu membangun solusi yang meningkatkan daya hidupnya.

“Menurut saya, dalam kasus ini Suparman orang yang kompeten. Karena siswa yang menjadi ketua OSIS berarti orang yang berkompeten. Tapi kadang ia kehilangan arah kehidupannya, jadi konselor menyadarkan lagi bahwa Suparman ini adalah orang yang kompeten dan mampu membangun solusinya sendiri sehingga bisa meningkatkan daya hidupnya,” terangnya.

Menurutnya, konselor memang bertugas menyadarkan orang. Karena yang paling tahu masalah adalah orang itu sendiri. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/juara-uad-bk.jpeg 853 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-21 09:26:402019-10-21 09:26:40Gagal di Malang, Menang di Kediri

Dari Semester Awal hingga Sekarang Shanty Rutin Bawa Pulang Piala

19/10/2019/in Prestasi /by NewsUAD

Shanty Sofia Beladina, mahasiswa dari Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), mendapatkan juara 3 dalam Olimpiade BK. Olimpiade tingkat nasional itu diselenggarakan oleh Universitas Nusantara PGRI Kediri, 26 September 2019.

Sebelum memenangkan olimpiade itu, Shanty—panggilannya, telah rutin membawa pulang piala dari semester awal sampai sekarang. Ia mengaku, mengikuti lomba karena untuk mencoba hal baru.

“Masa saya yang masih mahasiswa hanya kuliah-kuliah saja. Jadi ya, mencoba hal lain seperti ikut lomba. Sebelumnya saya juga aktif mengikuti lomba sejak 2016. Saat itu saya masih semester awal dan ikut lomba yang bentuknya kelompok sementara ketuanya kakak tingkat. Dari situ saya terpancing untuk mengikuti lomba lagi,” katanya saat diwawancara di Kampus II UAD Jln. Pramuka, Umbulharjo, Yogyakarta, Jumat (27-9-2019) malam.

Lomba yang diikuti Shanty kali ini bersifat individu. Latihannya pun dijalani secara mandiri. Kebetulan untuk peserta lainnya juga latihan secara mandiri. Sekitar sebulan ia mempersiapkan dirinya untuk ikut lomba.

Dari keterangannya, mekanisme lomba diawali dengan tes tulis, ada 100 soal yang ia kerjakan dalam kurun waktu 120 menit. Lalu diambil 5 besar. Setelah itu, dalam waktu 15 menit, finalis diberi kasus untuk dianalisa dan dipecahkan dalam bentuk PPT serta dipresentasikan di depan juri.

“Isu yang dibahas ialah kekhawatiran seorang siswa yang baru diangkat sebagai ketua OSIS. Padahal siswa itu tidak berminat ikut menjadi ketua. Di sisi lain siswa itu juga punya kewajiban untuk membantu orang tuanya bekerja. Jadi bagaimana tugas seorang konselor untuk menyikapi kasus tersebut,” terangnya.

Selain itu, kontingen dari BK UAD juga membawa pulang juara 2 dan harapan 1 lomba BK, harapan 1 lomba poster, harapan 1 lomba video edukasi. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/juara-bk-uad.jpeg 853 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-19 10:02:242019-10-19 10:02:24Dari Semester Awal hingga Sekarang Shanty Rutin Bawa Pulang Piala
Page 45 of 55«‹4344454647›»

TERKINI

  • IMM FEB UAD Gelar Pelatihan BETA05/06/2025
  • IMM PBII Gelar Diskusi Sigma dalam Semarak DAD 202505/06/2025
  • IMM Buya Hamka UAD Adakan Kegiatan Ngaji Berfaedah dan Al-Kahfi Day05/06/2025
  • Berinovasi Melalui Seminar Nasional “Innovation in Action”05/06/2025
  • Sumpah Dokter Periode II FK UAD 2025 Luluskan Dokter Baru05/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025
  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025

FEATURE

  • Memahami Social Media Insight05/06/2025
  • Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional05/06/2025
  • Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik05/06/2025
  • Pentingnya Memahami Tantangan dan Tanggung Jawab Guru05/06/2025
  • AI dan Etika Menulis Ilmiah05/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top